NORMA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
UPTD PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
WILAYAH II KARAWANG
DISUSUN OLEH :
ADITYA BAYU AJI AGUNG NUGROHO S.T
BAB I
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. Penyusunan 3. Pelaksanaan
Kebijakan K3 Rencana K3
4. Pemantauan
dan evaluasi
kinerja K3
2. Perencanaan K3 5. Peninjauan
dan peningkatan
kinerja K3
PENETAPAN KEBIJAKAN K3
hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kebijakan
a 1. Identifikasi potensi
Melakukan tunjauan awal bahaya
kondisi K3 2. perbandingan
penerapan K3 dengan
perusahaan dan sektor
b lain yg lebih baik
Memperhatikan peningkatan
kinerja manajemen K3 secara 3. Peninjauan sebab akibat
terus menerus kejadian yang bahaya
4. Kompensasi dan
gangguan hasil
c
Memperhatikan masukan
penilaian sebelumnya
dari pekerja atau serikat 5. penilaian efisiensi dan
efektifitas sumber daya.
VISI
TUJUAN
PERUSAHAAN
KOMITMEN
KEBIJAKAN K3
paling sedikit memuat KERANGKA DAN
PROGRAM KERJA
PERANCANAAN K3
Perencanaan K3 dibuat oleh pengusaha dengan
mempertimbangkan hal hal berikut :
a c
Peraturan Perundangan dan
Hasil penelaah awal
persyaratan lainnya
b c
Identifikasi potensi bahaya Peraturan Perundangan dan
persyaratan lainnya
RENCANA K3
paling sedikit memuat
INDIKATOR
SKALA PRIORITAS PENCAPAIAN
UPAYA SISTEM
PENGENDALIAN PERTANGGUNG
BAHAYA JAWABAN
JANGKA WAKTU
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN PERANCANAAN K3
aspek pendukung perencanaan K3
a b
Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana
KEGIATAN PELAKSANAAN
TINDAKAN PENGENDALIAN
PERANCANGAN DAN REKAYASA
PROSEDUR DAN INSTRUKSI
KERJA
PENYERAHAN PEKERJAAN
PEMBELIAN/PENGADAAN
BARANG DAN JASA
PRODUK AKHIR
UPAYA MENGHADAPI KEADAAN
DARURAT (KECELAKAAN /
BENCANA ALAM)RENCANA DAN
PEMULIHAN KEADAAN DARURAT
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan evaluasi
Kecelakaan Kerja
Penyakit Akibat
Kerja
Kebakaran / peledakan
kejadian berbahaya
lain
Faktor Biologi
Viral Desiases: rabies, hepatitis
Fungal Desiases: Anthrax, Leptospirosis, Brucellosis,
TBC, Tetanus
Parasitic Desiases: Ancylostomiasis, Schistosomiasis
Faktor Ergonomi
Faktor ini sebagai akibat dari cara kerja, posisi kerja, alat
kerja, lingkungan kerja yang salah, dan kontruksi yang salah
Efek terhadap tubuh: kelelahan fisik, nyeri otot, deformirtas
tulang, perubahan bentuk, dislokasi, dan kecelakaan.
Ergonomi sebagai ilmu, teknologi, dan seni berupaya
menyerasikan alat, cara, proses, dan lingkungan kerja
terhadap kemampuan, kebolehan, dan batasan manusia
untuk terwujudnya kondisi dan lingkungan kerja yang sehat,
aman, nyaman, dan tercapai efisiensi yang setinggi-
tingginya. Pendekatan ergonomi bersifat konseptual dan
kuratif, secara populer kedua pendekatan tersebut dikenal
sebagai To fit the Job to the Man and to fit the Man to the
Job
Faktor Psikologi
Faktor ini sebagai akibat organisasi kerja (tipe
kepemimpinan, hubungan kerjakomunikasi, keamanan), tipe
kerja (monoton, berulang-ulang, kerjaberlebihan, kerja
kurang, kerja shift, dan terpencil).Manifestasinya berupa
stress. Beberapa contoh faktor psikososial yang dapat
menyebabkan stress antara lain :
1. Pekerjaan yang menyangkut hidup dan mati seseorang
2. Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton
3. Hubungan kerja yang kurang sesuai antara pimpinan
dan bawahan atau sesama kerja
4. beban mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di
sektor formal ataupun informal
DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA
Untuk dapat mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja pada
individu perlu dilakukan suatu pendekatan sistematis untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan dan
menginterpretasinya secara tepat.Pendekatan tersebut
dapat disusun menjadi 7 langkah yang dapat digunakan
sebagai pedoman :
Menentukan diagnosis klinis
Menentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja
Menentukan apakah pajanan memang dapat
menyebabkan penyakit tersebut
Menentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup
besar untuk dapat menyebabkan penyakit akibat kerja
Menentukan apakah ada faktor faktor lain yang mungkin
dapat mempengaruhi
Mencari adanya kemungkinan lain yang dapat
menyebabkan penyakit akibat kerja
Membuat keputusan apakah penyakit tersebut
disebabkan oleh pekerjaannya
PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA