Anda di halaman 1dari 7

J. Tek. Ling Vol.11 No.2 Hal.

239 - 245 Jakarta, Mei 2010 ISSN 1441-318X

METODE PERHITUNGAN MASSA GAS CO2 YANG DISERAP


FOTOBIOREAKTOR DENGAN PERSAMAAN GAS IDEAL

Arif Dwi Santoso dan Kardono

Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan


Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi

Abstract
BPPT conducted the mass of CO2 gas calculation in the gas absorption experiments
with phytoplankton cultivation in the photobioreaktor (FBR) batch and continous syatem
using the ideal gas equation. This study stated that the method of calculation with the
ideal gas equation is more simple and practical in providing data analysis compared
with biomass methods. Some things to note in this method include good knowledge
about the movement of the gas flow diagram of inputs and outputs FBR, an appropriate
gas sampling, and accuracy of measuring instruments. The required data in the
mass calculation of CO2 gas in a batch photobioreactor system was resultant CO2
concentration during measurement. Meanwhile in a continuous systems, the required
data was CO2 concentration at the reactor input and output , the rate and duration of
the injection gas.

Keywods : massa gas CO2, dry weight, ideal gas formula

I. Pendahuluan

Meningkatnya konsentrasi gas rumah 7 hari oleh species Chlorella sp., dan sekitar
kaca khususnya karbon dioksida (CO 2) 13 hari oleh species Chaetoceros sp2).
di atmosfer yang didominasi akibat dari Pada tahun 2009, uji coba penyerapan
aktivitas manusia menyebabkan berbagai gas CO2 dengan kultur fitoplankton dalam
dampak negatif bagi lingkungan dan FBR diubah dengan sistem kontinyu.
kehidupan yang ada di dalamnya. Berbagai Pada uji coba lanjutan ini mempertegas
upaya mitigasi terhadap peningkatan CO2 hasil sebelumnya tentang kemampuan
di atmosfir bumi telah dilakukan yang salah fitoplankton dalam menyerap gas CO2. Dari
satunya adalah pemanfaatan fitoplankton tiga kali eksperimen sistem kontinyu ini
yang dikultur dalam fotobioreaktor (FBR) dihasilkan data kapabilitas penyerapan oleh
sebagai penyerap gas CO2 secara alami1). sistem FBR terhadap gas sebesar 0,8 – 1,01
Badan Pengkajian dan Penerapan gr CO2/liter media/hari. Konsentrasi awal gas
Teknologi (BPPT) pada tahun 2008 telah CO2 dalam percobaan ini adalah sekitar 9%,
melakukan uji coba kultur fitoplankton air laju alir gas 1 l/menit, dalam volume FBR
tawar dan air laut dalam sebuah FBR airlift sebesar 70 liter.
sistem batch. Pada uji coba tersebut telah Eksperimen tersebut dilaksanakan
dihasilkan penurunan gas CO 2 secara dengan beberapa tahapan, antara lain meliputi
meyakinkan, yakni konsentrasi CO2 sekitar kegiatan perakitan FBR, perancangan uji
12% pada awal percobaan dapat diturunkan coba, pengambilan dan analisis sampel,
menjadi mendekati 0% dalam waktu sekitar serta perhitungan hasil analisa. Salah satu

