Anda di halaman 1dari 66

KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS


BERDASARKAN BEBAN KERJA DI BAGIAN PENDAFTARAN
RUMAH SAKIT

YUVITA AINUN AZKIYAH

NIM. 1703162

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG

PRODI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

MAKASSAR 2020
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS BERDASARKAN


BEBAN KERJA DI BAGIAN PENDAFTARAN RUMAH SAKIT

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan


Program Studi Diploma 3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Disusun dan diajukan oleh

YUVITA AINUN AZKIYAH


NIM. 1703162

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
MAKASSAR 2020

ii
KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS


BERDASARKAN BEBAN KERJA DI BAGIAN
PENDAFTARAN RUMAH SAKIT

Disusun dan diajukan oleh

YUVITA AINUN AZKIYAH


NIM. 1703162

Menyetujui

Tim Pembimbing

Pembimbing I
Pembimbing II

Dr. H. Darwis, SPd.M.Kes Syamsuddin, A.Md.PK. SKM. M.Kes


NIDN. 091907630 NIK. 093.152.01.04.026

Mengetahui,

Ketua Program Studi D3 Rekam


Medis dan Informasi Kesehatan

Syamsuddin, A.Md.PK. SKM. M.Kes

iii
KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS

BERDASARKAN BEBAN KERJA DI BAGIAN

PENDAFTARAN RUMAH SAKIT

Disusun dan diajukan oleh

YUVITA AINUN AZKIYAH


NIM. 1703162

Menyetujui

Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Darwis, SPd.M.Kes


Syamsuddin, A.Md.PK. SKM.M.Kes

Ketua STIKes Panakkukang Ketua Program Studi D3 Rekam Medis


Makassar dan Informasi Kesehatan

Dr. Ns. Makkasau, M.Kes.,M.EDN Syamsuddin, A.Md.PK., SKM., M.Kes

iv
PENGESAHAN TIM PENGUJI

Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehenship Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

STIKES Panakkukang Makassar, pada tanggal 17 November 2020

Makassar, 17 November 2020

Tim Penguji:

Penguji I : Dr. H. Darwis, SPd.M.Kes (………………………..)

Penguji II : Syamsuddin,AMd.PK, SKM, M.Kes ( )

Penguji III :Dr. H.Muh.Thabran Talib,SKM,MARS (………………………...)

v
SURAT PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama : Yuvita Ainun Azkiyah

NIM : 1703162

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Judul Karya Tulis Ilmiah ini sebagai

berikut:

LITERATURE REVIEW ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA

REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA DI BAGIAN

PENDAFTARAN RUMAH SAKIT

Merupakan Karya Tulis Ilmiah yang kami buat sendiri dan bukan merupakan

bagian dari Karya Tulis orang lain. Bilamana ternyata peryataan ini tidak benar,

kami sanggup menerima sanksi akademik yang ditetapkan oleh STIKes

Panakkukang Makassar.

Makassar, 17 November 2020

Mengetahui, Yang membuat pernyataan


Ketua Prodi D3 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan

Syamsuddin, A.Md.PK. SKM.M.Kes


NIK. 093.152.02.04.025 Yuvita Ainun Azkiyah
NIM.1703162

vi
ABSTRAK

YUVITA : LITERATURE REVIEW ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA REKAM


MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA DI BAGIAN PENDAFTARAN RUMAH SAKIT

PEMBIMBING : Syamsuddin, dan Dr. H. Darwis (xiv + 60 Halaman + 4 Tabel)

Latar Belakang : Analisis terhadap beban kerja tenaga rekam medis sangat diperlukan dalam
rangka meningkatkan pelayanan rekam medis di suatu rumah sakit. Hal ini bertujuan agar dapat
diketahui beban kerja mana yang perlu di efisiensikan. Selain itu, dengan adanya analisis atau
pengukuran beban kerja, dapat dilakukan pengambilan keputusan yang berbasis bukti ilmiah.
Melihat besarnya peranan rekam medis dalam pelayanan rumah sakit, maka sudah saatnya perlu
mendapatkan perhatian yang tinggi terkait hal-hal apa saja yang menunjang demi peningkatan
kualitas terbaik di instalasi rekam medis. Tujuan : Mengetahui jumlah kebutuhan petugas rekam
medis berdasarkan beban kerja. Metodologi : Jenis penelitian ini adalah kajian literatur (
Literature Review), pencarian artikel menggunakan database Garba Rujukan Digital (GARUDA)
dan Google Scholar untuk menemukan artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi yang kemudian
dilakukan review. Hasil : Hasil penelitian yang dilakukan setelah mengkaji 3 jurnal dapat
diketahui bahwa hasil penelitian di loket pendaftaran di butuhkan penambahan jumlah tenaga kerja
sebanyak 1 orang, sedangkan hasil penelitian di loket pendaftaran di rumah sakit umum haji
medan dibutuhkan penambahan SDM yang dibutuhkan 1 orang dan hasil penelitian di loket
pendaftaran di RSI Sultan Agung Semarang dibutuhkan penambahan tenaga kerja sebanyak 1
orang agar pelayanan lebih efektif dan efisien.. Diskusi : kurangnya petugas rekam medis sangat
berpengaruh pada system pelayanan, karena pelayanan kurang efektif dan efisien sehingga pasien
tidak nyaman dan bisa mengakibatkan pasien lama mengantri pada loket pendaftaran. Kesimpulan
: Dari 3 jurnal yang saya review semuanya memerlukan tenaga kerja sebanyak masing-masing 1
orang, Dan memiliki staff rekam medis yang dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan
memiliki kualitas yang bermutu dalam tanggung jawab pekerjaan, agar pelayanan lebih efektif dan
efisien, sehingga pasien nyaman dan tidak lama mengantri pada loket pendaftaran.

Kata kunci : Analisis beban kerja Rekam Medis.

vii
ABSTRACT

YUVITA : LITERATURE REVIEW ANALYSIS OF MEDICAL RECORD WORKFORCE


NEEDS BASED ON WORKLOAD IN HOSPITAL REGISTRATION SECTION

Supervisor : Syamsuddin, and Dr. H. Darwis, (xiv + 60 Pages + 4 Tables)

Background : Analysis of the workload of the medical record workforce is indispensable in order
to improve medical record services in a hospital. This aims to know which workloads need to be
efficient. In addition, with the analysis or measurement of workload, scientific evidence-based
decision-making can be made. Looking at the role of medical records in hospital services, then it is
time to get high attention regarding what is supporting for the best quality improvement in medical
record installations. Objective: Know the number of needs of medical record officers based on
workload. Methodology : This type of research is literature review, article search using Garba
Digital Referral database (GARUDA) and Google Scholar to find articles that fit the inclusion
criteria that are then reviewed. Result : The results of the research conducted after reviewing 3
journals can be known that the results of research at the registration counter in need of an increase
in the number of workers as many as 1 person, while the results of the research at the registration
counter at haji medan public hospital needed the addition of human resources needed 1 person and
the results of the research at the registration counter at RSI Sultan Agung Semarang needed the
addition of manpower as many as 1 person in order to be more effective and efficient service.
Discussion: the lack of medical records officers is very influential in the service system, because
the service is less effective and efficient so patients are uncomfortable and can result in patients
long queued at the registration counter. Conclusion: From 3 journals that I reviewed all require a
workforce of 1 person each, And have a medical record staff who can do their job well and have
quality quality in the responsibility of the job, so that the service is more effective and efficient, so
that patients are comfortable and do not wait in line at the registration counter.

Keywords : Medical Record workload analysis.

viii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan bagi Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat

rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah

Literature Review Analisis Kebutuhan Tenaga Rekam Medis Berdasarkan Beban

Kerja di Bagian Pendaftaran Rumah Sakit.

Penyusunan karya tulis ilmiah Literature Review ini disusun sebagai salah satu

syarat menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Rekam Medis dan

Informasi Kesehatan STIKES Panakukkang Makassar. Dalam penyusunan

Proposal ini, penulis mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan

dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:

1. H. Sumardin Makka, SKM, M.Kes, selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan (STIKES) Panakkukang Makassar.

2. Dr.Ns. Makkasau, M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(STIKES) Panakkukang Makassar.

3. Syamsuddin,AMd.PK, SKM, M.Kes selaku ketua prodi DIII Rekam Medis

Informasi Kesehatan Stikes Panakukkang Makassar, dan selaku pembimbing ke

II yang banyak membantu, yang telah meluangkan waktunya untuk

memberikan arahan, yang membimbing dengan penuh ketulusan dan kesabaran,

dan memberikan masukan sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.

ix
4. Dr. H. Darwis, SPd.M.Kes. Pembimbing I yang senantiasa

membimbing peneliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini mulai dari awal

sampai akhir.

5. Seluruh Dosen dan staf jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang

telah memberikan ilmu serta motivasinya kepada penulis selama menuntut ilmu

di STIKES Panakukkang Makassar.

6. Seluruh keluarga terutama kedua orang tua yang terus menyemangati untuk

menempuh jenjang pendidikan hingga perguruan tinggi, dan yang selalu

mendengar keluh kesahku selama menyusun karya tulis ilmiah ini, dan selalu

memberikan dukungan serta doa, semangat sehingga karya tulis ilmiah ini

selesai pada waktunya.

7. Sahabatku indarwana, indah sari, kak ical, dan lia atas bantuannya,

perhatiannya dan sebagai tempat curhat selama mengerjakan karya tulis ilmiah

ini semoga kita tetap menjalin serta menjaga silaturahmi diantara kita semua,

amin.

8. EXCITED (RMIK C) sekelas 3 tahun dan seperjuangan yang asiknya

tidak tertandingi, gokil semoga pertemanan kita erat dan sehidup sesurga,

amin.

9. Dan seluruh rekan-rekan yang tidak sempat saya sebutkan dan semua pihak

yang telah banyak membantu dalam penyusunan Karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan

perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

x
saran dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan karya tulis

ilmiah ini. Penulis berharap semoga gagasan pada karya tulis ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi dunia kesehatan dan pendidikan pada khususnya pembaca pada

umumnya.

Makassar, 23 Oktober 2020

Peneliti

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN SEBELUM UJIAN .............................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN SETELAH UJIAN ............................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ..................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK BAHASA INDONESIA .............................................. vii

HALAMAN ABSTRAK BAHASA INGGRIS .................................................... viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xviii

xii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum ..................................................................................... 6

2. Tujuan khusus .................................................................................... 6

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis .................................................................................. 6

2. Manfaat praktis ................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Rekam Medis ............................................................. 8

B. Definisi Rumah Sakit ............................................................................... 10

C. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia ........................................... 11

D. Definisi perencanaan Sumber Daya Manusia .................................................... 13

E. Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia.......................................... 15

F. Perencanaan Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit .............................. 15

G. Definisi Beban Kerja ................................................................................ 17

H. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja ..................... 24

xiii
BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ...................................................................................... 29

B. Pencarian Literature

1. Kata kunci (keywords) ........................................................................ 29

2. Database Pencarian Literature (Journal Database)............................ 30

3. Strategi Pencarian Literature ............................................................... 30

C. Kriteria Inklusi dan Eksklusi..................................................................... 31

D. Sintesis Hasil Literature

1. Hasil Pencarian Literature .................................................................. 32

2. Daftar Artikel yang Memenuhi Kriteria ................................................. 32

E. Ekstraksi Data ........................................................................................... 33

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil .......................................................................................................... 35

B. Pembahasan

1. Mengetahui kebutuhan tenaga bagian pendaftaran yang ada di instalasi

rekam medis ........................................................................................ 39

2. Mengetahui waktu kerja yang tersedia di loket pendaftaran di instalasi

rekam medis ........................................................................................ 41

3. Mengetahui standar beban kerja bagian pendaftaran di instalasi rekam

medis ................................................................................................... 42

xiv
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................ 43

B. Saran .......................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 45

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perbedaan work sampling dengan time and motion study ...................... 23

Table 2 Strategi pencarian literature review ........................................................ 30

Table 3 Kriteria Inklusi dan eksklusi .................................................................... 31

Table 4 Ekstraksi data ........................................................................................... 33

Table 5 Penyajian hasil pencarian literature ......................................................... 36

xvi
DAFTAR GAMBAR

Proses perencanaan SDM Rumah Sakit ................................................................ 16

xvii
DAFTAR SINGKATAN

WKT : Waktu Kerja Tersedia

JKE : Jam Kerja Efektif

WISN : Workload Indicator Staffing Need

SDM : Sumber Daya Manusia

GARUDA : Garba Rujukan Nasional

SPO : Standar Prosedur Operasional

WHO : World Health Organization

AMRA : American Medical Record Association

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rumah sakit merupakan satu sarana kesehatan yang memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat kuratif maupun rehabilitatif

memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk

memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang

ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sehingga

mutu pelayanan Rumah Sakit akan baik bila ditunjang dengan sumber

daya manusia yang berkualitas, yang meliputi pengetahuan, tingkat

pendidikan, ketrampilan, serta kesesuaian antara jumlah tenaga yang ada

dengan jumlah beban kerja.

Rumah sakit adalah bagian penting dari suatu sistem kesehatan,

karna rumah sakit menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan

gawat darurat, berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih

pengetahuan dan keahlian (teknologi). Untuk meningkatkan kepuasan

pasien, rumah sakit harus senantiasa meningkatkan mutu pelayanan

sesuai dengan harapan pelanggan yang dapat dilakukan melalui

peningkatan kualitas kerja (sulistria, 2018).

Sedangkan yang tercantum di undang undang RI No. 44 tahun

2009, Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

1
2

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

Salah satu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang sangat dibutuhkan

dan merupakan pintu masuk pelayanan kesehatan adalah Rekam medis.

Pada undang-undang No. 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan.

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam

bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan atau keterampilan melalui

pendidikan dibidang kesehatan untuk jenis tertentu memerlukan

kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Rekam Medis menurut Permenkes Nomor 269 / MenKes / Per / III

/ 2008 menyatakan rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan

dokumen tentang pasien yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan,

tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan,

rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta. Rekam medis

bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka

upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit, dimana tanpa

adanya dukungan suatu system pengelolaan rekam medis yang baik dan

benar. Untuk itu kebutuhan tenaga yang profesional di suatu rumah sakit

memerlukan suatu perencanaan dengan menghitung kebutuhan tenaga

kerja berdasarkan beban kerja petugas agar didapatkan tenaga yang

berkualitas sesuai dengan kebutuhan karena dengan adanya tenaga kerja

yang berkualitas akan meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.

Kekurangan jumlah petugas rekam medis, akan menyebabkan petugas

kewalahan, sehingga beban kerja petugas tinggi. Sedangkan menurut


3

Sartika (2016), petugas rekam medis yang kewalahan dengan beban

kerjanya, akan menyebabkan kurang nyaman dalam bekerja, sehingga

berdampak pada stres kerja.

Bagian pendaftaran merupakan sub unit di instalasi rekam medis

suatu rumah sakit dimana berfungsi dalam pengumpulan data melalui

identitas pasien. Untuk melaksanakan pekerjaan pendaftaran di unit

rekam medis rumah sakit harus memiliki tenaga rekam medis yang

memenuhi standar dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya. Tenaga

rekam medis di bagian pendaftaran harus memiliki kompetensi yang baik

dan mumpuni dalam melakukan pelayanan rekam medis. Tenaga rekam

medis harus memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam

melakukan pekerjaannya sehingga pelayanan rekam medis lebih bermutu

dan dapat dipertanggung jawabkan. Perencanaan sumber daya manusia

merupakan fungsi utama yang harus dilaksanakan oleh setiap organisasi

serta harus menjadi fokus perhatian sehingga langkah-langkah yang

diambil oleh manajemen menjadi tepat guna, lebih menjamin bahwa di

dalam organisasi tersedia tenaga kesehatan untuk menduduki jabatan dan

pekerjaan yang tepat dalam rangka mencapai suatu tujuan dan berbagai

sasaran yang telah ditetapkan. Salah satu bentuk perencanaan sumber

daya manusia kesehatan adalah perencanaan tenaga rekam medis

(Kemenkes, 2017). Keberhasilan pelayanan rekam medis di bagian

pendaftaran rumah sakit didukung oleh sumber daya manusia yang

mumpuni. Untuk mencapai visi dan misi rumah sakit, keterampilan dan
4

kemampuan sumber daya manusia sangat diperlukan agar tercapai

pelayanan rekam medis yang mengikuti kaidah tertib administrasi yang

baik.

Elemen penting dalam melakukan perencanaan SDM rumah sakit

adalah dengan melakukan analisis kebutuhan sumber daya manusia.

Salah satu indikator untuk menentukan kebutuhan sumber daya manusia

di institusi pelayanan kesehatan adalah berdasarkan beban pekerjaan

nyata yang dilakukan oleh personil di bagian atau unit tempat kerja

(Indriana, 2009).

Analisis terhadap beban kerja tenaga rekam medis sangat

diperlukan dalam rangka meningkatkan pelayanan rekam medis di suatu

rumah sakit. Hal ini bertujuan agar dapat diketahui beban kerja mana

yang perlu di efisiensikan. Selain itu, dengan adanya analisis atau

pengukuran beban kerja, dapat dilakukan pengambilan keputusan yang

berbasis bukti ilmiah. Melihat besarnya peranan rekam medis dalam

pelayanan rumah sakit, maka sudah saatnya perlu mendapatkan perhatian

yang tinggi terkait hal-hal apa saja yang menunjang demi peningkatan

kualitas terbaik di instalasi rekam medis.

