Keterampilan coaching menjadi salah satu upaya dalam menjalankan
keempat fungsi manajerial untuk meningkatkan performa karyawan. Melalui proses coaching, pemimpin diharapkan mampu membuat bawahan mengelola permasalahan dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri. Pelaksanaan coaching dan mentoring terbukti memiliki peran penting dalam menentukan hasil pembelajaran. Pelaksanaan coaching dan mentoring yang baik akan mendukung peserta Coaching dalam pelaksanaan aktualisasinya hingga memperoleh kualifikasi kelulusan yang baik pula.
Keterampilan dalam Coaching dan Counseling dapat membuat orang yang
mengikuti kegiatan Coaching and Counseling memiliki output kinerja yang jauh lebih meningkat dari sebelumnya. Proses coaching berfokus pada pengembangan karyawan dimana manajer menilai karyawannya sebagai pribadi yang memiliki potensi besar untuk dapat berkembang dan mencapai hasil terbaik. Para manajer akan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan sesuai porsi mereka masing-masing sehingga diharapkan dalam kapasitasnya, mereka dapat menjadi lebih mandiri dan mampu mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih besar (Wijayanto, 2012).
Karena menurut Berikut Asmoko (2014) manfaat dari adanya coaching
dan counseling adalah sebagai berikut:
a) Peningkatan kinerja yang dapat dirasakan oleh individu dan kelompok,
serta berkontribusi pada peningkatan kinerja organisasi. b) Tumbuhnya komitmen dan motivasi yang lebih tinggi pada diri individu dan kelompok. c) Timbulnya kesadaran dan refleksi diri yang lebih bagi individu dan kelompok. Hal tersebut akan memudahkan dalam pengembangan potensi diri dan kelompok secara berkesinambungan. d) Meningkatnya kemampuan kepemimpinan yang lebih baik. e) Adanya proses manajemen perubahan yang lebih baik. Pada umumnya, perubahan organisasi menimbulkan gejolak baik secara individu maupun organisasi. Proses coaching dan mentoring dapat digunakan untuk mengelola perubahan tersebut agar dapat berjalan dengan baik. f) Perbaikan komunikasi dan hubungan antar individu maupun dengan kelompok. g) Pengimplementasian keterampilan yang lebih baik. h) Tumbuhnya budaya organisasi yang lebih terbuka dan produktif.
DAFTAR PUSTAKA
Prabadewi, K. D. L. (2017). Efektivitas Pelatihan Teknik Coaching Untuk
Meningkatkan Kinerja dan Penyusunan Rancangan Sistem Coaching. CALYPTRA, 6(1), 1477-1488.
Maryani, N. (2017). AH, B. (2022). EVALUASI PROSES COACHING PADA
PESERTA LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (Studi di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Lampung).
Arninditha, N. (2012). PEMBERIAN COACHING DAN KONSELING UNTUK
MENINGKATKAN PERILAKU PROAKTIF DAN MENURUNKAN INTENSI UNTUK KELUAR PADA EXCECUTIVE TRAINEE BATCH 4 (STUDI PADA PT. XYZ)
Nazifah, L. (2023). Pengaruh Coaching dan Mentoring Terhadap Kualifikasi
Kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Guru SD. Holistika: Jurnal Ilmiah PGSD, 5(1), 17-27.
Fauziatunisa, H., Nuryanti, B. L., & Masharyono, M. (2018). Analisis
Kemampuan Kerja, Coaching Dan Kinerja Karyawan: Studi Kasus Pada Karyawan Pt Sari Ater Hotel Dan Resort Subang. Journal of Business Management Education (JBME), 3(3), 56-66.