Anda di halaman 1dari 97

PENGENALAN

SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Palembang, 14 Juni 2017


2

PROFILE

Rasikun
Kompetensi; Kebumen, 26 Nopember 1972
S1 Manajemen Mutu
Status Beristri 3 anak
CPHR
Ahli K3 Umum 081298869422
Auditor Ekternal SMK3 rasikun@ptsi.co.id
P3K aaqunn@yahoo.com
Lead Auditor ISO 9001:2008 IRCA
Ahli K3 Kebakaran tingkat B
Lead Auditor Usaha Pariwisata Bidang Akomodasi
TOT Kelembagaan SMK3
Senior Auditor SMK3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pedoman Segala kegiatan untuk


Kemenaker menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja
PENGERTIAN SMK3
BAGIAN DARI SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN SECARA
KESELURUHAN DALAM RANGKA PENGENDALIAN RISIKO YANG
BERKAITAN DENGAN KEGIATAN KERJA GUNA TERCIPTANYA
TEMPAT KERJA YANG AMAN, EFISIEN DAN PRODUKTIF
TUJUAN SMK3

Menciptakan
tempat kerja yang
aman dan sehat.

Mencegah dan Menciptakan


mengurangi efisiensi dan
kecelakaan dan produktivitas
penyakit akibat kerja
kerja
SASARAN K3
Sasaran K3 Untuk Menjamin :

1. Keselamatan Pekerja Dan Orang Lain,

2. Menjaga Aset Perusahaan Dan

3. Agar Semua Aparat Produksi Dapat Dipakai Secara Aman Dan Efisien
Guna Meningkatkan Produktifitas.
Tempat Kerja

LINGKUNGAN KERJA

TENAGA
KERJA

PROSES
KERJA

ALAT BAHAN

Terdapat
sumber-sumber
bahaya
KATEGORI BAHAYA DI TEMPAT KERJA
Bahaya kimia

Bahaya biologis

Bahaya fisik
Bahaya
ergonomis
Bahaya psikososial
Stress di Office
Potensi Kecelakaan :
• Kawat (sling) putus
• Lift Jatuh
• Lift Macet

Penyebab Terjadinya
Kecelakaan :
• Desain dan bahan konstruksi yang
menyimpang dari standar
• Peralatan Pengaman yang tidak
memenuhi persyaratan
• Pemeriksaan yang tidak lengkap
• Perawatan yang tidak sesuai dengan
prosedur
• Kelalaian operator
• Lain-lain
Potensi Kecelakaan :
• Gas bocor
• Kebakaran
• Meledak

Penyebab Terjadinya
Kecelakaan :
• Desain dan bahan yang
menyimpang dari standar
• Peralatan Pengaman yang tidak
memenuhi persyaratan standar
• Perawatan dan penggunaan yang
tidak sesuai dengan prosedur
• Kelalaian
• UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pada
pasal 87 yaitu bahwa setiap perusahaan WAJIB menerapkan SMK3.
• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
SMK3
• Permenaker No. 26 Tahun 2014 Tentang Penilaian Penerapan
SMK3
Undang – Undang No. 1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja
Terbit tanggal 12 Januari 1970

Menimbang :
bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional;

"Tempat Kerja" ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup


atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja
bekerja, atau sering dimasuki kerja untuk keperluan suatu
usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber
bahaya. (Pasal 1 ayat 1)
LIMA PRINSIP DASAR PENERAPAN
SMK3

Peningkatan Penetapan
berkelanjutan Kebijakan K3

Peninjauan ulang &


Peningkatan kinerja Perencanaan
SMK3 K3

Pemantauan dan
Pelaksanaan
Evaluasi kinerja
rencana K3
K3
Penetapan Kebijakan K3

SMK3
Kerangka Kerja
Penetapan Kebijakan K3
“SEKARANG, MARI KITA BICARA PENTINGNYA K3”

“Perusahaan perlu mendefinisikan kebijakan K3 serta


menjamin komitmennya terhadap SMK3”
Kebijakan K3 disusun dengan :
a)Melakukan tinjauan awal
b)Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen
K3 secara terus menerus
c)Memperhatikan masukan dari
pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja
buruh

Kebijakan K3 memuat :
a)Visi
b)Tujuan perusahaan
c)Komitmen dan tekad melaksanakan
kebijakan
d)Kerangka kerja dan program kerja yang mencakup
kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang
bersifat umum dan/atau operasional
Penetapan Kebijakan K3
Penyusunan rencana K3 harus
mempertimbangkan :
a)Hasil penelaahan awal
b)Identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko
c)Peraturan perundangan dan persyaratan
lainnya
d)Sumberdaya yang di miliki

