Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM


PT PRASADHA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI (PPLI)
BIDANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN, LISTRIK DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Oleh: Kelompok 3

SERTIFIKASI PELATIHAN AHLI K3 UMUM


KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

ANGKATAN KE 67

KELOMPOK 3

1. Irvan Hanafi
2. Muhammad Iqbal Dwiputra
3. Panji Adi Nugraha
4. Rendi Rokhman Setyawan
5. Stevie Henoch
6. Wihandono
7. Poppy Irawan Arif
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 75)

PENYELENGGARA:
PT INTRANUSA INDONESIA (INDO)
08 Februari 2021 sampai dengan 22 Februari 2021

2
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 75)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................2

1.1 Latar Belakang................................................................................................................2

1.2 Tujuan..............................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................4

2.1 Dasar Hukum..................................................................................................................4

2.2 K3 Konstruksi Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran........................5

2.2.3 Peraturan Perundangan K3 Bidang Konstruksi Bangunan:......................................6

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.....................................................................10

3.1. Gambaran Umum PT. Persada Pamunah Limbah Industri (PPLI)........................10

BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN..................................................................12

4.1 Analisa Observasi Sesuai Peraturan……………………………………..12

4.2 Analisa Observasi Perlu Peningkatan K3………………………………..19

BAB V PENUTUP.......................................................................................................................22

5.1 Kesimpulan....................................................................................................................22

5.2 Saran..............................................................................................................................22

REFERENSI................................................................................................................................24

1
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 75)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan Observasi Video Praktik Kunjungan Lapangan ini merupakan salah


satu persyaratan guna mendapatkan sertifikat Ahli K3 Umum yang diselenggarakan
oleh PT. Intranusa Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja
Republik Indonesia. Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, maka kami melakukan
Observasi yang dilaksanakan secara virtual melalui Video yang telah dibuat oleh
HSE PT. Prasada Pamunah Limbah Industri yaitu Bapak Irwan Sitorus serta
dilanjutkan sesi tanya jawab dengan Bapak Irwan Sitorus melalui aplikasi Zoom.

Observasi Video mengambil topik terkait K3 Konstruksi Bangunan, K3 Listrik


dan K3 Penanggulangan Kebakaran. Oleh sebab itu kami mengkaji beberapa
penemuan yang ada dilapangan selama video diputar dalam bidang K3 Konstruksi
Bangunan, K3 Listrik dan K3 Penanggulangan Kebakaran yang mana hal tersebut
memiliki sumber-sumber bahaya seperti bahaya biologi, bahaya fisika, bahaya
psikologis, dan bahaya ergonomi.

Dengan adanya observasi video ini, sumber - sumber bahaya tersebut dapat
dikendalikan agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja.
Hasil dari observasi video ini bertujuan sebagai pembelajaran bagi kami khususnya
kelompok 3 dalam penerapan K3 dilingkungan kerja dan upaya perbaikan
berkelanjutan untuk PT. Prasada Pamunah Limbah Industri.

1.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakan observasi ini adalah menganalisa K3 Konstruksi


Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran disuatu perusahaan yang

2
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 75)

mempunyai resiko bahaya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) sebagai
calon ahli keselamatan dan kesehatan kerja pada PT. Prasada Pamunah Limbah
Industri dan melakukan evaluasi pemahaman materi dengan keadaan langsung yang
terjadi di lapangan melalui video dan wawancara online terhadap narasumber dari
PT. Prasada Pamunah Limbah Industri yaitu Bapak Irwan Sitorus.

1.3 Ruang Lingkup

Observasi dilakukan oleh kelompok 3 diwilayah operasi PPLI Cileungsi,


Bogor. Beralamatkan di Jl. Raya Narogong, Desa Nambo, Kec. Klapanunggal, Kab.
Bogor, Provinsi Jawa Barat, dengan titik koordinat 6 0 28’ 11.5’’ S - 1060 55’ 23.5’ E.
Dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2021 Pukul 13.00 – 16.00 WIB. Ruang
lingkup observasi video yang dilakukan yaitu :

1) K3 Konstruksi Bangunan
2) K3 Listrik
3) K3 Penanggulangan Kebakaran

3
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Hukum

Dasar hukum K3 berdasarkan peraturan perundangan adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja.


2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.02/Men/1992 tentang Tata Cara
Penunjukan Kewajiban Dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
3. Permenakertrans no. Per. 01/men/1980 tentang K3 pada konstruksi bangunan.
4. SKB kemenaker dan menteri pu no. 174/men/1986 dan no. 104/kpts/1986
tentang K3 pada tempat kegiatan konstruksi beserta pedoman pelaksanaan K3
pada tempat kegiatan konstruksi.
5. Instruksi Menaker 01/1992 tentang Pemeriksaan Keberadaan Unit Organisasi
K3.
6. Permenaker No. 09 tahun 2016 tentang kesehatan dan keselamatan kerja dalam
pekerjaan pada ketinggian.
7. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 2/ M/ BW/ BK/ 1984, tentang pengesahan
alat pelindung diri.
8. Permenaker No. 4 Tahun 1995 Tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (PJK3).
9. Permenaker No. 02 Tahun 1992 Tentang Cara penunjukan, Kewajiban dan
Wewenang Ahli K3.
10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 04/Men/1987 tentang Panitia
Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3).
11. Permenaker No. 31 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja RI No. Per-02/MEN/1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir.

4
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

12. Permenakertrans No. 04/Men/1980 -Syarat-syarat Pemasangan dan


Pemeliharaan APAR.
13. Permenakertrans No. 02/Men/1983 - Instalasi Kebakaran Instalasi Kebakaran
Alarm Automatik.
14. Kepmenaker No. 186/Men/1999 - Unit Penanggulangan Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja.
15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per.04/MEN/1980
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan.
16. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan
Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.

2.2 K3 Konstruksi Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran

K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah instrumen yang


melindungi pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan dari hal – hal
merugikan yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas pekerjaan.

Bagi pekerja, K3 melindungi mereka dari bahaya yang terjadi selama


proses bekerja dan juga efek kesehatan jangka panjang. Bagi perusahaan K3
bertujuan untuk mencegah kerugian yang ditimbulkan oleh kecelakaan kerja
yang dapat menghambat proses produksi dan produktivitas kerja.

Serta bagi lingkungan dan masyarakat, K3 bertujuan untuk mencegah


timbulnya dampak negatif dari alat atau sumber – sumber produksi. Untuk
mengetahui lebih jelas tentang pengertian K3 dan tujuan kesehatan dan
keselamatan kerja.
Pengertian K3 adalah upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan fisik, mental, dan sosial pada tingkat tertinggi untuk semua jenis

5
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

pekerjaan, mencegah masalah kesehatan akibat pekerjaan, dan melindungi


pekerja dari risiko kerja.
2.2.1 Pengertian K3 menurut para ahli :
 Menurut Mathis dan Jackson
Pengertian K3 adalah kegiatan untuk menjamin terwujudnya kondisi kerja
yang aman bagi karyawan, menghindarnya dari gangguan fisik dan
mental, mengarahkan dan mengendalian pelaksanaan tugas, serta memberi
bantuan, baik dari lembaga pemerintah maupun perusahaan.
 Menurut Hadiningrum
Pengertian K3 adalah pengawasan terhadap sumber daya manusia, mesin,
material, dan metode yang mencakup ligkungan kerja agar pekerja tidak
mengalami kecelakaan.
2.2.2 Ruang Lingkup Konstruksi Bangunan:
a. Konstruksi Bangunan adalah kegiatan yang berhubungan dengan seluruh
tahapan yang dilakukan pada tempat kerja.
b. Sarana bangunan semua instalasi / peralatan / sarana pendukung dari kegiatan
tahapan konstruksi bangunan mulai dari kegiatan pelaksanaan, serah terima
sampai dengan masa pemeliharaan dan perawatan.
c. Masa konstruksi adalah tahapan pekerjaan yang dilakukan
kontraktor/pelaksana yang menghasilkan produk teknis bangunan.
d. Masa serah terima pekerjaan konstruksi adalah suatu tahapan pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor / pelaksana dalam penyelesaian produk teknis
bangunan dan menyerahkannya kepada pemilik/pengelola bangunan tempat
kerja.
e. Masa pemeliharaan / perawatan adalah suatu tahapan pekerjaan yang
dilakukan pemilik/pengelola bangunan dengan tujuan bangunan tempat kerja
memenuhi syarat K3.

2.2.3 Peraturan Perundangan K3 Bidang Konstruksi Bangunan:

6
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

a. Permenaker No. 01 tahun 1980 Tentang Konstruksi Bangunan


b. SKB Menaker dan Menteri PU No. 174 tahun 1986 dan No. 104 tahun 1986
Tentang K3 Pada Tempat Kegiatan Konstruksi Beserta Pedoman
Pelaksanaan K3 PAda Tempat Kegiatan Konstruksi
c. SE Menakertrans No. 8 Tahun 2018 tentang Peningkatan Pembinaan dan
Pengawasan Syarat-Syarat K3 Pada Kegiatan Konstruksi

Ruang Lingkup Tempat Kerja :


Bangunan Incerator, tangga-tangga, lorong-lorong, dan akses jalan tempat orang
bekerja.

Ruang lingkup alat kerja :

a. Perancah (perancah gantung, perancah tupang sudut).


b. Tangga dan Tangga Rumah (portable stepledders, tangga bersambung, tangga
mekanik).
c. Alat-alat angkat ( poros penggerak, mesin-mesin, kabel-kabel baja dan pelataran
dari semua alat angkat, kran angkat, derek, kaki rangka, pesawat angkat
monorail, tiang derek, dongkrak).

Ruang Lingkup Kelistrikan


Listrik adalah salah satu bentuk sumber daya atau energi potensial
yang memberikan banyak manfaat untuk menunjang aktivitas diberbagai
sektor kegiatan. Disisi lain listrik dapat menimbulkan bahaya atau bahkan
bencana yang merugikan, apabila perancangan, pemasangan, pemanfaatan
system tenaga listrik tidak mengikuti kaidah – kaidah teknik kelistrikan.
Ruang lingkup pengawasan K3 listrik di tempat kerja (Pasal 4 Permenaker 12
Thn 2015) yaitu :

a. Pembangkitan Listrik
b. Transmisi Listrik

7
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

c. Distribusi Listrik
d. Pemanfaatan Listrik

Pengawasan tersebut dimulai dari perencanaan, pemasangan, penggunaan, perbaikan,


pemeriksaan dan pengujian serta pemeliharaan. Pengawasan K3 Listrik diatur pada :

a. Permenaker No. 12 Tahun 2015


b. Permenaker No. 33 Tahun 2015
c. Kepdirjen No. 47 Tahun 2015
d. Kepdirjen No. 48 Tahun 2015
e. Permenaker No. 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan K3 Instalasi Penyalur
Petir
f. Permenaker No 31 Tahun 31 Tahun 2015 tentang Pengawasan K3 Instalasi
Penyalur Petir
g. Permenaker No. 6 Tahun 2017 tentang Pengawasan K3 Elevator dan
Eskalator

Ruang Lingkup Tempat Kerja :


a. Bangunan gedung, workshop
b. Area tempat kerja terbuka
c. Ruang lingkup alat kerja :
d. Penangkal petir
e. Genset
f. Panel listrik

Ruang Lingkup Penanggulangan Kebakaran

Dalam tempat kerja terkadang terjadi hal yang tidak diingikan, diantaranya yaitu
dihadapkan pada kondisi yang diluar dugaan yang menyebabkan kepanikan seperti
kebakaran. Maka dari itu pengusaha dituntut untuk mempersiapkan penanggulangan

8
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

kebakaran ditempat kerja guna memperkecil dampak yang akan terjadi. Hal tersebut
akan diatur pada :

a. Undang Undang No. 1 Tahun 1970 pasal 3 (1) huruf b, c, d, e, g yaitu


meliputi syarat-syarat K3 untuk mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran, mencegah dan mengurangi bahaya peledakan, memberi
kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran, memberi
pertolongan pada kecelakaan dan mencegah mengendalikan timbul atau,
menyebarluasnya suhu, asap uap maupun gas.
b. Pasal 9 ayat (3) mengatur Personil K3 Penanggulangan Kebakaran.
c. Pasal 2 Kepmenaker No. 186/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
di Tempat Keja ayat 1 dan 2.

Bentuk - bentuk penanggulangan kebakaran yaitu dengan disediakannya sarana


deteksi alarm, alat pemadam kebakaran dan sarana evakuasi serta buku rencana
penanggulangan keadaan darurat kebakaran.

9
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Gambaran Umum PT. Persada Pamunah Limbah Industri (PPLI)


PT. Persada Pamunah Limbah Industri (PPLI) adalah salah satu
perusahaan Indonesia yang sudah beroperasi sejak tahun 1994 yang
menyediakan jasa pengumpulan, pendauran, perawatan dan pembuangan
limbah beracun dan tidak beracun. Dengan kepemilikan saham PPLI sebesar
95% dimiliki oleh DOWA dan 5% dimiliki oleh pemerintah Indonesia.

Gambar 1. Fasilitas PT. Persada Pamunah Limbah Industri (PPLI) Cileungsi - Bogor

PPLI memiliki kepertanggung jawaban terhadap lokasi operasi berupa


pengontrolan penimbunan dan paska penimbunan selama 30 tahun. PPLI juga
terus meningkatkan budaya lingkungan kerjanya, hal ini dibuktikan dengan
peningkatan akreditasi yang diakui berupa ISO 14001, OHSAS 18001, ISO/IEC
17025 oleh Komite Akreditasi Nasional, akreditasi laboratorium oleh
Kementrian Lingkungan Hidup dan juga ISO 9001 Management System.

10
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

Gambar 2. Akreditasi yang telah dilakukan oleh PT. Persada Pamunah Limbah
Industri (PPLI) Cileungsi – Bogor

PPLI menggunakan prinsip 4R, Reduce (mengurani), Reuse (pemakaian


ulang), Reycle (pengolahan ulang) dan Recovery (pemulihan). Dengan
menerapkan prinsip 4R, PPLI yakin akan memberikan konstribusi yang baik
bagi Indonesia.

Gambar 3. Aktivitas bisnis PT. Persada Pamunah Limbah Industri (PPLI) Cileungsi
– Bogor

11
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Hasil observasi dan penilaian dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu temuan K3
yang sudah sesuai peraturan dan temuan mengenai K3 yang perlu ditingkatkan. Temuan
yang sesuai adalah penerapan K3 yang sudah sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku. Sedangkan temuan K3 yang perlu ditingkatkan adalah K3 yang masih perlu
dilakukan perbaikan, dilengkapi dengan peraturan perundangan yang ada
4.1. Analisa Observasi Sesuai Peraturan

KETERANGAN PERATURAN YANG


(TEMUAN BERHUBUNGAN
NO. OBJEK PERIHAL K3 DOKUMENTASI
YANG SESUAI
PERATURAN)
K3 Penanggulangan Kebakaran
1 Sarana Hydrant tersedia di - UU No.1 Tahun 1970 Ps.3
proteksi 23 titik, ditambah 1 ay.1(b) mencegah,
kebakaran: unit mobil damkar mengurangi dan
aktif tersedia, APAR dan memadamkan kebakaran.
(APAR, tools pemadam - Permenaker no 02 tahun
detector, kebakaran tersedia. 1983 tentang Alarm
otomatik
alarm,
Detektor asap/panas - Permenakertrans No. 04
hidran,
tersedia dan tahun 1980 tentang Syarat –
sprin syarat Pemasangan dan
termonitor oleh HSE
gkler) pemeliharaan Alat pemadam
dan Security.
api ringan
- Kepmenaker no. 186 tahun
1999 pasal 2 ayat 2 (b) yaitu
“ kewajiban mencegah,
mengurangi dan
memadamkan kebakaran
meliputi :, penyediaan
sarana deteksi, alarm,
memadamkan kebakaran

12
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

dan sarana evakuasi”


