Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT. PERINDUSTRIAN BAPAK DJENGGOT


PENGAWASAN NORMA KONSTRUKSI DAN BANGUNAN, KEBAKARAN,
LISTRIK DAN PENYALUR PETIR 

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM KELOMPOK 2 :

1. Misbakhul Fajri
2. Irpan Hilmi
3. Alvi Handika Siregar
4. Ni Kadek Rosaria Sukmasari
5. Panji Lianto Pratama
6. Hanip Adzhar
7. Nanang Hadi Kusumo

PENYELENGGARA
PT FRESH CONSULTANT
BANDUNG, 12 JULI 2023
KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Allah SWT, makalah tentang K3 ini selesai dibuat untuk memenuhi
persyaratan sebagai Ahli K3 Umum. Makalah ini hanya membahas sebagian kecil dari
bidang – bidang yang diatur oleh undang– undang No. 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan
Kesehatan Kerja. Makalah ini membahas K3 Bidang Konstruksi Bangunan, K3
Penanggulangan Kebakaran, K3 Listrik dan K3 Penyalur Petir. Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) bagaikan pisau bermata dua. Bagi sebagian orang yang tidak menyadari dan
tidak mengetahui dasar – dasar pelaksanaan K3, maka hal ini hanya dianggap sebagai
pemborosan karena memang dalam penerapannya K3 butuh biaya. Tapi bagi sebagian orang
Indonesia yang menjunjung tinggi hak kesetaraan, keteraturan dan kedisiplinan maka
pelaksanaan K3 adalah sebagai perwujudan dan investasi kita dalam mengikuti atau
mematuhi peraturan yang ada dalam hal ini yang sudah tertuang dalam UU No. 1 tahun
1970.

Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam usaha
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam rangka pencegahan Kecelakaan
Kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dalam lingkup perusahaan masing– masing.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 2
A. Latar Belakang 2
B. Maksud dan Tujuan 2
C. Ruang Lingkup 3
D. Dasar Hukum 3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN 6
A. Gambaran Umum Perusahaan 6
B. Temuan Hasil Observasi 7
BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 8
3.1 Analisa Temuan Positif 8
3.2 Analisa dan Pemecahan Masalah Temuan Negatif 12
BAB IV PENUTUP 19
4.1 Kesimpulan 19
4.2 Saran 19
Daftar Pustaka 25

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur organisasi 10
Gambar 2 Diagram alir proses produksi 10
Gambar 3 Denah PT Perindustrian Bapak Djenggot 10

DAFTAR TABEL
Table 1 Hasil observasi Temuan Positif Norma K3 Konstruksi dan Bangunan 18
Table 2 Hasil observasi Temuan Negatif Norma K3 Kebakaran 22
Table 3 Hasil observasi Temuan Positif Norma K3 Listrik 30
Table 4 Hasil observasi Temuan Positif Norma K3 Penyalur Petir 30

