Anda di halaman 1dari 17

Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

KONSEP MUTU DALAM MANAGEMENT PENDIDIKAN ISLAM


FIKRI

Institut PTIQ Jakarta

Salimfikri6@gmail.com

ABSTRAK
TQM merupakan suatu sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi
usaha yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota
organisasi. Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus
menerus atas produk, jasa, manusia, tenaga kerja, proses, dan lingkungan.
Dengan demikian misi lembaga pendidikan Islam harus sejalan dengan misi
pendidikan Islam yakni membentuk manusia beradab yaitu manusia yang sadar atas hak dan
kewajiban atas Tuhannya, atas dirinya dan atas lingkungannya. Karena itulah manajemen
pendidikan Islam harus berangkat dari pemikiran bagaimana menciptakan manusia beradab.
Dalam kerangka mengemban misi pembentukan manusia beradab, ada tawaran yang bisa
diadobsi dalam opersionalisasi Lembaga Pendidikan Islam, yaitu manajemen peningkatan
mutu berbasis sekolah (MPMBS) atau School Based Manajement (SBM).

Kata Kunci: Manajemen, mutu, lembaga pendidikan islam

ABSTRACT
TQM is a management system that improves quality as a business strategy oriented to
customer satisfaction by involving all members of the organization. Total Quality
Management is an effort in an effort that seeks to improve organizational competitiveness
through improvement, products, services, people, labor, processes, and the environment.
Thus the mission of Islamic education institutions must be in accordance with the mission of
Islamic education, namely to form a civilized society, those who understand the rights and
obligations of their Lord, themselves and their environment. Because the management of
Islamic education must depart from thinking about how to create civilized humans. In
meetings that carry out human formation missions, there are offers that can be adopted in the
operationalization of Islamic Education Institutions, namely management of school-based
quality improvement (MPMBS) or School-Based Management (SBM).

Keywords: Management, quality, Islamic educational institution

PENDAHULUAN
Tulisan membahas tentang total quality manajemen pendidikan dalam islam.total
quality management dalam islam sangat penting untuk pendidikan kedepannya. karena
Keberhasilan penerapan manajemen pada suatu lembaga pendidikan terhadap peningkatan

1
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

mutu, menyebabkan banyak dari para pengelola organisasi bidang pendidikan menerapkan
konsep dan prinsip-prinsip penjaminan mutu serta memodifikasinya sesuai kebutuhan. Pada
suatu lembaga pendidikan Islam, mutu merupakan sesuatu yang belum dapat disediakan
dengan maksimal.1
Hal ini disebabkan karena kebanyakan dari para pengelola tidak mempersiapkan
rencana secara matang mengenai jaminan mutu yang dapat menyesuaikan kebutuhan para
konsumen terkait dengan persaingan global yang sedang dihadapi pada saat ini. Penjaminan
mutu seringkali terlihat seolaholah hanya beroirentasi pada banyaknya lulusan dari suatu
lembaga pendidikan Islam saja, namun tidak pada konsep mutu sesungguhnya. 2

Pendidikan yang berfokus pada mutu menurut konsep juran ialah bahwa dasar misi
dari mutu pada sebuah lembaga pendidikan adalah supaya dapat mengembangkan program
dan layanan yang memenuhi kebutuhan seluruh pelaku dari pendidikan seperti, mahasiswa,
siswa, dan masyarakat. Masyarakat yang dimaksudkan adalah masyarakat yang dipandang
secara luas seperti pengguna lulusan, lembaga pendidikan lanjut, pemerintah, termasuk juga
kemampuan lulusan dalam menciptakan usaha sendiri. 1
Konsep TQM pada mulanya dikembangkan dan seringkali digunakan di suatu
organisasi bidang industri. Implementasi TQM pada suatu lembaga pendidikan Islam, akan
menjadi tinjuan yang sangat menarik untuk ditelaah bersama. Hal ini disebabkan karena pada
dasarnya bahwa tidak semua lembaga pendidikan yang ada pada umumnya, dapat
menerapkan konsep TQM ini dengan maksimal. Salah satu feedback yang akan diterima dari
berhasilnya implementasi TQM pada suatu lembaga pendidikan, ialah akan berkualitasnya
output serta tingginya tingkat kepercayaan sebagi wujud dari kepuasaan para pelanggan.
Menurut Edward Salis, TQM adalah sebagai suatu paradigma serta suatu cara untuk
membantu dalam mengelola perubahan, dan pembahasan utama dari TQM ini sendiri adalah
adanya suatu perubahan budaya dari para pelaku.TQM bukanlah suatu perangkat peraturan
dan ketentuan yang kaku, namun juga merupakan proses dan prosedur untuk mengevaluasi
serta memperbaiki kinerja.3
TQM juga menyesuaikan segala macam bentuk usaha-usaha orang banyak dengan
sedemikian rupa sehingga orang-orang tersebut dapat menyelesaikan tugasnya dengan penuh
semangat serta dapat turut berpartisipasi dalam penyempurnaan pelaksanaan pekerjaannya.
Dari beberapa pernyataan mengenai berhasilnya implementasi TQM di kalangan perusahaan-
perusahaan besar, membuktikan bahwa TQM merupakan pendekatan yang kiranya juga dapat
digunakan dalam pengembangan sistem manajemen pada suatu lembaga pendidikan. 4
Dilihat dari tahapan tahapan proses implementasi TQM, sangat memungkinkan bagi
suatu lembaga pendidikan Islam untuk dapat mencoba mengeksplorasinya lebih dalam terkait
dengan sistem manajemen yang ada. Dengan demikian diharapkan akan terciptanya sebuah
layanan yang berkualitas oleh suatu lembaga pendidikan Islam terhadap kepuasan pelanggan

1
Saihu, ―PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL (STUDI DI JEMBRANA BALI),‖
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 1 (2019): 69–90.
2
Ahmad Zain Sarnoto Saihu, Abd. Aziz, Fatkhul Mubin, ―DESIGN OF ISLAMIC EDUCATION BASED ON
LOCAL WISDOM (An analysis of Social Learning Theories in Forming Character through NgejotTradition in
Bali),‖ International Journal of Advanced Science and Technology 29, no. 6 (2020): 1278–93.
3
Saihu, ―Pendidikan Pluralisme Agama: Kajian Tentang Integrasi Agama dan Budaya dalam Menyelesaikan

1
Saihu et al., “Design of Islamic Education Based on Local Wisdom (An Analysis of Social Learning Theories in
Forming Character through Ngejot Tradition in Bali),” International Journal of Advanced Science and Technology
29, no. 06 SE-Articles (April 26, 2020): 1278–93, http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/article/view/11802.
2
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020
Konflik Sosial Kontemporer,‖ Indo-Islamika 9, no. 1 (2019): 67–90.
4
Made Saihu, Merawat Pluralisme Merawat Indonesia: Potret Pendidikan Pluralisme Agama di Jembrana-Bali
(Yogyakarta: DEEPPUBLISH, 2019).

