LITERATURE REVIEW
MAKASSAR 2021
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
MAKASSAR 2021
ii
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi D-3 Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan
iii
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
iv
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif Program Studi D-3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKES
Tim Penguji:
v
SURAT PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH
Merupakan Karya Tulis Ilmiah yang saya buat sendiri dan bukan merupakan Karya
Tulis orang lain. Bilamana ternyata ini tidak benar, saya sanggup menerima sanksi
akademik yang ditetapkan oleh STIKES Panakkukang Makassar.
vi
ABSTRAK
Latar Belakang : Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kerangka interaksi yang
digunakan untuk mengantisipasi minat dan penyediaan SDM dikemudian hari. Dalam proses
perekrutan tenaga kerja memperhitungkan kebutuhan tenaga rekam medis. Dengan adanya analisis
pengukuran beban kerja dengan menggunakan metode WISN, maka dapat dilakukan pengambilan
keputusan.
Tujuan : Mengetahui kebutuhan perekam medis bagian pendaftaran dengan menggunakan metode
WISN.
Metode : Jenis penelitian ini adalah kajian literature (Literature Review), pencarian artikel
menggunakan database Google scholar dan Garba Rujukan Digital (GARUDA) untuk menemukan
artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan kemudian dilakukan review.
Hasil : Dari 5 jurnal dapat diketahui hasil penelitian Rumah Sakit Umum Haji Medan dibutuhkan
penambahan SDM sebanyak 1 orang, hasil penelitian RSI Sultan Agung Semarang pada bagian
pendaftaran dibutuhkan penambahan SDM sebanyak 1 orang, hasil penelitian di RSU Assalam
Gemolong dibutuhkan penambahan petugas sebanyak 3 orang. Sedangkan hasil penelitian di Rumah
Sakit X di Surakarta Jawa Tengah dan di RSUI Banyu Bening Boyolali tidak membutuhkan
penambahan petugas karena telah sesuai.
Kesimpulan : Dari ke-5 jurnal yang telah direview kebutuhan tenaga yang tertinggi 3 orang,
terrendah ialah 1 orang dan yang tidak membutuhkan penambahan tenaga sesuai dengan perhitungan
menggunakan metode WISN.
Kata Kunci : Kebutuhan SDM, pendaftaran, WISN
vii
ABSTRAK
Background : Human Resource Planning (HR) is an interaction framework used to anticipate the
interest and provision of human resources in the future. In the process of recruiting workers, the need
for medical record personnel is taken into account. With the analysis of workload measurements using
the WISN method, decisions can be made.
Objective: To determine the need for medical recorders in the registration section using the WISN
method.
Methods: This type of research is a literature review (literature review), article searches using the
Google scholar database and the Digital Reference Center (GARUDA) to find articles that meet
thecriteria inclusion and then acarried out review is.
Results: From 5 journals, it can be seen that the results of the research at the Medan Haji General
Hospital required an additional 1 person of human resources, the results of the research at the Sultan
Agung Semarang Hospital in the registration section required an additional 1 person of human
resources, the results of the research at the Assalam Gemolong General Hospital required the addition
of 3 officers. While the results of the research at Hospital X in Surakarta, Central Java and at RSUI
Banyu Bening Boyolali did not require additional officers because they were appropriate.
Conclusion: Of the 5 journals that have been reviewed , the highest energy requirement is 3 people,
the lowest is 1 person and the one that does not require additional personnel according to calculations
using the WISN method.
Keywords: HR needs, registration, WISN
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
Karya Tulis Ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program
Secara khusus, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan kepada orang tua
tersayang, Bapak Yohanis dan Ibu Albertin PA yang telah merawat, membesarkan,
mendidik, serta memberikan motivasi, dukungan baik materil maupun moril dan
tersayang yaitu Elmy, Febiana dan Elkana yang selalu memberi dukungan dan doa
ilmiah ini, mulai persiapan sampai penyelesaian penulisan, namun berkat bantuan
dan bimbingan serta kerja sama dari berbagai pihak sehingga hambatan dan kesulitan
yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang tak terhingga kepada Bapak Dr. H.
Muzakkir, S.Sit., M.Kes dan Bapak Arief Azhari Ilyas, S.St., M.KM selaku
ix
pembimbing dan kepada Bapak Muh. Zukri Malik, S.Kep, Ns., M.Kep selaku
penguji, atas segala bantuan, arahan, perhatian dan selalu membimbing dengan
penuh ketulusan dan kesabaran yang telah diberikan hingga karya tulis ilmiah ini
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga pula penulis
sampaikan kepada:
Selatan.
Makassar.
3. Syamsuddin, A.Md.PK, SKM, M.Kes selaku Ketua Prodi D3 Rekam Medis Dan
4. Seluruh Staf dan Dosen D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKES
Panakkukang.
semangat, doa dan motivasi selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Khafida, Radiah, Hillery, Zuhail dan Asyer yang selalu memberikan semangat
terima kasih untuk kebersamaannya selama pengerjaan karya tulis ilmiah ini.
x
7. Seluruh teman-teman RMIK B 2018 yang senantiasa saling memberi semangat
yang telah memberikan bantuan dan motivasi selama menuntut ilmu di STIKES
Panakkukang Makassar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan penulisan ini. Akhir kata semoga dalam penulisan
tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan rekan-rekan sekalian. Amin.
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
xii
C. Tinjauan tentang Pelayanan Rekam Medis ................................ 12
A. Kesimpulan ................................................................................. 50
B. Saran ........................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR SINGKATAN
PICO : P = Population/Problem/Patient/Program
C = Comparison
O = Outcome
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan tempat yang digunakan
daerah, atau masyarakat. Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan adalah rumah
sakit (PP RI, 2016). Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (UU RI, 2009).
yang profesional diantaranya yaitu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya
riwayat klinis serta pengobatan masa lalu dan saat ini yang disusun oleh profesi
pembayaran dan penggantian biaya merupakan tujuan utama dari rekam medis.
1
2
pekerjaan perekam medis menyatakan bahwa perekam medis adalah seorang yang
telah lulus pendidikan rekam medis dan informasi kesehatan sesuai ketentuan
kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh perekam medis untuk dapat
merupakan salah satu unit instalasi rekam medis suatu rumah sakit yang berfungsi
unit pendaftaran rumah sakit harus memiliki tenaga rekam medis yang memenuhi
standar dan memiliki kompetensi yang baik dalam melakukan pelayanan pasien.
Tenaga rekam medis juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
suatu rumah sakit memerlukan perencanaan dengan menghitung tenaga kerja agar
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kerangka interaksi yang digunakan untuk
melalui program perencanaan SDM yang dapat diperkirakan jumlah dan jenis
Beban kerja merupakan ukuran pekerjaan yang wajib dipikul oleh suatu
unit kerja dan merupakan hasil dari volume kerja dan standar waktu (Permendagri,
2008). Standar beban kerja adalah jumlah jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
pekerja profesional dalam 1 tahun kerja yang sesuai dengan standar profesi dan
memperhitungkan waktu libur, sakit, dan izin. Dalam proses perekrutan tenaga
kerja memperhitungkan kebutuhan tenaga rekam medis. Adapun tujuan yang harus
tercapai yaitu untuk melihat beban kerja mana saja yang perlu diefisiensikan.
dilaksanakan oleh tiap kategori SDM pada tiap unit kerja fasilitas pelayanan
masih merasakan beban kerjanya yang tinggi, karena petugas dapat merangkap
pekerjaan diluar tugas pokoknya dan ada beberapa penumpukan pekerjaan pada
sub bagian tertentu, dan petugas juga merasa kesulitan dalam melakukan
pelayanan kepada pasien karena kurangnya jumlah tenaga. Dampak yang terjadi
ketika tenaga kesehatan tidak terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya yaitu terdapat
(Maulana, 2017).
Beban Kerja dengan Teknik Work Sampling Menggunakan Metode WISN dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan unit rawat jalan RS. DR. Bratanata Jambi
tahun 2018 hasil perhitungan menggunakan metode WISN waktu kerja tersedia
132000 menit/tahun, dan memiliki standar beban kerja 44000 menit/tahun dengan
semakin meningkat maka beban kerja yang dirasakan oleh petugas rekam medis
diantaranya kelelahan dan tingkat stress yang tinggi. Dimana petugas pendaftaran
menyebabkan beban kerja petugas meningkat. Dan kejadian lain yang terjadi yaitu
berkas rekam medis yang belum ditemukan, hal ini membutuhkan waktu proses
pencarian pada saat pelayanan. Keadaan ini akan memicu antrian yang panjang.
5
sehingga terjadi tingkat komplain, karena pasien membutuhkan waktu ≥30 menit
petugas loket pendaftaran dan dari perhitungan WISN yang dibutuhkan sebanyak 2
beban kerja petugas karena kurangnya tenaga rekam medis bagian pendaftaran
B. Rumusan Masalah
Tabel 1
Rumusan masalah disusun menggunakan framework PICO
Kriteria Uraian
P Perekam Medis di Bagian Pendaftaran
I Analisis Kebutuhan SDM dengan Metode WISN
C
O Jumlah Perekam Medis Pendaftaran
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pendaftaran
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk Institusi, hasil dari literature review ini diharapkan dapat menjadi
rekam medis.
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (UU RI,
2009).
perekam medis dan angka kreditnya menyatakan (Permenpan No. 30, 2013) :
8
9
pasien, riwayat klinis serta pengobatan masa lalu hingga dan saat ini yang
yang telah lulus pendidikan rekam medis dan informasi kesehatan sesuai
adalah batasan kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh perekam medis
2013).
sakit. Tanpa bantuan suatu sistem pengelolaan rekam medis yang layak dan
benar, maka mustahil tertib administrasi rumah sakit berhasil seperti yang
a. Aspek Administrasi
b. Aspek Hukum
membantu baik pasien maupun instansi pelayanan jika terjadi sesuatu yang
keadilan.
c. Aspek Keuangan
d. Aspek Penelitian
Dalam rekam medis, isinya merupakan data dan informasi yang bisa
e. Aspek Pendidikan
f. Aspek Dokumentasi
a. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga kesehatan lainnya yang
kepada pasien.
c. Sebagai bukti tertulis atas segala pelayanan yang diberikan selama pasien
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa data dan evaluasi terhadap
kualitas pelayanan kepada pasien, agar pasien merasa puas dan merasa lebih
kesehatan.
2008)
6) Menulis nomor rekam medis pada tracer untuk diserahkan ke unit filing.
bangsal.
(Gunarti, 2019).
bahwa :
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk
b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu
manusia baik barang dan jasa maupun finansial serta menentukan seluruh
dasar untuk rekrutmen, seleksi, latihan dan pelatihan, dan kegiatan lainnya
organisasi dimasa depan dan untuk memenuhi prasyarat tenaga kerja yang
manajemen sumber daya manusia yang baik (Faida & Muhadi, 2019).
keefektifan organisasi.
manfaat dari sumber daya manusia, secara produktif mengubah kegiatan SDM
baru, dan melengkapi informasi sumber daya manusia yang dapat membantu
menghitung beban kerja suatu posisi dan juga membutuhkan jumlah orang
Beban kerja merupakan jumlah pekerjaan yang wajib dipikul oleh suatu
unit organisasi dan merupakan hasil dari volume kerja dan standar waktu
Waktu kerja tersedia atau waktu kerja efektif, standar beban kerja,
sipil, jam kerja efektif setelah dikurangi waktu luang adalah sebagai berikut
(BKN, 2011):
2) Jam kerja efektif per minggu = 5 hari x 5 jam = 25 jam = 1.500 menit
3) Jam kerja efektif per bulan = 20 hari x 5 jam = 100 jam = 6.000 menit
4) Jam kerja efektif per tahun = 240 hari x 5 jam = 1.200 jam = 72.000
menit.
Jam kerja efektif dijadikan sebagai alat pengukur dari bobot kerja
Indonesia nomor 68 tahun 1995 telah ditentukan jam kerja kerja 37 jam 30
menit per minggu, baik untuk 5 hari kerja maupun 6 hari kerja sesuai dengan
Contoh perhitungan 1 :
20
a) Jam kerja PNS per minggu = 37,5 jam (37 jam 30 menit)
b) Jam kerja PNS per hari = 3,5 jam : 5 = 7,5 jam (7 jam 30 menit)
c) Jam kerja efektif per hari = 75% x 7,5 jam = 5 jam 37 menit = 337
d) Jam kerja efektif per minggu = 5 hari x 330 menit = 1.650 menit
e) Jam kerja efektif per bulan = 20 hari x 330 menit = 6.600 menit
a) Jam kerja PNS per minggu = 37,5 jam (37 jam 30 menit)
b) Jam kerja PNS per hari = 37,5 jam : 6 = 6,25 jam (6 jam 15 menit)
c) Jam kerja efektif per hari : 75% x 6,25 jam = 4 jam 40 menit = 280
d) Jam kerja efektif per minggu = 6 hari x 275 menit = 1.650 menit
Contoh perhitungan 2:
1) Hari kerja efektif merupakan jumlah hari dalam kalender dikurangi hari
d) Cuti = 12 hari
f) Hari kerja efektif = jumlah hari per tahun (365 hari) – jumlah hari
d) Cuti = 12 hari
f) Hari kerja efektif = jumlah hari per tahun (365 hari) – jumlah hari
2) Jam kerja efektif merupakan jumlah jam kerja formal dikurangi waktu
kerja yang hilang karena tidak bekerja (allowance) seperti buang air,
Jam kerja efektif per minggu (dikurangi waktu luang 25%) = 75/100 x
jam
jam
Jam kerja efektif tersebut akan dijadikan sebagai alat ukur dari beban
kerja yang dihasilkan setiap unit kerja atau jabatan (Siswati, 2018).
WISN ( Work Load Indicator Staff Need) adalah petunjuk yang dapat
berdasarkan beban kerja yang nyata dilaksanakan oleh tiap kategori SDM pada
tiap unit kerja fasilitas pelayanan kesehatan (Faida & Muhadi, 2019).
menentukan berapa banyak tenaga kerja untuk kelompok kerja tertentu disuatu
organisasi atau perusahaan dan menilai beban kerja tenaga kerja disuatu
WISN dilakukan secara terpisah mulai dari perhitungan waktu kerja sampai
dengan hasil akhir dalam langkah analisis beban kerja untuk mengetahui
masing-masing tingkat beban kerja tenaga kerja. Dalam hal tersebut, perlu
dipastikan bahwa data kuantitas kerja dan rincian kegiatan atau aktivitas kerja
penunjang yang dilakukan oleh seorang tenaga kerja pada kelompok kerja yang
Tenaga medis tidak bekerja pada hari libur resmi, sakit, sedang
pelatihan, atau memiliki alasan pribadi lainnya untuk tidak bekerja. Mereka
juga berhak mengambil cuti tahunan karena tenaga medis tidak bekerja
(WKT) adalah waktu seorang pekerja yang tersedia dalam setahun untuk
tidak resmi. Sebaiknya menghitung jumlah hari kerja efektif terlebih dahulu
Keterangan :
Dalam menentukan unit kerja dan kategori SDM yang akan dihitung
unit kerja dan SDM yang ahli dan penuh tanggung jawab.
satu tahun per kategori SDM. Standar beban kerja suatu kegiatan disusun
dan waktu kerja yang dimiliki kategori SDM (Faida & Muhadi, 2019).
25
kegiatan tidak terkait langsung dengan pelayanan pada pasien (Faida &
Muhadi, 2019).
tiap unit rekam medis. Sumber data tersebut diperoleh dari data kegiatan
pelayanan rawat jalan, rawat inap, standar beban kerja, dan standar
b. Kuantitas kegiatan pokok atau kegiatan produktif tiap unit dalam setahun
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
rumah sakit.
menggunakan deskriptif dengan pendekatan time series, dan satu penelitian yang
B. Sumber Data
Sumber data pada literature review adalah data sekunder, data utama
adalah artikel hasil penelitian, sehingga kualitas data ditentukan pada pencarian
Literature.
C. Kata Kunci
Hal yang paling terpenting dalam pencarian literature adalah kata kunci
kualitas yang diperoleh sehingga kata kunci yang harus disusun sebaik mungkin.
27
28
Beberapa yang perlu diperhatikan dalam menyusun kata kunci adalah alternatif
kata kunci lain yang serupa, persamaan kata, atau makna, ejaan dan bentuk kata
kuncinya jamak kata tunggal karena semua yang kita dapatkan pada pencarian
adalah “kebutuhan tenaga rekam medis AND WISN” dan “kebutuhan tenaga
Artikel penelitian diperoleh pada jurnal online, dimana setelah kata kunci
literature review ini adalah Google Scholar dan Garba Rujukan Digital
(GARUDA).
mendapatkan artikel yang dicari sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
pencarian yaitu dengan menggunakan kata AND, OR, NOT pada kata kunci,
maka hal ini akan memberikan perintah untuk memunculkan artikel dengan kata
kunci.
29
Tabel 2
Strategi pencarian Literature Review
Kriteria inklusi diartikan sebagai hal yang wajib dipenuhi artikel atau
jurnal sehingga dapat dijadikan data untuk penelitian ini, sedangkan kriteria
eksklusi diartikan sebagai indikator ketika artikel atau jurnal tersebut ditemukan,
maka artikel itu tidak dapat diambil dalam proses literature review. Terdapat
beberapa indikator yang bisa dijadikan dasar dalam menentukan kriteria inklusi
dan eksklusi.
Rumah Sakit, maka proses inklusi dan eksklusi dapat dibuat seperti ini :
30
Tabel 3
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
INKLUSI EKSKLUSI
Artikel tahun 2016-2021 Artikel tahun <2016
Jurnal yang dapat diakses fulltext Jurnal yang hanya menampilkan
abstrak atau tidak full text
Waktu yang tersedia yang ada dibagian Waktu yang tersedia yang ada
pendaftaran dibagian filing dan pengolahan
Beban kerja tenaga rekam medis Beban kerja tenaga rekam medis
dibagian pendaftaran dibagian filing dan pengolahan
Jumlah tenaga rekam medis yang Jumlah tenaga rekam medis yang
dibutuhkan dibagian pendaftaran dibutuhkan dibagian filing dan
pengolahan
Kebutuhan sumber daya manusia di Kebutuhan sumber daya manusia di
rumah sakit puskesmas
yang berkualitas. Proses seleksi literature digambarkan tahap demi tahap dari
GARUDA) penulis menemukan 510 yang sesuai dengan kata kunci, dan
jurnal yang ditemukan 297 jurnal dari rentang waktu 2016-2021. Kemudian
31
41 jurnal dikeluarkan karena tidak full text. Sehingga terdapat 256 jurnal yang
full text yang dapat diakses terkait dengan judul penelitian ini dan juga
termasuk rentang waktu 2016-2021, lalu 247 jurnal dikeluarkan karena tidak
sesuai dengan kriteria inklusi, dan ada 4 jurnal dikeluarkan karena jurnal
kriteria tersebut.
Duplicates
(n=10 )
( n= 5 )
2019)
d. Tinjauan Beban Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Unit Rekam
H. Ekstraksi Data
Proses atau tindakan dimana data yang diambil atau diekstrak dari sumber
data sebagai sistem operasional yang biasanya tidak terstruktur untuk melakukan
proses data lebih lanjut mungkin juga menambahkan data. Data-data utama yang
diambil dari jurnal: judul, nama peneliti dan tahun penelitian, desain penelitian,
Tabel 4
Format Ekstraksi Data
Judul
Artikel, Kebutuh
Waktu Standar Standar
Nama Desain Populasi an
No Kerja Beban Kelonggar
Peneliti Penelitian Sampel Tenaga
Tersedia Kerja an
(Author)
, Tahun
BAB IV
A. Hasil Penelitian
medis bagian pendaftaran. Adapun hasil literature dapat dilihat pada tabel yang
35
36
Tabel 5
Waktu Kerja Tersedia
kerja tersedia 91560 menit/tahun untuk 5 hari kerja, dan 135240 menit/tahun
menit/tahun
Tabel 6
Standar Beban Kerja
memiliki beban kerja sebesar 1.383.868,4 menit/tahun untuk 5 hari kerja dan
memiliki beban kerja sebesar 221083 menit/tahun, dan Handayani & Arief
Tabel 7
Standar Kelonggaran
kelonggaran menit/tahun untuk 5 hari kerja, dan 0,09 untuk 7 hari kerja,
Tabel 8
Kebutuhan Tenaga
(2018) jumlah SDM bagian pendaftaran sebanyak 12 orang dan jumlah yang
maka kebutuhan tenaga sudah sesuai, Handayani & Arief (2020) jumlah SDM
B. Pembahasan
dilakukan secara terpisah mulai dari perhitungan waktu kerja sampai dengan
hasil akhir dalam langkah analisis beban kerja untuk mengetahui masing-masing
tingkat beban kerja tenaga kerja. Dalam hal tersebut, perlu dipastikan bahwa data
kuantitas kerja dan rincian kegiatan atau aktivitas kerja yang dihitung fokus pada
oleh seorang tenaga kerja pada kelompok kerja yang diamati (Mahawati et al.,
2021).
review dari 5 penelitian waktu kerja yang tersedia sebagai berikut, Gultom &
(2018) waktu kerja tersedia 111.765 menit/tahun, Asriati (2019) waktu kerja
tersedia 91560 menit/tahun untuk 5 hari kerja, dan 135240 menit/tahun untuk
menit/tahun.
Keterangan :
Berdasarkan rumus yang digunakan telah sesuai yang dipakai oleh tiap
jurnal dan telah sesuai dengan teori yang ada (Faida & Muhadi, 2019).
Dapat dilihat bahwa tiap jurnal yang yang telah direview memiliki hari
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk
b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu
Berikut penelitian yang telah memenuhi waktu kerja dan hari kerja
Gultom & Sihotang (2019) terdapat 8 jam kerja dengan waktu 5 hari kerja,
Jika di rumah sakit jam kerja dan hari kerjanya tidak mengikuti aturan
yang ada, maka akan sangat berpengaruh pada beban kerja dan standar
pekerjaan akan menumpuk. Maka sebaiknya rumah sakit mengikuti aturan yang
telah ditetapkan, agar beban kerja dan standar kelonggaran petugas bisa optimal
satu tahun per kategori SDM. Standar beban kerja suatu kegiatan disusun
waktu kerja yang dimiliki kategori SDM. Berdasarkan hasil review dari 5
penelitian standar beban kerja sebagai berikut, Gultom & Sihotang (2019)
memiliki beban kerja sebesar 221083 menit/tahun, dan Handayani & Arief
Berdasarkan rumus yang digunakan pada tiap jurnal dan telah sesuai dengan
sesuai standar profesi. Waktu standar beban kerja ini sangat bervariasi dan
dipengaruhi oleh standar pelayanan, SPO, sarana dan prasarana yang tersedia
berbeda-beda dan menyesuaikan kebutuhan untuk tiap rumah sakit itu sendiri.
Beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, jika beban kerja sesuai
standar maka pekerjaan akan lebih efektif, sebaliknya jika standar beban kerja
harus dilaksanakan. Pada loket pendaftaran pula ada petugas yang melakukan
kurang efektif. Maka dalam menyusun atau menghitung waktu rata-rata per
kegiatan pokok, sebaiknya yang menjadi objeknya adalah tenaga yang memiliki
pengalaman, berkompeten dan memiliki etos kerja agar rata-rata waktu per
45
kegiatan pokok yang digunakan dapat akurat dan dijadikan sebagai acuan dalam
3. Standar Kelonggaran
terkait langsung dengan pelayanan pada pasien. Berdasarkan hasil review dari
untuk 5 hari kerja, dan 0,09 untuk 7 hari kerja, Cahyaningrum et al (2018)
Berdasarkan rumus yang digunakan pada tiap jurnal dan telah sesuai dengan
normal untuk memenuhi kebutuhan pribadi, seperti buang air, istirahat, rapat,
melepas lelah, dan sebagainya. Rata-rata standar kelonggaran sekitar 25% dari
jumlah jam kerja formal (Siswati, 2018). Dari beberapa jurnal telah direview
tidak ada yang mencapai allowance rata-rata standar kelonggaran, hal ini dapat
Maka dari itu untuk mengurangi kelelahan kerja dan resiko kesehatan
sebaiknya perlu adanya tambahan waktu untuk para petugas beristirahat, agar
pelayanan pada loket pendaftaran berjalan dengan baik dan tidak terjadi
sumber data, khususnya kuantitas kegiatan pokok yang dilakukan ditiap unit
rekam medis diantaranya rawat jalan, rawat inap, dan IGD. Berdasarkan hasil
(2018) jumlah SDM bagian pendaftaran sebanyak 12 orang dan jumlah yang
maka kebutuhan tenaga sudah sesuai, Handayani & Arief (2020) jumlah SDM
sebanyak 3 orang.
Berdasarkan rumus yang digunakan pada tiap jurnal dan telah sesuai dengan
30, 2013) tentang jabatan fungsional perekam medis dan angka kreditnya
menyatakan :
positif karena pekerjaan telah setara dengan produktivitas pelayanan, dan hal ini
petugas merasa kelelahan karena beban kerja yang tinggi, pelayanan tidak
organisasi harus menyetarakan antara tenaga kerja dan produktivitas kerja agar
tenaga kerja maka akan mengakibatkan kelelahan fisik maupun psikologis bagi
dan Waktu tunggu pelayanan pada rawat jalan adalah ≤ 60 menit. Waktu
pekerjaan. Apabila tenaga kerja tidak seimbang dengan beban kerja yang ada
di rumah sakit. Demikian juga sebaliknya jika jumlah petugas lebih banyak dari
pada beban kerja yang ada, maka banyak waktu yang terbuang, sehingga
50
pekerjaan menjadi kurang efektif. Maka jumlah tenaga kerja dan jumlah beban
kerja yang ada harus disesuaikan, agar produktifitas petugas dapat meningkat
PENUTUP
A. Kesimpulan
menit/tahun.
selama satu tahun per kategori SDM. Bedasarkan hasil penelitian diatas
pada loket pendaftaran, terdapat 5 jurnal yang telah di review dan diketahui
51
52
untuk 7 hari kerja, dan beban kerja paling sedikit terdapat di RSU Assalam
paling sedikit terdapat di Rumah Sakit Umum Haji Medan sebanyak 0,078
menit/tahun.
dan paling sedikit ialah terdapat di Rumah Sakit X Surakarta dan di RSUI
B. Saran
tugas yang ada dibagian pendaftaran saja dan tidak melakukan tugas di unit
lain
2. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara tenaga kerja yang ada dengan beban
pelayanan lebih efektif dan efisien, sehingga pasien dapat nyaman dan
Africa, S., Development, S. A., Acyl, F., Free, T., Area, T., Summit, T., Committee,
T. S., Tfta, T., Community, E. A., African, S., Community, D., Market, C.,
Africa, S., Africa, S., Union, A., Tfta, T., Fta, G., Summit, T., Secretary, C.,
… Summary, E. (2020). ANALISIS KEBUTUHAN PETUGAS
PENDAFTARAN BERDASARKAN METODE WORKLOAD INDICATOR
STAFFING NEEDS (WISN) DI RUMAHSAKIT : SEBUAH TINJAUAN
SISTEMATIS. Human Relations, 3(1), 1–8.
http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&AuthType=ip,shib&db=b
th&AN=92948285&site=eds-
live&scope=site%0Ahttp://bimpactassessment.net/sites/all/themes/bcorp_imp
act/pdfs/em_stakeholder_engagement.pdf%0Ahttps://www.glo-
bus.com/help/helpFiles/CDJ-Pa
Aini, N. N., & Sugiarsi, S. (2010). Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan
Beban Kerja Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian TPPRJ
RSUD Kabupaten Sragen. 93–99.
Asriati, Y. (2019). Analisa Perencanaan Sumber Daya Manusia Dengan Metode Wisn
Pada Petugas Rekam Medis Rumah Sakit X Di Surakarta Jawa Tengah. Jurnal
Manajemen Informasi Dan Administrasi Kesehatan (JMIAK), 2(2).
https://doi.org/10.32585/jmiak.v2i02.628
Budi, S. C. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Quantum Sinergis Media.
Cahyaningrum, N., Noor, H. L., Anggita, R., & Dewati, H. (2018). Tinjauan Beban
Kerja Dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Unit Rekam Medis Berdasarkan
Metode Wisn di RSUI Banyu Bening Boyolali. Jurnal Ilmiah Rekam Medis
Dan Informatika Kesehatan, 8(2), 40–54.
https://www.ejurnalinfokes.apikescm.ac.id/index.php/infokes/article/view/204
Faida, E. W., & Muhadi. (2019). Dasar Organisasi dan Manajemen Unit Kerja
Rekam Medis. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.
Gultom, S. P., & Sihotang, A. (2019). Analisa Kebutuhan Tenaga Rekam Medis
Wisn Di Bagian Pendaftaran Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2018.
Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda, 4(1), 524–532.
Handayani, U., & Arief, M. (2020). Kebutuhan Tenaga Kerja Dengan Workload
Indicator Staff Need (WISN) Bagian Pendaftaran RSU Assalam Gemolong
2020. Jurnal Husad Karang Anyar, 10(2).
Hosizah. (2021). Metode Literature Review dalam Penyusunan KTI di Masa Pandemi
Covid 19. Kuliah Pakar D-3 RMIK STIKES Panakkukang Makassar.
Kepmenkes. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
81/Menkes/SK/I/2004tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah
Sakit (Issue 81, pp. 1–53).
Kepmenkes, R. (2007). 14 KMK No. 1165 ttg Pola Tarif RS BLU (pp. 1–2).
Mahawati, E., Yuniwati, I., Ferinia, R., Fani, P. P. R. T., Sari, A. P., Setijaningsih, R.
A., Fitriyatinur, Q., Sesilia, A. P., Mayasari, I., Dewi, I. K., & Bahri, S.
(2021). Analisis Beban Kerja dan Produktivitas Kerja (R. Watrianthos (ed.)).
Yayasan Kita Menulis.
Permenpan No. 30. (2013). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 Tentang
Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 287.
Siswati. (2018). Manajemen Unit Kerja II Perencanaan SDM Unit Kerja RMIK.
Wanri, A., Rahayu, S., & Trigono, A. (2018). Analisis Kebutuhan Tenaga
Administrasi Berdasarkan Beban Kerja Dengan Teknik Work Sampling
Menggunakan Metode WISN Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan
Unit Rawat Jalan Rs. Dr. Bratanata Jambi Tahun 2018. Jurnal Kesmas Jambi,
2(2), 20–32. https://doi.org/10.22437/jkmj.v2i2.6551
Warijan, Anton, K., & Setyowati Lina Umboro, N. A. I. (2018). Needs Analysis Of
Outpatient Registration Officers Based On Workloud Indicator Staff Need (
WISN ) Method In RSI Sultan Agung Semarang Analisis Kebutuhan Petugas
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Dan Pasien Rawat Inap Berdasarkan Metode
Workloud Indicator St. Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan, vol.1, 16–20.
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1 : Ekstraksi Data
Sumber
Judul Artikel, Nama Desain Populasi Waktu Kerja Standar Standar Kebutuhan Database
No
Peneliti (Author), Tahun Penelitian Sampel Tersedia Beban Kerja Kelonggaran Tenaga
Analisa Kebutuhan Tenaga Deskriptif Populasinya 124.320 72.332 0.078 Jumlah SDM Google Scholar
Rekam Medis Berdasarkan dengan semua petugas Menit/Tahun Menit/Tahun Menit/Tahun bagian pendaftaran
Beban Kerja dengan Metode pendekatan rekam medis, sebanyak 2 orang
WISN di bagian Pendaftaran cross dan seluruh dan dibutuhkan
Rumah Sakit Umum Haji sectional populasi lagi penambahan 1
1 Medan, (Gultom & dijadikan orang sesuai dengan
Sihotang, 2019) sampelnya perhitungan.
sebanyak 2
orang
Analisis Kebutuhan Petugas Deskriptif Populasinya 111.765 239.477,1 0,16 Jumlah SDM Google Scholar
Pendaftaran Pasien Rawat dengan semua petugas Menit/Tahun Menit/Tahun Menit/Tahun bagian pendaftaran
Jalan dan Rawat Inap pendekatan rekam medis, sebanyak 12 orang
Berdasarkan Metode waktu cross dan sampelnya dan jumlah yang
Workload Indicator Staff sectional 12 orang dibutuhkan sesuai
Need (WISN) Di RSI Sultan dengan perhitungan
Agung Semarang, (Warijan sebanyak 13 orang,
2 et al., 2018) maka perlu adanya
penambahan
petugas sebanyak 1
orang
Judul Artikel, Nama Desain Populasi Waktu Kerja Standar Standar Kebutuhan Sumber
No
Peneliti (Author), Tahun Penelitian Sampel Tersedia Beban Kerja Kelonggaran Tenaga Database
Analisa Perencanaan Deskriptif Populasi 69 91560 1.383.868,4 0.19 Jumlah SDM Google Scholar
Sumber Daya Manusia dengan orang, dan Menit/Tahun Menit/Tahun Menit/Tahun bagian pendaftaran
dengan Metode WISN Pada pendekatan sampel 49 orang untuk 5 hari untuk 5 hari untuk 5 hari sebanyak 49 orang
Petugas Rekam Medis kualitatif kerja, dan kerja dan kerja, dan dan jumlah yang
3 Rumah Sakit X di Surakarta 135240 1.826.131,76 0,09 untuk 7 dibutuhkan sesuai
Jawa Tengah, (Asriati, 2019) Menit/Tahun Menit/Tahun hari kerja dengan perhitungan
untuk 7 hari untuk 7 hari sebanyak 49 orang,
kerja kerja maka kebutuhan
tenaga sudah sesuai
Tinjauan Beban Kerja dan Deskriptif Populasinya 880380 221083 1.6 Jumlah SDM Google Scholar
Kebutuhan Sumber Daya dengan semua petugas Menit/Tahun Menit/Tahun Menit/Tahun bagian pendaftaran
Manusia Unit Rekam Medis pendekatan rekam medis, sebanyak 6 orang
Berdasarkan Metode WISN cross dan sampelnya dan jumlah yang
4 di RSUI Banyu Bening sectional 8 orang dibutuhkan sesuai
Boyolali, (Cahyaningrum et dengan perhitungan
al., 2018) sebanyak 6 orang,
maka kebutuhan
tenaga sudah sesuai
Kebutuhan Tenaga Kerja Deskriptif Populasinya 129120 7978,1 0.14 Jumlah SDM Google Scholar
Dengan Workload Indicator dengan semua petugas Menit/Tahun Menit/Tahun Menit/Tahun bagian pendaftaran
Staff Need (WISN) Bagian pendekatan rekam medis, sebanyak 6 orang
Pendaftaran, (Handayani & time series dan sampelnya dan jumlah yang
Arief, 2020) 6 orang dibutuhkan sesuai
5 dengan perhitungan
sebanyak 9 orang,
maka perlu adanya
penambahan
petugas sebanyak 3
orang
RIWAYAT HIDUP PENULIS
saudara-saudara penulis yaitu Elmy Aprilia Manna, Febiana Manna, dan Elkana