Perencanaan harus melibatkan AK3, P2K3,


wakil pekerja dan pihak yang berkaitan
PERENCANAAN SMK3

Rencana K3 memuat :
a)Tujuan & sasaran
b)Skala prioritas
c)Upaya pengendalian bahaya
d)Penetapan sumberdaya
e)Jangka waktu pelaksanaan
f)Indikator pencapaian
g)Sistem pertanggung jawaban
Penetapan Kebijakan K3
Pelaksanaan rencana K3 di dukung oleh Sumberdaya Manusia
di bidang K3, Prasarana Dan Sarana

SDM harus memiliki ;


a)Kompetensi kerja yang di buktikan
dengan sertifikat; dan
b)Kewenangan di bidang K3 yang
dibuktikan dengan surat ijin kerja/operasi
dan/atau surat penunjukan dari instansi
yang berwenang
Prasarana dan sarana paling
sedikit terdiri dari ;
a)Organisasi/unit yang bertanggung
jawab di bidang K3
b)Anggaran yang memadai
c)Prosedur operasi/kerja, informasi,
dan pelaporan serta pendokumentasian;
dan
d)Instruksi kerja
Pelaksanaan rencana K3 harus melakukan kegiatan dalam
pemenuhan persyaratan K3
Kegiatan paling sedikit meliputi;
a)Tindakan pengendalian
b)Perancangan (desain) dan rekayasa
c)Prosedur dan instruksi kerja
d)Penyerahan sebagian pelaksanaan
pekerjaan
e)Pembelian/pengadaan barang dan jasa
f)Produk akhir
g)Upaya menghadapi keadaan darurat

*(a- f) berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian dan kecelakaan dan bencana industri
pengendalian risiko
h)Rencana dan pemulihan keadaan
*(g- h) berdasarkan potensi bahaya,investigasi dan analisa
risiko darurat
Penetapan Kebijakan K3
PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K3
Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan
melalui pemeriksanaan, pengujian, dan audit
internal SMK3 dilakukan oleh sumberdaya manusia
yang kompeten

Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3


digunakan untuk melakukan tindakan
perbaikan
Penetapan Kebijakan K3
Memastikan kesesuaian dan
efektifitas penerapan SMK3
dilakukan peninjauan (review)

A P
(Act) (Plan)

C D
(Check) (Do)

Peninjauan dilakukan
terhadap kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi
Tinjauan Ulang & Peningkatan

Dilakukan oleh manajemen


Meliputi :

Evaluasi penerapan SMK3

Tujuan, sasaran, & kinerja K3

Hasil audit SMK3

Evaluasi kebutuhan untuk peningkatan SMK3


PENILAIAN SMK3
PENILAIAN SMK3 ;

1. Penilaian penerapan SMK3 oleh lembaga audit


independen
2. Perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi
wajib melakukan penilaian penerapan SMK3 sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan
PENILAIAN OLEH LEMBAGA AUDIT MELIPUTI :

1. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen


2. Pembuatan dan pendokumentasian rencana K3
3. Pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak
4. Pengendalian dokumen
5. Pembelian dan pengendalian produk
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
7. Standar pemantauan
8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan
9. Pengelolaan material dan perpindahannya
10. Pengumpulan dan penggunaan data
11. Pemeriksaan SMK3
12. Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
NO ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI (Seluruh TINGKAT LANJUTAN (Seluruh tingkat
tingkat awal dan transisi) awal, transisi dan lanjutan)

1 2 3 4 5
1 Pembangunan dan pemeliharaan komitmen 1.1.1, 1.1.3, 1.2.2, 1.2.4, 1.2.5, 1.2.6, 1.1.2, 1.2.1, 1.2.3, 1.3.1, 1.4.2 1.1.4, 1.1.5, 1.2.7, 1.3.2, 1.4.10, 1.4.11
1.3.3, 1.4.1, 1.4.3, 1.4.4, 1.4.5, 1.4.6,
1.4.7, 1.4.8, 1.4.9

2 Strategi pendokumentasian 2.1.1, 2.4.1 2.1.2, 2.1.3, 2.1.4, 2.2.1, 2.3.1, 2.1.5, 2.1.6, 2.2.2, 2.2.3, 2.3.3
2.3.2, 2.3.4

3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.1.4, 3.2.1 3.2.3, 3.2.4

4 Pengendalian dokumen 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4, 4.2.2, 4.2.3

5 Pembelian 5.1.1, 5.1.2, 5..2.1 5.1.3 5.1.4, 5.1.5, 5.3.1, 5.4.1, 5.4.2

6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1, 6.1.5, 6.1.6, 6.1.7, 6.2.1, 6.3.1, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.4, 6.2.2, 6.2.3, 6.1.8, 6.6.1, 6.6.2, 6.9.1
6.3.2, 6.4.1, 6.4.2, 6.4.3, 6.4.4, 6.5.2, 6.2.4, 6.2.5, 6.5.1, 6.5.5, 6.5.6,
6.5.3, 6.5.4, 6.5.7, 6.5.8, 6.5.9, 6.7.4, 6.5.10, 6.7.1, 6.7.2, 6.7.3, 6.7.5,
6.7.6, 6.8.1, 6.8.2 6.7.7

7 Standar pemantauan 7.1.1, 7.2.1, 7.2.2, 7.2.3, 7.4.1, 7.4.3, 7.1.2, 7.1.3, 7.1.4, 7.1.5, 7.1.6, 7.3.1, 7.3.2
7.4.4, 7.4.5 7.1.7, 7.4.2

8 Pelaporan dan perbaikan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.2 8.3.3, 8.3.4, 8.3.5, 8.3.6, 8.4.1
9 Pengelolaan material dan perpindahannya 9.1.1, 9.1.2, 9.2.1, 9.2.3, 9.3.1, 9.3.3, 9.1.3, 9.1.4, 9.3.5 9.2.2, 9.3.2
9.3.4

10 Pengumpulan dan penggunaan jasa 10.1.1, 10.1.2, 10.2.1, 10.2.2 10.1.3, 10.1.4

11 Audit SMK3 11.1.1, 11.1.2, 11.1.3


12 Pengembangan keterampilan dan kemampuan 12.2.1, 12.2.2, 12.3.1, 12.5.1 12.1.2, 12.1.4, 12.1.5, 12.1.6, 12.1.1, 12.1.3, 12.1.7, 12.3.3
12.3.2, 12.4.1
34

Penilaian Tingkat Penerapan SMK3


Penilaian Kriteria
• Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian.
• Kategori Mayor
Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;
Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa lokasi.
• Kategori Minor
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan perundang-
undangan, standar, pedoman, dan acuan lainnya.
Dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja
RI setelah tim Evaluasi melakukan
penilaian terhadap hasil audit eksternal
yang lakukan secara independen oleh
Badan Audit SMK3.

Masa Berlaku = 3 tahun


PEDOMAN PENERAPAN SMK3

PENGELOLAAN K3 MELALUI PENDEKATAN SISTEM MANAJEMEN


38

PENETAPAN
KEBIJAKAN K3
39

• Penyusunan kebijakan K3 dilakukan melalui:


▫ tinjauan awal kondisi K3; dan
▫ proses konsultasi antara pengurus dan wakil pekerja/buruh

Penetapan kebijakan K3 harus:


a. disahkan oleh pucuk pimpinan perusahaan;
b. tertulis, tertanggal dan ditanda tangani;
c. secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3
d. dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh pekerja/buruh, tamu,
kontraktor, pemasok, dan pelanggan;
e. terdokumentasi dan terpelihara dengan baik;
f. bersifat dinamik; dan
g. ditinjau ulang secara berkala
40

Perwujudan Komitmen

• menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan keputusan


perusahaan;
• menyediakan anggaran, tenaga kerja yang berkualitas dan sarana-sarana
lain yang diperlukan di bidang K3;
• menetapkan personil yang mempunyai tanggung jawab, wewenang dan
kewajiban yang jelas dalam penanganan K3;
• membuat perencanaan K3 yang terkoordinasi;
• melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3.
41

Peran Pekerja & Orang Lain

Setiap pekerja/ buruh dan orang lain yang berada di


tempat kerja harus berperan serta dalam menjaga dan
mengendalikan pelaksanaan K3
42

PERENCANAAN K3
43

Rencana K3 berdasarkan
a. Hasil penelaahan awal
b. Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko
c. Peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
d. Sumber daya yang dimiliki

Paling sedikit memuat:


1. Tujuan dan Sasaran
▫ dapat diukur;
▫ satuan/indikator pengukuran; dan
▫ sasaran pencapaian
berkonsultasi : wakil pekerja/buruh; ahli K3; P2K3; dan pihak-pihak lain
yang terkait
2. Skala Prioritas
3. Upaya Pengendalian Bahaya
4. Penetapan Sumber Daya
5. Jangka Waktu Pelaksanaan
6. Indikator Pencapaian
7. Sistem Pertanggung Jawaban
44

PELAKSANAAN
PERENCANAAN K3
45

1. Menyediakan sumber daya manusia yang mempunyai


kualifikasi; dan
2. Menyediakan prasarana dan sarana yang memadai

1. Pengadaan SDM K3

1. Prosedur Pengadaan SDM K3


2. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
3. Tanggungjawab dan tanggung gugat
4. Pelatihan dan Kompetensi Kerja
46