Berdasarkan jurnal yang saya jadikan referensi pada tenaga rekam

medis, diketahui bahwa terdapat beban kerja yang dirasakan tenaga

pelaksana diantaranya, kejenuhan, kelelahan dan tingkat stress yang

cukup tinggi baik di bagian pendaftaran maupun di bagian pengolahan

rekam medis, karena mengingat pekerjaan yang mereka lakukan adalah


5

pekerjaan yang serupa dan berurutan dari waktu ke waktu. Keadaan

lainnya yaitu kejadian status rekam medis tidak ditemukan, hal ini

membutuhkan waktu untuk proses pencarian pada saat pelayanan.

Keadaan tersebut memicu antrian yang menjadi semakin panjang. Selain

itu terdapat tenaga pelaporan yang turut membantu untuk melayani

pendaftaran pasien rawat jalan selama satu hari penuh. Serta petugas

pendaftaran pasien memiliki tugas untuk melakukan pemberian informasi

kepada pasien.

Berdasarkan hasil perhitungan waktu tunggu 30 pasien di bagian

pendaftaran di dapatkan rata-rata waktu 12 menit 25 detik untuk pasien

rawat jalan dan 20 menit 16 detik untuk pasien rawat inap. Dimana untuk

standar pelayanan minimal waktu penyediaan rekam medis rawat jalan ≤

10 menit dan rawat inap ≤ 15 menit (Depkes,2008). Dari data di atas

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Kebutuhan Tenaga Rekam Medis berdasarkan beban kerja di bagian

pendaftaran Rumah Sakit”. Menggunakan metode literature review

terhadap beberapa jurnal nasional dengan menggunakan framework

PICO. P ( Population ) = jumlah tenaga Rekam Medis, I ( intervention )

= pemberian beban kerja O (outcome) = kebutuhan rekam medis bagian

pendaftaran rumah sakit.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimanakah analisis kebutuhan


6

petugas rekam medis berdasarkan beban kerja di bagian pendaftaran

rekam medis RSKD ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui jumlah kebutuhan petugas rekam medis berdasarkan

beban kerja

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kebutuhan tenaga bagian pendaftaran yang ada di Instalasi

Rekam Medis.

b. Mengetahui waktu kerja yang tersedia di loket pendaftaran di Instalasi Rekam

Medis

c. Mengetahui standar beban kerja bagian pendaftaran di Instalasi Rekam Medis

D. Manfaat penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak, yakni:

1. Manfaat teoritis

a. Bagi rumah sakit, Sebagai masukan berupa kritik & saran, Sebagai

bahan evaluasi bagi rumah sakit untuk memajukan kualitas rumah

sakit, Sebagai tolak ukur dan masukan rumah sakit demi kemajuan

dan kelancaran pelayanan pasien

b. Bagi penulis, Memberikan kesempatan kepada penulis dalam

menerapkan teori yang telah dipelajari pada saat perkuliahan untuk di

laksanakan di rumah sakit, Menambah pengetahuan, wawasan dan

pengalaman sebelum terjun langsung sebagai karyawan atau staf


7

rekam medis, Mendapatkan pengalaman dalam upaya pengembangan

ilmu rekam medis di masa mendatang

c. Bagi institusi pendidikan, Membantu menciptakan perekam medis

yang professional dan kompoten untuk memajukan program

pendidikan, Sebagai gambaran dan acuan dalam pengembangan

institusi di bidang pendidikan, Mencetak kinerja yang handal dan

professional sesuai dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia

untuk masyarakat

d. Bagi peneliti lain, Sebagai referensi untuk dasar atau acuan dalam

pengembangan peneliti lain

2. Manfaat praktis

Bagi fasilitas pelayanan kesehatan hasil penulisan ini dapat

diharapkan digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pedoman bagi

praktisi PMIK dalam proses pelaksanaan manajemen rekam medis untuk

kebutuhan pegawai rekam medis berdasarkan beban kerja.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Rekam Medis

1. Definisi Rekam Medis

Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam

tentang identitas, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa, segala pelayanan

dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien pengobatan baik yang

dirawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat

Menurut Permenkes Nomor 269 / MenKes / Per / III /2008 menyatakan

rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien yang

berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana

pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah

maupun swasta.

Menurut American Medical Record Association (AMRA)

mendefenisikan bahwa Rekam Medis adalah Rekam Kesehatan berisi semua

informasi mengenai pasien, penyakit, dan pengobatan dan masukan

didalamnya direkam dalam urutan masa pelayanan/perawatan yang terjadi.

2. Tujuan Rekam Medis

Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi

dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan dirumah sakit. Tanpa

didukung suatu sistem pengolahan rekam medis yang baik dan benar, tidak

akan tercipta tertib administrasi rumah sakit sebagaimana yang diharapkan.

8
9

Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan

didalam upaya pelayanan kesehatan dirumah sakit (Depkes RI, 1997).

3. Kegunaan Rekam Medis

Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek (Hatta,1985)

antara lain:

a. Aspek Administrasi

Suatu berkas rekam medis yang berisi data administrasi pasien

karena dalam isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan

tangung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam pelayanan yang

telah diberikan kepada pasien.

b. Aspek Keuangan

Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai keuangan, karena

dalam isinya menyangkut penetapan biaya pelayanan yang telah diberikan

kepada pasien, dan tanda bukti catatan/tindakan pelayanan yang harus

dipenuhi oleh pasien atau pihak penanggung sebagai kewajibannya.

c. Aspek Penelitian

Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai penelitian, karena

isinya menyangkut data/informasi yang dapat digunakan untuk penelitian

dan pengembangan ilmu pengetahuan.

d. Aspek Pendidikan

Suatu berkas rekam medis yang isinya mempunyai nilai

pendidikan, karena isinya menyangkut data/informasi yang dapat


10

digunakan untuk pembelajaran atau bahan referensi pengajaran pendidikan

dibidang yang terkait.

e. Aspek Dokumentasi

Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai dokumentasi,

karena isinya menjadi sumber dokumen data/informasi yang dapat

digunakan sebagai pertanggung jawaban dan bahan laporan rumah sakit.

f. Publik Health

Dimana rekam medis digunakan untuk mengidentifikasi penyakit

yang ada, dapat dijadikan dasar dalam peningkatan kesehatan nasional atau

dunia.

g. Perencanaan dan Manajemen

Mengidentifikasi data-data penting untuk melakukan seleksi dan

mem promosikan fasilitas yang ada.

4. Kegunaan Rekam Medis

Menurut Gemala Hatta (2008) fungsi rekam medis adalah untuk

menyimpan data dan informasi pelayanan pasien. Agar fungsi itu tercapai,

beragam metode dikembangkan secara efektif seperti dengan melaksanakan

ataupun mengembangkan sejumlah sistem kebijakan, dan proses pengumpulan

termasuk dengan penyimpanan secara mudah diakses disertai dengan

keamanan yang baik.

B. Definisi Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan

medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada


11

masyarakat, baik kuratif maupun rehabilitativ, dimana menjangkau pelayanan

keluarga dan lingkungan.

Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

“Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

C. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia didalam sebuah perusahaan atau organisasi

memiliki peran yang sangat penting. Pengelolaan, perencanaan dan

pengoorganisasian dilingkungan perusahaan memerlukan Sumber Daya

Manusia untuk menjalankan prosesnya. Sumber Daya Manusia atau Karyawan

adalah aset perusahaan yang penting untuk di perhatikan perusahaan sekaligus

harus di jaga sebaik mungkin. Melihat kondisi diatas manajemen sumber daya

manusia sangat dibutuhkan perusahaan untuk mengatur dan mengatasi

masalah-masalah yang berhubungan dengan kondisi, tugas dan keadaan

sumber daya manusia atau karyawan di dalam sebuah perusahaan.

1. Menurut Bintoro dan Daryanto (2017 : 15) menyatakan bahwa

“Manajemen Sumber Daya Manusia di singkat MSDM adalah suatu ilmu

atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga

kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat

digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan,

karyawan dan masyarakat menjadi maksimal”.


12

2. menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2013:2) mengemukakan bahwa

“manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan

terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,

pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka

mencapai tujuan organisasi”.

3. Pengertian menurut R. Supomo dan Eti Nurhayati (2018:1) menyebutkan

bahwa : “Manajemen merupakan alat atau wadah untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Dengan manajemen yang baik, tujuan

organisasi dapat terwujud dengan mudah.”

4. Pengertian menurut M. Manullang (2018:2) yang mendefinisikan:

“Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya manusia untuk

mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.”

5. Menurut Herman Sofyandi (2013:6) menyatakan bahwa “Manajemen

SDM didefinisikan sebagai suatu strategi dalam menerapkan fungsi –

fungsi manajemen yaitu planning, organizing, leading dan controling,

didalam setiap aktivitas/fungsi operasional SDM mulai dari proses

penarikan, seleksi, pelatihan dan pengembangan, penempatan yang

meliputi promosi, demosi dan transfer, penilaian kinerja, pemberian

kompensasi, hubungan industrial, hingga pemutusan hubungan kerja, yang

ditunjukkan bagi peningkatan kontribusi produktif dari SDM organisasi

terhadap pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif dan efisien”.


