1. Misbakhul Fajri
2. Irpan Hilmi
3. Alvi Handika Siregar
4. Ni Kadek Rosaria Sukmasari
5. Panji Lianto Pratama
6. Hanip Adzhar
7. Nanang Hadi Kusumo
PENYELENGGARA
PT FRESH CONSULTANT
BANDUNG, 12 JULI 2023
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Allah SWT, makalah tentang K3 ini selesai dibuat untuk memenuhi
persyaratan sebagai Ahli K3 Umum. Makalah ini hanya membahas sebagian kecil dari
bidang – bidang yang diatur oleh undang– undang No. 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan
Kesehatan Kerja. Makalah ini membahas K3 Bidang Konstruksi Bangunan, K3
Penanggulangan Kebakaran, K3 Listrik dan K3 Penyalur Petir. Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) bagaikan pisau bermata dua. Bagi sebagian orang yang tidak menyadari dan
tidak mengetahui dasar – dasar pelaksanaan K3, maka hal ini hanya dianggap sebagai
pemborosan karena memang dalam penerapannya K3 butuh biaya. Tapi bagi sebagian orang
Indonesia yang menjunjung tinggi hak kesetaraan, keteraturan dan kedisiplinan maka
pelaksanaan K3 adalah sebagai perwujudan dan investasi kita dalam mengikuti atau
mematuhi peraturan yang ada dalam hal ini yang sudah tertuang dalam UU No. 1 tahun
1970.
Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam usaha
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam rangka pencegahan Kecelakaan
Kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dalam lingkup perusahaan masing– masing.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 2
A. Latar Belakang 2
B. Maksud dan Tujuan 2
C. Ruang Lingkup 3
D. Dasar Hukum 3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN 6
A. Gambaran Umum Perusahaan 6
B. Temuan Hasil Observasi 7
BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 8
3.1 Analisa Temuan Positif 8
3.2 Analisa dan Pemecahan Masalah Temuan Negatif 12
BAB IV PENUTUP 19
4.1 Kesimpulan 19
4.2 Saran 19
Daftar Pustaka 25
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur organisasi 10
Gambar 2 Diagram alir proses produksi 10
Gambar 3 Denah PT Perindustrian Bapak Djenggot 10
DAFTAR TABEL
Table 1 Hasil observasi Temuan Positif Norma K3 Konstruksi dan Bangunan 18
Table 2 Hasil observasi Temuan Negatif Norma K3 Kebakaran 22
Table 3 Hasil observasi Temuan Positif Norma K3 Listrik 30
Table 4 Hasil observasi Temuan Positif Norma K3 Penyalur Petir 30
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur, serta menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko
kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja,
perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Menerapkan program K3 dalam lingkungan
kerja dengan tujuan agar setiap tenaga kerja berhak untuk mendapatkan jaminan
keselamatan dan kesehatan kerja. Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit
akibat kerja atau lingkungan kerja sangat dibutuhkan sehingga pekerja merasa aman dan
nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kepuasan kerja bagi pekerja, untuk dapat bekerja sebaik mungkin dan juga dapat
mendukung keberhasilan serta target dalam pekerjaan dapat tercapai. Salah satu faktor
yang dapat membentuk kepuasan kerja adalah adanya jaminan dan kondisi kerja yang
nyaman bagi anggota organisasi. Dan K3 merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja. Kecelakaan kerja tidak selalu diukur dengan adanya
korban cidera atau meninggal. K3 di Indonesia diatur pada UU No 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja.
Seiring dengan perkembangan sektor industri, terdapat banyak sumber bahaya yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. Data kecelakaan di Indonesia atas populasi
tenaga kerja 7-8 juta menunjukkan 100.000 peristiwa kecelakan kerja dan meyebabkan
kehilangan hari kerja setiap tahunnya, kerugian rata-rata mencapai 100-200 milyar per
tahun, korban meninggal per tahun rata-rata 1500-2000 orang, penelitian khusus tahun
2000 akibat kecelakaan kerja menunjukkan 70 juta sampai 500 juta jam kerja hilang.
Dari berbagai data tersebut dapat diasumsikan bahwa populasi tenaga kerja adalah 50
juta, sedangkan perbandingan biaya tersembunyi terhadap biaya langsung adalah 4 : 1
Upaya pengendalian terhadap sumber bahaya merupakan salah satu langkah pencegahan
yang bersifat preventif dan dilakukan untuk meminimalisasi angka kecelakaan kerja.
Banyak faktor yang berpotensi menghasilkan bahaya dan harus dikendalikan, beberapa
diantaranya yang juga menjadi pembahasan dalam laporan ini adalah pengendalian
terhadap instalasi listrik, penanggulangan kebakaran dan pengawasan konstruksi
bangunanan. Instalasi listrik adalah jaringan perlengkapan yang membangkitkan,
memakai, mengubah, mengatur, mengalihkan, mengumpulkan, atau membagikan tenaga
listrik dimana untuk objek pengawasannya meliputi semua tempat dimana listrik
dibangkitkan, di transmisikan, dibagikan, disalurkan, dan digunakan. Sumber bahaya
yang akan timbul akibat instalasi listrik bagi manusia dapat berupa arus kejut, panas, dan
medan listrik yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan, gagal jantung, kerusakan
sel, dan terbakar. Dalam hal ini juga berhubungan dengan penyalur petir. Listrik dan
petir yang tidak diperhatikan keamanannya dapat menimbulkan api, dana pi yang tidak
terkendali dapat mengakibatkan bahaya kebakaran. Oleh karena itu, pada setiap tempat
kerja harus memperhatikan K3 penanggulangan kebakaran, seperti alat pemadam
kebakaran, sistem pendeteksi kebarakan, dan petugas pengendali kebakaran. Salah satu
yang sangat bemanfaat dalam pencegahan maupun penanggulangan kebakaran adalah
adanya konstruksi bangunan yang baik, jalur evakuasi yang luas, tahan api, dan
terinformasi kepada semua tenaga kerja.
Sebagai calon AK3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi terhadap sumber
bahaya yang ada di tempat kerja, dan yang menjadi fokus pembahasan laporan ini adalah
instalasi listrik, penangulangan kebakaran dan konstruksi bangunan Selain
mengidentifikasi, diharapkan juga mampu memberikan masukan kepada PT
Perindustrian Pak Djenggot terkait K3 yang sesuai dengan peraturan berlaku.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang dipaparkan dalam laporan ini terkait dengan pengawasan norma
K3 meliputi,
1. K3 Konstruksi Bangunan,
2. K3 Listrik
3. K3 Penyaluran Petir
4. K3 Penanggulangan Kebakaran.
Kecamatan : Bergas
Kabupaten : Semarang
Visi Perusahaan:
- Go Beyond
Misi Perusahaan:
- To serve consumers with the best quality and innovative products thet
represent Orang Tua as “Warisan Tradisi Indonesia”
TEMUAN POSITIF
Saran / Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis Klausul dalam SMK3
Rekomendasi Hukum
UU No. 28
Bangunan Tahun 2002
Bangunan kokoh
kokoh (terbuat tentang
(terbuat dari
1 Bangunan dari rangka Sudah sesuai Bangunan 6.6.1
rangka baja dan
Produksi baja dan atap Gedung
atap baja)
baja)
Permenaker
No. 1/1980
UU No. 28
Tersedia Tahun 2002
Tersedia fasilitas tentang
Ruang fasilitas untuk
2 untuk karyawan Sudah sesuai Bangunan 6.6.1
Mushola karyawan
(mushola) Gedung
(mushola)
Permenaker
No. 1/1980
TEMUAN NEGATIF
Saran / Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis Klausul dalam SMK3
Rekomendasi Hukum
TEMUAN POSITIF
5. Bangunan Terdapat ada petugas yg Sudah sesuai ada Permenaker No 15 tahun 2008 1.4.7
papan petugas tercatat khusus petugas yg tercatat Pasal 7
yang bertanggung jawab khusus
bertanggung dalam pengaman bertanggung jawab
jawab dalam dalam pengaman
api.
pengaman api. api.
TEMUAN NEGATIF
Saran /
No Foto Lokasi Temuan Analisis Dasar Hukum Klausul dalam SMK3
Rekomendasi
KEPMEN NO 186
TAHUN 1999
Kebutuhan peran
Petugas peran Kebutuhan peran ponanggulangan Pasal 6
kebakaran ponanggulangan kebakaran
4. Bangunan belum sesuai kebakaran seharusnya 22 orang 1.4.10
dengan rasio seharusnya 22 untuk jumlah Kepmenakertrans No.
pekerja. orang. pekerja sebanyak Kep.186/MEN/1999
265 orang. tentang Unit
Penanggulangan
Kebakaran.
5. Bangunan Jarak box Jarak box Jarak box hydrant SNI No. 03-1735- 6.7.7
hydrant hydrant antara antara yang satu 2000
antara yang yang satu dengan dengan yang lain
satu dengan yang lain 100 seharusnya 35 - 38
yang lain 100 meter itu salah meter. Perhitungan
meter. ini berdasar
jangkauan proteksi
hydrant yang
mencapai 1000 m2.
TEMUAN POSITIF
Sudah terdapat
ahli K3 Listrik Terdapat ahli K3 Listrik Sudah sesuai ada K3 permenaker-
1. Workshop dan petugas dan petugas teknisi Listrik dan petugas no-12-tahun- 1.2.6
teknisi khusus khusus listrik teknisi khusus listrik 2015 Pasal 6
listrik
3. Hasil Wawancara Pada Ada gambar LOTO terpasang Sudah sesuai sebagai permenaker- 6.4.4
sebagai pengaman no-12-tahun-
LOTO (LogOut pengaman pekerja 2015
mesin pengoperasian suatu
TagOut) dan lingkungan
peralatan Pasal 5
Sudah sesuai
Di area genset permenaker-
Area genset sudah dipasang peredam
sudah terpasang
terpasang peredam suara suara dari genset karena no-12-tahun-
Ruang peredam suara
7. dari genset karena suara suara genset cukup 2015 6.1.1
Genset dari genset
genset cukup keras. keras.
karena suara
genset cukup Pasal 5
keras.
Instalasi genset
Sudah sesuai instalasi
terpasang dengan Instalasi genset terpasang permenaker-
Ruang genset terpasang
baik apabila dengan baik apabila
8. listrik padam listrik padam maka
dengan baik apabila no-12-tahun- 6.7.6
Genset listrik padam maka
maka genset genset akan menyala 2015
genset akan menyala
akan menyala secara otomatis.
secara otomatis.
secara otomatis.
TEMUAN NEGATIF
Saran /
Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis Rekomend Klausul dalam SMK3
Hukum
asi
PERMEN
AKER
Seharusnya NO 12
Tempat Colokan Penggunaan colokan ada tempat TAHUN
1 Workshop 2015 2.1.2
tidak sesuai yang tidak sesuai khusus
colokan
Pasal 3
PERMEN
Instalasi listrik tidak Seharusnya AKER
rapi sehingga instalasi NO 12
Instalasi listrik
2. Workshop menyebabkan bahaya listrik di TAHUN 2.1.2
tidak rapi
kepada terhadap tata lebih 2015
pekerja rapi
Pasal 3
Pekerja
seharusnya
menggunak PERMEN
Pekerja tidak AKER
Pekerja tidak an
memakai kacamata NO 12
menggunakan kacamata
3. Workshop pelindung saat TAHUN 6.1.6
kacamata pelindung
melakukan pekerjaan 2015
pelindung saat
gerinda
melakukan Pasal 3
pekerjaan
gerinda.
Seharusnya
setiap
bangunan
memiliki PERMEN
SLD AKER
Tidak ada SLD Tidak ada gambar Instalasi NO 12
4. Bangunan Instalasi SLD Instalasi Listrik Listrik TAHUN 6.5.2
kelistrikan pada bangunan untuk 2015
mengetahui
jalur listrik Pasal 3
pada
bangunan
tersebut.
PERMEN
Reksa Uji AKER
Tidak ada reksa Genset dari NO 12
Ruang Tidak ada reksa uji
5. uji genset dari ESDM TAHUN 6.5.2
Genset Genset dari ESDM
ESDM seharusnya 2015
ada karena
Pasal 5
6. Ruang Tidak ada kartu Apabila tidak ada Seharusnya PERMEN 6.5.2
Genset gantung pada kartu gantung, maka ada kartu AKER
ruangan genset tidak ada jadwal gantung NO 12
pemeliharan genset untuk TAHUN
mengetahui 2015
jadwal
overhaul
terakhir
dan jadwal Pasal 5
pemelihara
an terakhir
Dipasang
rambu PERMEN
Tidak ada rambu Tidak ada rambu AKER
Ruang rambu K3
rambu listrik dan rambu listrik dan NO 12
Genset Listrik dan
7 papan peringatan papan peringatan TAHUN 6.4.4
dan papan
bahaya listrik bahaya listrik pada 2015
Bangunan peringatan
pada panel genset panel genset
bahaya Pasal 5
listrik.
TEMUAN POSITIF
Sudah ada
2 Bangunan Ada penyalur petir Sudah sesuai Permenaker No 31 th 2015
penyalur petir
TEMUAN NEGATIF
Saran / Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis Klausul dalam SMK3
Rekomendasi Hukum
KESIMPULAN
1. PT Bapak Jenggot telah menerapkan SMK3 untuk kategori lanjutan dengan
berpredikat emas.
2. Penerapan K3 Kebakaran di perusahaan Bapak Djenggot sudah relatif baik dibuktikan
dengan adanya personil yang bertugas dalam keadaan berbahaya dan tersediannya
Hydrant dan APAR.
3. Secara umum Penerapan K3 listrik sudah dilaksanakan oleh PT Bapak DJenggot.
SARAN
1. Perlu adanya pengawasan untuk pesonil di bidang K3 listrik agar dapat memenuhi
persyaratan perundangan agar pembenahan di perkabelan instalasi listrik untuk
mencegah adanya resiko kosleting.
2. Masih terdapat peluang perbaikan sehingga meminimalisir tingkat dampak kecelakaan
pada PT Bapak DJenggot.
3. Catatan atau rekomendasi yang telah tertuang pada BAB III agar dilaksanakan untuk
mengendalikan K3 sebagai perbaikan agar tetap zero accident
DAFTAR PUSTAKA