1. Prosedur Pengadaan SDM K3


a. Pengadaan sumber daya manusia dibuktikan melalui:
▫ sertifikat K3 yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang; dan
▫ surat izin kerja/operasi dan/atau surat penunjukan dari instansi yang
berwenang.
b. Pengidentifikasian kompetensi kerja yang diperlukan pada setiap
tingkatan manajemen perusahaan dan menyelenggarakan setiap
pelatihan yang dibutuhkan;
c. Pembuatan ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi K3 secara
efektif;
d. Pembuatan peraturan untuk memperoleh pendapat dan saran
para ahli; dan
e. Pembuatan peraturan untuk pelaksanaan konsultasi dan
keterlibatan pekerja/buruh secara aktif
47

2. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran

Dalam menunjukkan komitmennya terhadap K3,


pengusaha dan/atau pengurus harus melakukan
konsultasi, motivasi dan kesadaran dengan melibatkan
pekerja/ buruh maupun pihak lain yang terkait.
48

3. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat

dilakukan oleh perusahaan dengan cara:


1.menunjuk, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan tanggung
jawab dan tanggung gugat di bidang K3;
2.menunjuk sumber daya manusia yang berwenang untuk bertindak dan
menjelaskan
3.mempunyai prosedur untuk memantau dan mengkomunikasikan setiap
perubahan tanggung jawab dan tanggung gugat yang berpengaruh
terhadap sistem dan program K3;
4.memberikan reaksi secara cepat dan tepat terhadap kondisi yang
menyimpang atau kejadian-kejadian lainnya.
49

4. Kompetensi Kerja

 menggunakan standar kompetensi kerja yang ada;


 memeriksa uraian tugas dan jabatan;
 menganalisis tugas kerja;
 menganalisis hasil inspeksi dan audit; dan
 meninjau ulang laporan insiden
50

2. Penyediaan Prasarana Dan Sarana Yang


Memadai

1. Organisasi/Unit yang bertanggung jawab di bidang K3


2. Anggaran
3. Prosedur operasi/ kerja, informasi, dan pelaporan
serta pendokumentasian
51

1. Organisasi/Unit yang bertanggung jawab di bidang K3


Perusahaan wajib membentuk Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat P2K3

2. Anggaran

Perusahaan harus mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan


K3 secara menyeluruh:
1keberlangsungan organisasi K3;
2pelatihan SDM dalam mewujudkan kompetensi kerja; dan
3pengadaan prasarana dan sarana K3 termasuk alat evakuasi,
peralatan pengendalian, peralatan pelindung diri.
52

3. Prosedur operasi/ kerja, informasi, dan pelaporan serta


pendokumentasian

 Prosedur operasi/ kerja harus disediakan pada setiap jenis


pekerjaan dan dibuat melalui JSA
 Prosedur informasi K3 harus menjamin pemenuhan kebutuhan
• mengkomunikasikan hasil dari sistem manajemen, temuan
audit dan tinjauan ulang;
• melakukan identifikasi dan menerima informasi K3 dari luar
perusahaan; dan
• menjamin bahwa informasi K3 dikomunikasikan
53

Informasi yang perlu dikomunikasikan :

 persyaratan eksternal/peraturan perundangan-undangan dan


internal/indikator kinerja K3;
 izin kerja;
 hasil identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko:
 kegiatan pelatihan K3;
 kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan;
 pemantauan data;
 hasil pengkajian kecelakaan, insiden, keluhan dan tindak lanjut;
 identifikasi produk termasuk komposisinya;
 informasi mengenai pemasok dan kontraktor; dan
 audit dan peninjauan ulang SMK3
54

Prosedur pelaporan informasi yang terkait harus ditetapkan

Prosedur pelaporan terdiri atas


a. Prosedur pelaporan internal yang harus ditetapkan untuk menangani:
pelaporan terjadinya insiden;
pelaporan ketidaksesuaian;
pelaporan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja; dan
pelaporan identifikasi sumber bahaya.
b. Prosedur pelaporan eksternal yang harus ditetapkan untuk menangani:
pelaporan yang dipersyaratkan peraturan perundang-undangan; dan
pelaporan kepada pemegang saham atau pihak lain yang terkait.
55

Pendokumentasian kegiatan K3

 menyatukan secara sistematik kebijakan, tujuan dan sasaran K3;


 menguraikan sarana pencapaian tujuan dan sasaran K3;
 mendokumentasikan peranan, tanggung jawab dan prosedur;
 memberikan arahan mengenai dokumen yang terkait dan menguraikan
unsur-unsur lain dari sistem manajemen perusahaan; dan
 menunjuk bahwa unsur-unsur SMK3 yang sesuai untuk perusahaan
telah diterapkan
56

Dalam pendokumentasian

 dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan uraian tugas dan


tanggung jawab di perusahaan;
 dokumen ditinjau ulang secara berkala dan jika diperlukan dapat
direvisi;
 dokumen sebelum diterbitkan harus lebih dahulu disetujui oleh
personil yang berwenang;
 dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja yang
dianggap perlu;
 semua dokumen yang telah usang harus segera disingkirkan; dan
 dokumen mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah dipahami

 Instruksi Kerja
57

Kegiatan dalam pelaksanaan rencana K3 paling sedikit


1. Tindakan Pengendalian dilakukan melalui :
 Identifikasi potensi bahaya
 Penilaian risiko
 Tindakan pengendalian
2. Perancangan dan Rekayasa
3. Prosedur dan Instruksi Kerja
4. Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan
5. Pembelian/Pengadaan Barang dan Jasa
6. Produk Akhir
7. Upaya Menghadapi Keadaan Darurat Kecelakaan dan
Bencana Industri
8. Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
58

PEMANTAUAN DAN
EVALUASI KINERJA
59

1. PEMERIKSAAN, PENGUJIAN, DAN PENGUKURAN


• Personel berpengalaman dan berkeahlian
• Catatan terpelihara dan tersedia
• Peralatan dan metode yang memadai
• Tindakan perbaikan dan ketidak sesuaian
• Penyelidikan atas insiden
• Temuan dianalisa dan ditinjau ulang

2. AUDIT INTERNAL SMK3


• Dilakuan secara berkala
• Personel berkompeten
• Tinjauan ulang dari hasil audit

 melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala


 tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh
kegiatan, produk barang dan jasa termasuk dampak terhadap kinerja
perusahan
60

PENINJUAN DAN
PENINGKATAN
KINERJA SMK3
61

meliputi

1. Evaluasi penerapan kebijakan K3


2. Tujuan,sasaran dan kinerja K3
3. Hasil temuan audit SMK3
4. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3 dan kebutuhan
untuk mengubahnya
62

Berdasarkan pertimbangan:
• perubahan peraturan perundang-undangan;
• tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
• perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
• perubahan struktur organisasi perusahaan;
• perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk
epidemologi (ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan
penyakit);
• hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
• adanya pelaporan; dan/atau
• adanya saran dari pekerja/buruh.
PEDOMAN PENILAIAN SMK3

PENGELOLAAN K3 MELALUI PENDEKATAN SISTEM MANAJEMEN


64

1
PEMBANGUNAN DAN
PEMELIHARAAN
KOMITMEN
65

1.1 KEBIJAKAN K3
1. tertulis, bertanggal, memuat tujuan, ditanda tangani pengusaha/pengurus
2. disusun dng proses konsultasi
3. dikomunikasikan
4. dibuat kebijakan khusus bila diperlukan
5. peninjauan ulang kebijakan

1.2. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG BERTINDAK


1. ditetapkan, disebarluaskan dan didokumentasikan
2. penunjukan penanggung jawab sesuai peraturan UU
3. tanggung jawab pimpinan unit thd kinerja K3
4. Tanggung jawab thd pelaksanaan SMK3
5. pelatihan keadaan darurat, petugas penanggung jawab
6. Saran para ahli
7. kinerja K3 dimasukan dalam laporan tahunan
66

1.3 TINJAUAN ULANG DAN EVALUASI


1. dicatat dan didokumentasikan
2. diupayakan masuk dalam perencanaan tindakan manajemen
3. meninjau ulang pelaksanaan SMK3

1.4 KETERLIBATAN DAN KONSULTASI DNG TK


1. pendokumentasian konsultasi dan keterlibatan TK dan wakil prsh
2. prosedur konsultasi
3. membentuk P2K3
4. jabatan Ketua P2K3 sesuai peraturan
5. jabatan sekretaris P2K3 – ahli K3
6. fungsi P2K3 dlm pengendalian resiko
7. susunan pengurus di informasikan
8. pertemuan rutin P2K3 dan hasilnya diumumkan
9. P2K3 membuat laporan rutin
10.pembentukan kel. kerja yang diperlukan dan pelatihannya
11.pengumuman ttg struktur kel. kerja
67

2
STRATEGI
PENDOKUMENTASI
68

2.1 PERENCANAAN RENSTRA K3


1. Prosedur identifikasi potensi bahaya
2. Dilakukan petugas kompeten
3. Berdasarkan tinjau awal, identifikasi potensi bahaya, perundangan, info
4. penetapan RENSTRA K3 dan penerapan
5. pembuatan RENSUS berkaitan dng produk, proses, proyek / tempat kerja tertentu
6. Diselaraskan dengan sistem manajemen perusahaan.
2.2 MANUAL SMK3
1. manual meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur K3 untuk semua tingkatan dlm prsh
2. bila diperlukan dibuat manual khusus yg berkaitan dgn produk, proses atau tempat kerja
tertentu
3. manual SMK3 mudah didapat semua personil prh
2.3 PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN LAIN
1. Prosedur memelihara peraturan perudnangan
2. Penetapan penanggungjawab
3. Dimasukan dalam prosedur dan perunjuk dkerja
4. dperubahanddd
2.4 PENYEBARAN INFORMASI K3
 informasi kegiatan dan masalah K3 disebarkan secara sistematis
69

3
PENINJAUAN ULANG
PERANCANGAN
(DESIGN) DAN
KONTRAK
70

3.1 PENGENDALIAN PERANCANGAN


1. adanya prosedur yg terdokumentasi dlm tahap perancangan atau perancangan
ulang
2. prosedur dan instruksi kerja disusun selama tahap perancangan
3. verifikasi perancangan dilakukan oleh petugas yg kompeten
4. semua perubahan dan modifikasi perancangan yg berimplikasi thd K3
diidentifikasi, didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui oleh petugas yg
berwenang

3.2 PENINJAUAN ULANG KONTRAK


1. adanya prosedur yg mampu mengidentifikasi dan menilai potensi bahaya K3,
lingkungan dan masyarakat pada saat memasok barang dan jasa dlm suatu
kontrak
2. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko dilakukan pada tahap tinjauan ulang
kontrak oleh personil yg kompeten
3. kontrak ditinjau ulang untuk menjamin pemasok dpt memenuhi persyaratan K3
4. catatan tunjauan ulang kontrak dipelihara dan didokumentasikan
71

4
PENGENDALIAN
DOKUMEN
72

4.1 PERSETUJUAN DAN PENGELUARAN DOKUMEN


1. Adanya identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran dan tanggal
modifikasi
2. Tercantum penerima distribusi dokumen
3. Dokumen edisi terbaru disimpan secara sistematis pd tempat yg
ditentukan
4. Dokumen usang disingkirkan, sedang dokumen usang yg disimpan untuk
keperluan tertentu diberi tanda khusus

4.2 PERUBAHAN DAN MODIFIKASI DOKUMEN


1. Adanya sistem untuk membuat dan menyetujui perubahan dokumen K3
2. Adanya catatan alasan perubahan dalam dokumen atau lampirannya
3. Adanya prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh dokumen
yg mencantumkan status setiap dokumen untuk mencegah penggunaan
dokumen usang
73

5
PEMBELIAN
74

5.1 SPESIFIKASI PEMBELIAN BARANG DAN JASA


1. Adanya prosedur terdokumentasi untuk menjamin spek dan informasi relevan
dgn K3 telah diperiksa sebelum keputusan membeli
2. Spek pembelian harus sesuai dgn peryaratan peraturan perundangan dan
standar yg berlaku
3. Dilakukan konsultasi dgn TK yg potensial berpengaruh pd saat keputusan
pembelian dilakukan
4. Pertimbangan thd kebutuhan pelatihan, pasokan APD dan perubahan prosedur
kerja, sebelum dilakukan pembelian.
5. Persyaratan K3 menjadi pertimbangan
5.2 SISTEM VERIFIKASI UNTUK BARANG DAN JASA YANG DIBELI
1. Barang dan jasa yg dibeli diperiksa kesesuaiannya dgn spesifikasi pembelian
5.3 BARANG DAN JASA YANG DIPASOK PELANGGAN
1. Dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko thd barang dan jasa yg dipasok
pelanggan sebelum digunakan. Catatannya dipelihara
2. Produk yg disediakan dapat diidentifikasi dengan jelas
75

6
KEAMANAN
BEKERJA
BERDASARKAN
SMK3
76

6.1 SISTEM KERJA


1. Petugas kompeten telah melakukan identifikasi bahaya potensial dan
resiko dari suatu proses kerja
2. Penetapan tingkat upaya pengendalian resiko
3. Adanya prosedur kerja terdokumentasi untuk tugas berisiko tinggi. Bila
perlu dengan sistem Ijin Kerja
4. Memperhatikan per.,standar, ketentuan pel. saat mengembangkan
atau melakukan modifikasi prosedur atau petunjuk kerja
5. Ijin kerja
6. Penyediaan APD dan digunakan secara benar, selalu dlm kondisi layak
7. APD dipastikan dan dinyatakan laik pakai sesuai dgn ketentuan
8. Upaya pengendalian resiko ditunjau ulang bila terjadi perubahan
proses kerja
77

6.2 PENGAWASAN
1. Dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan prosedur dan petunjuk
kerja
2. Pengawasan dilakukan sesuai tingkat kemampuan dan tingkat resiko
tugas
3. Pengawas berperan dlm identifikasi bahaya dan pembuatan upaya
pengendalian
4. Pengawas diikutkan dlm pelaporan dan penyelidikan kecelakaan dan
PAK
5. Pengawas ikut serta dlm proses konsultasi

6.3 SELEKSI DAN PENEMPATAN PERSONIL


1. Persyaratan tugas tertentu, termasuk persyaratan kesehatan
diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan TK
2. Penugasan harus berdasarkan kemampuan dan tingkat ketrampilan TK
78

6.4 LINGKUNGAN KERJA


1. Dilakukan penilaian lingkungan kerja untuk mengetahui daerah yg
memerlukan pembatasan masuk
2. Adanya pengendalian atas tempat-tempat dgn pembatasan ijin
masuk
3. Fasilitas dan layanan yg tersedia di tempat kerja sesuai dgn standar
dan pedoman teknis
4. Rambu keselamatan dan pintu darurat harus dipasang sesuai
standar dan pedoman teknis
79

6.5 PEMELIHARAAN, PERBAIKAN DAN PERUBAHAN SARANA PRODUKSI


1. Dilakukan penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta
peralatan yg mencakup verifikasi peralatan pengaman sesuai peraturan, standar
dan ketentuan
2. Catatan yg memuat data kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan
perubahan yang dilakukan disimpan dan dipelihara
3. Sarana produksi yg harus terdaftar memiliki sertifikat yg masih berlaku
4. dilakukan personel yg kompeten
5. Prosedur perubahan sarana produksi harus sesuai persyaratan
6. Terdapat prosedur untuk permintaan pemeliharaan peralatan yg kondisi K3 nya
kurang baik dan perlu perbaikan
7. Terdapat sistem penandaan bagi alat yang tidak aman atau yg sudah tidak
digunakan
8. Bila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian (lock out
system)
9. Terdapat prosedur persetujuan untuk menjamin peralatan produksi dlm kondisi
aman untuk dioperasikan
10. Penangung jawab
80

6.6 PELAYANAN
1. bila prh dikontrak untuk menyediakan pelayanan, ada prosedur untuk menjamin bahwa
pelayanan memenuhi persyaratan
2. bila prh diberi pelayanan melalui kontrak, ada prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan
memenuhi persyaratan
6.7 KESIAPAN UNTUK MENANGANI KEADAAN DARURAT
1. Potensi keadaan darurat (di luar/di dlm tempat kerja) telah diidentifikasi dan prosedur
keadaan darurat didokumentasikan
2. Prosedur diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas yg kompeten
3. TK mendapat instruksi dan pelatihan yg sesuai tingkat resiko
4. Petugas diberikan pelatihan khusus
5. Instruksi dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas/mencolok dan diketahui
seluruh TK
6. Alat dan sistem diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala
7. Kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah
dinilai petugas yg kompeten
6.8 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
1. Evaluasi alat P3K dan menjamin sistem P3K yg ada memenuhi standar dan pedoman teknis
2. Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai per.per-uu-an yg berlaku
81

7
STANDAR
PEMANTAUAN
82

7.1 PEMERIKSAAN BAHAYA


1. Pelaksanaan inspeksi secara teratur
2. Dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus dan TK yg telah dialatih
3. Mencari masukan dr petugas di tempat yg diperiksa
4. Menggunakan cheklist
5. Laporan inspeksi kpd Pengurus dan P2K3
6. penanggungjawab
7. Memantau tindakak kolektif untuk menentukan efektifitasnya
7.2 PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA
1. Dilaksankan secara teratur dan hasilnya dicatat dan dipelihara
2. Meliputi faktor fisik, kimia, biologis, radiasi dan psikologis
3. Dilakukan oleh petugas
7.3 PERALATAN INSPEKSI, PENGUKURAN DAN PENGUJIAN
1. Adanya sistem terdokumentasi thd identifikasi, kalibrasi,
pemeliharaan dan penyimpanan alat pemeriksaan, ukur dan uji K3
2. Alat dipelihara dan dikalibrasi petugas yg kompeten
83

7.4 PEMANTAUAN KESEHATAN


1. Pemantauan kesehatan TK sesuai per.per-uu-an
2. Dilakukan identifikasi keadaan dimana pemeriksaan kesehatan perlu
dilakukan
3. Dilakukan oleh Dokter pemeriksa yg ditunjuk
4. Adanya pelayanan kesehatan kerja sesuai per. yg berlaku
5. Catatan pemantauan kesehatan dibuat sesuai dgn per.per-uu-an yg
berlaku
84

8
PELAPORAN DAN
PERBAIKAN
KEKUARANGAN
85

8.1 PELAPORAN BAHAYA


1. Adanya prosedur proses pelaporan sumber bahaya da diberitahukan
setiap personil

8.2 PELAPORAN KECELAKAAN


1. Adanya prosaedur terdokumentasi yg menjamin semua kecelakaan dan
PAK serta insiden dilaporkan sesuai per.per-uu-an

8.3 PEMERIKSAAN DAN PENGKAJIAN KECELAKAAN


1. Adanya prosedur penyelidikan kec. dan PAK
2. Dilakukan oleh petugas atau ahli K3 yg telah dilatih
3. Laporan penyelidikan berisi saran dan jadwal pelaksanaan perbaikan
4. Tindakan perbaikan diberikan kpd petugas yg ditunjuk
5. Tindakan perbaikan didiskusikan dgn TK di tempat terjadinya kec.
6. Pemantauan efektivitas tindakan perbaikan
8.4 PENANGAN MASALAH
1. Adanya prosedur untuk mnanganai masalah K3 sesuai
per.per-uu-an yg berlaku
86