3
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

karena berkualitasnya produk maupun jasa yang diberikan. Lembaga pendidikan Islam di
Indonesia pada saat ini merupakan bagian yang sangat penting dalam dunia pendidikan
nasional.

Berbagai peraturan dan perundangundangan sudah diatur sedemikian rupa oleh


pemerintah terkait dengan lembaga pendidikan Islam yang ada. Dimulai dengan UU nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, yang mana di dalamnya juga mengatur tentang pendidikan Islam, PP
Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamagamaan.Dengan adanya
peraturanperaturan seperti di atas yang akhirnya memacu para pelaku pendidikan Islam untuk
dapat membenahi segala aspek yang terdapat pada lembaga pendidikan Islam supaya menjadi
lebih baik. 5

Tidak hanya supaya dapat menjadi lebih baik, namun juga supaya lembaga
pendidikan Islam yang ada, dapat lebih maju dan mampu bersaing dengan lembaga
pendidikan yang lainnya. Berhasil tidaknya suatu lembaga pendidikan, tidak terlepas dari
keahlian seorang pegelola dalam menjaga mutu maupun kualitas, yang mana dapat
memberikan kepercayaan dan kepuasan kepada konsumen pendidikan. Kepuasan pelanggan
atau konsumen kepada suatu lembaga pendidikan memberikan arti bahwa suatu lembaga
pendidikan dapat menjadi sebuah lembaga pendidikan yang handal dan terpercaya, sehingga
dapat terus mampu bersaing pada persaingan global saat ini.6
Untuk itu tulisan ini akan membahas seputar tinjauan mengenai TQM pada lembaga
pendidikan Islam secara teoritis. Selain itu, refrensi dan sumber pada tulisan ini juga dikutip
dari teori-teori manajemen yang telah dikembangkan oleh para ahli manajemen serta refrensi
jurnal-jurnal penelitian mengenai TQM yang terpercaya.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan untuk


pengambilan data dengan teknik kuesioner dan dokumentasi untuk mengumpulkan data
mengenai TQM dalam pendidikan dasar. Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengkaji
dokumen administrasi sekolah berkaitan dengan program sekolah, rapor peserta didik,
prestasi, kurikulum, dan sebagainya. Dokumentasi digunakan untuk mengecek keabsahan
atau kesahihan data penelitian dengan hasil kuesioner.7
Arikunto menyatakan, ―Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya
atau hal-hal yang ia ketahui‖. Jawaban-jawaban pada kuesioner menunjukkan tingkat
penerapan TQM dalam pendidikan. Pedoman kuesioner atau kuesioner yang digunakan
sesuai dengan indikator perencanaan
Hasil dan Pemabahasan

Dalam era kemandirian sekolah dan era Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), tugas
5
Rubini, dalam jurnal Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Islam, Jurnal Komunikasi dan Pendidikan
Islam, Volume 6, Nomor 2, Desember 2017 hal 28
6
Saihu, ―Konsep Pembaharuan Pendidikan Islam Menurut Fazlurrahman,‖ Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam
2, no. 1 (2020): 85, https://doi.org/org/10.36671/andragogi.v1i3.66.
7
Sri Marmoah, dalam jurnal Implementasi Total Quality Management (Tqm) Di Pendidikan Dasar, persepktif
ilmu pendidikan vol 33 no 1 april 2019 hal 43

4
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

dan tanggung jawab yang pertama dan yang utama dari pimpinan skolah adalah menciptakan
sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin efektif, dalam arti menjadi semakin
bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi masyarakat luas penggunanya. Thomas B.
Santoso Agar tugas dan tanggung jawab para pemimpin sekolah tersebut menjadi nyata,
kiranya kepala sekolah perlu memahami, mendalami dan menerapkan beberapa konsep ilmu
manajemen yang dewasa ini telah dikembang-mekarkan oleh pemikir – pemikir dalam dunia
bisnis.8

Setiap pekerjaan dalam manajemen mutu terpadu harus dilakukan melalui tahapan
perencanaan, persiapan (termasuk bahan dan alat), pelaksanaan teknis dengan metode
kerja/cara kerja yang efektif dan efisien, untuk menghasilkan produk berupa barang atau jasa
yang bermanfaat bagi masyarakat.

Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,yang melibatkan bimbingan atau
pengarahan suatukelompok orang kearah tujuan-tujuan organisasional ataumaksud-maksud
yang nyata. Manajemen adalah suatukegiatan, pelaksanaannya adalah ―managing‖ –
pengelolaan–, sedangkan pelaksananya disebut dengan manager atau pengelola. 9Pengertian
lain dikemukakan oleh Santoso yang dikutip oleh Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana yang
mengatakan bahwa ― TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai
strategi usaha dan berorentasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota
organisasi‖. 10

Menurut Edward Sallis bahwa ―Total Quality Management is a philosophy and a


methodology which assist institutions to manage change and set their own agendas for
dealing with theplethora of new external pressures‖11Manajemen Mutu Terpadu (TQM) dapat
digunakan untuk membangun aliansi antara pendidikan, bisnis dan pemerintah.Manajemen
Mutu Terpadu dapat membentuk masyarakat responsif terhadap perubahan tuntutan
masyarakat di era globalisasi. Selain itu untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada di
lingkungan pendidikan khususnya pendidikan Islam terletak pada Manajemen Mutu Terpadu
yang akan memberi solusi para professional pendidikan untuk menjawab tantangan masa kini
dan masa depan.12

Dengan demikian misi lembaga pendidikan Islam harus sejalan dengan misi
pendidikan Islam yakni membentuk manusia beradab yaitu manusia yang sadar atas hak dan
kewajiban atas Tuhannya, atas dirinya dan atas lingkungannya. Karena itulah manajemen
pendidikan Islam harus berangkat dari pemikiran bagaimana menciptakan manusia beradab.
Dalam kerangka mengemban misi pembentukan manusia beradab, ada tawaran yang bisa
diadobsi dalam opersionalisasi Lembaga Pendidikan Islam, yaitu manajemen peningkatan
mutu berbasis sekolah (MPMBS) atau School Based Manajement (SBM).
Secara umum, manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dapat diartikansebagai
model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah, memberikan

8
Saihu, ―Konsep Pembaharuan Pendidikan Islam Menurut Fazlurrahman.‖
9
George R. Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, terj. G.A Ticoalu. Cet. Ketujuh, (Jakarta: Bumi Aksara.
2000), hal. 1.
10
Abd Aziz, Athoillah Islamy, dan Saihu, ―Existence of Naht Method in the Development of Contemporary
Arabic Language,‖ Taqdir: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban 5, no. 2 (2019),
https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.19109/taqdir.v5i2.4926.
11
Asikin, ―Implementasi Total Quality Management (Tqm) Di Pendidikan Tinggi,‖ 322
12
Saihu Saihu, ―Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal (Studi Di Jembrana Bali),‖ Edukasi Islami:
Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 01 (2019): 69–90, https://doi.org/10.30868/ei.v8i01.364.

5
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

fleksibilitas/keluwesan-keluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara langsung


warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan) dan masyarakat (orangtua siswa,
tokohmasyarakat, ilmuwan, pengusaha, dsb.) 13

Kendati manajemen pendidikan Islam dan konsepnya masih mengikuti konsep


manajemen pendidikan nasional, namun bukan berarti bahwa manajemen pendidikan Islam
tidak memiliki acuan yang menjadi bahan baku untuk diolah, dikelola dan dikembangkan
sendiri oleh seluruh umat manusia. Dalam manajemen pendidikan Islam memang tidak
terdapat konsep yang baku, akan tetapi ada acuan dasar yang dipakai untuk merancang dan
mengembangkan konsepsinya, umat manusia benar-benar diberi kebebasan.

Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah SWT dalam mengelola
alam ini.Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah
di bumi, maka dia harus mengatur danmengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana
Allah mengatur alam raya ini.Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan
secara rapi, benar, tertib, dan teratur.Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik dan boleh
dilakukan secara asalasalanTak dapat disangkal lagi bahwa manajemen adalah suatu hal
penting yang menyentuh, mempengaruhi dan bahkan merasuki hampir seluruh aspek
kehidupan manusia layaknya darah dan raga. 14
Begitu juga dalam dimensi pendidikan Islam manajemen telah menjadi sebuah istilah
yang tak dapat dihindari demi tercapainya suatu tujuan.Untuk mencapai tujuannya, maka
pendidikan Islam mesti dan harus memiliki manajemen yang baik dan terarah. Pada dasarnya,
Islam bukanlah sebuah sistem kehidupan yang praktis dan baku, melainkan sebuah sistem
nilai dan norma (perintah dan larangan). Bahkan menurut Prof. Dr. H. Abudin Nata, MA;
dalam Islam tidak terdapat sistem pendidikan yang baku, melainkan hanya terdapat nilai-nilai
moral dan etis yang seharusnya mewarnai sistem pendidikan tersebut.

Berangkat dari paparan di atas ada dua misi yang harus ditempuh dalam pendidikan
Islam, pertama menanamkan pemahaman Islam secara komprehenship agar peserta didik
mampu mengetahui ilmu-ilmu Islam sekaligus mempunyai kesadaran untuk
mengamalkannya. Pendidikan Islam tidak semata-mata mengajarkan pengetahuan Islam
secara teoritik sehingga hanya menghasilkan seorang islamolog, tetapi pendidikan Islam juga
menekankan pada pembentukan sikap dan perilaku yang islami dengan kata lain membentuk
manusia Islamist. 15
Pertama desintegrasi antar ilmu pengetahuan(spesialisasi yang terlampau kaku) yang
berakibat pada terjadinya pengkotak-kotakannya akal fikiran manusia dan cenderung
membingunkan masyarakat.Kedua, kepribadian yang terpecah (splite personality) sebagai
akibat dari kehidupan yang dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang terlampau terspesialisasi
dan tidak berwatak nilai-nilai ketuhanan. Ketiga dangkalnya rasa keimanan, ketaqwaan, serta
kemanusiaan, poin yang dikemukakan oleh Abuddin Nata tersebut merupakan akibat dari
kehidupan yang telah begitu jauh terhegemoni oleh budaya global yang didominasi oleh
peradaban Barat.Sekularisasi ilmu pengetahuan adalah ciri khas dari peradaban Barat yang
sekuler dan liberal.

13
Aziz, Islamy, dan Saihu, ―Existence of Naht Method in the Development of Contemporary Arabic Language.‖
14
SAIHU, ―OPERASIONALISASI TEORI PENDIDIKAN BEHAVIORISTIK DALAM TRADISI NGEJOT
DI BALI,‖ Cakrawla: Studi Manajemen Pendidikan Islam Dan Studi Sosial 3, no. 2 (2019): 143–62.
15
SAIHU.

6
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

Demikian juga munculnya sifat hedonistik dan individualistik merupakan implikasi


dari kapitalisme yang materialistik.Dampak globalisai yang begitu kuat harus diantisipasi
oleh dunia pendidikan khususnya Islam jika tidak ingin terlibas oleh arus hegemoniasi
budaya global Barat. Dalam konteks ini, pendidikan harus mampu terhadap ancaman
ini.Orientasi pendidikan Islam yang sejak awal tidak semata-mata menekankan pada
pengisian otak, tetapi juga pengisian jiwa, pembinaan akhlaq dan kepatuhan.16

Disamping itu juga harus dipikirkan upaya menciptakan manusia yang kreatif,
inovatif produktif dan mandiri sehingga mempunyai ketegaran dalam menghadapi tantangan
tanpa mudah terhegemoni.Visi pendidikan Islam harus mengintegrasikan berbagai
pengetahuan yang terkotak-kotak ke dalam ikatan Tauhid. Di samping itu pendidikan Islam
harus mampu memberikan filter dan arahan dalam penyerapan ilmu pengetahuan yang tidak
sesuai dengan kaidah Islam. Lembaga Pendidikan Islam dengan berbagai jalur, jenjang, dan
bentuk yang ada seperti pada jalur pendidikan formal, non formal, Informal, kesemuanya itu
perlu pengelolaan atau manajemen yang sebaik-baiknya, sebab jika tidak bukan hanya
gambaran negatif tentang pendidikan Islam yang ada pada masyarakat akan tetap melekat dan
sulit dihilangkan bahkan mungkin Pendidikan Islam yang hak itu akan hancur oleh kebathilan
yang dikelola dan tersusun rapi yang berada di sekelilingnya sebagaimana dikemukakan Ali
bin Abi Thalib: kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapi akan dihancurkan oleh
kebathilan yang tersusun rapi.Mutu bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba dan muncul
dihadapan para guru, karyawan dan kepala sekolah.Mutu harus direncanakan.17

Karena itu ada trilogi mutu, yaitu perencanaan mutu, pengawasan mutu, dan
perbaikan mutu.Bagaimanapun juga, mutu terpadu adalah sesuatu yang diraih dengan
berkelanjutan. Total atau terpadu berarti setiap orang dalam organisasi dilibatkan dalam
mencapai produk yang diharapkan dengan pelayan terhadap pelanggan serta proses kerja atau
kontribusi kegiatan (tugas) terhadap keberhasilan yang menyeluruh atau terpadu Demikian
juga jumlah lulusan yang dapat diukur secara kuantitatif, sedang kualitasnya sulit untuk
ditetapkan kualifikasinya. Sehubungan dengan itu di lingkungan organisasi bidang
pendidikan yang bersifat non profit, menurut Hadari Nawari ukuran produktivitas organisasi
bidang pendidikan dapat dibedakan sebagai berikut :18

1. Produktivitas Internal

Berupa hasil yang dapat diukur secara kuantitatif, seperti jumlah atau presentase lulusan
sekolah atau jumlah gedung yang di bangun sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
2. Produktivitas Eksternal,
Manajemen Mutu Terpadu di lingkungan suatu organisasi non profit termasuk pendidikan
tidak mungkin diwujudkan jika tidak didukung dengan tersedianya sumber – sumber untuk
mewujudkan kualitas proses dan hasil yang akan dicapai. Di lingkungan organisasi yang
kondisinyan sehat, terdapat berbagai

16
Saihu, ―Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal (Studi Di Jembrana Bali).‖
17
Saihu Abd Aziz, ―Interpretasi Humanistik Kebahasaan: Upaya Kontekstualisasi Kaidah Bahasa Arab,‖
Arabiyatuna 3, no. 2 (2019): 300–314.
18
Saihu, ―Urgensi ‗Urf dalam Tradisi Male dan Relevansinya dalam Dakwah Islam di Jembrana-Bali,‖ Jurnal
Bimas Islam 12, no. 1 (2019): 174–201.

7
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

Sumber kualitas yang dapat mendukung pengimplementasian TQM secara


maksimal..Kualitas pelaksanaan tugas pokok sangat ditentukan oleh potensi yang dimiliki
oleh SDM, baik yang telah diwujudkan dalam prestasi kerja maupun yang masih bersifat
potensial dan dapat dikembangkan. Keterlibatan semua Fungsi Semua fungsi dalam
organisasi sebagai sumber kualitas, sama pentingnya satu dengan yang lainnnya, yang
sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu semua fungsi harus dilibatkan
secara maksimal, sehingga saling menunjang satu dengan yang lainnya.

Sumber – sumber kualitas yang ada bersifat sangat mendasar, karena tergantung pada
kondisi pucuk pimpinan (kepala sekolah), yang selalu menghadapi kemungkinan
dipindahkan, atau dapat memohon untuk dipindahkan.Sehubungan dengan itu, realiasi TQM
tidak boleh digantungkan pada individu kepala sekolah sebagai sumber kualitas, karena sikap
dan perilaku individu terhadap kualitas dapat berbeda.19
Maju tidaknya suatu bangsa sangat tergantung pada pendidikan bangsa tersebut. Artinya jika
pendidikan suatu bangsa dapat menghasilkan ―Manusia― yang berkualitas lahir batin.
Berbicara mengenai kualitas sumberdaya manusia.Islam memandang bahwa
pembianaan sumberdaya manusia tidak dapat dilepaskan dari pemikiran mengenai manusia
itu sendiri, dengan demikian Islam memiliki konsep yang sangat jelas, utuh dan komprehensif
mengenai pembinaan sumberdaya manusia.Konsep ini tetap aktual dan relevan untuk
diaplikasikan sepanjang zaman. 20
Mutu produk pendidikan akan dipengaruhi oleh sejauh mana lembaga mampu
mengelola seluruh potensi secara optimal mulai dari tenaga kependidikan, peserta didik,
proses pembelajaran, sarana pendidikan, keuangan dan termasuk hubungannya dengan
masyarakat. Pada kesempatan ini, lembaga pendidikan Islam harus mampu merubah
paradigma baru pendidikan yang berorientasi pada mutu semua aktifitas yang berinteraksi
didalamnya, seluruhnya mengarah pencapaian pada mutu.

Globalisasi menuntut adanya perubahan paradigma dalam dunia pendidikan.Untuk


melakukan hal tersebut, peranan manajemen pendidikan sangat signifikan untuk menciptakan
sekolah atau madrasah yang bermutu. Lulusan bermutu marupakan SDM yang kita harapkan
bersumber dari sekolah atau madrasah yang bermutu (efektif). Sudah siapkah sistem
pendidikan kita untuk menetaskan mutu SDM yang mampu berkompetisi secara profesional
dengan bangsa lain? Penataan organisasi sekolah/madrasah yang baik Dari serangkaian
upaya-upaya peningkatan mutu tersebut, maka akan menghasilkan indikator.21
Memiliki lulusan (output) yang cerdas akal, spiritual, emosional dan seimbang antara
hard skill dan soft skill serta aktif, kreatif dan inovatif dan adaptif terhadap perkembangan
iptek dan lapangan kerja.Total Quality Management (TQM) dalam bidang pendidikan tujuan
akhirnya adalah meningkatkan kualitas, daya saing bagi output (lulusan) dengan indikator
adanya kompetensi baik intelektual maupun skill serta kompetensi sosial siswa/lulusan yang
tinggi. Dalam mencapai hasil tersebut, implementasi TQM di dalam organisasi pendidikan

19
Saihu, ―Implementasi Manajemen Balanced Score Card di Pondok Pesantren Jam‘iyyah Islamiyyah
Tangerang Selatan,‖ Mumtaz: 3, no. 1 (2019): 2, https://doi.org/https://doi.org/10.36671/mumtaz.v3i2.45.
20
Saihu.
21
Saihu Abd Aziz, Athoillah Islamy, ―Existence Of Naht Method In The Development Of Contemporary Arabic
Language Taqdir: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban p - ISSN 2527 - 9807 | e - ISSN 2621 -
11 57 19 Existence Of Naht Method In The Development Of Contemporary Arabic Languag,‖ T aqdir: Jurnal
Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 2019, 19–28.

8
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

(sekolah) perlu dilakukan dengan sebenarnya tidak dengan setengah hati. Dengan
memanfaatkan semua entitas kualitas yang ada dalam organisasi maka pendidikan kita tidak
akan jalan di tempat seperti saat ini.

Kualitas pendidikan kita berada pada urutan 101 dan masih berada di bawah vietnam
yang notabenenegara tersebut dapat dikatakan baru saja merdeka dibandingkan dengan
kemerdekaan bangsa kita Indonesia. Implementasi TQM di organisasi Pendidikan khususnya
lembaga Pendidikan Islam memang tidak mudah.Adanya hambatan dalam budaya kerja,
unjuk kerja dari guru dan karyawan sangat mempengaruhi.Tidak perlu dipungkiri bahwa
budaya kerja, unjuk kerja dan disiplin pegawainegeri sipil di negara kita ini sangat rendah.Ini
sangat mempengaruhi efektifitas implementasi TQM. 22
Adapun pengertian manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses/pengelolaan
lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim dan non muslim
dalam menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.
Berbeda redaksi dengan Ramayulis, menurutnya manajemen pendidikan Islam adalah proses
pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan atau
lainnya) baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui
kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat. 23

Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajemen


adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi (proses pembentukan kata baru)
dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat
dalam Al Qur‘an seperti firman Allah SWT
‫ْو م اكن مقْدّا ّر سن ّم ّّما ت ّعّدّّون‬ ‫مه ٱل ّم لّى ٱ ض ث م ّْع ج لْي ِو‬ ‫يّدّ ِّ ب‬
ّ
ّ ّ‫ّّ أ‬ ‫ۥه‬ ‫ى‬ ‫ر‬ ّ ‫ا ِء ّْ ّْل‬ ‫ّر ٱ‬
‫ّف ّة‬‫ْل‬ ‫ّْر‬ ‫س‬ ‫ّْ ّْل ّ ْم ّر‬

Artinya : ―Dia mengatur urusan dari langit ke bumi,kemudian (urusan) itu naik kepadanya
dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu‖ (Al Sajdah :
05).24
Dari isi kandungan ayat di atas dapat diketahui bahwa Allah swt adalah pengatur alam
(manager).Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah swt dalam mengelola
alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagaikhalifah
di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana
Allah mengatur alam raya ini.
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang telah mengadopsi prinsip –
prinsip TQM ternyata tidak serta merta mendongkrak peningkatan kinerja pelaksana sekolah
atau lembaga Pendidikan Islam yang implikasinya dapat meningkatkan kompetensi siswa
kita.yang diperbaiki adalah budaya kerja, unjuk kerja dan disiplin dari pelaksana sekolah
(guru, karyawan dan kepala sekolah).Semuanya harus dapatmemandang siswa sebagai

22
Saihu, ―Pendidikan Sosial Yang Terkandung dalam Surat AT-Taubah Ayat 71-72,‖ Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam 09, no. 01 (2020): 146, https://doi.org/10.30868/ei.v9i01.703.
23
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia. 2008), hal.
9
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020
260.
24
Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra. 2001), hal. 815.

10
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

―pelanggan‖, yang harus dilayani dengan sebaik – baiknya demi kepuasan mereka. Pelaksana
sekolah selalu bersemangat untuk maju, bersemangat terus untuk menambah kemampuan dan
ketrampilannya yang pada akhirnya akan meningkatkan unjuk kerja mereka di hadapan
siswa. Apabila semua pelaksana sekolah sudah mempunyai budaya kerja, unjuk kerja dan
disiplin yang tinggi, maka implementasi TQM dapat secara nyata berjalan dan akan
menjadikan organisasi pendidikan (sekolah) akan semakin maju, eksis, memiliki brand image
yang semakin tinggi dan pada akhirnya dapat menciptakan kader – kader bangsa yang
berkualitas dan dapat disejajarkan dengan bangsa lain. 25
Pada intinya, implementasi TQM di organisasi pendidikan khususnya sekolah masih
akan terasa berat. Diperlukan kesungguhan dariwarga sekolah secara bersama, sadar, dan
berkeinginan yang kuat agement (TQM) dapat ditelusuri kembali pada awal tahun 1920-an
yakni ketika teori statistik pertama kali diterapkan dalam kontrol kualitas produk. Konsep
TQM kemudian dikembangkan di Jepang pada tahun 1940-an oleh beberapa sarjana
kenamaan dari Amerika Serikat seperti Deming, Juran, dan Feigenbaum. Hingga saat ini
sudah banyak dari para ahli yang menjelaskan mengenai TQM dan bagaimana langkah-
langkah dalam menerapkannya pada suatu lembaga pendidikan.
Pendapat di atas dapat dipahami bahwa TQM merupakan suatu paradigma serta
metodologi yang dapat digunakan dalam rangka membantu berbagai institusi, terutama
industri dalam mengelola perubahan dan menyusun agenda masingmasing untuk menanggapi
tekanan-tekanan dari faktor eksternal. Salah satu fokus utama dari TQM pada suatu institusi
ialah penekanan pada tahapan proses dan tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Diawali
dengan perbaikan kualitas mutu sampai dengan aplikasi TQM secara keseluruhan, maka
TQM diharapkan mampu untuk memperbaiki kesalahan dalam menghasilkan suatu produk
untuk memenuhi kepuasan pelanggan. TQM secara filosofi dapat dipahami sebagai suatu
pendekatan yang menekankan pada adanya suatu usaha perbaikan secara terus menerus
dalam memaksimalkan produk, jasa, sumber daya manusia, dan halhal yang terkait ruang
lingkup visi dan misi organisasi. Yamit menyatakan bahwa, TQM merupakan sistem
manajemen dalam meningkatkan kualitas secara keseluruhan dalam persaingan yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan totalitas kerja anggota organisasi.
Selain itu, Ishikawa juga berpendapat bahwa TQM juga dapat diartikan sebagai
perpaduan semua fungsi dari suatu perusahaan ke dalam suatu gagasan yang terhubung secara
keseluruhan yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, kerja sama tim, produktivitas,
pengertian, dan kepuasan pelanggan.7 Definisi lainnya juga diungkapkan oleh Sentosa, ia
menyatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang berfokus pada peningkatan
kualitas sebagai strategi serta usaha yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
melibatkan seluruh anggota organisasi.

TQM merupakan suatu sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi
usaha yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota
organisasi. Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus
menerus atas produk, jasa, manusia, tenaga kerja, proses, dan lingkungan.26

25
SAIHU, ―KONSEP MANUSIA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PERUMUSAN TUJUAN
PENDIDIKAN ISLAM MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI,‖ Andragogi 1, no. 2 (2019): 197–217.
26
M.N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta: Ghalia Indonesia. 2004 ), hal. 18.