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur, serta menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko
kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja,
perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Menerapkan program K3 dalam lingkungan
kerja dengan tujuan agar setiap tenaga kerja berhak untuk mendapatkan jaminan
keselamatan dan kesehatan kerja. Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit
akibat kerja atau lingkungan kerja sangat dibutuhkan sehingga pekerja merasa aman dan
nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kepuasan kerja bagi pekerja, untuk dapat bekerja sebaik mungkin dan juga dapat
mendukung keberhasilan serta target dalam pekerjaan dapat tercapai. Salah satu faktor
yang dapat membentuk kepuasan kerja adalah adanya jaminan dan kondisi kerja yang
nyaman bagi anggota organisasi. Dan K3 merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja. Kecelakaan kerja tidak selalu diukur dengan adanya
korban cidera atau meninggal. K3 di Indonesia diatur pada UU No 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja.
Seiring dengan perkembangan sektor industri, terdapat banyak sumber bahaya yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. Data kecelakaan di Indonesia atas populasi
tenaga kerja 7-8 juta menunjukkan 100.000 peristiwa kecelakan kerja dan meyebabkan
kehilangan hari kerja setiap tahunnya, kerugian rata-rata mencapai 100-200 milyar per
tahun, korban meninggal per tahun rata-rata 1500-2000 orang, penelitian khusus tahun
2000 akibat kecelakaan kerja menunjukkan 70 juta sampai 500 juta jam kerja hilang.
Dari berbagai data tersebut dapat diasumsikan bahwa populasi tenaga kerja adalah 50
juta, sedangkan perbandingan biaya tersembunyi terhadap biaya langsung adalah 4 : 1
Upaya pengendalian terhadap sumber bahaya merupakan salah satu langkah pencegahan
yang bersifat preventif dan dilakukan untuk meminimalisasi angka kecelakaan kerja.
Banyak faktor yang berpotensi menghasilkan bahaya dan harus dikendalikan, beberapa
diantaranya yang juga menjadi pembahasan dalam laporan ini adalah pengendalian
terhadap instalasi listrik, penanggulangan kebakaran dan pengawasan konstruksi
bangunanan. Instalasi listrik adalah jaringan perlengkapan yang membangkitkan,
memakai, mengubah, mengatur, mengalihkan, mengumpulkan, atau membagikan tenaga
listrik dimana untuk objek pengawasannya meliputi semua tempat dimana listrik
dibangkitkan, di transmisikan, dibagikan, disalurkan, dan digunakan. Sumber bahaya
yang akan timbul akibat instalasi listrik bagi manusia dapat berupa arus kejut, panas, dan
medan listrik yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan, gagal jantung, kerusakan
sel, dan terbakar. Dalam hal ini juga berhubungan dengan penyalur petir. Listrik dan
petir yang tidak diperhatikan keamanannya dapat menimbulkan api, dana pi yang tidak
terkendali dapat mengakibatkan bahaya kebakaran. Oleh karena itu, pada setiap tempat
kerja harus memperhatikan K3 penanggulangan kebakaran, seperti alat pemadam
kebakaran, sistem pendeteksi kebarakan, dan petugas pengendali kebakaran. Salah satu
yang sangat bemanfaat dalam pencegahan maupun penanggulangan kebakaran adalah
adanya konstruksi bangunan yang baik, jalur evakuasi yang luas, tahan api, dan
terinformasi kepada semua tenaga kerja.
Sebagai calon AK3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi terhadap sumber
bahaya yang ada di tempat kerja, dan yang menjadi fokus pembahasan laporan ini adalah
instalasi listrik, penangulangan kebakaran dan konstruksi bangunan Selain
mengidentifikasi, diharapkan juga mampu memberikan masukan kepada PT
Perindustrian Pak Djenggot terkait K3 yang sesuai dengan peraturan berlaku.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilaksanakan PKL ini adalah :


1. Membekali para calon Ahli K3 Umum dalam praktek nyata dalam penerapan
persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang
meliputi : keadaan dan fasilitas tenaga kerja,keadaan alat-alat kerja, instalasi serta
peralatan lainnya, penanganan kebakaran dan penyaluran petir pada tempat kerja.
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum di tempat kerja, sehingga para
calon Ahli K3 Umum dapat bertindak secara profesional didalam bekerja dan dapat
memberikan kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga dan meningkatkan
kinerja K3 di tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung jawabnya.
3. Mengetahui Efektifitas,Efisiensi dan Kesesuaian serta Kekurangan dalam Penerapan
SMK3 di Perusahaan
4. Mendapatkan umpan balik untuk tinjauan manajemen dalam rangka meningkatkan
kinerja SMK3

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang dipaparkan dalam laporan ini terkait dengan pengawasan norma
K3 meliputi,
1. K3 Konstruksi Bangunan,
2. K3 Listrik
3. K3 Penyaluran Petir
4. K3 Penanggulangan Kebakaran.