- Instruksi Menaker no. 11
tahun 1997 tentang instalasi
hydran springkler

-PP No.50 Tahun 2012,


Pedoman penilaian penerapan
SMK3 point A. Kriteria Audit
(6.7.4) Kesiapan Untuk
Menangani Keadaan Darurat
-Kepmenaker No. 186 tahun
1999 pasal 5 yaitu “ unit
penanggulangan kebakaran
Memiliki Tim
terdiri dari : petugas peran
penanggulangan kebakaran, regu
kebakaran penanggulangan kebakaran,
tersertifikasi dan coordinator unit
memiliki tim penanggulangan kebakaran,
emergency respon dan ahli k3 spesialis
penanggulangan kebakaran”
-Kepmenaker no. 186 tahun
1999 pasal 8 ayat 2 yaitu
“untuk dapat ditunjuk menjadi
regu penanggulangan
kebakaran harus memenuhi
syarat.
-
Tim kebakaran dan PP No.50 Tahun 2012,
Emergency Pedoman penilaian penerapan
Response SMK3 point A. Kriteria Audit
disosialisasikan ke (6.7.4) Kesiapan Untuk
seluruh pekerja Menangani Keadaan Darurat
melalui papan
pengumuman dan
media komunikasi
elektronik

13
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

PP No.50 Tahun 2012,


Pedoman penilaian penerapan
SMK3 point A. Kriteria Audit
(6.7.4) Kesiapan Untuk
Menangani Keadaan Darurat

Kepmenaker no. 186 tahun


1999 pasal 2 ayat 2 (e) yaitu
“penyelenggaraan latihan dan
gladi penanggulangan
kebakaran secara berkala”

Emergency
Response Drill
terjadwal dan rutin
dilakukan dalam
setahun,
terdokumentasi.

KETERANGAN PERATURAN YANG


(TEMUAN BERHUBUNGAN
NO. OBJEK PERIHAL K3 DOKUMENTASI
YANG SESUAI
PERATURAN)

14
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

2 Sarana Petugas -PP No.50 Tahun 2012,


proteksi penanggulangan Pedoman penilaian penerapan
kebakaran kebakaran SMK3 point A. Kriteria Audit
pasif : tersertifikasi (6.7.4) Kesiapan Untuk
material Menangani Keadaan Darurat
dinding -Permenaker No 02 Tahun 1992
tentang Cara Penunjukan,
tahan
Kewajiban dan Wewenang
api/fire
Ahli K3
retardant, Kepmenaker no. 186 tahun
sarana 1999 pasal 10 ayat 2 yaitu
evakuasi, “syarat-syarat ahli k3 spesialis
smoke penanggulangan kebakaran :
damper, sehat jasmani dan rohani,
pressurize pendidikan minimal D3 teknik,
d fan, bekerja pada perusahaan
komparte dengan masa kerja minimal 5
menisasi, tahun dan telah mengikuti
mapping kursus teknik penanggulangan
layout kebakaran tingkat dasar I, II,
evakuasi dan tingkat K3 Pratama”

15
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

-PP No.50 Tahun 2012,


Pedoman penilaian penerapan
SMK3 point A. Kriteria Audit
(6.7.1) Kesiapan Untuk
Menangani Keadaan Darurat
Kepmenaker no. 186 tahun
1999 pasal 2 (f)” memiliki
buku rencana penanggulangan
kebakarandengan minimal
karyawan 50 dan potensi
bahaya kebakaran yang berat”
dan pasal 8 ayat 1 (d) yaitu
“membantu menyusun buku
rencana tanggap darurat
kebakaran”

Emergency
Response Plan,
Emergency
Response Flowchart,
SOP Evacuation, dan
SOP Emergency
Equipment tersedia

NO. OBJEK KETERANGAN PERATURAN YANG DOKUMENTASI

16
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

(TEMUAN BERHUBUNGAN
PERIHAL K3
YANG SESUAI
PERATURAN)
Sudah mempunyai Kepmenaker no. 186 tahun
sistem fire drill dan 1999 pasal 2 ayat 2 (e) yaitu
Team ada laporan fire drill “penyelenggaraan latihan dan
pemadam (simulasi) tentang gladi penanggulangan
3 kebakaran kondisi darurat. kebakaran secara berkala”
/ Plan, action dan
organisasi dokumentasinya.

4 Team Personil team Permenaker No 02 Tahun 1992


pemadam pemadam kebakaran tentang Cara Penunjukan,
kebakaran terlatih telah Kewajiban dan Wewenang
/ melakukan traning Ahli K3
organisasi K3 dan mempunyai
lisensi K3 (sertifikat) Kepmenaker no. 186 tahun
1999 pasal 10 ayat 2 yaitu
“syarat-syarat ahli k3 spesialis
penanggualngan kebakaran :
sehat jasmani dan rohani, ,
pendidikan minimal D3 teknik,
bekerja pada perusahaan
dengan masa kerja minimal 5
tahun dan telah mengikuti
kursus teknik penanggulangan
kebakaran tingkat dasar I, II,
dan tingkat K3 Pratama”

17
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

PERATURAN YANG
NO. OBJEK KETERANGAN DOKUMENTASI
BERHUBUNGAN
K3 KONSTRUKSI BANGUNAN
1 K3
Ko
Permenaker no 5 tahun 2018
nst
tentang Keselamatan dan
ruk Air tumpah ke area kesehatan kerja lingkungan kerja,
si bukan pembuangan Pasal 27 Halaman sebagaimana
Ba air sehingga dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2)
ng mengakibatkan huruf a harus:
un genangan air. (Becek) a. bersih, tertata rapi, rata, dan
an: tidak becek:
tah
ap
per
enc
ana
an,
pe
mb
an
gu
na
n,
pe
ma
kai
an,
pe
me
lih
ara
an
hin
gg
a
pe
mb

18
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

on
gk
ara
n
- UU No. 1 tahun 1970 pasal 3
ayat 1 (f) “Memberi
perlindungan diri pada pekerja”
- UU No. 1 tahun 1970 pasal 9
ayat 1 (c) “Pengurus wajib
menunjukkan dan menjelaskan
pada tenaga baru tentang alat-
alat perlindungan diri bagi
tenaga kerja yang bersangkutan
Semua pekerja telah - UU No. 1 tahun 1970 pasal 12
2 APD
memenuhi peraturan (b)“Memakaialat perlinfungan
diri yang diwajibkan”
- UU No. 1 tahun 1970 pasal 13
“Barang siapa akan memasuki
sesuatu tempat kerja diwajibkan
menaati semua petunjuk
keselamatan kerja dan memakai
alat perlindungan diri yang
disiapkan”.
-
PERATURAN YANG
NO. OBJEK KETERANGAN DOKUMENTASI
BERHUBUNGAN

Alat-alat
3 berat dan PPLI menggunakan pihak ke-3 yang tersertifikasi
perijinan

4 Manajeme
n K3 PPLI menggunakan pihak ke-3 yang tersertifikasi
Konstruksi
K3 LISTRIK

19
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

PPLI dilengkapi 11 unit


K3 penangkal petir yang Permenaker Nomor 2
1 penyalur tersebar dibeberapa Tahun 1989 pasal 8 dan
petir area dan sudah pasal 9
tersertifikasi.

Inspeksi PPLI sudah melakukan


dan riksa uji berkala pada
Permenaker Nomor 12
pengujian genset dan perawatan
2 Tahun 2015 pasal 9 &
berkala rutin pada panel listrik
10
peralatan/i oleh teknisi yang
nstalasi tersertifikasi

Alat kerja di PPLI


SOP kerja seperti genset dan panel Permenaker Nomor 12
3
listrik listrik sudah memiliki Tahun 2015
SOP kerja

4.2. Analisa Observasi Perlu Peningkatan K3

OBJEK KETERANGAN PERATURAN YANG


NO. (PERLU BERHUBUNGAN DOKUMENTASI
PENINGKATAN K3)
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

20
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

Sarana PerMenaker No.04


proteksi Th.1980
kebakara APAR tidak pada Psl.6 (ay.1) : Setiap alat
1 n: aktif tempatnya jadi harus pemadam api ringan
(APAR, dipasang di dinding harus dipasang
detector,
menggantung pada
alarm,
dinding
hidran,
2 springkle PerMenaker No.04
r) Th.1980
Sarana Psl.4 : Setiap satu atau
proteksi kelompok alat pemadam
kebakara Tidak tersedia APAR di api harus ditempatkan
n: aktif dekat area mudah pada posisi yang mudah
(APAR, terbakar jadi perlu dilihat dengan jelas,
detector, ditambahkan APAR mudah dicapai dan
alarm, diambil
hidran,
springkle
r)
Sarana - UU No.1 Th 1970 ps.3
3 proteksi ay.1 (d) : memberi
kebakara kesempatan atau jalan
n pasif : menyelamatkan diri
material Minim informasi/rambu pada waktu kebakaran
dinding Evacuation route , perlu atau kejadian-kejadian
ditambahkan rambu lain yang berbahaya
tahan
evakuasi - Kepmenaker no. 186
api/fire
tahun 1999 pasal 2
retardant, ayat 2 (b): Penyediaan
sarana sarana deteksi , alarm,
evakuasi, pemadam, kebakaran
smoke dan sarana evakuasi
4 damper, Fuel station tidak PP No.50 Tahun 2012,
pressuriz dilengkapi material Pedoman penilaian
ed fan, rambu area terbatas , penerapan SMK3 point
komparte rambu untuk dilengkapi A. Kriteria Audit (6.4)
menisasi, Area Terbatas
mapping

21
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

layout
evakuasi

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) merupakan perusahaan
yang telah melakukan penerapan K3 dengan baik pada K3 konstruksi
bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran namun ada beberapa hal
yang perlu dilengkapi dan diperbaiki yang disebutkan pada 5.2 saran dibawah
ini.

1. Dalam proses pembangunan dan maintenance konstruksi bangunan PT. PPLI


menggunakan jasa vendor konstruksi yang memenuhi Aspek K3 , sebelum
melakukan projek kerjasama PPLI meminta vendor jasa untuk mengisi form
sesuai Standard K3 Jasa Konstruksi yang telah diatur dalam UU No.18/1999
tentang Jasa Konstruksi. Alat berat yang dimiliki telah mendapatkan izin dan
operator telah memiliki SIO.

22
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

2. PT. PPLI telah dilengkapi dengan sarana proteksi kebakaran yaitu APAR,
hydrant, smoke detector, sprinkler dan mobil pemadam kebakaran. Memiliki
team tanggap darurat , tim penanggulangan kebakaran dan juga telah
mempunyai ahli K3 Kebakaran.
3. PT. PPLI telah dilengkapi 11 unit instalasi penyalur petir yang tersebar
dibeberapa tempat untuk mengurangi resiko terjadinya sambaran petir di area
kerja, selain itu terdapat genset yang sudah di riksa uji berkala sesuai
ketentuan yang berlaku, untuk panel listrik sudah dilakukan perawatan rutin
oleh teknisi yang tersertifikasi dari pihak ke – 3.

5.2 Saran
Sistem K3 di PT. PPLI secara keseluruhan telah diterapkan dengan baik,
beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Ada personel Ahli K3 Listrik sesuai dengan pasal 7 Permenaker 12 Tahun


2015.
2. Setiap APAR diletakkan ditempat yang mudah dilihat dan mudah
dijangkau, digantung pada dinding sesuai Permenaker No. 04 Th 1980
pasal 6 ( ayat 1) dan pasal 4.
3. Dibeberapa area seperti yang telah disebutkan diatas perlu peningkatan
dibeberapa area termasuk kurang informasi atau minim rambu jalur
evakuasi UUD No. 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1.
4. Fuel station perlu dilengkapi dengan rambu area terbatas sesuai PP. 50
tahun 2012.

23
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

5. Kemiringan lantai perlu diperhatikan supaya tidak terjadi genangan air


yang menyebabkan lantai licin dan menyebabkan orang terpeleset.

24
LAPORAN OBSERVASI CALON AHLI K3 UMUM
KELOMPOK 3 (Angkatan 67)

REFERENSI

1) Video Observasi PT. PRASADHA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI (PPLI)


2) Wawancara dengan Penanggung Jawab K3 PPLI – Bapak Irwan Sitorus
3) Himpunan Peraturan Perundang – undangan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jakarta, 2019.

25

Anda mungkin juga menyukai