Anda di halaman 1dari 7

Penerapan SMK3 dilaksanakan pada setiap perusahaan dengan

berpedoman pada
5 Prinsip dasar sebagai berikut :

1. Penetapan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


2. Penencanaan K3
3. Pelaksannaan Rencanan K3
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3
5. Peninjauhan dan Peningkatan Kinerja SMK3

Penjelasan terhadap ke 5 prinsip tersebut diatas sebagai berikut :

1. PENETAPAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Dalam menerepkan SMK3, Perusahaan harus memiliki kebijakan K3, yang dibuat
melalui tinjauhan awal kondisi K3 dan proses konsultasi antara pengurus dan wakil
pekerja buruh. Kebijakan K3 harus disahkan oleh pucuk pimpinan perusahaan dan
harus :

a. Tertulis, tertanggal dan ditanda tanggani .


b. Secara Jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3 .
c. Dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh pekerja / buruh, tamu, kontraktor,
pemasok dan pelanggan .
d. Terdokemtasi dan terpelihara dengan baik .
e. Bersifat dinamik.
f. Ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut masih
sesaui dengan perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan peraturan perundan
 undangan.

Untuk memenuhi hal – hal tersebut diatas maka perusahan dan atau pengurus
perusahan / tempat bekerja harus menunjukan kepimpinan dan komitmen terhadap
K3 dengan menyediakan sumberdaya yang memadahi dan diwujudkan dalam :

a. Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat menetukan keputusan


perusahaan.
b. Menyediakan anggaran, tenaga kerja yang berkaulitas dan sarana sarana lainnya.
yang diperlukan dibidang K3.
c.Menempatkan personil yang memiliki tanggung jawab, wewenang dan kewajiban
yang jelas dalam penagganan K3
d. Pelaksanaan K3 yang terkoordinasi.
e. Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3.
2. PERENCANAAN K3

Perusahaan harus memiliki prosedur perencanaan yang efektif guna pembuatan dan
penetapan rencana K3 oleh pengusaha. Rencana K3 harus jelas tujuan, sasaran skala
prioritas, upaya pengendalian bahaya, penetapan sumberdaya, jangka waktu pelaksanaan.
Indikator pencapaian dan sistem pertanggungjawaban dengan pertimbanagan hasil penelaan
awal, identifikasi awal, pinilaian dan pengendalian resiko sesauai persyaratan Perundang –
undang yang berlaku serta sumberdaya yang dimiliki.

a. Pengusaha menyusun rencana K3 berdasarkan ;

1 ) Hasil Penelaan Awal


Hasil penelaan awal merupakan tinjauan awal kondisi K3 perusahaan yang telah
dilakukan pada penyusunan kebijakan

2 ) Identifikasi potensi bahaya , penilaian dan pengendalian resiko.

Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan penilaian resiko harus dipertimbangkan


pada saat merumuskan rencana.

3 ) Peraturan perundang – undangan dan persyaratan lainnya.


Peraturan perundang – undangan dan persyaratan lainya harus ;

a ) diterapkan, dipelihara, diinventariskan dan di identifikasi oleh perusahaan dan


b.) disosialisasikan kepada seluruh pekerja buruh.

4. Sumberdaya Manusia yang dimiliki

dalam menyusun perencanaan harus mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki


meliputi tersedianya sumberdaya manusia yang kompeten, sarana dan prasarana
serta dana.
b. Rencana K3 yang disusun pleh pengusaha paling sedikit memuat

1 ) Tujuan dan Sasaran

. Tujuan dan sasaran K3 paling sedikit memenuhi kualifikasi :


a) dapat diukur ;
b) satuan / indikator pengukuran ; dan
c) sasaran pencapaian
Dalam metetapkan tujuan dan sasaran K3 pengusaha harus berkonsultasi dangan :
a) wakil pekerja buruh
b) ahli K3
c) P2K3
d) pihak-pihak lain yang terkait.

2 ) Skala Prioritas
Berdasarkan tingkat resiko, pekerjaan yang mempunyai tingkat resiko tinggi menjadi
prioritas dalam perencanaan.
3 ) Upaya pengendalian bahaya
Berdasarkan hasil penilaian resiko melalui pengendalian teknis,administrasi, dan
pengunaan APD.
4 ) Penetapan Sumber Daya
Untuk menjamin tersedianya sumber daya manusia yang kompeten, sarana dan
prasarana serta dana yang memadai demi berjalanya K3.
5 ) Jangka Waktu Pelaksanaan
Dalam Perencanaan setiap kegiatan harus mencakup janka waktu pelaksanaan.
6. ) Indikator Pencapaian
Parameter yang menjadi tolak ukur dasar penilaian kinerja K3 mengenai keberhasilan
tujuan penerapan SMK3.
7 ) Sistem Pertanggung Jawaban

Pencapaian tujuan dan sasaran sistem pertanggung jawaban harus ditetapkan sesuai
dengan fungsi dan manajemen perusahaan mendorong peningkatan K3 lebih efektif untuk
berperan serta dalam penerapan SMK3. Berdasarkan hal tersebut pengusaha.
a. ) menentukan,menunjuk,mendokomentasikan dan tanggung jawab dibidang K3 dan
mensosiallisasikan kepada semua tingkatan manajemen, pekerja,kontraktor dan pengunjung.
b. ) memiliki prosudur untuk monitor dan sosialisasi setiap ada perubahan tangung
jawab yang berpengaruh terhadap sistem dan program K3.
C ) melakukan tindakan cepat dan tepat saat terjadi kondisi yang menyimpang.

3. PELAKSANAAN RENCANA K3
Pelaksanaan rencana K3 dilaksanakan oleh pengusaha atau pengurus perusahaan.
a.) memyediakan sumberdaya manusia yang mempunyai kualifikasi
b.) menyediakan sarana dan prasarana yang memadahi
1. Prosedur menyediakan Sumber Daya Manusia
a.) SDM sesuai dengan kebutuhan, kompetensi kerja dibidang K3 yang memiliki :
 sertifikat K3
 surat ijin kerja operasi atau surat penunjukan dari instansi terkait.
b) identifikasi kompetensi untuk tingkatan manajemen perusahaan, menyelenggarakan
pelatihan yang dibutuhkan.
c. Pembuat ketentuan untuk mensosiallisasikan perihal K3 secara efektif

2. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran


Pengusaha atau pengurus harus melakukan kosultasi ,motivasi dan kesadaran
dengan melibatkan pekerja dalam penerapan dan pemeliharaan SMK3.

3. Pelatihan dan Kompetensi Kerja


a) mengunakan standart kompetensi yang ada
b)menganalis tugas kerja
c ) menganalis hasil inspeksi dan audit
d ) meninjau ulang hasil insiden
b. Menyediakan Sarana Dan Prasarana
meliputi :
a) unit yang bertanggung jawab di bidang K3
1. P2K3 yang bertanggung jawab di bidang K3
2. Anggaran untuk :
a) berlangsungan organisasi K3
b) Pelatihan SDM untuk Kompetensi kerja
c) Pengadaan alat evakuasi, alat pengendalian , APD
3. Prosedur operasi kerja , informasi, pelaporan dan perdokumentasian
a)proseduroperasi kerja disediakan pada setiap jenis pekerjaan dan JSA oleh
personil yang kompeten.
b. Informasi
 persyaratan eksternal / internal peraturan perundang – undang kinerja K3
 ijin kerja
 identifikasi,pegendalian resiko, sumber bayaha
 kegiatan pelatihan K3
 kegiatan Inspeksi, pemeliharaan
 kegiatan pelatihan
 kegiatan pengkajian kecelakaan,insiden, keluhan dan tindak lanjut
 identifikasi produk
 informasi pemasok dan kontraktor
 audit dan peninjauhan ulang SMK3
c. Pelaporan bersarkan waktu dalam memantau SMK3
 pelaporan terjadi insiden
 pelaporan ketidaksesuaian
 pelaporan kinerja keselaman dan kesehatan kerja
 pelaporan identifikasi sumber bahaya
Pelaporan Eksternal
 pelaporan sesuai perundang – undangan ke pihak terkait .
d. Perdokumentasian Kegiatan K3 untuk :
 menyatukan kebijakan dan sasaran K3
 mendokumentasian tanggung jawab dan prosedur
 mendokumentasian unsur – unsur SMK3 yang sesuai perusahaan telah diterapkan
sesuai perusahaan
 mendokumentasian di identifikasi sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab
di perusaan.
 Dokumen di tinjau ulang secara berkala jika diperlukan di revisi
 Docomen sebelum diterbitkan butuh persetujuan personil yang berwenang
 documen mudah di temukan bermanfaat dan mudah dipahami

4. PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA


a) Pemeriksaan Pengujian dan Pengukuran
Perusahaan harus memiliki prosedur pemantauan dan evaluasi kinerja K3, meliputi ,
pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan audit Internal SMK3.

Prosedur pemeriksaan,pengujian dan pengukuran meliputi :


1. personil yang terlibat harus sudah memiliki pengalaman dan keahlihan
2. Catatan pemeriksaan pengujian dan pengukuran selalu tersedia bagi
manajemen, tenaga kerja dan kontraktor yang terkait.
3. Terjaminnya peralatan dan pengujian layak yang digunakan sudah sesuai
standart K3
4. penyelidikan harus dilaksanakan untuk mengetahui penyebab insiden atau
permasalahan
5. hasil temuan harus dianalisis dan di tinjau ulang.

b) Audit Internal SMK3


Audit internal harus dilakuan secara berkala agar mengetahui keefektifan penerapan
SMK3, secara sistematik dan independen dilakukan oleh personil yang memiliki
kompetensi sesuai metologi yang ditetapkan.
c.) Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
Semua hasil temuan dan hasil evaluasi kinerja didokumentasikan untuk
digunakan tindakan perbaikan dan pencegahan.

5. Pininjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3


Pengusaha atau pengurus perusahaan harus melakukan peninjauhan secara berkala
terhadap penerapan SMK3 untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang
berkesinambungan guna mencapai tujuan SMK3.

Tinjauan ulang penerapan SMK3 meliputi :


a. Evalausi terhadap kebijakan K3
b. Tujuan, sasaran dan kinerja K3
c. Hasil temuan audit SMK3
d. Evaluasi untuk Pengembangan penerapan SMK3
1. perubahan peraturan perundang
2. pengkajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3. pelaporan
4. saran dari pekerja.

Anda mungkin juga menyukai