Anda di halaman 1dari 37

BAB III

MANAJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

3.1. Tinjauan Umum


Manajemen proyek adalah sebagian kecil dari manajemen yang dilakukan
pada suatu proyek sehingga diperoleh hasil sesuai tujuan proyek tersebut.
Manajemen dapat diberi definisi sebagai suatu teknik/cara, yang berarti dengan
teknik/cara tersebut maksud dan tujuan dari sekelompok manusia tertentu dapat
ditetapkan, diklarifikasikan, dan dilaksanakan.
3.1.1. Teori Dasar Manajemen Konstruksi
Manajemen Konstruksi adalah suatu seni keahlian untuk memperoleh hasil
maksimal dengan usaha minimal dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan dan
kebahagiaan baik bagi pimpinan maupun para pekerja, serta memberikan
pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat.(Wulfram Ir., Manajemen
Konstruksi Proyek, Penerbitan ANDI Yogyakarta, 2002). Fungsi manajemen
dalam ilmu manajemen pada umumnya menyangkut masalah sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
a. Perencanaan adalah menetapkan tujuan berdasarkan perkiraan apa yang
akan terjadi dalam waktu yang akan datang (Forecasting), dengan
mempertimbangkan kemungkinan terjadinya perubahan dan masalah pada
waktu tersebut.
b. Perencanaan dapat berupa rencana jangka pendek dan yang panjang.
2. Pengorganisasian(Organizing)
Kegiatan yang terjadi setelah ditetapkan tujuan-tujuan dan menyusun
perencanaan yang meliputi kegiatan merancang dan mengembangkan suatu
organisasi yang diharapkan akan dapat melaksanakan rencana yang telah
ditetapkan yaitu meliputi:`
a. Penentuan sumber daya dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Perancangan dan pembangunan suatu organisasi yang akan membawa hal
hal tersebut ke arah tujuan.

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
3. Pelaksanaan (Actuating)
Tindakan untuk menyelaraskan seluruh unsur di dalam organisasi sehingga
dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Tindakan tersebut antara
lain:
a. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan
b. Mendistribusikan wewenang dan tanggung jawab
c. Memberikan pengarahan, penugasan dan motivasi.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan yang diperlukan untuk memelihara norma-norma yang telah
ditetapkan serta menjaga agar kualitas kerja tetap tinggi. Dalam hal ini
diadakan penilaian secara evaluasi supaya bisa berjalan menurut rencana yang
telah ditetapkan dan jika terjadi penyimpangan akan segera diambil langkah-
langkah koreksi seperlunya. Fungsi dari pengawasan meliputi:
a. Penetapan standart pelaksanaan
b. Penetapan ukuran-ukuran pelaksanaan
c. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standart yang
telah ditetapkan.
d. Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan.
5. Evaluasi
Merupakan kegiatan evaluasi menyeluruh terhadap suatu pekerjaan Evaluasi
ini menanyakan apakah pekerjaan yang dilaksanakan telah sesuai dengan
planning atau belum. Evaluasi dilaksanakan untuk replanning, reorganizing
atau peningkatan kualitas kerja pelaksanaan dan pengawasan.

Gambar 3.1. Mekanisme Manajemen Konstruksi Proyek


Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
3.1.2. Manajemen Proyek Dilapangan
Pada Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) Pulau Bintan Pulau
Dompak menggunakan sistem Manajemen seperti yang telah dijelaskan pada
point 3.1.1, yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Pemilik proyek menjelaskan jenis proyek yang akan dilaksanakan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Dipimpin oleh pemilik proyek yang menunjuk konsultan perencana, kontraktor
serta konsultan pengawas/manajemen konstruksi dalam pelaksanaan proyek
tersebut.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan proyek dilakukan oleh kontraktor yang telah ditunjuk oleh pemilik
proyek dan telah disesuaikan dengan nilai kontrak yang ada.
4. Pengawasan (Controlling)
Untuk menjamin suatu proyek berhasil, perlu dilakukan pengawasan dan
pengontrolan pekerjaan. Untuk pengawasan di lapangan pemilik proyek
dibantu oleh pengawas lapangan
5. Evaluasi
Setelah semua tahapan manajemen telah dilaksanakan, dilaksanakan tahapan
evaluasi dari masing masing tahapan guna menjamin target dari perencanaan
yang telah direncanakan.
3.2. Hubungan Kerja dan Koordinasi
Secara skematis hubungan kerja dalam proyek dapat dilihat dari gambar 3.2.
sebagai berikut :

