LITERATURE REVIEW
HAK PASIEN
MULKIA ZIKRI
NIM 18.03.011
MAKASSAR 2021
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
HAK PASIEN
MULKIA ZIKRI
18.03.011
MAKASSAR 2021
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Selatan (YPSS).
Makassar.
viii
3. Syamsuddin, A.Md.PK., SKM., M.Kes, Selaku Ketua Program Studi D3 Rekam
perkuliahan
Rizqi, Nirwana, Anisa terima kasih atas kebersamaan dan kenangan yang telah
Penulis sadar bahwa dalam pembuatan proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Akhir kata hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga Allah SWT
berkenan membalas semua kebaikan Bapak, Ibu, dan teman-teman sekalian dengan
Mulkia Zikri
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................. vi
B. Tinjauan aspek hukum rekam medis dalam perlindungan hak pasien ........... 9
hak pasien...................................................................................................... 12
x
C. Tinjauan tentang SOP ................................................................................... 14
A. Hasil……………………………………………………………………………...26
B. Pembahasan………………………………………………………………………29
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………….34
B. Saran………………………………………………………………………34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR SINGKATAN
UU : Undang-Undang
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
setiap orang. Salah satu institusi yang memberikan pelayanan kesehatan adalah
medis yang dilaksanakan atas dasar hubungan individual antara dokter dengan
sakit juga menjadi pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan maupun pusat penelitian
menyediakan pelayanan, rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat . Pasal 29
undang-undang rumah sakit ayat (1) huruf g berbunyi Setiap rumah sakit
1
2
penting bagi keseluruhan kerja. Rekam medis dalam Rumah sakit adalah berkas
yang diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain pada pasien. Catatan tertulis
dibuat oleh dokter atau dokter gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan
kepada pasien dalam rangka pelayanan kesehatan, lebih lanjut rekam medis
dijaga oleh dokter, tenaga kesehatan dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan
dimaksud dalam pasal 46 merupakan milik dokter, dokter gigi, atau sarana
Adapun salah satu upaya rekam medis yang dilakukan rekam medis yaitu
hukum terhadap hubungan hukum dalam masyarakat yang di atur oleh ketentuan
hukum. Dalam hal ini maka hubungan yang terjadi antara rumah sakit, dokter
dan pasien dilindungi oleh hukum termasuk salah satu kegiatan yang dilakukan
2
3
Dalam hal kepentingan kesehatan pasien, ada hak dari pasien untuk
tidak merugikan orang lain. Permintaan rekam medis dilakukan secara tertulis
merupakan bagian penting dari pelayanan perawatan pasien di rumah sakit atau
duniapun memerlukan prosedur yang tepat dan efisien, seperti yang dipaparkan
B. Rumusan Masalah
diangkat dalam literature review adalah Bagaimana Aspek Hukum Rekam Medis
3
4
TABEL 1
Metode PICO
KRITERIA URAIAN
P (Proeblem) Rekam medis
I (Interventensi) Perlindungan hak pasien
C (Comparation) -
O (Outcom) Aspek hukum
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
pasien.
2. Tujuan Khusus
pasien.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
manfaat praktis .
4
5
2. Manfat Penulis
a. Bagi Rumah Sakit, dapat menjadi masukan dan bahan perbaikan dalam
b. Bagi tenaga rekam medis hasil literature review ini dapat menjadi bahan
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan,
pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang
Menurut Indradi Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan
lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik yang
dikelola pemerintah maupun swasta. Isi Rekam medis bersifat rahasia yang
harus dijaga oleh petugas kesehatan dan petugas rekam medis. Oleh karena itu
rumah sakit berkewajiban menjaga keamanan dan kerhasiaan isi rekam medis
pasien.
berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu
serta saat ini yang ditulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan
7
8
8
9
Rekam Medis merupakan milik pasien dalam bentuk ringkasan Rekam Medis
yang dapat diberikan, dicatat atau dikopi oleh pasien atau orang yang
diberikan kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang
berhak untuk itu. Hal ini diperkuat dengan Pasal 47 Ayat (1) Undang-Undang
Praktek Kedokteran bahwa dokumen Rekam Medis milik dokter, doktek gigi,
atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi Rekam Medis milik pasien.
Berdasarkan hal itu, kepemilikan Rekam Medis dibedakan antara berkas dan
isinya, meskipun antara berkas dan isi tersebut merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Dari sudut hukum perdata, Rekam Medis merupakan
dokumen yang berupa kertas atau elektronik dan berisi tulisan yang
2017).
Rekam Medis dan dibedakan untuk pasien yang diperiksa di unit rawat jalan,
rawat inap dan gawat darurat. Setiap pelayanan dapat membuat Rekam Medis
apakah itu di rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, pasien akibat bencana,
pelayanan dokter spesialis dan dokter gigi spesialis, dan pelayanan yang
diberikan dalam ambulans atau pengobatan masal. Isi Rekam Medis milik
9
10
Pemaparan tentang isi Rekam Medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau
dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan
menjelaskan isi Rekam Medis secara tertulis atau langsung kepada pemohon
rahasia oleh karena itu, pemanfaatan isi Rekam Medis harus seijin pasien,
kecuali:
a. Keperluan hukum;
d. Riset/edukasi;
maka berdasarkan asas “lex specialis derogat lege generalis” ketentuan yang
10
11
dalam Pasal 322 Ayat (1) KUHP “barang siapa dengan sengaja membuka
suatu rahasia yang wajib disimpan karena jabatan atau pekerjaannya baik yang
sekarang maupun yang dahulu, dipidana dengan pidana penjara paling lama
boleh dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin
rahasia oleh karena itu, pemanfaatan isi Rekam Medis harus seijin pasien,
kecuali:
a. Keperluan hukum;
d. Riset/edukasi;
11
12
dengan ketentuan hukum. Dalam hal ini maka hubungan yang terjadi antara
rumah sakit, dokter dan pasien dilindungi oleh hukum termasuk salah satu
Berdasarkan hal tersebut rumah sakit beserta dokter memiliki kewajiban untuk
hak pasien Permenkes Nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis pasal 12
ayat 2 menyatakan isi rekam medis milik pasien. Surat Edaran Direktur Jenderal
Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit mengatakan: Pasien berhak atas
12
13
informasi yang benar, pembinaan, dan pelayanan kesehatan sebagai diatur dalam
adalah: “...c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi
dan jaminan barang dan/atau jasa”; “...g. hak untuk diperlakukan atau dilayani
secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif”; dan “...i hak-hak yang diatur
terhadap kewajiban memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur serta
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp
13
14
2013: 86). SOP juga menjadi jalan untuk mencapai tujuan. SOP adalah
jalan atau jembatan yang menghubungkan satu titik dengan titik lainnya.
Karena itu, SOP akan menentukan apakah tujuan dapat dicapai secara
efektif, efisien dan ekonomis (Tambunan, 2011: 5). SOP atau yang
kita. Sistem ini merupakan suatu proses yang berurutan untuk melakukan
Pada dasarnya penyusunan SOP yaitu harus dinyatakan jelas agar bisa
menjadi landasan setiap prosedur serta langkah kegiatan yang ada di dalam
14
15
peran dan manfaat SOP sebagai pedoman didalam suatu organisasi adalah:
15
16
Pengertian:
1. Hak pasien dan keluarga agar pimpinan rmah sakit mengetahui dan
keluarga.
16
17
rumah sakit dapat memberikan feedback (umpan balik) yang baik atas
rumah sakit
17
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
beberapa data yang berkaitan dengan topik tertentu pada pencarian data di
B. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh bukan dari pengalaman langsung, akan tetapi dari hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
dahulu.
C. Kata Kunci
Kata kunci yang digunakan dalam penelitian ini Aspek hukum rekam
medis dalam perlindungan hak pasien. Hal ini disesuaikan dengan judul yang
diangkat oleh peneliti yaitu “ Aspek Hukum Dalam Perlindungan Hak Pasien.
18
19
D. Strategi Pencarian
Scholar sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang akan dianalisis.
diakses fulltext dalam format PDF. Kriteria jurnal yang di review adalah jurnal
Tabel 2
Strategi pencarian literature review
Database Strategi Pencarian Jurnal
Google Scholar Aspek hukum, rekam medis,
perlinduang hak pasien
Perlindungan AND hak pasien
agar bisa dijadikan data untuk dilakukan literature review, sedangkan kriteria
eksklusi adalah indikator ketika itu ditemukan pada artikel itu tidak diambil
19
20
Tabel 3
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Perlindungan Hukum
Hak pasien
literature review yaitu jurnal yang dipenuhi kriteria inklusi yang telah
tidak diambil.
pada literature ini di ditemukan hasil 1980 jurnal pada Google scholar.
20
21
dengan mengambil jurnal full text dan yang termasuk dengan kriteria inklusi
yaitu 5 jurnal. Hasil literature review akan dijelaskan sesuai judul yaitu
Identifikasi jurnal di
google scholar n = 1980
Gambar 1
Diagram Flow Sintesis Hasil Literature
21
22
c. Perlindungan hukum terhadap hak privasi dan data medis pasien di rumah
22
23
H. Ekstraksi Data
Tabel 4
Format ekstraksi data
No JUDUL, NAMA DESAIN PENELITIAN POPULASI DAN KEBIJAKAN SOP
PENELITIAN (AUTHOR), SAMPEL ASPEK HUKUM PERLINDUNGAN
TAHUN DALAM HAK PASIEN
PERLINDUNGA
N HAK PASIEN
1. Evaluasi prosedur pelepasan Jenis penelitian ini Populasi dalam penelitian ini Kebijakan penelitian yang
informasi medis dalam adalah diskriptif adalah Seluruh mengenai pelepasan menunjukkan
menjamin aspek hukum kualitatif pelepasan informasi medis informasi sudah nilai terendah sebesar
kerahasiaan rekam medis di yaitu digunakan sehubungan dengan tercantuk pada 76 (93%) yang tidak
rumah sakit onkologi Surabaya menjelaskan gambaran kebutuhan klaim asuransi di aspek hukum rekam sesuai
(Faida, 2016). secara Rumah Sakit Onkologi medis di rumah dengan SPO
umum proses pelepasan Surabaya sebesar 82 sakit onkologi pelepasan informasi.
informasi medis dalam permohonan. Surabaya
menjamin aspek hukum Sampel yang digunakan
kerahasiaan rekam medis adalah keseluruhan
di Rumah Sakit dari populasi berdasarkan
jumlah permintaan
resume medis yang
sehubungan dengan klaim
asuransi. Teknik sampling
yang digunakan adalah
nonprobability sampling
purposive. Karena peneliti
tidak memberi peluang atau
kesempatan yang sama
pada setiap populasi.
2. Perlindungan hukum terhadap Desain penelitian ini pengambilan sampel secara Kebijakan Penelitian dari
hak privasi dan data medis menggunakan metode acak sederhana, artinya mengenai sejumlah 98 pasien
pasien di rumah sakit x deskriptif dan studi yang bahwa setiap anggota atau perlindungan rawat jalan di Rumah
Surabaya (Susilowati et al., digunakan adalah cross unit dari hukum terhadap Sakit X Surabaya
2018). sectional (Notoatmodjo, populasi mempunyai hak privasi pasien hak privasi
2010) kesempatan yang sama di Rumah Sakit X pasien dan data-data
23
24
24
25
di lapangan Informasi
(Notoatmodjo, 2010). Kesehatan,
dalam batasan dan
ruang lingkup pada
poin ke-2
tentang aspek
hukum dan etika
profesi
menyebutkan
bahwa membuat
standar dan
pedoman
manajemen
informasi kesehatan
meliputi aspek legal
dengan
unsur keamanan
(safety),
kerahasiaan
(conidential),
sekuritas, privasi
serta integritas data.
5. Perlindungan hukum terhadap Pada penelitian Berdasarkan Standar
pasien dalam pelayanan medis memaparkan jenis operasional prosedur
di rumah sakit umum penelitian yang maka disusun standar
(Simamora et al., 2020). menggunakan pelayanan medis oleh
metode yuridis normatif profesi di rumah
dengan peneliti akan sakit dan terhadap
mengkaji pokok-pokok pelaksanaan standar
permasalahan sesuai dilakukan audit
dengan ruang lingkup medis
dan identifikasi masalah
sebagaimana yang telah
disebut
25
26
BAB IV
A. Hasil
review terkait dengan aspek hukum rekam medis dalam perlindungan hak
Hukum Rekam Medis Dalam Pelindungan Hak Pasien yaitu : Evaluasi prosedur
terhadap hak privasi dan data medis pasien di rumah sakit x Surabaya
dalam menjamin aspek hukum kerahasiaan rekam medis di rumah sakit Imeda
pekerja indoneisa medan tahun 2018 (Yulita et al., 2018), Kerahasiaan rekam
26
27
pekerjaan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan misi, visi, dan tujuan suatu
sebesar 76 (93%) yang tidak sesuai dengan SPO pelepasan informasi medis
RSOS.
disajikan dalam bentuk tabular dan tekstular. Sampel yang digunakan adalah
27
28
artinya bahwa setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan
sedangkan isi dari rekam medis adalah milik pasien dan dijaga
Medis, dan 2 orang petugas penyimpan rumah sakit Imelda pekerja Indonesia
Medan.
adapun fungsi dari kebijakan itu sendiri yaitu memberikan petunjuk, rambu
usaha.
hukum terhadap pasien dalam pelayanan medis di rumah sakit umum belum
28
29
B. Pembahasan
terendah sebesar 76 (93%) yang tidak sesuai dengan SPO pelepasan informasi
sosial tidak diisi dan ditanda tangani oleh pemohon sebesar 22 (27%), tidak
(27%).
rawat jalan di Rumah Sakit X Surabaya hak privasi pasien dan data-data
29
30
pihak asuransi memang belum ada penggunaan ijin tertulis dari pasien. Ini
PPAT dalam hal informasi medis dan pembayaran biaya perawatan yang
dokumen rekam medis pasien lama di rawat jalan 100% tidak sesuai. Hal ini
pasien lama terlambat dan alur penyediaan dokumen rekam medis pasien lama
prosedur maka disusun standar pelayanan medis oleh profesi di rumah sakit
dan terhadap pelaksanaan standar dilakukan audit medis sudah sesuai karena
30
31
perlindungan terhadap HAM yang diberikan kepada seluruh pihak untuk dapat
medis yang dimiliki pasien, rumah sakit beserta tenaga kesehatan memiliki
dalam menjalankan tugas sesuai dengan aspek hukum rekam medis yang
berlaku.
pasien sudah optimal karena jika terdapat permintaan dari pasien, keluarga
31
32
antara rumah sakit, dokter dan pasien sudah optimal karena dilindungi oleh
riwayat kesehatan pasien. Berdasarkan hal tersebut rumah sakit beserta dokter
medis.
kepada pihak ketiga di RSU Imelda Pekerja Indonesia medan sudah optimal
terdapat dalam rekam medis pasien yang merupakan rahasia kedokteran dan
medis baik itu informasi identitas pasien, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
rekam medis di Rumah Sakit dalam segi keamanannya ruangan filing selalu
dalam keadaan terkunci dan dalam hal akses nya pada ruangan filing hanya
32
33
untuk kepentingan pasien. Hasil dapat di simpulkan bahwa rumah sakit belum
mengacu pada kebijakan HPK (Hak Pasien Dan Keluarga) yang dirasa HPK
terhadap pasien dalam pelayanan medis di rumah sakit umum belum optimal
dengan peraturan hukum yang berlaku di rumah sakit dan petugas yang
profesional tidak lagi untuk mencari nafkah sebagai tujuan utamanya tetapi
33
34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang tidak sesuai dengan SOP sedangkan satu sudah sesuai dengan SOP
menjalankan tugas.
B. Saran
hukum rekam medis dalam perlindungan hak pasien maka dapat dilakukan
2. Sebaiknya petugas yang sudah menerapkan dengan baik Aspek hukum rekam
perlindungan hak pasien terkait tanggung jawab bagi petugas yang ada di unit
rekam medis
34
35
DAFTAR PUSTAKA
Analisis struktur co-dispersi dari indeks yang berhubungan dengan kesehatan, indeks
yang berhubungan dengan kesehatan, Judul 11(1), 92-105.
Rahmadiliyani, N., & Faizal, F. (2018). Kerahasiaan Rekam Medis Di Rumah Sakit
Aveciena Medika Martapura. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia,
6(2), 69. https://doi.org/10.33560/.v6i2.189
Simamora, T. P., Batubara, S. A., Napitupulu, I. E., & ... (2020). Perlindungan
Hukum Terhadap Pasien Dalam Pelayanan Medis Di Rumah Sakit Umum.
Al-Adl: Jurnal …. https://ojs.uniska-
bjm.ac.id/index.php/aldli/article/view/3091
Yulita, T., Medis, K. R., Medan, P. I., Pelepasan, S., Rekam, I., Kerahasiaan, H., &
Medis, R. (2018). ANALISIS SISTEM PELEPASAN INFORMASI REKAM
MEDIS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT IMELDA PEKERJA
INDONESIA MEDAN TAHUN 2018. 1.
35
36
Ibu : Hasriabang
Agama : Islam
Tlp/HP :-
RIWAYAT PENDIDIKAN
36
37
37