11
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

Bahwa TQM merupakan suatu usaha dalam memberikan pelayanan mutu terbaik
kepada pelanggan pada suatu organisasi maupun institusi, dengan melibatkan partisipasi aktif
dan totalitas kerja seluruh anggota organisasi yang ada. Mutu adalah interpretasi dari kajian
utama TQM yang mana merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk di
perhatikan. Mutu menggambarkan seperti apa kualitas manajemen secara keseluruhan dari
suatu organisasi dalam melayani kebutuhan pelanggan.
Ketika kualitas maupun mutu yang disajikan oleh suatu organisasi tidak memberikan
kepercayaan utuh kepada pelanggan, maka akan berdampak pada eksistensi suatu organisasi
untuk mampu bersaing dengan organisasi lainnya. Adapun beberapa pendapat ahli yang
mendefinisikan mengenai mutu, salah satunya ialah Philip B. Crosby.
Menurut Crosby mutu didefinisikan sebagai ―conformance to requirement‖ atau
tercukupinya suatu kebutuhan. Sedangkan GeneralService Administration (GSA)
mendefinisikan mutu adalah pertemuan kebutuhan pelanggan (customer) pada awal mula dan
setiap saat. Menurut Goetsch dan Davis, mutu (quality) merupakan suatu kondisi yang dapat
disesuaikan dan dihubungkan pada produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan dari pelanggan. Jadi dapat dipahami bahwa, berdasarkan
definisi oleh para ahli mengenai mutu diatas, bahwa mutu merupakan objek utama sekaligus
output yang dihasilkan konsep TQM yang mana akan dapat memberikan pelayanan sekaligus
kepuasan kepada pelanggan bila mutu tersebut benar-benar menjawab atas apa yang
pelanggan butuhkan.

Pengertian Total Quality Management (TQM) menurut Edward Sallis adalah; a


philoshopy and a methodology which assists institutions to manage change and to set their
own agendas for dealing with the plethora of new externalpressure. Pendapat di atas
menekankan pengertian bahwa Manajemen Mutu Terpadu adalah merupakan suatu filsafat
dan metodologi yang membantu berbagai institusi,terutama industri dalam mengelola
perubahan dan menyusun agenda masing-masing untuk menanggapi. 27

Tekanan-tekanan faktor eksternal Menurut Slamet ada lima konsep utama dalam
TQM, yaitu: terfokus pada pelanggan, perbaikan proses yang sistematik, pemikiran jangka
panjang, pengembangan SDM, dan komitmen seluruh elemen organisasi dalam
mempertahankan mutu. TQM harus berfokus pada pelanggan. Pelanggan adalah sosok yang
harus dilayani dengan pelayanan terbaik. TQM merupakan sistem manajemen yang
memusatkan kebutuhan dan harapan para pelanggan. Berkaitan dengan kepuasan pelanggan
dalam konsep TQM, setiap institusi wajib memahami karekteristik dari para pelanggannya
masing-masing, serta dapat mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dan harapan
pelanggan supaya dapat memenuhi kepuasan para pelanggannya. Perbaikan proses yang
sistematik merupakan suatu kondisi dimana setiap tahapan proses yang ada harus direncakan
dengan baik, dilaksanakan secara cermat, kemudian hasilnya harus dievaluasi dan
disesuaikan kembali dengan mutu yang ingin dicapai sebelumnya.

Selain itu, setiap proses kerja yang sudah dilaksanakan harus ditinjau apakah sudah
sesuai dengan hasil yang diharapkan. Apabila hasil masih belum sesuai dengan apa yang
ingin dicapai, maka organisasi harus cepat tanggap dan segera mengevaluasi serta melakukan
perbaikan supaya hasil tetap seperti pada apa yang diinginkan. Implementasi TQM terkait
rencana dan pemikiran jangka panjang berhubungan erat dengan visi dan misi yang terdapat

27
Edward Sallis, Total Quality Management, terj., Ahmad Ali Riyadi, (Yogyakarta: Ircisod. 2006), hal.73.

12
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

pada organisasi. Visi dan misi harus dikomunikasikan bersama oleh setiap elemen yang ada
didalam organisasi. Setiap proses maupun tahapan-tahapan kinerja yang dilakukan oleh
anggota organisasi harus dapat ditelusuri dan mampu memberikan sumbangsih terhadap
pencapaian visi dan misi organisasi.
Selain itu, peran dari seorang pemimpin dalam organisasi maupun lembaga sangatlah
besar. Ia harus memiliki rencana jangka panjang, memiliki kemampuan untuk bekerja keras,
komitmen dalam menjalankan misi, dan mampu berkomunikasi baik dengan setiap anggota
organisasi serta memiliki karakter yang sopan, disiplin, bijaksana, bersahabat, dan mau
menolong sesama demi tercapainya tujuan organisasi. Selain itu, dalam konsep TQM juga
memerlukan efektivitas dari sumber daya manusia (SDM) yang ada. Untuk menjalankan
sistem TQM dengan baik, sangat diperlukan pengembangan SDM lebih lanjut. Setiap
anggota dari organisasi harus berusaha menguasai kompetensi sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya masingmasing.

Dalam aktivitas organisasi harus ada kegiatan belajar antara satu anggota dan anggota
yang lainnya. Hal ini dimaksudkan supaya setiap anggota bisa memanfaatkan segala sumber
belajar untuk meningkatkan kompetensinya masing-masing. Hal lainnya yang juga perlu
diperhatikan adalah komitmen organisasi dalam mempertahankan mutu. Dalam hal ini, setiap
setiap elemen yang terdapat dalam organisasi harus menanamkan kesadaran dan keyakinan
mengenai perlunya mutu atau kualitas kinerja dari anggota organisasi.

Oleh karena itu sangat dibutuhkan kekompakan dan kerja sama yang kuat dalam
meningkatkan dan menyokong mutu pada organisasi. Dengan adanya komitmen seperti
demikian, diharapkan akan mampu meningkatkan usaha secara terus menerus dalam segala
aspek mutu yang ada, serta dapat menanggulangi macam-macam kendala dan kesulitan yang
ditemukan dalam implementasi TQM terkait fokus mutu secara berkelanjutan. Selain
pembahasan mengenai konsep TQM seperti diatas, maka lebih lanjut juga dibahas mengenai
penjabaran dari TQM menurut Witcher .

Witcher menjabarkan TQM kedalam tiga istilah sebagai berikut: a. Total: Meaning
that every person is involved including customer and suppliers. Istilah pertama ini berarti
bahwa setiap orang dilibatkan, termasuk pelanggan dan penyedia (layanan). b. Quality:
Implying that customer requirements are met in accordance to specification. Kualitas/mutu
mengimplikasikan bahwa kebutuhan pelanggan dipenuhi menurut spesifikasinya. c.
Management: Indicating that senior executives are committed. Istilah ketiga ini
mengindikasikan bahwa pelaksana senior memiliki suatu komitmen. Dari pemaparan diatas,
dapat disimpulkan bahwa Total Quality Management (TQM), adalah suatu konsep
manajemen yang tersistematis dalam prosesnya, dan berfokus pada mutu maksimal yang
diberikan kepada pelanggan, hingga pelanggan merasa terpuaskan. Cakupan dalam TQM
yang perlu diperhatikan selain pada kepuasan pelanggan ialah proses implementasi TQM
oleh setiap staf maupun anggota organisasi yang terlibat.

Baik dari pengelola bahkan sampai elemen terkecil yang ada pada organisasi pun
harus turut serta berpartisipasi dalam membantu organisasi atau pun lembaga dalam
mengimplementasikan TQM. Setiap sumber daya yang tersedia dalam organisasi akan
bekerjasama secara maksimal demi ketercapaian tujuan dan harapan dari berhasilnya
implementasi TQM. Pada Lembaga Pendidikan Islam Semakin majunya persaingan global
saat ini, membuat setiap sektor diberbagai bidang semakin meningkatkan mutu dan
kualitasnya dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan. Berbagai penawaran dalam jasa

13
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

layanan pada saat ini juga sudah semakin bervarian. Bahkan peningkatan strategi dalam
menjalankan suatu sistem manajemen di berbagai lembaga juga semakin efektif.
Hal ini lah yang memacu, tingkat kompetisi yang luar biasa pada suatu lembaga
maupun lembaga lainnya untuk terus bersaing dalam menjaga eksistensinya terhadap
penerima jasa/layananan. Dalam lembaga maupun institusi pendidikan khususnya lembaga
pendidikan Islam kadangkala dihadapkan dengan berbagai kendala. Salah satu kendala yang
bisa dijadikan tinjauan adalah mengenai efektivitas dalam memberikan mutu terbaik pada
penerima jasa/layanan, dalam hal ini bisa juga disebut sebagai konsumen. Kalangan
masyarakat pada saat ini sudah mulai memberikan penilaiannya terhadap seperti apa kualitas
yang diberikan oleh suatu lembaga pendidikan, baik itu pada lembaga pendidikan Islam
maupun lembaga pendidikan formal lainnya.

Para konsumen menilai tentang bagaimana output yang sesuai dengan harapan dan
yang akhirnya mampu memberikan suatu nilai kepercayaan dan kepuasan terhadap mereka.
Kebanyakan dari mereka lebih memilih lembaga pendidikan yang mereka anggap bermutu
untuk menyekolahkan anak-anaknya dengan mempertimbangkan prospek ke depan. Oleh
karena itu, lembaga pendidikan Islam harus hadir sebagai alternatif untuk menjadi pilihan
terbaik. Karena melalui lembaga pendidikan Islam peserta didik selain memiliki kompetensi
keilmuan seperti pada umumnya, peserta didik juga dapat memiliki kompetensi religius serta
pembelajaran mengenai akhlak dengan maksimal.
Sehingga apabila dikomparasikan dengan mutu yang ditawarkan oleh pendidikan
umum lainnya, maka lembaga pendidikan Islam sesungguhnya juga mampu dalam
menawarkan kompleksitas mutu terbaik terhadap output. Pembahasan mengenai bagaimana
suatu lembaga pendidikan Islam dapat bersaing dalam penawaran jasa atau layanan, maka
tidak akan terlepas dari bagaimana sistem manajemen yang sedang diterapkan.
implementasinya. Pada suatu lembaga pendidikan Islam yang akan menerapkan TQM maka
harus memahami apa fokus utama dari TQM itu sendiri. TQM merupakan suatu sistem
manajemen yang berfokus pada mutu untuk memberikan kepuasan terhadap pelanggan.
Terkait dengan seperti apa mutu yang harus diberikan oleh lembaga pendidikan Islam,
maka harus dipahami maksud dari mutu terlebih dahulu. Menurut Crosby mutu adalah
sesuatu yang harus sesuai pada apa yang distandarkan. Selain itu, juga dapat dimaksudkan
sebagai standar mutu yang telah ditentukan, baik inputnya, prosesnya maupun outputnya.
Oleh karena itu, mutu pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu lembaga pendidikan
dituntut untuk memiliki standar mutu pendidikan. Sehingga dalam usaha meningkatkan mutu,
suatu lembaga pendidikan tidak lagi kesulitan untuk menentukan mutu seperti apa yang akan
dicapai demi memenuhi kepuasan pelanggannya.
Mutu suatu produk tergantung dari seberapa puas pelanggan di dalam menggunakan
produk tersebut. Bila dikaitkan dengan lembaga pendidikan Islam, maka bermutu atau tidak-
nya suatu lembaga pendidikan Islam, tergantung bagaimana tingkat kepuasan masyarakat
selama menjadi pelanggan dari lembaga pendidikan itu. Konsep mengenai kepuasan
pelanggan menjadi hal yang juga perlu diperhatikan dalam TQM. Banyak pendapat yang
telah dikemukakan oleh para ahli mengenai kepuasan pelanggan. Wilton menyatakan bahwa
puas atau tidaknya pelanggan merupakan respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian
yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan yang telah dirasakan setelah pemakaiannya.

Sedangkan Kotler menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan


seseorang setelah membandingkan hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan apa yang

14
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

diharapkannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan konsep TQM yang akan
dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan Islam, harus benar-benar memperhatikan setiap
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses-proses pelaksanaan TQM, supaya TQM dapat
berjalan dengan maksimal.
Tingginya tingkat persaingan di era globalisasi serta perkembangan masyarakat yang
kian kompetitif, maka organisasi bidang pendidikan dituntut untuk mampu memberikan atau
menghasilkan produk yang berkualitas. Produk di organisasi maupun lembaga pendidikan
khususnya pada lembaga pendidikan Islam pada umumnya adalah berbentuk jasa. Dalam
proses penyediaan jasa oleh lembaga pendidikan Islam harus mampu memberikan suatu nilai
kepuasan kepada pelanggan.