Metode Perhitungan Massa Gas..., J. Tek. Ling. 11 (2): 239-245 239


tahapan yang dikupas dalam paper ini adalah ~ : sebanding
metode perhitungan gas yang terserap dalam V : volume (meter kubik = m3)
FBR dengan menggunakan persamaan gas P : tekanan ( Newton per meter
ideal. Bahasan tahapan tentang perhitungan kuadrat (N/m2) = Pascal (pa))
gas yang terserap ini menarik dilaporkan di T : suhu (Kelvin = K)
sini karena metode ini lebih sederhana dan
praktis dalam menghasilkan data dibanding Hukum Charles : menyatakan
dengan metode analisa biomassa yang hubungan antara suhu dan volume gas.
memerlukan waktu dan biaya yang besar. Apabila tekanan gas konstan, maka ketika
suhu mutlak gas bertambah, volume gas
2. Perhitungan Massa Gas CO2 akan bertambah, sebaliknya ketika suhu
mutlak gas berkurang, volume gas juga ikut
Prinsip perhitungan massa gas CO2 berkurang. Secara matematis ditulis sebagai
dapat dilakukan dengan berdasarkan pada berikut :
berat kering biomassa dan perhitungan
persamaan gas ideal. Prinsip perhitungan V ~ T ------→ P konstan ….. Hubungan 2
berdasarkan berat kering biomassa adalah
dengan mengasumsikan bahwa setiap Hukum Gay-Lussac menyatakan
gas CO 2 yang digunakan untuk proses bahwa pada volume gas konstan, tekanan
fotosintesis akan menghasilkan biomassa gas bertambah, maka suhu mutlak gas akan
fitoplankton. Jadi berat kering biomassa bertambah, demikian juga sebaliknya. Jadi
fitoplankton 3) tersebut dianggap sama volume konstan, tekanan gas berbanding
dengan berat gas CO2 yang terserap selama lurus dengan suhu mutlaknya.
pertumbuhan fitoplankton tersebut.
Cara kedua adalah dengan cara P ~ T ------→ V konstan ….. Hubungan 3
menghitung massa molekul CO 2 yang
diinjeksikan dalam FBR. Menurut hukum Hukum Boyle, hukum Charles dan hukum
persamaan gas ideal yang diturunkan dari Gay-Lussac diatas menghasilkan hubungan
hukum Boyle, hukum Charles dan hukum antara suhu, volume dan tekanan gas secara
Gay-Lusac menyatakan bahwa massa terpisah. Ketiga hukum tersebut memiliki
suatu zat setara dengan massa molekul zat keterkaitan erat dan saling mempengaruhi,
tersebut yang dinyatakan dalam 1 (satu) sehingga bila diturunkan akan menghasilkan
mol4) Dengan asumsi hukum-hukum di atas, hukum persaman gas ideal.
maka massa gas CO2 dapat dihitung dari
jumlah mol dan volume gas CO2 yang masuk Jika hubungan 1, hubungan 2 dan
dalam FBR. hubungan 3 digabung menjadi satu, maka
Rincian penurunan rumus perhitungan akan dihasilkan seperti ini :
gas CO2 adalah sebagai berikut :
P V ~ T ------→ ………….. Hubungan 4
Hukum Boyle : menyatakan bahwa
apabila suhu gas konstan, maka ketika Hubungan ini menyatakan bahwa
tekanan gas bertambah, volume gas semakin perkalian antara tekanan (P) dan volume
berkurang. Dengan demikian volume gas (V) gas dalam suatu tempat akan sebanding
berbanding terbalik dengan tekanannya. dengan suhu mutlak (T)nya.
Hubungan 4 dapat ditulis menjadi 2
V ~ 1/P ------→ T konstan...... Hubungan 1 persamaan :

dimana :

240 Santoso A.D. dan Kardono, 2010


V = volume gas
n = jumlah mol
R = konstanta gas universal
T = suhu mutlak gas

Keterangan : Persamaan ini dikenal dengan julukan


P1 = tekanan kondisi 1 hukum gas ideal atau persamaan keadaan
P2 = tekanan kondisi 2 gas ideal.
V1 = volume kondisi 1
V2 = volume kondisi 2 3. Aplikasi Perhitungan
T1 = suhu mutlak kondisi 1
T2 = suhu mutlak kondisi 2 3.1. Contoh Perhitungan Massa Gas CO2
dalam Fotobioreaktor Sistem Batch
Setelah mengetahui hubungan antara
suhu, volume dan tekanan gas, maka massa Proses penginjeksian gas CO2 dalam
gas akan dengan mudah dapat dihitung, fotobioreaktor sistem batch disajikan dalam
karena setiap zat atau materi, termasuk zat gambar di bawah ini.
gas terdiri dari atom-atom atau molekul-
molekul mempunyai massa.
Massa gas (m) berbanding lurus
dengan volume gas (V). Secara matematis
ditulis seperti ini :

V ~ m ------→ …………….. Hubungan 5

Jika perbandingan 4 digabung dengan


perbandingan 5 maka akan menjadi seperti
ini :

PV ~ mT ------→ …………….. Hubungan 6

Pada perbandingan 6 di atas, apabila


kita menggunakan jumlah mol (n) untuk
menyatakan ukuran suatu zat maka
diperlukan konstanta perbandingan yang
besarnya sama untuk setiap gas. Konstanta
perbandingan yang dimaksud adalah
konstanta gas universal (R) yang nilainya Gambar 1. Skema distribusi gas udara dalam
adalah 8,315 (J/mol.K) atau 0,0821 (L.atm fotobioreaktor system batch
/ mol.K)5)
Dalam proses pengoperasian, FBR
(J = Joule, K = Kelvin, L = liter, atm = dijalankan dalam waktu 1 siklus hidup
atmosfir, kal = kalori) fitoplankton (10–14 hari). Volume media
Sehingga persamaan gas ideal dalam reaktor disesuaikan dengan kebutuhan
menjadi PV = nRT sampling media reaktor dalam waktu 14 hari.
Volume reaktor didesain dengan volume 50
dimana : liter, yang berisi media 40 liter dan ruang
P = tekanan gas untuk udara 10 liter. Perkiraan kebutuhan

Metode Perhitungan Massa Gas..., J. Tek. Ling. 11 (2): 239-245 241


sampling selama 14 hari adalah sebesar 4 = (17 liter . 9,4 %). 1,289 g/L
liter. Aliran CO2 diresirkulasikan dalam sistem = 2,22 g
tertutup melalui gas holder untuk kemudian
diinjeksikan kembali ke dasar reaktor M a k a To t a l M a s s a C O 2 y a n g
dan disirkulasikan kembali ke gas holder. dinjeksikan selama eksperimen adalah
Konsentrasi CO2 dalam gas holder diukur 2.22 gram. Dengan perhitungan yang sama
secara kontinyu selama 14 hari dengan seperti di atas maka total massa CO2 yang
menggunakan CO2 gas analyzer. diinjeksi ke reaktor A dan B adalah sbb:
Perhitungan massa CO2 yang diserap
oleh FBR sistem batch dapat diketahui Tabel 1. Hasil perhitungan massa CO2 input
dengan memperhitungkan selisih antara dan ouput (gr) dan massa CO 2
massa CO2 pada pada pengukuran pada terserap (gr)
hari yang ditentukan dengan massa gas CO2
pada hari sebelumnya. Vol Gas
Kadar Massa
Secara ringkas perhitungan adalah Reaktor Holder
CO2 (%) CO2 (gr)
(liter)
sebagai berikut :
A 16 7.3 1.624
B 17 9.4 2.222
P . V = n. R. T
P. V = (m/Mr) R.T m/V = P.Mr / R.T ρ =
P.Mr / R.T 3.2. Perhitungan Massa Gas CO2 dalam
Fotobioreaktor Sistem Kontinyu
dimana :
P = tekanan gas Diagram alir proses penginjeksian gas
V = volume gas CO2 dalam fotobioreaktor sistem kontinyu
n = jumlah mol disajikan dalam gambar 2.
R = konstanta gas universal Pertama-tama gas CO2 diambil dari
T = suhu mutlak gas selang/pipa yang keluar dari pompa udara (A),
ρ = massa jenis gas sementara output gas sampel diambil pada
Mr = Bilangan atom gas sub sistem kunci air (B). Laju penginjeksian
gas dapat diketahui dari flow meter yang
Studi Kasus 1 : dipasang pada rangkaian sebelum gas
masuk ke reactor. Data input gas yang
Udara dipompakan pada reaktor sistem diperhitungkan dalam perhitungan kali ini
batch A dan B adalah 16 liter dan 17 liter, adalah flow rate gas dan konsentrasi gas
dengan kadar CO2 7,3% dan 9,4 %. yang masuk dalam reaktor serta lamanya
Maka total massa gas CO 2 yang waktu injeksi, sementara data output yang
dinjeksikan ke dalam reaktor selama diperlukan hanya konsentrasi gas yang
eksperimen adalah : keluar dari sistem.

ρ CO2 = P.Mr / R.T Studi Kasus 2 :


= (0,78 atm . 44 g/g mole )/ (0,0821
atm.L/g.mole.K).(300,95 K) Dalam percobaan yang dilakuakn
= 1,389 g/L untuk FBR kontinyu diperoleh waktu operasi
9 hari. Data yang diukur meliputi laju alir
Massa gas CO2 yang diserap sebesar 0,5 liter/menit, konsentrasi CO2
menjadi: rata-rata pada saat masuk FBR sebesar
8,5%, bekerja pada suhu ambien 26 oC dan
m = V. ρ tekanan udara 0,78 bar. Dari pengukuran

242 Santoso A.D. dan Kardono, 2010


Gambar 2. Pola pengijeksian gas dalam fotobioreaktor sistem kontinyu

keluaran FBR-1 dan FBR-2 berturut-turut m = V. ρ


diperoleh nilai konsentrasi CO2 sbesar 4,9% = (550,8 liter) . 1,397 g/L
dan 4,72%. = 769,7 g

Dengan metode perhitungan massa M a k a To t a l M a s s a C O 2 y a n g


molekul CO 2, hasil percobaan ini dapat dinjeksikan ke reaktor 1 dan 2 adalah 769,7
dihitung komponennya sbb: gram.

Volume udara yang dipompakan Setelah itu, perhitungan dilanjutkan


(sehari) sebesar 0,5 L/menit x 24 jam x 60 untuk mengetahui total massa CO2 yang
(menit/jam); dengan demikian total volume keluar dari sistem reaktor.
udara sebesar 720 Liter. Volume udara yg
dipompakan selama 9 hari adalah 720 Liter Data yang dipergunakan dalam
x 9 adalah 6.480 Liter perhitungan ini meliputi :

Dari data ini dapat diperhitungakan Konsentrasi rata-rata gas yang keluar dari
volume CO2 sebesar 8.5% x 6.480 Liter, reaktor 1 = 4,9%
yakni sebesar 550,8 Liter. Konsentrasi rata-rata gas yang keluar dari
reaktor 2 = 4,72%
Dari rumus paparan di atas dapat
dihitung sbb : Sehingga konsentrasi rata-rata menjadi
4,81 %
ρ CO2 = P.Mr / R.T
= (0,78 atm . 44 g/g mole )/ Perhitungan massa gas CO2 yang
(0,0821 atm.L/g.mole.K). terserap oleh FBR dapat dilakukan dengan
(299,15 K) 2 cara :
= 1,397 g/L a. Dengan membandingkan massa
gas CO2 yang injeksikan dengan
Massa gas CO2 yang diinjeksikan massa gas yang dikeluarkan dari
dalam FBR adalah : FBR

Metode Perhitungan Massa Gas..., J. Tek. Ling. 11 (2): 239-245 243


Massa gas CO2 yang keluar dari dalam melakukannya juga memakan waktu
FBR dan biaya yang relatif besar.
Akan tetapi pada beberapa kasus
m = V. ρ seperti untuk memenuhi kebutuhan data
= (550,8 liter. 4,81%) . 1,397 g/L tentang berat basah dan kering dalam
= 435,42 g analisa proximate, maka metode perhitungan
massa gas CO2 dengan berat kering mutak
Sehingga, massa gas yang terserap dilakukan.
oleh FBR adalah Massa gas CO 2 yang Beberapa hal yang harus diperhatikan
diinjeksikan dalam FBR dikurangi Massa gas dalam metode perhitungan massa gas CO2
CO2 yang keluar dari FBR. dengan persamaan gas ideal antara lain
pengetahuan yang baik tentang diagram
= 769,7 g – 435,42 g alir pergerakan gas dari input hingga output,
= 435,42 g pengambilan sampel gas yang tepat, serta
keakuratan alat ukur yang digunakan. Data
Dengan mengalikan massa massa yang diperlukan dalam perhitungan massa
gas CO2 yang injeksikan ke FBR dengan gas CO2 dalam fotobioreaktor sistem batch
prosentase konsentrasi gas CO 2 yang meliputi data selisih konsentrasi gas CO2
terserap dalam FBR selama pengukuran, sementara data yang
diperlukan pada sistem kontinyu selain
Total persen konsentrasi CO2 yang konsentrasi gas CO2 pada input dan output
terserap oleh FBR reaktor juga data laju injeksi dan lamanya
injeksi berlangsung.
= ( 8,5 - 4,81) / 8,5 = 43,41 %
Kesimpulan
Sehingga massa CO2 yang tertangkap
oleh FBR Penentuan massa gas CO 2 yang
terserap oleh fotobioreaktor dapat dilakukan
= 43,4 % . 769,7 g dengan mudah dan praktis dengan
= 334,14 g perhitungan mengunakan rumus gas ideal.
Data yang diperlukan dalam perhitungan
massa gas CO2 dalam fotobioreaktor sistem
4. Pembahasan batch meliputi data selisih konsentrasi gas
CO2 selama pengukuran, sementara data
Prinsip perhitungan massa gas CO2 yang diperlukan pada sistem kontinyu selain
yang terserap dalam suatu FBR dengan konsentrasi gas CO2 pada input dan output
menggunakan hukum persamaan gas ideal reaktor juga data laju injeksi dan lamanya
berpijak pada ketentuan bahwa setiap injeksi berlaksung.
zat atau materi, termasuk zat gas terdiri Faktor penting yang mempengaruhi
dari atom-atom atau molekul-molekul perhitungan dengan metode ini adalah data
mempunyai massa. Dalam hal pemenuhan konsentrasi gas CO 2 yang diinjeksikan,
kebutuhan data yang mendesak dan tidak laju penginjeksian dan lamanya waktu
memerlukan data berat biomassa secara penginjeksian.
langsung, metode perhitungan massa
gas di atas lebih efisien dan praktis bila
dibandingkan dengan metode perhitungan
dengan berat kering. Pada perhitungan berat
kering, selain memerlukan keahliah khusus

244 Santoso A.D. dan Kardono, 2010


Daftar Pustaka

1. Molina Grima E,, F.G. Acien Fernadez, 3. Reddy, M.H., 2002. Application of algal
Garcia Comacho,C. Rubio dan culture technology for carbon dioxide and
Y. Chisti, 2000 Scale-Up of tubulan flue gas emission control. Master thesis.
photobioreaktors Arizona State University.96 page

2. Santoso, A.D., Rahmania A. Darmawan, 4. Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains


dan Agus Setiawan, 2009. Studi dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta :
Kemampuan Chaetoceros sp. dalam Penebit Erlangga
Penurunan Gas CO2 dalam Fotobioreaktor
Sistem Batch. Jurnal Hidrosfir Indonesia 5. Young, Hugh D. & Freedman, Roger A.,
(2009) Vol. 3 No. 2 2002, Fisika Universitas (terjemahan),
Jakarta : Penerbit Erlangga.

Metode Perhitungan Massa Gas..., J. Tek. Ling. 11 (2): 239-245 245

Anda mungkin juga menyukai