Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PT. ARTA HEGAR JAYA

LAPORAN INDIVIDU TEMUAN POSITIF DAN TEMUAN NEGATIF DI PT


ARTA HEGAR JAYA

OLEH

DIAN ARI SETYANINGRUM

PELATIHAN AHLI K3 UMUM

Dilaksanakan Oleh:

PT.ADHIKRIYA KUALITA UTAMA (AKUALITA)

SEMARANG
08 Maret – 21 Maret 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dah
Hidayah-Nya, sehingga saya dapat melaksanakan pelatihan Ahli K3 Umum dan melakukan
Praktik Lapangan Ahli K3 Umum di PT. Arta Hegar Jaya, pada tanggal 17 Maret 2023 sebagai
salah satu persyaratan penilaian AK3 umum.
Laporan praktek kerja lapangan ini merupakan bentuk aplikasi dari pelatihan calon
anggota ahli K3 umum yang dilaksanakan oleh Akualita dan bekerja sama dengan Dinas Tenaga
Kerja Trasmigrasi dan Kependudukan periode 08 Maret – 21 Maret 2023. Laporan praktek
kerja lapangan ini berisi tentang Makanik Pesawat Uap dan Bejana Tekan, Listrik,
Penanggulangan kebakaran dan Konstruksi Bangunan SMK3, Kelembagaan, Kesehatan dan
Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya yang diterapkan di PT.Arta Hegar Jaya.
Saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terciptanya
laporan praktek kerja lapangan ini, dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Hormat Saya,

Dian Ari Setyanungrum


DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

1.1 Gambaran Umum.......................................................................................................

1.2 Maksud dan Tujuan...................................................................................................

1.3 Ruang Lingkup..........................................................................................................

BAB II ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH................................................

2.1Temuan Positif..........................................................................................................

2.2 Temuan Negatif...........................................................................................................

BAB III KESIMPULAN................................................................................................

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................

3.2 Saran .........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
1.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Arta Hegar Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dipengolahan air minum yang
terletak di Jl Karang Gajah Mungkur Semarang Jawa Tengah. PT. Arta Hegar Jaya berkerja
sama dengan PDAM Kota Semarang sebagai produsen air bersih yang akan didistribusikan ke
seluruh wilayah Semarang. PT. Arta Hegar Jaya memiliki karyawan sejumlah 39 orang. PT.
Arta Hegar Jaya memproduksi pengolahan air bersih, dengan kapasitas produksi 250 lps, dan
memiliki 2 buah reservoir yang berarti dapat menghasilkan sebanyak 500 lps. Seiring
perkembangan waktu PT. Arta Hegar Jaya telah melakukan pengembangan yang sangat pesat
terutama pada bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terutama di lingkungan kerja.
PT. AHJ memiliki visi : To be reference in the field of management , operation maintenance,
and rehabilitation or upgrade of the capacity if drinking water treatment plant in Central Java,
Indonesia. Kebijakan K3 meliputi :
- Manajemen dan seluruh staff berkomitmen untuk memenuhi kepuasan pelanggan
dengan cara memberikan solusi terbaik di bidang pengoperasian dan pemeliharaan
instalasi pengolahan air dengan mengutamakan kualitas dan kuantitas air hasil
produksi serta aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Manajemen dan seluruh staff berkomitmen untuk menyempurnakan system
manajemen mu tu dan K3 secara terus menerus dengan meningkatkan kemampuan
karyawan dan menerapkan sistem manajemen mutu dan K3 berstandar nasional
- Manajemen dan seluruh staff berkomitmen untuk menerapkan secara bertahap
program kesehatan, keselamatan kerta dan kelestarian lingkungan.
Alur proses produksi PT AHJ sebagai berikut :
Bahan baku air daimbil dari sungai kaligarang selanjutnya dipompa untuk diproses dengan
penambahan chemical chlorin,fungsi chlorin yaitu zat kimia yang sering digunakan untuk
membasmi kuman dan sebagai penjernih air.
Komposisi bahan terdiri dari :Air sungai, chlorin (Cl?), PAC (poly aluminium chloride) Di
dalam tahap produksi dilakukan pekerjaan sebagai berikut :
a. Pemindahan bahan baku
Pemindahan bahan baku yang dimaksud adalah Penyedotan air dari sungai menuju ke
mesin distribution chamber.
b. Penyaringan
Penyaringan dilakukan dengan tujuan memisahkan benda asing dengan bahan baku yang
dilakukan dengan mesin clafier type accelelator kemudian disaring dengan alat filter type
aquanizer V.
c. Mixing
Proses mixing disebut juga dengan percampuran bahan baku dengan bahan-bahan lainnya
untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu dengan campuran chlorin dan
PAC.
d. Penyimpanan
Proses ini adalah proses penyimpanan di dalam ruangan yang disebut reservoir sebelum
air siap didistribusikan
1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud Diadakannya PKL adalah


Untuk mengetahui secara umum penerapan K3 di PT. Arta Hegar Jaya, sekaligus memberikan saran
dan masukan untuk meningkatkan SMK3 di perusahaan tersebut apabila ada hal-hal yang tidak sesuai
dengan UU K3 terutama dibidang Keselamatan Kerja.

Tujuan calon ahli K3 di PT. Arta Hegar Jaya diharapkan :


a. Tujuan umum, mempraktekkan teori/ajaran yg telah diterima selama kegiatan pelatihan
b. Tujuan khusus, salah satu syarat yg hrs dipenuhi bagi peserta pelatihan calon Ahli K3, agar peserta
mampu melakukan identifikasi, analisa dan membuat rekomendasi pelaksanaan K3.

1.3 RUANG LINGKUP

1. Mekanik Pesawat Uap dan Bejana Tekan


2. Listrik
3. Penanggulangan Kebakaran
4. Konstruksi Bangunan
5. SMK3
6. K3 Kelembagaan
7. K3 Kesehatan Kerja
8. K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya

1.4 DASAR HUKUM

1.4.1 Mekanik Pesawat Uap dan Bejana Tekan


 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
 Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Permen nomor 37 tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan
dan Tangki Timbun
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 4 tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.SE.06/MEN/1990 tentang
Pewarnaan Botol Baja /Tabung Gas Bertekan.
1.4.2 Listrik, Penanggulangan Kebakaran dan Konstruksi Bangunan

 K3 Listrik
 UU No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1Q
 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial
dan
 Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep-311/Bw/2002 tentang
Sertifikasi
 Kompetensi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik
 Peraturan Pemerintah No.3 Tahun 2005 Tentang Penyediaan
dan
 Pemanfaatan Tenaga Listrik
 Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 Tentang Ketenaga
Listrikan. f.
 Permenaker no 12 tahun 2015 pasal 3 Tentang Instalasi Listrik.
 Permenaker No. Per.02/Men/1989
 Permenaker No 31 tahun 2015 Tentang Perubahan atas
Permenaker
 No.Per.02/Men/1989 Pengawasan Instlasi Penyalur Petir.

 K3 Penanggulangan Kebakaran
 UU No.1 Tahun 1970 pasal 3 ayat 1b dan 1d
 Permenakertrans No.2/Men/1983 (Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis)
 Permenakertrans No.4/Men/1980 (Syarat- syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan)
 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.11/M/B/1997 (Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran)
 Kepmenaker No.186/Men/1999 (Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja)
 SNI 03-1745-2000 (Tata Cara Perencanaan Sistem Pipa Tengah dan Selang
Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung).
Kontruksi Bangunan
 Kontruksi Bangunan
 UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
 UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
 Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan
Gedung.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RepublikIndonesia No. 01 tahun
1980 tentang K3 Konstruksi Bangunan.
 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No 9 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dalam pekerjaan pada ketinggian. Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No.KEP-20/DJPPK/VI/2004 Tentang
sertifikasi kompetensi
 Keselamatan Kesehatan Kerja Bidang Konstruksi Bangunan. Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
 No.KEP-74/PPK/XII/2013 Tentang Lisensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bidang Supervisi Perancah.
 SKB Menakertrans dan MenPU ke 174/1986 dan No 104/KPTS/1986 Tentang K3
pada tempat kegiatan konstruksi beserta pedoman pelaksanaan K3 pada tempat
kegiatan konstruksi.

1.4.3 SMK3, Kelembagaan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya

 SMK3
 Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Penilaian Penerapan SMK3.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 4 tahun 1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
 K3 Kelambagaan

 Pasal 10, Undang-undang No. 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.


 Per. Menaker No. 04/Men/1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
 Per. Menaker No. 02/Men/1992 Tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban Dan
Wewenang Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

 K3 Kesehatan Kerja
 UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselematan Kerja
 Perpres No. 7 tahun 2019 tentang PAK
 Permenaker No 03 Tahun 1982 ttg Pelayanan Kesehatan Kerja
 Permenaker No 02 Tahun 1980 ttg Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: PER.03/MEN/1985

 K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya

 Peraturan Mentri Tenaga Kerja RI No. Peraturan 13/MEN/X/2011 Tentang Nilai


Ambang Batas, Faktor Fisika dan Faktor Kimia di tempat Kerja
 UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
 Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan B3
 Keputusan Menteri Tenaga kerja RI No. Kep. 187/MEN/1999 tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.
 Surat Edaran Menakertrans No. SE. 140/Men/PPK-KK/II/2004 tentang Pemenuhan
Kewajiban Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan kerja di Industri Kimia Dengan
Potensi Bahaya Besar (Major Hazard Instalation).
 Permenaker No.09/MEN/III/2016 ttg K3 dalam pekerjaan pada Ketinggian
 Surat Edaran Dirjen Binwasnaker No. Kep. 01/DJPPK/I/2011 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pembinaan Terhadap Ahli, Teknisi dan Petugas Lingkungan Kerja dan
Bahan Berbahaya.
BAB II
Analisa Dan Pemecahan Masalah

2. 1 Analisa Temuan Positif

NO LOKASI TEMUAN ANALISA POTENSI REKOMENDASI/


SARAN PERATURAN KETERANGAN GAMBAR
MANFAAT PENGENDALIAN PERUNDANGAN

PT AHJ Pembentukan P2K3 - Mempercepat pengambilan Melakukan pertemuan UU NO.1 Tahun 1970
keputusan secara rutin untuk
- Adanya keterbukaan keputusan pengambilan keputusan
antara pengusaha dan pekerja bersama

-Penerepan & Untuk Semua Karyawan dan Disahkan Oleh Pimpinan PP 50 Tahun 2012 Pasal 7
PT AHJ Penetapan kebijkan Vendor yang ada Dilingkungan Perusahaan ayat 1
2 K3 Perusahaan Ditinjau Ulang Secara
berkala untuk menjamin
kesesuaian perubahan yang
terjadi di Perusahaan
- UU No.1 Th 1970
Pasal 3 ayat (1)
Tersedianya huruf b, PERMEN
APAR dan 04 th 1980 Pasal 4
Seluruh area Hydrant sebagai Penanggulangan terhadap Sudah sesuai aturan k3 ayat (1)
3 perusahaan bahaya kebakaran
alat proteksi - KEPMENNAKER
kebakaran No. 186 Th 1999
Pasal 1 dan 2 huruf b

Sebagai petunjuk atau jalan


Terdapat denah untuk menyelamatkan diri pada Sudah sesuai aturan k3 UU No.1 Th 1970 Pasal
4 Pintu Masuk evakuasi pada waktu kebakaran atau kejadian 3 ayat (1) huruf d
area kerja kejadian lain yang berbahaya

Ruang pompa Sirkulasi udara Udara panas dapat terbuang Pengecekan secara Permenaker no.5 Tahun
5 dan cukup baik akibat pompa dalam keadaan berkala 2018 pasal 9 ayat 5a
compressor menyala
6 Ruang Identifikasi Dapat membedakan tabung Pemeliharaan tanda No.SE.06/MEN/1990
Penyimpanan tanda dengan warna secara berkala
Tabung berbahaya/
chlorin bertekanan
sudah benar
2.2 Analisa Temuan Negatif

NO LOKASI TEMUAN ANALISA POTENSI REKOMENDASI/


SARAN PERATURAN KETERANGAN GAMBAR
MANFAAT PENGENDALIAN PERUNDANGAN

Ditemukan Mencegah adanya APAR yang Dipasang kartu inspeksi UU No.1 Th 1970
Seluruh Area low pressure atau ada pada setiap APAR yang Pasal 3 ayat (1) huruf
APAR tidak ada
yang terdapat kebocoran pada pressurenya digunakan b, PERMEN 04 th
kartu inspeksi
1 APAR dan APAR yang sudah expired 1980 pasal 11 ayat 1
bulanan,
seharusnya
diberi kartu
inspeksi
bulanan
Chlorinee Ditemukan Mudah mengetahui posisi Mengganti PERMEN 04 th 1980
storage room adanya tanda APAR yang mudah dilihat sign APAR Pasal 4 ayat (1)
sign dan jelas, mudah dicapai dan dengan yang baru agar
2 mudah dilihat dan
APAR yang diambil
sudah memudar jelas dan mengubah
pada sebelah penempatan APAR
ruang gas klorin agar mudah untuk
dan penempatan dijangkau
yang tidak
mudah
dijangkau
3 Lantai 2 Safety Sign yang Membahayakan Potensi yang akan -Pot Tanaman di Pindah -PP No. 50 Tahun 2012,
Terhalang oleh Terjadi,Ketika Rambu Tersebut Perusahaan Wajib
Tanaman Tidak Bisa Terlihat Oleh Pekerja Memasang Rambu-Rambu
K3 Sesuai Dengan Standar
dan Pedoman Teknis.
- UU No.1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja,
Pasal 14 b, Semua Gambar
Keselamatan Kerja yang
Diwajibkan dan Semua
Bahan Pembinaan Lainnya,
Tempat Mudah di Lihat dan
terbaca Menurut Petunjuk
Pegawai.
4 Ruang Kotak P3k yang Petugas akan Kesulitan Jika Terjadi Kotak P3k Supaya Tidak Peraturan Menteri Tenaga
Terhalang oleh
Kebutuhan yang Mendadak Terhalang Oleh Barang Kerja dan Transmigrasi RI
Meja
Terhadap Kebutuhan Peralatan dan Apapun,Agar Petugas NO. PER.15/MEN/VII/2008
Obat P3k Mudah Dalam Regulasi pasal 9 Tentang
Pemakaian Kebutuhan P3K Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja

5 Chlorin Room -Tabung Chlorin - - Pengecekan tabung secara -Permenaker No. 37 Tahun
berkala, pengganntian 2016 pasal 30 Kepmen No.
terlihatsudah
tabung baru, dan jika 187 tahun1999 pasal 17 ayat
berkarat tabung tidak bocormaka 1 b Dokumen pengendali
bisa dicat ulang. pengoperasian dan
pemeliharaan alat
6 Lantai 2 -Tidak -Pada Perkerja Ruang Terbatas -Pada Point yang Terdapat -Peraturan Menteri Tenaga
Menggunakan Alat
Penerapan Dokumen Tertulis atau Pada Safety Permit atau Kerja dan Trasmigrasi RI
Pelindung Diri yang
Lengkap ijin Kerja,Masih Belum Maksimal Dokumen Tertulis, Agar NO.08/MEN/VII/2010
Justru Akan Membahayakan Ahli K3 Harus Koreksi Tentang Alat Pelindungan
Petugas dan Berpotensi Terhadap Terlebih Dahulu Terhadap Diri
Penyakit akibat Kerja Dokumen Kesiapan Petugas -Surat Keputusan Dirjen
Kerja. Binwasnaker No.
- Terkadang Ada Petugas Kep.104/DJPPK/IX/2006
yang Lupa/ Bersenda Gurau tentang Petunjuk Teknis
Ini Bisa di Bahas Dalam Pelaksanaan K3 Pemakaian
Audit Internal Bahan yang Mengandung
Asbes di Tempat Kerja;
Surat Keputusan Dirjen
Binwasnaker No. Kep.
113/DJPPK/IX/2006 tentang
Pedoman dan Pembinaan
Teknis Petugas K3 Ruang
Terbatas;
Bab III
Kesimpulan dan Saran

3.1. Kesimpulan

Dari kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di PT. Arta Herga Jaya dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. Arta Herga Jaya secara konsisten telah melaksanakan implementasi System
Manajemen Kesalamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan PP no 50 Tahun 2012 serta
telah mendapatkan Sertifikat SMK3 dari Kemenakertran RI , audit internal dan eksternal
secara berkala dan sertifikasi SDM sesuai kebutuhan.
2. Memiliki pengendalian resiko terhadap K3 lingkungan cukup baik antara lain sirkulasi
udara yg baik di ruang tertutup objek berbahaya , penggunaan APD dan pemasangan
MSDS sebagai kesadaran diri dalam penanganan bahan berbahaya PT. Arta Herga Jaya
menerapkan K3 Kesehatan di tempat kerja dengan melaksanankan pemeriksaan kesehatan
secara berkala.

3.2 Saran
Dari kesimpulan yang didapat, ada beberapa saran perbaikan untuk pelaksanaan SMK3 di
PT. Arta Hegar Jaya yaitu :

1. Diharapkan semua pekerja dan vendor menggunakan APD sesuai lingkungan kerjanya
2. Perusahaan lebih memperhatikan peletakan rambu yang mudah dijangkau dan dilihat
3. Pembuatan ruang P3K sesuai regulasi
4. Perusahaan lebih memperhatikan perawatan peralatan produksinya baik dari segi fisik dan
keamanannya dengan memberikan kartu checklist perawatan mesin secara berkala
5. Ruang penyimpanan Chlorin diharapkan steril dan tidak tercampur dengan bahan atau
peralatan produksi lainnya
6. Kelengkapan pemasangan rambu apar serta stiker bisa dilihat dan mudah dijangkau para
pekerja
DAFTARPUSTAKA

- UUNo.01Tahun1970tentangKeselamatanKerja.
- UUNo.28Tahun2002tentangBangunanGedung.
- UUNo.13Tahun2003tentangKetenagakerjaan.
- UUNo.2Tahun2017tentangJasaKonstruksi.
- PeraturanPemerintahNo.29tahun2000tentangPenyelenggaraanJasaKonstruksi.
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan
Gedung.
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RepublikIndonesiaNo.01
tahun1980tentangK3KonstruksiBangunan.
- PeraturanMenteriTenaga Kerja Republik Indonesia No.PER.05/MEN/1985tentang
PesawatAngkatdanAngkut.
- Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RINo9Tahun 2016Tentang Keselamatan dan
KesehatanKerjadalampekerjaanpadaketinggian.
- Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No.KEP-
20/DJPPK/VI/2004 Tentang sertifikasi kompetensi Keselamatan Kesehatan Kerja
BidangKonstruksiBangunan.
- Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No.KEP-
74/PPK/XII/2013TentangLisensiKeselamatandanKesehatanKerjaBidangSupervisi
Perancah.
- SKBMenakertransdanMenPUke174/1986danNo104/KPTS/1986TentangK3pada
tempatkegiatankonstruksibesertapedomanpelaksanaanK3 padatempatkegiatan konstruksi.
- Surat edaran Dirjen Binwas No. 13/BW/1998 Tentang Akte Pengawasan Proyek
KonstruksiBangunan.
- SuratDirjenBinawasNo.147/BW/KK/IV/1997 Tentangwajiblaporpekerjaanproyek
konstruksi.
- PeraturanPemerintahRepublikIndonesiaNo.50Tahun2012tentangPenerapanSistem
ManajemenKeselamatandanKesehatanKerja(SMK3).
- Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
PenilaianPenerapanSMK3.
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 4 tahun 1987 tentang Panitia Pembina
KeselamatandanKesehatanKerja.
- PeraturanMenteriTenagaKerjaRINomor2tahun1992tentangTataCaraPenunjukan,
KewajibandanWewenangAhliKeselamatandanKesehatan
- Keputusan Menteri RI NO KEP/68/MEN/IV/2004 tentang Pencegahan dan
PenanggulanganHIV/AIDSditempatkerja
- PermenakerNo5Tahun1996TentangSistemMenejemenKeselamatanDanKesehatan
Kerja

Anda mungkin juga menyukai