Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L) PELATIHAN CALON AHLI K3


UMUM ANGKATAN KE-121

BIDANG :
KELEMBAGAAN,KEAHLIAN, SMK3,
MEKANIK, PESAWAT UAP, TANGKI TIMBUN, DAN BEJANA TEKAN,
KONTRUKSI BANGUNAN, LISTRIK, LIFT DAN KEBAKARAN,
KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN DAN BAHAN BERBAHAYA

DI
PT. PELINDO (PERSERO)
TERMINAL PETIKEMAS MAKASSAR

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD RAIHAN MAARIF

PENYELENGGARA
PT. DELTA INDONESIA PRANENGGAR
Makassar, 8 Februari – 21 Februari 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
diberikan kepada peserta pelatihan calon Ahli K3 Umum yang diselenggarakan
oleh PT. PELINDO (PERSERO) bekerjasama dengan Ditjen Binwasnaker Kemnaker
RI yang telah menyelesaikan kegiatan praktek kerja lapangan sebagai salah satu
tugas dalam pelatihan. Hasil observasi yang telah diperoleh merupakan gambaran
umum kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di suatu area tempat kerja dalam
komitmennya memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang K3.
Laporan praktek kerja lapangan ini merupakan bentuk aplikasi dari
pelatihan calon anggota ahli AK3 Umum PT. Delta Indonesia bekerjasama dengan
Ditjen Binwasnaker Kemnaker RI. Hasil observasi dan rekomendasi yang diberikan
dengan tidak mengesampingkan resiko dan bahaya yang diluar lingkup K3. Sebagai
peserta pelatihan calon Ahli K3 Umum yang telah diberikan kesempatan untuk
melaksanakan observasi secara online pada suatu area tempat kerja merupakan
kesempatan yang sangat baik dalam aplikasi/implementasi peraturan
perundangan K3 agar lebih terampil dalam bekerja di perusahaan.
Tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu terciptanya laporan PKL ini, semoga dapat menjadi referensi yang
bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 18 Februari 2022


Hormat Saya

Penulis

2
DAFTAR ISI

SAMPUL .......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
DAFTAR TABEL ................................................................................................. 4
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 5
A. Latar Belakang ........................................................................................... 5
B. Maksud dan Tujuan ................................................................................... 7
C. Ruang Lingkup ........................................................................................... 7
D. Dasar Hukum............................................................................................. 7
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................................ 9
A. Data Umum Perusahaan............................................................................ 9
B. Sejarah Singkat Perusahaan....................................................................... 9
BAB III ANALISA TEMUAN POSITIF & NEGATIF ............................................... 17
A. Analisa Temuan Positif & Negatif Bidang Keahlian dan Kelembagaan
SMK 3 ............................................................................................................. 17
B. Analisa Temuan Positif dan Negatif Mekanik, Pesawat Uap, Tangki
Timbun, dan Bejana Tekan ............................................................................. 21
C. Analisa Temuan Positif dan Negatif Konstruksi Bangunan, Listrik, Lift dan
Kebakaran ...................................................................................................... 26
D. Analisa Temuan Positif dan Negatif Bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan
dan Bahan Berbahaya..................................................................................... 40
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 46
A. Kesimpulan ............................................................................................. 46
B. Saran ....................................................................................................... 48

3
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Temuan Positif Bidang Keahlian dan Kelembagaan SMK 3 .................... 21


Tabel 2 Temuan Negatif Bidang Keahlian dan Kelembagaan SMK 3................... 21
Tabel 3 Temuan Positif Bidang Mekanik, Pesawat Uap, Tangki Timbun, dan
Bejana Tekan ..................................................................................................... 23
Tabel 4 Temuan Negatif Bidang Mekanik, Pesawat Uap, Tangki Timbun, dan
Bejana Tekan ..................................................................................................... 25
Tabel 5 Temuan Positif Bidang Konstruksi Bangunan, Listrik, Lift dan Kebakaran36
Tabel 6 Temuan Negatif Konstruksi Bangunan, Listrik, Lift dan Kebakaran ......... 39
Tabel 7 Temuan Positif Bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Bahan
Berbahaya.......................................................................................................... 43
Tabel 8 Temuan Negatif Bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Bahan
Berbahaya.......................................................................................................... 45

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Container Crane ............................................................................. 13


Gambar 2.2 Rubber Tyred Gantry (RTG) ............................................................ 14
Gambar 2.3 Headtruck dan Chassis.................................................................... 14
Gambar 2.4 Side Loader & Forklift ..................................................................... 15
Gambar 2.5 Reachstacker .................................................................................. 16

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktek kerja lapangan adalah salah satu materi dalam pelatihan K3

Umum yang diselenggarakan oleh PT. Delta Indonesia. Pelatihan dimulai

pada tanggal 08-21 Februari 2023 dan praktik kerja lapangan dilakukan pada

tanggal 17 Februari 2023 PT. Pelindo (Persero) Terminal Petikemas

Makassar. Praktek kerja lapangan ini berguna untuk implementasi materi

yang didapatkan selama pelatihan ke dalam praktek keselamatan dan

kesehatan kerja yang dilakukan secara nyata dan akurat di lokasi kerja

(observasi). PT. Pelindo (Persero) Terminal Petikemas Makassar mempunyai

potensi bahaya yang harus dikendalikan dan terus dimonitoring, agar selalu

tercipta tempat kerja yang sehat, aman, selamat, efisien dan produktif.

Seirama dengan derap langkah pembangunan negara dewasa ini,

kita akan memajukan industri yang maju dan mandiri dalam rangka

mewujudkan era industrialisasi. Proses industrialisasi maju ditandai antara

lain dengan mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi. Hal ini juga tidak

terlepas dari keberlanjutan suatu industri untuk bersaing di era sekarang ini

yang mewajibkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menjadi budaya

dalam melakukan proses produksi.

Di Indonesia sendiri, K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun

1970-an seiring dengan semakin ramainya investasi modal dan

5
pengadopsian teknologi industri nasional, khususnya dibidang manufaktur.

Perkembangan tersebut mendukung pemerintah untuk mencanangkan UU

No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Tujuan K3 adalah mencegah

terjadinya kecelakaan, dalam hal ini termasuk kecelakaan kerja serta

penyakit akibat kerja dan meningkatkan produktivitas kesehatan.

Perlindungan tenaga kerja merupakan upaya agar tenaga kerja selalu dalam

keadaan sehat, selamat, aman, dan sejahtera sehingga pada akhirnya

menciptakan suatu tingkat produktivitas yang tinggi.

Untuk meningkatkan efektivitas perlindungan K3, tidak terlepas

dari upaya pelaksanaan K3 yang terencana, terukur, terstruktur, dan

terintegrasi melalui Sistem Manajemen K3 (SMK3) guna menjamin

terciptanya suatu sistem K3 di tempat kerja dengan melibatkan unsur

manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh, dalam

rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat

kerja serta terciptanya tempat kerja yang nyaman, efisien, dan produktif.

Untuk itu, Ahli K3 Umum mempunyai kewajiban melakukan pengawasan

terhadap ditaatinya norma tersebut di tempat kerjanya masing-masing.

PT. Pelindo (Persero) Terminal Petikemas Makassar adalah Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang kepelabuhanan.

Terminal Petikemas Makassar adalah salah satu segmen usaha PT. Pelindo

(Persero), untuk menangani kegiatan pelayanan petikemas seiring dengan

6
meningkatnya perkembangan kontainerisasi melalui pelabuhan makassar

saat ini maupun yang akan datang.

B. Maksud dan Tujuan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan PT. Pelindo (Persero) Terminal

Petikemas Makassar.mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut.

1. Untuk pemenuhan pemahaman materi dalam kegiatan pembinaan dan

sertifikasi Calon Ahli K3 Umum.

2. Untuk memberikan gambaran dan masukan tentang syarat-syarat dasar

K3 di lingkungan industri/perusahaan.

3. Untuk memahami kebijakan pembinaan khusus Mekanik, Pesawat Uap,

tangki timbun dan Bejana Tekan di lingkungan industri/perusahaan.

C. Ruang Lingkup

Dalam Praktik Kerja Lapangan ini membahas K3 secara khusus

Mekanik, Pesawat Uap, tangki timbun dan Bejana Tekan PT. Pelindo (Persero)

Terminal Petikemas Makassar.yang disesuaikan dengan peraturan

perundang-undangan terkait K3.

D. Dasar Hukum

1. UU uap 1930 (Stoom Ordonnantie).

2. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja.

3. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

4. Peraturan uap 1930 (Stoom Verordening).

7
5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.Per.02/Men/1982 tentang

Kualifikasi Juru Las.

6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. Per.01/Men/1988 tentang

Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.

7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 37 Tahun 2016 tentang K3

Bejana Tekanan dan Tangki Timbun.

8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 38 Tahun 2016 tentang K3

Pesawat Tenaga dan Produksi.

9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 08 tahun 2020 tentang K3

Pesawat angkat dan Angkut.

10. SKB Dirjen Hubla dan Dirjen Binawas No. PP.72/3/9-99

KEP.507/BW/1999 tentang Pemeriksaan dan Pengujian terhadap

Pesawat Angkat dan Angkut, Pesawat Uap dan Bejana Tekan yang berada

di Kapal dn Pelabuhan.

11. Kepdirjenbinwasnaker & K3 No. Kep.69/PPK&K3/XII/2015 tentang

Pedoman Pembinaan Calon AK3 Umum.

8
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Data Umum Perusahaan


1 Nama perusahaan : PT. Pelindo (Persero) Terminal Petikemas
Makassar.
2 Alamat : Jl. Ir. Sukarno, Makassar, Sulawesi Selatan
3 Luas area : ±12.000 m2
4 Jumlah karyawan : 645 orang
5 Waktu kerja : 24 jam (system shift)
6 Jenis perusahaan : Pengelolaan Pelabuhan laut

B. Sejarah Singkat Perusahaan


PT. Pelindo (Persero) Terminal Petikemas Makassar adalah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang kepelabuhanan. PT.
Pelindo (Persero) Terminal Petikemas Makassar beroperasi di Indonesia
bagian timur yang tersebar di 11 provinsi dan berkantor pusat di Makassar.
Wilayah operasional terdiri dari 17 pelabuhan cabang, 3 anak perusahaan,
dan 1 afiliasi yang tersebar dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara,
Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. PT. Pelindo (Persero)
Terminal Petikemas Makassar beralamat kantor pusat di Jl. Soekarno No. 1,
Makassar-Sulawesi Selatan, 90173 Indonesia.Secara efektif keberadaan PT
Pelabuhan Indonesia mulai sejak penandatanganan Anggaran Dasar
Perusahaan oleh Sekjen Dephub berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, SH
No 7 tanggal 1 Desember 1992.Menilik perkembangan kebelakang di masa
awal pengelolaannya, PT. Pelindo (Persero) Terminal Petikemas Makassar
telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan yang semakin maju.

9
1. Tahun 1957-1960

Pada masa awal kemerdekaan, pengelolaan pelabuhan berada dibawah

koordinasi Djawatan Pelabuhan.seiring dengan adanya nasionalisasi

terhadap perusahaan-perusahaan milik Belanda dan dengan

dikeluarkannya PP No. 19/1960, maka status pengelolaan pelabuhan

dialihkan dari Djawatan Pelabuhan berbentuk badan hukum yang

disebut Perusahaan Negara (PN).

2. Tahun 1960-1963

Berdasarkan PP No.19 tahun 1960 tersebut pengelolaan pelabuhan

umum diselenggarakan oleh PN pelabuhan I-VIII. Di kawasan Timur

Indonesia sendiri terdapat 4 (empat)PN Pelabuhan yaitu : PN Pelabuhan

Banjarmasin, PN Pelabuhan Makassar, PN Pelabuhan Bitung dan PN

Pelabuhan Ambon.

3. Tahun 1964-1969

Pada masa order baru, pemerintah mengeluarkan PP 1/1969 dan PP

19/1969 yang melikuidasi PN Pelabuhan menjadi Badan Pengusahaan

Pelabuhan (BPP) yang di pimpin oleh Administrator Pelabuhan sebagai

penanggung jawab tunggal dan umum di pelabuhan. Dengan kata lain

aspek komersial tetap dilakukan oleh PN Pelabuhan, tetapi kegiatan

operasional pelabuhan dikoordinasikan oleh Lemabaga Pemerintah yang

disebut Port Authority.

10
4. Tahun 1969- 1983

Pengelolaan Pelabuhan dalam likuiditas dilakukan oleh Badan

Pengusahaan Pelabuhan (BPP) berdasarkan PP 1/1969 dan PP

18/1969.Dengan adanya penetapan itu, pelabuhan dibubarkan dan Port

Authority digantikan oleh BPP.

5. Tahun 1983-1992

Status pelabuhan dalam likuidasi yang di kenal dengan BPP berakhir

dengan keluarnya PP 11/1983 dan PP 17/1983 yang menetapka bahwa

pengelolaan pelabuhan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara yang

berbentuk Perusahaan Umum (Perum).

6. Tahun 1992 – sekarang

Dilandasi oleh pertimbangan peningkatan efisiensi dan efektifitas

perusahaan serta dengan melihat perkembangan yang dicapai oleh

perum pelabuhan IV, pemerintah menetapkan melalui PP 59/1991

bahwa pengelolaan pelabuhan di wilayah Perum Pelabuhan IV dialihkan

bentuknya dari Perum menjadi (Persero). selanjutnya Perum Pelabuhan

Indonesia Iv beralih menjadi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV.

Sebagai Persero, pemilikan saham PT. Pelabuhan Indonesia yang

berkantor pusat di jalan Soekarno No. 1 Makassar sepenuhnya dikuasai

oleh Pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan Republik Indonesia

dan pada saat ini telah di alihkan ke Menteri Negara Badan Usaha Milik

Negara (BUMN).

11
PT. Pelindo (Persero) Terminal Petikemas Makassar adalah Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang kepelabuhanan. PT.