9
PENGELOLAAN
MATERIAL DAN
PERPINDAHANNYA
87

9.1 PENANGANAN SECARA MANUAL DAN MEKANIS


1. Adanya prosedur mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai
resioko yg berhubungan dgn penanganan secara manual dan mekanis
2. Dilakukan oleh petugas yg kompeten
3. Prsh menerapkan dan meninjau ulang cara pengendalian resiko
4. Prosedur penanangan bahan meliputi metode mencegahan thd
kerusakan, tumpahan dan

9.2 SISTEM PENGANKUTAN DAN, PENYIMPANAN DAN PEMBUANGAN


1. Adanya prosedur yg menjamin bahan disimpann dan dipindahkan
dgn cara yg aman sesuai per.
2. Adnya prosedur yg menjelaskan persyaratan pengendalian bahan yg
dapat rusak atau kedaluwarsa
3. Terdapat prosedur yg menjamin bahan dibuang dgn cara aman sesuai
per.
88

9.3 BAHAN-BAHAN BERBAHAYA


1. Prsh telah mendokumentasikan prosedur penyimpanan, penanganan
dan pemindahan bahan berbahaya sesuai per.
2. LSDS yg komprehensif hrus dibuat
3. Terdapat sistem intuk mengidentifikasi dan pelebelan bahan
berbahaya
4. Rambu peringatan bahaya dipampang sesuai persyaratan per. dan
standar
5. Penangan oleh petugas yang kompoten
89

10
PENGUMPULAN DAN
PENGGUNAAN DATA
90

10.1 CATATAN K3
1. Prsh mempunyai prosedur untuk mengidentifikasikan,
mengumpulkan, mengarsipkan, memelihara dan menyimpan
catatan K3
2. Undang-undang, peraturan, standar dan pedoman teknis yg relevan
dipelihara di tempat yg mudah didapat
3. Terdapat prosedur yg menentukan persyaratan untuk menjaga
kerahasiaan catatan
4. Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi kesehatan
dipelihara

10.2 DATA DAN PELAPORAN K3


1. Data K3 yg terbaru dikumpulkan dan dianalisa
2. Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan diiformasikan dlm prsh.
91

11
AUDIT SMK3
92

11.1 AUDIT INTERNAL SMK3


1. Audit SMK3 yg terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian
kegiatan perencanaan dan menentukan apakah kegiatan tsb efektif
2. Dilakukan oleh petugas yg kompeten dan independen
3. Laporan audit didistribusikan kpd manajemen dan petugas lain yg
berkepentingan
93

12
PENGEMBANGAN
KETRAMPILAN DAN
KEMAMPUAN
94

12.1 STRATEGI PELATIHAN


1. Telah dilakukan analisis kebutuhan pelatihan K3
2. Rencana pelatihan K3 disusun bagi semua tingkatan TK perusahaan
3. Pelatihan harus mempertimbangkan perbedaan tingkat
kemampuan dan keahlian
4. Pelatihan dilakukan oleh orang atau Badan kompeten dan
diakreditasi meneurut ketentuan per.
5. Adanya fasilitas dan sumber daya yg memadai untuk pelaksanaan
pelatihan yg efektif
6. Prsh mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh
pelatihan
7. Program pelatihan ditinjau ulang secara teratur untuk menjamin
agar tetap relevan dan efektif
95

12.2 PELATIHAN BAGI MANAJEMEN DAN SUPERVISOR


1. Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan dlm
pelatihan yg mencakup penjelasan tentang kewajiban hukum dan
prinsip dan pelaksanaan K3
2. Manajer dan supervisor menerima pelatihan yg sesuai dengan
peran dan tanggung jawab ybs

12.3 PELATIHAN BAGI TENAGA KERJA


1. Pelatihan diberikan kpd semua TK termasuk TK baru dan yg
dipindahkan
2. Pelatihan diberikan bila terjadi perubahan sarana produksi
3. Bila diperlukan diberikan pelatihan penyegaran kpd semua TK
96

12.4 PELATIHAN UNTUK PENGENALAN BAGI PENGUNJUNG DAN KONTRAKTOR


1. Terdapat prosedur yg menetapkan untuk memberikan taklimat
(briefing) K3 kpd pengunjung dan mitra kerja

12.5 PELATIHAN KEAHLIAN KHUSUS


1. Prsh mempunyai sistem untuk menjamin kepatuhan thd
persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dng per. Untuyk
melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau
mengoperasikan peralatan

Anda mungkin juga menyukai