LITERATURE REVIEW
MAKASSAR 2021
i
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi
NIM 18.03.072
MAKASSAR 2021
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Latar Belakang: sistem informasi kesehatan yaitu seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi,
indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola
secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung
pembangunan kesehatan sesperti Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 46 tahun
2014. Diharapkan dari evaluasi SIMRS dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja layanan rumah sakit,
perlu dilakukan evaluasi pada penerimaan SIMRS untuk dijadikan acuan pembuatan kebijakan terkait
user dalam penggunaan SIMRS.
Tujuan: Mengevaluasi Pelaksanaan Sisotem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Pada Unit
Rawat Jalan.
Metodologi: literature Review dengan metode observasi dan deskriptif menggunakan 5 jurnal
penelitian yang sesuai dengan topik yang diangkat. Pencarian jurnal menggunakan database Google
Scholar.
Hasil: Dalam penerapan SIMRS di TPPRJ secara umum sudah berjalan dengan baik, meskipun
beberapa komponen masih terdapat kekurangan, petugas kurang disiplin dalam mengisi data sosial
pasien. Sumber daya manusia di bagian pengembangan dan pengelolaan aplikasi SIMRS masih
kurang.
Kesimpulan: Rumah sakit masih membutuhkan SDM bagian SIMRS dan pelatihan khusus, karena
banyaknya item pada database membuat petugas kebingungan. Dan ganggaun jaringan kadang
membuat petugas menginput dua kali.
Saran: Melakukan pengembangan atau penigkatan sistem pada aplikasi SIMRS agar petugas tidak
kesulitan dalam pekerjaannya dan terciptanya pelayanan yang baik dan nyaman antar petugas rawat
jalan dan pasien.
Kata kunci: SIMRS, rawat jalan.
vii
ABSTRACT
Background: Health information systems are a set of orders that include data, information, indicators,
procedures, devices, technologies, and human resources that are interrelated and managed in an
integrated manner to direct actions or decisions that are useful in supporting health development in
Government Regulation of the Republic of Indonesia number 46 of 2014. It is expected that from simrs
evaluation can improve the efficiency and performance of hospital services, it is necessary to conduct
an evaluation on the receipt of SIMRS to be used as a reference for user-related policy making in the
use of SIMRS.
Objective: Evaluating the Implementation of Hospital Management Information System (SIMRS) in
Outpatient Unit.
Methodology: Literature Review with observation and descriptive methods using 5 research journals
that correspond to the topics raised. Journal searches using the Google Scholar database.
Results: In the application of SIMRS in TPPRJ in general has been going well, although some
components still lack, officers lack discipline in filling in patient social data. Human resources in the
development and management section of SIMRS applications are still lacking.
Conclusion: Hospitals still need HR simrs and special training, because the large number of items on
the database makes officers confused. And ganggaun networks sometimes make officers input twice.
Advice: Develop or improve the system on simrs application so that officers do not have difficulty in
their work and the creation of good and comfortable services between outpatients and patients.
Keywords: SIMRS, outpatient.
viii
KATA PENGANTAR
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
RAWAT JALAN“
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak sedikit kesulitan dan
hambatan yang penulis temui, tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, maka semua kesulitan dan hambatan dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada kedua orang tua, bapak
Supra Wiharto dan ibu Indarwati, saudara, dan keluarga besar saya yang selalu
memberikan kasih sayang, motivasi, doa dan semangat serta bapak Muh. Erwin
Rosyadi S, S.kom, SKM., M. dan ibu Dra. Hj. Kartini Nihe. Selaku pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan
selama proses Karya Tulis Ilmiah ini, dan kepada semua pihak yang telah
Panakkukang Makassar.
ix
3. Bapak Syamsuddin, A.Md.PK., SKM., M.Kes. selaku Ketua Prodi D3 Rekam
S.Kom, SKM., M. selaku pembimbing I dan ibu Dra. Hj. Kartini Nihe. selaku
pembimbing II.
6. Sahabat yang terus memotivasi saya dalam pengerjaan KTI Mbak Ikis, Syuci
Arafah, Windah, Dita, Naskah, Dea, Mia, Tika, Wilda dan Isma.
selalu. Akhir kata, Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat,
x
DAFTAR ISI
xi
G. Sintesis hasil literature review ............................................................20
H. Ekstraksi data ......................................................................................23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 25
A. Hasil ....................................................................................................25
B. Pembahasan .........................................................................................31
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 40
A. Kesimpulan..........................................................................................40
B. Saran ....................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
LAMPIRAN .............................................................................................................
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
tentang sistem informasi kesehatan yaitu seperangkat tatanan yang meliputi data,
yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan
rumah sakit merupakan hal yang sangat penting dalam penerapannya di era masa
kini. Hal ini dapat membantu pihak rumah sakit dalam mengelola serta di dukung
dengan semakin kompleksnya permasalahan yang ada dalam data medis pasien
pelayanan rumah sakit yang diterima pasien tersebut (Sudiarti et al., 2019).
kinerja layanan rumah sakit, perlu dilakukan evaluasi pada penerimaan SIMRS
1
2
Sakit (SIMRS) di rawat jalan yaitu Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
(TPPRJ) atau loket pendaftaran rawat jalan. TPPRJ adalah bagian terdepan disuatu
tenaga yang ada di setiap instalasi dengan cara memberikan pelatihan yang
yang terkait dengan SIMRS, ketersediaan bahan baku yang belum sesuai dengan
pengajuan instalasi yang terkait SIMRS yang terintegrasi, masih terjadinya sistem
Dalam penelitian Gita, dkk (2018) semakin tinggi kualitas sistem dan
rawat jalan. Dukungan dari top manajemen dan dukungan staf, merupakan bagian
B. Rumusan Masalah
Kriteria Uraian
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengevaluasi Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi rumah sakit sebagai bahan acuan serta evaluasi dalam pelaksanaan
b. Suatu pengalaman yang beharga bagi penulis karena dapat mengevaluasi dan
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam peraturan menteri kesehatan nomor 269 tahun 2008 Rekam medis
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
kepada pasien. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau
Pada isi rekam medis terdapat catatan dan dokumen. Catatan merupakan
tindakan dan pelayanan lain baik dilakukan oleh dokter dan dokter gigi maupun
kelengkapan dari catatan tersebut, antara lain foto rontgen, hasil laboratorium dan
rekam medis yaitu rekam medis konvensional dan rekam medis elektronik (Rusli
et al., 2006).
5
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.269 tahun 2008 pada pasal 13 ayat
b. Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran
Tanpa dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medis baik dan benar-benar
Untuk itu disetiap rumah sakit dibentuk unit rekam medis untuk
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit
Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit. Rumah Sakit Khusus adalah Rumah Sakit yang
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu,
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit. Klasifikasi
Rumah Sakit adalah pengelompokan kelas Rumah Sakit berdasarkan fasilitas dan
pengolahan limbah.
yang dapat diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta. Ada beberapa kegiatan
pelayanan kesehatan dirumah sakit pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap
dan pelayanan rawat darurat yang mencakup pelayanan medik dan penunjang
medis. Rumah sakit juga suatu langkah awal dalam memberikan pelayanan yang
prima, yang bermuara pada kepuasan pasien. Rumah sakit juga harus mampu
pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah serta memberdayakan berbagai
kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah
yang baik. Rumah sakit juga harus memiliki sara prasarana guna menjalankan
SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan
informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi
Kesehatan.
manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan
tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan
kesehatan.
tahun 2009 bahwa setiap rumah rakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan
dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Evaluasi suatu sistem informasi juga
penyelenggaraan suatu sistem informasi dapat diketahui dan tindakan lebih lanjut
yang tidak terpisahkan dari pelayanan rumah sakit secara keseluruhan dan bahkan
merupakan salah satu sendi utama untuk kegiatan sehari-hari. Dengan adanya
semula dilakukan secara manual yang cukup memakan waktu untuk proses
penyelesaian tugas dari berbagai laporan serta banyaknya tumpukan kertas berupa
data-data penting yang akan disimpan setelah dikelola datanya. Sistem informasi
Susilani, 2018)
Informasi Manajemen Rumah Sakit. Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan
yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah
dengan kode sumber terbuka (open source) terutama pada bagian pelayanan utama
(front office)
1. Strategi
2. Proses Bisnis
3. Arsitektur Infrastruktur
4. Arsitektur Data
5. Arsitektur Aplikasi
Banyak nya investasi yang harus dikeluarkan dan banyak rumah sakit
karena kemenkes Republik Indonesia belum membuat regulasi yang jelas terkait
Saat ini, banyak rumah sakit yang gagal dalam mengadopsi sistem
1. Kegagalan perencanaan terjadi jika proyek tidak memiliki nilai tambah atau
Hal ini menunjukkan bahwa proyek telah memiliki kesalahan sejak awal.
2. Kegagalan sponsor terjadi ketika orang yang memimpin proyek tidak secara
3. Kegagalan desain dan definisi/ruang lingkup terjadi jika ruang lingkup tidak
diskusi yang terbuka mengenai masalah dan isu yang terjadi di dalam proyek.
5. Kegagalan disiplin proyek terjadi ketika proses atau metodologi proyek
mengabaikan kesalahan kecil sehingga faktor mitigasi yang ada tidak pernah
digunakan.
oleh bagian pengadaan perusahaan yang berada di luar tim manajemen proyek.
paling besar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kemudahan pengguna dan manfaat
yang didapatkan dari pengguna SIMRS. Kedua faktor tersebut akan dipengaruhi
oleh kelompok faktor yang terkait karakteristik individu, teknologi dan organisasi.
Lebih banyak faktor non teknis dari karakteristik individu dan organisasi
faktor teknologi. Pengguna yang memiliki keyakinan diri yang tinggi akan lebih
menerima pengguna aplikasi. Selain itu, pengguna juga telah menyadari arti
2. Customer service;
dokter, pasien, barang habis pakai dan jasa pelayanan ( putu wuri Handayani et
al., 2018)
di rumah sakit”.
Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu unit kerja di rumah sakit
yang melayani pasien berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan,
termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik. Pada waktu yang akan
datang, rawat jalan merupakan bagian terbesar dari pelayanan kesehatan di rumah
konsultasi kepada pasien yang memerlukan pendapat dari seorang dokter spesialis,
dengan tindakan pengobatan atau tidak. Selain itu juga untuk menyediakan
pelayanan tindak lanjut bagi pasien rawat inap yang sudah diijinkan pulang tetapi
yang ada dalam registrasi dapat digunakan untuk keperluan identifikasi individu
secara segera, pelaksaaan evaluasi dan pelayanan terhadap pasien. Serta di TPPRJ
juga sebagai tempat pengecekan ulang sebuah data identitas pasien untuk
Pada Peraturan Menteri Kesehatan no 269 tahun 2008 isi rekam medis
memuat
1. Identitas pasien;
5. Diagnosis;
6. Rencana penatalaksanaan;
Alur proses untuk pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan dimulai dari
masing loket yang ditentukan, setelah itu antri masing-masing poliklinik, setelah
remendasi pemeriksaan dokter dari poliklinik dilanjutkan ke unit farmasi dan kasir
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dipublikasikan oleh akademisi atau peneliti lain sebelumnya terkait topik yang
diteliti. Jurnal yang diteliti yakni jurnal nasional yang penelitiannya dilakukan di
beberapa rumah sakit yang sudah dipublikasikan secara full text. Dalam penelitian
B. Sumber Data
merupakan data sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan
tetapi dari data yaitu artikel atau jurnal hasil penelitian terdahulu yang
16
17
C. Kata Kunci
kunci yang digunakan dalam pencarian jurnal ini diantaranya adalah “SIMRS AND
D. Database Pencarian
E. Strategi Pencarian
dimana pada kata kombinasi terdapat penggunaan Boolean system yaitu perintah
untuk melebarkan jumlah hasil pencarian dan NOT untuk mempersempit hasil
review terbitan tahun 2016-2021 yang dapat diakses fulltext dalam format pdf.
Jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi terdapat tema hubungan SIMRS
Tabel 3.1
Strategi pencarian literature review
Kriteria Inklusi adalah kriteria atau syarat yang harus di penuhi artikel
tersebut agar bisa dijadikan data untuk dilakukan literature review. Jurnal yang
diambil dalam kriteria inklusi yakni jurnal tahun 2016-2021, pelaksanaan SIMRS
di unit rawat jalan, evaluasi SIMRS dan jurnal nasional yang telah terpublik secara
full text. Kriteria Ekslusi adalah indikator ketika itu di temukan pada artikel
tersebut maka artikel tersebut tidak di ambil dalam proses literatue review, seperti
jurnal sebelum tahun 2016, bukan pelaksanaan SIMRS di unit rawat jalan, dan
Adapun kriteria Inklusi dan kriteria Ekslusi pada literatur ini yaitu :
19
Tabel 3.2
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
INKLUSI EKSKLUSI
dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama penulis, tahun terbit
jurnal, judul jurnal, tujuan penulisan, metode penulisan dan hasil penulisan.
variabel yang dibuat. Dengan pencarian jurnal fulltext di database yang akan
dapatkan hasil 6 jurnal pada Google Scholar dan telah dilakukan seleksi
berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi maka tersisa 6 jurnal yang memenuhi
kriteria.
21
n=493
n=368
Gambar 3.1
Diagram literature review
22
Padang
Klinik Paru
H. Ekstraksi data
Tabel 3.3
Hasil Ekstraksi data Literature Review
No Judul, Nama peneliti, Desain Populasi / Faktor kendala dalam Dampak dalam pelaksanaan
Tahun Penelitian Sampel pelaksanaan SIMRS SIMRS
1. Analisis Penerapan Sistem deskriptif 3 orang Terlalu banyak isian data sosial Mengenai waktu tunggu pasien
Informasi Manajemen kualitatif yang harus dientrikan ke aplikasi yang lama apabila terjadi
Rumah Sakit (SIMRS) di SIMRS. Masih terdapat masalah pada jaringan,
TPPRJ Menggunakan petugas kurang disiplin dalam kecepatan respon SIMRS di
Metode UTAUT di RS mengisi data sosial pasien TPPRJ apabila ada masalah
Tk.III dr. Reksodiwiryo dimana tanggal lahir dan umur pada jaringan yaitu 5 sampai 7
Padang, Deni Maisa Putra pasien tidak diisi sehingga menit, apabila masih terjadi
and Dila Vadriasmi, 2018 berpengaruh kepada masalah atau server down
kelengkapan data sosial pasien, petugas langsung mengarahkan
hal ini dikarenakan beban kerja pasien ke poli klinik yang
petugas yang banyak tidak dituju dan penginputan data
sebanding dengan jumlah pasien pasien setelah jaringan
perharinya. membaik.
2. Analisis Implementasi kualitatif 11 orang Jumlah SDM yang mampu Belum mempunyai variable
Sistem Informasi menguasai SIMRS masih pendaftaran melalui telepon
Manajemen di Instalasi terbatas. Hal ini karena sehingga perlu adanya
Rawat Jalan Klinik Paru, kompotensi yang dimiliki pengembangan sistem
Tati Sudiarti, Soedarto petugas SIMRS belum sesuai informasi manajemen rumah
Soepangat, Teguh Wiyono, dengan bidang yang dikerjakan. sakit di modul pendaftaran
2019 Ketidak sesuai pengetahuan dan pasien. Diharapkan dengan
ketrampilan bagian administrasi adanya pendaftaran pasien
Klinik Paru Rumah Sakit Paru melalui telepon bisa
Cirebon. Dan perlu adanya mengurangi antrian pasien
pengembangan sistem pada yang panjang di loket
variable rawat jalan. pendaftaran.
24
3. Implementasi Sistem Deskriptif 5 orang Dari segi sumber daya, Dalam peng-inputan data
Informasi Manajemen dan implementasi SIMRS masih pasien, masih sering terjadi
Rumah Sakit (SIMRS) Di kualitatif belum terlaksana secara optimal, kesalahan atau kurangnya
Instalasi Rawat Jalan petugas administrasi dalam ketelitian petugas.
Penyakit Dalam RSD Dr. menjalankan SIMRS masih
Soebandi Jember, Maretha memerlukan beberapa
Anggraeni, Ibnu Supriyadi, bimbingan dan tambahan
2017 fasilitas di beberapa poli.
4. Pelaksanaan Sistem Kualitatif 6 orang Belum adanya petugas Ditemukan kesalahan dalam
Informasi Manajemen administrasi khusus untuk pengisisn data ke aplikasi dan
Rumah Sakit pada Unit melakukan penginputan data perekapan data pasien yang
Rawat Jalan Rumah Sakit pasien ke aplikasi yang tidak tepat waktu.
Dr. Reksodiwiryo Padang digunakan. Masih menggunakan
Tahun 2020, Randy perangkat komputer yang
Anugrah Pratama, Ifmaily, spesifikasi yang rendah.
Erkadius, Dian Paramith,
2020
5. Evaluasi SIMRS Bagian Deskriptif Dengan Sistem pendaftaran online hanya Masyarakat yang belum bisa
Pendaftaran Online Pasien dengan wawancara dapat dilakukan H-1 sebelum menggunakan aplikasi
Rawat Jalan Di RSUD dr. pendekatan pasien mendapatkan pendaftaran online kesulitan
Tjitrowardojo Purworejo, kualitatif pemeriksaan. Kurangnya dalam melakukan pendaftaran
Erma Martiana, A.Md, sosialisasi ke masyarakat. Dan pasien, Media aplikasi hanya
2018 masalah jaringan. bisa dimanfaatkan oleh
sekelompok masyarakat
tertentu, sementara ada
kelompok masyarakat yang
tidak bisa mengakses, Kadang
sulit untuk bisa masuk ke
sistem, Harus daftar jam 00.00
untuk mendapatkan kuota
karena tidak tahu kuota di poli.
BAB IV
A. HASIL
Pada bab ini penulis mendeskripsikan beberapa sumber dari literature tentang
pelaksanaan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) pada unit rawat jalan. Penulis
melakukan pencarian dan pengumpulan jurnal ilmiah pada periode tahun 2014 sampai dengan
tahun 2020.
memenuhi kritria inklusi. Hasil penelitian tersebut berhubungan dengan pelaksanaan sistem
informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) pada unit rawat jalan. Adapun hasil dari
pencarian literature disajikan dalam bentuk tabel, maka dibawah ini dikemukakan secara rinci
25
26
yang dilakukan oleh Deni Maisa Putra dan Dila Vadriasmi (2018) dengan metode
deskriptif kualitatif, sampel 4 orang yaitu 1 Kepala Rekam Medis, 2 petugas Rekam
dengan lancar. petugas kurang disiplin dalam mengisi data sosial pasien dimana
tanggal lahir dan umur pasien tidak diisi sehingga berpengaruh kepada kelengkapan
data sosial pasien, serta petugas kerja dua kali untuk menginput data pasien dan no
SEP pasien sehingga dalam penerapan SIMRS di TPPRJ tidak ada lagi penumpukkan
data dan ketidaklengkapan dalam proses pengentrian data pasien. proses penginputan
data pasien terlalu banyaknya item yang harus diisi membuat proses pelayanan jadi
lama, sedangkan jumlah pasien beban kerja petugas tidak sebanding dengan jumlah
pasien perharinya, tetapi Standard Operating Procedure (SOP) tentang SIMRS sudah
ada. Apabila saat pengiriman data pasien, kecepatan respon SIMRS di TPPRJ apabila
ada masalah pada jaringan yaitu 5 sampai 7 menit, apabila masih terjadi masalah atau
server down petugas langsung mengarahkan pasien ke poli klinik yang dituju dan
Jalan Klinik Paru yang dilakukan oleh Tati Sudiarti, Soedarto Soepangat dan Teguh
Wiyono (2019), dengan metode Penelitian kualitatif, sampel 11 orang pegawai rumah
sakit
RS Paru Cirebon dengan Depkes akan tetapi sistem yang berjalan sekarang sudah
sesuai dengan kondisi di RS Paru Cirebon. Jumlah SDM yang mampu menguasai
SIMRS masih terbatas. Hal ini karena kompotensi yang dimiliki petugas SIMRS
belum sesuai dengan bidang yang dikerjakan. Ketidak sesuai pengetahuan dan
ketrampilan bagian administrasi Klinik Paru Rumah Sakit Paru Cirebon, Diperlukan
adanya penambahan petugas SIMRS di pendaftaran atau petugas yang ada diberikan
dan pelatihan dengan Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA)
atau melalui diklat, dapat menggunakan Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah
(APBD) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Perlu adanya pengembangan
sistem pada variable rawat jalan yaitu variable pendaftaran melalui telepon sehingga
Di Instalasi Rawat Jalan Penyakit Dalam RSD Dr. Soebandi Jember dilakukan oleh
Maretha Anggraeni dan Ibnu Supriyadi, (2017). Dengan penelitian deskriptif dengan
metode penelitian kualitatif, sampel 5 orang pegawai rumah sakit sekaligus operator
SIMRS telah menerima pelatihan untuk menjalankan sistem itu sendiri, tetapi dapat
dikatakan belum optimal, dimana dalam peng-inputan data pasien masih sering terjadi
kesalahan atau kurangnya ketelitian. Jika dilihat dari petugas dalam menjalankan
poli dengan jumlah pasien dan tindakan yang lebih. komitmen dari pimpinan yang
dinilai cukup baik dengan melakukan pengembangan SIMRS setiap tahun, dan
pasien secara manual agar nantinya mudah untuk di input ke sistem. Dari segi
yang telah diatur atau SOP (Standart Operating Procedure), pelaksanaannya sendiri
sudah tepat karena mereka terus melakukan koordinasi setiap harinya dan masing-
masing memahami tugasnya seperti bagian pelaksana, bagian monitoring dan bagian
29
pelaporan, juga mereka saling membantu satu sama lain ketika ada kendala yang
dirasakan
4. Peneleitian pada Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit pada Unit
Rawat Jalan Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2020 dilakukan oleh
Belum adanya petugas administrasi khusus untuk melakukan penginputan data pasien
pelayanan jika ada petugas administrasi yang ditempatkan pada masing-masing poli
pelayanan rawat jalan. Saat ini penginputan data dilakukan oleh Perawat Poli
dan perekapan data pasien yang tidak tepat waktu, keluhan ini umumnya terjadi jika
pasien pada poli tersebut menumpuk. Dari 15 unit pelayanan rawat jalan terdapat 5
yang rendah dan hal itu seringkali terdapat kendala seperti proses login aplikasi yang
lama dan respon komputer yang lambat. Sedangkan dari segi software atau aplikasi
yang digunakan juga dinilai cukup bagus dengan tampilan yang sederhana sehingga
memudahkan petugas dalam pengoperasian sistem. Petugas rekam medik rumah sakit
30
memaparkan bahwa tampilan SIMRS yang digunakan saat ini lebih efisien dalam
pengoperasian.
5. Penelitian Evaluasi SIMRS Bagian Pendaftaran Online Pasien Rawat Jalan Di RSUD
dengan wawancara
pendaftaran online untuk pasien rawat jalan melalui website RSUD dan SMS. Dari
pendaftaran online tersebut masih ada kendalakendala yang terjadi masyarakat yang
belum bisa menggunakan aplikasi pendaftaran online. Sistem itu pernah kacau karena
apabila ada pasien asli tidak bisa mendaftar. Apabila sinyal lemah, sms tidak terkirim
dan menggunakan website tidak bisa koneksi. Format yang dikirim melalui sms
kadang salah dan tidak diterima. Sosialisasi kemasyarakat belum sempurna sehingga
B. PEMBAHASAN
1. Faktor Kendala Dalam Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Pada
a. Di RS Tk.III dr. Reksodiwiryo Padang (Deni Maisa Putra dan Dila Vadriasmi,
2018), dengan adanya SIMRS di TPPRJ sangat membantu dalam bekerja dan lebih
efesien waktu. Namun dalam pelaksanaannya masih ada petugas yang belum
bertanggung jawab dan kurang disiplin dalam pengisian data karena terlalu banyak
isian data sosial yang harus dientrikan ke aplikasi SIMRS seperti tanggal lahir dan
umur pasien tidak diisi sehingga berpengaruh kepada kelengkapan data sosial
pasien, hal ini dikarenakan beban kerja petugas yang banyak tidak sebanding
b. Di Klinik Paru Rumah Sakit Paru Cirebon (Tati Sudiarti, Soedarto Soepangat,
Teguh Wiyono, 2019), Jumlah SDM yang mampu menguasai SIMRS masih
terbatas. Hal ini karena kompotensi yang dimiliki petugas SIMRS belum sesuai
bagian administrasi Klinik Paru Rumah Sakit Paru Cirebon. Dan perlu adanya
c. Di RSD dr. Soebandi Jember (Maretha Anggraeni, Ibnu Supriyadi, 2017), dari segi
sumber daya, masing-masing anggota SIMRS telah menerima pelatihan sistem itu
sendiri tetapi dalam pelaksanaan SIMRS masih belum terlaksana secara optimal,
dimana dalam peng-inputan data pasien masih sering terjadi kesalahan atau
kurangnya ketelitian.
yang digunakan. Saat ini di Poli pelayanan rawat jalan penginputan data dilakukan
oleh Perawat Poli pelayanan. Dari 15 unit komputer terdapat 5 komputer masih
Dalam peraturan menteri kesehatan nomor 269 tahun 2008 Rekam medis
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara
Nomor 82 Tahun 2013 mengatakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang
selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam
informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi
Kesehatan.
tentang sistem informasi manajemen rumah sakit juga mengatakan pembinaan dan
pelayanan rumah sakit dalam jaringan koordinasi, pengumpulan data, pengolahan data,
pelayanan rumah sakit secara cepat dan mudah kepada pasien. Oleh karena itu, perlunya
evaluasi seperti penambahan dan pelatihan pada sumber daya manusia (SDM) di bagian
SIMRS yang sesuai dengan kompetensi dan bidang yang dilakukan. Agar tidak terjadi
kesalahan saat penginputan data pasien dan melakukan pengembangan sistem serta
Manajemen Rumah Sakit. Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang
pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu
murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem
sistem bagian pendaftaran serta lebih memerhatikan sejauh mana pengetahuan dan
35
kesiapan masyarakat mengahadapi aplikasi pendaftaran online, agar tidak ada lagi
2. Dampak Dari Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Pada Unit
Rawat Jalan
a. Di rumah sakit RS Tk.III dr. Reksodiwiryo Padang (Deni Maisa Putra and Dila
Vadriasmi, 2018), mengenai waktu tunggu pasien yang lama apabila terjadi
masalah pada jaringan, kecepatan respon SIMRS di TPPRJ apabila ada masalah
pada jaringan yaitu 5 sampai 7 menit, apabila masih terjadi masalah atau server
down petugas langsung mengarahkan pasien ke poli klinik yang dituju dan
penginputan data pasien setelah jaringan membaik. Penginputan data pasien akan
b. Di Klinik Paru Rumah Sakit Paru Cirebon (Tati Sudiarti, Soedarto Soepangat,
c. Di RSD dr. Soebandi Jember (Maretha Anggraeni, Ibnu Supriyadi, 2017), dari segi
sumber daya, dalam penginputan data pasien masih sering terjadi kesalahan atau
aplikasi dan perekapan data pasien yang tidak tepat waktu. Serta proses login
aplikasi yang lama dan respon komputer yang lambat akibat menggunakan
bisa mengakses, Kadang sulit untuk bisa masuk ke sistem, Harus daftar jam 00.00
yang nyaman dan petugas yang memuaskan. Berbagai kepentingan yang dilayani dengan
adanya registrasi diantaranya adalah data-data yang ada dalam registrasi dapat
digunakan untuk keperluan identifikasi individu secara segera, pelaksaaan evaluasi dan
pelayanan terhadap pasien. Serta di TPPRJ juga sebagai tempat pengecekan ulang
sebuah data identitas pasien untuk selanjutnya dilakukan pelayanan. (Agustina &
Susilani, 2018)
Sistem informasi rumah sakit (SIMRS) merupakan suatu tatanan yang berkaitan
dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi, analisis data dan
38
rumah sakit. Evaluasi suatu sistem informasi juga merupakan suatu usaha nyata untuk
diketahui dan tindakan lebih lanjut dapat direncanakan untuk memperbaiki kinerja
Oleh karena itu pihak diharapkan rumah sakit meningkatkan kualitas sistem,
informasi, dan pelayanan, memperhatikan (sumber daya manusia) SDM, mengontrol dan
antrian pasien panjang serta pegawai juga tidak membutuhkan waktu yang lama dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari 5 jurnal 4 jurnal yang masih membutuhkan SDM serta pelatihan khusus bagian
komputer dan pengisian data pasien kedalam aplikasi SIMRS, mengakibatkan sering
terjadi kesalahan dan kurangnya ketelitian petugas. Tetapi 1 jurnal sudah maksimal
dalam memilih petugas sesuai dasar kompetensi dan telah melakukan pelatihan
2. Jaringan juga menjadi salah satu faktor kendala. Terdapat 3 jurnal Jaringan yang
bermasalah pada saat pasien melakukan pendaftaran online dan saat petugas
melakukan pengisian data pasien. Sehingga pasien harus menunggu jaringan stabil
3. Untuk teknologi yang digunakan masih ada rumah sakit yang menggunakan
perangkat komputer dengan spesifikasi yang rendah, akibatnya proses login yang
lama dan komputer yang mulai lambat. Untuk aplikasi SIMRS terdapat 2 jurnal telah
melakukan pengembangan
40
41
4. Dalam komunikasi pada jurnal RSD dr. Soebandi Jember sangat baik dimana
dilakukan kordinasi harian lalu dibuatkan untuk tahunan menjadi bahan evaluasi.
Pihak rumah sakit melakukan hal tersebut agar mengetahui sejauh mana masalah dan
B. SARAN
petugas tidak kesulitan dalam pekerjaannya dan terciptanya pelayanan yang baik dan
nyaman antar petugas rawat jalan dan pasien. Serta memperbaiki jaringan agar tidak
Agustina, R., & Susilani, A. T. (2018). Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit ( SIMRS ) pada Bagian Pendaftaran Rawat Jalan dengan Metode HOT-
FIT Evaluation Of Hospital Management Information System ( SIMRS ) On
Registration Outpatient With Hot-Fit Keywords : Evaluation ., HOT-FIT .,. 84,
75–80.
Handayani, putu wuri, Hidayanto, A. N., & Pinem, A. A. (2018). Pengantar Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit. PT. Grafindo Persada.
Handayani, P. W. (2021). Buku Ajar Praktik Klinis Rekam Medis (Pengantar Awal
Turun Lapang) - Google Books.
https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Praktik_Klinis_Rekam_Me
dis_Pen/zHkWEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=rekam+medis+adalah&printse
c=frontcover
Hariana, E., Yoki Sanjaya, G., Ristya Rahmanti, A., Murtiningsih, B., & Nugroho, E.
(2013). Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (Simrs) Di Diy.
Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2–4.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1165 Tahun 2007 Tentang Pola Tarif Rumah
Sakit Badan Layanan Umum
42
43
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008 Tentang
Rekam Medis
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340 Tahun 2010 Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit
Putra, A. D., Dangnga, M. S., & Majid, M. (2020). Evaluasi Sistem Informasi
manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Dengan Metode Hot Fit Di Rsud Andi
Makkasau Kota Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 1(1), 61–68.
http://umpar.ac.id/jurnal/index.php/makes/article/view/294
Sudiarti, T., Soepangat, S., & Wiyono, T. (2019). Analisis Implementasi Sistem
Informasi Manajemen di Instalasi Rawat Jalan Klinik Paru Analysis of
Implementation of Management Information System. Jurnal Manajemen
Kesehatan Yayasan RS Dr Soetomo, 5(1), 57–67.
N
45
RIWAYAT HIDUP
Titiek Ullya Hadiyanti, lahir di Makassar-Sulewasi Selatan pada
tanggal 13 Oktober 1999. Anak kedua dari pasangan Supra
Wiharto dan Indarwati dari tiga bersaudara. Menetap di
perumahan Belopa Indah Permai Belopa-Sulawesi Selatan.
Pengalaman menempuh jenjang pendidikan dimulai dari Taman
kanak-kanak Al-Hidayah Salolo Palopo lulus pada tahun 2006,
lalu dilanjutkan ke Sekolah Dasar di SDN 26 Pattene Palopo lulus
pada tahun 2012, selanjutnya pindah ke Belopa melanjutkan
Sekolah Menengah Pertama di MTsN Belopa lulus pada tahun
2015, dan lanjut ke Sekolah Menengah Atas SMAN 12 Luwu, dimana penulis juga
mengembangkan hobi nya mengikuti karate dojo inkanas disekolah tersebut. Setelah
lulus SMA di tahun 2018, kemudian melanjutkan pendidikan di Makassar tepatnya di
STIKES Panakkukang Makassar dengan mengambil jurusan D3 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan.
46
47
48
49