Anda di halaman 1dari 33

SISTEM MANAJEMEN

K3 KONSTRUKSI
(SMK3 KONSTRUKSI)

Palangkaraya 24 -26 Juli 2018

1
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti Bimbingan Teknis


diharapkan peserta:
1. Mengetahui SMK3 Konstruksi Bidang PU
2. Mampu melaksanakan penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3 Konstruksi).

2
SISTEM MANAJEN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

Peningkatan
berkelanjutan

1. Kebijakan K3
6. Tinjauan Ulang
Kinerja K3

2. Organisasi K3

5. Pemeriksaan dan
Evaluasi Kinerja K3
3. Perencanaan K3
3.1 Ident Bahaya,Penilaian Risiko
& Pengendalian Risiko K3
3.2 Pemenuhan Per UU &
Persyaratan Lainnya
3.3 Sasaran dan Program
4. Pengendalian K3
Operasional K3

3
SMK3
Prinsip Dasar
1. Penetapan Kebijakan dan Penjaminan
Komitmen K3
2. Perencanaan Pemenuhan Kebijakan, Tujuan
dan Sasaran Penerapan K3
3. Pengendalian operasional K3 secara Efektif
dgn Mengembangkan Kemampuan dan
Mekanisme Pendukung yg Diperlukan untuk
Mencapai Kebijakan, Tujuan dan Sasaran K3
4. Pemeriksaan, dan Pengevaluasian Kinerja K3
5. Peninjauan secara Teratur dan Peningkatan
Penerapan SMK3 secara Berkesinambungan

4
Tahapan
Penerapan SMK3K Bidang PU

PRA
KONSTRUKSI :
1. Feasibility
Study, Survei PEMILIHAN
dan Investigasi PENYEDIA
PELAK- PEMAN-
2. Detailed BARANG/
SANAAN FAATAN
Engineering KONS- BANGUNAN
Design (DED) JASA TRUKSI
3.Dokumen
Pemilihan
Penyedia
Barang/Jasa

5
Persyaratan Umum SMK3 Konstruksi

• Penanggung Jawab Kegiatan konstruksi


harus menetapkan dan memelihara sistem
manajemen K3 sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam Permen PU No.
05/PRT/M/2014.

6
A. Kebijakan K3
Tinjauan Manajemen

Umpan Balik
Audit Dari Hasil
Internal Kebijakan Pemeriksaan
dan Evaluasi
K3 Kinerja K3

Perencanaan
7
A. Kebijakan K3
• Mencegah kecelakaan kerja dan kenyakit akibat kerja;
• Komitmen untuk mematuhi peraturan K3 yang
berlaku dan persyaratan lainnya;
• Terdokumentasi, diimplementasikan, dan dipelihara;
• Dikomunikasikan kepada seluruh tenaga kerja secara
intensif agar seluruh tenaga kerja sadar akan
kewajiban setiap individu terhadap aspek K3;
• Sebagai kerangka untuk menyusun kerangka K3;
• Ditinjau secara berkala untuk menjamin relevansi dan
kesesuaian terhadap organisasi.

8
B. Organisasi

Kebijakan K3

Tingkat Risiko
Inspeksi K3 Kegiatan
Organisasi
Konstruksi

Pengendalian
Operasional K3

9
B. Organisasi K3

• Organisasi dibentuk sesuai kebutuhan dan tingkat


risiko k3;
• Memiliki personil yang kompeten dibidang K3
• Memiliki tugas dan tanggung jawab .

10
C. Perencanaan K3

Kebijakan K3

Umpan balik Dari


Audit Pemeriksaan dan
Internal K3 Perencanaan Evaluasi Kinerja K3

Penerapan dan
Operasi K3

11
C.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko,
Skala Prioritas dan Pengendalian Risiko
K3, Penaggung Jawab

• Penyedia Jasa wajib membuat Identifikasi


Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung
jawab untuk diserahkan, dibahas dan
disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak
• Dibuat sesuai lingkup pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
C.2 Pemenuhan Perundang-undangan dan
Persyaratan lainnya

• Peraturan Perundang-undangan dan


Persyaratan K3 digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi
Bidang PU
C.3 Sasaran dan Program K3

C.3.1 Sasaran
1. Sasaran Umum
Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal pada
pekerjaan konstruksi
2. Sasaran Khusus
Sasaran rinci dari setiap pengendalian risiko
yang disusun guna tercapainya sasran umum
sebagaimana contoh tabel 2.3 dalam Permen
No. 05/PRT/M/2014
C.3 Sasaran dan Program K3
Lanjutan…..

C.3.2 Program K3
1. Program K3 meliputi sumber daya,
jangka waktu, indikator pencapaian ,
monitoring dan penaggung jawab
2. Pembuatan program K3 untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan
sesuai butir C.3.1.1 dan C.3.1.2
D. Pengendalian Operasional

Perencanaan

Umpan balik dari


Audit Pengendalian hasil Pemeriksaan
Internal Operasional dan Evalu8asi
Kinerja K3

Pemeriksaan dan
Evaluasi Kinerja K3

16
D. Pengendalian Operasional
Pengendalian Operasional berupa prosedur kerja, petunjuk kerja
yang harus mencakup upaya pengendalian seluruh kegiatan
konstruksi ditempat kerja sesuai tabel 2.3 diantaranya
1. Menunjuk penanggung jawab kegiatan SMK3 yang
dituangkan dalam struktur organisasi beserta urai tugas
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai
pada tabel 2.3
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat
tempat kerja
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

17
Pelatihan
 Personil harus berkompeten dalam melaksanakan
tugas yang dapat berdampak kepada K3 pada
tempat kerjanya.
 Harus ditetapkan dan dipelihara prosedur untuk
menjamin bahwa tenaga kerja yang melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan fungsi dan tingkat yang
relevan, sadar akan aspek K3
 Prosedur pelatihan harus memperhitungkan
perbedaan tingkatan dari tanggungjawab,
kemampuan dan latar belakang pendidikan, serta
risiko

18
Tahapan Aktifitas pendukung

1 Penyuluhan K3 (Safety Induction)


2 Pertemuan Pagi K3 (Safety Morning Talk)
3 Pertemuan Kelompok Pekerja K3 (Tool Box
Meeting)
4 Promosi K3

19
Pertemuan Pagi K3
(Safety Morning Talk)

Tujuan
 Mengadakan penjelasan informasi K3 secara
periodik keseluruh tingkatan pekerja.
 Pertemuan pagi K3 menjelaskan semua potensi
sumber bahaya yang berada pada lingkungan
pekerjaan di identifikasi.
 Meningkatkan pemeliharaan Kondisi K3 yang
aman, sikap dan perilaku kerja bermutu dan
effisien.
20
Pertemuan Pagi K3 L
Pertemuan Pagi K3 (Safety Morning Talk)
Uraian aktivitas
(Safety Morning
Penanggung jawab
Talk)
Keterangan

Pelaksanaan Pertemuan Pagi K3: Dipimpin oleh Anggota Pertemuan Pagi


1.Pertemuan Pagi K3, Petugas K 3 dan / K3 adalah : semua
dilaksanakan secara periodik atau Manajer angggota kelompok
minimum sekali dalam satu minggu lapangan / pekerja pegawai /
dengan jadwal yang ditetapkan supervisor sebagai karyawan / pekerja baru
oleh Kepala Proyek/Plant/Kawasan instruktur yang terlibat dalam
2. Semua Pelaksana/Supervisor harus proses produksi
membantu menetapkan topik-topik pekerjaan secara
keselamatan yang berbasis langsung dilapangan
identifikasi potensi sumber bahaya
dalam lingkaran kegiatannya
dan/atau terhadap
kejadian/peristiwa yang cenderung
mengarah ke kondisi kecelakaan
kerja dan/atau telah terjadi
kecelakaan kerja, sesuai dengan
jenis pekerjaan yang
dikerjakannya

21
Pertemuan Pagi K3 (Safety Morning Talk)
Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan
3. Pelaksanaan Pertemuan Pagi K3: Dipimpin oleh Dokumentasi
Topik Pertemuan pagi K3, berupa : Petugas K3 dan / pertemuan pagi K3
- Penjelasan kondisi yang berbahaya dari atau Manajer harus disampaikan /
setiap proses pek.yg akan dikerjakan lapangan / diberikan ke petugas
setelah kegiatan pertemuan pagi K3. supervisor sebagai K3 L
- Penyimpangan keadaan yang ditemukan instruktur
saat inspeksi K3. sebelumnya
- Insiden/Kecelakaan dan dijelaskan
maksud dan tujuan pencegahannya.
- Instruksi dan informasi dari Kepala
Proyek dan/atau Pemberi Pekerjaan.
- Peraturan dan ketetapan perundang-
undangan

Hasil pertemuan pagi K3 harus di


dokumentasikan, diantaranya;
daftar absensi kehadiran peserta pertemuan
pagi K3,
topik diskusi,

