Anda di halaman 1dari 25

UNDANG UNDANG NO 1 TH

1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA
Bandung, 03 November 2014
1

I. PENDAHULUAN
Esensi Peraturan Perundangan terutama Undang
Undang N0. 1 Tahun 1970 bisa dilihat dari tiga
pendekataN, secara Etimologi, Filosofi dan Keilmuan.
A. ETIMOLOGI
Upaya perlindungan terhadap tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja agar selalu selamat
serta alat alat produksi saat digunakan selalu
dalam keadaan aman dan efisien.
B. FILOSOFI
Konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian tenaga kerja atau insan & hasil karya
beserta budayanya
dalam upaya mencapai
keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan.
C. KEILMUAN
Ilmu
pengetahuan
yang
mempelajari
penanggulangan kecelakaan kerja di tempat kerja
2

II. LATAR BELAKANG, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP


A. LATAR BELAKANG
1. Veiliheids Reglement ( VR ) 1910 sudah
tidak sesuai lagi setelah
RI Merdeka
karena bersifat refresif dan polisional.
2. Kemajuan
tehnologi
&
kondisi
ketenagakerjaan
saat
sekarang
memerlukan komitmen semua pihak untuk
mencegah dan menanggulangi kecelakaan
kerja
disertai penyediaan perangkat
hukum yang lebih memadai.
3. Ancaman kecelakaan dan penyakit akibat
kerja tidak hanya di lingkungan industri
atau pabrik, tetapi juga di tempat kerja
lainnya ( non manufacture )
3

B. TUJUAN
1. Untuk melindungi tenaga kerja atas haknya
terhadap
keselamatan
dalam
pekerjaannya
2. Orang lain yang berada di tempat kerja
perlu dijamin keselamatannya
3. Sumber sumber produksi agar dapat
dipakai secara aman dan efisien
C. RUANG LINGKUP
4. Beberapa alasan diterbitkannya Undang
Undang No 1 th 1970 oleh pemerintah
5. Landasan Hukum Undang Undang No 1
Tahun 1970
6. Batang Tubuh
7. Penjelasan

III. SUMBER HUKUM


UUD 1945
Pasal 5, 20 dan
27
UU NO. 14 TH
1969
Pasal 3,9,10

UU NO. 13 TH
2003
Pasal 86 dan 87

UU NO. 1 TH
1970
PERATURAN
PELAKSANAAN

PENDEKATAN SDM
PENDEKATAN
KELEMBAGAAN DAN
SISTEM
PENDEKATAN
SEKTORAL
PENDEKATAN
PEMBIDANGAN
TEKNIS

A. UNDANG UNDANG DASAR 1945


Pasal 5
Ayat
1 Presiden
berhak
mengajukan
Rancangan Undang Undang kepada
DPR
Ayat
2 Presiden menetapkan Peraturan
Pemerintah ( PP ) untuk menjalankan
Undang Undang
Pasal 20
Ayat
1 DPR
memegang
kekuasaan
membentuk Undang Undang
Ayat 2 Setiap Rancangan Undang Undang
dibahas oleh DPR dan Presiden untuk
mendapatkan persetujuan bersama
Pasal 27
ayat 2
Tiap tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan

B. UNDANG UNDANG NO
14 TAHUN 1969
tentang
Ketentuan

ketentuan
Pokok
Mengenai Ketenaga-kerjaan
Pasal 3
Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan
penghasilan yang layak bagi kemanusiaan

dan

Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan
moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan
martabat manusia dan moral agama
Pasal 10
Pemerintah membina norma perlindungan tenaga
kerja yang meliputi norma keselamatan kerja,
norma kesehatan kerja, pemberian ganti kerugian,
perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan
kerja
7

UNDANG UNDANG NO
tentang Ketenagakerjaan

13 TAHUN 2003,

Pasal 86
Ayat 1

Setiap pekerja / buruh mempunyai hak


untuk memperoleh perlindungan atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan, dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat
dan martabat manusia serta nilai nilai
agama

Ayat 2

Untuk melindungi keselamatan pekerja /


buruh guna mewujudkan produktivitas
kerja yg optimal diselenggarakan upaya
keselamatan & kesehatan kerja
Penjelasan ayat 2
Upaya ..........
8

Upaya
keselamatan & kesehatan kerja
dimaksud- kan untuk memberi jaminan
keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja / buruh dengan
cara pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja , pengendalian bahaya di
tempat
kerja,
promosi
kesehatan,
pengobatan dan rehabilitasi
Ayat 3

ayat 1 dan ayat 2 dilaksanakan sesuai


dengan
peraturan
dan
perundang

undangan yang berlaku

Pasal 87
Ayat 1 Setiap perusahaan wajib menerapkan
sistem
manejemen
keselamatan
dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dg
sistem manejemen perusahaan
Penjelasan
Yang dimaksud dengan sistem manejemen
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
adalah : ............

bagian
dari
sistem
manejemen
perusahaan secara keseluruhan yang
meliputi
struktur
otganisasi,
perencanaan, pelaksanaan, tanggung
jawab, prosedur, proses & sumber
daya
yang
dibutuhkan
bagi
pengembangan,
penerapan,
pencapaian,
pengkajian
dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan
dengan
kegiatan
kerja
guna
terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien, dan produktif.
Ayat 2

Ketentuan mengenai penerapan sistim


manejemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana ayat 1 diatur dengan
Peraturan Pemerintah
( telah terbit PP No 50 tahun 2012
tentang Sistim Manejemen Keselamatan

10

IV. UNDANG - UNDANG NO 1 TH


1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA
A. BATANG TUBUH
1. BAB. I Istilah istilah
pasal 1
2. BAB. II
Ruang Lingkup
pasal 2
3. BAB. III Syarat syarat keselamatan kerja
pasal 3, pasal 4
4. BAB. IV Pengawasan
pasal 5, 6, 7, 8
5. BAB. V
Pembinaan
pasal 9
11

6.
BAB. VI Panitian Pembina Keselamatan
Kesehatan
Kerja
pasal 10
7.

BAB. VII Kecelakaan


pasal 11

8.BAB. VIII Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja


pasal 12
9.
BAB. IX Kewajiban Bila Memasuki
Tempat Kerja
pasal 13
10.BAB. X
Kewjiban Pengurus
pasal 14
11.BAB. XI Ketentuan Ketentuan Penutup
pasal 15 16, 17, 18
12

B. URAIAN PASAL DEMI


PASAL
Pasal 1

Pengertian

( 1 ) Tempat Kerja :
1. Ruangan / lapangan , tertutup / terbuka,
bergerak / tetap.
2. Tempat tenaga kerja bekerja atau sering
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan
usaha
3. Ada unsur sumber bahaya, usaha dan
pengurus
B10 Peralatan Listrik

B1 Mesin
Sumbe
r Sumber Bahaya
B11 :Bahan Kimia
B2 Penggerak Mula &
Pompa
B3 Lift
B4 Pesawat Angkat
B5 Conveyor
B6 Pesawat Angkut
B7 Alat Transmisi Mekanik
B8 Perkakas Kerja Tangan
B9 Pesawat
Uap
dan
Bejana

B12
B13
B14
B15

Debu Berbahaya
Radiasi Radio Aktif
Faktor Lingkungan
Bahan Mudah Terbakar
dan Benda Panas
B16 Binatang
B17 Permukaan
Kondisi
Kerja
B18 Lain - Lain
13

)Pengurus , pucuk pimpinan , memiliki


tanggung jawab dan kewajiban
( 3 )Pengusaha, Orang atau badan hukum yg
menjalankan usaha
( 4 )Direktur, pelaksana Undang Undang No 1 /
1970
( 5 )Pegawai pengawas, pegawai pengawas
ketenaga-kerjaan
( 6 )Ahli Keselamatan Kerja, tenaga teknis
berkeahlian khusus dari luar Kementerian
Pasal
2 Ruang
Lingkup
Tenaga
Kerja
& Trans.
(

)Tempat Kerja :
darat, dalam tanah,
permukaan air, dalam air, dan udara
( 2 )Rincian Tempat Kerja , tempat tempat yang
mengandung sumber bahaya yang berkaitan
dengan : keadaan mesin / alat / bahan,
lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja
dan proses produksi
( 3 )Tempat tempat lainnya yg tdk diatur dalam
pasal 2 dapat ditentukan sebagai tempat
kerja melalui Peraturan Perundangan
14

Pasal 3 . Syarat syarat Keselamatan Kerja


( 1 )Syarat syarat keselamatan kerja ditetapkan
melalui Peraturan Perundangan untuk :
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi , memadamkan
kebakaran
c. Mencegah, mengurangi bahaya peladakan
d. Menberi
kesempatan
atau
jalan
menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian lain yang berbahaya
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan
f. Memberi APD pada pekerja
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau
menyebar luasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran asap, uap, gas hembusan
angin, cuacasinar atau radiasi , suara dan
getaran
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya
penyakit akibat kerja ( pisik, psikis,
keracunan, inpeksi dan penularan
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan
15
sesuai

j. Mengendalikan kelembaban dan suhu udra


k. Kesegaran udara yang baik
l. Kebersihan, kesehatan dan ketertiban
m.Keserasian antara tenaga kerja dengan
alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerja
n. Pengamanan dan kelancaran angkutan
orang, barang, tanaman dan binatang
o. Pengamanan dan pemeliharaan bangunan
p. Pengamanan dan kelancaran bongkar muat
, perlakuan dan penyimpanan barang
q. Mencegah terkena aliran listrik
r. Menyempurnakan
atau
meningkatkan
pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya tinggi
(

2
)Sehubungan
dengan
perkembangan
tehnologi,
syarat

syarat
kerja
bisa
disesuaikan melalui Peraturan Perundangan
16

Pasal 4

Produk yg Menimbulkan Bahaya

Dengan Peraturan Perundangan ditetapkan syarat


syarat keselamatan kerja thd bahan, barang dan
produk
teknis
yang
menimbulkan
bahaya
kecelakaan, mulai dari perencanaan, pembuatan,
penyimpanan sampai dengan pangangkutan dan
peredarannya
Pasal 5 Pengawasan
(1 ) Direktur sebagai pelaksana umum , pegawai
pe-ngawas
dan
ahli
keselamatan
kerja
melakukan pe-ngawasan
( 2 )Wewenang dan tanggung jawab diektur
sebagaimana
Kepmen
No.
79
/1977,
wewenang pegawai pengawas dan ahli
keselamatan kerja sebagaimana Permen No
03/1978 tentang Perseyaratan penunjukkan
dan wewenang serta kewajiban peg pengawas
dan ahli keselamatan kerja
Pasal 6
Panitia bandig ( belum diatur )

17

Pasal 7. Retribusi
Pembayaran retrebusi oleh pengusaha ( telah
dihapus )
Pasal 8 . Kewajiban Memeriksakan Kesehatan
(

)
Kerwajiban pengurus memeriksakan
kesehatan TK yg akan diterima atau yang
akan di pindah
(2 ) Kewajiban pengurus memeriksakan kesehatan
semua tenaga kerjanya secara berkala
Diatur dlm Permen 02 / 1980 dan Permen No
03 / 1983 tentang pemeriksaan berkala
tenaga kerja
Pasal 9. Pembinaan
( 1 )Kewajiban pengurus menjelaskan kondisi
bahaya kepada tenaga kerja baru
( 2 )
Pengurus hanya dapat memperkerjakan
tenaga kerja yang sudah memahami kondis
bahaya
18
( 3 ) Kewajiban pengurus mentaati ketentuan K3

Pasal
10.
Panitia
Pembina
keselamatan
Kesehatan Kerja
Diatur dalam Permen No 04 / 1987 tentang P2K3
Pasal 11 . Kecelakaan
( 1 )
Kewajiban pengurus melaporkan setiap
kejadian kecelakaan kerja
(2 ) Tata cara pelaporan diatur dalam Permen No
03 / 1998 tentan tata cara pelaporan
kecelakaan kerja
Pasal 12. Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
a. Wajib memberikan keterangan yang benar
bila diminta oleh pegawai pengawas / ahli
keselamatan kerja
b. Wajib menggunakan APD
c. Wajib memenuhi dan mentaati syarat
syarat ke-selamatan kerja
d. Berhak meminta kpd pengurus untuk
menerapkan syarat syarat keselamatn
kerja
19
e. Berhak keberatan bekerja bila sayrat -2

Pasal 13. Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja


Barang siapa akan memasuki tempat kerja wajib
mentaati syarat kerja dan memakai APD
Pasal 14 . Kewajiban Pengurus
( 1 )
Wajib membuat syarat syarat kerja
secara tertulis dan menempatkan di tempat
kerja / tempat lain
( 2 )Wajib memasang gambar gambar
keselamatan kerja di tempat kerja
( 3 )Wajib menyediakan APD secara cuma Cuma
Pasal 15 s/d Pasal 18, Ketentuan Penutup

20

V. PERATURAN PELAKSANA UU NO 1 / 1970


A. PENDEKATAN SDM, diataranya :
1.Permenaker No. 09 / MEN / VII / 2010 tentang
Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan
Angkut
2.Permenaker No. 048 / M / PPK / AK3 KEB / VI /
2012, tentang Penunjukkan Ahli K3 Bidang
Penaggulangan Kebakaran.

21

B. PENDEKATAN KELEMBAGAAN diantaranya :


1.Permenaker No. 04 / MEN / 1995 tentang
Perusahaan Jasa K3
2.Permenaker No. 186 / 1999, tentang Pelaporan
Kecelaka an Kerja
3.Peraturan Pemerintah No 50 / 2012, tentang
SMK3

22

C. PENDEKATAN SEKTORAL diantaranya :


1.Peraturan Pemerintah No. 19 / 1973 tentang
Peraturan dan Pengawasan K3 di Sektor
Pertambangan
2.Peraturan Pemerintah No 11 / 1979, tentang
Kese-lamatan Kerja Pada Pemurnian dan
Pengolahan Minyak dan Gas Bumi

23

D. PENDEKATAN SEKTORAL lainnya :


1.Permenaker 01 / 1988 , tentang Peraturan
Umum Ins-talasi Listrik ( PUIL )
2.Permenaker No 02 / 1989, tentang Instalasi
Listrik
3.Permenaker No 03 / 1999, tentang Lift Listrik

24

TERIMA
KASIH
PERHATIANNYA
MOHON MAAF APABILA
YANG TIDAK BERKENAN

ATAS

SAMPAI
JUMPA
KESEMPATAN

LAIN

DI

ADA

JAKARTA, AGUSTUS 2014


IGUSTI MADE ARKA
25

Anda mungkin juga menyukai