Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

KOMPETENSI KEAHLIAN KEPERAWATAN


DI RSU DJATIROTO LUMAJANG

Disusun oleh:
Tiara Adelia Rizal
XI Keperawatan 3
NIS.

SMK MUHAMMADIYAH LUMAJANG


KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA, ASISTEN KEPERAWATAN,
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK & FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
TERAKREDITASI A
Jalan Letkol Slamet Wardoyo 103 Labruk Lor, Lumajang
Telp.: (0334) 8780785
Website : http:// www.smkmlumajang.sch.id Email : smkm.lmj@gamil.com
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Kompetensi Keahlian Keperawatan di RSU Djatiroto
Lumajang telah disahkan dan disetujui oleh Pembimbing Sekolah, Ketua Program Keahlian
Keperawatan, penanggung jawab PKL yaitu Waka Humas, dan Kepala Sekolah pada:
hari :
tanggal :

Kaprogli Keperawatan Pembimbing Sekolah

(.....................................) (...................................)

Mengetahui,
Penanggung Jawab PKL
Waka Humas

(……………………………)

Kepala Sekolah

(………………………………)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) di RSU Djatiroto Lumajang. Pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan
untuk mengetahui dan memaparkan kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan di DU/DI.
Laporan ini juga menjadi salah satu syarat kelulusan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL).
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk pendidikan dan pelatihan
yang akan membentuk kompetensi peserta didik. Tujuan PKL ini adalah memberikan
pengalaman nyata, mengaplikasikan, dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
Selain itu, kegiatan PKL juga dapat menjadi salah satu cara bagi sekolah dan peserta didik
untuk mengenalkan potensi yang dimiliki kepada DU/DI. .
Laporan ini dapat diselesaikan atas bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian laporan ini, terutama kepada :
1. Drs. Agus Siswantono, M.Psi selaku Kepala SMK Muhammadiyah Lumajang
2. Laily Fitriani, S.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah bagian Humas SMK Muhammadiyah
Lumajang dan selaku penanggung jawab PKL
3. Dyaning Dhamayanti, S.Kep selaku Ketua Program Keahlian Keperawatan dan selaku
Pembimbing Sekolah
4. dewan guru SMK Muhammadiyah Lumajang
5. Wahyu Wulan Wulandari, Amd.kep selaku Kepala Ruangan IGD
6. Yeni S, S.kep selaku Kepala Ruangan Kelas 1
7. Dwi Lestari, Amd.Kep selaku Kepala Ruangan Kelas 2
8. Aris P, S.Kep selaku Kepala Ruangan Kelas 3
9. Siti Amanah S, S.ST. selaku Kepala Ruangan VK.
10. karyawan di Rumah Sakit Umum Djatiroto
11. semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan ini dan tidak dapat
penyusun sebutkan satu persatu.
Tiada gading yang tak retak. Kritik dan saran dari pembimbing sangat kami harapkan
untuk perbaikan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca serta adik kelas yang akan mengikuti PKL.

