DISUSUN OLEH:
Program Keahlian TLM SMK Negeri 17 Samarinda dari tanggal 1 Maret 2021
sampai dengan 31 Maret 2021 telah dilaksanakan dan Laporan Praktik Kerja
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan bayak kesempatan, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan PKL dengan baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan............................................................................................................. ii
Daftar Singkatan..................................................................................................................
Daftar Gambar.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Simpulan .................................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang
membuat kita lebih membuka diri dalam menerima perubahan yang terjadi
ketatnya sekarang, menyadari bahwa sumber daya adalah model utama dalam
suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik. Jadi,
untuk lebih mengenal dunia kerja dengan menerima mahasiswa yang ingin
teori yang terjadi dilapangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas
manajerial mahasiswa dalam masalah dan masalah, baik dalam bentuk aplikasi
penetapan dan penguji terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan
bukan berasal dari manusia utnuk penentuan jenis penyakit penyakit kondisi
B. Rumusan Masalah
didik?
C. Tujuan
Kesehatan.
Laboratorium Klinik.
profesinya.
benar.
kesehatan.
kesehatan.
TINJAUAN PUSTAKA
Praktek kerja lapangan (PKL) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara
.olch karena itu, untuk memenuhi perkembangan ilmu sains dan teknologi yang
2003).
PKL merupakan bagian kurikulum yang tidak dapat diatur diruang kelas
dan wajib dicapai oleh mahasiswa dalam rangka mengaplikasikan secara nyata
yang diperlukan pengalaman teknik, metode, prosedur, dan tata laksana PKL di
Rumah Sakit sehingga diperoleh lulusan siap pakai, yang terampil, dan
Kerja Lapangan yang disingkat PKL Hal ini dipilih karena Praktek Kerja
karena peserta didik dapat melihat, melihat, menerima dan menyerap Teknologi
Kesehatan yang ada di masyarakat, sehingga hal tersebut menjadi orientasi bagi
Seiring majunya zaman seperti sekarang ini masyarakat semakin sadar akan
Negeri 17 Samarinda
manusia atau bahan bukan berasal dari penentuan jenis penyakit, penyebab
(BTKL).
pengawasan, termasuk:
orang lain. Dalam pelaksanaannya, manajemen dasar atas dasar yang benar-
sejumlah orang yang secara formal mencapai tujuan yang telah ditentukan.
berikut:
a. Perencanaan (Planning)
telah ditetapkan tersebut . Ada lima langkah penting yang perlu dilakukan
Operasional (RKO).
Menurut Depkes RI (2004), pada saat pengadaan alat dan bahan, yang harus
sangat dibutuhkan diluar rutin atau yang sering terlambat diterima dari
pemasok.
datang. Untuk itu jumlah rata-rata pemakaian bahan tiap bulan yang
perlu dicatat.
3) Waktu yang dibutuhkan untuk mendapat bahan. Lamanya waktu yang
c. Penyimpanan Reagen
mempertimbangkan:
pertama keluar, yaitu bahan yang lebih dulu masuk persediaan harus
3. Suhu, misalnya reagen yang harus disimpan pada suhu ruangan atau
suhu kamar (25 - 37 ° C) dapat disimpan didalam lemari kayu, dan ada
2004).
d. Pencatatan dan Pelaporan
semua dokumen yang ada dan kemudian dapat dimusnahkan sesuai dengan tata
cara kearsipan yang sesuai. Dokumen yang harus disimpan antara lain: Surat
Tahap Pra Analitik, uji kualitas, uji kualitas, uji kualitas, uji kualitas, dan uji
kualitas antigen.
Tahap Analitik (analisa fase) termasuk uji ketelitian dan ketepatan dengan
menggunakan kontrol serum yang mempunyai nilai target dan laporan data
komulatif.
bulanan / triwulan / tahunan, laporan khusus (misalnya KLB. HIV), dan laporan
hasil pemeriksaan.
periodik oleh klinik lain di luar laboratorium yang memantau dan menilai suatu
harus dilakukan siklus pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh petugas yang
tersebut yang sebenarnya. Setiap nilai yang diperoleh dari penyelenggara harus
Sistem informasi adalah penyampaian atau interaksi dari pihak, analis, baik secara
klinis maupun klien tentang hal-hal yang berhubungan dengan hasil pemeriksaan
2. Mewujudkan hasil yang cepat, beban kerja yang berlebihan dan rutinitas
pekerjaan yang mendorong kearah situasi yang tidak berlaku karena pada
keamanan kerja.
I. Ruangan Laboratorium
Menurut Wijono (2004), semua nuangan harus memiliki tata ruang yang sesuai
alur pelayanan dan mendapatkan sinar matahari atau cahaya dalam jumlah cukup
b. Ruang pemeriksaan
1. Dinding yang terbuat dari bahan porselen atau keramik setinggi 1,50 meter dari
3. Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 meter.
5. Semua stop kontak dan saklar dipasang minimal 1,40 meter dari lantai.
6. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, berwarna terang, dan
7. Meja beton yang porselen atau keramik dengan tinggi 0,8 sampai 1,00 meter.
d. Ventilasi
Tujuan dari pengelolaan logistik adalah penggunaan reagen yang efektif dan
1. Zat kimia yang digunakan adalah zat kimia analitis atau beberapa bahan kimia
organik pada tingkat kimiawai murni yang telah melewati pengujian sebelum
dipakai rutin.
Dasar pemilihan atau pertimbangan logistik atau reagen adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan,
7. Nilai ekonomis,
1. Pelayanan Sampling
Sampling adalah mengambil atau mengambil sampel untuk keperluan
dewasa pakailah ujung jari atau anak daun telinga Pada bavi dan anak kecil
yang dipilih itu tidak boleh yang mempertunjukkan angguan peredaran darah
Salah satu kesalahan lazim dalam memperoleh darah kapiler adalah sebagai
berikut:
b. Tusukan yang kurang dalam, schingga harus diperas untuk memperoleh darah
Darah yang diambil dari pengambilan pada kapiler ini dapat digunakan untuk
biasanya menggunakan salah satu vena fossa cubiti, pada bayi dapat dilakukan
b. Menggunakan ikatan pembendung yang terlalu lama atau terlalu keras yang
terjadi hemokonsentrasi
Akan tetapi perlu juga menyadari kemungkinan lain, yakni tertusuknya suatu
vena. Tusukan harus cukup dalam schingga salah satu bercak darah pada kertas
menadakan adanya defisiensi fungsi trombosit, dan dapat juga disebabkan oleh
uji untuk menentukan waktu yang diperlukan untuk membeku, dan hasilnya
yang membentuk tromboplastin dan faktor yang berasal dari trombosit. Jika
ditemukan kelainan, pembekuan masa depannya kurang atau lebih dari normal,
maka itu menjadi indikasi lebih jauh untuk mengetahui faktor pembekuan mana
yang aktifitasnya berkurang, serta memeriksa jumlah dan fungsi fungsi. Nilai
disebabkan olch beberapa parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak
dalam sel darah merah manusia, parasit plasmodium antara lain Plasmodium
ditularkan melalui nyamuk Anopheles Betina dari penderita malaria orang lain,
penyakit malaria dapat menyerang kelompok umur dan semua jenis kelamin,
ovale Dari empat spesies di atas, hanya dua spesies yang paling banyak
Protozoa
(schizogoni eritrosit) setelah sporozoit masuk kedalam sel hati. Tidak terdapat
dalam darah tepi dapat ditemukan stadium tropozoit yang akan berkembang
sehingga schizon yang telah matang akan diisi 2/3 eritrosit dengan membentuk
8-24 merozoit. Eritrosit yang terinfeksi Plasmodium falciparum tidak
membesar.
penyakit.
Ahli teknologi laboratorium kesehatan yang terdiri dari para analisis kesehatan
kepada kesiapan seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era pasar bebas
Untuk itulah perlu disusun suatu Standar Profesi bagi para ahli teknologi
PEMBAHASAN
4. Biakan Urine
Spesimen urine apabila ditampung secara benar
mempunyai nilai diagnostic yang besar, tetapi bila tercemar
oleh kuman yang bersal dari urethra atau peritoneum dapat
menyebabkan salah penafsiran. Sampel urine acak cukup
baik untuk biakan kuman. Namun, bila specimen urine acak
tidak menunjukkan pertumbuhan, urine pekat atau urine
pagi dapat digunakan.
Sampel urine yang dikumpulkan adalah urine
midstream clean-catch. Biakan kuman dengan sampel ini
dapat menentukan diagnosis secara teliti pada 80%
penderita wanita dan hampir 100% penderita pria, apabila
lubang uretra dibersihkan sesuai persyaratan. Urine clean-
catch adalah spesimen urin midstream yang dikumpulkan
setelah membersihkan meatus uretra eksternal. Urine jenis
ini biasanya digunakan untuk tes biakan kuman (kultur).
Sebelum mengumpulkan urine, pasien harus
membersihkan daerah genital dengan air bersih atau steril.
Jangan gunakan deterjen atau desinfektan. Tampung urine
bagian tengah ke dalam wadah yang steril. Kumpulkan urin
menurut volume direkomendasikan, yaitu 20 ml untuk
orang dewasa dan 5-10 ml untuk anak-anak.
Pada keadaan yang mengharuskan kateter tetap
dibiarkan dalam saluran kemih dengan sistem drainase
tertutup, urine untuk biakan dapat diperoleh dengan cara
melepaskan hubungan antara kateter dengan tabung
drainase atau mengambil sampel dari kantung drainase.
Bila tidak memungkinkan memperoleh urine yang
dikemihkan atau bila diduga terjadi infeksi dengan kuman
anaerob, aspirasi suprapubik merupakan cara penampungan
yang paling baik.
Spesimen yang menunjukkan pertumbuhan lebih
dari satu jenis kuman, dianggap sebagai tercemar, kecuali
pada penderita dengan kateter yang menetap.
d. Hitung jenis
Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah
berbagai jenis leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang
masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam melawan
patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil,
dan basofil. Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi
yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit.
Adapun fungsi dari eosinofil dan basofil adalah untuj
memberikan reaksi alergi pada benda asing atau infeksi,
sedangkan monosit berfungsi sebagai reaksi virus atau imun dan
limfosit berfungsi untuk pembentukan antibodi. Hitung jenis
leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing
jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-
masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit
total dan hasilnya dinyatakan dalam sel/μl.
Nilai normal :
Eosinofil 0-3%,
Basofil 0-2%,
Neutrofil Stab 2-4%,
Neutrofil Segmen 35-80%,
Limfosit 15-40%,
Monosit 1-10%
e. LED
Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate
(ESR) adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang
belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED merupakan uji
yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses
inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan
(nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan
kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).
Nilai normal LED pada metode Westergreen :
Laki-laki : 0 – 10 mm/jam
Perempuan : 0 – 20 mm/jam
f. Trombosit
Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi
membantu dalam proses pembekuan darah dan menjaga
integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi
trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet
clumping (trombosit bergerombol). Trombosit yang tinggi
disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya tidak ada
keluhan. Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini
bisa ditemukan pada kasus demam berdarah (DBD), Idiopatik
Trombositopenia Purpura (ITP), supresi sumsum tulang, dll.
Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 450.000
/cmm darah.
g. Hematokrit
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan
banyaknya jumlah sel darah merah dalam 100 ml darah yang
dinyatakan dalam persent (%). Persentase konsentrasi eritrosit
dalam plasma dimana kadar hematokrit = 3 x kadar hb.
Nilai normal hematokrit untuk pria berkisar 40% - 54%
sedangkan untuk wanita berkisar 35% - 47%.
h. Eritrosit
Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah
yang paling banyak, dan berfungsi sebagai pengangkut /
pembawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh
tubuh dan membawa kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-
paru. Eritrosit yang tinggi bisa ditemukan pada kasus
hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik),
gagal jantung kongestif, perokok, preeklamsi, dll, sedangkan
eritrosit yang rendah bisa ditemukan pada anemia, leukemia,
hipertiroid, penyakit sistemik seperti kanker dan lupus, dll.
Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,5 juta - 6,5 juta
sel/ul darah, sedangkan pada wanita berkisar 3,0 juta – 6,0 juta
sel/ul darah.
i. Eosinofil
Eosinofil merupakan sel darah yang berperan pada proses
alergi, infeksi parasit ≥ pemeriksaan Hitung Eosinofil bertujuan
untuk mengetahui adanya proses alergi/ hipersensitifitas atau
infeksi parasit misalnya cacing (penyakit2 tsb tidak selalu
disertai peningkatan jumlah eosinofil).
Nilai normal: 40 – 440/cmm
j. Retikulosit
Retikulosit merupakan eritrosit (sel darah merah) muda.
Peningkatan retikulosit menunjukkan peningkatan pembentukan
sel darah merah, misalnya akibat perdarahan atau ada
peningkatan penghancuran eritrosit.
Nilai normal 0,5 – 1,5 % dari jumlah eritrosit atau 23.000 –
73.000 sel/ul darah.
k. Hapusan darah
Mengetahui adanya kelainan morfologi eritrosit, lekosit dan
trombosit -> mengetahui jenis anemia, kelainan hemoglobin,
lekosit dan trombosit.
b. Lemak Darah
1. Cholesterol total
Untuk mengetahui kadar kolesterol atau lemak total
yang beredar di seluruh tubuh.
Nilai normal: < 200 mg/dl
2. Trigliserida
Untuk mengetahui kadar salah satu jenis lemak dalam
darah yang dibutuhkan tubuh untuk diubah menjadi energi,
tinggi rendahnya trigliserida sangat dipengaruhi oleh
makanan yang di konsumsinya. Oleh karena itu
pemeriksaan ini harus puasa 10 – 12 jam.
Nilai normal: < 200 mg/dl
3. HDL- Cholesterol
Untuk mengetahui kadar lemak baik yang mampu
membersihkan atau menghisap cholesterol yang berlebih
kemudian dibawa kembali ke hati dan akan didaur ulang
kembali.
Nilai normal: > 35 mg/dl
4. LDL- Cholesterol
Untuk mengetahui kadar lemak jahat karena LDL
berfungsi untuk membawa cholesterol ke berbagai bagian
tubuh yang membutuhkan namun LDL yang terlalu banyak
dapat menimbulkan penimbunan cholesterol di arteri yang
menyebabkan serangan jantung.
Nilai normal: > 130 mg/dl
5. Total lipid
Untuk mengetahui kadar lemak total yang beredar di
seluruh tubuh.
Nilai normal: < 200 mg/dl
c. Faal Ginjal
1. Ureum/ BUN
Untuk mengetahui jumlah nitrogen urea yang ada
dalam darah. Urea merupakan produk limbah yang di
bentuk selamaproses pemecahan protein yang kemudian
ditransfer dari hati ke ginjal (melalui aliran darah) dan
dikeluarkan dalam bentuk urin.
Nilai normal: 5 - 17 mg/dl
2. Kreatinin
Untuk mengetahui kadar kreatin dalam darah. Kreatin
merupakan produk penguraian dari kreatinin fosfat dalam
metabolisme otot dan dihasilkan dari kreatin. Biasanya
kadar kreatin dalam darah normal karena massa otot relatif
konstan, namun bila fungsi ginjal terganggu maka kreatinin
dalam darah akan meningkat.
Nilai normal:
L = 0,7 – 1,4 mg/dl
P = 0,6 – 1,1 mg/dl
3. Asam Urat
Untuk mengetahui adanya penyakit Gout Arthritis
(nyeri sendi karena tingginya kadar asam urat).
Nilai normal:
L = 3,5 – 7,0 mg/dl
P = 2,4 – 5,7 mg/dl
d. Gula Darah
1. Glukosa puasa
Untuk mengetahui kemampuan hormon insulin dalam
memetabolisme glukosa dalam keadaan puasa 8 – 10 jam.
Nilai normal: < 126 mg/dl
2. Glukosa 2 jam PP
Untuk mengetahui kemampuan hormon insulin dalam
memetabolisme glukosa dalm keadaan puasa 2 jam setelah
makan dan membantu menentukan terapi pada pasien
diabetes.
Nilai normal: < 140 mg/dl
3. Glukosa Sewaktu
Untuk mengetahui kemampuan hormon insulin dalam
memetabolisme glukosa dalam keadaan tidak puasa.
Nilai normal: < 170 mg/dl
4. HbA 1c
HbA1c merupakan hemoglobin yang mengalami
perubahan struktur kimiawi akibat terpapar dengan kadar
glukosa darah yang tinggi dalam waktu lama (± 120 hari,
sesuai umur sel darah merah)-> kadar HbA1c tinggi
menunjukkan bahwa kadar glukosa darah pasien (selalu)
tinggi, meskipun kadar glukosa darah sewaktu/ puasa dalam
batas normal. Pemeriksaan HbA1c merupakan alat ukur
kepatuhan pasien diabetes terhadap diet dan pengobatan
serta memonitor keberhasilan terapi diabetes.
Protein total dilakukan untuk mengukur jumlah total, yaitu albumin dan
globulin di dalam tubuh. Pemeriksaan ini perlu menjadi bagian dari kesehatan
rutin karena protein merupakan komponen pendukung penting dari semua sel
kesehatan tubuh.
Analitik meliputi:
1. Alat yang digunakan tidak sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan.
A.Kesimpulan
benar menguasai materi dan mempunyai skil dan keahlian praktik yang baik
dalam bidangnya. Schingga kita dituntut untuk bekerja seacara baik, dengan
adanya program ini kita bisa melatih kemampuan praktik kerja kita dengan baik
dan berusaha menghindari setiap kesalahan yang mungkin dapat terjadi. Saya
langsung terjun ke lapangan instansi sesuai dengan jurusan saya. Dan agar
siswa tahu bahwa setelah mereka lulus sekolah, mereka akan menghadapi dan
PKL) ini merupakan wujud untuk para siswa berlatih agar kelak nanti setelah
bekerja mereka tidak kaget dan sudah punya bekal untuk bekerja
B. Saran-saran
Pemeriksaan laboratorium adalah salah satu ilmu yang sangat penting pada
ilmu kesehatan, jadi sangat penting untuk diketahui dan dipelajari, namun kami
bahas disini hanya sebatas pada pemeriksaan- pemeriksaan yang dapat kita
berharap untuk mencari referensi buku, dan guru yang lebih kompeten dalam
laboratorium atau tugas analis lebih baik lagi. diharapkan kegiatan seperti ini
http://www.fortunalab.com/infopemeriksaan.php
http://www.pramita.co.id/index.php/kimiaklinik
http://www.perbidkes.com/2015/11/nilai-normal-hasil-pemeriksaan.html?m=1
http://semar-septi.blogspot.co.id/2016/05/pemeriksaan-iggigm-dengue.html?m=1
https://www.scribd.com/document/318491188/Sop-Pemeriksaan-Hbsag
http://fistarhematologi.blogspot.co.id/2015/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html?m=1
http://infoumumblog.blogspot.co.id/2011/09/?m=1
Gandasoebrata R. 1985.”Penuntun Laboratorium Klinik” Dian rakyat, Jakarta
http://rockapolka.blogspot.co.id/2011/11/pemeriksaan-kimia-darah.html
LAMPIRAN
metode Cyanmeth
Lampiran 12 Gambar pemeriksaan Laju Endap Darah Metode Westergreen
Lampiran 13 Gambar alat dan bahan untuk pemeriksaan hitung jumlah leukosit
Lampiran 14 Gambar HCG Latex