Pelindo (Persero) Terminal Petikemas Makassar didirikan berdasarkan

Peraturan Pemerintah Indonesia (PP) NO. 59, tanggal 19 Oktober 1991,

tentang Pengalihan bentuk Perseroan Umum (Perum) Pelabuhan IV menjadi

Perseroan Terbatas (Persero) yang anggaran Dasarnya diaktakan dengan

akta No. 7, tanggal 1 Desember 1992 oleh Notaris Imas fatimah, sh, Notaris

di Jakarta. Kami beroperasi di Indonesia bagian timur yang tersebar di 11

provinsi dan berkantor pusat di Makassar.Wilayah operasional kami terdiri

dari 17 pelabuhan cabang, 3 anak perusahaan, dan 1 afiliasi. yang tersebar

dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara,

Gorontalo, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara,

Papua, dan Papua Barat. PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) sangat

menyadari kondisi wilayah hinterland yang berada di timur yang sangat

membutuhkan pengembangan infrastruktur dan tenaga yang cakap dan

ahli.Untuk itu, Perseroan terus berinvestasi mengembangkan dan

meningkatkan layanan dengan dukungan fasilitas dan peralatan yang

optimal dan SDM yang handal.Saat ini segmen usaha perseroan adalah

penyediaan dan pelayanan kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas

dan tempat berlabuhnya kapal termasuk jasa yang berhubungan dengan

pemanduan dan penundaan kapal., serta kebutuhan logistik kapal seperti

bahan bakar dan air.Penyediaan dermaga dan fasilitasnya untuk tambat

12
kapal serta bongkar muat petikemas dan cargo, termasuk jasa terminal

penumpang, terminal petikemas, dan terminal car, pergudangan, dan

lapangan multi-purpose juga tersedia.Perseroan juga membuka kerjasama

pengelolaan pelabuhan dengan pihak pemerintah dan swasta,

penyelenggaraan depo, fumigasi, kawasan pabean dan tempat penimbunan

sementara.

Perseroan resmi meluncurkan logo baru pada tanggal 15 agustus 2014,

sebagai bentuk semangat dan komitmen untuk melakukan perubahan dan

perbaikan demi menyongsong masa depan dengan pertumbuhan kinerja

yang berkelanjutan.

C. Peralatan Pelabuhan (Port Equipment)

1. Container Crane (CC)

Container Crane sejumlah 6 unit dengan kapasitas maks 40 ton

dengan berbagai merk dan type, berfungsi untuk mengangkut container

dari Headtruck ke Kapal dan sebaliknya

Gambar 2.1 Container Crane

13
2. Rubber Tyred Gantry (RTG)

Rubber Tyred Gantry (RTG) sejumlah 18 unit dengan kapasitas maks 40

ton dengan berbagai merk dan type, berfungsi untuk mengangkut

container full/empty dari Headtruck ke Lapangan Penumpukan

Petikemas dan sebaliknya.

Gambar 2.2 Rubber Tyred Gantry (RTG)

3. Head Truck dan Chassis

Headtruck dan Chassis sejumlah 28 unit dengan kapasitas maks

20/45 feet dengan berbagai merk dan type, sebagai alat bantu yang

berfungsi untuk mengangkut Container dari CY ke kapal dan sebaliknya

Gambar 2.3 Headtruck dan Chassis

14
4. Side Loader (SL) dan Forklift

Side Loader sejumlah 1 unit dengan kapasitas maks 9 ton dengan

merk Terex, sebagai alat bantu yang berfungsi untuk

Menaikkan/menurunkan Container Empty dari CY ke Truck/tronton dan

sebaliknya.

Forklift sejumlah 4 unit dengan kapasitas maks 3 ton 7 ton dan 32

ton dengan berbagai merk, sebagai alat bantu yang berfungsi untuk

Menaikkan/menurunkan Container/ Barang Campuran lainnya dari CY ke

Truck/tronton dan sebaliknya

Gambar 2.4 Side Loader & Forklift

5. Reachstacker (RS)

Reachstacker sejumlah 5 unit dengan kapasitas maks 45 ton dengan

berbagai merk dan type, sebagai alat bantu yang berfungsi untuk

15
Menaikkan/menurunkan Container dari CY ke Truck/tronton dan

sebaliknya.

Gambar 2.5 Reachstacker

16
BAB III
ANALISA TEMUAN POSITIF & NEGATIF

A. Analisa Temuan Positif & Negatif Bidang Keahlian dan Kelembagaan SMK 3
a) Temuan Positif
Temuan
No Obyek/Lokasi Dampak/Manfaat Saran Dasar Hukum
Positif
1 Office Adanya P2K3 Pemenuhan - Peraturan Menteri Tenaga Kerja
yang disahkan Peraturan Nomor : Per 04/men/1987 tentang
Disnaker Perundang- panitia pembina keselamatan dan
undangan kesehatan kerja serta tata cara
petunjukkan ahli keelamatan kerja,
pasal 2, setiap tempat kerja dengan
kriteria tertentu pengusaha atau
pengurus wajib membentuk P2K3
2. Office Bekerja sama Pemenuhan - Permenaker No 4 tahun 1995 tentang
dengan PJK3 Peraturan PJK3 pasal PJK3sebagaimana
dalam audit Perundang- dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)
SMK3 undangan meliputi : jasa konsultan K3, jasa
pabrikasi, pemeliharaan, resparasi dan
instalasi teknik K3, jasa pemeriksaan
dan pengujian teknis, jasa
pemeriksaan atau pengujian dan
pelayanan kesehatan kerja, jasa audit
K3, jasa pembinaan K3.
3. Office Terdapat 4 ahli Pemenuhan Perlu penambahan Permenaker No Per 02/MEN/1992
K3 Peraturan personil K3 dibidang tentang tata cara penunjukan
Perundang- masing-masing. kewajiban an wewenang keselamatan
undangan erta dan kesehatan kerja, Pasal 2 ayat 1 :
dapat mengurangi Menteri tenaga kerja atau penjabat
resiko dan insiden, yang ditunjuk berwenang menunjuk
baik itu kecelakaan ahli keselamatan dan kesehatan kerja
maupun penyakit pada tempat kerja dengan kriteria
akibat kerja. tertentu dan padaperusahaan yang
memberikan jasa dibidang
keselamatan dan kesehatan kerja.
3 Office Pelindo Penerapan Pemenuhan - Peraturan Pemerintah No 50 tahun
SMK3 Peraturan 2012 tentang penerapan manajemen
Perundang- keselamatan dan kesehatan kerja,
undangan Pasal 5 ayat 1 : Setiap perusahaan
wajib menerapkan SMK3 di
perusahaannya.
4 Office Pelindo Penghargaan Penghargaan zero Mempertahankan Permenakertrans no
K3 accident pada Prestasi yang telah Per.01/MEN/2007 tentang pedoman
tahun dicapai. pemberian penghargaan keselamatan
2018,2019,2020 dan Kesehatan kerja Bab II
penghargaan : Jenis penghargaan
(kecelakaan nihil,sistem manajemen

18
keselamatan dan kesehatan kerja,
pembinaan K3, pemerduli K3).

5 Office Pelindo Mendapatkan meningkatkan Mempertahankan Permenaker, No.26 tahun 2014


sertifikat dan image dan prestige Prestasi yang telah tentang penyelenggaraan penilian
bendera Emas suatu perusahaan dicapai. penerapan sitem manajemen
dalam audit untuk bersaing di keelamatan dan kesehatan kerja. Pasal
eksternal dunia industri 3 ayat 1, perusahaan yang telah
bisnis. melaksanakan penerapan SMK3
dilakukan penilaian penerapapan
SMK3 melalui audit Eksternal SMK3
oleh lembaga audit SMK3 yang
ditunjuk oleh Menteri.
6 Bagian distribusi Adanya Meningkatkan Memasang Rambu- UU No 1 tahun 1970 tentang
sosialisasi kehati-hatian rambu dengan jelas keselamatan kerja pasal 14 ayat 2 :
mengenai K3 pekerja dalam ,serta dapat diliat Memasang dalam tempat kerja yang
berupa rambu- proses dengan mudah ,dan dipimpinnya, semua gambar
rambu,poster pekerjaannya jelas. keselamatan kerja yang diwajibkan
sosialisasi K3 dan semua bahan pembinaan lainnya,,
pada tempat – tempat yang mudah
dilihat dan terbaca menurut pentunjuk
pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja.

19
7 Office pelindo Pemberian Agar dapat Letak layout yang UU No 1 Tahun 1970 tentang
Safety mengetahui seharusnya keselamatan kerja Pasal 5 ayat 1
Induction kondisi serta mencangkup seluruh pengurus diwajibkan menunjukkan
bahaya dan aspek tamu saat pada tiap tenaga kerja tentang :
keselamatan. menyaksikan video kondisi-kondisi dan bahaya-bahya
safety induction. serta dapat timbul dalam tempat
kerja.

8 Office Pelindo Adanya Sistem Pengendalian PP no 16 tahun 2021 tentang


proteksi tanggap bahaya peraturan undang-undang nomor 28
kebakaran kebakaran tahun 2002 tentang bangunan gedung
seperti pasal 59
APAR,Jalur setiap gedung harus menyediakan
Evakuasi,tangg sarana evakuasi yang meliputi sistem
a darurat peringatan bahaya berupa sistem
alarm kebakaran atau sistem
peringatan menggunakan audio, pintu
keluar darurat, jalur evakuasi, dan
penyediaan tangga darurat.
9. Office Ada kotak P3K Cepatnya Menyediakan kotak Permenakertrans
penanganan P3K yang mudah No.Per.15/Men/VIII/2008
pertolongan dilihat dan dijangkau Pasal 2 Tentang P3K di tempat kerja
pertama serta terbuat dari kayu Pengusaha wajib menyediakan
atau logam petugas P3K dan fasilitas P3K di
laluterdapat lambang tempat kerja
palang merah tertulis
P3K atau First Aid

20
Tabel 1 Analisa Temuan Positif Bidang Keahlian dan Kelembagaan SMK 3

b) Temuan Negatif

No Obyek/Lokasi Temuan Negatif Dampak/Manfaat Saran Dasar Hukum


1. Office Pelindo Kurangnya Tidak memenuhi Menambah Personil Permenaker No Per
Personil K3 peraturan perundang- K3 disetiap bidang 02/MEN/1992 tentang tata
dibeberapa undangan cara penunjukan kewajiban
bidang an wewenang keselamatan
dan kesehatan kerja, Pasal 2
ayat 1
Tabel 2 Analisa Temuan Negatif Bidang Keahlian dan Kelembagaan SMK 3

B. Temuan Positif dan Negatif Bidang Mekanik, Pesawat Uap, Tangki Timbun, dan Bejana Tekan

a) Temuan Positif

No Obyek/ Lokasi Temuan Positif Dampak/ Manfaat Saran Dasar Hukum


1. Pesawat Angkat Muatan yang diangkut Memberikan secara rutin Berdasarkan Pasal 20 huruf a
dan Angkut tidak lebih dari kapasitas keamanan dan dilakukan Peraturan Menteri Tenaga
jenis over head beban yang ditetapkan memperpanjang pemeriksaan dan Kerja No. 08 tahun 2020
crane pada alat angkat angkut umur alat angkat pengujian pesawat tentang Keselamatan dan
sebesar 40 Ton. angkut angkat dan angkut Kesehatan Kerja Pesawat
jenis over head Angkat dan Pesawat Angkut
crane untuk bahwa "Dalam rangka rangka
mengetahui mengoperasikan Pesawat

21
kemampuan Angkat dan Pesawat Angkut
beban angkat alat dilarang : a. mengangkat dan
tersebut. mengangkut melebihi beban
maksimum yang diizinkan"
2. Pesawat Angkat dan Operator Pesawat Angkat Proses kerja lebih Disarankan kepada Berdasarkan Pasal 140 ayat (3)
Angkut dan Angkut telah memiliki aman dikarenakan perusahaan agar Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Sertifikat Kompetensi dan operator yang telah selalu No. 08 tahun 2020 tentang
lisensi K3. diberikan pembinaan memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan
dalam pengoperasian masa berlaku lisensi Kerja Pesawat Angkat dan
alat angakat dan K3 operator Pesawat Angkut bahwa
angkut. pesawat angkat dan "kompetensi personel
pesawat angkut. sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) harus dibuktikan
dengan sertifikat kompetensi
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan"
3. Pesawat Angkat dan Melakukan pengecekan Proses kerja lebih Operator wajib Berdasarkan Pasal 165 ayat (1)
Angkut alat sebelum aman dan menghindari melakukan huruf d Peraturan Menteri
mengoperasikan alat kerusakaan alat ketika pengecekan Tenaga Kerja No. 08 tahun 2020
angkat dan angkut dioperasikan terhadap kondisi tentang Keselamatan dan
atau kemampuan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat
alat sebelum dan Pesawat Angkut bahwa
mengoperasikan "Operator sebagaimana
dan melaporkan dimaksud dalam pasal 141 ayat
kepada teknisi (2) merupakan tenaga kerja
apabila ditemukan yang memiliki tugas: d.
kerusakan pada alat melakukan pengecekan
terhadap kondisi atau

22
kemampuan keija Pesawat
Angkat dan Pesawat Angkut,
Alat Pengaman, dan alat-alat
perlengkapan lainnya sebelum
pengoperasian Pesawat Angkat
dan Pesawat Angkut"
4. Tangki Timbun BBM Memiliki 3 unit tangki Memenuhi peraturan Diharapkan pihak Berdasarkan Pasal 6 ayat
timbun BBM dengan perundang-undangan perusahaan (2)Peraturan Menteri
kapasitas 16.000 Liter yang berlaku melakukan Ketenagakerjaan Republik
pemeliharaan, Indonesia Nomor 37 tahun 2016
pemeriksaan serta Tentang Keselamatan dan
pengujian Kesehatan kerja Bejana Tekan
dan Tangki Timbun bahwa
"Tangki Timbun sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a
memiliki volume paling sedikit
200 (dua ratus) liter."
5. Genset Genset memiliki ruangan tenaga kerja terhindar Diharapkan pihak Berdasarkan Pasal 30 Peraturan
khusus yang terpisah dari dari KAK dan PAK yang perusahaan Menteri Ketenagakerjaan
tempat kerja dapat disebabkan oleh melakukan Republik Indonesia Nomor 38
mesin genset pengawasan, tahun 2016 Tentang
perawatan dan Keselamatan dan Kesehatan
pemeliharaan mesin Kerja Pesawat Tenaga dan
genset Produksi bahwa "Penggerak
mula harus dipasang dengan
pondasi yang terpisah dari
bangunan tempat kerja"
Tabel 3 Temuan Positif Bidang Mekanik, Pesawat Uap, Tangki Timbun, dan Bejana Tekan

23
b) Temuan Negatif

No Obyek/ Lokasi Temuan Positif Dampak/ Manfaat Saran Dasar Hukum


1. Pesawat Angkat Tidak adanya Dapat Diharapkan pihak Berdasarkan Pasal 176 ayat
dan Angkut pemeriksaan dan mengakibatkan perusahaan (1) Peraturan Menteri Tenaga
jenis forklift pengujian berkala kerusakan pada melakukan Kerja No. 08 tahun 2020
kapasitas 7 Ton Pesawat Angkat dan pemeriksaan dan tentang Keselamatan dan
Angkut sehingga pengujian secara Kesehatan Kerja Pesawat
dapat mengakibatkan berkala dan Angkat dan Pesawat Angkut
fatality dilakukan 2 tahun bahwa "Pemeriksaan dan
setelah Pengujian berkala
pemeriksaan sebagaimana dimaksud
pertama, dalam pasal 174 ayat (1)
selanjutnya huruf b untuk Pesawat
dilakukan setiap 1 Angkat dan Angkut dilakukan
tahun paling lambat 2 (dua) tahun
setelah pemeriksan dan
pengujian pertama dan
selanjutnya dilakukan setiap
1 (satu) tahun sekali"
2. Pesawat Angkat Teknisi tidak memiliki Tidak sesuai dengan Diharapkan Berdasarkan Pasal 144 huruf f
dan Angkut Lisensi K3 standar peraturan perusahaan Peraturan Menteri Tenaga
perundang- memberikan Kerja No. 08 tahun 2020
undangan yang pelatihan K3 pada tentang Keselamatan dan
berlaku teknisi agar proses Kesehatan Kerja Pesawat

24
kerja lebih aman Angkat dan Pesawat Angkut
dan terhindar dari bahwa "Teknisi sebagaimana
fatality dimaksud dalam Pasal 141
ayat (1) harus memenuhi
persyaratan: f. Memiliki
Lisensi K3”
3. Pesawat Angkat Juru ikat tidak memiliki Tidak sesuai dengan Diharapkan Pasal 157 huruf d Peraturan
dan Angkut Lisensi K3 standar peraturan perusahaan Menteri Tenaga Kerja No. 08
perundang- memberikan tahun 2020 tentang
undangan yang pelatihan K3 pada Keselamatan dan Kesehatan
berlaku juru ikat agar Kerja Pesawat Angkat dan
proses kerja lebih Pesawat Angkut bahwa "Juru
aman dan Ikat (rigger) sebagaimana
terhindar dari dimaksud dalam Pasal 141
fatality ayat (4) harus memenuhi
persyaratan: f. Memiliki
Lisensi K3"
Tabel 4 Temuan Negatif Bidang Mekanik, Pesawat Uap, Tangki Timbun, dan Bejana Tekan

25
C. Temuan Positif dan Negatif Konstruksi Bangunan, Listrik, Lift dan Kebakaran

a) Temuan Positif
No. Lokasi/Objek
Dampak/Manfaat Saran Dasar Hukum
A. Kontruksi Bangunan
1 Membuat konstruksi Tetap lakukan Pasal 72 dalam
pondasi menjadi stabil pegecekan terhadap Peraturan menteri tenaga
dan daya dukungnya konstruksi pondasi kerja dan transmigrasi No.
lebih baik pada area dermaga , Per. 01/Men/1980
untuk menghindari mengatakan
adanya risiko retakan bahwa“Pembangunan
dan lain-lain akibat konstruksi beton harus
kendaraan dan alat- direncanakan dan
alat kerja lalu lalang. dihitung dengan teliti
melalui pemeriksaan untuk
dan pengujian K3 menjamin agar konstruksi
Konstruksi dermaga menggunakan konstruksi. dan penguatnya dapat
pondasi boredpile memikul beban dan
tekanan lainnya
sewaktu membangun
tiap-tiap bagiannya”

26
B Listrik
1. Menghalau petir agar Tetap lakukan Pasal 42 ayat (1) Peraturan
tidak menyambar pengecekan dan Menteri Tenaga Kerja
berbagai macam benda pemeriksaan No.Per 02/Men/1989
atau bangunan yang terhadap penyalur tentang instalasi penyalur
berada di bawah awan petir dengan petir menyatakan bahwa
pemeriksaan dan “Pada bangunan yang
pengujian secara tidak mempunyai instalasi
berkala pada penyalur petir,
penyalur petir pada gedung genset instalasi penyalur pemasangan penyalur
petir. tegangan lebih antara
antena dengan elektroda

27
bumi harus dipasang di
luar bangunan”
2 Sebagai penghantar Agar dilakukan pasal 42 ayat (2) Peraturan
arus listrik ke bumi pemeriksaan dan Menteri Tenaga Kerja
atau tanah saat terjadi pengujian secara No.Per 02/Men/1989
kebocoran listrik berkala pada instalasi tentang instalasi penyalur
sehingga tidak sampai penyalur petir. petir menyatakan bahwa
menimbulkan bahaya “Jika antena dipasang
secara tersekat pada
suatu tiang besi, tiang besi
ini harus dihubungkan
dengan bumi”
Pembumian pada gedung genset

28
3. PT.Pelindo Persero Peti Kemas memiliki Membantu pada saat pekerja Bab 3 Pasal 7 ayat (2)
pembangkit listrik 380 kilo volt Ampere mengawasi yang ditunjuk untuk Peraturan Menteri
dan 220 kilo volt Ampere dan perusahaan pelaksaanaan pada mengikuti pelatihan Ketenagakerjaan RI No. 12
sedang mengikut sertakan pekerja untuk bagian kelistrikan dan sertifikasi ahli K3 Tahun 2015 Tentang
mengikuti pembinaan dan sertifikasi calon sesuai peraturan listrik telah selesai, Keselamatan dan
Ahli K3 Listrik perundang-undangan, perusahaan segera Kesehatan Kerja Listrik di
dan menyususun mengajukan Tempat Kerja menyatakan
program kerja serta permohonan bahwa : “ untuk
dapat melakukan penerbitan SKP ke perusahaan yang memiliki
koordinasi dengan kementerian pembangkit listrik lebih
instansi terkait. dari 200 kilo volt ampere
wajib mempunyai ahli K3
listrik”

29
C Elevator
Mencegah dan Tetap lakukan Pasal 68 ayat (1) Peraturan
mengurangi risiko pemeriksaan secara Menteri Ketenagakerjaan
kecelakaan kerja berkala dalam 1 kali RI No. 6 tahun 2017
tahun pada elevator Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Elevator
dan Eskalator menyatakan
bahwa “ setiap kegiatan
perencanaan, pembuatan,
pemasangan, perakitan,
Pemeriksaan dan Pengujian pada elevator pemakaian, perawatan,
di gedung administrasi PT Pelindo pemeliharaan dan/atau
perbaikan Elevator dan
Eskalator harus dilakukan

30
pemeriksaan dan/atau
pengujia”
D Penanggulangan Kebakaran
1 Adanya petugas peran kebakaran dan Mengamankan lokasi Menambahkan ahli K3 Pasal 3 ayat (1) huruf b
regu penanggulangan bencana kebakaran, spesialis Undang-undang No 1
mengerahkan penanggulangan tahun 1970 tentang
evakuasi orang dan kebakaran ditempat keselamatan kerja
barang, serta kerja menyatakan bahwa
memadamkan api “mencegah, mengurangi
dan memadamkan
kebakaran”

Pasal 6 Ayat (1) dan (2)


Keputusn Menteri Tenaga
Kerja Ri No: Kep-
186/Men/1999
menyatakan bahwa ayat
(1) bahwa petugas peran
kebakaran sebagaiama
dimaksud dalam pasal 5
huruf a, sekurang-
kurangnya 2 orang untuk
setiap jumlah tenaga kerja
25 orang dan ayat (2) regu
penanggulangan
kebakaran dan ahli K3

31
spesialis penanggulangan
kebakaran sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5
huruf b dan huruf d
ditetapkan untuk tempat
kerja tingkat resiko
bahaya kebakaran ringan
dan sedang I yang
mempekerjakan 300
orang atau lebih, atau
setiap tempat kerja
tingkat resiko bahaya
kebakaran sedang II,
sedang III dan berat
2 Sebagai alat Tetap lakukan Pasal 3 ayat (1) huruf b
pengendali api darurat pengecekan dan dalam Undang-Undang No
dengan menyediakan pemeriksaan 1 tahun 1970 menyatakan
suplai air yang terhadap hydrant bahwa” syarat-syarat
dibutuhkan oleh tim secara berkala kerja di tunjuukkan untuk :
damkar mencegah, mengurangi
dan memadamkan
kebakaran”.
Terdapat Hydrant pada area gedung
I Petunjuk umum Instruksi
Administrasi PT Pelindo
Menteri Tenaga Kerja No. :
Ins.11/M/Bw/1997

32
Tentang Pengawasan
Khusus K3 Penaggulangan
Kebakaran menyatakan
bahwa “Penyediaan
alat/instansi proteksi
kebakaran seperti sistem
deteksi/alarm kebakaran
dan alat pemadan api
ringan, hydran, springkler
atau instansi khusus yang
handal dan mandiri
melalui perencanaan,
pemasangan dan
pemeliharaan sesuai
ketentuan standar”.
3 Smoke Mendeteksi secara Memberlakukan Pasal 3 ayat (1) huruf b
detector dini dengan cepat pengecekan berkala dalam Undang-Undang No
dan alarm apabila terdapat untuk setiap sarana 1 tahun 1970 menyatakan
di gedung gumpalan asap kebakaran di PT bahwa” syarat-syarat
planning Pelindo Makassar, jadi kerja di tunjuukkan untuk :
& control pada saat apabila mencegah, mengurangi
digunakan alat selalu dan memadamkan
siap dan berfungsi kebakaran”.
baik.
pasal (1) huruf a
Peraturan Menteri Tenaga

33
Kerja No.
Per/2/MEN/1983 Tentang
instalasi alarm kebakaran
otomatic, bahwa “Instalasi
Alarm Kebakaraan
Automatik adalah sistem
atau rangkaian alarm
kebakaran yang
menggunakan detektor
panas, detektor asap,
detektor nyala api dan titik
panggil secara manual
serta perlengkapan
lainnya yang dipasang
pada sistem alarm
kebakaran”

34
4 Memadamkan Dilakukan Pengecekan Pasal 1 ayat (1)
api/mengendalikan berkala sesuai Permenaker No 4 Tahun
kebakaran kecil peraturan yang 1980 Pasal 8 Tentang
berlaku dan diberikan syarat-syarat pemasangan
Label APAR APAR dan pemeliharaan
APAR menyatakan bahwa
“Alat pemadam api ringan
ialah alat yang ringan serta
mudah dilayani oleh satu
orang untuk
memadamkan api pada
mula terjadi kebakaran”
Permenaker No 4 Tahun
APAR pada gedung Planning & control
1980 Pasal 8 Tentang
syarat-syarat pemasangan
APAR dan pemeliharaan
APAR
5 Jalur evakuasi dan rambu-rambu Jalan tempat untuk Diperhatikan dan Pasal 3 ayat (1) huruf d
menyelamatkan dirawat agar catnya Undag-undang no 1 tahun
tenaga kerja/ tamu dan penulisan pada 1970 menyatakan bahwa :
yang datang ketika rambu-rambu dapat “memberi kesempatan
terjadi bencana terlihat jelas atau jalan menyelamatkan
diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian
lain yang berbahaya”

35
Tabel 5 Temuan Positif Bidang Konstruksi Bangunan, Listrik, Lift dan Kebakaran

b) Temuan Negatif

No. Lokasi/Objek Dampak Saran Dasar Hukum


B. Elevator
1. Alat pembatas beban lebih (overload Dapat menyebabkan Segera melakukan Pasal 26 Ayat (2)
limitch swith) tidak berfungsi di gedung kecelakaan di perbaikan terhadap Peraturan Menteri
administrasi Elevator gedung alarm overload Ketenaga kerjaan RI No. 6
administrasi tahun 2017 Tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Elevator
dan Eskalator menyatakan
bahwa “ alat pembatas
lebih overloard limitch
switch) untuk memberi
tanda peringatan dan
elevator tidak dapat
berjalan bila beban tidak
melebihi batas

2 Tidak terdapat operator lift di PT pelindo Menyebabkan Merekrut operator Pasal 54 ayat (2) Peraturan
(persero) peti kemas makassar kecelakaan pada bagian K3 elevator dan Menteri Ketenaga kerjaan
lift digedung eskalator untuk RI No. 6 tahun 2017
administrasi melakukan Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Elevator

36
pemeliharaan dan dan Eskalator menyatakan
pengoperasian lift bahwa “dalam hal
pemeliharaan dan
pengoperasian elevator
dan eskalator sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4
dapat dilakukan operator
K3 elevator dan eskalator.
No. Lokasi/Objek Dampak Saran Dasar Hukum
C Penanggulangan Kebakaran
1 Tidak memiliki koordinator dan Ahli K3 Menyebabkan Menunjuk salah satu Pasa 6 ayat (2) dan ayat (3)
spesialis penanggulangan kebakaran perencanaan petugas di unit Keputusan Mentri Tenaga
penanggulangan yang penanggulangan Kerja Ri No: Kep-
tidak baik sehingga kebakaran untuk 186/Men/1999
kebakaran yang terjadi mengikuti Tentang Unit
semakin membesar pembinaan dan Penanggulangan
sertifikasi Ahli K3 Kebakaran Di Tempat
penanggulagan Kerja menyatakan bahwa “
kebakaran ataupun ayat (2) regu
merekrut tenaga penaggulangan kebakaran
kerja Ahli K3 dan ahli K3 spesialis
penanggulangan penanggulangan
kebakaran kebakaran sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5
huruf b dan d, ditetapkan
untuk tempat kerja tingkat
resiko bahaya kebakaran
ringan dan sedang I yang

37
mempekerjakan tenaga
kerja 300 orang, atau
lebih, atau setiap tempat
kerja tingkat risikjo
bahaya kebakaran sedang
II, sedang III dan berat.
Ayat (3) koordinator unit
penanggulangan
kebakaran sebagaimana
dimaksud pasal 5 huruf c,
ditetapkan sebagai berikut
: a, untuk tempat kerja
tingkat resiko bahaya
kebakaran ringan dan
sedang I sekurang-
kurangnya 1 Orang untuk
setiap jumlah tenaga kerja
100 orang . b . untuk
tempat kerja tingkt resiko
bahaya kebakaran sedang
II dan sedang III dan berat,
sekurang-kurangnya 1
orang untuk setiap unit
kerja

38
2 Tidak diketahui dengan Pemberian Pasal 22 ayat (7)
jelas apakah APAR label/lembar Permenakertrans Nomor 4
tersebut layak pakai pemeriksaan pada Men Tahun 1980 tentang
atau tidak APAR syarat pemasangan dan
pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan
menjelaskan bahwa
tanggal bulan, tahun
pengisian harus dicatat di
badan pemadam api ringan
Tidak ada lembar pemeriksaan pada apar
di gedung planning & control
3 Dapat terjadi Penanggung Nomor 4 Pasal 8
penggumpalan karena jawab/tim Permenakertrans tahun
terkena kelembaban penanggulanagan 1980 pemasangan APAR
lantai kebakaran PT harus sedemikian rupa
Pelindo segera sehingga bagian paling
menempatkan atas berada pada
APAR-APAR ketinggian 1,2 M dari
tersebut di tempat permukaan lantai kecuali
yang seharusnya jenis APAR CO2 di
APAR yang diletakkan di permukaan lantai sesuai dengan tempatkan tidak kurang 15
peraturan perundang cm dari permukaan lantai
undangan yang
berlaku
Tabel 6 Temuan Negatif Konstruksi Bangunan, Listrik, Lift dan Kebakaran

39
D. Analisis Temuan Positif dan Negatif Bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Bahan Berbahaya

a) Temuan Positif

No Temuan Analisa Dokumentasi Dasar Hukum Saran


1. Tersedianya Tenaga kerja di PT. Tidak dapat - Permenakertrans RI No. 3 Disarankan
pelayanan Pelindo berhak menampilkan Tahun 1982 Tentang sebaiknya
kesehatan kerja mendapatkan dokumentasi Pelayanan Kesehatan Kerja melakukan klinik
yang bekerja pelayanan kesehatan Pasal 4 ayat (1) tersendiri dan
sama dengan seperti medical check - Permenaker No : PER- tenaga kesehatan
pihak ketiga up baik umum dan 01/MEN/1998 Tentang yang memiliki lisensi
dalam hal ini khusus dan ketika penyelenggaran hiperkes
BUMN Kimia Tenaga kerja PT. pemeliharaan kesehatan
Farma Pelindo yang hendak bagi tenaga kerja dengan
MCU berkala atau manfaat lebih baik dari
khusus atau menjalani paket jaminan
perawatan/pengobatan pemeliharaan kesehatan
diarahkan ke klinik dasar jaminan sosial tenaga
Kimia farma kerja
Pasal 1 poin a

2. PT. Pelindo PT Pelindo telah - Undang-undang No 01 Disarankan kepada


selama 3 tahun mendapatkan tahun 1970 PT Pelindo agar
berturut-turut penghargaan terkait tetap
mendapatkan zero accident dari memperthankan
zero accident Menteri penghargaan zero

40
Ketenagakerjaan accident dan lebih
Republik Indonesia dan meningkatkan lagi
Gubernur Sulawesi terkait penerapan
Selatan sehingga dapat program K3 yang
diketahui bahwa PT ada
Pelindo telah berhasil
menerapkan program
K3
3. Terdapat kantin Kantin yang ada di PT Surat Edaran Menteri Tenaga Disarankan kantin
perusahaan Pelindo yang mulai dari Kerja Dan Transmigrasi No. SE. wajib dipelihara dan
yang bersih pengolahan bahan 01/MEN/1979 Tentang semakin
makanan hingga Pengadaan Kantin dan Ruang ditingkatkan lagi
penyajiannya semua Makan bahwa:
dilakukan dengan Semua perusahaan yang
higienis dan semua memperkerjakan buruh lebih
pekerjanya dari 200 orang supaya
menggunakan APD menyediakan kantin di
pada saat didapur perusahaan yang bersangkutan
4. Tenaga kerja di Tenaga kerja diberikan Permenaker RI No: Per-
PT. Pelindo jaminan sosial 04/MEN/1993 Tentang jaminan
telah terdaftar ketenagakerjaan kecelakaan kerja menteri
di jaminan sosial sebagai pemenuhan tenaga kerja
ketenagakerjaan kewajiban perusahaan Pasal 2 ayat (1)

41
4. Terdapat kotak Semua area kerja di PT. Permenakertrans RI No: Kotak P3K harus
P3K Pelindo terdapat Kotak PER.15/MEN/2008 Tentang P3K selalu diperhatikan
P3K di tempat kerja komponen-
Pasal 2 ayat (1) komponennya agar
selalu lengkap dan
harus dipelihara
dengan baik
5. Pelaporan Pelaporan KAK dan PAK Kepmenaker RI No : KEPTS.
kecelakaan dan rutin dilakukan oleh 333/MEN/1989 Tentang
penyakit sudah sistem Diagnosis dan pelaporan
dilaporkan penyakit akibat kerja
secara sistem
dan termasuk
pelaporan ke
Disnaker
pertriwulan
6. Terdapat PT Pelindo PP No. 74 Tahun 2001 Tentang Disarankan agar
gudang meneyediakan tempat pengelolaan bahan berbahaya sering dilakukan
penyimpanan tersendiri untuk dan beracun pemeriksaan di
bahan menyimpan semua Pasal 14 ayat (1 & 2) gudang
berbahaya bahan yang sifatnya Kepmenaker RI penyimpanan
berbahaya dan No.187/MEN/1999 Tentang
dilengkapi dengan Pengendalian Bahan kimia
safety sign berbahaya di tempat kerja
Pasal 3 poin a

42
7. Terdapat LDKB Kepnaker RI No.187/MEN/1999
(lembar data Tentang Pengendalian Bahan
keselamatan kimia berbahaya di tempat
bahan) kerja
Pasal 3 poin a
8. Upaya Limbah B3 yang PP No. 74 Tahun 2001 Tentang
penanganan dihasilkan langsung pengelolaan bahan berbahaya
limbah B3 yang diolah oleh pihak ketiga dan beracun
bekerja sama yang telah bekerja sama Pasal 13 ayat (1&2)
dengan pihak K3 dengan PT Pelindo
9. Terdapat Rambu-rambu K3 PP No. 50 tahun 2012 tentang Disarankan agar
rambu-rambu terpasang di area kerja perusahaan wajib memasang setiap rambu-rambu
keselamatan sesuai dengan rambu-rambu K3 sesuai SOP yang ada agar
penempatannya dirawat sebaik
mungkin
10. Tersedia fasilitas Tersedianya fasilitas -Permenakertrans No. Disarankan agar
kebersihan kebersihan yang Pasal 33 ayat (2) kebersihan toilet,
seperti : Toilet, memadai dan dengan wastafel, dan
wastafel, kondisi yang baik, dan - Permenakertrans No. 5 tahun tempat sampah
tempat sampah toilet yang disediakan 2018 pasal 34 ayat 3 tentang tetap di jaga
secara terpisah antara kebersihannya
laki-laki dan perempuan
Tabel 7 Temuan Positif Bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Bahan Berbahaya

43
b) Temuan Negatif

No Temuan Analisa Dokumentasi Dasar Hukum Saran


1. Belum terdapat PT Pelindo belum Permenakertrans No : Disarankan perusahaan
tenaga kesehatan memiliki tenaga Per.01/MEN/1979 tentang dapat menyediakan tenaga
khusus perusahaan medis khusus kewajiban latihan hygiene kesehatan yang telah
yang berlisensi perusahaan perusahaan kesehatan dan berlisensi
hiperkes sehingga masih keselamatan kerja bagi
menggunkan jasa tenaga paramedis perusahaan
petugas medis Pasal 1
dari luar
perusahaan
2. Belum terdapat Pihak perusahaan Permenakertrans RI No : Disarankan perusahaan
petugas P3K PT Pelindo belum PER.15/ MEN/ VIII/ 2008 membentuk petugas P3K
membentuk Tentang Pertolongan pertamayang bertujuan untuk
petugas P3K pada kecelakaan di tempat memberikan pertolongan
kerja pertama bagi tenaga kerja
Pasal 2 ayat (1) maupun orang lain yang
berada di area tempat kerja
yang mengalami
kecelakaan
3 Adanya oli yang Oli-oli tersebut Permenakertrans No.5 th Disarankan sebaiknya oli-
tercecer merupakan oli 2018 tentang K3 Lingkungan oli tersebut dibuatkan
hasil perbaikan Kerja tempat penampungan yang
kendaraan di Pasal 27 Ayat 1 poin a lebih baik lagi sehingga
Workshop PT. tidak tercecer dilantai
Pelindo yang
dikumpulkan

44
diwadah terbuka
sehingga oli
tersebut tercecer
Tabel 8 Temuan Negatif Bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Bahan Berbahaya

45
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi pada PT.PELINDO (PERSERO)-Makassar

dapat disimpulkan bahwa :

a) Bidang Kelembagaan, Keahlian, SMK 3

Berdasarkan dari hasil observasi di PT. Pelindo sudah menerapkan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sesuai dengan aturan-aturan.

Namun terdapat beberapa saran atau masukan yang bias dijadikan

sebagai bahan evaluasi.

b) Bidang Mekanik, Pesawat Uap, Tangki Timbun dan Bejana Tekan

Berdasarkan hasil analisa melalui Praktik Kerja Lapangan pada PT.

Pelindo (Persero) Terminal Petikemas Makassar dapat disimpulkan

bahwa:

1. Proses pengangkatan dan pengangkutan di PT. Pelindo (Persero)

Terminal Petikemas Makassar telah dilakukan sesuai ketentuan

dimana beban yang di angkat tidak melebihi kapasitas maksimum

Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut gunakan.

2. Operator Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut PT. Pelindo (Persero)

Terminal Petikemas Makassar telah memiliki Sertifikat Kompetensi

dan lisensi K3.


3. PT. Pelindo (Persero) Terminal Petikemas Makassar telah Melakukan

pengecekan alat sebelum mengoperasikan alat angkat dan angkut.

4. PT. Pelindo (Persero) Terminal Petikemas Makassar telah memiliki

Tangki timbun BBM yang kapasitasnya sudah sesuai dengan

Peraturan yang berlaku.

5. Mesin genset pada PT. Pelindo (Persero) Terminal Petikemas

Makassar telah memiliki ruangan khusus yang terpisa dari bangunan

tempat kerja.

c) Bidang Konstruksi Bangunan, Listrik, Lift dan Kebakaran

Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh

dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Temuan yang sesuai lebih mendominasi dibandingkan dengan temuan

ketidak sesuaian.

2. Temuan ketidak sesuaian relatif bersifat temuan minor atau ringan

yang dapat segera dilakukan perbaikan.

3. Secara keseluruhan pengelolaan dan penerapan sistem manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan atau area kerja PT

Pelindo (Persero) Makassar sudah berjalan dengan baik.

d) Bidang Kesehatan Kerja Lingkungan dan Bahan Berbahaya

Berdasarkan dari hasil observasi di PT. Pelindo sudah menerapkan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dibuktikan dengan adanya

penghargaan zero accident yang diberikan oleh Menteri Ketenagakerjaan

47
Republlik Indonesia dan gubernur Sulawesi Selatan Namun ada beberapa

hal yang belum diterapkan seperti belum adanya klinik perusahaan,

tenaga medis khusus peusahaan, serta petugas P3K, dan juga mengenai

kondisi tempat kerja yang masih belum aman seperti adanya oli yang

tercecer di bagian workshop. Sehingga perlu adanya progres mengenai

penerapan K3 yang belum ada serta evaluasi perbaikan.

B. Saran

a) Bidang Kelembagaan, Keahlian, SMK 3

Berdasarkan hasil observasi pada PT. Pelindo IV Makassar

menyarankan agar pihak PT. Pelindo IV Makassar dapat melakukan

beberapa hal seperti berikut :

1. Pada saat pemberian safety induction letak layout yang seharusnya

mencangkup seluruh tamu saat menyaksikan video safety induction.

2. Menambah petugas ahli K3 pada setiap bidang pekerjaan.

b) Bidang Mekanik, Pesawat Uap, Tangki Timbun dan Bejana Tekan

Dari beberapa temuan di atas kami merekomendasikan kepada Perusahaan

untuk:

1. Perusahaan melakukan pemeriksaan dan pengujian secara berkala dan

dilakukan 2 tahun setelah pemeriksaan pertama, selanjutnya dilakukan

setiap 1 tahun.

2. Perusahaan memberikan pelatihan K3 pada juru ikat dan teknisi agar

proses kerja lebih aman dan terhindar dari fatality.

48
c) Bidang Konstruksi Bangunan, Listrik, Lift dan Kebakaran

Dari hasil observasi yang dilakukan dan berdasarkan dari temuan positif

dan temuan negatif yang diperoleh, kelompok 3, merekomendasikan

beberapa hal sebagai berikut :

1. Komitmen dari PT Pelindo (Persero) petikemas Makassar dalam

penerapan dan pengelolaan K3 di tempat kerja patut dipertahankan dan

terus ditingkatkan, sebagai upaya dalam menciptakan lingkungan kerja

yang aman, efektif dan efisien serta dapat menunjang Produktivitas

Nasional.

2. PT Pelindo (Persero) petikemas Makassar agar menyediakan

koordinator penanggulangan kebakaran dan ahli K3 penanggulangan

kebakaran.

3. PT Pelindo (Persero) petikemas Makassar agar melakukan pembinaan

dan sertifikasi operator K3 elevataor dan escalator.

d) Bidang Kesehatan Kerja Lingkungan dan Bahan Berbahaya

1. Perusahaan sebaiknya memiliki petugas khusus perusahaan yang

berlisensi hiperkes

2. Disarankan perusahaan untuk membentuk petugas P3K.

3. Memperhatikan Kebersihan Lingkungan Kerja terutama pada bagian

workshop.

49

Anda mungkin juga menyukai