22
Pertemuan Kelompok Pekerja K3 L
(Tool Box Meeting)
Tujuan :
1. Mengadakan penjelasan informasi K3 harian/
mingguan (tergantung kondisi dilapangan).
Melalui Pertemuan Kelompok Kecil Pekerja
semua potensi sumber bahaya yang berada
dibawah pekerjaan pekerja tersebut di
identifikasi.
2. Meningkatkan pemeliharaan Kondisi K3 yang
aman, sikap dan perilaku kerja bermutu dan
effisien.
23
Pertemuan Kelompok Pekerja K3
(Tool Box Meeting)
Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan
1. Pertemuan Kelompok Pekerja dapat Dipimpin oleh Anggota pertemuan
dilaksanakan kapan saja (sewaktu- Kepala Regu kelompok pekerja
waktu) dengan durasi waktu pertemuan (Mandor yang sudahadalah kelompok
cukup pendek, berkisar 10 s/d 15 menit dilatih) pekerja yang terlibat
atau lebih, dan tempat pelaksanaannya dalam proses
dimana saja di lokasi tempat kerja pekerjaan secara
(lapangan) langsung dilapangan
2. Pertemuan Kelompok Pekerja harus
dilaksanakan minimal 1 kali dalam 1
minggu, yang lebih utama, dapat
dilaksanakan setiap hari
3. Pelaksanaan Pertemuan Kelompok
Pekerja dilaksanakan dengan teliti/
akurat, sederhana sejalan dengan
aktifitas harian, semua peringatan K3
harus di tekankan dalam pelaksanaan
pekerjaan ke semua tingkatan pekerja,
semua masalah diatas barus berbasis
identifikasi potensi sumber bahaya,

24
Pertemuan Kelompok Pekerja K3
(Tool Box Meeting)
Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan
Pelaksanaan Pertemuan Kelom- Dipimpin oleh Anggota pertemuan
pok Pekerja K3 Kepala Regu kelompok pekerja
Topik Pertemuan Kelompok (Mandor yang sudah adalah kelompok
Pekerja, dapat berupa : dilatih) pekerja yang terlibat
1 Penjelasan kondisi yang dalam proses
berbahaya dari setiap pekerjaan. pekerjaan secara
2 Penyimpangan keadaan yang
ditemukan saat inspeksi K3. langsung dilapangan
3 Insiden/Kecelakaan dan
dijelaskan maksud dan tujuan
pencegahannya.
4 Instruksi dan informasi dari
Kepala Proyek, Komite K3 dan
Pemberi Pekerjaan)
5 Peraturan dan ketetapan
perundang-undangan

25
Pertemuan Kelompok Pekerja K3
(Tool Box Meeting)
Uraian aktivitas Penanggung jawab Keterangan
Pelaksanaan Pertemuan Kelompok Dipimpin oleh Kepala Anggota pertemuan
Pekerja K3: Regu (Mandor yang kelompok pekerja
4.Semua permasalahan K3 mencakup sudah dilatih) adalah kelompok
proses kerja, metode kerja dan pekerja yang terlibat
progress K3, atau hasil pertemuan dalam proses
pagi K3 didiskusikan atau pekerjaan secara
dibicarakan di Pertemuan Kelompok langsung dilapangan
Pekerja,
5.Semua supervisor harus membantu
menetapkan topik-topik keselamatan
yang berbasis identifikasi potensi
sumber bahaya dalam lingkaran
kegiatannya dan/atau terhadap
kejadian/peristiwa yang cenderung
mengarah ke kondisi kecelakaan
kerja dan/atau telah terjadi
kecelakaan kerja, sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dikerjakannya

26
CONTOH RAMBU
SAFETY SIGN

Penutup telinga Masker Sarung Tangan Sepatu Boot Kacamata Pengaman

Helm Keselamatan
Body harness
27
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3

Pengendalian
Operasional

Umpan balik
Pemeriksanan dari pengukuran
Audit dan Evaluasi
Internal Kinerja K3
kinerja K3

Tinjauan Ulang K3

28
Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3

Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja


K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang
dilaksanakan dalam pengendalian
operasional sesuai dengan uraian tabel 2.3
(sasaran dan program K3)

29
F. Tinjauan Ulang K3

Hasil Pemeriksaan dan


Evaluasi Kinerja K3

Faktor
Tinjauan Ulang Faktor Luar
Internal
K3

Kebijakan
F. Tinjauan Ulang K3

Hasil Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3


diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan
tidak sesuai tolok ukur sebagimana yang
ditetapkan pada tabel 2.3 sasaran dan
program K3, termasuk bila terjadi kecelakaan
kerja.

31
32
TERIMAH
KASIH
33

Anda mungkin juga menyukai