Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN.

A DENGAN HEMATOMA
PAREMKIN HEPAR

DI RUANG DIGESTIF

Disusun Oleh:

NAMA : NURUL ISRA MUPIDA

NIM : A1C122017

CI LAHAN CI INSTITUSI

(Ns. SELVIANA ANWAR, S.Kep.) (Ns. IMRAN PASHAR, S.Kep., M.Kep.)

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK
2022
PENGKAJIAN KMB

Unit : Tanggal Pengkajian : 03 Oktober 2022

Ruang/Kamar : Digestif /11 Waktu Pengkajian : 11.00

Tgl Masuk : 18/9/2022 Jam: 05:42 Auto Anamnese :

Allo Anamnese : 
I. IDENTIFIKIKASI
A. PASIEN
Nama : An. N
Umur : 13 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama/Suku : Islam/Bugis
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia/Daerah
Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Pekerjaan : Pelajar
Alamat Rumah : Daya, Makassar
Dx. Medik : Hematoma Paremkin Paru

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. J
Alamat : Daya, Makassar
Hubungan dgn pasien : Ayah pasien

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. KeluhanUtama : Nyeri perut
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Saat masuk ke rumah sakit : pasien masuk dengan keluhan nyeri abdomen
yang dirasakan sejak 3 hari yang lalu disertai dengan abdomen kembung.
Riwayat operasi laparaktomy rupture hepar pada tanggal 3 september
2022 di RSUD Sawerigading Palopo. Pasien mengeluh kembali sakit pada
area abdomen setelah dipulangkan dari RSUD Sawerigading Palopo dan
dirasakan selama 3 hari kemudian di rujuk ke RSWS Wahidin
Sudirohusodo. Pasien sebelumnya riwayat kecelakaan lalu lintas.
Saat pengkajian : nyeri abdomen
P : nyeri memperberat ketika bergerak berlebih
Q : kram, tertusuk-tusuk
R : nyeri tidak menyebar, hanya pada daerah abdomen
S : skala nyeri 5/10 (NRS)
T : nyeri hilang timbul
Terpasang Nasal kanul 5 ltr/mnt, SPO2 99%, pasien post op pemasangan
chest tube hari ke 14
3. Riwayat Kesehatan Lalu : Riwayat operasi laparaktomi Ruptur hepar
sebelumnya riwayat kecelakaan lalu lintas
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada riwayat kesehatan keluarga

GENOGRAM

GI X X X X

? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ?
GII
48 45

GIII 16 13 7
Ket.

:Laki-laki
: perempuan
: Meninggal

G1 : kakek dan nenek pasien sudah meninggal karena factor usia : Pasien
G2 : ibu dan bapak pasien masih hidup dan berbadan sehat --- Satu rumah

G3 : pasien saat ini berumur 13 tahun sedang di rawat di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar di Ruangan Digestif lontara 3 dengan Hematoma Paremkin Hepar dan sedang
menerima perawatan.
II. PEMERIKSAAN FISIK
A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : Compos mentis

Kuantitatif :

Skala Coma Glasgow :- Respon Motorik :6


- Respon Bicara :5
- Respon Membuka Mata : 4
Kesimpulan : Normal

2. Tekanan Darah : 120/80 mmHg


MAP : 93.33

3. Suhu : 36,2 º C

4. Pernapasan : 24 x/mnt
Irama :  Reguler Irreguler

Jenis :  Dada Perut

5. Nadi : 95 x/mnt

B. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas : cm
2. Tinggi Badan : 160 cm Berat Badan : 57 kg
3. I. M. T (Indeks Massa Tubuh) : 22,2 kg
Kesimpulan : Normal

C. PEMERIKSAAN FISIK (head to toe)


1. Kepala:
- Bentuk : simetris, tidak ada benjolan
- Kulit kepala : tidak ada luka,tidak berbau
- Rambut : pertumbuhan rambut rata, warna rambut hitam
2. Mata:
- Konjungtiva : kemerahan
- Sklera : berwarna putih tidak ikterik
- Kornea : Isokor berukuran sama mata kanan dan kiri

3. Hidung:
- Kebersihan : Tidak terdapat kotoran pada pasien
- Cuping hidung : Tidak ada perggerakan cuping hidung
4. Telinga : tidak ada serumen
5. Mulut :
- Rongga Mulut : tidak ada peradangan
- Gusi :Berwarna merah muda
- Gigi : lengkap sesuai umur
- Mukosa Bibir : Kering
6. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7. Thorax (Paru-Paru) :
- Inspeksi : terpasang selang WSD sebelah kanan, simetris kiri dan
kanan, frekuensi pernapasan 24x/mmnt, terpasang nasal kanul 5 lpm
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Tidak ada bunyi napas tambahan ronchi
8. Jantung :
- Inspeksi : tidak ada sianosis
- Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis, Frekuensi Nadi
normal
- Perkusi : Pekak
- Auskultasi : Tidak ada bunyi jantung tambahan
9. Abdomen
- Inspeksi : terdapat luka tertutup verban di area abdomen, post op
laparaktomi, terpasang Drain di abdomen kanan 200 cc/24 jam, Drain
kanan bawah, Drain kiri
- Auskultasi : PU : 4x/mnt
- Palpasi : ada nyeri tekan
- Perkusi : Tidak dilakukan
10. Ektremitas
- Edema : Tidak ada edema
- Capilary Refill Time : < 2 detik
- Turgor Kulit : Baik
- Luka : terdapat luka yang mulai mengering
- Kekuatan Otot : 4 4

4 4
III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN

A. POLA PERSEPSI KESEHATAN PEMELIHARAHAAN KESEHATAN


Bila sakit langsung ke fasilitas kesehaan, taat terhadap tindakan yang diberikan, tidak ada
riwayat alergi, pasien dan keluarga mengetahui penyakit apa yang diderita dan apa
penyebabnya.
B. POLA NUTRISI METABOLIK
Di rumah Di Rumah sakit
Nafsu makan baik, 3 kali sehari, porsi yang Nafsu makan berubah dengan porsi yang
cukup dan makanan dihabiskan sedikit 3-5 sendok makan bubur saring,
post op tidak dianjurkan untuk makan
Terpasang selang NGT untuk
mengeluarkan cairan pada lambung
C. POLA ELIMINASI

Di rumah Di Rumah sakit


BAK 3-4x/sehari, kuning jernih BAK Terpasang Kateter Urine berwarna
kuning pekak 2000 cc/24 jam
BAB1-2x/sehari, lunak
BAB 1 kali sehari frekuensi sedikit dan padat
D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN

Di rumah Di Rumah sakit


Melakukan aktivitas sehari-hari sebagai Aktivitas terganggu karena keadaan sakit,
anak dan pelajar hanya berbaring dan bisa miring kanan,
miring kiri, sebagian aktivitas dibantu oleh
keluarga
E. POLA ISTIRAHAT TIDUR

Di rumah Di Rumah sakit


7-8 jam perhari Pola istirahat terganggu karena nyeri
Siang ± 1 jam tidur
Malam ± 5 jam
F. POLA PERSEPSI KOGNITIF

Di rumah Di Rumah sakit


Mampu melihat dan mendengar dengan Mampu melihat dan mendengar dengan
baik, mampu mengingat siapa dirinya, baik, mampu menjawab pertanyaan dari
orang tuanya dan keluarga. perawat.
G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI

Di rumah Di Rumah sakit


Sebelum sakit menghabiskan waktunya Mengahabiskan waktunya untuk istirahat
untuk keluarga dan teman , tidak ada dan taat terhadap tindakan yang diberikan,
kecemasan dan ketakutan yang dirasakan. ada kecemasan dan ketakutan yang
dirasakan, kontak mata baik terhadap
sesame, komunikasi baik.
H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN

Di rumah Di Rumah sakit


Hubungan dengan keluarga dan kerabat Di rawat oleh orang tuanya, hubungan
sangat dekat serta lingkungannya. dengan keluarga dan masyarakat tempat
tinggalnya baik, hubungan dengan tenaga
medis dan pasien lainnya baik
I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL

Di rumah Di Rumah sakit


Pasien belum menikah Pasien belum baligh
J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES

Di rumah Di Rumah sakit


Menjalani hidupnya dengan berfikir positif, Membuka media sosial supaya tidak terlalu
menyelesaikan masalah kadang dibantu memikirkan penyakitnya.
oleh orangtuanya.
K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
Di rumah Di Rumah sakit
Selalu mengerjakan ibadah sesuai agama Banyak berdoa dan menerima
pemyakitnya dengan sabar, selama dirawat
yang di anut
tidak pernah sholat

IV. DATA PENUNJANG


A. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tgl 28/9/2022

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

WBC 19.6 [10^3/uL] (4.00-10.0)

RBC 3.76 [10^6/uL] (4.00-6.00)

HGB 10.4 [g/dL] (12.0-16.0)

HCT 34 [%] (37.0-48.0)

MCV 91 [fL] (80.0-97.0)

MCH 28 [pg] 26.5-33.5

MCHC 31 [g/dL] 31.5-35.0

PLT 347 [10^3/uL] 150-400

RDW-SD [fL] 37.0-54.0

RDW-CV 17.1 [%] 10.0-15.0

PDW 10.8 [fL] 10.0-18.0

MPV 9.9 [fL] 6.50-11.0

P-LCR [%] 13.0-43.0

PCT 0.00 [%] 0.15-0.50

NEUT 80.8 [10^3/uL] 52.0-75.0

LYMPH 11.5 [10^3/uL] 20.0-40.0

MONO 7.1 [10^3/uL] 2.00-8.00


EO 0.3 [10^3/uL] 1.00-3.00

BASO 0.3 [10^3/uL] 0.00-0.10

Kimia Darah (28/9/2022)

SGOT 30 IU/dL <38

SGPT 29 IU/dL <41

Ureum 18 mg/dL 10-50

Kreatinin 0.40 mg/dL L:<1.3 , P: <1.1

GDS 105 mg/dL 140-200

Bilirubin total 1.71 mg/dL Dewasa (<1.1)


Neonates (<11.0)

Bilirubin direk 0,97 mg/dL Dewasa (<0.30)


Neonates (<3.0)

Albumin 2.4 gr/dl 3.5-5.0

Kimia Klinik (28/9/2022)

prokalsitonin 0.45 Ng/ml <0.05

Natrium (Na) 132 mmol/l 136-145

Kalium (K) 4.7 mmol/l 3.5-5.1

Klorida (Cl) 101 mmol/l 97-111

B. PEMERIKSAAN Radiologi
Foto Thoraks (2/10/2022)
Kesan :
 Terpasang 2 buah chest tube pada hemithorax kanan dengan tip chest tube I
setinggi ICS V posterior kanan, dan tip chest tube II tidak tervisualisasi
 Terpasang gastric tube dengan tip kesan pada paster
 Efusi pleura kanan (dibandingkan foto thorax tgl 23/9/22, kesan :
berkurang)
MSCT Scan Abdomen (04/10/2022)
Kesan:

 Hepatomegaly disertai intrahepatic hematoma dan subscapular hematima


(AAST grade V) (dibandingkan MSCT Abdomen tanggal 24 september
2022; Kesan : Perbaikan)
 Hemoperitoneum minimal (dibandingkan MSCT Abdomen tanggal 24
September 2022; Kesan : Perbaikan)
 Terpasang drain dengan tip pada subcapsular hematoma dan cavum
peritoneum
 Efusi pleura kanan yang mengakibatkan atelaktasis kompresif lobus inferior
paru kanan dengan terpasang chest tube
 Efusi pleura kiri yang mengakibatkan atelaktasis kompresif sebagian
segmen posterobasal lobus inferior paru kiri

C. TERAPI

No Obat Dosis Cara pemberian


.

1 Asam tranexamat /8jam Intravena

2 Ranitidine / 12 jam Intravena

3 Curcuma 400 mg/8jam Oral

4 Ceftriaxone 1 gr/12 jam Intravena

5 Metronidazole /8 jam Intravena

6 Adona 1 amp/ 8 jam Intravena

7 Paracetamol /8 jam Intravena

8 Metamizole 1 gr/8 jam Intravena

9 Ketorolac 30 mg/8 jam Intravena

10 Sodium Clrorida 500 ml Intravena

11 Ringer Lactac 500 ml Intravena


V. ANALISA DATA

No Hari, Tgl Data Etiologi Masalah

1 Senin Data Subjektif Trauma tumpul Pola napas tidak efektif


(03/10/2022) (kecelakaan lalu lintas)
1. Klien mengatakan
kadang sesak Trauma abdomen

Data Objektif Rupture hepar

1. Klien tampak sesak Pemasangan chest tube


2. TD :120/80 MmHg
3. S : 36,2º C Organ intraabdomen
4. N : 95x/mnt bengkak
5. P: 24x/mnt
6. SPO2 99x/mnt Kompresi diafragma
7. WSD 100 cc undulasi
ada Ekspansi paru tidak
8. Terpasang nasal kanul maksimal
5 lpm
9. Foto Thorax efusi Pola napas tidak efektif
pleura kanan
2 Senin Data Subjektif Trauma tumpul Nyeri akut
(03/10/2022) (kecelakaan lalu lintas)
1. Pasien mengeluh nyeri
P : nyeri memperberat Trauma abdomen
ketika bergerak berlebih
Q : kram, tertusuk-tusuk Rupture hepar
R : nyeri tidak menyebar, Pemasangan chest tube
hanya pada daerah
abdomen Kerusakan jaringan kulit
S : skala nyeri 5/10 (NRS)
Impuls saraf menyebar
T : nyeri hilang timbul
disepanjang serabut
Data Objektif perifer

1. Pasien tampak Rangsangan nyeri


meringis
Nyeri akut
2. Pasien tampak gelisah

3 Senin Factor risiko Trauma tumpul Risiko Infeksi


(03/10/2022) (kecelakaan lalu lintas)
Efek Prosedur invasive Trauma abdomen

1. Terpasang Drain 3 Rupture hepar


buah produksi 100
cc/hari Pemasangan chest tube
2. Terpasang WSD Kerusakan jaringan kulit
sebelah kanan
3. Terdapat luka Kerusakan integritas kulit
laparakromi post op 14
Risiko infeksi
hari, luka tidak berbau,
hecting ada
4. WBC leukositosis

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DK DIAGNOSA KEPERAWATAN

1 Pola napas tidak efektif b.d kelemahan otot pernapasan (D.0005)

2 Nyeri akut b.d agen cedera fisik d.d mengeluh nyeri, tampak meringis (D.0077)

3 Risiko Infeski d.d Efek Prosedur Invasif (D.0142)

VII. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosis
No Luaran Intervensi Rasional
Keperawatan

1. Pola napas tidak Setelah dilakukan Manajemen jalan napas Obsevasi:


efektif b.d intervensi 1. Mengetahui
kelemahan otot keperawatan 3x8 Observasi: permasalahan jalan
napas yang di alami
pernapasan jam Diharapkan 1. Monitor pola dan kefektifan pola
(D.0005) pola napas napas napas klien untuk
membaik dengan 2. Monitor bunyi memenuhi kebutuhan
criteria hasil: napas oksigen tubuh
Terapeutik : Terapeutik:
1. Frekuensi 1. Meningkatkan
napas 1. Posisikan semi dorongan pada
membaik fowler diafragma sehingga
2. Kedalaman Edukasi : meningkatkan ekspansi
nafas dada dan ventilasi paru
1. Ajarkan teknik
membaik batuk efektif 2. Pemberian air minum
Kolaborasi: hangat memberikan
efek hidrostatik dan
1. Kolaborasi hidrodinamik sehingga
pemberian jalan napas klien
bronkodilator menjadi paten
Edukasi:
1. Membersihan jalan
napas mencegah
terjadinya komplikasi
Kolaborasi:
1. Membantu memenuhi
kebutuhan oksigen
2 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajemen nyeri Observasi:
agen cedera fisik intervensi Observasi : 1. Mengetahui lokasi,
d.d mengeluh keperawatan 3x8 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas
nyeri, tampak jam pasien akan: karakteristik, durasi,
intensitas nyeri
meringis frekuensi, kualitas 2. Mengetahui seberapa
Menujukkan intensitas nyeri rasa nyeri yang di alami
Tingkat Nyeri 2. Identifikasi skala klien
Menurun nyeri 3. Dapat mengetahui
dengan criteria 3. Identifikasi respon tingkat dan
hasil: nyeri non verbal perkembangan nyeri
klien
Luaran utama 4. Identifikasi factor
4. Mengetahui factor yang
yang memperberat memperberat dan
1. Keluhan nyeri dan memperingan memperingan nyeri
cukup nyeri klien
menurun (4) Terapeutik: Terapeutik:
2. Meringis 1. Agar pasien
cukup 1. Kontrol lingkungan
yang memperberat mengetahui apa saja
menurun (4) yang dapat
rasa nyeri (mis. Suhu
memperberat dan
ruangan ,pencahayaan memperingan nyeri
, kebisingan ) Edukasi:
Edukasi: 1. Memberikan informasi
terkait nyeri yang
1. Jelaskan penyebab, dirasakan
periode, dan pemicu 2. Untuk mengurangi rasa
nyeri nyeri
2. Ajarkan teknik Kolaborasi:
1. Mengurangi/
nonfarmakologis
menghilangkan nyeri
untuk mengurangi klien
rasa nyeri
Kolaborasi :

1. Kolaborasi pemberian
analgetik

3 Risiko Infeksi d.d Setelah dilakukan Pencegahan infeksi Obervasi


Efek prosedur intervensi Observasi 1. Mencegah infeksi dan
invasif keperawatan 2x8 1. Monitor tanda dan mempercepat
penyembuhan luka
jam pasien akan: gejala infeksi local
Terapeutik
dan sistemik 1. Mengurangi risiko
Menujukkan Terapeutik terbawanya
Tingkat Infeksi 1. Batasi jumlah mikroorganisme dari
Menurun pengunjung lingkungan luar ke
dengan criteria 2. Cuci tangan sebelum lingkungan pasien
hasil: dan sesudah kontak 2. Mencegah adanya
infeksi nosocomial saat
Luaran utama dengan pasien dan
dilakukan perawatan
lingkungan pasien Edukasi
1. Kebersihan Edukasi 1. Untuk mengetahui
badan cukup 1. Jelaskan tanda dan adanya gejala infeksi
meningkat (4) gejala infeksi 2. Mencegah infeksi
2. Nyeri cukup banteri dari lingkungan
2. Ajarkan cara mencuci
menurun (4) 3. Menambah asupan
tangan dengar benar
nutrisi
Luaran 3. Anjurkan
Kolaborasi
tambahan meningkatkan asupan 1. Imunisasi dapat
1. Kerusakan nutrisi meningkatkan system
lapisan kulit Kolaborasi imun, dimana imun
cukup yang lemah dapat
1. Kolaborasi pemberian
menurun (4) berisiko terjadi infeksi
imunisasi, jika perlu
Perawatan Luka
Intervensi tambahan
Observasi
Perawatan Luka
1. Untuk mengetahui
Observasi
perkembangan luka
1. Monitor karakteristik 2. Mencegah infeksi dan
luka mempercepat
2. Monitor tanda-tanda penyembuhan luka
infeksi Terapeutik
Terapeutik 1. Mempermudah dalam
1. Lepaskan balutan dan membuka balutan luka
plester secara perlahan 2. Mencegah
2. Bersihkan dengan pertumbuhan
cairan NaCl mikroorganisme
3. Bersihkan jaringan 3. Untuk mengankat
jaringan mati
nekrotik 4. Meningkatkan
4. Pasang balutan sesuai ketepatan penyerapan
jenis luka drainase
5. Pertahankan teknik 5. Untuk mencegah
steril saat melakukan infeksi silang
perawatan luka 6. Untuk mencegah
6. Ganti balutan sesuai infeksi
sesuai jumlah eksudat Edukasi
dan drainase 1. Untuk mengetahui
Edukasi tanda dan gejala
infeksi
1. Jelaskan tanda dan
Kolaborasi
gejala infeksi
1. Dapat mencegah infeksi
Kolaborasi dan penyebaran
1. Kolaborasi pemberian kejaringan sekitar
antibiotic, jika perlu aliran darah asalkan
baik cara dan dosis
sesuai dengan keadaan
klien
VIII. IMPLEMENTASI

Nama/Umur : An. N/ 13 Thun

Ruang/Unit : Digestif/11

Ttd,
TGL DK JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
Nama
04/10/2022 1 10.06 1. Memonitor pola 1. DS:
napas Pasien mengatakan
sesak
DO:
Tampak pasien sesak
P: 24x/mnt
SPO2 98%
Terpasang WSD 200 cc
10.09 2. Memberikan posisi
2. DS:
semi fowler
Pasien mengatakan
sudah tidak terlalu
sesak
DO:
P: 22x/mnt
3. Penatalaksanaan SPO2 98%
bronkodilator 3. Terpasang nasal kanul
5 ltr/mnt

2 10:15 1. Mengidentifikasi 1. DS:


lokasi, P : nyeri memperberat
karakteristik, ketika bergerak berlebih
durasi, frekuensi, Q : kram, tertusuk-
kualitas intensitas tusuk
nyeri R : nyeri tidak
menyebar, hanya pada
daerah perut
T : nyeri hilang timbul
DO:
Pasien tampak gelisah
10:18
2. Mengidentifikasi 2. DS:
skala nyeri Pasien mengeluh nyeri
DO:
10:22 3. Mengidentifikasi Skala nyeri 5/10 NRS
respon nyeri non 3. DS:
verbal Pasien masih mengeluh
nyeri
DO:
Pasien tampak
10:25 4. Menjelaskan meringis
penyebab, periode, 4. DS:
dan pemicu nyeri Pasien dan keluarga
mengerti
DO:
10:30 Pasien dan keluarga
5. Mengajarkan
tampak mengerti
teknik
5. DS:
nonfarmakologis
Pasien masih mengeluh
untuk mengurangi
nyeri
rasa nyeri
DO:
Tampak mengerti
dengan teknik relaksasi
napas dalam

3 10.40 1. Memonitor tanda 1. DS: keluarga pasien


dan gejala infeksi mengatakan verban
local dan sistemik sudah kotor dan
2. Mencuci tangan merembes
sebelum dan DO: tampak verban
sesudah kontak pasien basah dan kotor
dengan pasien dan 2. DS : pasien
lingkungan pasien mengatakan nyaman
3. Melepaskan dengan verban yang
balutan dan plester baru
secara perlahan DO : tampak pasien
4. Membersihkan nyaman
dengan cairan
NaCl
5. Membersihkan
jaringan nekrotik
6. Memasang balutan
sesuai jenis luka
7. Mempertahankan
teknik steril saat
melakukan
perawatan luka
8. Mengganti balutan
sesuai sesuai
jumlah eksudat dan
drainase
05/10/2022 1 21.00 1. Memonitor pola 1. DS: Pasien mengatakan
napas sudah tidak sesak
DO:
P: 20x/mnt
SPO2 97%
2. DS:
21.05 2. Memberikan posisi Pasien mengatakan
semi fowler sudah tidak sesak
DO:
P: 20x/mnt
SPO2 97%

2 21.10 1. Mengidentifikasi 1. DS:


skala nyeri Pasien mengatakan
21: 19 2. Mengajarkan nyeri mulai berkurang
teknik 4/10 NRS
nonfarmakologis DO:
untuk mengurangi Pasien tampak tidak
rasa nyeri meringis
23.00
3. Penatalaksanaan 2. DS:
pemberian Pasien mengatakan
analgetik ketorolac nyeri mulai berkurang
DO:
Tampak mengerti
dengan teknik relaksasi
napas dalam
3. DS:
Pasien mengatakan
nyeri mulai berkurang
DO:
Pasien tampak tidak
meringis
3 21:26 1. Memonitor tanda 1. DS :
dan gejala infeksi Keluarga pasien
local dan sistemik mengatakan balutan
masih bersih tidak
merembes
DO:
Tampak balutan bersih

06/10/2022 1 14:30 1. Memberikan posisi 1. DS:


semi fowler Pasien mengatakan
sudah tidak sesak
DO:
P: 18x/mnt
SPO2 99%

2 14: 35 1. Mengidentifikasi 1. DS:


skala nyeri Pasien mengatakan
14:37 2. Mengajarkan nyeri mulai berkurang
teknik 3/10 NRS
nonfarmakologis DO:
untuk mengurangi Pasien tampak tidak
rasa nyeri meringis
2. DS:
Pasien mengatakan
nyeri mulai berkurang
DO:
Tampak mengerti
dengan teknik relaksasi
napas dalam

3 14:49 1. Memonitor tanda 1. DS :


dan gejala infeksi Keluarga pasien
local dan sistemik mengatakan balutan
masih bersih tidak
merembes
DO:
Tampak balutan bersih
IX. EVALUASI KEPERAWATAN

Nama/Umur : An. N/13 tahun

Ruang/Unit : Digestif/11

Diagnosis Ttd,
Tanggal/Jam Catatan Perkembangan (Evaluasi)
Keperawatan Nama
04/10/2022 S : pasien mengatakan tidak sesak
O : tampak pasien tidak sesak,
14: 15 terpasang Nasal kanul 5 lpm,
Pola napas Pernapasan 22x/mnt terpasang
tidak efektif WSD 50 cc, undulasi ada
A : masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi
1. Monitor pola napas
2. Berikan posisi semi fowler
S : P : nyeri memperberat ketika
bergerak berlebih
Q : kram, tertusuk-tusuk
R : nyeri tidak menyebar, hanya pada
daerah abdomen
S : skala nyeri 4/10 (NRS)
T : nyeri hilang timbul
Nyeri akut
O : tampak pasien tidak meringis
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik
Pertahankan intervensi
1. Monitor skala nyeri
2. Ajarkan teknik relaksasi napas
dalam
Risiko infeksi S : pasien mengatakan sudah nyaman
dengan kebersihan verban
O : tampak nyaman dengan verban
yang bersih
Drain kanan atas 200 cc/24 jam
Drain kanan bawah 0 cc
Drain kiri 0 cc
A : masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi
 Monitor tanda dan gejala
adanya infeksi
S : pasien mengatakan tidak sesak
O : tampak pasien tidak sesak
 P: 20x/mnt
Pola napas  SPO2 97x/mnt
tidak efektif  Lepas WSD
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
 Memberi posisi semifowler
S : pasien mengatakan nyeri mulai
berkurang
P : nyeri memperberat ketika bergerak
berlebih
Q : kram, tertusuk-tusuk
R : nyeri tidak menyebar, hanya pada
daerah abdomen
06/10/2022 Nyeri akut S : skala nyeri 3/10 (NRS)
T : nyeri hilang timbul
06: 45
O : tampak pasien tidak meringis
A : masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi
 Monitor skala nyeri
 Ajarkan teknik relaksasi napas
dalam
S : pasien mengatakan verban bersih
O : tampak nyaman dengan verban
yang bersih
Drain kanan atas 0 cc
Risiko infeksi Drain kanan bawah 0 cc
Drain kiri 0 cc
A : masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi
1. Monitor tanda dan gejala
adanya infeksi
06/10/2022 Pola napas S : pasien mengatakan tidak sesak
tidak efektif O : tampak pasien tidak sesak,
14:45 pernapasan 20x/mnt
A : masalah teratasi sebagian
P : pertahankan intervensi
1. Berikan posisi semifowler
S : pasien mengatakan nyeri mulai
berkurang
P : nyeri memperberat ketika bergerak
berlebih
Q : kram, tertusuk-tusuk
R : nyeri tidak menyebar, hanya pada
daerah abdomen
Nyeri akut S : skala nyeri 2/10 (NRS)

T : nyeri hilang timbul


O : tampak pasien tidak meringis
A : masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi
 Monitor skala nyeri
 Ajarkan teknik relaksasi napas
dalam
S : pasien mengatakan verban bersih
O : tampak nyaman dengan verban
yang bersih
Drain kanan atas 0 cc
Risiko infeksi Drain kanan bawah 0 cc
Drain kiri 0 cc
A : masalah belum teratasi
P :pertahankan intervensi
 Monitor tanda dan gejala
adanya infeksi

Anda mungkin juga menyukai