Gambar 3.2. Hubungan Kerja dan Koordinasi dalam Proyek


Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
Adapun penjelasan hubungan dari ketiga unsur utama pengelola pelaksanaan
proyek tersebut adalah sebagai berikut :
a. Hubungan Antara Pemerintah dengan Pemilik, Konsultan, Dan
Kontraktor
Merupakan hubungan dalam yang diatur peraturan-peraturan atau UU dan
persyaratan-persyaratan yang harus dipatuhi oleh ketiga unsur diatas, dan
berdasarkan perjanjian antara masing-masing pihak. Pemerintah mengeluarkan
peraturan yang mengatur perihal konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana,
sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M//2007 tanggal
27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
b. Hubungan Antara Pemilik (Owner) dan Kontraktor
Hubungan kerja antara pemilik proyek dan kontraktor pelaksana adalah
hubungan kerja yang bersifat kontraktual dan fungsional. Kedua belah pihak
diikat dengan kontrak, dimana kontraktor berkewajiban menjalankan semua
pekerjaan yang tertulis dalam kontrak sesuai dengan spesifikasi dan gambar
rencana. Pemilik proyek memperoleh pelaksanaan proyek yang sebaik-baiknya
tepat waktu dengan harga yang ekonomis.
Dalam pelaksanaan proyek, kontraktor dapat melakukan koordinasi kepada
pemilik proyek, dan mengusulkan perubahan desain berikut metode pelaksanaan
dan perhitungannya, jika dianggap perencanaan awal kurang tepat ataupun jika
ada pekerjaan yang dianggap perlu dalam penyelesaian proyek yang belum ada
dalam kontrak. Kontraktor berhak atas jasa yang harus diterimanya dari Pemilik
sesuai dengan kontrak yang telah ditandatangani.
c. Hubungan Pemilik Proyek (Owner) Dengan Konsultan
Konsultan yang ditunjuk oleh pemilik proyek diikat dengan suatu ikatan kerja
(kontrak kerja), antara lain berisikan kewajiban dari konsultan pengawas untuk
melaksanakan tugas yang diberikan pemilik dengan baik dan penuh tanggung
jawab. Sedangkan pemilik berkewajiban memberikan imbalan jasa kepada
konsultan berupa pembayaran yang diatur dalam perjanjian kontrak kerja.
Dalam melaksanakan tugasnya apabila konsultan menemui permasalahan
pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor maka konsultan mengkoordinasikan
Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
kepada pemilik proyek dan pemilik proyek dapat mengambil suatu keputusan
pemecahan masalah.
d. Hubungan Konsultan Dengan Kontraktor
Hubungan Konsultan dengan Kontraktor adalah hanya sebatas hubungan
fungsional dalam pelaksanaan pekerjaan dimana konsultan berhak menyetujui
atau menolak sesuatu bahan atau material ataupun berupa usulan dan kontraktor
wajib mematuhinya bila tidak menyimpang dari kontrak yang telah disepakati.
Adapun antara konsultan dengan kontraktor melakukan hubungan fungsional
dimana konsultan melakukan pengawasan sesuai dengan bestek dan gambar yang
mengikat kepada kontrak masing-masing, sedangkan kontraktor menjalankan
tugasnya sesuai dengan kontrak dan bestek yang ada.
3.2.1. Owner/Pemilik
Owner atau pemilik proyek adalah suatu badan usaha maupun perorangan,
instansi pemerintah, atau swasta yang memberikan atau menyuruh untuk
merencanakan, mengerjakan atau mengawasi suatu pekerjaan atau proyek, dalam
hal ini yang merupakan owner adalah Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Kepulauan Riau
Wewenang owner atau pemilik adalah :
1. Berwenang mengambil keputusan, terhadap masalah yang timbul guna
menunjang kelancaran operasi proyek berdasarkan ketentuan yang diatur
dalam kontrak.
2. Memberikan tugas kepada perencana untuk membuat gambar rencana
serta menyetujui setelah disepakati, memberikan gambaran dan pedoman
perencanaan yang akan dibuat biaya perencanaan.
3. Mengadakan pelelangan serta menetapkan pelaksana sesuai dengan harga
borongan melalui konsultan perencana, dan memberi surat perintah
kepada pelaksana.
4. Menentukan harga borongan yang disesuaikan melalui konsultan
perencana dan menghitung kembali hasil perencanaan serta menyetujui
bila telah disepakati, memberikan gambaran dan pedoman perencanaan
yang akan dibuat oleh perencana serta biaya perencanaan.

Tanggung jawab owner atau pemilik adalah:


Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
1. Menjamin kelancaran secara kooperatif (kerja sama) atas
penyelenggaraan manajemen proyek, berawal dari rencana yang terpadu
(komprehensif) hingga pelaksanaan berakhir.
2. Membayar seluruh biaya perencanaan, pekerjaan, pengawasan sesuai
dengan perjanjian dalam kontrak yang telah disetujui kedua belah pihak.
3.2.2. Konsultan Manajemen Konstruksi
Konsultan Manajemen Konstruksi adalah pihak yang diserahi tugas oleh
owner untuk membuat laporan perencanaan, manajemen proyek, melaporkan serta
mewakili pihak proyek dalam memimpin, mengkoordinir dan mengawasi
pekerjaan di lapangan pada batas-batas yang telah ditentukan baik secara teknis
maupun administratif dan kemudian memberikan laporan kepada pemilik proyek
kepada owner segala sesuatu tentang proyek selama batas wewenangnya.
Pada proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) Pulau Bintan Pulau
Dompak ini yang bertindak sebagai konsultan manajemen konstruksi adalah PT.
Lapi Ganeshatama ITB - Consulting
Wewenang Konsultan Manajemen Konstruksi adalah :
1. Melakukan perubahan desain apabila terjadi penyimpangan pekerjaan
pelaksanaan, di lapangan yang tidak memungkinkan.
2. Menentukan standar dan peraturan yang dipakai dalam pelaksanaan
konstruksi (spesifikasi teknis).
3. Memberikan penjelasan kepada kontraktor tentang segala sesuatu yang
harus dikerjakan atau yang kurang jelas dan meragukan.
Tanggung jawab Konsultan Manajemen Konstruksi adalah :
1. Mempersiapkan proses pelaksanaan tender atau pelelangan.
2. Dalam proses pelelangan konsultan bertugas membantu menyiapkan
dokumen lelang yaitu antara lain data-data Kepres, syarat-syarat tender,
perubahan desain serta mengevaluasi dan menilai kontrak mana yang
lebih berkualitas.
3. Membuat sketsa gagasan yang kemudian diserahkan dalam bentuk
gambar rencana, membuat gambar kerja dan syarat-syarat teknis
pekerjaan serta membuat rencana anggaran biaya dan schedule
pelaksanaan (yang akan dijadikan sebagai patokan oleh pemilik dalam
melakukan pelelangan).
4. Bertanggung jawab penuh atas segala apa yang direncanakan termasuk
perhitungan konstruksi.
Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
3.2.3. Kontraktor
Kontraktor ialah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek dengan
perjanjian kontrak setelah melalui proses pelelangan untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar kerja, peraturan-peraturan dan syarat-
syarat yang telah ditetapkan oleh pihak perencana. Apabila pekerjaan telah selesai
dikerjakan oleh kontraktor sesuai dengan perjanjian kontrak maka hasil pekerjaan
itu diserahkan kepada pemilik.
Pada proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) Pulau Bintan Pulau
Dompak yang bertindak sebagai kontraktor adalah PT. Wijaya Karya (Persero).
Wewenang Kontraktor adalah :
1. Berhak untuk menanyakan atau mengkonsultasikan kepada owner dan
konsultan perncana jika ada sesuatu pekerjaan yang direncanakan, seperti
gambar rencana tidak sesuai dengan kondisi lapangan, atau jika
ditemukan kejanggalan dalam pelaksanaan yang tidak sesuai dengan
gambar kerja atau kontrak.
2. Membentuk struktur organisasi di lingkungan sendiri.
3. Menjaga keamanan dan ketertiban umum ditempat pekerjaan dan
memberikan jaminan keselamatan kerja kepada staf atau pekerja yang
mempunyai hubungan dengan kontraktor, seperti Asuransi Tenaga Kerja
(ASTEK).
4. Mempunyai hak untuk menerima pembayaran menurut peraturan yang
berlaku dalam Perjanjian Kontrak.
Tanggung jawab Kontraktor adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kontrak beserta
lampirannya.
2. Bertanggung jawab atas waktu penyelesaian pekerjaan tanpa mengurangi
kualitas pekerjaan.
3. Menyerahkan hasil pekerjaan yang telah selesai dikerjakan kepada
pemberi tugas sesuai dengan perjanjian kontrak.
4. Bertanggung jawab atas semua peralatan konstruksi, metode pelaksanaan,
urutan pekerjaan dan prosedur pengkoordinasian semua bagian pekerja
yang tercantum dalam kontrak.
5. Menyediakan tempat rapat direksi serta fasilitas dan menyerahkan hasil
pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
6. Bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan pekerjaan akibat kelalaian
sendiri.
7. Membuat laporan kepada pemilik proyek atas kemajuan dan kendala
suatu pekerjaan.
3.3. Sistem Pelelangan
Berdasarkan Keppres No. 18 Tahun 2012 mengenai Pelelangan, Pelelangan
didefinisikan sebagai berikut :
Serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang atau jasa dengan cara
menciptakan persaingan yang di antara penyedia barang atau jasa yang setara
dan memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah
ditetapkan dan diikuti oleh pihak yang terkait serta atas taat asas sehingga
terpilih penyedia terbaik.
3.3.1. Teori Dasar Sistem Pelelangan
Proses pengadaan barang atau jasa dalam proyek konstruksi yang
menggunakan pelelangan dibedakan menjadi :
a. Pelelangan Umum
Pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas
melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan papan
pengumuman resmi untuk umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang
berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Pemilihan pelaksana konstruksi dilakukan dengan syarat :
1. Diumumkan secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1
(satu) media cetak dan papan pengumuman.
2. Dilakukan penilaian kualifikasi baik prakualifikasi maupun pasca
kualifikasi.
3. Peserta yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi pada
lembaga.
4. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha
atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yamg dikeluarkan oleh
lembaga.
Dalam pelelangan umum pengguna jasa dapat melakukan prakualifikasi dan
pascakualifikasi.
Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
b. Pelelangan Terbatas
Pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh penyedia jasa yang
dinyatakan telah lulus prakualifikasi dan jumlahnya diyakini terbatas dengan
pengumuman secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu)
media cetak dan papan pengumuman resmi untuk umum sehingga masyarakat
luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Dalam pemilihan penyedia jasa dengan cara pelelangan terbatas, pengguna
jasa wajib melakukan prakualifikasi dan dilakukan untuk pekerjaan yang
mempunyai resiko tinggi serta mempunyai teknologi tinggi.
Pemilihan pelaksana konstruksi dilakukan dengan syarat :
1. Diumumkan secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1
(satu) media cetak dan papan pengumuman.
2. Jumlah penyedia jasa terbatas.
3. Melalui proses prakualifikasi.
4. Peserta pelelangan yang berbentuk badan usaha harus sudah
diregistrasi pada lembaga.
5. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha
atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yamg dikeluarkan
oleh lembaga.
c. Pemilihan Langsung
Pengadaan jasa konstruksi tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan
terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya 3 (tiga)
penawar dari penyedia jasa dan dapat dilakukan negosiasi, baik dari segi teknis
maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan.
Pemilihan perencana konstruksi dan pengawas konstruksi dengan cara
pemilihan langsung hanya berlaku untuk keadaan tertentu, yaitu :
- Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yang
masih memungkinkan untuk mengadakan pemilihan langsung.
- Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa
yang sangat terbatas jumlahnya, dengan ketentuan pekerjaaan hanya dapat
dilakukan dengan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu
Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
mengaplikasikannya sangat terbatas.
- Pekerjaan yang perlu dirahasiakan, yang menyangkut keamanan dan
keselamatan negara yang ditetapkan oleh presiden
- Pekerjaan berskala kecil dengan ketentuan sebagai berikut :
o Untuk kepentingan pelayanan umum
o Mempunyai resiko kecil
o Menggunakan teknologi sederhana
o Dilaksanakan penyedia jasa usaha orang perseorangan dan badan usaha
kecil.
Pemilihan langsung dilakukan dengan syarat :
1. Mengundang sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar
2. Memilih dari beberapa penawar
3. Peserta yang berbentuk badan usaha atau usaha
orang perseorangan harus sudah diregistrasi pada
lembaga.
4. Tenaga terampil dan ahli yang diperkerjakan oleh badan usaha atau usaha
orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga.
Dalam Pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung
penyedia jasa, pengguna jasa harus mengikutsertakan sekurang-kurangnya 1
(satu) perusahaan nasional.
d. Penunjukan Langsung
Pengadaan jasa konstruksi yang dilakukan tanpa melalui pelelangan umum,
pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung yang dilakukan hanya terhadap 1
(satu) penyedia jasa dengan cara melakukan negosiasi baik dari segi teknis
maupun harga sehingga diperoleh harga yang wajar dan dipertanggungjawabkan.
Pemilihan perencana konstruksi dan pengawas konstruksi dengan cara
penunjukan langsung hanya berlaku untuk keadaan tertentu, yaitu :
- Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yang
pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda atau harus dilakukan dengan
segera.
- Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
yang sangat terbatas jumlahnya dengan ketentuan pekerjaan hanya dapat
dikerjakan dengan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu
mengaplikasikannya hanya satu-satunya
- Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan
keselamatan negara yang ditetapkan oleh presiden.
- Pekerjaan yang berskala kecil dengan ketentuan :
o Untuk keperluan sendiri / pribadi.
o Mempunyai resiko kecil
o Menggunakan teknologi yang sederhana
- Dilaksanakan oleh penyedia jasa usaha orang perseorangan dan badan usaha
kecil
- Pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan kesatuan konstruksi yang
sifat pertanggungannya terhadap kegagalan bangunan tidak dapat dipecah-
pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
- Pekerjaan yang hanya dilakukan oleh pemegang hak cipta atau pihak lain
yang telah mendapat lisensi.
Penunjukan langsung dilakukan dengan syarat :
1. Penyedia jasa yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi pada
lembaga.
2. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atau
usaha orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh
lembaga.
3. Penyedia jasa yang bersangkutan merupakan pemegang hak cipta atau
pihak lain yang telah mendapat lisensi.

