1 Regulasi
PASAL 70
(1) Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi
wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja.
(2) Setiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa wajib mempekerjakan
tenaga kerja konstruksi yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diperoleh melalui uji kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi
Kerja.
Permen PUPR RI No. 7/PRT/M/2010 Tahun 2020
tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (Skkni) Sektor Jasa Konstruksi
Pasal 3
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Tenaga Terampil dan Tenaga Ahli di
Sektor Konstruksi klasifikasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi seperti tertuang
dalam Lampiran Peraturan Menteri ini menjadi acuan dalam pelatihan dan uji
kompetensi bagi setiap tenaga kerja tenaga kerja sesuai jabatan kerjanya dalam
kegiatan usaha jasa konstruksi
Pasal 4
Standar Kompetensi Kerja (SKK) sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
dipergunakan sebagai acuan :
a. penyusunan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK);
b. penyusunan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi;
c. penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi;
d. penyusunan Materi Uji Kompetensi (MUK) untuk evaluasi peserta pelatihan dan
pengujian dalam rangka sertifikasi kompetensi yang dipersyaratkan untuk
menduduki jabatan kerja yang relevan.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
PASAL 52
Merubah beberapa ketentuan dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang
Jasa Konstruksi :
Pasal 99
(1) Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di
bidang Jasa Konstruksi tidak memiliki Sertifikat
Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 70 ayat (1) dikenai sanksi
administratif berupa pemberhentian dari tempat
kerja.
Pasal 99
(2) Setiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa yang
mempekerjakan Tenaga Kerja Konstruksi yang tidak memiliki SKK
(pasal 70 : 2) dikenai Sanksi Administratif :
• Denda Administratif dan/atau
• Penghentian Sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi
(3) Setiap TKK yang bekerja dibidang Jasa Konstruksi yang memiliki
SKK (pasal 70 : 1) yang tidak berpraktik sesuai SKKNI, Standar
Internasional dan atau Standar Khusus dikenai sanksi :
• Peringatan tertulis
• Denda Administratif
• Pembekuan SKK dan atau
• Pencabutan SKK
PERATURAN PEMERINTAH NO. 14 TAHUN 2021 tentang Perubahan atas PP No. 22
Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi
Pasal 168A
1 Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota mengenakan sanksi peringatan
tertulis dan denda administratif kepada Tenaga Kerja Konstruksi yang bekerja
di bidang Jasa Konstruksi yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja
Konstruksi yang tidak berpraktik sesuai dengan standar kompetensi kerja
nasional Indonesia, standar internasional, dan/ atau standar khusus
Pasal 28
(1) Sumber daya manusia harus mempekerjakan Tenaga Kerja Konstruksi
yang memenuhi standar kompetensi kerja
(3) TKK wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) yang telah
dicatat melalui Sistem Informasi Jasa Konstruksi terintegrasi
(5) SKK Konstruksi diterbitkan LSP terlisensi Lembaga Independen yang
diatur dengan peraturan perundang-undangan bidang keprofesian
diakui sebagai SKK Konstruksi
BNSP Bukan LPJK
PERATURAN PEMERINTAH NO. 14 TAHUN 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemertntah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Pasal 6 : 4
LPJK : Lembaga Non Struktural yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri (PUPR)
Pasal 6 : 6
Tugas LPJK : a. Pencatatan Pengalaman
b. Akreditasi
c. Penetapan Penilai Ahli
d. Pembentukan LSP
e. Penyetaraan bidang Jasa Konstruksi
f. Tugas lain yang diberikan oleh Menteri (PUPR)
Permen PUPR RI No. 9 Tahun 2020 tentang Pembentukan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Pasal 1 : 9
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) : lembaga yang melaksanakan kegiatan sertifikasi
profesi dan dibentuk oleh Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi terakreditasi atau
lembaga pendidikan dan pelatihan konstruksi yang memenuhi syarat, yang
dilisensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan setelah
mendapat rekomendasi dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
SE men PUPR RI No. 2/SE/M/2021 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas SE Menteri PUPR No. 30/SE/M/2020
Tentang Transisi Layanan Sertifikasi Badan Usaha Dan Sertifikasi Kompetensi Kerja Jasa KonstruksI
Bagian F.3
SBU Jasa Konstruksi dan SKK Konstruksi yang habis masa berlakunya setelah
tanggal Surat Edaran ini ditetapkan (30 Maret 2020) dinyatakan masih berlaku
sampai dengan 31 Desember 2021
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 83 TAHUN 2019
TENTANG PENYEDIAAN TENAGA TEKNIS YANG KOMPETEN DI BIDANG PERDAGANGAN JASA
Pasal 4
(1) Penyedia Jasa yang bergerak di bidang Perdagangan Jasa wajib
didukung Tenaga Teknis yang Kompeten
Pasal 3
Jasa yang dapat diperdagangkan dalam Perdagangan Jasa meliputi:
a.Jasa bisnis; g.Jasa konstruksi dan teknik terkait;
b.Jasa distribusi; h.Jasa kesehatan dan sosial;
c. Jasa komunikasi; i. Jasa rekreasi, kebudayaan, dan olahraga;
d.Jasa pendidikan; j. Jasa pariwisata;
e.Jasa iingkungan hidup; k. Jasa transportasi; dan
f. Jasa keuangan; l. Jasa lainnya.
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 83 TAHUN 2019
TENTANG PENYEDIAAN TENAGA TEKNIS YANG KOMPETEN DI BIDANG PERDAGANGAN JASA
Pasal 7
(1) Tenaga Teknis yang Kompeten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (2) dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.
Pasal 11
(1) Penyedia Jasa yang melanggar ketentuan kewajiban memiliki dan
mempekerjakan Tenaga Teknis yang Kompeten sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (21 dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. penghentian sementara kegiatan usaha; dan/atau
c. pencabutan izin usaha
PERATURAN PEMERINTAH NO. 22 TAHUN 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017
Tentang Jasa Konstruksi PASAL 28 : 2
2
KLASIFIKASI 3
SUBKLASIFIKASI
Lampiran Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021
tentang Perubahan atas PP No. 22 Tahun 2020
4
tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun
2017 tentang Jasa Konstruksi
5
8
7
KEPEMILIKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA
Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas PP No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi : Pasal 28D
PENUNJANG a. pakar/narasumber;
b. pengurus organisasi profesi
atau pimpinan LPJK
c. penerima tanda jasa,
penghargaan, dan sejenisnya
KEGIATAN UTAMA PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
meliputi pembelajaran, pengabdian profesi dan masyarakat,
publikasi dan pengembangan ilmu :
a. Pendidikan Dan Pelatihan Formal
• Pendidikan Strata Lanjut
Pendidikan untuk memperoleh gelar spesialis atau megister dengan subjek tugas akhir
relevan dengan bidang profesinya
• Pembelajaran Mandiri
Pembelajaran perorangan dengan atau tanpa instruktur yang relevan dengan bidang
profesi
o membaca artikel, mempelajari informasi dari media elektronik, memahami
prosedur kerja dan software, penelitian memperoleh gelar doktoral yang relevan
• Sayembara/Kompetisi
• Paparan dan laporan teknis internal
• Paparan pada pertemuan teknis
• Mematenkan atau mendapatkan hak atas kekayaan
intelektual atas hasil karya
• Penulisan makalah untuk pertemuan profesi
• Penulisan buku/bahan ajar/modul
• Pengajaran atau sebagai pengajar/instruktur
• Penulisan artikel untuk majalah, prosiding seminar, jurnal
kegiatan sayembara/kompetisi sehubungan dengan bidang
Sayembara/kompetisi
profesinya
Mematenkan atau
mendapatkan paten/ hak Mendapatkan hak paten/hak atas kekayaan intelektual
atas kekayaan intelektual atas hasil karya dari lembaga/institusi yang berwenang
atas hasil karya
e. paparan film, gelar karya, pengenalan
produk, dan ziarah arsitektur
• paparan film arsitektur
• gelar karya arsitektur
• pengenalan produk
• Peninjauan Karya/Ziarah Arsitektur
Asosiasi profesi, asosiasi badan usaha dan asosiasi lainnya yang terkait
dengan konstruksi
Lembaga pendidikan/pelatihan terkait konstruksi
Penilaian tenaga kerja kualifikasi jabatan ahli didasarkan pada keikutsertaan dalam
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan hasil pelaporan Kegiatan PKB
Penilaian tenaga kerja kualifikasi jabatan ahli didasarkan pada keikutsertaan dalam
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan hasil pelaporan Kegiatan PKB
LPJK mencatat dan menetapkan hasil penilaian asesor sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) melalui Sistem Informasi Jasa Konstruksi terintegrasi
Pasal 21
PEMENUHAN NILAI KREDIT
PEMBINAAN
dilakukan oleh Direktur Jenderal yang membidangi konstruksi bersama
dengan LPJK selaku pengelola program PKB melalui pemantauan dan
evaluasi terhadap penyelenggara PKB dan penilai Kegiatan PKB
berdasarkan data dan informasi yang berasal dari:
a. Sistem Informasi Jasa Konstruksi terintegrasi;
b. temuan hasil surveilans; dan
c. pengaduan
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, ketentuan
mengenai pemenuhan Nilai Kredit sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 berlaku setelah 1 (satu) tahun sejak Peraturan Menteri ini
diundangkan
Pasal 31 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2015 tentang Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1713),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.