2017
Tentang
Jasa Konstruksi
OUTLINE
Pendahuluan
Tenaga Kerja
Kelembagaan
Kriminalisasi
Pendahuluan
Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi inisiatif DPR sebagai pengganti UU 18
Tahun 1999, yang sebelumnya terdiri atas 11 Bab dan
46 Pasal, menjadi 14 Bab dan 106 Pasal.
Central Product Classification (CPC) sesuai standar PBB dan Peraturan Kepala Badan Statistik
No. 57 tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
BADAN USAHA ASING
BADAN USAHA ASING
UU No. 18 Tahun 1999 UU No. 2 Tahun 2017
Hanya diatur dalam satu ayat pada Pasal 5 Terkait badan usaha asing; ketentuan
Ayat (4) bahwa pekerjaan konstruksi yang badan usaha asing lebih dipertegas
bersiko besar dan/atau yang berteknologi dengan berbagai kriteria dan kewajiban
tinggi dan/atau yang berbiaya besar hanya serta diatur dalam bagian tersendiri
dapat dilakukan oleh badan usaha yang antara lain :
berbentuk perseroan terbatas atau badan Mempekerjakan lebih banyak tenaga
usaha asing yang dipersamakan. kerja Indonesia daripada tenaga kerja
asing
dan
Menempatkan warga negara
Indonesia sebagai pemimpin tertinggi
kantor perwakilan.
(Pasal 23; Pasal 32-35)
KEGAGALAN BANGUNAN
KEGAGALAN BANGUNAN
UU No. 18 Tahun 1999 UU No. 2 Tahun 2017
Dalam UU No. 18 Th. 1999 yang menentukan Dalam UU No. 2 Tahun 2017 yang
kegagalan bangunan adalah penilai ahli, menetapkan kegagalan bangunan adalah
dimana belum dijelaskan secara gamblang Penilai Ahli yang ditetapkan oleh
tentang siapa penilai ahli yang Menteri dengan persyaratan –
menyatakan kegagalan bangunan tersebut. persyaratan yang lebih rinci.
Menteri harus menetapkan Penilai Ahli dalam waktu paling lambat 30 hari kerja terhitung sejak
diterimanya laporan mengenai terjadinya Kegagalan Bangunan dan melaporkan hasil
penilaiannya kepada Menteri dan Instansi yang mngeluarkan izin membangun, paling lambat
90 hari kerja terhitung sejak tanggal pelaksanaan tugas.
PENYELESAIAN SENGKETA
PENYELESAIAN SENGKETA
UU No. 18 Tahun 1999 UU No. 2 Tahun 2017
Penyelesaian Sengketa Jasa Konstruksi dapat Sengketa yang terjadi dalam Kontrak
ditempuh melalui pengadilan atau diluar Kerja Konstruksi diselesaikan dengan
pengadilan berdasarkan pilihan secara prinsip dasar musyawarah untuk
sukarela para pihak yang bersengketa. mencapai kemufakatan. Tahapan upaya
penyelesaian sengketa meliputi mediasi,
(Pasal 36) konsiliasi, dan arbitrase. Selain upaya
penyelesaian sengketa, para pihak dapat
Artinya para pihak bisa langsung memilih membentuk dewan sengketa dimana
opsi penyelesaian melalui pengadilan. pemilihan keanggotaan dewan sengketa
dilaksanakan berdasarkan prinsip
profesionalitas dan tidak menjadi bagian
dari salah satu pihak.
(Pasal 88)
Artinya proses penyelesaian sengketa
meminimalisir penyelesaian sengketa
melalui pengadilan
TENAGA KERJA KONSTRUKSI
TENAGA KERJA KONSTRUKSI
UU No. 18 Tahun 1999 UU No. 2 Tahun 2017
• Sertifikat Kompetensi Kerja diperoleh melalui uji
Terkait dengan sertifikasi dan registrasi tenaga kerja kompetensi yang pelaksanaannya dilakukan oleh
dilakukan oleh Lembaga (LPJK) Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). LSP dapat
dibentuk oleh Asosiasi Profesi terakreditasi dan
lembaga pendidikan dan pelatihan yang sesuai
(Pasal 33) dengan ketentuan perundang-undangan (Pasal 71)
UU ini belum mengatur masalah upah dan • Akreditasi terhadap Asosiasi Profesi diberikan oleh
remunerasi Menteri kepada Asosiasi Profesi yang sudah
memenuhi persyaratan. LSP diberikan lisensi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan (saat ini
oleh BNSP) setelah mendapat rekomendasi dari
Menteri
Tidak secara tegas membahas masalah tenaga Tenaga Kerja Konstruksi Asing dapat
kerja asing melakukan pekerjaan di bidang jasa
konstruksi di Indonesia hanya pada
jabatan tertentu sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Tenaga Kerja
Konstruksi Asing pada jabatan ahli dibidang
jasa konstruksi yang akan dipekerjakan
oleh pemberi kerja harus memiliki surat
tanda registrasi dari Menteri.
(Pasal 74)
Jabatan Tertentu adalah jabatan Komisaris, Direksi, Manajer, dan Ahli Tertentu yang ditetapkan
oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang ketenagakerjaan.
KELEMBAGAAN
KELEMBAGAAN
UU No. 18 Tahun 1999 UU No. 2 Tahun 2017
• Keikutsertaan Masyarakat Jasa Konstruksi dilakukan
Masalah kelembagaan dalam UU No. 18/1999 hanya melalui satu lembaga yang dibentuk oleh Menteri.
termaktub dalam lembaga yang diatur bagian kedua
• Unsur pengurus lembaga dapat diusulkan dari
yaitu Masyarakat Jasa Konstruksi asosiasi perusahaan yang terakreditasi, asosiasi
profesi yang terakreditasi, institusi pengguna Jasa
(Pasal 31 - 34) Konstruksi yang memenuhi kriteria, perguruan
tinggi atau pakar yang memenuhi kriteria, dan
asosiasi terkait rantai pasok konstruksi yang
terakreditasi.
Dalam Undang-Undang ini, jika terjadi pidana maka tidak akan menghentikan proses
konstruksi yang sedang berjalan.