3.3.2. Sistem dan Proses Pelelangan Pada Proyek


A. Sistem Pelelangan
Pada Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) Pulau Bintan Pulau
Dompak ini sistem pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan
pengumuman secara luas dan terbuka melalui media massa, dalam hal ini melalui

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
situs resmi LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) Provinsi Kepulauan
Riau dengan ULP ( urit pelayanan pengadaan) sebagai lembaga dibawahnya yang
berkerja dalam menerima tawaran lelang, seleksi peserta lelang, sampai penentuan
pemenang lelang dan kemudian pemenang diserahkan kepada Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi Kepulauan Riau.
B. Proses Pelelangan
Kegiatan tender proyek pemerintah, sesuai Keppres No.80 tahun 2003 dengan
revisi Perpres No. 95 tahun 2007 :
1. Pengumuman prakualifikasi
2. Pengambilan dokumen prakualifikasi
3. Pemasukan dokumen prakualifikasi
4. Evaluasi dokumen prakualifikasi
5. Penetapan hasil prakualifikasi
6. Pengumuman hasil kualifikasi
7. Masa sanggah pascakualifikasi
8. Undangan peserta yang lulus
9. Pengambilan dokumen lelang umum
10. Penjelasan
11. Berita acara penjelasan dokumen lelang
12. Pemasukan penawaran
13. Pembukaan penawaran
14. Evaluasi penawaran
15. Penetapan pemenang
16. Pengumuman pemenang
17. Masa sanggah
18. Penunjukan pemenang
19. Penandatanganan kontrak
Pengumuman adanya
Penjelasan dan BAPP
pelelangan barang dan jasa
(Prakualifikasi)

Pemasukkan
penawaran

Pembukaan penawaran

Evaluasi penawaran

Penetapan pemenang

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri
Pengumuman III-
pemenang

Penandatangan kontrak Penunjukkan Masa sanggah


pemenang
Gambar 3.3. Proses Pelelangan Sistem Prakualifikasi

Penjelasan mengenai informasi dan jadwal kegiatan lelang pada Proyek


Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) Pulau Bintan Pulau Dompak sebagai
berikut yang dilaksanakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum melalui Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau yang diumumkan LPSE ditabelkan
sebagaiberikut:

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
Tabel 3.1. Informasi Lelang

No Informasi Keterangan
1 No Paket Bidding 4334022
2 Instansi Kementrian Pekerjaan Umum
3 Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
4 Nama Paket Lelang Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) Pulau
Bintan Pulau Dompak
5 Kategori Lelang Pekerjaan Konstruksi
6 Metode Pengadaan e-lelang umum
7 Metode Kualifikasi Prakualifikasi
8 Metode Evaluasi Sistem Nilai
9 Anggaran APBD 2014, APBD 2015
10 Nilai Pagu Paket Rp. 362.565.000.000,00
11 Nilai HPS Rp. 362.565.000.000,00
12 Jenis Kontrak
1. Cara pembayaran Harga Satuan
2. Pembebanan Tahun Tahun Jamak
3. Sumber dana Pengadaan Tunggal
13 Kualifikasi Usaha Perusahaan Non Kecil
14 Bobot
1. Bobot Teknis 30 %
2. Bobot Biaya 70 %
15 Lokasi Pekerjaan Pulau Dompak, Tanjung Pinang Kota
16 Syarat Kualifikasi 1. Ijin Usaha
Ijin Usaha Klasifikasi
SBU Sipil pekerjaan jalan dan
jembatan, Jalan Layang,
Terowongan, Subways
IUJK Jasa Pelaksana Konstruksi

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
memiliki NPWP dan telah memenuhi
2 kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir
(SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan
PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada
transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN
(bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3
(tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan,
yaitu bulan Oktober 2013, November 2013
dan Desember 2013. Peserta dapat mengganti
persyaratan ini dengan menyampaikan Surat
Keterangan Fiskal (SKF) yang dikeluarkan
oleh Kantor Pelayanan Pajak dengan tanggal
penerbitan paling lama 1 (satu) bulan sebelum
tanggal mulai pemasukan Data Kualifikasi

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
memiliki pengalaman minimal 1 kali
mengerjakan pekerjaan jembatan dengan
konstruksi cable stayed dan jembatan
dengan konstruksi beton pre-stressed box
girder balanced cantilever menggunakan
form traveler
Memiliki peralatan, tenaga ahli dan tenaga
teknis sesuai dengan yang dipersyaratkan
memiliki pengalaman pada subbidang Jasa
Pelaksana Konstruksi Pekerjaan Jembatan,
Jalan Layang, Terowongan, dan Subways,
dengan Kemampuan Dasar (KD) sebesar
Rp. 362.562.600.000,00
memiliki surat keterangan dukungan
keuangan dari bank pemerintah/swasta
sebesar (paling kurang) 10% dari nilai total
HPS
memiliki Sertifikat ISO 9001 (Quality
Management System), ISO 14001
(Environmental Management System),
OHSAS 18001 (SHE Management System)
dan SMK3, yang masih berlaku dan
dilengkapi dengan bukti audit eksterna
Tidak terkena sanksi dimasukkan dalam
daftar hitam
17 Peserta Lelang 1. CV. Sarana Bintan Orbit
2. CV. Kutilang Bangun Persada
3. PT. Hutama Karya (Persero)
4. CV. Sadu Sakti
5. CV. Trisaka Bumi Kencana
6. PT. Sumber Batu
7. PT. Lambok Ulina
8. PT. Sumber Sari Ciptamarga
9. PT. Waskita Karya (Persero)
10. PT. Lampiri Djaya Abadi
11. PT. Pandji Bangun Bersama
12. PT. Wiradharma Muliajasa
13. PT. Brantas Abipraya (Persero)
14. CV. Pilar Persada
15. CV. Intisar Barra
16. CV. Tri D Karya
17. CV. Takeshi
18. PT. Citra Prasasti Konsorindo
19. PT. Bintan Usaha Abadi
20. PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama,
Tbk
Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
21. PT. Pembangunan Perumahan (Persero)
22. CV. Natuna Agung
23. PT. Adhi Karya (Persero)
24. PT. Waskita Karya (Persero), Tbk
25. PT. Tamako Raya Perdana
26. PT. Wijaya Karya (Persero)
27. CV. Anugerah Kencana
28. PT. Agrabudi Karyamarga
29. PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah I
30. PT. Multi Jasa Bangun
31. CV. Putra Cane Mandiri
32. CV. Harapan Baru
33. CV. Orikons
34. CV. Rizqy Anugerah
35. PT. Putera Rayhan Gemilang
36. PT. Natuna Jaya Mandiri
37. CV. Karya Rupadhatu
38. CV. Sahabat Berkarya
39. CV. Eka Jaya Bintan
40. CV. Tri Mandiri Sukses
41. CV. Adi Putra Perkasa
42. CV. Laluna Artha Kencana
43. PT. Nuansa Bintan
44. PT. Kurnia Djaja Alam
45. CV. Semoga Sukses Selalu
46. PT. Proteknika Jasa Pratama
47. PT. Thiary Global Nusantara
48. CV. Prioritas Konsultan

Tabel 3.2. Informasi Jadwal Tahapan Lelang

Tahap Mulai Selesai

Pengumuman Prakualifikasi 19 Februari 2014 27 Februari 2014

Download Dokumen Kualifikasi 19 Februari 2014 03 Maret 2014

Upload Dokumen Prakualifikasi 19 Februari 2014 04 Maret 2014

Evaluasi Dokumen Kualifikasi 19 Februari 2014 12 Maret 2014

Pembuktian Kualifikasi 05 Maret 2014 12 Maret 2014

Penetapan Hasil Kualifikasi 12 Maret 2014 12 Maret 2014

Pengumuman Hasil Prakualifikasi 12 Maret 2014 12 Maret 2014


Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
Masa Sanggah Prakualifikasi 13 Maret 2014 17 Maret 2014

Download Dokumen Pemilihan 18 Maret 2014 10 April 2014

Pemberian Penjelasan 20 Maret 2014 20 Maret 2014

Upload dokumen penawaran File I:


22 Maret 2014 11 April 2014
Penawaran Administrasi dan Teknis

Pembukaan dan Evaluasi Penawaran


11 April 2014 21 April 2014
File I : Administrasi dan Teknis

Penyetaraan Penawaran Teknis


21 April 2014 21 April 2014
(apabila diperlukan)

Penetapan Peringkat Teknis 21 April 2014 21 April 2014

Pemberitahuan/Pengumuman
21 April 2014 21 April 2014
Peringkat Teknis

Upload Dokumen Penawaran File II:


22 April 2014 25 April 2014
Penawaran Harga

Pembukaan dan Evaluasi Penawaran


25 April 2014 29 April 2014
File II : Harga

Upload Berita Acara Hasil Pelelangan 29 April 2014 29 April 2014

Penetapan pemenang 29 April 2014 29 April 2014

Pengumuman Pemenang 29 April 2014 29 April 2014

Masa Sanggah Hasil Lelang 30 April 2014 05 Mei 2014


Surat Penunjukan Penyedia
06 Mei 2014 06 Mei 2014
Barang/Jasa
Penandatanganan Kontrak 07 Mei 2014 28 Mei 2014

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
Tabel 3.3. Informasi Hasil Evaluasi Lelang

Evaluasi Harga Skor

Teknis
Kualifikasi
Adminitrasi

Pemenang
Harga

Akhir
No Nama Peserta Alasan
Penawaran Terkoreksi

CV. Sarana Bintan


1 0,00 0,00
Orbit

CV. Kutilang Bangun


2 0,00 0,00
Persada

Nilai aspek Bagian Pekerjaan


PT. Hutama Karya
Yang Disubkontrakkan (=69.13)
3 (Persero) 0,00 0,00
tidak memenuhi passing grade =
80

4 CV. Sadu Sakti 0,00 0,00

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-19
5 CV. Trisaka Bumi 0,00 0,00

6 PT. Sumber Batu 0,00 0,00

7 PT. Lambok Ulina 0,00 0,00

PT. Sumber Sari


8 0,00 0,00
Ciptamarga

PT. Waskita Karya


9 0,00 0,00
(Persero)

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-20
PT. Lampiri Djaya
10 0,00 0,00
Abadi

PT. Pandji Bangun


11 0,00 0,00
Bersama

PT. Wiradharma
12 0,00 0,00
Muliajasa

PT. Brantas Abipraya


13 0,00 0,00
(Persero)

14 CV. Pilar Persada 0,00 0,00

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-21
15 CV. Intisar Barra 0,00 0,00

16 CV. Tri D Karya 0,00 0,00

17 CV. Takeshi 0,00 0,00

PT. Citra Prasasti


18 0,00 0,00
Konsorindo

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-22
19 PT. Bintan Usaha Abadi 0,00 0,00

Pengalaman pekerjaan jembatan


(Jembatan Ancol) tidak
memenuhi persyaratan untuk
dikategorikan sebagai
pengalaman pekerjaan jembatan
dengan konstruksi cable stayed;
Pengalaman pekerjaan jembatan
(FO Rawa Buaya) tidak
memenuhi persyaratan untuk
PT. Jaya Konstruksi dikategorikan sebagai
20 0,00 0,00
Manggala Pratama, Tbk pengalaman pekerjaan jembatan
dengan konstruksi box girder
balanced cantilever dengan form
traveller; Hasil verifikasi
lapangan menunjukkan peralatan
Launching Gantry dan Form
Traveller tidak dalam kondisi
tersedia, seperti yang
dipersyaratkan dalam Dokumen
Kualifikasi

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-23
Nilai Teknis (=73.35) tidak
PT. Pembangunan memenuhi passing grade = 80
21 0,00 0,00
Perumahan (Persero)

22 CV. Natuna Agung 0,00 0,00

Jumlah personil yang


disampaikan untuk posisi Civil
PT. Adhi Karya
23 0,00 0,00 Engineer tidak memenuhi
(Persero)
jumlah yang dipersyaratkan
dalam Dokumen Kualifikasi

PT. Waskita Karya


24
(Persero), Tbk 324.096.182.000,00 324.096.180.654,17 96,53 96,31

PT. Tamako Raya


25 0,00 0,00
Perdana

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-24
PT. Wijaya Karya
26 100,0 98,28
(Persero) 312.854.963.000,00 312.854.987.071,99

27 CV. Anugerah Kencana 0,00 0,00

Pengalaman pekerjaan
jembatan (Jembatan Mahkota
II Tahap I) tidak memenuhi
persyaratan untuk
dikategorikan sebagai
PT. Agrabudi
28 0,00 0,00 pengalaman pekerjaan
Karyamarga
jembatan dengan konstruksi
cable stayed

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-25
Pengalaman pekerjaan
jembatan (Mamberamo Papua)
tidak memenuhi persyaratan
untuk dikategorikan sebagai
pengalaman pekerjaan
jembatan dengan konstruksi
cable stayed; Pengalaman
pekerjaan jembatan (JNLT
Anatasari - Blok M, Paket
PT. Nindya Karya
29 0,00 0,00 Brawijaya) tidak memenuhi
(Persero) Wilayah I
persyaratan untuk
dikategorikan sebagai
pengalaman pekerjaan
jembatan dengan konstruksi
box girder balanced cantilever
dengan form traveller;
Peralatan Crane tidak
disampaikan dalam data isian
kualifikasi

30 PT. Multi Jasa Bangun 0,00 0,00

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-26
31 CV. Putra Cane Mandiri 0,00 0,00

32 CV. Harapan Baru 0,00 0,00

33 CV. Orikons 0,00 0,00

34 CV. Rizqy Anugerah 0,00 0,00

PT. Putera Rayhan


35 0,00 0,00
Gemilang

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-27
PT. Natuna Jaya
36 0,00 0,00
Mandiri

37 CV. Karya Rupadhatu 0,00 0,00

38 CV. Sahabat Berkarya 0,00 0,00

39 CV. Eka Jaya Bintan 0,00 0,00

40 CV. Tri Mandiri Sukses 0,00 0,00

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-28
41 CV. Adi Putra Perkasa 0,00 0,00

CV. Laluna Artha


42 0,00 0,00
Kencana

43 PT. Nuansa Bintan 0,00 0,00

44 PT. Kurnia Djaja Alam 0,00 0,00

CV. Semoga Sukses


45 0,00 0,00
Selalu

46 PT. Proteknika Jasa 0,00 0,00


Pratama
Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-29
PT. Thiary Global
47 0,00 0,00
Nusantara

48 CV. Prioritas Konsultan 0,00 0,00

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-30
3.4. Sistem Kontrak dan Pembayaran
Kontrak adalah elemen yang paling penting dalam suatu proses kerjasama
antara berbagai pihak untuk mewujutkan suatu tujuan tertentu yang telah
disepakati bersama (Manajemen Proyek Konstruksi, Wulfram I. Ervianto).
3.4.1. Macam-macam Sistem dan Jenis Kontrak
A. Jenis Kontrak
Jenis kontrak yang sering digunakan pada suatu proyek biasanya adalah Unit
Price dan Lump Sump. Unit price adalah jenis kontrak yang mana sistem
pembayarannya berdasarkan harga satuan per unit kegiatan yang tetap selama
pelaksanaan proyek yang bersangkutan. Sedangkan Lump Sump adalah jenis
kontrak yang mana sistem pembayarannya berdasarkan biaya keseluruhan proyek.
Pada proyek ini jenis kontrak yang digunakan adalah Unit Price.(Harga Satuan)
Kelebihan dari kontrak unit price adalah :
a. Pembayaran pada kontraktor disesuaikan dengan kuantitas/volume
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
b. Terdapat dasar-dasar pembayaran yang jelas antara pemilik dan kontraktor,
sehingga apabila terjadi perubahan pada item pekerjaan tidak akan terjadi
pengurangan pembayaran.
c. Terdapat batasan harga yang harus dibayar atau harga satuan yang pasti.
d. Semua harga penawaran berpedoman pada dasar yang sama, oleh karena
itu penawaran-penawaran tersebut biasanya mempunyai harga yang
hampir sama.
Kekurangan dari kontrak unit price adalah :
a. Memerlukan banyak pengukuran dan perhitungan pada setiap jenis
pekerjaan yang dikerjakan.
b. Terjadi kerugian dari pihak pemilik apabila dalam perhitungan volume
yang dikerjakan terjadi kekurangan dari pihak pengawas.
c. Proyek tidak dapat diketahui harga pastinya sebelum proyek ini selesai
dilaksanakan.
B. Sistem Kontrak

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
Sistem Kontak dilakukan apabila suatu proses pelelangan sudah dimenangkan
oleh salah satu kontraktor (Pelaksana Proyek) yang selanjutnya diadakan
perjanjian kontrak antara Pemilik Proyek dengan Pelaksana Proyek. Perjanjian
kontrak ini dimaksudkan agar masing masing unsur proyek mengetahui secara
jelas posisi, hak, serta kewajiban yang harus dilaksanakan saat pelaksanaan
proyek.
1. Metode Kontrak Umum
Metode Kontrak Umum adalah metode di mana kontrak dibuat antara pemilik
proyek dan kontraktor umum (general contractor).Pemilik proyek biasanya
diwakili oleh konsultan yang berperan dalam penyusunan dokumen kontrak.

Gambar 3.4. Metode Kontrak Umum


2. Metode Kontrak Terpilih
Metode Kontrak Terpisah adalah metode di mana pemilik proyek memberikan
pekerjaan secara terpisah kepada pihak-pihak yang diyakini memiliki kemampuan
khusus yang berbeda, misalnya pekerjaan beton prategang diberikan kepada pihak
yang mengkhususkan diri pada bidang tersebut. Pada prinsipnya kontrak ini sama
dengan metode kontrak umum. Perbedaannya adalah tidak ada keterlibatan
kontraktor umum, sehingga pemilik proyek harus melakukan manajemen proyek
sendiri.Metode ini dapat diterapkan apabila pemilik proyek memiliki kemampuan
manajemen proyek yang memadai. Keuntungan metode ini adalah pemilik tidak
perlu mengalokasikan biaya profit bagi kontraktor umum seperti pada metode
kontrak umum, sehingga biaya proyek dapat ditekan.
Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
Gambar 3.5. Metode Kontrak Terpilih
3. Metode Kontrak Swakelola
Pada metode ini, pemilik proyek tidak melakukan kontrak bagi proyek yang
akan dilaksanakan, karena pemilik mendanai sendiri, merancang sendiri,
melaksanakan sendiri, dan mengawasi sendiri proyeknya. Jelas bahwa ketiga
bagian proyek konstruksi berada dalam satu pihak, sehingga pemilik proyek harus
mempunyai kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh konsultan dan kontraktor.

Gambar 3.6. Metode Kontrak Swakelola


4. Metode Kontrak Rancang Bangun
Pada metode kontrak ini, pemilik proyek perlu membuat kontrak tunggal
untuk pekerjaan perancangan dan pelaksanaan proyek dengan satu perusahaan
yang memiliki kemampuan perancangan dan pelaksanaan pembangunan. Pada
dasarnya metode ini sama dengan metode kontrak umum, hanya saja profesi
konsultan dan kontraktor dirangkap oleh satu perusahaan yang memang
mempunyai kemampuan untuk itu.
Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
]

Gambar 3.6. Metode Kontrak Rancang Bangun

Pada Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) Pulau Bintan Pulau


Dompak digunakan jenis kontrak Harga Satuan (Unit Price) dengan menggunakan
metoda sistem kontrak umum seperti yang tercantum pada surat perjanjian
dokumen kontrak tertanggal 23 Mei 2014 dengan nomor kontrak 02.02/SP-
HS/MY.FSK/DPU/V/2014.
3.4.2. Sistem Pembayaran
Pembayaran nilai kontrak (termyn) yang diberikan pada kontraktor pada
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) Pulau Bintan- Pulau Dompak
dilakukan berdasarkan sistem kontrak yang digunakan, yaitu unit price.
Pembayaran dilakukan sesuai dengan kemajuan fisik pekerjaan yang telah
dilaksanakan setiap bulannya dengan mengajukan laporan bulanan atau lebih
dikenal dengan istilah Monthly Certificate (MC).
Adapun syarat - syarat dan tata cara pengajuannya adalah sebagai berikut :
a. Kontraktor harus mengajukan hasil pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.
b. Kontraktor bersama - sama dengan konsultan manajemen konstruksi dan
pengawas lapangan yang berasal dari Dinas Pekerjaan Umum melakukan
pengukuran dan pemeriksaan kemajuan fisik pekerjaan, apakah pekerjaan
telah dilaksanakan dan sesuai dengan perencanaan.
c. Berdasarkan pengukuran dan pemeriksaan tersebut, hasilnya dibuat sebagai
laporan persentase kemajuan pekerjaan yang dicapai. Dalam hal ini dibuat
Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
oleh kontraktor dan konsultan pengawas yang disetujui oleh pengawas
lapangan. Laporan persentase kemajuan pekerjaan ini kemudian diajukan pada
pengguna anggaran (owner) untuk diperiksa. Apabila masih terdapat
kekeliruan atau tidak sesuai dengan spesifikasi, maka dikembalikan kepada
kontraktor, konsultan manajemen konstruksi dan pengawas lapangan untuk
diperbaiki.
d. Pejabat Pelaksana teknis lapangan (PPTK) dapat menyetujui dan
menandatangani MC tersebut untuk diproses. Kemudian meminta persetujuan
Pengguna Anggaran (owner) untuk menandatangani laporan tersebut.
Bendaharawan proyek akan meneliti ulang kebenaran jumlah yang diminta,
berkaitan dengan volume pekerjaan dan keuangan.
e. Selanjutnya bendaharawan proyek mengajukan SPPP (Surat Permintaan
Pembayaran Pembangunan) ke Kantor Perbendaharaan Kas Negara (KPKN)
dengan dilampirkan sertifikat bulanan (MC) tersebut, dan sesuai dengan SPPP
dimaksud uang ditransfer ke rekening bank milik kontraktor.

Konsultan Pejabat Pelaksana Teknik


Kontrakto
MK kegiatan (PPTK)
r

Kontrakto KPKN Pengguna Anggaran


r (Kepala Dinas PU)

Gambar 3.7. Proses Pengajuan Pembayaran MC (Monthly Certificate)

3.5. Struktur Organisasi Proyek


Struktur organisasi proyek yaitu suatu gambaran secara sistematis dari
serangkaian hubungan tanggung jawab, kedudukan dan jalur-jalur informasi
dengan keahlian dibidang masing-masing dalam rangka mewujudkan suatu tujuan
proyek.
Adapun tujuan dibentuknya struktur organisasi proyek adalah untuk
mengatur dan mendistribusikan tenaga kerja dalam pelaksanaan proyek secara
profesional, sehingga unsur - unsur yang terkait dalam proyek dapat bekerja
secara efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Aufaa Rozaan (1311052009)
Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
Berikut adalah bagian - bagian struktur organisasi Proyek Pembangunan
Jembatan I (Lanjutan) Pulau Bintan Pulau Dompak :
a. Manajer Proyek
Manajer Proyek berkedudukan sebagai penanggung jawab proyek yaitu
mengkoordinasi semua kegiatan pelaksanaan proyek baik dalam hal teknis
maupun non teknis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam ruang
lingkup internal dan eksternal, mewakili perusahaan dalam berhubungan dengan
pemilik proyek atau badan yang ditunjuk oleh pemilik proyek dalam hal pekerjaan
yang dilakukan dan mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan di lapangan dengan
rencana pelaksanaan proyek.
b. Manajer Konstruksi
Manager Konstruksi mempunyai fungsi utama yaitu terselenggaranya
pengelolaan konstruksi dan proses produksi secara efisien dan efektif di proyek
serta bertanggungjawab atas tersusunnya rencana kerja rinci sesuai target produksi
yang sudah ditetapkan termasuk rencana pendayagunaan sumberdaya. Dalam
pelaksanaan proyek Manager konstruksi membawahi pelaksana dan surveyor
c. Seksi Engineering
Seksi Engineering mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan
review dan mengevaluasi dokumen-dokumen perencanaan yang dihasilkan oleh
konsultan perencana serta gambar-gambar desain pelaksanaan yang telah
disiapkan oleh kontraktor serta menyiapkan dokumen pelaksanaan meliputi
shopdrawing, metode kerja dan desain struktur-struktur sementara sehingga
kualitas pelaksanaan tetap baik.dalam pelaksanaan proyek seksi enggineering
memiliki staf yaitu staf teknik umum, drafter dan Quality control untuk membantu
mewujudkan tugas dan wewenang tersebut.
d. Seksi Keuangan Umum dan Administrasi
Seksi Keuangan Umum dan Administrasi mempunyai funsi utama mengelola
fungsi keuangan, akuntansi, pengelolaan sumber daya manusia, manajemen
perkantoran mutakir, pengelolaan fungsi umum dan pergudangan lingkup proyek
dalam rangka menunjang peningkatan produktifitas sumber daya manusia dan
tingkat laba proyek. dalam pelaksanaan proyek seksi keuangan dibantu oleh

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-
beberapa staf keuangan, kasir, gudang, office boy untuk membantu mewujudkan
tugas dan wewenang yang ada.

e. Seksi Pengadaan dan Peralatan


Seksi Pengadaan bertanggung jawab atas pengadaan material dan peralatan
bantu, monitoring pengadaan material dari pembelian sampai dengan tiba di
proyek serta pemeliharaan material dan peralatan bantu yang diperlukan dalam
pelaksanaan proyek. dalam pelaksanaan proyek seksi pengadaan dan alat dibantu
oleh beberapa staf pengadaan, mekanik elektrikal untuk membantu mewujudkan
tugas dan wewenang yang ada.
f. Seksi Komersial
Seksi Komersial mempunyai fungsi utama mengevaluasi pelaksanaan proyek
dengan mengetrapkan prinsip lingkup proyek komersial dalam rangka
mendapatkan nilai tambah pada kontrak proyek yang sedang berjalan dengan
terlaksananya pengendalian biaya mencakup pola pembelanjaan dan memastikan
tata cara perhitungan prestasi / kemajuan pekerjaan dan penagihan serta disajikan
dalam laporan analisa kegiatan produksi dan proyeksi secara periodik. dalam
pelaksanaan proyek seksi pengadaan dan alat dibantu oleh beberapa staf komersial
untuk membantu mewujudkan tugas dan wewenang yang ada.
g. Safety Health Environment (SHE)
Safety Health Environment (SHE) mengurusi tentang kesehatan, keselamatan
kerja dan lingkungan dalam suatu proyek baik untuk semua pegawai kantor,
pekerja dilapangan dll. dalam pelaksanaan proyek SHE ini sangat penting dan
dalam bekerja dibantu oleh beberapa staf SHE, dan diawasi oleh Safety officer
untuk membantu mewujudkan tugas dan wewenang yang ada.

Aufaa Rozaan (1311052009)


Proyek Pembangunan Jembatan I (Lanjutan) P.Bintan P.Dompak, Prov Kepri III-

Anda mungkin juga menyukai