Lumajang, April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
COVER DALAM.................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PKL................................................................................................ 1
1.2 Tujuan PKL............................................................................................................. 2
1.3 Manfaat PKL........................................................................................................... 3
1.4 Waktu dan Tempat PKL.......................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI
2.1 Sejarah Institusi....................................................................................................... 1
2.2 Tujuan Pendirian...................................................................................................... 2
2.3 Pengelolaan.............................................................................................................. 3
( Disesuaikan di tempat DU/DI )
BAB III DASAR TEORI
3.1 (Penjabaran disesuaikan tujuan PKL) ..................................................................... 3
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Laporan Pendahuluan tentang Oksigenasi di R. IGD ............................................. 6
4.2 Laporan Pendahuluan tentang Mencuci Tangan di R. Kelas II............................... 7
4.3 Laporan Pendahuluan tentang Tanda – Tanda Vital di R. Kelas III........................ 8
4.4 Laporan Pendahuluan tentang Memandikan Pasien di R.VK ................................. 9
4.5 Laporan Pendahuluan tentang Pemberian Nutrisi di R. Kelas I ............................ 10
4.6 Laporan Pendahuluan tentang Mencuci Rambut di R.Kelas II ............................. 11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 12
5.2 Saran.........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu program di SMK berupa kegiatan
yang mengutamakan keahlian dan ketrampilan peserta didik. Pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan ini diselenggarakan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik yang
sesuai dengan kompetensi keahliannya masing-masing. Pengembangan kompetensi
peserta didik ini dilaksanakan langsung di Dunia Usaha/Duni Industri (DU/DI) guna
mengenalkan peserta didik dengan keadaan dunia kerja sebenarnya.
Berdasarkan peraturan pemerintah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Permen Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis
Kompetensi yang Link and Match dengan Industri, serta Keputusan Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah Kemendikbud No. 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur
Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan, maka SMK Muhammadiyah Lumajang
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi peserta didik kelas XI.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk membina kerjasama antara sekolah dengan Dunia
Usaha/Duni Industri (DU/DI) demi terciptanya pembelajaran yang berdasarkan dengan
kebutuhan usaha dan industri. Selain itu, sekolah juga berharap nantinya peserta didik
dapat membuka usaha sendiri.
Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan sesuai dengan
program keahlian masing-masing. Program keahlian keperawatan melaksanakan kegiatan
PKL di lingkungan rumah sakit, puskesmas, balai kesehatan, dan lain-lain. Program
keahlian farmasi melaksanakan kegiatan PKL di lingkungan rumah sakit, puskesmas,
apotek, dan lain-lain. Program keahlian multimedia melaksanakan kegiatan di lingkungan
rumah produksi video, rumah produksi foto, percetakan dan lain-lain. Program keahlian
teknologi laboratorium medik melaksanakan kegiatan di rumah sakit, puskesmas,
laboratorium daerah dan laboratorium klinik swasta.
Berdasarkan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang sudah dilaksanakan
tersebut,. Maka disusunlah “Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)” guna memenuhi
tugas kegiatan Praktik kerja lapangan (PKL) tahun 2019/2020 yang dilaksanakan di …..
(tempat magang masing masing)
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
A. Tujuan Umum
Kegiatan Praktik kerja lapangan (PKL) ini secara umum bertujuan agar peserta
didik dapat:
a. merasakan langsung pembelajaran praktik di dunia kerja
b. memperoleh pengalaman etos kerja
c. mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya
d. mengetahui proses kinerja yang terdapat di perusahaan (produk, tenaga kerja
kedisiplinan, dan keselamatan kerja)
e. membandingkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh di sekolah dengan
pelaksanaan magang di industri
f. memperoleh pengetahuan terkini dari tempat praktik kerja lapangan
g. mengaplikasikan hal yang diperoleh disekolah (sikap, pengetahuan dan
keterampilan) di tempat praktik kerja lapangan, dan
h. memiliki soft skill yang lebih baik dalam hal motivasi, komunikasi,
kemandirian dan kerja keras.
B. Tujuan Khusus
Kegiatan Praktik kerja lapangan (PKL) ini secara khusus bertujuan agar
peserta didik dapat:
a. melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan
keperawatan
b. menerapkan prinsip mencuci tangan 6 langkah
c. mengukur tanda-tanda vital
d. menerapkan prinsip teknik relaksasi napas dalam
e. melaksanakan prosedur kerja kompres hangat dan dingin
f. mobilisasi klien/pasien miring kiri, kanan dan berbaring
g. menolong klien/pasien BAK di tempat tidur
h. menolong klien/pasien BAB di tempat tidur
i. menolong perawatan perineum (vulva hygiene)
j. membantu klien/pasien duduk di tempat tidur
k. memindahkan klien/pasien dari tempat tidur ke brankar dari sebaliknya
l. menyiapkan tempat tidur sebagai bagian dari asuhan keperawatan
m. memberi kompres dingin
n. memberi kompres hangat
o. memasang buli – buli panas
p. memasang kirbat es
q. melakukan perawatan setelah klien/pasien meninggal dunia
r. membersihkan alat – alat keperawatan
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
A. Manfaat Bagi Peserta Didik
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman
kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan etos
kerja yang tinggi
d. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dipelajari
e. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja
B. Manfaat Bagi Sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara
sekolah dengan DU/DI
b. Dapat menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan lapangan
kerja
c. Untuk mendapat keahlian profesional lebih mudah dicapai
d. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama PKL
e. Meningkatkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses
pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana
praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL
C. Manfaat Bagi Dunia Kerja
a. DU/DI lebih dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat sekolah
sehingga dapat menjadi salah satu sarana promosi usaha
b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan DU/DI
c. DU/DI dapat mengembangkan proses dan atau produk melalui optimalisasi
peserta PKL
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya
e. Meningkatkan citra positif DU/DI karena dapat berkontribusi terhadap
dunia pendidikan sekaligus sebagai implementasi dari Inpres No. 9 Tahun
2016
1.4 Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Kegiatan PKL peserta didik SMK Muhammadiyah Lumajang Kompetensi Keahlian
Keperawatan dilaksanakan mulai tanggal 2 Januari – 30 Maret 2018 di RS Djatiroto
Lumajang.masing-masing peserta didik mendapatkan jadwal yang berbeda. Penyusun
mendapatkan jadwal kegiatan pada hari Selasa sampai dengan hari Minggu pada pukul
16.00 WIB – 24.00 WIB. Kegiatan praktik tersebut bertempat di Ruang Paviliun Mawar
dan melayani 39 kamar pasien.
BAB III
DASAR TEORI

2.1 KOMUNIKASI INTERPERSONAL


A. Pengertian
Menurut Cangara (2010) komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi
yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Sedangkan definisi
umum komunikasi interpersonal menurut Enjang (2009:68) adalah komunikasi antar
orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap peserta menangkap reaksi
yang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal
B. Tujuan
1. Menemukan diri sendiri
2. Menemukan diri sendiri
3. Membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain
4. Menemukan dunia luar
C. Manfaat
1. Menjadikan terbentuk dan terpeliharanya hubungan baik antar individu
2. Merubah sikap dan perilaku
3. Memberikan pengetahuan dan informasi
4. Menjadikan citra diri lebih baik
C. Prosedur Pelaksanaan
a) Tahap Pra Interaksi
1. Ucapan salam disampaikan
2. Identitas perawat disampaikan
3. Identitas klien/pasien dan keluarga ditanyakan
b) Tahap Interaksi
1. Tujuan melakukan hubungan/interaksi interpersonal disampaikan
2. Penjelasan yang disampaikan dimengerti oeh klien/pasien atau keluarga
3. Selama komunikasi dipergunakan bahasa yang jelas, sopan dan sistematis
4. Klien/pasien atau keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
5. Privasi klien/pasien selama komunikasi dihargai
6. Sebagai pendengar diperlihatkan dengan sabar dan penuh perhatian serta
empati
7. Komunikasi melalui telepon/tulisan dilaksanakan
c) Tahap Terminasi
1. Akhir komunikasi dirumuskan dan divalidasi
2. Akhir komunikasi disampaikan kepada klien/pasien
3. Salam perpisahan/penutupan dilaksanakan
2.2 CUCI TANGAN
A. Pengertian
Menurut WHO (2009) mencuci tangan adalah suatu prosedur/tindakan
membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir atau hand
rub dengan antiseptik (berbasis alkohol). Tangan tenaga pemberi layanan kesehatan
seperti perawat merupakan sarana yang paling lazim dalam penularan infeksi
nosokomial, untuk itu salah satu tujuan primer cuci tangan adalah mencegah
terjadinya infeksi nosokomial (Pruss, 2005)
B. Tujuan
1. Mengurangi mikroorganisme pada tangan dan mencegah kontaminasi
2. Mencegah atau mengurangi peristiwa infeksi
3. Memelihara tekstur dan integritas kulit tangan dengan tepat
C. Manfaat
1. Mencegah penularan penyakit
2. Lebih bersih
3. Lebih ekonomis
D. Persiapan Alat
1. Bak cuci dengan air yang mengalir
2. Sabun
3. Aseptic Gel
4. Handsanitizer
5. Handuk
6. Tissue
7. Bengkok
E. Prosedur Pelaksanaan
1. Gulung lengan baju yang panjang hingga di atas pergelangan tangan. Lepaskan
perhiasan dan jam tangan
2. Pastikan kukunjari pendek dan terkikir
3. Perhatikan permukaan tangan dan jari terhadap adanya luka goresan atau sayatan
4. Berdiri di depan cuci, pertahankan agar tangan tidak menyentuh permukaan bak
cuci. Ulangi mencuci tangan dari awal jika tangan menyentuh bak cuci selama
proses. Gunakan bak cuci dengan kran yang mudah di jangkau.
5. Lakukan cuci tangan 6 langkah dengan air yang mengalir
a. Basahi kedua telapak tangan anda dengan air yang mengalir dan tuangkan sabun
ke telapak tangan. Selanjutnya, gosok kedua telapak tangan ke arah depan dan
belakang. Jika menggunakan handsanitizer/aseptic gel tuangkan di telapak tangan
dan gerakan kedua telapak tangan dengan gerakan bergantian berlawanan jarum
jam
b. Gosok punggung tangan anda dan masukkan jari anda ke sela-sela jari secara
bergantian
c. Masukkan jari kanan anda ke sela jari kiri untuk membersihkan sela jari
d. Gosok ujung jari dengan mengatupkan jari tangan kanan dan menggosokannya ke
telapak tangan kiri. Lakukan prosedur yang sama pada tangan kiri
e. Gosok dan putar ibu jari secara bergantian
f. Gosok ujung kuku tangan ke telapak tangan kiri. Lakukan secara bergantian
6. Cuci kedua tangan anda dengan air mengalir
7. Gunakan handuk untuk mengeringkan tangan
8. Tutup kran air dengan siku. Untuk menutup kran yang dioperasikan dengan tangan,
gunakan tissue bersih dan kering
9. Pertahankan tangan tetap bersih
2.3 TANDA – TANDA VITAL
A. Pengertian
Tanda-Tanda Vital atau sering disebut dengan TTV adalah suatu cara untuk
mendeteksi sistem tubuh. Ada 4 komponen tanda-tanda vital yang harus dipantau oleh
tenaga kesehatan yaitu tekanan darah, denyut nadi, laju pernapasan, dan suhu tubuh.
B. Tujuan
Mengetahui kemampuan siswa asisten perawat dalam melakukan tindakan tanda
tanda vital agar dapat mengetahui keadaan suhu, pernapasan , nadi dan tekanan darah
pasien.
C. Manfaat
1. Menjadi indikator fungsi dasar tubuh
2. Menilai kesehatan fisik umum
3. Mengukur seberapa baik tubuh bisa mengatasi stress fisiologis
4. Mendeteksi apabila ada kemungkinan penyakit kronis
D. Persiapan Alat
1. Baki
2. APD (handscone, masker, skoret)
3. Aseptic gel
4. Termometer axilla
5. 3 buah botol berisi larutan sabun, larutan savlon, dan air bersih
6. Tissue
7. Sphygmomanometer raksa
8. Stetoskop
9. Arloji
10. Buku dokumentasi dan alat tulis
11. Bengkok
E. Persiapan Pasien
1. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien
2. Menyampaikan maksud dan tujuan tindakan
3. Menanyakan kesediaan pasien
F. Persiapan Lingkungan
1. Menutup pintu
2. Menutup jendela
3. Memasang sketsel
4. Mempersilahkan pengunjung untuk menunggu di luar dan menyisakan satu
anggota keluarga untuk tetap berada di dalam
5. Menyalakan lampu bila ruangan gelap
G. Prosedur Pelaksanaan
1. Letakkan alat-alat di dekat pasien
2. Memakai APD (mulai dari skoret, masker)
3. Cuci tangan 6 langkah
4. Memakai handscoon
MENGUKUR SUHU AKSILA
5. Atur posisi pasien
6. Buka sedikit baju atas pasien, tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila
menggunakan tissue (bisa dilakukan asisten perawat atau pasien)
7. Turunkan suhu termometer hingga di bawah 35℃
8. Letakkan termometer pada daerah aksila dengan lengan pasien di lipatkan ke
dada
9. Setelah 3-10 menit termometer diangkat dan dibersihkan dengan tissue
10. Catat hasil pada buku dokumentasi
11. Cuci termometer dengan air sabun, keringkan dengan tissue kemudian savlon lalu
keringkan, bilas dengan air bersih dan keringkan
MENGUKUR TEKANAN DARAH
11. Letakkan lengan yang hendak di ukur tekanan darah dengan kedudukan
volar
12. Gulung lengan baju
13. Pastikan sphygmomanometer pada posisi on
14. Pasang manset pada lengan atas sekitar 3 cm di atas fossa cubitti (jangan terlalu
ketat maupun longgar)
15. Letakkan stetoskop pada arteri branchialis
16. Tutup sekrup balon karet
17. Pompa balon sehingga udara masuk ke dalam manset sampai detak arteri tidak
terdengar lagi dan naikan 30mmHg di atas nilai sistolik
18. Buka sekrup balon perlahan-lahan dengan kecepatan 2-3 mmHg per detik sambil
melihat skala dan dengarkan bunyi detak pertama dan detak terakhir

19. Bila hasil meragukan, pengukuran perlu di ulang kembali (tunggu 30 detik)
20. Turunkan air raksa sampai 0 (nol)
21. Ambil stetoskop
22. Lepaskan manset dan keluarkan udara yang masih tertinggal di dalam manset
23. Gulung manset dan keluarkan udara yang masih tertinggal di dalam manset
24. Catat hasil pada buku dokumentasi
MENGHITUNG DENYUT NADI
25. Tentukan arteri radialis
26. Periksa denyut arteri dengan menggunakan ujung jari ke 2, 3 dan ke 4
27. Hitung jumlah nadi per menit, frekuensi dan iramanya
28. Catat hasil pada buku dokumentasi
MENGHITUNG PERNAFASAN
29. Hitung jumlah pernafasan per menit, frekuensi dan irama pernafasan dengan
melihat naik turunnya pergerakan dinding dada
30. Sebaiknya jangan ajak pasien berbicara
31. Catat hasil pada buku dokumentasi
H. Terminasi
1. Evaluasi
2. Membersihkan alat dan bahan
3. Melepas APD
4. Cuci tangan
5. Dokumentasi
2.4 TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM
A. Pengertian
Teknik relaksasi napas dalam adalah suatu bentuk asuhan keperawatan, yang
dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas
dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan napas secara perlahan, selain dapat mengurangi ketegangan otot,
teknik relaksasi dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan
oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2002)
B. Tujuan
1. Untuk mengurangi/menghilangkan rasa nyeri klien/pasien
2. Membantu mengurangi kecemasan klien/pasien
C. Manfaat
1. Berkurangnya rasa cemas, kawatir dan gelisah
2. Tekanan dan ketegangan jiwa menjadi rendah
3. Detak jantung lebih rendah
4. Kesehatan mental menjadi lebih baik
5. Ketahanan yang lebih besar terhadap penyakit
D. Persiapan Alat
1. Alat tulis
2. Aseptic gel
3. APD
E. Persiapan Pasien
1. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien
2. Menyampaikan maksud dan tujuan tindakan
3. Menanyakan kesediaan pasien
F. Persiapan Lingkungan
1. Menutup jendela
2. Menutup pintu
3. Memasang sketsel
4. Menutup tirai
5. Mempersilahkan pengunjung untuk menunggu di luar dan menyisahkan 1 anggota
keluarga untuk tetap berada di dalam
6. Menyalakan lampu jika ruangan gelap
G. Prosedur Pelaksanaan
1. Mencuci tangan 6 langkah dengan aseptic gel
2. Memakai APD
3. Memberi kesempatan kepada pasien untuk bertanya bila ada sesuatu yang kurang
dipahami/jelas
4. Atur posisi pasien agar rileks tanpa adanya beban fisik
5. Instruksikan pasien untuk melakukan tarik nafas dalam sehingga rongga paru
berisi udara
6. Instruksikan pasien dengan cara perlahan dan menghembuskan udara
membiarkannya ke luar dari setiap anggota tubuh, pada saat bersamaan minta
pasien untuk memusatkan perhatiannya pada sesuatu hal yang indah dan
merasakan betapa nikmatnya rasanya
7. Instruksikan pasien buat bernafas dengan irama normal beberapa saat (1-2 menit)
8. Instruksikan pasien untuk kembali menarik nafas dalam, kemudian
menghembuskan dengan cara perlahan & merasakan saat ini udara mulai
mengalir dari tangan, kaki, menuju paru-paru dan seterusnya sampai udara
mengalir ke seluruh tubuh
9. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yang
mengalir dan merasakan ke luar dari ujung-ujung jari tangan dan kaki serta
rasakan kehangatannya
` 10. Instruksikan pasien buat mengulangi teknik tersebut apabila rasa mual kembali
lagi
11. Setelah pasien mulai merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan
secara mandiri
H. Terminasi
1. Evaluasi
2. Membereskan alat dan bahan
3. Melepas APD
4. Cuci tangan
5. Dokumentasi
2.5 Melaksanakan prosedur kerja kompres hangat dan dingin
A. Pengertian
Kompres Hangat
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain/handuk yang telah
dikompres hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh
tertentu
Kompres Dingin
Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat
yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis.
B. Tujuan
Kompres Hangat
1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Mengurangi/menghilangi rasa sakit
3. Mengurangi kejang otot
Kompres Dingin
1. Menurunkan suhu tubuh
2. Meminimalkan perdarahan
3. Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
C. Manfaat
Kompres Hangat
Dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh dalam menangani
kasus klien yang mengalami pireksia
Kompres Dingin
Berfungsi sebagai pertolongan pertama pada cedera, juga untuk perawatan
lanjutan setelah pengobatan
a) Persiapan alat
Kompres Hangat
1. Baskom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46℃)
2. Handuk kecil
3. Pengalas
4. Perlak
5. Waslap sesuai kebutuhan atau buli-buli hangat
Kompres dingin
1. Kirbat es dengan sarungnya
2. Lap kerja
3. Perlak pengalas
4. Sarung tangan
5. Potongan kecil es ditambah satu sendok teh garam
6. Air dalam wadah
7. Kassa gulung
8. Plester dan larutan klorin 0,5%
b) Persiapan Lingkungan
1. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien
2. Menyampaikan maksud dan tujuan tindakan
3. Menanyakan kesediaan pasien
Kompres hangat
1. Dekatkan alat kepada pasien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi yang nyaman
4. Masukkan handuk ke dalam air hangat yang telah disediakan
1. Kemudian peras handuk tersebut lalu letakkan pada daerah yang nyeri
2. Lakukan tindakan ini selama 15-30 menit dan kompres setiap 5 menit
3. Setelah tindakan selesai atur kembali posisi pasien
4. Bereskan alat
5. Cuci tangan
6. Dokumentasikan
 Kompres dingin
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mencuci tangan
3. Mendekatkan alat dan bahan kepada pasien
4. Memasang perlak pengalas
5. Memakai sarung tangan
6. Memasang kompres pada bagian tubuh yang memerlukan dengan jangka
waktu tertentu
7. Membereskan alat
8. Merendam sarung tangan dalam larutan klorin
9. Mencuci tangan

Anda mungkin juga menyukai