KESIMPULAN

Secara umum, manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dapat diartikansebagai


model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah, memberikan
fleksibilitas/keluwesan-keluwesan kepada sekolah dan mendorong partisipasi secara langsung
warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan) dan masyarakat (orangtua siswa,
tokohmasyarakat, ilmuwan, pengusaha, dsb.)
Kendati manajemen pendidikan Islam dan konsepnya masih mengikuti konsep
manajemen pendidikan nasional, namun bukan berarti bahwa manajemen pendidikan Islam
tidak memiliki acuan yang menjadi bahan baku untuk diolah, dikelola dan dikembangkan
sendiri oleh seluruh umat manusia. Dalam manajemen pendidikan Islam memang tidak
terdapat konsep yang baku, akan tetapi ada acuan dasar yang dipakai untuk merancang dan
mengembangkan konsepsinya, umat manusia benar-benar diberi kebebasan.

Pada akhirnya manajemen pendidikan islam perlu diterapkan disemua bidang


pendidikan islam khususnya karena ketika TQM karena bagaimana pun TQM sangat di
butuhkan agar ada kejelasan manajemen, ketika manajemennya tidak beres maka akan terjadi
kekacauan.

Oleh karena itu sangat dibutuhkan kekompakan dan kerja sama yang kuat dalam
meningkatkan dan menyokong mutu pada organisasi. Dengan adanya komitmen seperti
demikian, diharapkan akan mampu meningkatkan usaha secara terus menerus dalam segala
aspek mutu yang ada, serta dapat menanggulangi macam-macam kendala dan kesulitan yang
ditemukan dalam implementasi TQM terkait fokus mutu secara berkelanjutan. Selain
pembahasan mengenai konsep TQM seperti diatas, maka lebih lanjut juga dibahas mengenai
penjabaran dari TQM menurut Witcher

DAFTAR PUSTAKA
Asikin, ―Implementasi Total Quality Management (Tqm) Di Pendidikan Tinggi,‖
Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra. 2001)
Edward Sallis, Total Quality Management, terj., Ahmad Ali Riyadi, (Yogyakarta: Ircisod.
2006)

15
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

George R. Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, terj. G.A Ticoalu. Cet.
Ketujuh, (Jakarta: Bumi Aksara. 2000)

Rubini, Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Islam, Jurnal Komunikasi dan Pendidikan
Islam, Volume 6, Nomor 2, Desember 2017
Sri Marmoah, Implementasi Total Quality Management (Tqm) Di Pendidikan Dasar,
persepktif ilmu pendidikan vol 33 no 1 april 2019
Abd Aziz, Athoillah Islamy, Saihu. ―Existence Of Naht Method In The Development Of
Contemporary Arabic Language Taqdir: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan
Kebahasaaraban p - ISSN 2527 - 9807 | e - ISSN 2621 - 11 57 19 Existence Of Naht
Method In The Development Of Contemporary Arabic Languag.‖ T aqdir: Jurnal
Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, 2019, 19–28.
Abd Aziz, Saihu. ―Interpretasi Humanistik Kebahasaan: Upaya Kontekstualisasi Kaidah
Bahasa Arab.‖ Arabiyatuna 3, no. 2 (2019): 300–314.
Aziz, Abd, Athoillah Islamy, dan Saihu. ―Existence of Naht Method in the Development of
Contemporary Arabic Language.‖ Taqdir: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan
Kebahasaaraban 5, no. 2 (2019).
https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.19109/taqdir.v5i2.4926.
Saihu, Abd. Aziz, Fatkhul Mubin, Ahmad Zain Sarnoto. ―DESIGN OF ISLAMIC
EDUCATION BASED ON LOCAL WISDOM (An analysis of Social Learning
Theories in Forming Character through NgejotTradition in Bali).‖ International Journal
of Advanced Science and Technology 29, no. 6 (2020): 1278–93.
Saihu. ―Implementasi Manajemen Balanced Score Card di Pondok Pesantren Jam‘iyyah
Islamiyyah Tangerang Selatan.‖ Mumtaz: 3, no. 1 (2019): 2.
https://doi.org/https://doi.org/10.36671/mumtaz.v3i2.45.

———. ―Konsep Pembaharuan Pendidikan Islam Menurut Fazlurrahman.‖ Andragogi:


Jurnal Pendidikan Islam 2, no. 1 (2020): 85.
https://doi.org/org/10.36671/andragogi.v1i3.66.

———. ―PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL (STUDI DI


JEMBRANA BALI).‖ Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 1 (2019): 69–90.

———. ―Pendidikan Pluralisme Agama: Kajian Tentang Integrasi Agama dan Budaya dalam
Menyelesaikan Konflik Sosial Kontemporer.‖ Indo-Islamika 9, no. 1 (2019): 67–90.
———. ―Pendidikan Sosial Yang Terkandung dalam Surat AT-Taubah Ayat 71-72.‖ Edukasi
Islami: Jurnal Pendidikan Islam 09, no. 01 (2020): 146.
https://doi.org/10.30868/ei.v9i01.703.

———. ―Urgensi ‗Urf dalam Tradisi Male dan Relevansinya dalam Dakwah Islam di
Jembrana-Bali.‖ Jurnal Bimas Islam 12, no. 1 (2019): 174–201.
SAIHU. ―KONSEP MANUSIA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PERUMUSAN
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI.‖
Andragogi 1, no. 2 (2019): 197–217.
———. ―OPERASIONALISASI TEORI PENDIDIKAN BEHAVIORISTIK DALAM

16
Tugas Jurnal Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan 2020

TRADISI NGEJOT DI BALI.‖ Cakrawla: Studi Manajemen Pendidikan Islam Dan


Studi Sosial 3, no. 2 (2019): 143–62.
Saihu, Made. Merawat Pluralisme Merawat Indonesia: Potret Pendidikan Pluralisme Agama
di Jembrana-Bali. Yogyakarta: DEEPPUBLISH, 2019.
Saihu, Saihu. ―Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal (Studi Di Jembrana Bali).‖
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 01 (2019): 69–90.
https://doi.org/10.30868/ei.v8i01.364.
Saihu, Abd Aziz, Fatkhul Mubin, and Ahmad Zain Sarnoto. “Design of Islamic Education
Based on Local Wisdom (An Analysis of Social Learning Theories in Forming Character
through Ngejot Tradition in Bali).” International Journal of Advanced Science and
Technology 29, no. 06 SE-Articles (April 26, 2020): 1278–93.
http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/article/view/11802.

17

Anda mungkin juga menyukai