13

Dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia

adalah “pengakuan” terhadap pentingnya satuan tenaga kerja organisasi

sebagai sumber daya manusia yang vital bagi pencapaian tujuan-tujuan

organisasi,dan pemanfaatan berbagai fungsi dan kegiatan personalia bagi

untuk menjamin bahwa mereka digunakan secara efektif dan bijak agar

bermanfaat bagi individu,organisasi dan masyarakat.(Handoko 1995)

D. Definisi Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan Sumber Daya Manusia Adalah proses meramalkan kebutuhan

akan Sumber Daya Manusia dari suatu organisasi untuk waktu yang akan

datang agar langkah-langkah dapat diambil untuk menjamin bahwa kebutuhan

ini dapat terpenuhi ( Stone, dalam Hasibuan 2007)

Hasibuan menyatakan bahwa perencanaan Sumber Daya Manusia

merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta

efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan.

Soeroso,2003 menyatakan bahwa perencanaan Sumber Daya Manusia

meliputi Kegiatan-kegiatan yaitu :

1. Skill Inventory

Merupakan kegiatan pencatatan dan penyimpanan data secara rinci

mengenai karyawan, termasuk catatan pendidikan, pelatihan, dan

gambaran sosio demografik seperti status perkawinan, gender, umur, dan

ras.

2. Job Analysis (analisis pekerjaan)


14

Merupakan uraian tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan

tertentu dan karakteristik pribadi ( pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkan untuk menduduki jabatan tertentu agar berprestasi

3. Replacement chart (Bagan pengganti)

Merupakan suatu diagram yang menggambarkan seluruh jabatan di

suatu organisasi, siapa menjabat apa saat ini,dan siapa yang berpotensi

untuk jabatan tersebut di kemudian hari.

4. Expert forecast (Perkiraan ahli)

Merupakan kegiatan peramalan yang dibuat oleh para ahli dengan

menggunakan tekhnik tertentu seperti Delphie Technique. Peramalan ini

biasanya di dasarkan pada asumsi-asumsi seperti perkembangan

organisasi dan Umemployment Rate.

Panggabean (Dalam Patuwo,2005) menyatakan bahwa perencanaan

tenaga kerja merupakan suatu proses peninjauan ulang yang sistematis

mengenai persyaratan SDM untuk menjamin agar jumlah tenaga kerja

dengan keterampilan kerja yang dibutuhkan. Elemen-elemen didalam

perencanaan tenaga kerja diantaranya adalah :

a. Tujuan Organisasi

b. Peramalan Sumber Daya Manusia

c. Informasi karyawan

d. Proyeksi ketersediaan SDM

e. Analisis dan evaluasi kesenjangan SDM


15

E. Manfaat perencanaan SDM

Siagian (1993) menyatakan ada 5 manfaat yang bisa di ambil dari

perencanaan SDM, diantaranya adalah :

1. Organisasi dapat memanfaatkan SDM yang sudah ada secara lebih baik.

2. Produktivitas tenaga yang sudah ada dapat lebih di tingkatkan

3. Penentuan tenaga kerja di masa depan, dalam arti jumlah dan

kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggarakan

berbagai aktivitas baru kelak

4. Penanganan berbagai informasi ketanagakerjaan

5. Pemahaman yang tepat tentang situasi pasar kerja,berdasarkan gambaran

tentang permintaan tenaga kerja dan jumlah pencari pekerjaan dengan

berbagai keahlian

F. Perencanaan Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam

bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui

pendidikan formal di bidang kesehatan untuk jenis tertentu memiliki

kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan (Depkes, 2004) Rumah Sakit

seharusnya melakukan perencanaan Sumber Daya Manusia di karenakan

beberapa hal,diantaranya adalah (Ilyas,2004) :

1. Produk Rumah Sakit adalah jasa karna sifatnya berupa pelayanan

sehingga hasilnya dapat langsung di rasakan oleh pelanggan,sehingga

kualitas jasa pelayanan menjadi sangat penting.

2. Rumah sakit bersifat padat karya,di mana dalam suatu Rumah Sakit
16

terdiri dari tenaga kerja dengan variasi status dan tingkat keahlian

yang sangat luas

Gambar 1

Proses Perencanaan SDM Rumah Sakit

Analisis
Situasi
SDM
Analisis Analisis
Persediaan Kebutuhan
SDM SDM

Analisis
Kesenjangn

Dokumen
Rencana
SDM

Fungsi perencanaan sumber daya manusia antara lain :

a. Optimalisasi sistem manajemen informasi utamanya tentang data

karyawan

b. Memanfaatkan SDM seoptimal mungkin.

c. Mengembangkan sistem perencaan Sumber Daya Manusia dengan

efisien dan efektif

d. Mengkoordinasi fungsi fungsi manajemen Sumber Daya Manusia


17

secara optimal

e. Mampu membuat perkiraan kebutuhan Sumber Daya Manusia dengan

lebih akurat dan cermat.

G. Definisi Beban Kerja

Beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus di selesaikan

oleh tenaga kesehatan professional dalam satu tahun dalam satu sarana

pelayanan kesehatan.(Depkes RI,2004)

Analisis beban kerja adalah suatu proses penentuan jumlah jam kerja

orang (man hours) yang di pergunakan atau yang diperlukan untuk

menyelesaikan suatu beban kerja tertentu dalam waktu tertentu.jumlah jam

kerja yang di butuhkan karyawan akan menunjukkan jumlah karyawan yang

di butuhkan.

Langkah-langkah dalam analisis beban kerja adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan fasilitas kesehatan dan jenis SDMK (Sumber Daya Manusia

Kesehatan). Fasilitas kesehatan yaitu UPTD Puskesmas Adan-adan

Kabupaten Kediri. Jenis SDMK adalah petugas rekam medis.

2. Menetapkan WKT (Waktu Kerja Tersedia). Waktu kerja tersedia adalah

waktu yang tersedia untuk masingmasing kategori SDM yang bekerja

selama kurun waktu satu tahun. Berdasarkan Keputusan Presiden RI

Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari Kerja Dilingkungan Lembaga

Pemerintah telah ditentukan jam kerja instansi pemerintah yaitu 37 jam

30 menit per minggu, baik untuk 5 (lima) hari kerja ataupun 6 (enam)

hari kerja. Kebijakan 5 (lima) hari atau 6 (enam) hari kerja sesuai yang
18

ditetapkan kepala daerah masing-masing. Berdasarkan Peraturan Badan

Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum

Penyusunan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil, Jam Kerja Efektif (JKE)

yaitu 1200 jam per tahun. Menurut Permen PAN-RB No. 26 tahun 2011

tentang Pedoman Perhitungan Jumlah Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil

Yang Tepat Untuk Daerah, Jam Kerja Efektif (JKE) sebesar 1200 jam

per tahun atau 72000 menit per tahun baik 5 hari kerja atau 6 hari kerja.

3. Menetapkan Komponen Beban Kerja dan Norma Waktu.

Menurut (Ilyas,2004) dalam perhitungan beban kerja ada tiga cara

yang dapat di gunakan adalah :

1. Work Sampling

Menurut Barnes (1980) menyatakan bahwa work sampling di

gunakan untuk mengukur aktifitas pegawai dengan menghitung waktu

yang di gunakan untuk bekerja dan waktu yang tidak di gunakan untuk

bekerja dalam jam kerja mereka,kemudian di sajikan dalam bentuk

persentase.

Menurut Niebel (1982) dalam Suharyono (2005), work sampling

adalah suatu tekhnik untuk mengukur proporsi besaran masing-masing

pola kegiatan dari total waktu kegiatan yang telah di laksanakan dari

suatu kelompok kerja atau unit kerja.

Pada work sampling,yang diamati adalah apa yang dilakukan oleh

responden dimana imformasi yang di butuhkan oleh penelitian ini adalah

waktu dan kegiatannya,bukan siapanya. Jadi hal yang penting apa yang
19

dikerjakan oleh personil,dimana kegiatannya apa yang dilakukan oleh

personil,dimana kegiatannya dilakukan pengamatan dari kejauhan.

Barnes (1980) menyatakan ada tiga kegunaan utama dari work

sampling yaitu :

a. Activity and delay sampling, yaitu untuk mengukur aktifitas dan

penundaan aktifitas dari seorang pekrja.contohnya adalah dengan

mengukur persentase seseorang bekerja dan persentase seseorang

tidak bekerja.

b. Performance sampling, yaitu untuk mengukur waktu yang di

gunakan untu bekerja, dan waktu yang tidak digunakan untuk

bekerja.

c. Work measurement, untuk menetapkan waktu standar dari suatu

kegiatan.

Tahapan-tahapan yang harus di laksanakan dalam melakukan survey

pekerjaan dengan Work Sampling diantaranya adalah :

a. Menentukan jenis personil yang akan di teliti

b. Apabila di dapati jumlah personel banyak,maka perlu di lakukan

pemilihan sampel sebagai subyek personel yang akan di amati

c. Membuat formulir daftar kegiatan

d. Melatih pelaksana peneliti mengenai tata cara pengamatan kerja

dengan menggunakan Work Sampling. Petugas pelaksana

sebaiknya mempunyai latar belakang pendidikan yang sejenis

dengan subjek yang akan diamati untuk mempermudah dalam


20

proses pengamatan. Setiap pelaksana peneliti mengamati 5-8

personel yang sedang bekerja.

e. Pengamatan dilakukan dengan interval 2-15 menit tergantung

karakteristik pekerjaan. Makin tinggi tingkat mobilitas pekerjaan

yang diamati maka semakin pendek waktu pengamatan. Semakin

pendek jarak pengamatan maka semakin banyak sampel

pengamatan yang dapat diamati oleh peneliti, sehingga akurasi

penelitian menjadi semakin akurat. Pengamatan dilakukan selama

jam kerja. Apabila jenis tenaga yang diteliti berfungsi 24 jam maka

pengamatan dilaksanakan sepanjang hari.

Metode work sampling memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan

teknik penelitian yang hampir sejenis. Menurut Barnes (1980), kelebihan

work sampling diantaranya adalah:

a. Banyaknya jumlah pengamatan kegiatan yang tidak praktis terhadap

waktu dan berbiaya tinggi pada penggunaan teknik time study, secara

teknik work sampling dapat dengan mudah diselesaikan

b. Untuk beberapa tenaga kerja yang sedang diamati cukup diperlukan

satu orang tenaga pengamat pada teknik work sampling

c. Diperlukan waktu dan tenaga pengamat yang lebih hemat sebesar 5-

50% pada teknik work sampling dibandingkan dengan teknik time study

d. Tidak diperlukan pengamat yang sangat terlatih atau sangat menguasai

pekerjaannya di dalam teknik work sampling, karena yang diamati

hanya kegiatannya.
21

e. Teknik work sampling dapat dihentikan setiap saat tanpa berdampak

buruk terhadap hasil penelitian

f. Teknik work sampling kurang memberikan rasa bosan dan kelelahan

bagi pengamat dibandingkan dengan pengamatan terus menerus pada

teknik time study

g. Teknik work sampling tidak melakukan pengamatan secara terus

menerus terhadap seoang tenaga pekerja yang diamati, karena banyak

pekerja yang tidak senang bila diamati terus menerus atau tidak senang

dengan kehadiran pengamat di tempat kerja pada waktu yang lama

h. Work sampling tidak memerlukan stop watch digital

Di samping kelebihan, tentunya metode Work Sampling memiliki

kekurangan di antaranya adalah :

a. Teknik work sampling tidak dapat memberikan informasi yang sangat

lengkap terhadap rincian detail kegiatan tenaga yang diamati

b. Tenaga yang diamati dapat saja bekerja lebih baik atau sesuai dengan

uraian tugasnya pada saat pengamat hadir didekatnya pada teknik

worksampling, sehingga bisa terjadi bias terhadap kegiatan yang

sesungguhnya

c. Teknik work sampling memberikan hasil penelitioan secara

berkelompok, tidak dapat memberikan informasi secara individual


22

2. Time and Motion Study

Pada Time and Motion Study pengamat melakukan pengamatan dan

mengikuti dengan cermat tentang kegiatan yang dilakukan oleh personel

yang sedang diamati. Pada teknik ini yang dihasilkan tidak hanya berupa

beban kerja dari personel, tetapi yang lebih penting adalah mengetahui

dengan baik kualitas kerja personel.

Penelitian dengan menggunakan time and motion study dapat

digunakan untuk mengevaluasi tingkat kualitas suatu pendidikan atau

pelatihan bersertifikat keahlian. Pada metode ini dilakukan pengamatan

secara terus menerus sampai pekerjaan selesai dan sampai selesainya jam

kerja pada hari itu. Kegiatan ini dilakukan pengulangan pada keesokan

harinya. Teknik ini merupakan pekerjaan yang sulit dilakukan, berat dan

mahal sehingga sangat jarang dilakukan.

Kemungkinan terjadinya dapat diminimalisir dengan ditambahnya

lama waktu pengamatan, sehingga dapat dikatakan bahwa data yang

didapatkan akurat. Bias dapat terjadi karena seseorang akan berperilaku

kerja lebih baik apabila diamati secara dekat oleh orang lain. Namun

pada hari-hari selanjutnya orang cenderung akan bekerja dalam ritme

yang normal.
23

Tabel 1

Perbedaan Work Sampling Dengan


Time And Motion Study

No Work Sampling Time and Motion Study

1. Yang disampling adalah kegiatannya Kegiatan diamati seluruhnya

2. Karyawan yang diamati lebih banyak Karyawan umumnya disampling

3. Kualitas kerja tidak terdeteksi Kualitas kerja merupakan tujuan

4. Lebih sederhana Lebih melelahkan

5. Lebih murah Sangat mahal

3. Daily log

Daily log merupakan bentuk sederhana dari work sampling, dimana

orang yang diteliti menuliskan sendiri kegiatan dan waktu yang

digunakan untuk penelitian tersebut. Penggunaan teknik ini sangt

bergantung terhadap kerjasama dan kejujuran dari personel yang sedang

diteliti

Pada metode ini peneliti biasanya membuat pedoman dan formulir

isian yang dapat dipelajari dan diisi sendiri oleh informan. Sebelum

dilakukan penelitian perlu diberikan penjelasan mengenai tujuan dan cara

pengisisan formulir kepada subyek personel yang diteliti. Perlu

ditekankan bahwa yang dipentingkan adalah kegiatan, waktu, dan

lamanya kegiatan. Sedangkan informasi mengenai personel tidak akan

tercantum pada laporan penelitian.


24

Hasil analisis dari daily log dapat digunakan untuk melihat pola

beban kerja seperti kapan beban kerjanya tertinggi? Apa jenis pekerjaan

yang membutuhkan waktu banyak? Metode ini sangat memerlukan

kerjasama karyawan yang diteliti agar hasil yang didapatkan akurat,

artinya dituntut kejujuran dari responden. Adanya beban kerja yang akan

di ukur (Depkes,2004) :

a. Under load kondisi ini mencerminkan jumlah output yang

dihasilkan pegawai kurang dari atau lebih kecil dari jumlah output

yang seharusnya mampu di penuhi dan di hasilkan oleh pegawai

berdasarkan standar waktu kerja yang telah di tetapkan dan waktu

normal penyelesaiannya.

b. On load kondisi ini mencerminkan jumlah output yang dihasilkan

pegawai sama dengan jumlah output yang semestinya dihasilkan

oleh pegawai berdasarkan standar waktu kerja yang telah di

tetapkan tetapkan dan waktu normal penyelesaiannya.

c. Over load kondisi ini mencerminkan jumlah output yang dihasilkan

pegawai lebih besar dari target jumlah output yang dihasilkan oleh

pegawai berdasarkan standar waktu kerja yang telah di tetapkan

tetapkan dan waktu normal penyelesaiannya.

H. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja

Departemen kesehatan mengadopsi metode perhitungan kebutuhan

berdasarkan beban pekerjaan yang dilaksanakan oleh setiap kategori Sumber

Daya Manusia, yaitu metode WISN (Work Indicator of Staffing Need). Metode
25

ini di indonesia di gunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan tenaga

masing-masing kategori tenaga kesehatan yang dibutuhkan dikantor dinas

kesehatan dan Rumah Sakit tingkat provinsi,kabupaten/kota dan telah di

sahkan melalui keputusan menteri kesehatan R.I No. 81/Menkes/SK/2004

(DepKes 2004).

Metode perhitungan kebutuhan berdasarkan beban kerja (WISN) adalah

indikator yang menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana kesehatan

berdasarkan bebaan kerja. Kelebihan metode ini adalah mudah di operasikan,

mudah di gunakan secara teknis mudah di terapkan,komprehensif dan realistis

(Depkes,2004)

Kelemahan metode WISN diantaranya : input data yang di perlukan bagi

prosedur perhitungan berasal dari rekapitulasi kegiatan rutin satuan kerja atau

institusi dimana tenaga yang di hitung bekerja, maka kelengkapan pencatatan

data dan kerapihan penyimpanan data mutlak harus di lakukan dalam

mendapatkan keakuratan hasil perhitungan jumlah tenaga secara maksimal

(Depkes,2004).