D. Dasar Hukum Pengawasan


Dasar hukum dalam pengawasan norma K3 adalah :
K3 Listrik dan K3 Penyaluran Petir
1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. UU 13 Tahun 2003
3. Permenaker no. 33 tahun 2012 Instalasi listrik di Tempat Kerja.
4. Permenaker No. Per.02/MEN/1989 tentang Instalasi Penyalur Petir. Diganti
Permenaker No 31 th 2015
5. Kepdirjen PPK&K3 No. 47 Tahun 2015, sertifikasi Ahli K3 Bidang Listrik
6. Permen PU NO.2/PRT/M/2017 Tentang Standar Nasional Penangkal Petir
K3 Kebakaran
1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. KEPMENAKER No Kep 186/Men/1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
di tempat kerja
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 04 / Men / 1980, Tentang Ketentuan
Instalasi dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
4. PERMEN PUPR NO 36 TAHUN 2008
K3 Konstruksi dan Bangunan
1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Kep. Dirjen PPK No Kep 20/DJPKK/VI/2004
3. PERMENAKERTRANS NO.PER.01/MEN/1980 tentang K3 Pada
KONSTRUKSI BANGUNAN
BAB II KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan


2.1.1 Profil Perusahaan

Nama perusahaan : PT Perindustrian Bapak Djenggot

Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas

Ijin usaha : Produsen Minuman Kesehatan

Nama pimpinan : Benjamin Watimin

Tahun berdiri : 1948

Lokasi perusahaan : Jalan Raya Semarang – Bawen Km 25. Kel.Bergas


Kidul. Kab. Semarang, 50552

Desa : Bergas Kidul

Kecamatan : Bergas

Kabupaten : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

Jumlah pekerja : 265

Sektor usaha : Minuman jamu tradisional

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan:
- Go Beyond

Misi Perusahaan:
- To serve consumers with the best quality and innovative products thet
represent Orang Tua as “Warisan Tradisi Indonesia”

2.1.3 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi di PT Perindustrian Bapak Djenggot seperti


ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1 Struktur organisasi

2.1.4 Proses Produksi

Diagram alir proses produksi di PT Perindustrian Bapak Djenggot ditunjukkan


pada gambar 2.

Gambar 2 Diagram alir proses produksi

2.1.5 Denah Perusahaan

Denah PT Perindustrian Bapak Djenggot ditunjukkan pada gambar 3.


Gambar 3 Denah PT Perindustrian Bapak Djenggot
2.2 Temuan Hasil Observasi 
2.2.1 Hasil Observasi Norma K3 Bidang Konstruksi & Bangunan
a. Temuan Positif
1. Bangunan kokoh (Terbuat dari rangka baja dan atap baja)
2. Tersedia Failitas yang memadahi untuk Karyawan (mushola)
b. Temuan Negatif
1.

2.2.2 Hasil Obsevasi Norma K3 Kebakaran


a. Temuan Positif
1. APAR sudah tersedia di setiap ruangan
2. Terdapat denah dan penempatan APAR dan hydrant.
3. Jalur evakuasi dan tanggap darurat sudah terpenuhi.
4. Terdapat kotak merah / alarm penanda area yang mengalami kebakaran
5. Terdapat papan petugas yang bertanggung jawab dalam pengaman api.
b. Temuan Negatif
1. Tidak ada kartu gantung pada APAR
2. Tidak ada sprinkler pada bangunan
3. Di Industri tersebut ahli K3 dan koordinator adalah orang yang sama
4. Petugas peran kebakaran belum sesuai dengan rasio pekerja.
5. Jarak box hydrant antara yang satu dengan yang lain 100 meter.

2.2.3 Hasil Observasi Norma K3 Listrik


a. Temuan Positif
1. Sudah terdapat ahli K3 Listrik dan petugas teknisi khusus listrik
2. Terdapat lampu emergency yang langsung terpasang dengan unit
lampu exit
3. Ada gambar LOTO (LogOut TagOut)
4. Ada tempat khusus APD pada ruang genset
5. Operator genset menggunakan APD Ear muff, helm, sepatu safety dan
sarung tangan dan Operator sudah bersertifikasi
6. Kualitas panel relatif bagus dan Kualitas pemasangan kabel relatif
baik.
7. Di area genset sudah terpasang peredam suara dari genset karena suara
genset cukup keras.
8. Instalasi genset terpasang dengan baik apabila listrik padam maka
genset akan menyala secara otomatis.
b. Temuan Negatif
1. Tempat Colokan tidak sesuai
2. Instalasi listrik tidak rapi
3. Pekerja tidak menggunakan kacamata pelindung
4. Tidak ada SLD Instalasi kelistrikan
5. Tidak ada reksa uji genset dari ESDM
6. Tidak ada kartu gantung pada ruangan genset
7. Tidak ada rambu rambu listrik dan papan peringatan bahaya listrik
pada panel genset

2.2.4 Hasil Observasi Norma K3 Penyalur Petir


a. Temuan Positif
1. Sudah ada penangkal petir
2. Sudah ada penyalur petir
b. Temuan Negatif
1. Tutup box penyalur petir rusak dan Tidak ada informasi tahanan
pembumian penyalur petir.
2. Ruang lingkup penangkal petir belum mencukupi dengan lingkungan
yang luas.
BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Hasil Observasi Norma K3 Konstruksi & Bangunan

TEMUAN POSITIF

Saran / Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis Klausul dalam SMK3
Rekomendasi Hukum

UU No. 28
Bangunan Tahun 2002
Bangunan kokoh
kokoh (terbuat tentang
(terbuat dari
1 Bangunan dari rangka Sudah sesuai Bangunan 6.6.1
rangka baja dan
Produksi baja dan atap Gedung
atap baja)
baja)
Permenaker
No. 1/1980
UU No. 28
Tersedia Tahun 2002
Tersedia fasilitas tentang
Ruang fasilitas untuk
2 untuk karyawan Sudah sesuai Bangunan 6.6.1
Mushola karyawan
(mushola) Gedung
(mushola)
Permenaker
No. 1/1980
TEMUAN NEGATIF

Saran / Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis Klausul dalam SMK3
Rekomendasi Hukum

3.2 Hasil Observasi Norma K3 Kebakaran

TEMUAN POSITIF

Saran / Klausul dalam


No Foto Lokasi Temuan Analisis Dasar Hukum
Rekomendasi SMK3

APAR sudah APAR sudah APAR sudah Permenaker No.


tersedia di tersedia di setiap tersedia di setiap Per.04/MEN/1980 tentang
1. Bangunan 2.4.1
setiap ruangan sudah ruangan sudah Syarat Pemasangan dan
ruangan sesuai sesuai Pemeliharaan APAR.
Terdapat
denah dan
Terdapat hydrant Sudah terdapat
2. Bangunan penempatan Kepmenaker No. 186 tahun 1999 2.4.1
di bangunan hydrant
APAR dan
hydrant.

Permen PU No. 30/PRT/M/2008


tentang Bangunan Gedung

Jalur • Menyediakan jalur evakuasi


evakuasi dan Ada jalur Sudah ada jalur yang jelas dan bebas dari
3. Bangunan tanggap evakuasi dan evakuasi dan hambatan. 2.4.1
darurat sudah tanggap darurat tanggap • Memastikan alat pemadam
terpenuhi. kebakaran yang sesuai tersedia
di area yang mudah diakses.

Terdapat kotak Sudah sesuai ada


merah / alarm Ada alarm Permenaker No.
alarm penanda
penanda area penanda area Per.02/MEN/1983 tentang
4. Bangunan area yang 6.4.4
yang yang mengalami Instalasi Alat Alarm Kebakaran
mengalami
mengalami
kebakaran Automatik.
kebakaran kebakaran.

5. Bangunan Terdapat ada petugas yg Sudah sesuai ada Permenaker No 15 tahun 2008 1.4.7
papan petugas tercatat khusus petugas yg tercatat Pasal 7
yang bertanggung jawab khusus
bertanggung dalam pengaman bertanggung jawab
jawab dalam dalam pengaman
api.
pengaman api. api.

TEMUAN NEGATIF

Saran /
No Foto Lokasi Temuan Analisis Dasar Hukum Klausul dalam SMK3
Rekomendasi

Jika tidak kartu


Kartu gantung harus PERMENAKER NO
Bangunan Tidak ada gantung pada
terpasang agar tahu 4 TAHUN 1980
1. dan Ruang kartu gantung APAR maka kita 2.4.1
jadwal
Genset pada APAR tidak tahu jadwal Pasal 22
pemeliharaannya.
pemeliharaannya.

Jika tidak ada


sprinkler di
Tidak ada Sprinkler harus PERMEN PUPR NO
bangunan maka
sprinkler terpasang agar ada 36 TAHUN 2008
2. Bangunan tidak ada 6.7.6
pada pemadam kebakaran
pemadam BAB 4.7.5.6.2
bangunan otomatis.
kebakaran
otomatis.

3. Bangunan Di Industri Ahli K3 dan Seharusnya ahli K3 KEPMEN NO 186 1.4.10


tersebut ahli koordinator dan koordinator TAHUN 1999
K3 dan dirangkap itu orang yang berbeda.
koordinator salah. Pasal 5
adalah orang
Instruksi Menaker
No.Ins.11/M/BW/199
yang sama. 7 tentang Pengawasan
Khusus K3
Penanggulangan
Kebakaran

KEPMEN NO 186
TAHUN 1999
Kebutuhan peran
Petugas peran Kebutuhan peran ponanggulangan Pasal 6
kebakaran ponanggulangan kebakaran
4. Bangunan belum sesuai kebakaran seharusnya 22 orang 1.4.10
dengan rasio seharusnya 22 untuk jumlah Kepmenakertrans No.
pekerja. orang. pekerja sebanyak Kep.186/MEN/1999
265 orang. tentang Unit
Penanggulangan
Kebakaran.

5. Bangunan Jarak box Jarak box Jarak box hydrant SNI No. 03-1735- 6.7.7
hydrant hydrant antara antara yang satu 2000
antara yang yang satu dengan dengan yang lain
satu dengan yang lain 100 seharusnya 35 - 38
yang lain 100 meter itu salah meter. Perhitungan
meter. ini berdasar
jangkauan proteksi
hydrant yang
mencapai 1000 m2.

3.3 Hasil Observasi Norma K3 Listrik

TEMUAN POSITIF

Saran / Klausul dalam


No Foto Lokasi Temuan Analisis Dasar Hukum
Rekomendasi SMK3

Sudah terdapat
ahli K3 Listrik Terdapat ahli K3 Listrik Sudah sesuai ada K3 permenaker-
1. Workshop dan petugas dan petugas teknisi Listrik dan petugas no-12-tahun- 1.2.6
teknisi khusus khusus listrik teknisi khusus listrik 2015 Pasal 6
listrik

Ada lampu emergency


Sudah sesuai lampu
yang langsung terpasang
emergency yang
Terdapat lampu dengan unit lampu exit Permenkes
langsung terpasang
emergency yang sehingga jika ada Nomor 48
Ruang dengan unit lampu exit
2. langsung pemadaman listrik, unit Tahun 2016 6.4.4
Genset sehingga jika ada
terpasang dengan lampu exit akan nyala
pemadaman listrik, unit Bab III
unit lampu exit selama 24 jam non stop. lampu exit akan nyala
selama 24 jam non stop

3. Hasil Wawancara Pada Ada gambar LOTO terpasang Sudah sesuai sebagai permenaker- 6.4.4
sebagai pengaman no-12-tahun-
LOTO (LogOut pengaman pekerja 2015
mesin pengoperasian suatu
TagOut) dan lingkungan
peralatan Pasal 5

Ada tempat permenaker-


Sudah sesuai ada no-12-tahun-
Ruang khusus APD Ada tempat khusus
4. tempat khusus APD 2015 6.16
Genset pada ruang APD pada ruang genset
pada ruang genset
genset Pasal 5

1. Operator 1. Sudah sesuai


genset operator genset
menggunakan 1. Operator genset menggunakan permenaker-
APD Ear menggunakan APD APD Ear muff,
Ruang Ear muff, helm, sepatu helm, sepatu safety no-12-tahun-
muff, helm,
5 2015 6.1.6
Genset sepatu safety safety dan sarung dan sarung tangan.
dan sarung tangan. 2. Sudah sesuai
2. Pasal 5
tangan. Operator sudah
bersertifikasi.
operator
2. Operator
sudah bersertifikasi.
bersertifikasi .

6. Ruang 1. Sudah sesuai permenaker- 6.1.1


Genset 1. Kualitas panel 1. Kualitas panel kualitas panel no-12-tahun-
relatif bagus. relatif bagus. relatif bagus. 2015
2. Kualitas 2. Kualitas Pasal 5
pemasangan pemasangan kabel 2. Sudah sesuai
kabel relatif kualitas
pemasangan
baik. relatif baik. kabel relatif
baik.

Sudah sesuai
Di area genset permenaker-
Area genset sudah dipasang peredam
sudah terpasang
terpasang peredam suara suara dari genset karena no-12-tahun-
Ruang peredam suara
7. dari genset karena suara suara genset cukup 2015 6.1.1
Genset dari genset
genset cukup keras. keras.
karena suara
genset cukup Pasal 5
keras.

Instalasi genset
Sudah sesuai instalasi
terpasang dengan Instalasi genset terpasang permenaker-
Ruang genset terpasang
baik apabila dengan baik apabila
8. listrik padam listrik padam maka
dengan baik apabila no-12-tahun- 6.7.6
Genset listrik padam maka
maka genset genset akan menyala 2015
genset akan menyala
akan menyala secara otomatis.
secara otomatis.
secara otomatis.

TEMUAN NEGATIF

Saran /
Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis Rekomend Klausul dalam SMK3
Hukum
asi
PERMEN
AKER
Seharusnya NO 12
Tempat Colokan Penggunaan colokan ada tempat TAHUN
1 Workshop 2015 2.1.2
tidak sesuai yang tidak sesuai khusus
colokan
Pasal 3

PERMEN
Instalasi listrik tidak Seharusnya AKER
rapi sehingga instalasi NO 12
Instalasi listrik
2. Workshop menyebabkan bahaya listrik di TAHUN 2.1.2
tidak rapi
kepada terhadap tata lebih 2015
pekerja rapi
Pasal 3

Pekerja
seharusnya
menggunak PERMEN
Pekerja tidak AKER
Pekerja tidak an
memakai kacamata NO 12
menggunakan kacamata
3. Workshop pelindung saat TAHUN 6.1.6
kacamata pelindung
melakukan pekerjaan 2015
pelindung saat
gerinda
melakukan Pasal 3
pekerjaan
gerinda.
Seharusnya
setiap
bangunan
memiliki PERMEN
SLD AKER
Tidak ada SLD Tidak ada gambar Instalasi NO 12
4. Bangunan Instalasi SLD Instalasi Listrik Listrik TAHUN 6.5.2
kelistrikan pada bangunan untuk 2015
mengetahui
jalur listrik Pasal 3
pada
bangunan
tersebut.

PERMEN
Reksa Uji AKER
Tidak ada reksa Genset dari NO 12
Ruang Tidak ada reksa uji
5. uji genset dari ESDM TAHUN 6.5.2
Genset Genset dari ESDM
ESDM seharusnya 2015
ada karena
Pasal 5

6. Ruang Tidak ada kartu Apabila tidak ada Seharusnya PERMEN 6.5.2
Genset gantung pada kartu gantung, maka ada kartu AKER
ruangan genset tidak ada jadwal gantung NO 12
pemeliharan genset untuk TAHUN
mengetahui 2015
jadwal
overhaul
terakhir
dan jadwal Pasal 5
pemelihara
an terakhir

Dipasang
rambu PERMEN
Tidak ada rambu Tidak ada rambu AKER
Ruang rambu K3
rambu listrik dan rambu listrik dan NO 12
Genset Listrik dan
7 papan peringatan papan peringatan TAHUN 6.4.4
dan papan
bahaya listrik bahaya listrik pada 2015
Bangunan peringatan
pada panel genset panel genset
bahaya Pasal 5
listrik.

3.4 Hasil Observasi Norma K3 Penyalur Petir

TEMUAN POSITIF

Saran / Klausul dalam


No Foto Lokasi Temuan Analisis Dasar Hukum
Rekomendasi SMK3
Sudah ada Ada penangkal petir
1 Bangunan Sudah sesuai Permenaker No 31 th 2015
penangkal petir di atas bangunan

Sudah ada
2 Bangunan Ada penyalur petir Sudah sesuai Permenaker No 31 th 2015
penyalur petir

TEMUAN NEGATIF

Saran / Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis Klausul dalam SMK3
Rekomendasi Hukum

1 Banguna 1. Tutup box 1. Tutup PERMEN 2.1.2


n 1. Tutup box rusak sehingga box AKER NO
penyalur petir rentan patah diperbaiki. 02 Tahun
rusak. sehingga 2. Nilai
1989
membahayakan pentanahan
2. Tidak ada pekerja lain. seharusnya Pasal 55
informasi 2. Tidak diukur
tahanan diukur.
nilai
pembumian
pentanahan
pembumian
sehingga
apabila nilainya
besar dapat Permenake
penyalur menyebabkan r No 31 th
petir. kerusakan 2015
elektronik.

Ruang lingkup Seharusnya PERMEN


Ruang lingkup
penangkal petir ada lebih dari 1
penangkal petir AKER NO
belum mencukupi
belum penangkal petir 02 Tahun 2.1.2
2. dengan
mencukupi dengan luas 1989
lingkungan yang
dengan bangunan
luas karena hanya
lingkungan yang Pasal 10
ada 1 penangkal tersebut.
luas.
petir.
BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN
1. PT Bapak Jenggot telah menerapkan SMK3 untuk kategori lanjutan dengan
berpredikat emas.
2. Penerapan K3 Kebakaran di perusahaan Bapak Djenggot sudah relatif baik dibuktikan
dengan adanya personil yang bertugas dalam keadaan berbahaya dan tersediannya
Hydrant dan APAR.
3. Secara umum Penerapan K3 listrik sudah dilaksanakan oleh PT Bapak DJenggot.

SARAN
1. Perlu adanya pengawasan untuk pesonil di bidang K3 listrik agar dapat memenuhi
persyaratan perundangan agar pembenahan di perkabelan instalasi listrik untuk
mencegah adanya resiko kosleting.
2. Masih terdapat peluang perbaikan sehingga meminimalisir tingkat dampak kecelakaan
pada PT Bapak DJenggot.
3. Catatan atau rekomendasi yang telah tertuang pada BAB III agar dilaksanakan untuk
mengendalikan K3 sebagai perbaikan agar tetap zero accident
DAFTAR PUSTAKA 

1. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


2. Modul Pembinaan Ahli Keselamatan Kerja Umum (AK3U)
3. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
4. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
5. UU 13 Tahun 2003
6. Permenaker no. 33 tahun 2012 Instalasi listrik di Tempat Kerja.
7. Permenaker No. Per.02/MEN/1989 tentang Instalasi Penyalur Petir. Diganti
Permenaker No 31 th 2015
8. Permenaker No. 01/MEN/1980 Tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja
pada konstruksi bangunan.
9. SKB Menaker dan Menteri PU No.174/MEN/1986 dan No.104/KPTS/1986
tentang K3 pada Kegiatan Konstruksi
10. Permenaker No. Per.04/MEN/1980 tentang Syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan APAR.
11. Permenaker No. Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alat Alarm Kebakaran
Automatik.
12. Kepmenakertrans No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran.
13. Instruksi Menaker No.Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai