Disusun oleh:
Tiara Adelia Rizal
XI Keperawatan 3
NIS.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kompetensi Keahlian Keperawatan di RSU Djatiroto
Lumajang telah disahkan dan disetujui oleh Pembimbing Sekolah, Ketua Program Keahlian
Keperawatan, penanggung jawab PKL yaitu Waka Humas, dan Kepala Sekolah pada:
hari :
tanggal :
(.....................................) (...................................)
Mengetahui,
Penanggung Jawab PKL
Waka Humas
(……………………………)
Kepala Sekolah
(………………………………)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) di RSU Djatiroto Lumajang. Pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan
untuk mengetahui dan memaparkan kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan di DU/DI.
Laporan ini juga menjadi salah satu syarat kelulusan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL).
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk pendidikan dan pelatihan
yang akan membentuk kompetensi peserta didik. Tujuan PKL ini adalah memberikan
pengalaman nyata, mengaplikasikan, dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
Selain itu, kegiatan PKL juga dapat menjadi salah satu cara bagi sekolah dan peserta didik
untuk mengenalkan potensi yang dimiliki kepada DU/DI. .
Laporan ini dapat diselesaikan atas bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian laporan ini, terutama kepada :
1. Drs. Agus Siswantono, M.Psi selaku Kepala SMK Muhammadiyah Lumajang
2. Laily Fitriani, S.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah bagian Humas SMK Muhammadiyah
Lumajang dan selaku penanggung jawab PKL
3. Dyaning Dhamayanti, S.Kep selaku Ketua Program Keahlian Keperawatan dan selaku
Pembimbing Sekolah
4. dewan guru SMK Muhammadiyah Lumajang
5. Wahyu Wulan Wulandari, Amd.kep selaku Kepala Ruangan IGD
6. Yeni S, S.kep selaku Kepala Ruangan Kelas 1
7. Dwi Lestari, Amd.Kep selaku Kepala Ruangan Kelas 2
8. Aris P, S.Kep selaku Kepala Ruangan Kelas 3
9. Siti Amanah S, S.ST. selaku Kepala Ruangan VK.
10. karyawan di Rumah Sakit Umum Djatiroto
11. semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan ini dan tidak dapat
penyusun sebutkan satu persatu.
Tiada gading yang tak retak. Kritik dan saran dari pembimbing sangat kami harapkan
untuk perbaikan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca serta adik kelas yang akan mengikuti PKL.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER DALAM.................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PKL................................................................................................ 1
1.2 Tujuan PKL............................................................................................................. 2
1.3 Manfaat PKL........................................................................................................... 3
1.4 Waktu dan Tempat PKL.......................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI
2.1 Sejarah Institusi....................................................................................................... 1
2.2 Tujuan Pendirian...................................................................................................... 2
2.3 Pengelolaan.............................................................................................................. 3
( Disesuaikan di tempat DU/DI )
BAB III DASAR TEORI
3.1 (Penjabaran disesuaikan tujuan PKL) ..................................................................... 3
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Laporan Pendahuluan tentang Oksigenasi di R. IGD ............................................. 6
4.2 Laporan Pendahuluan tentang Mencuci Tangan di R. Kelas II............................... 7
4.3 Laporan Pendahuluan tentang Tanda – Tanda Vital di R. Kelas III........................ 8
4.4 Laporan Pendahuluan tentang Memandikan Pasien di R.VK ................................. 9
4.5 Laporan Pendahuluan tentang Pemberian Nutrisi di R. Kelas I ............................ 10
4.6 Laporan Pendahuluan tentang Mencuci Rambut di R.Kelas II ............................. 11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 12
5.2 Saran.........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
19. Bila hasil meragukan, pengukuran perlu di ulang kembali (tunggu 30 detik)
20. Turunkan air raksa sampai 0 (nol)
21. Ambil stetoskop
22. Lepaskan manset dan keluarkan udara yang masih tertinggal di dalam manset
23. Gulung manset dan keluarkan udara yang masih tertinggal di dalam manset
24. Catat hasil pada buku dokumentasi
MENGHITUNG DENYUT NADI
25. Tentukan arteri radialis
26. Periksa denyut arteri dengan menggunakan ujung jari ke 2, 3 dan ke 4
27. Hitung jumlah nadi per menit, frekuensi dan iramanya
28. Catat hasil pada buku dokumentasi
MENGHITUNG PERNAFASAN
29. Hitung jumlah pernafasan per menit, frekuensi dan irama pernafasan dengan
melihat naik turunnya pergerakan dinding dada
30. Sebaiknya jangan ajak pasien berbicara
31. Catat hasil pada buku dokumentasi
H. Terminasi
1. Evaluasi
2. Membersihkan alat dan bahan
3. Melepas APD
4. Cuci tangan
5. Dokumentasi
2.4 TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM
A. Pengertian
Teknik relaksasi napas dalam adalah suatu bentuk asuhan keperawatan, yang
dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas
dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan napas secara perlahan, selain dapat mengurangi ketegangan otot,
teknik relaksasi dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan
oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2002)
B. Tujuan
1. Untuk mengurangi/menghilangkan rasa nyeri klien/pasien
2. Membantu mengurangi kecemasan klien/pasien
C. Manfaat
1. Berkurangnya rasa cemas, kawatir dan gelisah
2. Tekanan dan ketegangan jiwa menjadi rendah
3. Detak jantung lebih rendah
4. Kesehatan mental menjadi lebih baik
5. Ketahanan yang lebih besar terhadap penyakit
D. Persiapan Alat
1. Alat tulis
2. Aseptic gel
3. APD
E. Persiapan Pasien
1. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien
2. Menyampaikan maksud dan tujuan tindakan
3. Menanyakan kesediaan pasien
F. Persiapan Lingkungan
1. Menutup jendela
2. Menutup pintu
3. Memasang sketsel
4. Menutup tirai
5. Mempersilahkan pengunjung untuk menunggu di luar dan menyisahkan 1 anggota
keluarga untuk tetap berada di dalam
6. Menyalakan lampu jika ruangan gelap
G. Prosedur Pelaksanaan
1. Mencuci tangan 6 langkah dengan aseptic gel
2. Memakai APD
3. Memberi kesempatan kepada pasien untuk bertanya bila ada sesuatu yang kurang
dipahami/jelas
4. Atur posisi pasien agar rileks tanpa adanya beban fisik
5. Instruksikan pasien untuk melakukan tarik nafas dalam sehingga rongga paru
berisi udara
6. Instruksikan pasien dengan cara perlahan dan menghembuskan udara
membiarkannya ke luar dari setiap anggota tubuh, pada saat bersamaan minta
pasien untuk memusatkan perhatiannya pada sesuatu hal yang indah dan
merasakan betapa nikmatnya rasanya
7. Instruksikan pasien buat bernafas dengan irama normal beberapa saat (1-2 menit)
8. Instruksikan pasien untuk kembali menarik nafas dalam, kemudian
menghembuskan dengan cara perlahan & merasakan saat ini udara mulai
mengalir dari tangan, kaki, menuju paru-paru dan seterusnya sampai udara
mengalir ke seluruh tubuh
9. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yang
mengalir dan merasakan ke luar dari ujung-ujung jari tangan dan kaki serta
rasakan kehangatannya
` 10. Instruksikan pasien buat mengulangi teknik tersebut apabila rasa mual kembali
lagi
11. Setelah pasien mulai merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan
secara mandiri
H. Terminasi
1. Evaluasi
2. Membereskan alat dan bahan
3. Melepas APD
4. Cuci tangan
5. Dokumentasi
2.5 Melaksanakan prosedur kerja kompres hangat dan dingin
A. Pengertian
Kompres Hangat
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain/handuk yang telah
dikompres hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh
tertentu
Kompres Dingin
Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat
yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis.
B. Tujuan
Kompres Hangat
1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Mengurangi/menghilangi rasa sakit
3. Mengurangi kejang otot
Kompres Dingin
1. Menurunkan suhu tubuh
2. Meminimalkan perdarahan
3. Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
C. Manfaat
Kompres Hangat
Dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh dalam menangani
kasus klien yang mengalami pireksia
Kompres Dingin
Berfungsi sebagai pertolongan pertama pada cedera, juga untuk perawatan
lanjutan setelah pengobatan
a) Persiapan alat
Kompres Hangat
1. Baskom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46℃)
2. Handuk kecil
3. Pengalas
4. Perlak
5. Waslap sesuai kebutuhan atau buli-buli hangat
Kompres dingin
1. Kirbat es dengan sarungnya
2. Lap kerja
3. Perlak pengalas
4. Sarung tangan
5. Potongan kecil es ditambah satu sendok teh garam
6. Air dalam wadah
7. Kassa gulung
8. Plester dan larutan klorin 0,5%
b) Persiapan Lingkungan
1. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien
2. Menyampaikan maksud dan tujuan tindakan
3. Menanyakan kesediaan pasien
Kompres hangat
1. Dekatkan alat kepada pasien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi yang nyaman
4. Masukkan handuk ke dalam air hangat yang telah disediakan
1. Kemudian peras handuk tersebut lalu letakkan pada daerah yang nyeri
2. Lakukan tindakan ini selama 15-30 menit dan kompres setiap 5 menit
3. Setelah tindakan selesai atur kembali posisi pasien
4. Bereskan alat
5. Cuci tangan
6. Dokumentasikan
Kompres dingin
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mencuci tangan
3. Mendekatkan alat dan bahan kepada pasien
4. Memasang perlak pengalas
5. Memakai sarung tangan
6. Memasang kompres pada bagian tubuh yang memerlukan dengan jangka
waktu tertentu
7. Membereskan alat
8. Merendam sarung tangan dalam larutan klorin
9. Mencuci tangan