Langkah-langkah perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan metode

WISN adalah (Depkes,2004) adalah :

1. Menetapkan waktu kerja tersedia

Menetapkan waktu kerja tersedia bertujuan agar diperolehnya

waktu kerja efektif selama satu tahun untuk masing-masing kategori

SDM yang bekerja di suatu unit atau institusi rumah sakit

Waktu Kerja Tersedia = {A-(B+C+D+E)}xF


26

A : Hari Kerja, sesuai dengan undang-undang atau ketentuan yang


berlaku di rumah sakit

B: Cuti tahunan, sesuai ketentuan hak SDM (12 hari kerja)

C: Pendidikan dan Pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di rumah


sakit

D: Hari libur nasional berdasarkan keputusan bersama menteri terkait


tentang

E: Ketidakhadiran kerja karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau


tanpa pemberitahuan/ijin

F: Waktu kerja, sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit

2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM yang dihitung

Tujuan ditetapkannya unit kerja dan kategori SDM yang dihitung

adalah diperolehnya unit kerja dan kategori SDM yang bertanggung

jawab dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan

perorangan pada pasien, keluarga, dan masyarakat di dalam dan di luar

rumah sakit

Data dan informasi yang dibutuhkan untuk penetapan unit kerja

dan kategori SDM didapatkan dari:

a. Data pegawai berdasarkan pendidikan yang berkerja pada tiap

unit kerja di rumah sakit

b. Peraturan perundang-undangan berkaitan dengan jabatan

fungsional SDM Kesehatan

c. Standar Profesi, Standar pelayanan dan standar operasional

prosedur (SOP) pada tiap unit kerja rumah sakit.


27

3. Menyusun standar beban kerja

Standar beban kerja adalah volume/kuantitas beban kerja selama satu

tahun per kategori SDM. Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok

disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya

(rata- rata waktu) dan waktu kerja tersedia yang dimiliki oleh masing-

masing kategori SDM

Rumus standar beban kerja adalah :

Waktu Kerja tersedia

Standar beban Kerja =

Rata-Rata Waktu Per Kegiatan Pokok

Data yang diperlukan:

a. Waktu kerja tersedia

b. Bagan struktur organisasi

c. Kegiatan pokok (Kegiatan pokok dan uraian kegiatan,serta

tanggung jawab masing-masing kategori SDM)

d. Rata-rata waktu untuk menyelesaikan jenis kegiatan pokok

e. Standar profesi

f. Menetapkan waktu berdasarkan kesepakatan


28

Adapun rumus menyusun standar kelonggaran dengan melakukan

perhitungan :

Rata-Rata Waktu per-Faktor Kelonggaran


Standar kelonggaran =
Waktu Kerja Tersedia

Adapun rumus perhitungan beban kerja per unit yaitu :

Kuantitas Kegiatan Pokok

Kebutuhan SDM = + Standar Kelonggaran

Standar beban kerja

Data yang diperlukan:

a. Waktu kerja tersedia

b. Standar beban kerja

c. Standar kelonggaran masing-masing kategori SDM

d. Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama satu tahun (KK)
BAB 3

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang di gunakan dalam penyusunan ini adalah Literature

Review dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan analisa data

kualitatif. Metode yang di gunakan dalam pengamatan untuk mendapatkan

jumlah kebutuhan tenaga rekam medis berdasarkan beban kerja di bagian

pendaftaran rumah sakit.

B. Pencarian Literature

Sumber data pada Literature Review adalah data sekunder dan data utama

kedua data tersebut sangat penting untuk diolah dan di analisis demi

mendapatkan hasil penelitian yang berkualitas. Kedua jenis data tersebut akan

dibedakan berdasarkan cara mendapatkan dan peranannya.

1. Kata kunci

Kata kunci (keyword) merupakan satu kata atau frase yang

menonjol (significant) pada judul,tajuk subjek, catatan isi, abstrak atau

teks sebuah cantuman pada katalog online dan database bibliografi, yang

dapat dimanfaatkan sebagai istilah pencarian dalam pencarian bebas

untuk menemukan seluruh cantuman yang memuat kata kunci tersebut.

(Reitz,2012)

Adapun kata kunci yang digunakan dalam pencarian jurnal di

database adalah Analisis beban kerja Rekam Medis.

29
30

2. Database Pencarian

Selain kata kunci yang sangat penting dalam pencarian literature

adalah database pencarian, setelah kata kunci ditentukan maka langkah

selanjutnya adalah tempat atau database pencarian. Artikel penelitian

dapat kita peroleh pada jurnal jurnal online yang terdapat pada jurnal

database atau buku-buku metode penelitian kesehatan tertentu.

Database pencarian yang digunakan dalam Literature Review ini

adalah Google scholar dan Garba Rujukan Digital (GARUDA).

3. Strategi pencarian

Strategi dalam pencarian adalah bagaimana cara penulis

mendapatkan literature atau artikel yang penulis cari sesuai dengan

kriteria yang telah kita tetapkan. Penelusuran artikel pada Google Scholar

dan GARUDA menggunakan kata kunci Analisis beban kerja Rekam

Medis. Artikel atau jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi diambil

untuk selanjutnya di analisis melalui analisis judul jurnal, tujuan

penulisan, metode penulisan dan hasil penulisan. Literature Review ini

menggunakan literature terbitan 2015-2020 yang diakses fulltext dalam

format pdf.

Tabel 2

Strategi Pencarian Literature Review

DATABASE STRATEGI PENCARIAN JURNAL


31

Google scholar Analisis beban kerja OR Rekam Medis

Garuda Analisis Beban kerja

C. Kriteria inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi adalah kriteria atau syarat yang harus dipenuhi

artikel tersebut agar bisa dijadikan data untuk dilakukan literature

review. Sedangkan Kriteria Eksklusi adalah indikator ketika itu

ditemukan pada artikel tersebut maka artikel itu tidak diambil dalam

proses literature review. Adapun kriteria inklusi dan kriteria eksklusi

pada literature ini yaitu :

Tabel 3

Kriteria Inklusi dan Eksklusi

INKLUSI EKSKLUSI

Artikel tahun 2015-2020. Jurnal yang hanya menampilkan

abstrak atau tidak full text

Angka kebutuhan tenaga kerja Rekam

Medis

Jumlah tenaga rekam medis di bagian

pendaftaran

Beban kerja yang ada di bagian


32

pendaftaran

D. Sintesis Hasil Review

1. Hasil pencarian literature

Berdasarkan hasil pencarian jurnal di database (Google Scholar

dan GARUDA) penulis dapatkan sejumlah jurnal sesuai dengan kata

kunci dan strategi pencarian penulis yang dilakukan, dari sejumlah jurnal

tersebut penulis akan menyeleksi sesuai dengan kriteria inklusi yang

telah penulis tetapkan. Setelah melihat jenis jumlahnya dari 3 jurnal

semuanya fultext, maka penulis bisa melakukan sintesis hasil literature

dengan mengambil jurnal yang hanya memenuhi krtiteria inklusi yang

telah penulis tetapkan.

Hasil literature review akan di jelaskan sesuai tema berikut :

a. Mengetahui kebutuhan tenaga bagian Pendaftaran yang ada di

Instalasi Rekam Medis.

b. Mengetahui waktu kerja yang tersedia di loket pendaftaran di

Instalasi Rekam Medis

c. Mengetahui standar beban kerja bagian pendaftaran di Instalasi

Rekam Medis

2. Daftar Artikel yang Memenuhi Kriteria.

a. Analisis kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja di loket

pendaftaran Rumah Sakit haji Jakarta


33

b. Analisa kebutuhan tenaga Rekam Medis berdasarkan beban kerja

dengan metode WISN di bagian pendaftaran Rumah Sakit Umum Haji

Medan

c. Analisis kebutuhan petugas pendaftaran pasien rawat jalan dan pasien

rawat inap berdasarkan metode workloud indicator staff need (WISN)

di RSI Sultan Agung Semarang

E. Ekstraksi Data

Tabel 4

Ekstraksi Data

No.
Nama Judul Desain Presentasi Populasi
peneliti penelitian kebutuhan (Sampel)
(author) th tenaga kerja

1. Seno bayu Analisis metode 0,8% 5


(2015) kebutuhan tenaga deskriptif
kerja berdasarkan dengan
beban kerja di pendekatan
loket pendaftaran kualitatif
bpjs Rumah Sakit
Haji Jakarta

2. Suheri Analisis Penelitian 0,13% 2


Parulian kebutuhan tenaga deskriptif
Gultom Rekam Medis dengan metode
(2018) berdasarkan beban pendekatan
kerja dengan cross sectional
metode WISN
dibagian
pendaftaran
Rumah Sakit
Umum Haji
34

Medan

3. Warijan, Analisis Penelitian 1 petugas 108 pasien


anton kebutuhan petugas deskriptif
kristijono pendaftaran pasien dengan
(2018) rawat jalan dan pendekatan
pasien rawat inap waktu cross
berdasarkan sectional
metode workloud
indicator staff
need (WISN) di
RSI Sultan Agung
Semarang
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Pada bab ini penulis mendeskripsikan beberapa sumber dari literature

tentang analisis beban kerja di bagian pendaftaran rumah sakit. Penulis

melakukan pencarian dan pengumpulan jurnal ilmiah pada periode tahun

2015 sampai dengan tahun 2020.

Berdasarkan hasil pencarian literature, penulis menemukan tiga jurnal

yang memenuhi kritria inklusi. Hasil penelitian tersebut berhubungan dengan

analisis kebutuhan tenaga rekam medis Adapun hasil literature yang penulis

dapatkan disajikan berdasarkan tabel penyajian hasil pencarian literature

sebagai berikut :

35
36

Tabel 4.1
Penyajian Hasil Pencarian Literature

No Nama Nama Judul Metode Hasil penelitian Sumber


peneliti jurnal (Desain, database
(author) (Vol, No) populasi)
Th

1. Seno bayu - Analisis metode deskriptif 1. System Google


(2015) kebutuhan dengan pendaftaran scholar
tenaga kerja pendekatan dibutuhkan
berdasarkan kualitatif penambahan
beban kerja tenaga kerja
di loket sebanyak 1
pendaftaran orang dari 5
bpjs Rumah orang
Sakit Haji 2. Waktu kerja
Jakarta tersedia di Loket
Pendaftaran
Rumah Sakit
Haji Jakarta
dalam satu tahun
adalah 228 hari
kerja atau 1824
jam per tahun.
3. Standar
beban kerja
tertinggi
terdapat di
bagian coding
sebesar 45506
menit per tahun.

2 Suheri Vol 4, No Analisis Penelitian 1. Sistem Google


Parulian 1 kebutuhan deskriptif dengan pendaftaran scholar
Gultom tenaga metode dibutuhkan
(2018) Rekam pendekatan cross penambahan
Medis sectional SDM yang
berdasarkan dibutuhkan 1
beban kerja orang.
dengan 2. waktu kerja
metode tersedia di loket
WISN pendaftaran
37

dibagian rumah sakit


pendaftaran umum haji
Rumah medan adalah
Sakit 2056 Jam Kerja
Umum Haji / Tahun
Medan 3. standar beban
kerja di rumah
sakit umum haji
medan di bagian
rawat jalan
terdapat
22604,sedangka
n di rawat inap
49728
3 Warijan, Vol 1, No Analisis Penelitian 1. system Garuda
anton 1 kebutuhan deskriptif dengan pendaftaran di
kristijono petugas pendekatan waktu loket
(2018) pendaftaran cross sectional pendaftaran
pasien dibutuhkan
rawat jalan penambahan
dan pasien tenaga kerja 1
rawat inap orang agar
berdasarkan pelayanan lebih
metode efektif dan
workloud efisien.
indicator 2. waktu kerja
staff need tersedia di RSI
(WISN) di Sultan Agung
RSI Sultan Semarang
Agung adalah 111.765
Semarang menit/tahun.
3. Standar beban
kerja rawat inap
dan rawat jalan
di RSI Sultan
Agung
Semarang yaitu
registrasi pasien
baru terdapat
beban kerja
15.965,1
sedangkan
registrasi pasien
lama terdapat
37.252 ,
registrasi pasien
38

asuransi terdapat
27.939 ,
registrasi pasien
telepon 37.252 ,
admisi pasien
9.313, dan
pemberian
informasi
terdapat 111.756

Berdasarkan pada tabel 4.1 diatas dengan hasil penelitian di loket

pendaftaran di butuhkan penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 1 orang,

terdapat pada hasil penelitian Seno Bayu (2015), sedangkan hasil penelitian di

loket pendaftaran di Rumah Sakit Umum Haji Medan dibutuhkan penambahan

SDM yang dibutuhkan 1 orang, terdapat pada hasil penelitian Suheri Parulian

Gultom (2018), dan hasil penelitian di loket pendaftaran di RSI Sultan Agung

Semarang dibutuhkan penambahan tenaga kerja sebanyak 1 orang agar

pelayanan lebih efektif dan efisien, terdapat pada hasil penelitian Warijan,

Anton Kristijono (2018).

1. Mengetahui kebutuhan tenaga bagian pendaftaran yang ada di instalasi

Rekam Medis

Berdasarkan pada table 4.1 diatas dengan hasil penelitian di loket

pendaftaran di butuhkan penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 1

orang dari 5 orang yang suda ada pada saat ini, sedangkan hasil penelitian

di loket pendaftaran di rumah sakit umum haji medan dibutuhkan

penambahan SDM yang dibutuhkan 1 orang dan hasil penelitian di loket


39

pendaftaran di RSI Sultan Agung Semarang dibutuhkan penambahan

tenaga kerja sebanyak 1 orang agar pelayanan lebih efektif dan efisien.

2. Mengetahui waktu kerja yang tersedia di loket pendaftaran di instalasi

rekam medis

Berdasarkan Hasil penelitian diatas waktu kerja tersedia di Loket

Pendaftaran Rumah Sakit Haji Jakarta dalam satu tahun adalah 228 hari

kerja atau 1824 jam per tahun. sedangkan waktu kerja tersedia di Loket

Pendaftaran Rumah Sakit umum haji medan adalah 2056 Jam Kerja /

Tahun, dan waktu kerja tersedia di loket pendaftaran RSI Sultan Agung

Semarang adalah 111.765 menit / Tahun.

3. Mengetahui standar beban kerja bagian pendaftaran di instalasi rekam

medis

Standar beban kerja di rumah sakit haji jakarta terdapat 45506

menit/tahun, sedangkan standar beban kerja di rumah sakit umum haji

medan di bagian rawat jalan terdapat 22604 menit/tahun, sedangkan di

rawat inap 49728, dan standar beban kerja rawat inap dan rawat jalan di

RSI Sultan Agung Semarang yaitu registrasi pasien baru terdapat beban

kerja 15.965,1 sedangkan registrasi pasien lama terdapat 37.252 , registrasi

pasien asuransi terdapat 27.939 , registrasi pasien telepon 37.252 , admisi

pasien 9.313, dan pemberian informasi terdapat 111.756

B. PEMBAHASAN

1. Mengetahui kebutuhan tenaga bagian pendaftaran yang ada di instalasi

Rekam Medis
40

Berdasarkan permenkes 55 tahun 2013 pasal 15 yang berbunyi :

a. Pelayanan rekam medis berbasis kertas ( paper based document )

b. Pelayanan rekam medis manual dan registrasi komputerisasi

c. pelayanan manajemen rekam medis dan informasi kesehatan

Permenkes 55 tahun 2013 pasal 16 yang berbunyi :

(1) Dalam melakukan pekerjaannya, perekam medis wajib melakukan

proses pencatatan/perekaman sampai dengan pelaporan

(2) Pencatatan/perekaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib

disimpan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dari hasil penelitian di jelaskan bahwa di loket pendaftaran

membutuhkan tenaga kerja agar pelayanan lebih efektif dan

efisien,maka untuk mencapai keadaan seimbang di butuhkan

penambahan jumlah tenaga di loket pendaftaran masing-masing

sebanyak 1 orang hasil penelitian dari seno bayu (2015), suheri

Parulian Gultom, dan Warijan, anton kristijono (2018).

Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bermutu,

merata dan terjangkau, salah satunya adalah peningkatan pelayanan

kesehatan. Untuk memenuhi hal tersebut salah satunya adalah

meningkatkan pelayanan loket. Petugas pendaftaran pasien

merupakan tenaga kesehatan yang langsung memberikan pelayanan

pada pasien pertama kali saat pasien tersebut akan berobat di suatu

sarana pelayanan kesehatan. Peran petugas pendaftaran pasien

sangatlah penting karena di tempat pendaftaran seorang pasien


41

mendapatkan kesan baik ataupun buruk pada suatu pelayanan

kesehatan. Peran petugas pendaftaran pasien sangatlah penting.

Penjelasan oleh peneliti di uraikan bahwa petugas pendaftaran

harus terampil, cepat dan tepat guna menunjang kelengkapan data

rekam medis yang valid, dan memerlukan ruangan yang dapat

memenuhi kenyamanan pasien yang banyak. Untuk melaksanakan

pekerjaan pendaftaran di unit rekam medis rumah sakit harus

memiliki tenaga rekam medis yang memenuhi standar dilihat dari

kuantitas maupun kualitasnya.

2. Mengetahui waktu kerja yang tersedia di loket pendaftaran di instalasi

Rekam Medis

Pengamatan terhadap penggunaan pola waktu pada setiap aktivitas

staf loket pendaftaran di dahului dengan mencermati karakteristik seluruh

aktivitas yang berhasil diamati dan selanjutnya dikelompokkan ke dalam

masing-masing pola aktivitas (Barnes, 1980). Dimana banyaknya

kelompok pola kegiatan dapat dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan

penelitian

Waktu kerja tersedia di Loket Pendaftaran Rumah Sakit Haji

Jakarta dalam satu tahun adalah 228 hari kerja atau 1824 jam per tahun.

didapatkan dari total jumlah hari kerja dalam satu tahun dikurangi jumlah

hari libur yang diatur oleh KemenKo Kesra Siaran Pers Nomor :

17/Humas Kesra /V/2014, pada hasil penelitian seno bayu (2015).


42

Hasil penelitian dari suheri Parulian Gultom waktu kerja yang

tersedia 2056 Jam Kerja / Tahun, sedangkan hasil penelitian dari Warijan,

anton kristijono (2018) adalah 111.765 menit/tahun.

Penjelasan oleh peneliti di uraikan bahwa waktu kerja yang

tersedia pada loket pendaftaran rumah sakit sudah memenuhi waktu kerja

selama kurun waktu satu tahun dan perhitungan waktu kerja tersedia dapat

dilakukan dengan perhitungan menurut kategori SDM

3. Mengetahui standar beban kerja bagian pendaftaran di Instalasi Rekam

Medis

Berdasarkan PERMENKES Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 beban

beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus di selesaikan

oleh tenaga kesehatan professional dalam 1 tahun disarana pelayanan

kesehatan. Sedangkan standar beban kerja adalah banyaknya jenis

pekerjaan yang dapat di laksanakan oleh seorang tenaga kesehatan

professional dalam 1 tahun kerja sesuai standar profesi dan

memperhitungkan waktu libur, sakit, ijin, cuti, dan lain-lain.

Hasil penelitian oleh seno bayu (2015) di Unit Rekam Medis RS

Haji Jakarta standar beban kerja tertinggi terdapat di bagian coding sebesar

45506 menit/tahun. Standar beban kerja di rumah sakit umum haji medan

di rawat jalan adalah 22604 menit/tahun, dan rawat inap adalah 49728

menit/tahun, dan standar beban kerja rawat inap dan rawat jalan di RSI

Sultan Agung Semarang yaitu registrasi pasien baru terdapat beban kerja

15.965,1 sedangkan registrasi pasien lama terdapat 37.252 , registrasi


43

pasien asuransi terdapat 27.939 , registrasi pasien telepon 37.252 , admisi

pasien 9.313, dan pemberian informasi terdapat 111.756

Penjelasan oleh peneliti di uraikan bahwa hasil penelitian data

diatas sudah akurat karena sudah dilakukan perhitungan dengan

menggunakan metode WISN yang menentukan pengumpulan data secara

subjektif oleh responden dan diperoleh dari hasil pengamatan diperkuat

dengan wawancara kepada seluruh personil.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Review Dari Jurnal Penelitian Maka Dapat Di

Simpulkan Bahwa :

1. Berdasarkan pada table diatas dengan hasil penelitian di loket pendaftaran

di butuhkan penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 1 orang dari 5 orang

yang sudah ada pada saat ini, sedangkan hasil penelitian di loket pendaftaran di

rumah sakit umum haji medan dibutuhkan penambahan SDM yang dibutuhkan

sebanyak 1 orang dan hasil penelitian di loket pendaftaran di RSI Sultan Agung

Semarang dibutuhkan penambahan tenaga kerja sebanyak 1 orang agar

pelayanan lebih efektif dan efisien.

2. Berdasarkan Hasil penelitian diatas waktu kerja tersedia di Loket

Pendaftaran Rumah Sakit Haji Jakarta dalam satu tahun adalah 228 hari kerja

atau 1824 jam per tahun. sedangkan waktu kerja tersedia di Loket Pendaftaran

Rumah Sakit umum haji medan adalah 2056 Jam Kerja / Tahun, dan waktu

kerja tersedia di loket pendaftaran RSI Sultan Agung Semarang adalah 111.765

menit / Tahun. .

3. Standar beban kerja di rumah sakit haji jakarta terdapat 45506

menit/tahun, sedangkan standar beban kerja di rumah sakit umum haji medan

di bagian rawat jalan terdapat 22604 menit/tahun, sedangkan di rawat inap

49728 menit/tahun, dan standar beban kerja rawat inap dan rawat jalan di RSI

44
45

Sultan Agung Semarang yaitu registrasi pasien baru terdapat beban kerja

15.965,1 sedangkan registrasi pasien lama terdapat 37.252 , registrasi pasien

asuransi terdapat 27.939 , registrasi pasien telepon 37.252 , admisi pasien

9.313, dan pemberian informasi terdapat 111.756.

B. Saran

Diharapkan hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai pengambilan

keputusan kebijakan managemen Rumah Sakit Khusus Daerah dalam halnya

penambahan/pengadaan SDM tenaga staff loket pendaftaran sesuai dengan

perhitungan analisis beban kerja, yaitu di antara 3 jurnal yang saya review

semuanya memerlukan tenaga kerja sebanyak masing-masing 1 orang, Dan

memiliki staff rekam medis yang dapat melakukan pekerjaannya dengan baik

dan memiliki kualitas yang bermutu dalam tanggung jawab pekerjaan, agar

pelayanan lebih efektif dan efisien, sehingga pasien nyaman dan tidak lama

mengantri pada loket pendaftaran.


DAFTAR PUSTAKA

Alfianto, L., & Zakiyah, E. (2015). Analisa perkiraan jumlah SDM rekam medik
di unit filing dengan metode WISN (Woarl Load Indicator Staff Need) di
RSUD Kabupaten Wonogiri Tahun 2014 (Analysis of estimated amount of
human resources in the medical record filing with WISN method (Woarl
Load I. IJMS-Indonesian Journal on Medical Science, 2(1).

Azhar Susanto,2008. Sistem informasi Akuntansi, Bandung , Lingga jaya.

Azwar, AH. 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.

Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study : Design and Measurement of
Work. New York. John Willey and Sons.

Chrismawanti, M. (2020). Tinjauan Kebutuhan Sumber Daya Manusia DI Rekam


Medis Berdasarkan Metode Analisis beban kerja Kesehatan (ABK-Kes)
DI Rumah Sakit Umum Darmayu Ponorogo. Jurnal Delima Harapan,
7(1), 48-57.

Departemen Kesehatan RI, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004, tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit, Jakarta.

Gultom, S. P., & Sihotang, A. (2019). Analisa kebutuhan tenaga rekam medis
berdasarkan beban kerja dengan metode wisn di bagian pendaftaran
Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Perekam dan
Informasi Kesehatan Imelda, 4(1), 524-532.
Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen. BPFE: Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S.P 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Bandung, PT. Bumi Aksa.
Hatta, Gemala. 2008. Pedoman manajemen Informasi Kesehatan di sarana
Pelayanan Kesehatan,Jakarta: UI-Press

Herman Sofyandi. Cetakan kedua. 2013. Manajemen sumber daya manusia,


Yogyakarta : Graha Ilmu
Imanti, M., & Setyowati, M. (2015). Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Berdasakan Beban Kerja Unit Rekam Medis Rumah Sakit Islam Kendal
Tahun 2015. Diakses dari http://eprints. dinus. ac. id/id/eprin, 17489.

46
47

Kristijono, A., Warijan, W., Umboro, L., & Nurbaity, A. I. (2018). Analisis Kebutuhan
Petugas Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Dan Pasien Rawat Inap Berdasarkan
Metode Workloud Indicator Staff Need (WISN) Di RSI Sultan Agung Semarang.
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan(Vol 1, No 1 (2018): Maret 2018),
16-20. Retrieved from http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/RMIK/article/view/3575

M. Manullang., 2018., Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta.


Mangkuprawira, Sjafri, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik,
Jakarta: Ghalia Indonesia.
PERMENKES RI No. 269/MENKERS/PER/III/2008. (2008). PERMENKESNRI
269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG REKAM MEDIS. In Permenkes
Ri No 269/Menkes/Per/iii/2008.
R. Supomo dan Eti Nurhayati. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yrama
Widya, Bandung.
Soeroso, Santoso, 2003. Manajemen sumber daya manusia di rumah sakit. Jakarta
: ECG
Sondang P. Siagian, 1993, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
Jakarta
Wijaya, S. B. R. (2016). Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban
Kerja di Loket Pendaftaran BPJS Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2015
xiii+ 94 halaman, 10 tabel, 2 bagan, 4 lampiran. FKIK UIN Jakarta,
48

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama lengkap : Yuvita Ainun Azkiyah. Lahir di Makassar,

15 Juli 1999, anak pertama dari pasangan Bapak Abdul

Kadir Musa dan Ibu Salsiah. Penulis bertempat tinggal di Jl.

Tidung 9 STP 14 No. 154 RT: 004 RW: 011, Kelurahan

Mappala, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Pendidikan

yang telah ditempuh penulis SDN Inpres Perumnas 3 (2005-2011), SMP Negeri

40 Makassar (2011-2014), SMA Negeri 9 Makassar (2014-2017), dan Tahun 2017

menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panakkukang Makassar

hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai