DISUSUN OLEH
Muhammad Agus Muwafiqi (1510302002) Mustika Rosiana (1510301003)
Nurul Dwi Astari (1510302022) Arief Setiawan (1510301007)
Anik Sholekhah (1510302032) Fitra Kharisma Agustine (1510301009)
Vidiyana Manggesti (1510302035) Sela Trilastari (1510301015)
Siti Fatimah Ahadiah (1510302040) Ririh Rubus Setyaningrum (1510301019)
Ika Hidayati (1510302043) Ainun Dyan Desiana (1510301020)
Chika Ardilia (1510302050) Ita Irawan (1510301026)
Larasati Zani Rahayu (1510302057) Hairu Firdaus (1510301044)
Nada Riana (1510302076) Himmatul ‘Ulya (1510301072)
Retno Nia Faristia (1510302079) Siti Ngiyatul Lailiyah (1510301112)
Rasyida Imadita (1510302083)
Ayu Oktaviani Azizah (1510302086)
Triana Megawati (1510302090)
Khurotulaeni (1510302092)
Risma Indrasari (1510302112)
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KELOMPOK
KEGIATAN PRAKTIK PERSEKOLAHAN
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TIDAR
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
DI SMA NEGERI 2 MAGELANG
Disahkan kebenarannya
Pada Tanggal, Oktober 2018
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
ii
PRAKATA
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan kelompok kegiatan praktik
persekolah Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini dapat dilaksanakan dengan lancar.
Laporan ini disusun sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan kegiatan Program
Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 2 Magelang. Penyusunan laporan ini merupakan tahap
akhir dari serangkaian kegiatan PPL yang dimulai pada tanggal 25 Juli 2018 sampai dengan
tanggal 23 Oktober 2018. Penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Drs. John Hendri, M.Si., Ph.D., PLT Rektor Universitas Tidar.
2. Prof. Dr. H. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP Universitas Tidar.
3. Lilia Indriani, M.Pd., ketua Tim Pelaksana PPL .
4. Drs. Agung Mahmudi Ariyanto, M. Hum, Kepala SMA Negeri 2 Magelang yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan PPL di SMA Negeri 2 Magelang.
5. Drs.Martinus Ambar Waluyo, sebagai pembimbing PPL UNTIDAR.
6. Candradewi Wahyu Anggraeni, M.Pd., Lilia Indriani, M.Pd., dan Asri Wijayanti,
S.Pd., M.A., dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan bimbingannya
kepada penulis.
7. Guru pamong yang menjadi pembimbing di sekolah yang senantiasa memberikan
bimbingan pada saat pelaksanaan PPL.
8. Dewan guru dan karyawan SMA Negeri 2 Magelang yang telah membantu dan
mendukung pelaksanaan PPL.
9. Rekan-rekan PPL Untidar dan dari kampus lain (UMM dan UNY), di SMA Negeri 2
Magelang yang selalu bekerja sama selama pelaksanaan PPL.
10. Siswa-siswi SMA Negeri 2 Magelang.
11. Orangtua yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik yang berupa materi
maupun moral kepada penulis.
Penulis berharap semoga dengan adanya laporan ini akan bermanfaat bagi yang
memerlukannya.
Praktikan
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB V. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN / KESISWAAN .............................. 48
A. Profil Lulusan..................................................................................................... 48
B. Perencanaan Dan Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru .................................... 51
C. Aturan Pengelompokkan Siswa ......................................................................... 56
D. Pencatatan Presensi Siswa ................................................................................. 56
E. Pengaturan, Pembinaan, dan Tata Tertib Siswa................................................. 56
F. Pengaturan Siswa Pindahan ............................................................................... 67
G. Pengaturan Alumni ............................................................................................ 67
H. Pengaturan Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................................ 67
I. Kebijakan Sekolah Dalam Hal Kesiswaan ........................................................ 74
v
E. Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen ........................................................ 112
LAMPIRAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar adalah lembaga
pendidikan yang memiliki tujuan untuk menghasilkan tenaga pendidik yang profesional.
Profesional artinya tenaga pengajar memiliki kompetensi dalam mengajar dan
pengelolaan perangkat pembelajaran yang meliputi penyusunan rencana pembelajaran,
pelaksanaan interaksi belajaran mengajar, penilaian peserta didik, serta pelaksanaan
tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik. Selain itu guru juga mempunyai
kompetensi penguasaan akademik, yang meliputi pemahaman wawasan kependidikan dan
penguasaan bahan kajian akademik. Untuk menghasilkan tenaga pendidik yang
profesional tersebut, didukung oleh program pendidikan di FKIP, yaitu Program
Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib setiap mahasiswa
pada semester 7 untuk meningkatkan kualitas menjadi tenaga pendidik yang profesional.
Pada mata kuliah ini tugas mahasiswa adalah praktik mengajar, layanan kesulitan
bidang studi, dan praktik persekolahan. Selain itu Program Pengalaman Lapangan (PPL)
adalah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan mahasiswi untuk
melakukan observasi persekolahan, observasi pembelajaran praktik, praktik mengajar,
dan pembuatan laporan kegiatan PPL. PPL tidak hanya memberikan kesempatan praktik
mengajar namun juga pengelolaan pembelajaran. Selain itu PPL juga membantu
mahasiswa untuk mengetahui manajemen persekolahan dan dilaksanakan di bawah
bimbingan dosen, guru, dan kepala sekolah. Bimbingan diberikan untuk meningkatkan
keterampilan mengajar dan sikap profesional tenaga kependidikan.
SMA Negeri 2 Magelang merupakan salah satu sekolah yang berada di Kota
Magelang. Di sekolah inilah kami melaksanakan PPL atau melaksanakan praktikan
mengajar dengan dihadapkan dalam realita pembelajaran, agar mahasiswa semakin
terlatih sebagai calon guru yang sesungguhnya. Selain itu kegiatan PPL diharapkan dapat
mendekatkan FKIP UNTIDAR kepada masyarakat untuk meningkatkan relevansi
kurikulum FKIP dengan tuntutan kebutuhan yang ada dalam masyarakat luas. Serta
membantu pemerintah dan masyarakat khususnya lembaga pendidikan formal dalam
melaksanakan program peningkatan mutu pendidikan. Apabila dikaitkan dengan tujuan
FKIP UNTIDAR yaitu menghasilkan guru yang profesional dan berkualitas, maka sudah
relevan karena beberapa mahasiswa yang sudah mendekati kelulusan diwajibkan untuk
praktik mengajar.
1
BAB II
DESKRIPSI SEKOLAH
3
C. Visi, Misi, dan Program Sekolah
1. Visi :
Terwujudnya SMA Negeri 2 Magelang yang religius, berkarakter,
berprestasi, dan berwawasan lingkungan.
2. Misi :
a) Membimbing siswa untuk meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
b) Menumbuhkembangkan semangat siswa untuk melaksanakan kegiatan
keagamaan (sikap spiritual).
c) Mengembangkan semangat kepedulian siswa dalam kegiatan sosial di
lingkungan sekolah dan masyarakat (sikap sosial).
d) Membimbing siswa meningkatkan kedisiplinan, menaati semua tata tertib
sekolah melalui keteladanan, penghargaan, dan sanksi yang mendidik.
e) Menyediakan sarana prasarana pembelajaran berbasis ICT yang memadai.
f) Membimbing siswa yang belum mencapai batas ketuntasan minimal melalui
pengajaran remidial dan melaksanakan pengayaan bagi siswa yang sdah
mencapai ketuntasan belajar.
g) Membimbing guru dlm pembelajaran berbasis ICT, membimbing siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan persiapan US, UN, dan seleksi masuk
perguruan tinggi.
h) Menumbuhkembangkan kreativitas siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.
i) Membimbing siswa dalam bidang lomba seni budaya guna meraih prestasi
yang maksimal.
j) Melatih keterampilan dan kewirausahaan dalam hal kerajinan, rekayasa,
budidaya, dan pengolahan.
k) Mengembangkan semangat kebangsaan yang berbasis pada nilai-nilai
karakter budaya bangsa yang berakhlak mulia.
l) Melatih sikap keterbukaan, toleransi dan reputasi antar suku bangsa.
m) Melestarikan fungsi lingkungan, mencegah pencemaran, dan mencegah
kerusakan lingkungan.
4
3. Program Sekolah
Program Unggulan
a) Menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN)
b) Mengembangkan Sikap dan Kompetensi Keagamaan
c) Mengembangkan Potensi Siswa Berbasis Multiple Intelligance
d) Mengembangkan Budaya Daerah
e) Mengembangkan Kemampuan Bahasa dan Teknologi Informasi
f) Meningkatkan Daya Serap ke Perguruan Tinggi Favorit
7
E. Kebijakan Sekolah Dalam Hal Penyelenggaraan Sekolah
Kebijakan yang ada di SMA Negeri 2 Kota Magelang dibuat atas kesepakatan
bersama dengan komite sekolah. Seperti contohnya rapat penentuan visi dan misi
sekolah. Beasiswa yang diperuntukkan siswa yang dikategorikan kurang mampu dapat
diperoleh dengan Kartu Tanda Siswa. Kartu itu digunakan sebagai identitas diri untuk
membuktikan bahwa orang itu benar-benar siswa dari sekolah tersebut.
F. Prestasi Sekolah
(Prestasi sekolah terlampir)
8
BAB III
STANDAR KURIKULUM
A. Kurikulum Sekolah
Satuan teknis dalam bentuk kurikulum yang digunakan dalam pembelajran di
SMA Negeri 2 Magelang ini adalah kurikulum 2013. Pada aplikasinya, pelaksanaan
kurikulum yang dilaksanakan merupakan optimalisasi pelaksanaan yang berorientasi
pada :
1. Target kurikulum yang dicapai dalam satu semester.
2. Pelaksanaan kurikulum yang dinyatakan dengan nilai formatif, mid semester, dan
nilai sumatif.
3. Meningkat kanmotivasi dan pengetahuan anak didik dan melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Meningkatkan kemampuan anak didik sebagai manusia sosial yang bermasyarakat
dan berinteraksi dalam hubungan dengan lingkungan.
9
B. Kalender Akademik
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender akademik
sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat. Kalender pendidikan yang dipakai di SMA Negeri 2 Magelang mengacu
pada kalender yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan. Namun dalam pelaksanaannya
tetap disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Misalnya didalam kalender akademik
telah ditentukan waktu pelaksanaan mid semester, namun dalam pelaksanaannya waktu
bisa lebih maju atau bahkan mundur dari tanggal dalam kalender akademik.
10
b. Guru Sebagai Penggerak, Guru juga dikatakan sebagai penggerak, yaitu
mobilisator yang mendorong dan menggerakkan system organisasi
sekolah.
c. Guru Sebagai Evaluator, Guru juga dikatakan sebagai evaluator, yaitu
melakukan evaluasi/penilaian terhadap aktivitas yang telah dikerjakan
dalam system sekolah.
d. Guru sebagai Motivator, guru selain sebagai pendidik tetapi juga sebagai
motovator terhadap siswanya supaya siswa lebih semangat belajar.
3. Penyusunan Jadwal Pelajaran
Penyusunan jadwal pelajaran di SMA Negeri 2 Magelang disesuaikan
dengan tingkat dan kejenuhan siswa, biasanya untuk pelajaran yang
memerlukan penilaian lebih dan pikiran masih jenuh diletakkan pada jam-jam
pertama, seperti Matematika dan IPA. Penyusunan jadwal pelajaran telah
disepakati oleh semua pihak guru.
11
3. Kelas/ semester, dalam hal ini dituliskan kelas dan semester berapa yang hendak
diajar.
4. Materi pokok, dalam hal ini materi apa yang hendak diajarkan.
5. Alokasi waktu, yang ditentukan sesuai dengan keperluan pencapaian Kompetensi
Dasar dan beban belajar.
6. Kompetensi Inti, yang merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
7. Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi.
8. Tujuan Pembelajaran.
9. Materi Pembelajaran
10. Metode Pembelajaran, yang mencakup pendekatan saintifik dan metode
pembelajaran.
11. Media pembelajaran.
12. Langkah-langkah kegiatan pembelaran, yang mencakup pendahuluan, kegiatan
inti, dan penutup dengan memperhatikan pembelajaran tematik terpadu saintifik.
13. Penilaian, yang berisi teknnik penilaian, bentuk instrumen penilaian, dan
pedoman penskoran.
15
g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
16
3. Berfokus pada kompetensi Dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada
pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya pada
penguasaan materi (pengetahuan).
4. Menyeluruh/Komprehensif Penilaian harus menyeluruh dengan
menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau
kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta
didik
5. Objektivitas Penilaian harus dilaksanakan secara objektif. Untuk itu,
penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan menerapkan kriteria
yang jelas dalam pemberian skor
6. Mendidik Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi
pendidik/guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
17
F. Pengaturan Laporan Kemajuan Belajar Siswa
1. Kemajuan Belajar Siswa
Kemajuan Belajar Siswa merupakan prestasi belajar siswa secara
keseluruhan yang menjadi indicator kompetensi dan derajat perubahan prilaku
yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan
sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang
mengacu pada pengalaman langsung.
Setiap satuan pendidikan selain melakukan perencanaan dan proses
pembelajaran, juga melakukan penilaian hasil pembelajaran sebagai upaya
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor) pada semester satu penilaian
dapat dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti pekerjaan rumah (PR),
proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebut
digunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu.
Pada semester dua penilaian dilakukan melalui ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain
seperti PR, proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan analisis nilai
tersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor pada semester dua.
Tujuan dan Fungsi Laporan Kemajuan Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siswa
a. Tujuan Umum :
1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik
2) Memperbaiki proses pembelajaran
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik
2) Mendiagnosis kesulitan belajar;
3) Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;
4) Penentuan kenaikan kelas;
5) Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri
dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
2. Fungsi Penilaian Hasil Belajar
Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut.
a. Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas.
b. Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar.
18
c. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
d. Evaluasi diri terhadap kinerja siswa.
19
H. Kebijakan Sekolah Dalam Bidang Pengajaran
Kebijakan Sekolah dalam Bidang Pengajaran mengandung serangkaian perbuatan
guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini bukan hanya sekedar
penyampaian pesan berupa materi pembelajaran melainkan penanaman sikap dan nilai
pada diri siswa yang belajar.
Pembelajaran dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan pemahaman
fenomena kehidupan sehari-hari. Materi pembelajaran mencakup konsep-konsep dasar,
pendekatan, metode dan teknik analisis dalam pengkajian berbagai fenomena dan
permasalahan yang ditemui dalam kehidupan nyata dimasyarakat.
Dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses
komunikasi guru dengan siswa, begitu sebaliknya, namun jika proses ini hanya berjalan
searah saja maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Proses pembelajaran
merupakan proses yang melibatkan guru dengan semua komponen tujuan, bahan,
metode, dan alat serta penilaian.
1. Kebijakan sekolah dalam perencanaan pembelajaran
Kebijakan sekolah terhadap pembelajaran dikelas antara lain menyangkut
seperangkat yang harus dibawa oleh guru antara lain:
a. Silabus
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c. Daftar hadir
2. Kebijakan Sekolah dalam Proses Pembelajaran
a. Proses pembelajaran harus mempunyai tujuan yang jelas
b. Dasar proses pembelajaran adalah suatu yang bersifat eksploratif serta
menemukan bukan pengulangan rutin
c. Proses belajar mengajar hendaknya mampu melayani gaya dan kecepatan
belajar peserta didik yang berbeda-beda
d. Proses belajar mengajar perlu didasarkan atas pengalaman yang sudah dimiliki
peserta didik
e. Bahan yang dipelajari hendaknya bersifat praktis, berhubungan dengan situasi
kehidupan
f. Dalam proses pembelajaran hendaknya mendayagunakan berbagai jenis media
dan sumber belajar yang relevan
20
g. Proses pembelajaran harus melibatkan peserta didik untuk aktif dalam proses
belajar mengajar.
Adapun yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran adalah membantu siswa agar
memperoleh berbagai pengalaman dan merubah tingkah laku siswa baik dari segi
kualitas maupun kuantitas. Perubahan tingkah laku yang dimaksud meliputi
pengetahuan yang menuju kearah yang lebih baik.
21
BAB IV
STANDAR PROSES
22
e. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
pengetahuan dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
f. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi; dan
g. Kegiatan Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
28
C. Sistem Supervisi Pembelajaran
1. Pedoman Supervisi Akademik
Untuk memantau pelaksanaan proses pembelajaran di SMA Negeri 2
Magelang yang terarah, terprogram dan berkesinambungan diatur pedoman
supervisi akademik sebagai berikut:
a. Supervisi sebagai salah satu dari pengawasan proses pembelajaran meliputi
aspek pemantauan dan supervisi.
b. Supervisi proses pembelajaran meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian hasil pembelajran.
c. Supervisi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian
contoh, diskusi, pelatihan dan konsultasi.
d. Supervisi dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan.
e. Kepala sekolah wajib melakukan supervisi akademik kepada guru-guru
sekurang-kurangnya delapan kali dalam satu semester.
f. Dalam kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah dapat menugasi guru
untuk melakukan tugas sebagai penyedia.
g. Hasil supervisi yang dilakukan kepala sekolah ditindak lanjuti untuk
dilaporkan ke pengawas SMA.
2. Susunan Petugas Supervisi Akademik
Susunan petugas supervisi akademik di SMA Negeri 2 Magelang semester 1 tahun
pelajaran 2018/2019 yaitu:
29
3. Program Supervisi
Program supervisi di SMA Negeri 2 Magelang semester gasal tahun pelajaran
2018/2019 yaitu:
No. Tanggal Kegiatan
1 16 Juli 2018 a. Pengarahan kepala sekolah untuk semua guru guna
melengkapi perangkat KBM
b. Memberi informasi pelaksanaan supervisi
c. Memberi informasi perangkat supervisi
d. Memberi informasi perangkat yang disediakan guru
dalam rangka supervisi
2 16 Juli 2018 a. Pengarahan kepala sekolah pada supervisor tentang
rencana persiapan supervisi.
b. Persiapan perangkat supervisi
3 3 September a. Pelaksanaan Supervisi
– 12 Oktober Pelaksana Supervisi atau Supervisor:
2018 1) Drs. Agung Mahmudi Ariyanto, M. Hum.
2) Dra.Meinani Dwi Setyowati, M.Pd., Si.
3) Oyik Widiyati, S.Pd.
4) Drs. Sartono Jaya
5) Drs. Martinus Ambar Waluyo
6) R Edy Setyowanto Wijaya, S.Pd.
7) Sri Suyamti, S.Pd., M.Pd.
8) Drs. Musyaffa’, M.Pd.I
9) Dra. Gandhy Rudy Mardiwiyuni
10) Drs. Valentinus Naryoso
4 November
Laporan Hasil Supervisi
2018
30
No. Nama Supervisor Nama Guru yang Disupervisi
31
5. Sandika Priyatmoko, S.Pd.
6. Dra. Endang Purwaningsih
32
4. Jadwal Supervisi Guru Semester Gasal Tahun Pelajaran 2018/2019
Jam Mata
No. Hari Tanggal Kelas Nama Guru Supervisor
Ke- Pelajaran
1 3 September Drs. Agung Mahmudi
Senin 2-3 X MIPA 3 B. Indonesia Drs. Sartono Jaya
2018 Ariyanto, M.Hum.
2 3 September
Senin 2-3 X IPS 2 Ekonomi Siti Rosidah, SE Sri Suyamti, S.Pd., M.Pd.
2018
3 3 September R Eddy Setyowanto Wijaya, Drs. Agung Mahmudi
Senin 4-5 XII MIPA 2 B. Inggris
2018 S.Pd. Ariyanto, M.Hum.
4 3 September Drs. Martinus Ambar
Senin 2-3 XI MIPA 2 Matematika Endah Yuli Astuti, S.Pd.
2018 Waluyo
5 3 September Drs. Martinus Ambar
Senin 4-5 XI MIPA 1 Matematika Supriyatminingsih, S.Pd
2018 Waluyo
6 3 September
Senin 2-3 XII MIPA 1 Biologi Siti Maksumah, S.Pd. Oyik Widiyati, S.Pd.
2018
7 3 September R Eddy Setyowanto Wijaya,
Senin 7-8 X MIPA 1 B. Inggris Retno Budi Astuti, S.Pd.
2018 S.Pd.
8 4 September Drs. Martinus Ambar
Selasa 1-2 X MIPA 5 Matematika Drs. Prihanto Budi
2018 Waluyo
9 4 September Drs. Agung Mahmudi
Selasa 1-2 XII MIPA 4 Agama Islam Drs. Musyaffa’, M.Pd.I
2018 Ariyanto, M.Hum.
33
10 4 September Drs. Agung Mahmudi
Selasa 3-4 XI IPS 1 Ekonomi Sri Suyamti, S.Pd., M.Pd.
2018 Ariyanto, M.Hum.
11 4 September
Selasa 5-6 X IPS 3 Sosiologi Dra. Herawati Peni Sayekti Drs. Valentinus Naryoso
2018
12 4 September
Selasa 5-6 X IPS 2 B. Prancis Dra. Arumi Fauzia Hafni R Eddy S Wijaya, S.Pd.
2018
13 4 September
Selasa 5-6 X MIPA 3 Penjaskesor Gigih Sasminto, S.Pd. Oyik Widiyati, S.Pd.
2018
14 4 September Drs. Agung Mahmudi
Selasa 7-8 XII IPS 2 Sosiologi Drs. Valentinus Naryoso
2018 Ariyanto, M.Hum.
15 4 September Dra. Meinani Dwi S,
Selasa 7-8 XI MIPA 2 Kimia Kumar Pujiati, S.Pd.
2018 M.Pd.Si
16 5 September Drs. Agung Mahmudi
Rabu 1-2 XII MIPA 4 Matematika Drs. Martinus Ambar Waluyo
2018 Ariyanto, M.Hum.
17 5 September Drs. Agung Mahmudi
Rabu 3-4 XI MIPA 2 Fisika Dra. Meinani Dwi S, M.Pd.Si
2018 Ariyanto, M.Hum.
18 5 September
Rabu 3-4 XII IPS 1 Pesjaskesor Vistor Syapri Maulana, S.Pd. Oyik Widiyati, S.Pd.
2018
19 5 September Drs. Agung Mahmudi
Rabu 5-6 XII MIPA 5 Biologi Oyik Widiyati, S.Pd.
2018 Ariyanto, M.Hum.
20 Rabu 5 September 5-6 XII MIPA 6 Matematika Lilin Rosiani, S.Pd. Drs. Martinus Ambar
34
2018 Waluyo
21 5 September
Rabu 7-8 XI MIPA 4 Sejarah Sri Pujiani, S.Pd. Drs. Valentinus Naryoso
2018
22 5 September R Eddy Setyowanto Wijaya,
Rabu 7-8 XI IPS 3 B. Inggris A. Sarwadi, S.Pd.
2018 S.Pd.
23 5 September Dra. Meniani Dwi S,
Rabu 7-8 XII MIPA 3 Fisika Drs. Wijayanto Hadi
2018 M.Pd.Si
24 6 September Dra. Meniani Dwi S,
Kamis 1-2 X MIPA 4 Fisika Triyono, S.Pd.
2018 M.Pd.Si
25 6 September R Eddy Setyowanto Wijaya,
Kamis 1-2 X IPS 2 B. Inggris Dra. Atik Sukocahyani
2018 S.Pd.
26 6 September Dra Gandhy Rudy
Kamis 3-4 XII MIPA 2 Seni Budaya Rima Restuning
2018 Mardiwiyuni
27 6 September
Kamis 3-4 XII MIPA 5 Penjaskesor Eko Yanuarto, S.Pd. Oyik Widiyati, S.Pd.
2018
28 6 September Dra Gandhy Rudy
Kamis 5-6 X IPS 1 Seni Budaya Nirmala Dewi
2018 Mardiwiyuni
29 6 September
Kamis 5-6 XII IPS 3 Geografi Dra. Sri Suryati Sri Suyamti, S.Pd., M.Pd.
2018
30 6 September
Kamis 7-8 XI MIPA 4 Agama Drs. M. Basir Drs. Musyaffa’, M.Pd.I
2018
35
31 7 September Drs. Martinus Ambar
Jumat 1-2 X MIPA 4 Matematika Y. Cahyo Adi
2018 Waluyo
32 7 September
Jumat 2 XI MIPA 1 Agama Kristen Djumadi, STH Drs. Musyaffa’, M.Pd.I
2018
33 7 September
Jumat 4 X IPS 2 Agama Katolik Christina Eka Yuliati, S.Pd. Drs. Musyaffa’, M.Pd.I
2018
34 7 September
Jumat 3-4 XI MIPA 5 B. Indonesia Lina Parvita, S.Pd. Drs. Sartono
2018
35 7 September Corona Kristin H, S.Pd.
Jumat 6-7 X IPS 3 Sejarah Drs. Valentinus Naryoso
2018 M.Pd.
36 10 September Dra. Gandhy Rudy
Senin 2 XI MIPA 3 BK Zahzahah, S.Pd.
2018 Mardiwiyuni
37 10 September Dra. Gandhy Rudy Drs. Agung Mahmudi
Senin 6 XI MIPA 6 BK
2018 Mardiwiyuni Ariyanto, M.Hum.
38 10 September
Senin 7-8 XI MIPA 2 B. Jawa Siti Khodijah, S.Pd. Drs. Sartono
2018
39 10 September Dra. Meniani Dwi S,
Senin 9-10 XII MIPA 6 Kimia Dra. Nuli Mursirini
2018 M.Pd.Si
40 12 September
Rabu 3-4 XI MIPA 1 Biologi Dra. Widyorini Oyik Widiyati, S.Pd.
2018
41 Rabu 12 September 5-6 XII MIPA 4 B. Indonesia Drs. Badru Zaman Dra. Sartono
36
2018
42 13 September Drs. Agung Mahmudi
Kamis 5-6 XI MIPA 1 PPKn Tri Rahmawati, S.Pd.
2018 Ariyanto, M.Hum.
43 14 September
Jumat 3-4 X IPS 1 Sejarah Sandika, S.Pd. Sri Suyamti, S.Pd., M.Pd.
2018
44 14 September
Jumat 3-4 XI IPS 1 B. Jawa Didik Setyo Prayogo, S.Pd. Drs. Sartono
2018
45 14 September
Jumat 6-7 XII IPS 2 Sejarah Prijadji, S.Pd., M.Pd. Drs. Valentinus Naryono
2018
46 14 September Dra. Meniani Dwi S,
Jumat 7 X MIPA 1 Kimia Riyanto, S.Pd.
2018 M.Pd.Si
47 17 September
Senin 2-3 XII IPS 2 Agama Hindu Dra. Ida Ayu Muliawati Drs. Musyaffa’, M.Pd.I
2018
48 17 September
Senin 7-8 XI MIPA 1 B. Indonesia Priyo Wahyu S, S.Pd. Drs. Sartono
2018
49 17 September R Eddy Setyowanto Wijaya,
Senin 7-8 XII IPS 1 B. Inggris Dra. Istiyatun Rahayu, M.Pd.
2018 S.Pd.
50 18 September R Eddy Setyowanto Wijaya,
Selasa 1-2 X IPS 3 Geografi Nining Setyowati, S.Pd.
2018 S.Pd.
51 18 September
Selasa 5-6 X MIPA 4 Biologi Dwi Hendro N, S.P Oyik Widiyati, S.Pd.
2018
37
52 18 September
Selasa 7-8 X IPS 2 Agama Islam Martyas, S.Ag Drs. Musyaffa’, M.Pd.I
2018
53 18 September
Selasa 9-10 XII MIPA 5 PPKn Dra. Endang Purwaningsih Sri Suyamti, S.Pd., M.Pd.
2018
54 19 September Dra Gandhy Rudy
Rabu 1 X IPS 2 TIK Ida Nur Khayati, S.Kom.
2018 Mardiwiyuni
20 September Dra Gandhy Rudy
55 Kamis 9 XII IPS 1 BK Puji Astuti, S.Pd.
2018 Mardiwiyuni
21 September Dra Gandhy Rudy
56 Jumat 7 X MIPA 4 BK Dra. Endah Yekti Murweni
2018 Mardiwiyuni
38
5. Lembar Observasi Supervisi
No. Aspek yang Diamati 1 2 3 4 5 Keterangan
A. Perencanaan Proses
Pembelajaran
Apakah Guru Menyusun
Silabus?
Identitas mata pelajaran atau
tema pelajaran
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Materi pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Indikator pencapaian
kompetensi
Penilaian
Alokasi waktu
Sumber belajar
B. Menyusun RPP
Identitas mata pelajaran
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator pencapaian
kompetensi
Tujuan pembelajaran
Materi ajar
Alokasi waktu
Metode pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
1) Pendahuluan
2) Inti
3) Penutup
Penilaian hasil belajar
Sumber belajar
39
C. Pelaksanaan Proses
Pembelajaran
Persyaratan pelaksanaan
proses pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran
D. Penilaian Hasil Belajar
E. Pengawasan Proses
Pembelajaran
Keterangan
76% -100%
A : Baik sekali
56%-75%
B : Baik
26%-55%
C : Cukup
0%-25%
D : Kurang
40
No. KRITERIA NILAI
URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4
1. Menjelaskan tujuan dan kompetensi dasar
Manyampaikan cakupan materi dan uraian
2.
kegiatan sesuai dengan silabus
Menjelaskan isi kegiatan kepada
3.
siswa/langkah kegiatan
Menggunakan ekspresi dalam berkomunikasi
4.
dengan siswa
Menggunakan respon siswa dalam
5.
menyelenggarakan kegiatan
Menggunakan media dan alat pembelajaran
6.
yang sesuai dengan tujuan
Menyelenggarakan kegiatan dengan urutan
7.
yang logis
Menggunakan berbagai metode dalam
8.
menjelaskan isi kegiatan
Membimbing siswa dalam mengikuti
9.
kegiatan secara individual maupun kelompok
Memberikan banyak kesempatan kepada
10. siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan
yang dilaksanakan
11. Memberikan penguatan kepada siswa
Melaksanakan penilaian selama
12.
kegiatanberlangsung
13. Menutup kegiatan dengan tepat
14. Memberikan tugas/PR
JUMLAH NILAI RIIL = ……..
JUMLAH NILAI IDEAL = …….. KLASIFIKASI
NILAI PRESTASI = …….. ………………
41
D. Sistem Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dilakukan secara berkesinambungan yang bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas kegiatan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran peserta didik dilaksanakan
secara terencana dan berkesinambungan melalui berbagai kegiatan ulangan dan ujian.
Evaluasi selama proses pembelajaran berlangsungdilakukan secara periodik melalui;
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan akhir
semester dan ulangan kenaikan kelas.
1. Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran
1) Evaluasi hasil belajar didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Sahih, didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang akan
diukur.
b. Objektif, menggunakan prosedur dan kriteria penilaian yang jelas.
c. Adil, tidak dipengaruhi oleh kondisi atau alasan tertentu yang dapat
merugikan peserta didik, misalnya: kondisi fisik, agama, suku, budaya,
adat, status sosial atau gender.
d. Terpadu, tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
e. Terbuka, prosedur dan dasar pengambilan keputusan yang digunakan
dalam penilaian harus diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, dalam arti semua indikator ditagih,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang
telah dimiliki dan belum, serta mengetahui kesulitan peserta didik.
g. Sistematis, terencana,bertahap dan mengikuti langkah-langkah baku.
h. Beracuan kriteria, menilai apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran dan bukan untuk menentukan
posisi/ranking seseorang terhadap kelompoknya.
i. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi teknik, prosedur
maupun hasilnya.
2) Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian
berupa; tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok dan bentuk lain
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan
peserta didik, seperti:
a. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan dan tes praktik.
42
b. Teknik observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran
berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.
c. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk
tugas rumah dan/atau proyek.
Pedoman penilaian
Nilai Raport
a. Raport Tengah Semester = (rata-rata ulangan harian + rata-rata tugas+
UTS)/3
→ Ulangan Harian = nilai ulangan harian yang sudah diremidi.
b. Raport Semester = (nilai raport tengah semester + rata-rata
ulangan harian + rata-rata tugas + UAS atau UKK)/4
2. Ketentuan Penilaian
Penilaian berdasarkan konversi Kurikulum 2013.
KONVERSI NILAI
NILAI PRED NILAI PRED SIKAP
INTERVAL
PENGETAHUAN KETRAMPILAN
96 s/d 100 4.00 A 4.00 A Sangat baik
a. Ulangan Harian
1) Ulangan harian disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran.
43
2) Ulangan harian dilaksanakan oleh guru mata pelajaran setelah
menyelesaikan satu KD atau lebih.
3) Ulangan harian berupa tes berbentuk soal tertulis dan atau tes lisan maupun
unjuk kerja dengan rentang nilai kuantitatif 0 sampai dengan 100.
4) Hasil ulangan harian diinformasikan/dikembalikan kepada peserta didik
dengan diberikan komentar oleh masing-masing guru dan ditanda tangani
oleh orang tua sebelum diadakan ulangan harian berikutnya.
5) Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan
remidial teaching dilanjutkan dengan remidi tes, siswa yang sudah tuntas
berhak mendapatkan kegiatan pengayaan.
6) KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secra mandiri da mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
7) Kegiatan remidial dilakukan paling banyak dua kali. Apabila ulangan
harian belum tuntas diberikan kesempatan mengikuti remidi pembelajaran
dan diakhiri dengan remidi tes sampai 2 kali kesempatan, jika belum tuntas
diberikan nilai yang terbaik diantara 3 kali ulangan harian tersebut.
b. Ulangan Tengah Semester
1) Ulangan tengah semester disusun oleh guru mata pelajaran pada saat
penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran.
2) Ulangan tengah semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama
untuk seluruh mata pelajaran setelah 8-9 minggu kegiatan pembeljaran.
3) Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
mempresentasikan seluruh kompetensi dasar (KD) pada periode tersebut.
4) Ulangan tengah semester berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda
bertanggung jawab dan atau uraian dengan rentang nilai 0 sampai dengan
100.
5) Hasil ulangan tengah semester diinformasikan kepada peserta didik
selambat-lambatnya satu minggu setelah pelaksanaan.
6) Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan
remidial sesuai dengan indikator yang belum tuntas.
7) Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang
belum mencapai KKM.
44
8) Kegiatan remidial dilaksanakan sebelum pelaksanaan ulangan berikutnya.
c. Ulangan Akhir Semester
1) Ulangan Akhir Semester disusun oleh guru mata pelajaran pada saay
penyususnan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran.
2) Ulangan Akhir Semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama
untuk seluruh mata pelajaran diakhir semester.
3) Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh kompetensi dasar (KD) pada semester tersebut.
4) Ulangan Akhir Semester berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda dan
soal uraian.
5) Hasil ulangan semester diinformasikan kepada peserta didik selambat-
lambatnya lima hari setelah pelaksanaan dalam bentuk penilaian kuantitatif
dengan rentang nilai 0 sampai dengan 100.
d. Ulangan Kenaikkan Kelas
1) Ulangan kenaikan kelas disusun oleh guru mata pelajaran pada saat
penyususnan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran.
2) Ulangan kenaikan kelas dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama
untul seluruh mata pelajaran di akhir semester genap.
3) Cakupan ulangan kenaikan kelas meliputi indikator yang merepresentasikan
seluruh kompetensi dasar (KD) pada semester genap tersebut.
4) Ulangan kenaikan kelas berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda
dengan jumlah 40-50 soal ditambah 3-5 soal uraian.
5) Hasil ulangan kenaikkan kelas diinfrormasikan kepada peserta didik
selambat-lambatnya lima hari setelah pelaksanaan dalam bentuk nilai
kuantitatif dengan rentang 0 sampai dengan 100.
e. Penilaian Praktik
1) Penilaian praktik hanya dilakukan pada mata pelajaran tertentu dan dalam
bentuk kuantitas dengan rentang 0 sampai 100.
2) Penilaian praktik hanya dilakukan pada indikator yang bersifat praktik.
3) Pelaksanaan penilaian praktik diseusaikan dengan kegiatan belajar-
mengajar yang disusun dalam penjabaran RPP.
45
4) Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
5) KI 3: memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegraan dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya unuk
memecahkan masalah.
f. Penilaian Sikap
1) Penilaian sikap harus dilakukan pada semua mata pelajaran dan dalam
bentuk nilai kwalitas (A,B,C)
2) Penilaian sikap dilakukan pada indikator yang bersifat sikap.
3) Pelaksanaan penilaian sikap disesuaikan dengan kegiatan belajar mengajar
yang disusun dalam penjabaran RPP.
4) Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
5) KI 1 : menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
6) KI 2 : mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama,cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
g. Penilaian Kepribadian
1) Penilaian kepribadian dilakukan oleh guru bimbingan konseling, guru
agama dan guru PKN.
2) Penilaian kepribadian mempertimbangkan masukan dari semua guru.
3) Pelaksanaan penilaian kepribadian direncanakan dan dikoordinir oleh
bimbingan konseling.
4) Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan bedasarkan
ketentuan yang berlaku.
46
h. Ujian Sekolah
1) Ujian sekolah dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik pada mata pelajaran tertentu.
2) Ujian sekolah meliputi unjian tulis, ujian praktik dan penilaian sikap pada
kelompok mata pelajaran tertentu.
3) Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tertutlis maupun praktik mengikuti
ketentuan yang berlaku.
i. Ujian Nasional
1) Ujian nasional adalah penilaian yang dilaksanakan oleh pemerintah pada
beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran
pengetahuan dan teknologi.
2) Prosedur pelaksanaan ujian nasional mengikuti ketentuan yang berlaku.
47
BAB V
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN/KESISWAAN
A. Profil Lulusan
Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan, serta strategi penanganan peserta didik tidak
naik atau tidak lulus yang diberlakukan oleh sekolah, dengan memperhatikan ketentuan
kenaikan kelas dan kelulusan melalui uji pencapain kompetensi mengacu pada:
1. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015
2. Permendikbud No. 3 Tahun 2017
Kriteria kelulusan SMA Negeri 2 Magelang berjalan mengacu pada Permendikbud
tentang Kelulusan Tahun sebelumnya, dan apabila ada perubahan akan mengikuti
ketentuan kelulusan tahun yang terbaru.
Syarat kelulusan ujian sekolah SMA NEGERI 2 Magelang:
a. Nilai rata-rata Ujian Sekolah 70, baik untuk ujian tulis maupun ujian praktik.
b. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran semester 1 -6 di SMA Negeri 2
Magelang.
c. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran
jasmani olahraga dan kesehatan.
d. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kriteria kelulusan ujian sekolah ditetapkan oleh sekolah.
e. Mencapai nilai minimal batas lulus untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan
ketentuan.
1) Nilai batas kelulusan setiap mata pelajaran yang diujikan:
Adalah 70
2) Nilai rata-rata USBN 75
3) Mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer
Untuk meningkatkan kwalitas lulusan sekolah memberikan jam tambahan yaitu jam
kenol yang dimulai pada bulan september sampai menjelang Ujian Nasional, bahkan
setelah Ujian Nasional diadakan tambahan pelajaran untuk persiapan seleksi masuk
perguruan tinggi, dengan target 100% siswa lulus dari SMA Negeri 2 Magelang 85%
siswa lulusan diterima di perguruan tinggi Negeri atau favorit dan kedinasan. Jalur yang
dilalui siswa untuk bisa melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya yaitu jalur
48
SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri. Berikut tabel lulusan SMA Negeri 2
Magelang pada tahun ajaran 2017 dan tahun 2018.
49
27. STIE PERBANKAN BISNIS 1 PERGURUAN TINGGI SWASTA
28. SANATA DHARMA 1 PERGURUAN TINGGI SWASTA
29. UNIV PERTAMINA 1 PERGURUAN TINGGI SWASTA
30. STPLN JAKARTA 1 PERGURUAN TINGGI SWASTA
31. UNIV ATMAJAYA 1 PERGURUAN TINGGI SWASTA
32. STIMIK BINA PATRIA 1 PERGURUAN TINGGI SWASTA
33. AMNI SEMARANG 1 PERGURUAN TINGGI SWASTA
34. STIE YKPN 1 PERGURUAN TINGGI SWASTA
35. UMP 1 PERGURUAN TINGGI SWASTA
36. UAD 1 PERGURUAN TINGGI SWASTA
37. UMY 2 PERGURUAN TINGGI SWASTA
38. UMM 7 PERGURUAN TINGGI SWASTA
39. UNIKAL 1 PERGURUAN TINGGI SWASTA
40. IPDN 1 IKATAN DINAS
41. STAN (D1 BEA DAN CUKAI) 2 IKATAN DINAS
42. STAN (D3 BEA DAN CUKAI) 1 IKATAN DINAS
STAN (D1
43. KEBENDAHARAAN IKATAN DINAS
1
NEGARA)
44. STAN (D1 PAJAK) 3 IKATAN DINAS
45. STAN ( BEA CUKAI) 3 IKATAN DINAS
INSTANSI JUMLAH
IKATAN DINAS 15
PTN 109
PTS 28
Jumlah 152
Untuk data siswa SMA N 2 Magelang lulusan tahun 2018 sementara jumlah siswa yang
sudah terdata masuk di Perrguruan Tinggi Negeri dan Kedinasan sebanyak 77 siswa.
50
PROFIL LULUSAN SMA NEGERI 2 MAGELANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
NO NAMA INSTANSI JUMLAH KETERANGAN
1. UGM 6 PERGURUAN TINGGI NEGERI
2. UNY 16 PERGURUAN TINGGI NEGERI
3. UNTIDAR 16 PERGURUAN TINGGI NEGERI
4. UNDIP 8 PERGURUAN TINGGI NEGERI
5. UB 2 PERGURUAN TINGGI NEGERI
6. UNS 8 PERGURUAN TINGGI NEGERI
7. UNNES 4 PERGURUAN TINGGI NEGERI
8. UNSOED 1 PERGURUAN TINGGI NEGERI
9. IPB 2 PERGURUAN TINGGI NEGERI
10. UNSRI 1 PERGURUAN TINGGI NEGERI
11. UNIVERSITAS LAMPUNG 1 PERGURUAN TINGGI NEGERI
12. POLITEKES 4 PERGURUAN TINGGI NEGERI
13. UIN YOGYAKARTA 1 PERGURUAN TINGGI NEGERI
14. UPN 1 PERGURUAN TINGGI NEGERI
15. STAN 6 IKATAN DINAS
INSTANSI JUMLAH
IKATAN DINAS 6
PTN 71
Jumlah 77
51
1. Daya Tampung
Daya tamping SMA N 2 Magelang pada Tahun Ajaran 2018/2019 sebanyak 287 siswa,
dengan perincian sebagai berikut:
a. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) = 5 Kelas, setiap kelas
terdiri dari 36 siswa
b. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) = 2 kelas terdiri dari 36 siswa, dan 1
kelas terdiri dari 35 siswa.
2. Rayonisasi
SMA Negeri 2 Magelang dan SMA Negeri 5 Magelang terletak dalam satu rayon
wilayah Kecamatan Magelang Utara. Ketentuan rayonisasi diatur sebagai berikut :
No Persentase (%) Domisili siswa
1 50% Kecamatan Magelang Utara
2 40% Diluar Kec. Magelang Utara, dalam kota
Magelang
3 7% Di luar kota Magelang masih dalam Provinsi
Jawa Tengah
4 3% Di luar Provinsi Jawa Tengah
3. Syarat-Syarat Pendaftaran
a. Calon peserta didik dapat mendaftarkan diri secara mandiri melalui internet atau
datang langsung pada satuan pendidikan dengan bantuan operator yang berada
pada satuan pendidikan (sekolah yang akan dijadikan pilihan pertama).
Dengan alamat internet: (http://ppdb.jatengprov.go.id)
b. Waktu pendaftaran pukul 08.00 sampai dengan pukul 13.00 WIB
c. Berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada awal tahun pelajaran baru 2018/2019
dan belum menikah
d. Komponen penilaian
a) Nilai Ujian Nasional (UN)
b) Nilai Kemashlahatan (NK)
1. 2,00 apabila calon siswa merupakan anak kandung guru pada satuan
penddidikan (sekolah) tempat tugas orang tuanya sebagai guru.
2. 1,00 apabila calon siswa merupakan anak kandung guru di luar satuan
pendidikan (sekolah) tempat tugas orang tuanya sebagai guru.
52
3. 1,00 apabila calon siswa merupakan anak kandung tenaga kependidikan
pada satuan pendidikan (sekolah) tempat tugas orang tuanya.
Poin 1,2, dan 3 di atas dibuktikan dengan Kartu Keluarga asli minimal
6 bulan (bulan Desember) dan masih berlaku serta SK Kepala Sekolah
tempat bertugas orang tua, dengan meyertakan fotokopi yang dilegalisasi oleh
pihak yang berwenang.
c) Nilai Prestasi (NP)
1. Prestasi Akademik
No Event/Jenjang Peringkat Bonus Nilai
1 Internasional I Langsung Diterima
II
III
2 Nasional I Langsung diterima
II 5,00
III 4,00
3 Provinsi I 3,00
II 2,75
III 2,50
4 Kab/Kota I 2,25
II 2,00
III 1,75
53
III 2,50
4 Kab/Kota I 2,25
II 2,00
III 1,75
NA = UN +NK + NP +NL
UN = Jumlah nilai UN SMP / MTS
NK = Nilai Kemaslahatan
NP = Nilai Prestasi
NL = Nilai Lingkungan
4. Kelengkapan Administrasi
a. Print out Bukti Pendaftaran Online
b. Menyerahkan 1 lembar foto copy ijazah SMP / Sederajat atau surat keterangaan
yang berpenghargaan sama dengan ijazah SMP atau yang setingkat SMP yang
telah dilegalisir oleh Kepala Sekolah dan menunjukkan Ijazah asli dan SKHUN
asli atau Surat yang berpenghargaan sama dengan SKHUN (untuk lulusan tahun
2018) asli (pada saat verifikasi)
54
c. Menyerahkan 1 lembar foto copy Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN) SMP /
Sederajat yang telah dilegalisir oleh Kepala Sekolah.
d. Menyerahkan 1 lembar foto copy Akta Kelahiran yang telah dilegalisir
e. Menyerahkan 1 lembar foto copy Kartu Keluarga (KK) yang telah dilegalisir dan
menunjukkan akta kelahiran asli dan KK asli.
f. Menyerahkan pas foto terbaru hitam putih ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar 1
lembar ditempel pada stofmap dan 1 lembar ditempel pada kartu pendaftaran
(saat verifikasi berkas)
g. Kartu Indonesia Pintar / KIP bagi calon siswa dari keluarga kurang mampu.
h. Surat keterangan anak guur atau tenaga kependidikan
i. Menyerahkan 1 lembar fotocopy piagam yang telah dilegalisisr (bagi calon siswa
yang memilki piagam kejuaraan lebih dari satu diambil dari salah satu prestasi
tertinggi serta menunjukkan aslinya).
j. Semua berkas a sampai I dimasukkan dalam stofmap warna merah (untuk calon
siswa putri), kuning (untuk calon siswa putra)
55
6. Ketentuan Lain
a. Calon peserta didik melakukan pendaftaran di SMA pilihan pertama secara
langsung dan berkesempatan untuk membuat pilihan kedua (satu rayon atau lain
rayon)
b. Calon peserta didik yang mendaftar dan menggunakan hak pilih 1 pilihan dan 2
pilihan cukup menggunakan satu formulir pendaftaran online.
56
TATA TERTIB DAN TATA KRAMA SISWA
SMA NEGERI 2 MAGELANG
Dasar:
1. Undang-Undang nomor 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
3. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor C/Kep/D.1982
4. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 100/C/1991
5. Hasil Kesepakatan Bersama antara Dewan Guru dan Perwakilan Siswa serta Komite
Sekolah, Selasa 2 Juni 2015
Tujuan: Mengatur kegiatan siswa sehari-hari disekolah, sehingga proses belajar-mengajae
dapat berjalan dan berhasil secara optimal.
KETENTUAN UMUM
Dasar:
1. Tata krama dan tata tertib sekolah dimaksudkan sebagai rambu-rambu bagi siswa
dalam bersikap, berucap, bertindak dan melaksanakan kegiatan sehari-hari dalam
rangka menciptakan kehidupan yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran secara
efektif.
2. Tata krama dan tata tertib sekolah diambil berdasarkan nilai-nilai adiluhung
kehidupan masyarakat, meliputi: norma dan nilai ketakwaan, sopan santun, pergaulan,
kedisiplinan, ketertiban, kebersihan, kesehatan, dan kerapihan serta keamanan.
3. Setiap siswa wajib melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam tata krama dan tata
tertib sekolah secara konsekuen dan penuh kesadaran.
Pasal 1
WAKTU PELAJARAN BERLANGSUNG
1. Jam pelajaran dimulai:
a. Senin, Selasa, Rabu, Kamis: Pukul 06.50 s.d. 15.20
(Setiap ada upacara bendera) siswa masuk pukul 06.45
b. Jum'at: Pukul 06.50 s.d. 11.45 dilanjutkan 13.30-16.00 (Pramuka)
2. Siswa wajib hadir disekolah 10 menit sebelum pelajaran dimulai.
3. Kegiatan belajar dan mengajar diawali dan diakhiri dengan doa
57
4. Siswa terlambat masuk kelas lebih dari 5 menit pada jam pertama, wajib lapor pada
guru piket untuk meminta surat izin masuk kelas dan mengisi buku keterlambatan
siswa/buku ketertiban.
5. Bila ada pelajaran kosong, ketua kelas wajib lapor kepada guru piket
6. Pada saat pelajaran berlangsung, siswa:
a. Hanya boleh meninggalkan sekolah dengan izin guru kelas, guru piket dan
wajib lapor pada satpam
b. Siswa yang terlambat masuk kelas,wajib lapor kepada guru yang mengajar
dikelas tersebut
Pasal 2
MENINGGALKAN SEKOLAH
1. Siswa yang akan meninggalkan sekolah sebelum waktu pelajaran selesai, wajib
meminta izin kepada guru pelajaran yang ditinggalkan dan disetujui oleh guru piket
dengan mengisi surat izin rangkap dua (1 diserahkan kepada guru yang
mengajardikelas, 1 dibawa siswa untuk dimintakantanda tangan orang tua dan
diserahkan kembali ke sekolah pada hari berikutnya melalui guru piket). Apabila
dalam meninggalkan pelajaran sudah direncanakan, diwajibkan membawa surat
ijin/keterangan dariorang tua/wali untuk diserahkan kepada guru piket.
2. Siswa yang berhalangan hadir/tidak masuk sekolah, harus menyerahkan surat
ijin/keterangan dari orang tua/wali, bagi yang sakit lebih dari dua hari berturut-turut
harus menyertakan surat keterangan dari dokter.
3. Siswa yang terlambat masuk sekolah dua kali dalam satu bulan tanpa keterangan yang
dapat dipertanggungjawabkan, akan dikenakan sanksioleh sekolah sesuai
denganketentuan yang berlaku di SMA Negeri 2 Magelang
4. Siswa yang tidak masuk sekolah selma tiga hari berturut-turut tanpa keterangan akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di SMA Negeri 2 Magelang
Pasal 3
TATA CARA BERPAKAIAN DAN BERDANDAN
1. Wajib berpakaian rapi, sopan, baju harus dimasukkan sehingga sabuk selalu terlihat
2. Pakaian putih abu-abu dengan tanda-tanda sekolah dan OSIS (lokasi, nama, badge
merah-putih, dasi, dan sabuk berlogo SMA Negeri 2 Magelang) dipakai setiap hari
Senin-Rabu
3. Pakaian seragam khas atas (batik) bawah abu-abu dipakai setiap hari Kamis
58
4. Rok bawah putri untuk pakaian batik bawahan abu-abu (seragam OSIS)
5. Seragam Pramuka dengan tanda Gudep dipakai setiap hari Jumat
6. Warna, ukuran dan model seragam siswa harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di SMA Negeri 2 Magelang.
a. Untuk siswi menggunakan bawahan rok panjang (model tidak boleh rempel)
b. Lebar celana panjang siswa putra 22 cm (tidak ketat)
7. Siswi menggunakan kerudung:
a. Setiap hari Senin-Rabu warna kerudung putih polos, bahan dari kain (bukan
bahan kaos)
b. Setiap hari Kamis warna kerudungbiru bahan dari kain (bukan bahan kaos)
c. Setiap hari Jumat kerudung yang sewarna denganrok seragam Pramuka, bahan
dari kain
8. Sepatu warna hitam bertali hitam, kaos kaki putih (minimal 5-10 cm diatas mata kaki)
dipakai hari Senin-Jumat dan Kamis diperbolehkan selain warna hitam
9. Wajib mengenakan kaos dalam (singlet) warna putih
10. Pakaian olahraga sesuai dengan ketentuan sekolah:
Putra: kaos lengan panjang dan celana panjang serta sepatu olahraga
Putri: kaos, celana panjang sport/training dan sepatu olahraga
Pasal 4
KETERTIBAN DAN KEBERSIHAN
1. Siswa wajib menjaga kebersihan, keindahan, dan keutuhan peralatan sekolah
2. Perawatan ruang kelas, taman depan kelas menjadi tanggung jawab siswa kelas
tersebut dan dikoordinasikan oleh wali kelas
3. Siswa bertanggung jawab atas kebersihan dinding kelas, meja kursi, kaca jendela dari
kotoran dan coretan.
4. Melengkapi meja guru dengan taplak dan vas bunga
5. Dalam kelas hanya diperbolehkan memasang gambar dan tulisan yang berhubungan
dengan pelajaran dikelas
6. Wajib menjaga ketertiban, ketenangan dan kebersihan baik dikelas, perpustakaan,
laboratorium maupun tempat lain dilingkungan sekolah
7. Siswa yang merusak fasilitas sekolah karena disengaja atau tidak disengaja,
menjaditanggung jawab siswa yang bersangkutan
59
Pasal 5
KEGIATAN EKSTRAKULIKULER
1. Seluruh siswa wajib menjadi anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah
2. Siswa kelas X dan XI diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang
diselenggarakan oleh sekolah sesuai dengan bakat dan minat masing-masing
3. Siswa kelas X dan XI wajib mengikuti ekstrakulikuler Pramuka
4. Kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan dan diatur sesuai dengan jadwal yang
ditentukan sekolah
Pasal 6
UPACARA BENDERA DAN PERINGATAN HARI-HARI BESAR NASIONAL
1. Siswa wajib mengikuti upacara bendera disekolah dengan tertib dan khidmat
2. Memakai seragam lengkap (badge OSIS, lokasi badge merah-putih, nama, topi dasi,
jas almamater dan sabuk SMA Negeri 2 Magelang)
3. Siswa yang terlambat, menempatkan diri pada posisi paling kiri barisan (menghadap
ke timur)
4. Siswa yang melanggar aturan tata tertib sekolah dibariskan pada tempat tertentu
5. Setiap siswa wajib mengikuti upacara peringatan hari besar nasional, seperti hari
Kemerdekaan, hari Pendidikan Nasional, dll., sesuai dengan ketentuan yang berlaku
6. Siswa wajib mengikuti kegiatan peringatan hari besar keagamaan seperti Maulid
Nabi, Natal, Idul Adha, dll., sesuai dengan agama yang diyakini
Pasal 7
LAIN LAIN
1. Setiap siswa wajib menjaga nama baik sekolah, baik didalam maupun diluar
lingkungan sekolah
2. Siswa yang membawa kendaraan bermotor harus memarkir kendaraannya dengan rapi
ditempat parker yang sudah disediakan oleh sekolah dan wajib mengamankan sendiri
kendaraan, helm dan asesorisnya dari kemungkinan kehilangan
3. Siswa yang membawa kendaraan bermotor (bukan kelas X) hanya diperbolehkan
keluar masuk sekolah melalui pintu gerbang selatan
60
Pasal 8
LARANGAN-LARANGAN
Umum:
Dalam kegiatan sehari-hari disekolah, setiap siswa dilarang melakukan hal-hal berikut:
1. Merokok, membawa dan bermain kartu/berjudi dilingkungan sekolah dan selama
memakai seragam sekolah
2. Membawa dan minum-minuman keras
3. Membawa, menjual, memakai narkotika obat psikotropika, dan obat-obatan terlarang
lainnya
4. Berkelahi baik perorangan maupun kelompok, didalam maupun diluar sekolah
5. Membuang sampah tidak pada tempatnya
6. Berbicara kotor, mengumpat, menghina atau menyapa antar siswa atau warga sekolah
dengan kata, sapaan dan panggilan yang tidak senonoh
7. Mengaktifkan handphone (HP), media player (MP) saat kegiatan belajar mengajar
(KBM)
8. Memakai sepatu sandal atau sandal
9. Memakai tato dan berkuku panjang
10. Mengecat rambut kecuali warna hitam
11. Mengambil barang milik orang lain
12. Membawa buku yang tidak berhubungan dengan pelajaran sekolah
13. Membawa buku/majalah/VCD/gambar yang berbau porno dan atau sejenisnya
14. Membuka, mengakses dan mengunduh situs-situs porno
15. Memakai topi atau peci didalam kelas, kecuali pada acara tertentu yang dianjurkan
16. Memakai jaket/sweater didalam kelas tanpa seijin guru
17. Membawa senjata tajam jenis apapun atau segala bentuk barang yang membahayakan
orang lain
18. Membawa uang dan barang berharga secara berlebihan dan jika kehilangan menjadi
tanggung jawab sendiri
19. Bertindak asusila dan menikah
20. Memakai atribut selain yang dianjurkan sekolah
21. Membunyikan suara kendaraan/knalpot dengan keras dan mengendarai kendaraan
dengan kecepatan tinggi
22. Melakukan kegiatan negatif dalam meluapkan perasaan pada acara syukuran, ulang
tahun, kenaikan kelas, kelulusan yang menimbulkan kerusakan dan masalah
61
23. Siswa kelas X tidak boleh membawa kendaraan bermotor meskipun sudah memiliki
SIM
24. Khusus siswa laki-laki:
a. Berambut panjang/gondrong (bagian belakang tidak melebihi krah baju, bagian
depan tidak melebihi alis, bagian samping tidak melebihi daun telinga dan tidak
boleh digaris.
b. Rambut memakai kucir
c. Memakai tindik
d. Memakai asesoris, kecuali jam tangan
25. Khusus siswa putri
a. Memakai make up kecuali bedak tipis
b. Memakai rok diatas lutut
c. Rambut panjang melebihi bahu harus diikat
d. Memakai cat kuku
e. Memakai perhiasan yang berlebihan
Pasal 9
SANKSI-SANKSI
1. Mendapat poin pelanggaran sesuai dengan ketentuan
2. Peringatan langsung pada siswa dilakukan sebanyak 3 kali
3. Peringatan tertulis kepada siswa dan orang tua
4. Sementara tidak boleh mengikuti pelajaran untuk jangka waktu yang ditentukan
5. Sanksi lain yang diputuskan oleh kepala sekolah sesuai tingkat/maca pelanggarannya
6. Dikembalikan keorang tua
Pasal 10
KETENTUAN POIN
1. Bobot poin merupakan akumulasi selama menjadi siswa SMA Negeri 2 Magelang
2. Poin terbagi menjadi dua yaitu poin pelanggaran dan poin pelanggaran dan poin
penghargaan/prestasi
3. Kriteria poin pelanggaran dan poin penghargaan ada pada petunjuk tatib
Keterangan poin
a. Angka poin pelanggaran mencapai 25, panggilan pertama orang tua siswa
b. Angka poin pelanggaran mencapai 50, panggilan kedua orang tua siswa
62
c. Angka poin pelanggaran mencapai 75, panggilan ketiga orang tua siswa sekaligus
pemberian scoring
d. Angka poin pelanggaran mencapai 100, siswa dikembalikan kepada orang tua
e. Perolehan jumlah poin pelanggaran menentukan nilai sikap pada rapor
f. Jika dalam satu tahun siswa mencapai 75 poin maka yang bersangkutan
dinyatakan tidak naik kelas
Pasal 11
PENUTUP
1. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan bila terdapat kekeliruan
dikemudian hari, akan diadakan perubahan seperlunya
2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib siswa ini akan ditetapkan oleh
kepala sekolah, melalui ketentuan tambahan yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Kepala Sekolah
KETENTUAN REWARD/PENGHARGAAN
BAB PASAL JENIS PENGHARGAAN POIN KETERANGAN
1 PRESTASI AKADEMIK DAN NON 1. Penghargaan
AKADEMIK prestasi
1 Peringkat I tingkat sekolah 10 akademik
2 Peringkat II tingkat sekolah 8 berlaku setiap
3 Peringkat III tingkat sekolah 5 siswa mendapat
4 Pemenang I tingkat sekolah 10 kejuaraan
5 Pemenang II tingkat sekolah 8 2. Penghargaan
6 Pemenang III tingkat sekolah 5 prestasi
63
15 Pemenang I tingkat nasional 50 akan diatur
16 Pemenang II tingkat nasional 35 dikemudian hari
17 Pemenang III tingkat nasional 25 sesuai dengan
18 Harapan I tingkat nasional 20 Surat Keputusan
19 Harapan II tingkat nasional 15 Kepala Sekolah
20 Pemenang I tingkat internasional 100
21 Pemenang II tingkat internasional 75
22 Pemenang III tingkat internasional 50
23 Harapan I tingkat internasional 35
24 Harapan II tingkat internasional 25
II PRESTASI ORGANISASI
1 Menjadi ketua OSIS, MPK, Pradana 15
2 Menjadi pengurus OSIS inti dan aktif 10
dalam kegiatan
3 Menjadi pengurus MPK inti dan aktif 10
dalam kegiatan
4 Menjadi pengurus Pramuka inti dan aktif 10
dalam kegiatan
5 Menjadi pengurus kerohanian inti dan 8
aktif dalam kegiatan
6 Menjadi sekbid OSIS dan aktif dalam 8
kegiatan
7 Menjadi sekbid MPK dan aktif dalam 8
kegiatan
8 Menjadi sekbid Pramuka dan aktif dalam 8
kegiatan
9 Aktif dalam kegiatan BARA SMADA 8
10 Menjadi ketua kelas dan memberikan 8
teladan yang baik
64
KETENTUAN POIN PELANGGARAN
PASAL JENIS PELANGGARAN POIN KETERANGAN
1 Terlambat masuk kelas/sekolah//upacara 3 Jumlah poin
2 Baju tidak dimasukkan pada celana/rok 2 pelanggaran
3 Tidak memakai badge OSIS, lokasi, nama 2 mencapai:
4 Tidak memakai sepatu hitam, ikat pinggang 2 a. 25, panggilan
hitam berlogo sekolah, kaos kaki putih polos orang tua ke-1
5 Tidak memakai topi SMA Negeri 2 Magelang 2 b. 50, panggilan
saat upacara orang tua ke-2
6 Memakai seragam tidak sesuai dengan 4 c. 75, panggilan
ketentuan sekolah orang tua ke-3
7 Tidak mengikuti ekstrakulikuler wajib atau 2 dan skorsing
pilihan tanpa izin d. 100,
berlangsung poin
65
18 Tidak memakai sepatu pada jam sekolah 3
dilingkungan sekolah tanpa izin
19 Parker sepeda/motor tidak pada tempatnya 3
20 Memeakai jaket tanpa izin selama jam 2
pelajaran
21 Membawa senjata tajam/sejenisnya untuk 25
perkelahian
22 Membawa alat perjudian, gambar porno, 25
download situs porno
23 Melompat pagar sekolah/jendela 10
24 Memalsukan tanda tangan 25
25 Mencemooh guru dan karyawan 25
26 Berbicara tidak senonoh 10
27 Merusak sarana dan prasarana sekolah 25
28 Mengancam guru, karyawan atau warga 50
sekolah
29 Membawa rokok/merokok dilingkungan 25
sekolah
30 Berkelahi:
a. Memakai identitas dilingkungan 100
sekolah 100
b. Memakai identitas diluar lingkungan
sekolah
31 Membawa miras/mabuk dilingkungan sekolah 100
32 Membawa alat kontrasepsi dilingkungan 75
sekolah
33 Membawa mengedarkan, memakai ganja/obat 100
psikoropika dilingkungan sekolah
34 Berjudi/mencuri dikelas 100
35 Melakukan penganiayaan terhadap warga 100
sekolah
36 Melakukan pemerasan/ancaman terhadap 100
warga sekolah
66
37 Ketahuan hamil/menghamili/tindak asusila 100
38 Mengubah nilai rapor 100
G. Pengaturan Alumni
Berkaitan dengan pengaturan alumni, sekolah melakukan beberapa kebijakan,
diantaranya:
1. Setiap siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi diharuskan mengisi
daftar alumni yang disediakan di BK. Pencatatan ini digunakan sebagai rekam jejak
siswa.
2. Dalam beberapa kesempatan, diadakan acara reuni guna menjalin silaturahmi antar
alumni dan guru serta tenaga kependidikan di sekolah.
3. Menghadirkan alumni untuk membimbing adik kelas dalam memilih perguruan
tinggi.
67
2. Visi dan Misi
a. Visi
Visi kegiatan ekstrakurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat
secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta
didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
b. Misi
1) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka.
2) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik
mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.
3. Tujuan Umum
Menunjang pencapaian tujuan institusional dalam upaya pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila, yaitu :
1) Manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur.
2) Memiliki pengetahuan dan keterampilan.
3) Sehat jasmani dan rohani.
4) Kepribadian yang mantap dan mandiri.
5) Rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
4. Tujuan Khusus
1) Memberikan pengayaan kepada siswa yang menyangkut aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap untuk menjadi manusia seutuhnya.
2) Menambah pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk memanfaatkan
potensi lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan budaya.
3) Mengembangkan kemampuan siswa untuk memanfaatkan kegiatan industri dan
dunia usaha (kewiraswastaan).
4) Mengembangkan keterampilan dan nilai-nilai kemanusiaan, ketekunan, kerja
keras dan disiplin melalui kegiatan ekstrakurikuler.
5) Menanamkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan dan perilaku
hidup sehat secara jasmani dan rohani.
6) Menanamkan kemampuan meneliti dan mengembangkan daya cipta untuk
menemukan hal baru.
7) Menanamkan nilai-nilai gotong royong, kerjasama, tanggungjawab dan disiplin
melalui kegiatan koperasi sekolah.
68
8) Memberikan bekal kemampuan berorganisasi melalui kegiatan di sekolah dan
di luar sekolah.
9) Memberikan bekal keterampilan praktis yang diperlukan siswa untuk hidup di
masyarakat, mencukupi kebutuhannya sendiri maupun membantu
kebutuhan orangtuanya.
10) Menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab dalam upaya melestarikan
lingkungan alam dan budaya.
11) Menanamkan budaya kerja dan etos kerja yang diperlukan untuk pembangunan
berkelanjutan.
12) Menanamkan dan menambah wawasan kerohanian, mental dan agama untuk
hidup dalam masyarakat, bangsa dan negara.
13) Memberikan bekal kemampuan berbakti dan berpartisipasi dalam
pembangunan daerah.
5. Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler
1) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat
mereka.
2) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan
dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
3) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana
rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang
proses perkembangan.
4) Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
kesiapan karir peserta didik
6. Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler
1) Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi,
bakat dan minat peserta didik masing-masing.
2) Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan
diikuti secara sukarela peserta didik.
3) Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh.
4) Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang
disukai dan menggembirakan peserta didik.
69
5) Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat
peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
6) Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan
untuk kepentingan masyarakat.
7. Bidang dan Jenis Kegiatan Pembinaan Ekstrakurikuler
a. Bidang Olah raga
1. Sepak Bola
2. Voli
3. Taekwondo
4. Basket
b. Bidang Seni
1. Paduan Suara
2. Seni Teater
3. Seni Tari
4. Sinematografi
5. Seni Musik
6. Seni Baca Alquran (Tartil)
7. Seni Jurnalistik
8. Majalah Dinding
9. Literasi
10. Batik
c. Bidang Wawasan Kebangsaan
1. Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) / BARA
2. Pecinta Alam
3. Palang Merah Remaja (PMR)
4. Pramuka
5. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
6. Conversation & Debat Bahasa Inggris
d. Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Kajian keagamaan Muslim / Non Muslim, RIMA, MABIT.
70
8. Penyusunan Program Bimbingan Kegiatan Ekstrakurikuler
Untuk menunjang kelancaran, efisiensi dan efektifitas bimbingan kegiatan
ekstrakurikuler perlu disusun program kegiatan bimbingan siswa. Komponen yang
perlu dimasukkan dalam program ini meliputi kegiatan yang dilaksanakan pada tahap
persiapan, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut kegiatan ekstrakurikuler.
9. Pembina Ekstrakurikuler
Jenis
No Nama Pembina Hari Pelaksanaan
Ekstrakurikuler
1 Paduan Suara A.Alex Henry, E.P Kamis
Ch.Eka Yuliati, S.Pd
2 Seni Lukis Djaroby R,S.Pd Rabu
3 Seni Batik Djaroby R,S.Pd Selasa
4 Sepak Bola Eko Yanuarto, S.Pd Selasa dan Kamis
5 Teater Fuad Hajir Rabu
6 Jurnalis Priyo Wahyu,S.Pd Selasa
7 Bara Drs.Sartono Rabu
8 Conversation Retno Budi Astuti,S.Pd Senin
9 Seni Tari Nirmala C,S.Sn Senin dan Rabu
10 Seni Musik Sandika Priatmoko,S.Pd Kamis
11 PMR Guruh Sabtu
12 Bahasa Jepang Yudik Kusbiantoro,S.Pd Selasa
13 Pecinta alam Hardono Kamis
14 Taekwondo Dwiky C Kamis
15 Bola Volly Eko Yanuarto,S.Pd Sabtu
16 Bola Basket Dharmawan Minggu
17 KIR Oyik W,S.Pd Jumat
18 Tartil Zahzahah,S.Pd Rabu
19 Literasi Drs.Badru Zaman Selasa
20 Pramuka R.Edy S,S.Pd Jumat
71
a. Pelaksanaan Ekstra Kurikuler
Dilaksanakan diluar jam pelajaran biasa mulai pukul 14.00 s.d 16.15 (sesuai
dengan jadwal ekstrakurikuler yang telah disepakati bersama: ketua-ketua ekstra,
osis dan pihak sekolah terlampir). Demi terlaksananya kegiatan ekstra kurikuler
dengan baik, maka dilakukan tahapan sebagai berikut :
Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukakan sosialisasi terhadap guru dan staf tata usaha,
komite sekolah dan orang tua murid. Sosialsisasi dilakukan oleh bagian
kesiswaan, Staf BK dan Tim Pengembangan diri. Siswa mengisi angket
sesuai ekstra pilihannya
Tahap pelaksanaan Program
Dilaksanakan mulai awal semester ganjil. Pelaksanaan pembinaan dilakukan
oleh guru mata pelajaran/ pembina ekstrakurikuler/ pelatih dan BK sebagai
pelayan konseling
Tahap Evaluasi
Tahap ini dilakukan 2 kali dalam satu tahun pelajaran yaitu diakhir bulan
November pada semester ganjil. Dan akhir bulan Mei pada semester genap.
Tahapan ini bertujuan untuk melihat sampai sejauh mana program kegiatan
terlampaui.
1. Kegiatan Pembiasaan
Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang
relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang
berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri.
Semua guru berpartisipasi aktif dalam membentuk watak, kepribadian, dan
kebiasaan positif ini. Guru Bimbingan dan Konseling berperan dalam
memberikan bimbingan dan konseling arah pengembangan kebiasaan peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari dan sekaligus mengkoordinir penilaian
perilaku mereka melalui pengamatan guru-guru terkait.
Kegiatan pembiasaan ditumbuhkan melalui kegiatan rutin, spontan, dan
keteladanan yang baik, di dalam kelas dan di luar kelas. Kegiatan pembiasaan
secara terprogram dapat dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan
kalender pendidikan.
72
2. Kegiatan rutin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus-
menerus di sekolah. Tujuannya adalah untuk membiasakan peserta didik
melakukan sesuatu dengan baik. Misalnya membiasakan :
a. Melaksanakan upacara bendera dengan khidmat.
b. Beribadah sesuai agama dan kebiasaannya (ibadah siang untuk yang
beragama Islam, kebaktian siang untuk yang beragama Kristen dan
Katholik, dan lain-lain).
c. Konsolidasi belajar di rumah, dengan cara mencatat pada buku siswa
tersendiri tentang permasalahan atau kesulitan materi yang belum bisa
dipahami. Lalu bertanya pada guru.
d. Wajib berkunjung ke perpustakaan minimal tiga kali dalam seminggu.
e. Menjaga kebersihan kelas, tanaman, dan lingkungan sekolah bersama-sama
f. Melaksanakan kegiatan belajar tertib dan efektif bersama-sama
g. Melaksanakan tata tertib sekolah dengan ikhlas
h. Bersaing secara sehat dalam berprestasi
3. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi
oleh waktu, tempat, dan ruang. Hal ini bertujuan untuk memberikan
pendidikan secara spontan, terutama dalam membiasakan bertutur santun,
bersikap sopan dan terpuji lainnya. Misalnya membiasakan:
a. Mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, karyawan dan sesama
teman.
b. Membuang sampah pada tempatnya. Kegiatan Tim LIPUT BANGSA
(Lihat Pungut Bawa Buang Sampah) ke tempat sampah sekaligus
memilahnya.
c. Antre
d. Menghargai pendapat orang lain.
e. Membiasakan minta izin untuk masuk atau keluar kelas atau ruangan.
f. Membantu atau menolong orang lain.
g. Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di sekolah
(mading dan kotak surat BK).
h. Konsultasi kepada guru pembimbing atau guru lain di sekolah.
73
4. Kegiatan Keteladanan
Kegiatan ketelanan adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari
yang dapat dijadikan contoh (model/idola). Misalnya:
a. Selalu berpakaian rapi
b. Selalu datang tepat waktu
c. Rajin membaca buku
d. Selalu bersikap ramah.
5. Kegiatan terprogram
Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap
sesuai kalender pendidikan/jadwal yang telah ditetapkan. Membiasakan
kegiatan ini artinya membiasakan seluruh warga sekolah untuk terlibat aktif
dalam kegiatan sekolah sesuai dengan kemampuan atau keahliannya masing-
masing. Misalnya kegiatan:
a. Porseni
b. Memperingati hari-hari besar nasional.
c. Studi Budaya
d. Memperingati hari agama.
e. Lomba mata pelajaran, seperti Olimpiade Matematika.
f. Lomba mading.
g. Perpisahan kelas XII.
h. Pembelajaran di luar kelas X dan XI.
74
2) Layanan konsultasi dengan wali kelas dilakukan pada waktu yang ditentukan
secara bersama antara siswa dan wali kelas.
3) Layanan konsultasi dengan wali kelas terkait dengan berbagai masalah siswa di
kelas siswa yang bersangkutan.
c. Konsultasi dengan Konselor
1) Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan konselor/guru BK.
2) Layanan konsultasi dengan konselor dapat dilakukan setiap saat selama
konselor masih dapat melayani.
3) Layanan konsultasi dengan konselor terkait dengan berbagai masalah siswa di
kelas, di sekolah, maupun masalah pergaulan siswa yang bersangkutan.
4) Setiap siswa berhak mendapat layanan pembinaan prestasi dari konselor.
d. Hak Siswa Berprestasi
1) Setiap siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun nonakademik berhak
mendapat penghargaan.
2) Penghargaan siswa berprestasi berdasarkan ketentuan yang berlaku.
75
BAB VI
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
76
3. Memanggil kandidat-kandidat yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan,
mengisi laporan, dan mengumpulkan berkas-berkas lamaran pekerjaan untuk
selanjutnya diproses dalam tahap seleksi.
4. Menyeleksi kandidat-kandidat ada beberapa proses seleksi yang dapat dilakukan,
yaitu:
a. Persiapan penerimaan para kandidat yang melamar yang akan mengikuti
seleksi
b. Menyelenggarakan berbagai macam tes
c. Wawancara
d. Penelitian latar belakang kandidat yang melamar
e. Evaluasi medis
f. Penelitian pendahuluan tentang kecakapan, keterampilan, dan pengetahuan
pelamar
g. Pengambilan keputusan apakah lamaran diterima atau ditolak
5. Membuat penawaran kerja. Setelah proses seleksi selesai dan petugas rekrutmen
sudah mendapatkan kandidat sesuai dengan jabatan yang dibutuhkan, maka
selanjutnya mempersiapkan penawaran kerja seperti bagaimana peraturan dan
kondisi kerja disekolah.
Sumber rekrutmen dalam mengisi posisi jabatan yang kosong berasal dari sumber
internal dan eksternal. Sumber internal terdiri dari rencana suksesi penawaran kerja
terbuka untuk sesuatu jabatan. Sedangkan sumber eksternal meliputi hubungan dengan
universitas, agen tenaga kerja, balai ketenagakerjaan dan keterampilan. Pada saat
melakukan suatu rekrutmen pegawai baik edukasi maupun non-edukasi juga harus
memperhatikan aturan-aturan yang sesuai dengan norma dan tidak boleh ada aturan
yang dilanggar serta harus memenuhi standar tata cara melakukan rekrutmen pegawai,
serta tidak boleh melakukan tindakan kecurangan-kecurangan dalam rekrutmen
pegawai, jadi rekrutmen pegawai harus sesuai kemampuan kandidat atau pelamar dan
jujur.
78
c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam satu tahun
terakhir
3. Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud di atas, dapat dipertimbangkan apabila;
a. Paling singkat dua tahun dalam pangkat terakhir;
b. Memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan; dan
c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam dua tahun
terakhir
4. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Pusat/Daerah yang menduduki jabatan
Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b untuk menjadi
pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c sampai dengan Guru Utama,
pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e ditetapkan oleh Presiden setelah
mendapat pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara
5. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten / Kota yang menduduki
jabatan Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a untuk menjadi
pangkat Penata Muda tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan Guru Muda,
pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d, ditetapkan dengan Keputusan
Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan setelah
mendapatoleh Gubernur yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis
Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan
6. Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten / Kota yang menduduki
jabatan Guru Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d untuk menjadi
Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a dan pangkat Pembina Tingkat
I, golongan ruang IV/b, ditetapkan oleh Gubernur yang bersangkutan setelah
mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara
yang bersangkutan
7. Jumlah angka kredit kumuatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai
Negeri Sipil untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Guru adalah
sebagaimana tersebut pada Lampiran II Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 dengan ketentuan:
a. Paling kurang 90% (sembilan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur
utama; dan
79
b. Paling banyak 10% (sepuluh persen) angka kredit berasal dari unsur
penunjang
8. Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dari Guru Pertama, pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina
Utama, golongan ruang IV/e wajib melakukan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan yang meliputi sub unsur pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan
atau karya inovatif
9. Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a yang akan naik pangkat
menjadi Guru Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit tiga angka kredit
dari sub unsur pengembangan diri
10. Guru Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b yang akan naik
jabatan/pangkat menjadi Guru Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat, paling sedikit 4(empat)
angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan /atau karya inovatif, dan paling
sedikit tiga angka kredit dari sub unsur pengembangan diri
11. Guru Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c yang akan naik pangkat menjadi
Guru Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 6 (enam) angka kredit dari
sub unsur punlikasi ilmiah dan / atau karya inovatif, dan paling sedikit tiga angka
kredit dari sub unsur pengembangan diri
12. Guru Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d yang akan naik
jabatan/pangkat menjadi Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a
angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat, paling sedikit
8(delapan) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan /atau karya inovatif, dan
paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri
13. Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang akan naik pangkat
menjadi Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 12 angka kredit
dari sub unsur punlikasi ilmiah dan / atau karya inovatif, dan paling sedikit empat
angka kredit dari sub unsur pengembangan diri
14. Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b yang akan naik
pangkat menjadi Guru Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c
angka kredit yang dipersyaratkan untuk Kenaikan pangkat, paling sedikit12 (dua
80
belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan
paling sedikit empat angka kredit sub unsur pengembangan diri.
15. Guru Madya, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/c yang akan naik
jabatan/pangkat menjadi Guru Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan
ruang IV/d, angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat,paling sedikit 14 (empat belas) angka kredit dari sub unsur
publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit lima angka kredit dari
sun unsur pengembangan diri
16. Guru Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d yang akan naik
pangkat menjadi Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, palig sedikit 20 (dua puluh)
angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan paling
sedikit lima angka kredit dari sub unsur pengembangan diri
17. Guru Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c yang akan naik
jabatan/pangkat menjadi Guru Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan
ruang IV/d wajib melaksanakan presentasi ilmiah
18. Kenaikan pangkat bagi Guru dalam jenjang jabatan yang lebih tinggi dapat
dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan terlebih dahulu oleh
pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
19. Guru yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan jabaytan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut
secara kumulatif di perhitungkan untuk kenaikan jabatan/ pangkat berikutnya.
83
2. Surat persetujuan pindah dari PPKD yang dituju;
3. Foto kopi SK CPNS legalisir;
4. Foto kopi SK PNS legalisir;
5. Foto kopi SK KP terakhir
6. Foto kopi Konversi NIP legalisir;
7. Foto kopi KARPEG legalisir;
8. Foto kopi SK INPASSING guru (PNS guru);
9. Foto kopi ijazah legalisir;
10. Foto kopi DP3/SKP2 tahun terakhir;
11. Surat keterangan tidak pernah dijatuhi hukum disiplin tingkat sedang atau berat
dari pimpinan SKPD asal.
PNS yang mengajukan perpindahan ke dalam lingkungan pemerintah provinsi Jawa
Tengah dapat berasal dari :
a. Kabupaten/Kota di Jawa Tengah;
b. Kabupaten/Kota di luar Provinsi Jawa Tengah;
c. Provinsi Lain;
d. Lembaga/Pemerintahan
Beberapa kelengkapan berkas PNS yang mengajukan perpindahan ke dalam
lingkungan pemerintah provinsi Jawa Tengah, sebagai berikut :
1. Surat pernyataan persetujuan PPK
a. Surat pernyataan persetujuan pindah dari PPKD Kabupaten/Kota asal jika
berasal dari Kab/Kota di Jawa Tengah.
b. Surat pernyataan persetujuan pindah dari PPKD provinsi asal jika berasal dari
Kab/Kota di luar Jawa Tengah atau provinsi lain.
c. Surat pernyataan persetujuan pindah dari menteri atau kepala lembaga asal
jika berasal dari kementrian atau lembaga.
2. Foto kopi SK CPNS legalisir;
3. Foto kopi SK PNS legalisir;
4. Foto kopi SK KP terakhir
5. Foto kopi Konversi NIP legalisir;
6. Foto kopi KARPEG legalisir;
7. Foto kopi SK INPASSING guru (PNS guru);
8. Foto kopi ijazah legalisir;
9. Foto kopi DP3/SKP2 tahun terakhir;
84
10. Surat keterangan tidak pernah dijatuhi hukum disiplin tingkat sedang atau berat
dari pimpinan SKPD asal.
Setiap pemindahan PNS ditetapkan dengan SK pejabat yang berwenang:
1. Pemindahan dalam satu Instansi (Pusat/Daerah) oleh Pejabat Pembinaan
Kepegawaian (PPK);
2. Pemindahan antar Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi oleh Gubernur setelah
mendapat pertimbangan Ka. BKN;
3. Pemindahan antar Kabupaten/Kota antar Provinsi oleh Mendagri setelah mendapat
pertimbangan Ka BKN;
4. Pemidahan Provinsi/Kab/Kota ke Instansi Pusat oleh Ka. BKN;
5. Pemindahan Instansi Pusat ke Provinsi/Kab/Kota oleh Ka.BKN setelah
berkoordinasi dengan Mendagri;
6. Pemindahan antar Instansi Pusat oleh Ka. BKN.
Mekanisme seleksi mutasi PNS antar daerah masuk meliputi :
1) Seleksi Formasi :
Dalam tahapan seleksi formasi, kualifikasi pendidikan dan jabatan pemohon
menjadi bahan pertimbangan utama. Jika formasi pada tahun berjalan
membutuhkan kualifikasi pendidikan dan jabatan sebagaimana dimiliki pemohon
maka pemohon dapat diproses untuk mengikuti tahap selanjutnya. Apabila
berdasarkan formasi pada tahun berjalan tidak dibutuhkan kualifikasi sebagaimana
dimiliki pemohon, maka proses pengajuan mutasi antar daerah langsung ditolak.
Apabila sudah dikeluarkan surat penolakan maka proses mutasi antar daerah
pemohon batal dan apabila masih berkeinginan mengajukan permohonan mutasi
antar daerah harus mengajukan permohonan baru kembali.
2) Seleksi Kompetensi
Pemohon yang lolos dari seleksi administrasi kemudian harus mengikuti
seleksi kompetensi, yaitu melalui proses interview baik secara terbuka atau
tertutup. Proses interview terbuka dilakukan melalui proses wawancara,
sedangkan proses interview tertutup dilakukan melalui pengisiam kuesioner yang
telah disiapkan.
3) Seleksi Kinerja
Seleksi Kinerja dilakukan berdasarkan hasil keterangan pejabat berwenang di
lingkungan Instansi asal mengenai trach record pemohon meliputi :
(a) Belum pernah menjalani sanksi/hukuman disiplin;
85
(b) Tidak sedang menjalani sanksi/hukuman disiplin, serta;
(c) Memiliki kinerja yang baik;
(d) Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3) tahun terakhir,
(e) Jika memungkinkan penilaian kinerja dilakukan melalui cross cek dengan
instansi asal.
4) Seleksi/Kajian Non-Teknis
Proses ini merupakan proses mengkaji hal-hal non-teknis yang dapat dijadikan
pertimbangan untuk memproses mutasi antar daerah pemohon. Hal-hal non teknis
tersebut antara lain:
a. Alasan mengajukan mutasi;
b. Jarak lokasi tempat kerja dengan rumah tinggal;
c. Aktivitas sosial;
d. Kondisi fisik/mental;
e. Kondisi keluarga;
f. Kondisi perekonomian;
g. Sedang mengikuti proses pembelajaran;
h. Pertimbangan non teknis lain yang disampaikan oleh pemohon.
Mekanisme seleksi mutasi pegawai negeri sipil antar daerah melipiti;
1. Formasi kebutuhan PNS;
Dalam tahapan seleksi formasi, kualifikasi pendidikan dan jabatan pemohon
menjadi bahan pertimbangan utama. Jika formasi pada tahun berjalan
membutuhkan kualifikasi pendidikan dan jabatan sebagaimana dimiliki
pemohon dan belum ada penggantinya maka pemohon ditolak. Apabila sudah
dikeluarkan surat penolaakan maka proses mutasi antar daerah pemohon batal
dan apabila masih berkeinginan mengajukan permohonan mutasi antar daerah
harus mengajukan permohonan baru kembali.
2. Kajian Non-teknis;
a. Alasan mengajukan mutasi;
b. Jarak lokasi tempat kerja dengan rumah tinggal;
c. Kondisi fisik/mental;
d. Kondisi keluarga;
e. Kondisi perekonomian;
f. Sedang mengikuti proses pembelajaran;
g. Pertimbangan non teknis lain yang disampaikan oleh pemohon.
86
3. Aspek Penilaian
Aspek penilaian dalam reaksi pemohon mutasi antar daerah terdiri dari:
a. Performance;
b. Sikap perilaku;
c. Kemampuan komunikasi;
d. Kepribadian;
e. Komitmen pada tugas;
f. Latar belakang permohonan antar daerah;
g. Kommpetesi bidang tugas;
h. Prestasi;
i. Akivitas berorogannisasi/bermasyarakat;
j. Kemampuan menangkap masalah dan memmberikan solusi (sesuai
bidang tugas)
91
BAB VII
STANDAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
96
f. Untuk bukti pengesahan RAPBKS yang telah disepakati, cukup disahkan
dalam berita yang ditandatangani secara bersama-sama oleh komite sekolah
dan kepala sekolah dan/atau divalidasi melalui notaris atau akuntan publik.
g. Jika karena sesuatu dan lain hal kepala sekolah tidak dapat mengajukan
RAPBKS untuk tahun tersebut, maka komite sekolah akan berpedoman
kepada APBKS tahun lalu.
Adapun Pelaksanaan Penerimaan, sebagai berikut;
Setelah RAPBKS disahkan menjadi RAPBKS dan diketahui besarnya kebutuhan
biaya serta beban masing – masing peserta didik, baik SSPDB maupun sumbangan
sukarela bulanan serta sumbangan kesiswaan, maka dilakukan langkah sebagai
berikut:
a. Kepala sekolah menentukan Kolektor yang memungut dana Komite yang terdiri
dari:
1) Kolektor, petugas yang berasal dari Petugas Tata Usaha Sekolah bersifat
menetap di Kantor Komite atau Kantor Sekolah.
2) Wali Kelas / Pembina akademik, bertugas mengumumkan atau memberikan
arahan peserta didik untuk pembayaran dana Komite Sekolah.
b. Setiap penerimaan uang dari peserta didik, maka kolektor harus membuat kuitansi
dua (2) rangkap, asli diberikan ke peserta didik dan tembusan diserahkan sebagai
kontrol Bendahara Komite.
c. Setiap penerimaan Kolektor pada hari yang sama dan atau pada kesempatan
pertama harus segera disetorkan kepada Bendahara Komite Sekolah yang
dilengkapi bukti atau keterangan keuangan yang meliputi:
1) Nama
2) Kelas Pembayar, dan
3) Jenis sumbangan (misal SSPDB atau SSB)
d. Disamping pembayaran melalui kas maka pembayaran dapat dilakukan melalui
Bank dengan cara orang tua murid menyetor atau transfer ke Rekening Komite
Sekolah yang sudah ditentukan.
e. Untuk peserta didik pindahan atau mutasi, dibebankan SSPDB sebagaimana
peserta didik kelas X yang baru dan disetor ke bendahara Komite dan atau
Kolektor untuk selanjutnya diperuntukkan sebesar 10% untuk Kas Operasional
Komite SMA NEGERI 2 MAGELANG dan 90% diserahkan ke sekolah untuk
biaya administrasi mutasi dan manajemen sekolah.
97
5. Pasal 14 Dokumen Pendukung Pengeluaran Uang
Setiap pengeluaran uang Komite SMA NEGERI 2 MAGELANG selain
dilengkapi lembar bukti persetujuan pembayaran dari Kepala Sekolah, Ketua
Komite atau Wakil OM, sesuai dengan tingkat kewenangan pada pasal 10 1.a, b,
c, maka pengeluaran tersebut harus juga dilengkapi dokumen pendukung sebagai
berikut:
a. Barang Inventaris
1) Lembar Persetujuan SPD dan SPP;
2) Kuitansi bermaterai yang cukup dan stempel toko;
3) Faktur Umum;
4) Faktur Pajak (jika penjual memungut PPn);
5) Surat Jalan dan Tanda Terima / Periksa Barang dari User/sekolah.
b. Jasa dan Proyek dalam APBKS
1) Lembar Persetujuan SPD dan SPP;
2) Kuitansi bermaterai yang cukup, yang ditandatangani oleh penanggung
jawab proyek / kegiatan;
3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang diketahui oleh User/ atau pihak
sekolah;
4) Proposal dan Resume Hasil Kegiatan (jika pekerjaan Proyek Pendidikan).
c. Honorarium atau Belanja Pegawai
1) Lembar Persetujuan SPD dan SPP
2) Daftar Nominatif Penerima Honor yang sudah ditandatangani lengkap.
3) Daftar Hadir
4) Daftar Hasil Kegiatan / Penilaian
d. ATK dan Barang Habis Pakai
1) Lembar persetujuan SPD dan SPP
2) Kuitansi atau Faktur Toko yang sudah ditandatangi Penerima Barang
3) Rekap Pengeluaran barang / ATK
e. Taktis dan Dana Insidental
1) Lembar Persetujuan Otoritas;
2) Nota Permintaan dari Penanggung Jawab;
3) Kuitansi Tanda Terima.
98
E. Pengelolaan Dana dari Sumber Lain
Pengelolaan dana dari sumber unit produksi berasal dari:
a. Pengelolaan sewa fotokopi
b. Pengelolaan sewa kantin sekolah
c. Pengelolaan koperasi sekolah untuk kegiatan sosial
d. SHU guru dan karyawan
F. Penyusunan RAPBS
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) harus berdasarkan
pada rencana pengembangan sekolah dan merupakan bagian dari rencana operasional
tahunan. RAPBS setidaknya meliputi penganggaran untuk kegiatan pengajaran, materi
kelas, pengembangan profesi guru, renovasi bangunan sekolah, pemeliharaan, buku,
komite sekolah, staf TU dan komunitas sekolah. RAPBS perlu disusun pada setiap
tahun ajaran sekolah dengan memastikan bahwa alokasi anggaran bisa memenuhi
kebutuhan sekolah secara optimal. Prinsip – prinsip dalam penyusunan RAPBS adalah:
1. RAPBS harus benar – benar difokuskan pada peningkatan pembelajaran murid
secara jujur, bertanggung jawab, dan transparan.
2. RAPBS harus ditulis dalam bahasa yang sederhana dan jelas, dan dipajang di
tempat terbuka di sekolah.
3. Dalam menyusun RAPBS, sekolah sebaiknya secara seksama memprioritaskan
pembelajaan dana sejalan dengan rencana pengembangan sekolah.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan RAPBS adalah harus
adanya pemenuhan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan sekolah /
madrasah setiap tahunnya. RAPBS ini pun dituntut mencakup semua anggaran kegiatan
rutin dan biaya penting lainnya agar kesemuanya itu dapat dilaksanakan satu tahun.
1. Langkah – langkah Penyusunan RAPBS
Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RAPBS adalah harus
menerapkan prinsip anggaran berimbang, artinya rencana pendapatan dan
pengeluaran harus berimbang diupayakan tidak terjadi anggaran pendapatan minus.
Dengan anggaran berimbang tersebut maka kehidupan sekolah akan menjadi solid
dan benar – benar kokoh dalam hal keuangan, maka sentralisasi pengelolaan
keuangan perlu difokuskan pada bendaharawan sekolah dalam rangka untuk
99
mempermudah pertanggungjawaban keuangan. 2[13] Penyusunannya hendaknya
mengikuti langkah – langkah sebagai berikut: 3[14]
a. Menginventarisasi rencana yang akan dilaksanakan
b. Menyusun rencana berdasarkan skala prioritas pelaksanaannya
c. Menentukan program kerja dan rincian program
d. Menentukan kebutuhan untuk pelaksanaan rincian program
e. Menghitung dana yang dibutuhkan
f. Menentukan sumber dana untuk membiayai rencana
Rencana tersebut setelah dibahas dengan pengurus dan komite sekolah maka
selanjutnya ditetapkan sebagai anggaran pendapatan dan belanja sekolah (APBS).
Pada setiap anggaran yang disusun perlu dijelaskan apakah rencana anggaran yang
akan dilaksanakan merupakan hal baru atau berkelanjutan atas kegiatan yang telah
dilaksanakan dalam periode sebelumnya dengan menyebut sumber dana
sebelumnya.
Setiap anggaran yang disusun untuk kegiatan – kegiatan di lingkungan sekolah,
paling tidak harus memuat 6 hal atau informasi sebagai berikut: 4[16] Informasi
rencana kegiatan: sasaran, uraian rencana kegiatan, penanggung jawab, rencana
baru atau lanjutan.
100
a. Sistem Pembukuan dan Pencatatan Keuangan Komite Sekolah SMA NEGERI
2 MAGELANG, mengacu kepada system Akutansi Indonesia, penekanan pada
Cash Basis dengan bentuk laporan lengkap (neraca, laba rugi dan cash flow).
b. Sistem pembukuan harus dapat memeberikan data keuangan secara lengkap
dan pencatatan yang teratur. Semua data keuangan harus dicatat secara rinci,
tidak ada yang ditinggalkan sehingga memebrikan informasi secara jelas
kepada yang membutuhkan.
3. Pasal 17 nomor mata anggaran
Untuk memudahkan pengendalian dan pengawasan, maka setiap item penerimaan
dan pengeluaran dana diberikan Kode Mata Anggaran (kode akun) sesuai
ketentuan pada lampiran.
4. Pasal 18 pelaksanaan pembukuan
a. Buku Harian
1) Buku Harian terdiri dari Buku Kas dan Buku Bank yang dipergunakan
untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran tunai baik melalui Kas
maupun Bank;
2) Buku atau Catatan Kas dan Bank dibuat dalam 3 jalur (Debet, Kredit dan
Saldo) sesuai contoh lapiran;
3) Kesalahan catat dalam Buku Kas dan Buku Bank tidak boleh dihapus,
tetapi cukup dicoret dan ditulis ulang di sebelahnya;
4) Buku Kas dan Buku Bank harus ditutup setiap bulan oleh Ketua Komite
Sekolah SMA NEGERI 2 MAGELANG dan Bendahara Komite diketahui
oleh Kepala Sekolah.
b. Buku atau catatan pembantu
1) Buku atau Catatan Jurnal Kas Masuk
a) Buku atau catatan Jurnal Kas Masuk digunakan untuk mencatat uraian
sumber pemasukan kas sesuai kelompok mata anggaran
b) Tatacara mengerjakan Jurnal Kas Masuk.
2) Buku/Catatan Jurnal Kas Keluar
a) Buku/Catatan Jurnal Kas Keluar digunakan untuk mencatat uraian
Penggunaan Uang Kas, sesuai pengelompokan mata anggaran;
b) Tatacara menegrjakan Jurnal Kas Keluar.
3) Buku/Catatan Jurnal Bank Masuk
101
a) Buku/Catatan Jurnal Bank Masuk digunakan untuk mencatat uraian
sumber pemasukan Bank sesuai kelompok mata anggaran;
b) Tatacara mengerjakan Jurnal Bank Masuk.
4) Buku/Catatan Jurnal Bank Keluar
a) Buku catatan Jurnal Bank Keluar digunakan untuk mencatta uraian
pengeluaran Bank sesuai kelompok anggaran;
b) Tatacara mengerjakan Jurnal Bank Keluar.
5) Buku Piutang
a) Buku/catatan Piutang digunakan untuk mencatat tagihan-tagihan yang
belum dibayar
b) Tatacara mengerjakan Buku Piutang
6) Buku Hutang
a) Buku/catatan Hutang digunakan untuk mencatat kewajiban yang belum
dibayar;
b) Tatacara mengerjakan Buku Hutang.
7) Buku catatan Inventaris
a) Buku/catatan Inventaris digunakan untuk mencatat barang-barang
Inventaris yang dibeli dari Dana Komite Sekolah;
b) Karena System Pembukaan memakai Cash Basis (bukan Accrual),
maka pencatatan biaya/nilai susut pada akhir tahun hanya bersifat
Promemory (tidak dibebankan lagi pada cash).
102
BAB VIII
STANDAR PENGELOLAAN
106
3. Pembinaan :
a) Tujuan
Tujuan pembinaan kepala sekolah yaitu peningkatan pemahaman dan
pengimplementasian kompetensi yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari untuk mencapai Standar Nasional Pendidik
( SNP).
b) Ruang Lingkup
Pengelolaan sekolah yang meliputi penyusunan program sekolah
berdasarkan SNP, baik rencana kerja tahunan maupun rencana kerja 4
tahunan, pelaksanaan program, pengawasan dan evaluasi internal,
kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen (SIM).
(1) Membantu Kepala Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS) dan
merefleksikan hasil-hasilnya dalam upaya penjaminan mutu pendidikan.
(2) Mengembangkan perpustakaan dan laboratorium serta sumber-sumber
belajar lainnya.
(3) Kemampuan kepala sekolah dalam membimbing pengembangan program
bimbingan konseling di sekolah.
(4) Melakukan pendampingan terhadap kepala sekolah dalam pengelolaan
dan administrasi sekolah (supervisi manajerial) yang meliputi :
(a) Memberikan masukan dalam pengelolaan dan administrasi kepala
sekolah berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di
sekolah.
(b) Melakukan pendampingan dalam melakukan bimbingan konseling di
sekolah.
(c) Memberikan bimbingan kepada kepala sekolah untuk melakukan
refleksi hasil-hasil yang dicapainya.
c) Pemantauan
Pelaksanaan standar nasional pendidikan di sekolah dan memanfaatkan
hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam melaksanakan dan
mempersiapkan akreditasi sekolah
d) Penilaian
Penilaian kinerja kepala sekolah tentang pengelolaan sekolah di
sesuaikan dengan standar nasional pendidikan. Metode kerja yang dilakukan
107
pengawas sekolah antara lain observasi, kunjungan atau pemantauan,
pengecekan/klarifikasi data, kunjungan kelas, rapat dengan kepala sekolah.
112
saling pengertian antara atasan dan bawahan, memberi semangat, inspirasi dan
dorongan kepada bawahan agar mereka melaksanakan apa yang diperintahkan.
c. Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepala bawahan dalam
melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik
dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
d. Pengawasan
Pengawasan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan usaha
pemantauan kinerja gara supaya kinerja tersebut terarah dan tidak melenceng dari
aturan yang sudah ditetapkan dan pemantauan berfungsi sebagai media agar
kinerja tersebut terarah dan tersampaikan secara tepat.
113
BAB IX
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
B. Denah Sekolah
(Denah sekolah terlampir)
C. Fasilitas Sekolah
Dalam menjalankan proses kegiatan belajar mengajar diperlukan sarana prasarana yang
mendukung kegiatan tersebut, salah satunya adalah fasilitas sekolah.
114
Fasilitas Gedung dan Tempat di SMA Negeri 2 Magelang
Ketersediaan Kondisi Luas Jumlah
No Jenis Prasarana Keterangan
Ada Tidak Baik Rusak (m²) (buah)
1 Ruang Kelas v v 72 24 Rombel = 26 kelas
2 Ruang Perpustakaan dan Audiovisual v v 166,14 1
3 Ruang Laboratorium Biologi v v 124 1
4 Ruang Laboratorium Fisika v v 195,03 1
5 Ruang Laboratorium Kimia v v 108 1
6 Ruang Laboratorium Komputer v v 72 1
7 Ruang Laboratorium Bahasa v v 111,6 1
8 Ruang Pimpinan v v 25,5 1
9 Ruang Guru v v 215 1
10 Ruang Tata Usaha v v 53,8 1
11 Tempat Beribadah v v 377,2 1 2 lantai
12 Ruang Konseling v v 48 1
Dibagi menjadi 2
13 Ruang UKS v v 61,545 1
bag
dibagi 3 bag.
14 Ruang Organisasi Kesiswaan v v 46,806 1
terpisah
15 Jamban v v 25 Luas berbeda
16 Gudang v v 100 1 dibagi 4 bagian
17 Ruang Sirkulasi v v 328 1 dibagi 8 bagian
18 Tempat Bermain / Berolahraga v v 4.991,35 1 dibagi 7 bagian
2 BK 5 8
3 Dapur Sekolah 13 6
4 Lab. Fisika 18 9
5 Gudang Selatan 9 5.6
6 Gudang Utara 5 3
Gudang Bekas
7 5 3
Kantin
115
8 Guru 16 13
9 Kantin Sekolah 20 13
10 Kepala Sekolah 6 4
11 Lab. Kimia 18 9
12 KM Guru 3 2
13 KM Siswa Putra 4.8 5.1
14 KM Siswa Putri 8 3
15 Data / Bara OSIS 9 8
16 Koperasi 8.7 3
17 Masjid 18 10 bertingkat
18 Multimedia 1 13 9.6
19 Multimedia 2 13 9.6
20 Multimedia 3 12 9.6
OSIS
21 OSIS dan Pramuka 8.7 2.69
/Pramuka
22 Parkir Selatan 21 20
23 Parkir Guru 16 3
24 Parkir Mobil Guru 16 3
25 Penjaga Sekolah 12 3
26 Perpustakaan 18 8
27 Ruang Batik 5 3
28 Seni Tari 12 9
29 Serba Guna 12.9 9.6
30 Tata Usaha 6 8
31 UKS Siswa Putri 8.7 2.9
116
40 X MIPA 4 9 8
41 X MIPA 5 9 8
42 XI IPS 1
43 XI IPS 2 10.5 7
44 XI IPS 3 9 8
45 XI MIPA 1 9 8
46 XI MIPA 2 9 8
47 XI MIPA 3 9 8
48 XI MIPA 4 9 8
49 XI MIPA 5 9 8
Lab.
50 XI MIPA 6
Biologi
51 XII IPS 1 9 6.7
52 XII IPS 2 9 8
53 XII IPS 3 9 6.7
54 XII MIPA 1 9 8
55 XII MIPA 2 9 8
56 XII MIPA 3 9 8
57 XII MIPA 4 9 6.7
58 XII MIPA 5 9 6.7
59 XII MIPA 6 9 6.7
117
E. Pengawasan Sarana dan Prasarana Sekolah
Dalam hal ini, wakil kepala sekolah urusan sarana prasarana menunjuk
koordinator untuk melaksanakan tugas pengawasan sarana dan prasarana sekolah.
Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana bertanggung jawab terhadap semua
sarana dan prasarana yang ada. Pengawasan sarana dan prasarana sekolah ini meliputi
penerimaan barang, penyaluran pelaporan. Pemeliharaan dan pelaporan sarana dan
prasarana juga dilakukan oleh koordinator untuk masing-masing perlengkapan.
Sedangkan untuk pelaporan sarana dan prasarana sekolah diadakan secara tahunan.
118
3. Menerima Anggaran
Untuk sekarang ini, sarana dan prasarana di SMA Negeri 2 Magelang cukup
lengkap. Antara lain, tersedia komputer, laptop, dan proyektor untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar. Untuk sarana dan prasarana yang lain seperti peralatan lab
dan perpustakaan juga sudah tersedia. Perpustakaan sudah memiliki fasilitas yang
cukup memadai.
119
BAB X
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
120
Kelompok C (Peminatan )
11. Matematika 70 C 70 C 70 C
12. Biologi 70 C 70 C 70 C
13. Fisika 70 C 70 C 70 C
14. Kimia 70 C 70 C 70 C
Kelompok C (Lintas Minat)
15.Geografi/ Ekonomi 70 C 70 C 70 C
16.Bhs.Ingg/ Bhs.Perancis 70 C 70 C 70 C
Pengembangan Diri B B B
4. Matematika 70 C 70 C 70 C
5. Sejarah Indonesia 70 C 70 C 70 C
6. Bahasa Inggris 70 C 70 C 70 C
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 70 C 70 C 70 C
8.Pendidikan Jasmani & Olah
70 C 70 C 70 C
Raga Kesehatan
9.Prakarya & Kewirausahaan 70 C 70 C 70 C
10.Bahasa Jawa 70 C 70 C 70 C
11. Sejarah 70 C 70 C 70 C
12. Geografi 70 C 70 C 70 C
121
13.Ekonomi/ Akuntasi 70 C 70 C 70 C
17. Biologi 70 C - - - -
Pengembangan Diri - B - B - -
122
Syarat kelulusan ujian sekolah SMA NEGERI 2 Magelang adalah sebagai berikut.
a) Nilai rata-rata Ujian Sekolah 70, baik untuk ujian tulis maupun ujian praktik.
b) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran semester 1 -6 di SMA Negeri 2
Magelang.
c) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta
kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan.
d) Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kriteria kelulusan ujian sekolah ditetapkan oleh sekolah.
e) Mencapai nilai minimal batas lulus untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan
ketentuan.
1. Nilai batas kelulusan setiap mata pelajaran yang diujikan adalah 70
2. Nilai rata-rata USBN 75
3. Mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer
2. Kenaikan Kelas
Berdasarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2016, No. 53 Tahun 2015 dan Panduan
Penilaian untuk SMA oleh Direktoran Pendidikan Dasar Tahun 2017/Direktorat
Pendidikan SMA.
a. Ketentuan Kenaikkan Kelas X & XI berdasarkan Kurikulum 2013
b. Mempunyai nilai seluruh aspek penilaian pada semua mata pelajaran
yang diujikan di kelas X & XI semester ganjil dan genap.
c. Nilai kurang dari Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) tidak lebih dari tiga mata
pelajaran.
d. Kehadiran siswa minimal 90 % dari total hari efektif yang berlaku.
e. Tidak hadir tanpa keterangan (alpha) atau izin maksimal 10 % dari total hari efektif
dalam satu tahun pelajaran.
f. Mempunyai nilai sikap minimal baik.
Ketentuan Kenaikkan Kelas X & XI berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai
berikut.
a. Mempunyai nilai seluruh aspek penilaian pada semua mata pelajaran
yang diujikan di kelas X & XI semester ganjil dan genap.
123
b. Nilai kurang dari Kriteria Belajar Minimal (KBM) tidak lebih dari tiga mata
pelajaran.
c. Perhitungan Nilai ketuntasan = (Nilai Semester 1+Nilai Semester 2) : 2
d. Kehadiran siswa minimal 90 % dari total hari efektif yang berlaku.
e. Tidak hadir tanpa keterangan (alpha) atau izin maksimal 10 % dari total hari efektif
dalam satu tahun pelajaran.
f. Mempunyai nilai sikap minimal baik.
124
11. Giat bekerja sama
12. Berkomunikasi dengan rendah hati
13. Bersikap tegas menolak keburukan...
D. Teknik-teknik Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan Permendikbud no. 53 tahun 2015,
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 dan Panduan penilaian oleh Dirjen Dikdasmen Tahun
2017 oleh Direktorat Pembinaan SMA sebagai berikut.
a. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan,
dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang
dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.
b. Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam
bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah.
Penilaian hasil Belajar mengacu pada panduan penilaian yang diterbitkan oleh
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2015 dengan mengantar surat
edaran Direktur Pembinaan SMA No.5182/D4/LK/2015 tentang panduan penilaian SMA
sebagai berikut.
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam bentuk penilaian autentik
dan juga non-autentik.
125
1. Bentuk penilaian autentik mencakup penilaian berdasarkan pengamatan,
tugas ke lapangan, portofolio, proyek, produk, jurnal, kerja laboratorium dan
unjuk kerja, serta penilaian diri.
2. Bentuk penilaian non-autentik mencakup tes, penilaian akhir semester,
penlaian akhir tahun, dan ujian.
Penilaian pada kurikulum 2013 mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang telah
diperbaharui dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2016, dan juga Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015,
dan Panduan Penilaian SMA yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah / Direktorat Pembinaan SMA No. 5182/D4/LK/2015 Tentang Panduan
penilaian SMA.
a. Penilaian Harian
Penilaian harian disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan silabus
yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran.Penilaian harian dilaksanakan oleh guru mata pelajaran setelah
menyelesaikan satu KD atau lebih. Penilaian harian berupa tes berbentuk soal tertulis
dan atau tes lisan maupun unjuk kerja dengan rentang nilai kuantitatif 0 sampai
dengan 100.
Hasil Penilaian harian diinformasikan/ dikembalikan kepada peserta didik
dengan diberikan komentar oleh masing-masing guru dan ditanda tangani oleh orang
tua sebelum diadakan penilaian harian berikutnya.
Peserta didik yang belum mencapai KBM harus mengikutikegiatan remidial
teaching dilanjutkan dengan remidi tes,siswa yang sudah tuntas berhak mendapatkan
kegiatan pengayaan. Kegiatan remidial dilakukan paling banyak dua kali. Apabila
Penilaian harian belum tuntas diberikan kesempatan untuk mengik remidi
pembelajaran dan diakhiri dengan remidi tes sampai 2 kali kesempatan, jika belum
tuntas diberikan nilai yang terbaik diantara 3 kali Penilaian harian tersebut.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranahKonkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
b. Penilaian Harian Terpadu
126
1. Penilaian Harian Terpadu disusun oleh guru mata pelajaran saat penyusunan
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2. Penilaian Harian Terpadu dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk
seluruh mata pelajaran setelah 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.
3. Cakupan Penilaian Harian Terpadu meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh kompetensi dasar (KD) pada periode tersebut.
4. Penilaian Harian Terpadu berupa tes tertulis.
5. Soal Esay pilihan ganda bertanggung jawab dan atau soal uraian dengan rentang
nilai 0 sampai dengan 100.
6. Hasil Penilaian Harian Terpadu diinformasikan kepada peserta didik selambat-
lambatnya satu minggu setelaoh pelaksanaan.
7. Peserta didik yang belum mencapai KBM harus mengikuti kegiatan remidial sesuai
dengan indikator yang belum tuntas.
8. Peserta didik harus dan hanya mengikuti remidial pada indikator yang belum
mencapai KBM.
9. Kegiatan remidial dilaksanakan sebelum pelaksanaan penilaian berikutnya.
c. Penilaian Akhir Semester
1. Penilaian Akhir Semester disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2. Penilaian Akhir Semester dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk
seluruh mata pelajar di akhir semester.
3. Cakupan Penilaian akhir semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh kompetensi dasar (KD) pada semester tersebut.
4. Penilaian Akhir Semester berupa tes tertulis berbentuk Pilihan Ganda dan soal
Esay ( Uraian )ditambah 3 – 5 soal uraian.
5. Hasil Penilaian semester diinformasikan kepada peserta didik selambat-
lambatnya 5 (lima) hari setelah pelaksanaan dalam bentuk penilaian kuantitatif
dengan rentang nilai 0 sampai dengan 100.
d. Penilaian Akhir Tahun
1. Penilaian Akhir Tahun disusun oleh guru mata pelajaran pada saat penyusunan
silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran.
127
2. Penilaian Akhir Tahun dilaksanakan oleh sekolah secara bersama-sama untuk
seluruh mata pelajaran dan akhir semester genap.
3. Cakupan Penilaian Akhir Tahun meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh kompetensi dasar (KD) pada semester genap tersebut.
4. Penilaian Akhir Tahun berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan berganda dengan
jumlah 40 – 50 soal ditambah 3 – 5 soal uraian.
5. HasilPenilaian Akhir Tahun diinformasikan kepada peserta didik selambat-
lambatnya 5 (lima) hari setelah pelaksanaan dalam bentuk nilai kuantitatif dengan
rentang 0 sampai dengan 100.
e. Penilaian Praktik
1. Penilaian praktik hanya dilakukan pada mata pelajaran tertentu dan dalam bentuk
kuantitas dengan rentang 0 sampai 100.
2. Penilaian praktik hanya dilakukan pada indikator yang bersifat praktik.
3. Pelaksanaan penilaian praktik disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang
yang disusun dalam penjabaran RPP.
4. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dikembangkan berdasarkan ketentuan
yang berlaku.
5. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
f. Penilaian Sikap
1. Penilaian sikap harus dilakukan pada semua mata pelajaran dan dalam bentuk
nilai kualitas (A, B, C, & K)
2. Penilaian sikap dilakukan pada indikator yang bersifat Sikap.
3. Pelaksanaan penilaian sikap disesuaikan dengan kegiatan belajar-mengajar yang
yang disusun dalam penjabaran RPP.
4. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
5. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
6. KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
128
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
a. Penilaian Kepribadian
2. Penilaian kepribadian dilakukan oleh Guru Bimbingan Konseling, Guru
Agama, dan Guru PKn
3. Penilaian kepribadian mempertimbangkan masukan dari semua guru.
4. Pelaksanaan penilaian kepribadian direncanakan dan dikoordinir oleh
Bimbingan Konseling.
5. Instrumen dan prosedur penilaian disusun dan dikembangkan berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
3. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
1. Ujian sekolah dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik pada mata pelajaran tertentu.
2. Ujian sekolah meliputi ujian tulis, ujian praktik, dan penilaian sikap pada
kelompok mata pelajaran tertentu.
3. Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti
ketentuan yang berlaku.
4. Ujian Nasional Berbasis Komputer
1. Ujian nasional adalah penilaian yang dilaksanakan oleh pemerintah pada
beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran
pengetahuan dan teknologi.
2. Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti
ketentuan yang berlaku.
130
BAB XI
HUBUNGAN MASYARAKAT
131
BAB XII
BIMBINGAN DAN PENYULUHAN
Program kerja bimbingan dan penyuluhan SMA Negeri 2 Magelang tersusun dalam
empat (4) buku kerja, yang cakupannya sebagai berikut.
1. Buku Kerja 1
A. Need Assesment BK
B. RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan BK)
Dalam Buku Kerja 1 tersusun kebutuhan bimbingan konseling siswa dan Rencana
Pelaksanaan Layanan BK (RPL). RPL ditujukan untuk memenuhi kebutuhan siswa
yang dilaksanakan dengan bimbingan di dalam kelas (bimbingan klasikal).
Bimbingan dan Penyuluhan termasuk sebagai mata pelajaran yang wajib diikuti oleh
seluruh siswa. Materi bimbingan yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan
dan jenjang siswa.
2. Buku Kerja 2
A. Kode Etik Guru F. Alokasi Waktu
B. Ikrar Guru G. Program Tahunan
C. Tata Tertib Guru H. Program Semester
D. Pembiasaan Guru I. Jurnal Agenda Guru
E. Kalender Pendidikan
Buku Kerja 2 mencakup peraturan bagi seluruh guru atau pengajar di SMA Negeri 2
Magelang dan kebutuhan serta agenda khusus guru BK.
3. Buku Kerja 3
A. Biodata Siswa/Himpunan Data G. Laporan Layanan Konsultasi
B. Daftar Buku Pegangan Guru H. Laporan Konsultasi Kelompok
132
C. Jadwal Mengajar I. Laporan Bimbingan Kelompok
D. Laporan Koferensi Kasus J. Layanan Mediasi
E. Laporan Home Visit K. Layanan Kerjasama dengan Pihak Lain
F. Laporan Konseling Perorangan L. Layanan Ahli Tangan Kasus
133
Terkhusus untuk tahun ajaran baru, siswa diberikan angket untuk mengetahui
masalah apa ada pada diri siswa. Selain itu, angket juga digunakan untuk mendata
minat dan bakat yang dimiliki siswa. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan
yang digunakan untuk menyusun program kegiatan bimbingan dan penyuluhan.
(angket terlampir)
2. Konseling Individual dan Kelompok
Konseling individual atau kelompok dilaksanakan berdasarkan koordinasi beberapa
pihak terkait informasi mengenai siswa. Koordinasi berupa hasil pengamatan sesama
guru BK terhadap siswa langsung, laporan dari guru mata pelajaran, laporan dari
wali kelas, atau laporan dari teman sejawat kepada guru BK. Pelaksanaan konseling
individual dilakukan dengan sesi wawancara bersama pihak terkait. Jika
permasalahan masih berlanjut maka diperlukan pihak ketiga atau pemanggilan
orangtua.
3. Pelayanan Home Visit
Pelayanan home visit dilaksanakan jika siswa berhalangan hadir ke sekolah dalam
jangka waktu yang panjang dan tanpa adanya keterangan yang jelas.
134
BAB XIII
PENUTUP
A. Simpulan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris serta Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar bertempat di SMA Negeri 2
Magelang selama kurang lebih tiga bulan ini sangatlah bermanfaat. Dengan adanya PPL,
mahasiswa mendapatkan berbagai pengalaman terutama pengalaman dalam kegiatan
belajar dan mengajar secara langsung serta belajar bagaimana cara menjadi guru yang
berpotensi, berintegrasi, dan professional. Seorang guru professional tidak hanya
membutuhkan kecerdasan intelegensi dan emosional saja, tetapi yang paling penting yang
harus dimiliki seorang guru adalah kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual dapat
menyadarkan pendidik bahwa tugas pendidik bukan hanya sebatas mengajar tetapi juga
memiliki peranan penting dalam membentuk jiwa peserta didik menjadi manusia yang
berkepribadian luhur dan bertanggung jawab.
Selama kegiatan ini berlangsung, kami banyak mendapatkan manfaat dan juga
pelajaran berharga dari kendala dan berbagai hambatan yang kami terima. Akan tetapi hal
tersebut menjadi sebuah tantangan yang harus kami lalui untuk dapat menjadi sosok
seorang pendidik. Semoga semua pengalaman dan ilmu yang telah kami peroleh dapat
menjadi bekal dan bahan perbandingan bagi kami untuk menjadi pendidik yang
profesional dan berintegritas tinggi di masa mendatang.
B. Saran
1. Bagi Fakultas Kegutuan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar
a. Adanya pembekalan yang lebih mendalam terkait proses pengajaran bagi para
praktikan.
b. Penempatan jumlah praktikan di sekolah-sekolah dipertimbangkan kembali,
agar lebih efektif dan efisien.
c. Koordinasi antara pihak fakultas dan pihak sekolah selama proses PPL
berlangsung lebih ditingkatkan lagi.
135
2. Bagi SMA Negeri 2 Magelang
a. Tetap menjadi rekan/partner bagi berbagai perguruan tinggi terutama
Universitas Tidar sebagai tempat belajar untuk menjadi pendidik yang
professional pagi kami para praktikkan.
b. Terus meningkatkan potensi baik dari sumber daya manusia maupun lingkungan
agar terus mencetak generasi muda yang berprestasi dan berkepribadian luhur.
136