Anda di halaman 1dari 12

M Nur Rozaq (221124828)

Nurul Yakin (221124778)


M Fahmi Rozikin (221124727)
M Syafiudin (221124737)
Ferdi Ardiyansyah (221124909)
manajemen kinerja adalah sebuah proses yang sistematis untuk
meningkatkan kinerja organisai dengan cara mengembangkan kinerja
individu dan team atau kelompok. Tujuan manajemen kinerja adalah
untuk mendapatkan hasil kinerja yang lebih baik secara
organisasional, team atau individu dengan upaya pemahaman,
pengelolaan dan kesepakatan yang terintegrasi dalam satu kesatuan
tujuan yang terencana, meliputi standard dan persyaratan kompetensi.
Ruang lingkup manajemen kinerja meliputi tujuan dan upaya
pengembangan SDM apa yang akan dilakukan untuk jangka pendek
dan panjang.
Secara umum, tujuan manajemen kinerja adalah :
membangun budaya kinerja yang kuat, upaya
perbaikan yang terus menerus (continuous
improvement) dalam bahasa Jepang disebut
Kaizen, peningkatan keterampilan dan kontribusi
pegawai. Tujuan manajemen kinerja adalah agar
para pegawai fokus melakukan pekerjaan yang
benar dan mencapai tujuan yang jelas.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, struktur
organisasi disusun menjadi unit-unit kerja dengan
pembagian tugas, sistem dan mekanisme yang jelas. Dengan
demikian pencapaian sasaran kinerja organisasi adalah
akumulasi kinerja dari unit-unit yang ada. Mengingat unit-
unit kerja organisasi terdiri dari individuindividu, maka
kinerja organissi merupakan akumulasi kinerja semua
individu yang bekerja di dalamnya. Upaya peningkatan
kinerja organisasi dapat dilakukan melalui peningkatan
kinerja individu anggotanya.
Pengetahuan (knowledge) Keterampilan Kerja (Skills) Sikap atau Perilaku (Attitude)
Kebutuhan untuk mendapatkan Keterampilan kerja seseorang Keberhasilan suatu organisasi
pengetahuan baik berupa informasi, ditentukan oleh perilaku individu
sangat dipengaruhi oleh :
data yang handal, riset serta anggotanya, terutama perilaku
kebugaran fisik, kesehatan jiwa
analisisnya merupakan suatu kerja. Sebagian ahli menyebut
(psikologis), pendidikan, perilaku kerja sebagai motivasi,
hal yang mutlak bagi perusahaan
akumulasi pelatihan serta kebiasaan (habit) dan budaya
untuk menjamin kelangsungan
pengalaman kerja. kerja. Oleh karena itu diupayakan
hidupnya.
untuk membentuk perilaku kerja
yang konsisten dan positif.
Amstrong (2006:3) menjelaskan bahwa manajemen kinerja adalah proses terencana
meliputi perjanjian kerja, pengukuran kerja, umpan balik, penguatan kinerja dan dialog.
Ruang lingkup manajemen kinerja meliputi pengukuran hasil kinerja yang ditunjukkan
dibandingkan dengan target kinerja yang telah disepakati dalam kontrak kinerja. Pusat
perhatian manajemen kinerja adalah target, pengukuran, indikator dan standard
kinerja.a. Praktek manajemen kinerja mengacu kepada perjanjian kerja yang telah
disepakati bersama, target dan pengembangan kinerja serta rencana pengembangan
karir. Manajemen kinerja memfasilitasi terjadinya dialog bersama antara organisasi dan
pegawai tentang kinerja,kemungkinan adanya perbaikan secara terus menerus tentang
pencapaian, persyaratan dan perencanaan kinerja.
Studi kasus
Nurul Yakin
Dalam perusahaan saya ada beberapa karyawan yang belum bisa berjualan
sehingga mempengaruhi kinerja untuk mencapai sebuah target penjualan dalam
perusahaan
Studi kasus
Muhammad Syafiudin
Perusahaan air mineral fazza mengalami penurunan penjualan dalam beberapa
bulan terakhir, yang mungkin disebabkan oleh persaingan yang semakin ketat dari
pesaing atau karyawan yang kurang produktif
Studi kasus
Muhammad Fahmi Rozikin
nino adalah seorang manager di sebuah perusahaan IT yang telah bekerja selama
tiga tahun. Namun dalam beberapa bulan terakhir, nino selalu gagal dalam mencari
karyawan yang sesuai dengan standar yang diharapkan oleh perusahaan. nino
diberikan teguran keras oleh atasan dan disuruh mencari solusi atas permasalahan
tersebut.
Studi kasus
Muhammad Nur Rozak
Perusahaan X memberikan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan kepada
karyawan untuk meningkatkan keterampilan mereka dan mempersiapkan mereka
untuk peran masa depan. Mereka mengadakan program pelatihan reguler,
mentoring, dan pencarian bakat internal untuk mempromosikan mobilitas vertikal.

Anda mungkin juga menyukai