Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI

ANALISA DOKUMEN TRANSAKSI PADA KANTOR DPPKB

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA


KOTAMOBAGU

DISUSUN OLEH :

NAMA ; NABILA ANASTASSYA ELLY

NIS/NISN; 59831060/20382

PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI I KOTAMOBAGU

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri

Judul : ANALISA DOKUMEN TRANSAKSI PADA KANTOR DPPKB

Yang telah dilaksanakan oleh siswa

Nama : Nabila Anastassya Elly

NIS/NISN :

Jurusan : Akuntansi Keuangan Lembaga

Menyetujui,

Instruktur DU/DI Pembimbing

Ahmad Yani Umar .SE Sudarmin Amdar, SE

Mengesahkan,

Kepala Jurusan Akutansi Keuangan Kepala Dinas DPPKB Kotamobagu

Sumiyanthi T. Manangin, S.Pd Ahmad Yani Umar, SE


NIP. 19840101 200902 2 001 NIP. 197208261993031006

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMK Negeri I Kotamobagu

Hj. Sartika Paputungan, S. Pd


NIP. 19641019 198902 2 005
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa, yang senantiasa telah
melimpahkan rahmatNya, sehingga pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DPPKB dapat
dilaksanakan dengan lancar. Begitu pula dalam menyusun laporan ini dapat diselesaikan tepat
waktu sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan selama proses pelaksaan praktek kerja
industri.

Kegiatan prakerin dan penyusunan Laporan Prakerin ini dapat terlaksana dengan baik
berkat bantuan dari pihak-pihak terkait. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Hj. Sartika Paputungan, S.Pd selaku Kepala sekolah SMK Negeri I Kotamobagu.
2. Ibu Sumiyanti T. Manangin, S. Pd selaku ketua program keahlian Akutansi dan
Keuangan Lembaga.
3. Ibu Sudarmi Amdar selaku Guru pembimbing yang telah membimbing pelaksanaan
Prakerin.
4. Bapak Ahmad Yani Umar, SE selaku kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan
Keluarga Berencana (DPPKB).
5. Seluruh Pegawai Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DPPKB)
6. Bapak Dan Ibu Guru, SMK Negeri I Kotamobagu
7. Semua pihak yang turut membantu dalam pelaksanaan prakerin.

Penyusun menyadari bahwa laporan prakerin ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penyusun mengharapkan adanya saran, masukan maupun kritikan yang membangun guna
melengkapi kekurangan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat kepada kita
semua amin.

Kotamobagu, Januari 2022

PENYUSUN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………….

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………………

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...

1.1. Latar Belakang……………………………………………………………….

1.2. Tujuan Praktek kerja Industri………………………………………………....

1.3. Manfaat Praktek kerja Industri…………………………………………………

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………………..


2.1.Teori-Teori Pendukung………………………………………………………..

2.2.Gambaran Kantor………………………………………………………………

2.3.Sturuktur Organisasi Kantor……………………………………………………

BAB III LAPORAN PENGAMATAN PELAKSANA PRAKERIN……….………………

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksaan Prakerin…………………………………………

3.2.
3.3.
3.4.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………….
4.1. Kesimpulan……………………………………………………………………..
4.2. Saran…………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Prakerin atau Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk melatih dan
memberikan pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha
yang relevan terkait kompetensi keahlian masing masing. Selain itu prakerin juga
bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa
mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat
seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan teknis
dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan, meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
serta mengasah dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari
sekolah masing masing terkait jurusannya.
Kegiatan prakerin merupakan salah satu bentuk kegiatan dari sekian
banyak visi dan misi SMK Negeri 1 Kotamobagu dalam mempersiapkan siswa
dan siswinya untuk memasuki dunia industri dan dunia usaha (DI/DU) nantinya.
Dunia industri dan dunia usaha tersebut tentunya tidak dapat diperoleh dengan
mudah, maka dari itu para siswa tidak hanya dibekali dengan teori belajar saja
tetapi juga pemahaman tentang lingkungan yang akan mereka hadapi setelah lulus
sekolah. Kegiatan prakerin dilaksanakan sesuai dengan kemampuan atau kejuruan
yang terdapat pada masing masing siswa.
Tugas Pokok Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang pengendalian penduduk, keluarga
berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang menjadi kewenangan
Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-perundangan.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Fungsi untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (1) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, mempunyai
fungsi:
 perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian kuantitas penduduk
dan keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
 pelaksanaan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang pengendalian
kuantitas penduduk, keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan
keluarga.
 pelaksanaan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian
kuantitas penduduk.
 pelaksanaan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk.
 pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi pengendalian
kuantitas penduduk dan keluarga berencana.
 pelaksanaan Pendayagunaan tenaga Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB
dan kader KB.
 pelayanan KB.
 pelaksanaan pemberdayaan dan peningkatan peranserta organisasi
kemasyarakatan dalam pelaksanaan pelayanan, pembinaan kesertaan ber
KB, pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
 penyelenggaraan urusan kesekretariatan.
 pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional.

1.2.Tujuan Praktek Industri


Adapun beberapa tujuan praktek kerja industry (PRAKERIN) yaitu ;
1. diharapkan dapat mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di
sekolah sehingga dapat diterapkan dengan baik.
2. dapat membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi
prakerin. Sehingga dapat melihat peluang di masa depan.
3. Bisa melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional
di dunia kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau canggung
lagi berkomunikasi secara profesional.
4. dapat membentuk etos kerja yang baik bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga
kedepannya siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.
5. bisa menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki
oleh siswa-siswi prakerin sesuai bidang masing-masing;
6. dapat menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
7. bisa menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri
maupun dunia usaha.

1.3.Manfaat Praktek Industri


 Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional,
dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan zaman.
 Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah kejuruan ( SMK ).
 Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar dunia usaha
serta industri yang professional dan handal.
 Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta memberikan
pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
 Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik
dalam dunia usaha maupun dunia Industri.
 Mengenalkan siswa – siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan
usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
 Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga
kerja yang berkualitas.
 Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
 Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan
kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
 Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi itu sendiri,
karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat didunia usaha/industri.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Teori- Teori Pendukung
Analisa Dokumen yang berfungsi untuk menganalisis sistem
yang masuk ke dalam sistem maupun yang keluar sistem serta
mengetahui deskripsi dan keterangan dari dokumen-dokumen, Analisa
prosedur berfungsi untuk menganalisis data yang mengalir pada suatu
sistem, dan evaluasi sistem berfungsi untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan pada suatu sistem.
Dokumen transaksi atau bukti transaksi atau bisa juga disebut
bukti akuntansi adalah dokumen-dokumen dasar transaksi (baik yang
dibuat sendiri maupun yang berasal dari pihak luar) yang digunakan
sebagai sumber pencatatan atau penyusunan laporan keuangan oleh
suatu unit usaha.
Bukti transaksi adalah bukti tertulis yang mencatat atau
merekap seluruh kegiatan transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan
atau sebuah bisnis. Bukti transaksi memiliki peran penting dalam
mencegah munculnya permasalahan dalam hal keuangan di waktu
yang akan datang.
Bukti transaksi yang sudah dicatat adalah pegangan untuk
mempermudah tim akuntan perusahaan atau sebuah bisnis dalam
menyusun laporan keuangan. Banyak manfaat yang bisa didapatkan
dari adanya pencatatan bukti transaksi secara urut dan rutin. Selain bisa
untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab dalam sebuah
transaksi yang sudah terjadi, bukti transaksi juga bisa mencegah
terjadinya kesalahan dalam penghitungan finansial sebuah bisnis atau
perusahaan.
Adanya pencatatan transaksi dalam bentuk sebuah bukti
transaksi bukan tanpa tujuan. Ada beberapa tujuan dari pencatatan
transaksi, antara lain:
- Untuk memberikan informasi yang rinci dan detail
mengenai perubahan pada sumber finansial sebuah bisnis
atau perusahaan yang terjadi akibat adanya aktivitas usaha
yang disebut transaksi.
- Untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan
sumber-sumber finansial, modal perusahaan, serta
kewajiban yang harus dibayarkan.
- Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat
membantu perusahaan untuk memperkirakan potensi
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan kedepannya.
- Untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan
laporan keuangan perusahaan yang relevan kepada
pengguna laporan keuangan.
- Untuk menghindari terjadinya selisih atau kesalahan dalam
pencatatan keuangan sebuah bisnis atau perusahaan. Dalam
hal ini, seluruh bukti transaksi yang ada harus disimpan
dengan rapi.

Selain memiliki beberapa tujuan tertentu, pencatatan kegiatan


transaksi dalam sebuah bukti transaksi juga memiliki manfaat dan
fungsi yang berperan penting dalam sebuah bisnis yang sedang
dijalankan. Secara umum, manfaat dari bukti transaksi adalah:

- Dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan atau


selisih dalam pencatatan akuntansi dengan cara menyatakan
transaksi dalam bentuk tulisan.
- Berfungsi sebagai dasar untuk pencatatan akuntansi,
- Menghindari duplikasi pada pengumpulan data keuangan.
- Dapat diketahui pihak yang bertanggung jawab atas
terjadinya transaksi.
- Bisa menjadi media yang berisikan data informasi
keuangan.

Secara garis besar, bukti transaksi terbagi menjadi dua kategori,


yaitu bukti transaksi internal dan bukti transaksi eksternal.

Bukti transaksi internal adalah bukti transaksi yang berasal dari


dalam perusahaan atau sebuah bidang bisnis. Transaksi yang terjadi
biasanya dilakukan oleh pihak personalia perusahaan untuk keperluan
internal. Transaksi yang dibuat maupun transaksi yang dikeluarkan
semuanya berasal dan berdasarkan kebutuhan perusahaan.

Contoh dari bukti transaksi internal, misalnya memo dari


pimpinan instansi/perusahaan kepada karyawan kantor, atau adanya
perubahan nilai finansial karena penyusutan aset instansi/perusahaan,
bisa juga kebutuhan perlengkapan kantor di berbagai divisi yang ada
dalam perusahaan.

Bukti transaksi eksternal adalah bukti pencatatan transaksi yang


berlangsung antara pihak perusahaan dengan pihak dari luar
perusahaan.

Contoh bukti transaksi eksternal ada bermacam-macam,


misalnya kuitansi, faktur, cek, nota kredit, nota debet, dan lain
sebagainya.

Macam-macam bukti transaksi ada banyak, berikut ini adalah


contoh bukti transaksi baik dari transaksi internal dan juga eksternal.

1. Memo
Memo adalah suatu tulisan atau catatan yang singkat, padat, jelas
serta mudah dipahami. Memo biasanya hanya terdiri dari maksimal
sepuluh baris kata dan tidak boleh lebih. Memo termasuk dalam
contoh bukti transaksi internal.
Memo biasanya hanya berisi pesan–pesan sederhana yang langsung
ke topik pembicaraan. Beberapa unsur yang umumnya terdapat
dalam penulisan memo, antara lain:
- Nomor memo
- Tanggal
- Nama Pengirim
- Nama Penerima
- Subjek memo
- Isi memo
Unsur-unsur yang ada di sebuah memo secara umum
hampir mirip dengan unsur-unsur yang dimiliki dalam
penulisan surat resmi. Perbedaannya hanya terletak pada
jumlah kata yang mengimplikasikan bahwa memo memiliki
jauh lebih sedikit kata jika dibandingkan dengan surat
resmi.
Contoh dari memo misalnya adalah pesan dari atasan
kepada pihak akuntan mencatat dan mempersiapkan gaji
pegawai yang masih harus dibayar pada akhir periode.
2. Nota Kredit
Nota kredit adalah sebuah dokumen yang digunakan oleh
seseorang dalam membuktikan telah terjadinya pengurangan
piutang usaha. Penurunan piutang usaha ini biasanya terjadi
disebabkan oleh pengembalian barang dagang dari pembeli atau
akibat adanya penurunan harga.
Sedangkan penurunan harganya sendiri bisa terjadi akibat dari
ketidaksesuaian atau kerusakan barang serta kualitas yang berbeda
dari ekspektasi awal pembeli.
Nota kredit adalah bukti transaksi yang dikeluarkan oleh penjual
dan berfungsi sebagai alat persetujuan dari penjual atas
permohonan pengurangan harga yang diminta oleh pembeli karena
barang yang diterima mengalami kerusakan atau tidak sesuai
dengan apa yang dipesan oleh pembeli. Untuk itulah, nota kredit
semestinya ditandatangani oleh penjual untuk mengurangi piutang
usaha yang nantinya akan ditagihkan kepada pembeli.

3. Nota Debet
Nota debet adalah bukti transaksi dalam bentuk permintaan
pengurangan harga kepada pihak penjual atau bukti yang berisi
informasi yang menyatakan tentang pengiriman kembali barang
yang tidak sesuai dengan pesanan (rusak).
Nota debet merupakan dokumen bukti terjadinya suatu
pengurangan utang usaha yang disebabkan oleh adanya
pengembalian barang dagang atau penurunan harga yang dibuat
oleh pembeli.
Biasanya nota debet memiliki 2 salinan. Satu lembar dipegang oleh
pembeli dan lembar yang lain dipegang oleh penjual. Nota debet
hanya akan dikembalikan saat barang sudah kembali pada pembeli.
4. Nota Kontan
Nota kontan sebagai bukti transaksi adalah bukti atau dokumen
pembayaran yang dikeluarkan oleh penjual pada pembeli atas
penjualan barang secara tunai. Berbeda dengan nota kredit dan
debit yang berhubungan dengan utang piutang antara kedua belah
pihak, nota kontan adalah contoh bukti transaksi yang dikeluarkan
oleh penjual setelah pembelinya melakukan pelunasan atas barang
yang dibeli melalui pembelian langsung.
Nota kontan juga biasanya dibuat dengan menggunakan salinan
minimal dua rangkap. Nota asli diberikan kepada pembeli,
sementara salinannya disimpan oleh penjual untuk catatan atau
arsip.
5. Faktur
Faktur atau invoice adalah berkas tertulis mengenai barang yang
dijual, baik jumlah dan harganya. Faktur biasanya dikeluarkan oleh
pihak penjual kepada pihak pembeli. Faktur berfungsi sebagai
bahan pertimbangan pembeli untuk meneliti barang-barang yang
dibelinya.
Ciri utama faktur pada umumnya adalah memuat informasi detail
mengenai nama dan alamat penjual, nomor faktur, nama dan
alamat pembeli, tanggal pesanan, syarat pembayaran, keterangan
mengenai barang seperti jenis barang, harga satuan, kuantitas
barang dan jumlah harga.
Fungsi utama faktur sebagai bukti transaksi adalah dengan menjadi
media pencatatan bagi setiap barang atau produk yang
dideskripsikan dengan benar serta sesuai dengan kondisi yang ada,
lengkap, dan tidak rancu. Hal ini dilakukan untuk menghindari
komplain ketika terdapat ketidaksesuaian barang yang diterima
oleh pembeli.
6. Kuitansi
Kuitansi adalah salah satu dari macam-macam bukti transaksi yang
dibuat hanya pada saat penerimaan sejumlah uang. Berbeda dengan
faktur yang merupakan bukti transaksi antara penjual dan pembeli,
kuitansi adalah bukti tanda terima uang atau bukti bahwa telah
diterimanya sejumlah uang.
Kuitansi biasanya dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima
uang untuk kemudian diserahkan kepada pihak yang telah
melakukan pembayaran.
Kuitansi terdiri dari dua rangkap, satu rangkap dari kuitansi akan
dipegang pembeli/pihak yang membayar dan satunya lagi dipegang
oleh penjual/yang menerima pembayaran.
7. Cek
Contoh bukti transaksi berikutnya adalah cek. Cek merupakan
sebuah perintah pembayaran yang dibuat oleh pihak yang
mempunyai rekening di suatu bank, dengan maksud agar bank
tersebut membayarkan sejumlah uang yang tertulis kepada si
pembawa cek tersebut.
Umumnya cek terdiri dari 2 bagian yaitu bagian sebelah kiri buku
cek sebagai bukti arsip pihak yang mengeluarkan dan
menandatangani cek tersebut. Sedangkan sebelah kanan cek adalah
bagian yang diberikan kepada pihak yang menerima pembayaran
cek tersebut.
Salah satu fungsi lain dari cek itu adalah untuk mengambil uang di
rekening giro serta sebagai nilai tukar selain mata uang.
8. Bilyet Giro
Bilyet giro termasuk dalam salah satu contoh bukti transaksi
eksternal. Bilyet Giro adalah surat perintah untuk
memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nasabah suatu
bank ke rekening penerima yang namanya disebutkan dalam bilyet
giro pada bank yang sama atau bank lain.
Seringkali bilyet giro dianggap sebagai kebalikan dari cek karena
fungsinya yang berbeda dan bertolak belakang antara satu dengan
yang lainnya.
9. Bukti Setoran Bank
Bukti transaksi lainnya adalah bukti setoran bank. Bukti setoran
bank merupakan catatan transaksi berupa lembar slip setoran yang
disediakan oleh pihak bank untuk digunakan pada saat melakukan
setoran uang ke bank, seperti untuk tabungan atau investasi.
10. Bukti Kas Masuk
Bukti transaksi yang satu ini adalah dokumen tertulis terkait
penerimaan uang (kas) yang disertai oleh buktinya. Bukti tersebut
biasanya hanya digunakan oleh pihak internal perusahaan sekaligus
sebagai data pengarsipan.
Kas yang masuk di sini bisa berasal dari uang tunai yang
dibayarkan oleh konsumen dalam bentuk cicilan, bunga, jenis
investasi, dan sebagainya.

11. Bukti Kas Keluar


Bukti transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas atau
pembayaran disebut bukti kas keluar. Kas dikeluarkan untuk
membayar biaya perlengkapan, peralatan, dan segala hal yang
dibutuhkan oleh kantor.
Contoh bukti transaksi kas ini berisi keterangan lengkap, mulai dari
tanggal, nama, keterangan kegiatan, dan ditandatangani oleh pihak
yang memiliki otoritas keuangan di perusahaan. Bukti tersebut
dapat digunakan oleh pihak akuntan untuk menyusun laporan
keuangan perusahaan dalam jumlah kecil.

12. Rekening koran


Rekening koran adalah bukti mutasi kas di bank yang disusun oleh
bank untuk para nasabahnya dan dipakai untuk dasar penyesuaian
pencatatan antara saldo kas menurut perusahaan dan saldo kas
menurut bank.
Tugas Pokok yaitu Tugas yang diemban adalah melaksanakan
urusan pemerintahan daerah dibidang Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta
tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati
berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dan Fungsinya
adalah sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengendalian kuantitas penduduk
dan keluarga berencana;
2. Pelaksanaan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang
pengendalian kuantitas penduduk dan keluarga berencana;
3. Pelaksanaan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian
kuantitas penduduk;
4. Pelaksanaan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk;
5. Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi
pengendalian kuantitas penduduk dan keluarga berencana;
6. Pelaksanaan pendayagunaan tenaga Penyuluh KB/Petugas Lapangan
KB dan kader KB;
7. Pelaksanaan pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat
kontrasepsi;
8. Pelaksanaan pelayanan KB;
9. Pelaksanaan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan dalam pelaksanaan pelayanan, pembinaan kesertaan
ber-KB, pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
10. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;
11. Pembinaan kelompok jabatan fungsional;
12. Penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat pelayanan
KB dan kesehatan reproduksi, peningkatan partisipasi pria,
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta kelangsungan
hidup ibu, bayi dan anak skala kabupaten;
13. Pelaksanaan jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria,
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi serta kelangsungan
hidup ibu, bayi dan anak skala kabupaten;
14. Pemantauan tingkat drop out peserta KB;
15. Pengembangan materi penyelenggaraan jaminan dan pelayanan KB
dan pembinaan penyuluh KB;
16. Perluasan jaringan dan pembinaan pelayanan KB;
17. Penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan KB dan kesehatan
reproduksi;
18. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
bidang tugasnya.

2.2. Gambaran Kantor


2.3. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

KEPALA DINAS
Ahmad Yani Umar, SE
NIP 197208261993031006

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

2.4. Prosedur Pelayanan DPPKB


Kepala Dinas PP dan KB Kotamobagu Ahmad Yani Umar
mengatakan, pelayanan KB sejuta akseptor tersebut turut mendukung program
pemerintah dalam hal pengendalian penduduk dan mengatur angka kelahiran.
Pelayanan yang diberikan seperti KB jangka pendek, maupun KB jangka
panjang ini, tidak dipungut biaya atau gratis
Kegiatan ini merupakan kegiatan dari BKKBN Pusat kemudian Dinas
PPKB dan IBI sebagai mitra kerja untuk mensukseskan kegitan ini. sebagai
pengurus yang ada di daerah, tentunya harus menindaklanjuti apa yang
menjadi komitmen dan hasil rekomendasi dari BKKBN Pusat,” ujarnya.
Lanjutnya, subjek dari kegiatan pelayanan KB ini, difokuskan pada ibu dan
anak. dimana ibu menjadi target untuk standar kesehatan bagi wanita,
terutama bagi wanita yang sudah berkeluarga.
Pelanyanan KB untuk semua jenis kontrasepsi, sesuai dengan
permintaan akseptor pada saat melakukan registrasi atau pendaftaran. Seperti
pemasangan implan, pencabutan implan, pelayanan KB suntik, KB pil
terkecuali kontrasepsi mantap. Akan tetapi jika dalam pendaftaran ada
akseptor yang menginginkan kontrasepsi mantap, tetap akan diakomodir,”
tuturnya. Adapun dalam pelayanan ini, keputusan dikembalikan lagi kepada
akseptor untuk menentukan pilihannya.Karena kita ketahui bersama dalam
program KB tidak bisa dipaksakan dalam hal ini pihak PPKB dan IBI hanya
memberikan konseling dan nanti mereka yang memutuskan.
BAB III
LAPORAN PENGAMATAN PELAKSANAAN PRAKERIN

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik


a. Waktu
Waktu Pelaksanaan dilaksanakan selama 3 bulan terhitung tanggal 30
september 2021 sampai dengan 28 januari 2022.
b. Tempat
Tempat pelaksanaan bertempat dikantor Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Kotamobagu
3.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Praktik
- Faktor-faktor pendukung pelaksanaan adalah sebagai berikut :
1. Fasilitas peralatan yang baik
2. Kepemimpinan yang Ramah

- Faktor Penghambat
ada beberapa masalah atau hambatan yang membuat pelaksanaan
Prakerin kurang maksimal. Adapun hambatan yang dialami adalah
sebagai berikut:
1. Kurang sesuainya jenis pekerjaan yang ada di tempat Prakerin.
Kurang sesuainya jenis pekerjaan yang diberikan industri kepada
peserta Prakerin menjadikan suatu masalah dalam pelaksanaan
prakerin.
2. Tempat prakerin yang jauh. Tempat yang jauh dari tempat tinggal
juga menghambat pelaksanaan jalannya prakerin.

3.3 Laporan Kegiatan Harian


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Setelah mengetahui pengertian dari transaksi sekaligus bukti transaksi
serta peran pentingnya dalam perjalanan sebuah instansi, maka selayaknya
kami juga mulai untuk mencoba mencatat seluruh transaksi yang terjadi dalam
bisnis dengan rapi dan detail.

4.2. Saran
Pada umumnya, sebuah instansi/perusahaan atau bisnis memerlukan
tenaga akuntan untuk membantu melakukan pencatatan transaksi tersebut dan
mengumpulkan serta menyimpan seluruh bukti transaksi yang ada. Termasuk
juga menggolongkan mana yang merupakan bukti transaksi internal dan mana
yang bukti transaksi eksternal.
Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai