Karya Tulis Ilmiah: Literature Review
Karya Tulis Ilmiah: Literature Review
LITERATURE REVIEW
KUANTITATIF
RAHAYU
NIM 18.03.113
MAKASSAR 2021
KARYA TULIS ILMIAH
LITERATURE REVIEW
KUANTITATIF
RAHAYU
NIM. 18.03.113
MAKASSAR 2021
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugar Akhir ini dengan judul
Bagian Bedah Ditinjau Dari Analisis Kuantitatif”. Salam dan shalawat tidak lupa
pula penulis kirimkan kepada nabi besar Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wassallam
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua saya yang telah merawat saya dari
kecil, membesarkan saya dengan kasih sayang, mendidik saya dari kecil hingga
sekarang dan senantiasa mengirimkan doa dan support moral dan materi.
Ucapan terima kasih ini penulis juga sampaikan kepada orang yang penulis
hormati, yaitu Ibu Mikawati, SKp,M.Kes selaku dosen pembimbing 1 dan Pak
berguna dalam penyelesaian literature review ini. Dalam kesempatan ini penulis
ix
1. Bapak H. Sumardin Makka, SKM, M.Kes, selaku Ketua Yayasan Perawat
Sulawesi Selatan yang telah menyediakan tempat bagi saya untuk belajar dan
2. Bapak Dr. Ns. Makkasau, M.Kes, selaku Ketua STIKES Panakkukang Makassar
3. Bapak Syamsuddin, A.Md. PK, SKM, M.Kes, selaku Ketua Prodi D-III Rekam
4. Bapak Dr. H. Muh. Thabran Talib, SKM, M.ARS selaku dosen penguji yang
senantiasa memberikan arahan dan masukan berupa kritik dan saran sera
membimbing dan mengajar pada program studi Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan
memberikan semangat.
7. Terima kasih untuk sahabatku Waanjais, Sha, Minnie, Inna, Fajri, Hasri, Nava
dan Mifta yang selalu menemani, mendukung dan memberi semangat dalam
x
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap adanya masukan berupa kritikan dan
saran yang membangun yang sangat penulis nantikan demi kesempurnaan literature
review ini sehingga literature review ini dapat digunakan sebagai bahan acuan atau
Rahayu
xi
DAFTAR ISI
xii
A. Tinjauan tentang persetujuan tindakan kedokteran ............................................9
B. Tinjauan tentang tindakan kedokteran bedah....................................................15
C. Tinjaun tentang analisis kuantitatif ...................................................................16
D. Faktor yang menyebabkan ketidaklengkapan pengisian informed consent ......21
A. Hasil ..................................................................................................................29
B. Pembahasan .....................................................................................................51
A. Kesimpulan ......................................................................................................71
B. Saran ................................................................................................................72
LAMPIRAN
RIWAYAT PENULIS
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR SINGKATAN
RM : Rekam Medis
SC : Sectio Cesarae
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat yang salah
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit (Permenkes No. 72 Tahun 2016
n.d.).
standar yang telah ditetapkan atau sesuai dengan persyaratan (Oktavia, 2020).
1
2
merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kasus kuratif di rumah sakit
Salah satu yang berperan penting dalam suatu rumah sakit adalah
bagian dari instalasi perekam medis atau disebut dengan medical record.
Persetujuan ini bisa dalam bentuk lisan maupun tertulis. Pada hakikatnya
informed consent adalah suatu proses komunikasi antara dokter dengan pasien
2018).
3
hukum” (onrechgmatige daad) yang diatur dalam KUH Perdata Pasal 1365
tindakan, alternatif dan risiko, risiko dan komplikasi, prognosis tindakan, dan
penting yaitu kelengkapan identitas pasien seperti nama pasien dan nomor
dokter atau perawat dan tanda tangan keluarga pasien/wali, serta kelengkapan
review pencatatan yang baik dan benar. Oleh karena itu, dibutuhkannya
(42,8 %) yang masih belum lengkap dan terdapat 75 informed consent (51,7
4
informasi yaitu pada item alternatif dan risiko sebanyak 57 informed consent
ditemui pada item alternative risiko sebanyak 74,6% dan pada alamat pasien
kualitas mutu rekam medis sehingga bisa berpengaruh pada proses penilaian
Selain itu ada beberapa dampak bagi rumah sakit jika informed
consent tidak terisi lengkap 100%, pertama dari aspek hukum jika suatu saat
ada masalah setelah dilakukan tindakan medis maka bisa jadi celah hukum
bagi pasien untuk menuntut rumah sakit tersebut dan dampak selanjutnya
berpengaruh pada mutu rekam medis seperti catatan pasien yang kurang
consent yang termasuk salah satu indikator mutu dalam upaya peningkatan
pada pengisian formulir Informed Consent, serta solusi lainnya adalah dengan
selalu melakukan evaluasi dan analisis pada berkas rekam medis khususnya
B. Rumusan Masalah
Tabel 1
PICO
Kriteria Uraian
P
Lembar Formulir Informed Consent Bedah
(Problem)
I
Analisis Kuantitatif
(Intervention)
C
-
(Comparison)
O
Ketidaklengkapan Informed Consent
(Outcome)
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
penting
7
autentikasi
benar
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi institusi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu bahan
rekam medis.
b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah ilmu dan wawasan
2. Manfaat Teoritis
a. Untuk rumah sakit, hasil penelitian ini sabagai bahan masukan untuk
bagian bedah
b. Bagi tenaga rekam medis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
TINJAUAN PUSTAKA
consent berarti ”izin”. Jadi Informed consent adalah persetujuan atau izin
oleh pasien atau keluarga yang berhak kepada dokter untuk melakukan
bahwa Informed Consent adalah persetujuan atau izin oleh pasien (atau
keluarga yang berhak) kepada dokter untuk melakukan tindakan medis atas
penjelasan lengkap itu adalah salah satu hak pasien yang diakui oleh
9
10
f. Perkiraan pembiayaan
(Republik, 2008).
tanpa resiko dan pada setiap tindakan medik ada melekat suatu resiko
(Republik, 2008).
tertulis (written);
lisan atau tulisan, bila yang akan dilakukan lebih dari prosedur
lewat anus atau dubur atau pemeriksaan dalam vagina, dan lain-lain
Implied consent berlaku pada tindakan yang biasa dilakukan atau sudah
a. Persetujuan diberikan oleh pasien yang kompeten, atau oleh wali, atau
dijelaskan pada pasal 13 ayat (1), (2), (3), dan (4) yaitu:
menikah.
peraturan perundang-undangan
2) Berdasarkan kesadarannnya:
yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus
mencakup diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis
kepada dokter dan rumah sakit. Oleh karena itu kelengkapan pengisian
terhadap pasien. Jika lembar informed consent tidak diisi dengan lengkap,
menjadi tidak tepat, tidak akurat dan tidak sah atau tidak legal bila
dislokasi, atau diamputasi untuk dislokasi besar dan patah tulang, atau
sendi, organ sensorik, dan sistem saraf pusat juga dianggap sebagai operasi
(Surgeon, 2007).
4) Pemasangan bidai.
5) Pemasangan traksi
tube
conjuncition)
segera pada saat pasien dirawat. Yang dimaksud dengan koreksi ialah
1) Pelayanan pasien
a. Retrospective Analysis
Hal ini lazim dilakukan karena rekam medis dapat dianalisis secara
b. Concurrent Analysis
dibagi dalam beberap komponen dasar. Komponen dasar ini meliputi suatu
a. Identifikasi
medis pasien. Bila ada lembaran yang tanpa identitas harus di review
untuk menentukan milik siapa lembaran tersebut. Dalam hal ini bila
Ada lembaran laporan yang standar terdapat dalam Rekam Medis. Isi
patologi anatomi. Penting ada tanggal dan jam pencatatan , sebab ada
19
pasien dan pemeriksaan fisik harus diisi kurang dari 24 jam sesudah
ditanda tangani oleh orang lain selain penulis, kecuali bila ditulis
……………..
yang tidak dapat dibaca . Hal ini dapat dilengkapi dan diperjelas .
2) Memeriksa baris perbaris dan bila ada yang kosong diberi tanda/
4) Bila ada salah pencatatan maka bagain yang salah digaris dan catatan
bahwa catatan tersebut salah / salah menulis rekam medis pasien lain.
(WIDJAYA, 2018)
21
yaitu :
1. Man
terkait
2. Money
Tidak adanya reward yang diberikan kepada petugas atau tenaga kesehatan
3. Material
4. Machine
5. Methode
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
terjadi atau relevan dengan sebuah kasus permasalahan atau topik yang akan
diangkat yang diambil dari berbagai sumber seperti jurnal, artikel ilmiah, dan
Dari 7 jurnal atau karya tulis ilmiah yang dilakukan review penelitian
fenomologis 1.
B. Sumber Data
data utama adalah artikel, jurnal hasil penelitian dan karya tulis ilmiah.
22
23
C. Kata Kunci
Pencarian literature atau jurnal dan karya tulis ilmiah pada penelitian
D. Database Pencarian
E. Strategi Pencarian
Bolean System yaitu perintah yang digunakan pada mesin pencarian seperti
Tabel 2
bagian bedah ditinjau dari analisis kuantitatif, maka kriteria inklusi dan
Tabel 3
Pada tabel di atas menjelaskan bahwa jurnal atau artikel yang diambil
adalah artikel yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh
digunakan, maka didapatkan hasil 1941 jurnal dan artikel ilmiah dengan
rincian 1890 jurnal dan karya tulis ilmiah dari Google Scholar, 51 jurnal
dan karya tulis ilmiah dari Semantic Scholar. Setelah dilakukan seleksi
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi maka dari 1941 jurnal dan karya
tulis ilmiah yang ditemukan tersisa 7 jurnal yang memenuhi kriteria. Hasil
seleksi jurnal dan artikel ilmiah dapat digambarkan oleh Diagram Flow
dibawah ini :
26
Gambar 3.1
Pencarian jurnal dan KTI melalui Pencarian jurnal dan KTI melalui
database Semantic Scholar ( n = 51 ) database Google Scholar ( n = 1890 )
Periode 2016
H. Ekstraksi Data
Tabel 4
Ekstraksi Data
Persentase Penyebab
Judul Jurnal, Metode Analisis
Desain Populasi Ketidaklengkapan Ketidaklengkapan
No Nama Peneliti Ketidaklengkapan
Penelitian Sampel Informed Consent Informed Consent
(Author), Tahun Informed Consent
Berdasarkan Indikator
….. ………………. …………. …………. …………. …………. ………….
….. ………………. …………. …………. …………. …………. ………….
….. ………………. …………. …………. …………. …………. ………….
BAB IV
A. HASIL
informed consent pada bagian bedah berdasarkan analisis kuantitatif. Adapun hasil
pencarian disajikan dalam bentuk table yang berisi rangkuman dari setiap jurnal dan
29
Tabel 5
Penyajian Hasil Literature Review
Metode
Persentase
Analisis
Judul, Nama Populas Ketidaklengkapan Penyebab
Desain Ketidak Sumber
No Peneliti (Author), i Informed Consent Ketidaklengkapan
Penelitian lengkapan Database
Tahun Sampel Berdasarkan Informed Consent
Informed
Indikator
Consent
a. Identifikasi Pada item
Analisis ditinjau dari identifikasi alasan
Kelengkapan beberapa aspek tidak terisinya item
nya memiliki ini secara 100%
Pengisian
angka rata-rata adalah karena label
Formulir ketidaklengkapa pasien tidak
Persetujuan n pengisian ditempelkan pada
Tindakan yaitu sebanyak
Deskriptif formulir informed
Kedokteran 61 10.11%. Google
1 pendekatan Kuantitatif consent sehingga
Kasus Bedah Sampel b. Pelaporan menyebabkan
Scholar
retrospektif
Mayor Di RSUD penting ditinjau sulitnya petugas
Ambarawa dari beberapa menemukan
(Daryanti, Sri aspek nya identitas pasien.
Sugiarsi, memiliki angka
Pada item
Karanganyar), rata-rata
pelaporan penting
2016 ketidaklengkapa
n pengisian penyebab tidak
terisinya item ini
30
yaitu sebanyak secara 100%
26.025%. adalah karena
sedangkan pada kelalaian petugas
lembar consent dan
persentase ketidakpatuhan
tertinggi dokter/perawat
terdapat pada dalam mengisi
item tanda
pada setiap item.
tangan saksi
Pada item
sebesar 59
(96,72%) dan pengian
persentase autentikasi,
terendah pada penyebab tidak
item nama terisinya item ini
pasien 28 secara 100%
formulir ( adalah karena
45,90%). kurangnya kerja
c. Pengisian sama antara
autentikasi dokter
ditinjau dari penanggung
beberapa aspek jawab dengan
nya memiliki perawat
angka rata-rata pendamping
ketidaklengkapa
untuk menuliskan
n pengisian
informasi.
yaitu sebanyak
21.96%, Pada item review
sedangkan pada pencatatan yang
lembar consent baik dan benar,
penyebab tidak
31
persentase terisinya item ini
tertinggi secara 100%
terdapat pada adalah karena
item tanggal petugas hanya
yaitu 61 mencoret pada
formulir lengkap item yang salah
100% dan tanpa adanya
persentase
pembetulan
terendah pada
kesalahan.
item nama
tindakan sebesar
46 formulir
(75,41%).
d. Review
pencatatan yang
baik dan benar
ditinjau dari
beberapa aspek
nya memiliki
angka rata-rata
ketidaklengkapa
n pengisian
yaitu sebanyak
1.64%.
Analisis a. Identifikasi Google
Kelengkapan memiliki angka Scholar
100 rata-rata
2 Pengisian Deskriptif Kuantitatif
Sampel ketidaklengkapa
Informed Consent
Tindakan Bedah n pengisian
32
Di Rumah Sakit yaitu sebanyak
Pertamina 46.5%.
Bintang Amin b. Pelaporan
(Mardheni penting
Wulandari, memiliki angka
Hernowo rata-rata
ketidaklengkapa
Anggoro
n pengisian
Wasono, Sri
sebanyak 31.5%
Maria Puji c. Pengisian
Lestari, Ajeng autentikasi
Nabilah Maitsya, memiliki angka
Bandar rata-rata
Lampung), 2018 ketidaklengkapa
n pengisian
sebanyak 25.2%
d. Review
pencatatan yang
baik dan benar
memiliki angka
rata-rata
ketidaklengkapa
n pengisian
sebanyak 77%
Analisis a. Identifikasi a. Pengisian Semantic
Deskriptif
Kuantitatif ditinjau dari informed Scholar
dengan 96 beberapa aspek consent
3 Kelengkapan Kuantitatif
pendekatan Simpel nya memiliki dilakukan
Pengisian
kuantitatif angka rata-rata sesudah
Formulir
33
Persetujuan ketidaklengkapa operasi
Tindakan n pengisian disebabkan
Kedokteran yaitu sebanyak dokter
Kasus Bedah 99%. tergeda-gesa
(Marsum, Elise b. Pelaporan untuk pulang
Garmelia, Edy penting ditinjau sehingga
dari beberapa belum sempat
Susanto, Rizky
aspek nya previsit.
Febri Nugroho,
memiliki angka b. Keluarga
Semarang), 2018 rata-rata pasien tidak
ketidaklengkapa ada di tempat
n pengisian pada saat
yaitu sebanyak dokter
95% memberikan
c. Pengisian informasi.
autentikasi c. Banyaknya
ditinjau dari jumlah pasien
beberapa aspek bedah mayor
nya memiliki dalam tahun
angka rata-rata 2016 sebanyak
ketidaklengkapa 141 pasien
n pengisian sehingga
yaitu sebanyak menyebabkan
54% petugas tidak
d. Review sempat
pencatatan yang mengisi
baik dan benar informed
ditinjau dari consent secara
beberapa aspek lengkap.
34
nya memiliki d. Pelaksaan
angka rata-rata pengisian
ketidaklengkapa informed
n pengisian consent sudah
yaitu sebanyak ada SOP dan
0% kebijakannya,
namun
pengisiannya
belum sesuai
bahwa
informed
consent harus
terisi dengan
lengkap.
e. Pada lembar
formulir
informed
consent
pengisian
untuk pasien
atau keluarga
terlalu banyak
sehingga
memakan
waktu dalam
pemberian
informasi.
Kelengkapan Deskriptif 70 a. Identifikasi a. Jumlah pasien Semantic
4 Kuantitatif
Pengisian kuantitatif Sampel ditinjau dari bedah yang Scholar
35
Informed Consent dan kualitatif beberapa aspek cukup banyak
Pasien Rawat dengan nya memiliki sehingga
Inap Pada Kasus eancangan angka rata-rata menyebabkan
Bedah Di Rumah retrospektif ketidaklengkapa dokter atau
Sakit At-Turots study n pengisian perawat
Al-Islamy yaitu sebanyak pendamping
18.93%. tidak dapat
Margoluwih
b. Pelaporan mengisi
(Lela Suwi
penting ditinjau informed
Anggraini, dari beberapa consent secara
Seyegan Sleman aspek nya lengkap.
Yogyakarta), memiliki angka b. Dokter bedah
2017 rata-rata hanya 2 orang
ketidaklengkapa sehingga
n pengisian menyebabkan
yaitu sebanyak dokter
47.57% kewalahan
c. Pengisian antara
autentikasi menangani
ditinjau dari pasien dan
beberapa aspek mengisi
nya memiliki informed
angka rata-rata consent secara
ketidaklengkapa lengkap.
n pengisian c. Waktu dokter
yaitu sebanyak yang tidak
25.47% cukup untuk
d. Review melengkapi d
pencatatan yang d. an mengisi
36
baik dan benar rekam medis.
ditinjau dari e. Adanya pasien
beberapa aspek atau wali
nya memiliki pasien yang
angka rata-rata tidak dapat
ketidaklengkapa menulis, yang
n pengisian tidak dapat
yaitu sebanyak tanda tangan
33.33%. dengan cap
jempol.
f. Adanya
perbedaan
persepsi
petugas
analisis terkait
degan
kelengkapan
informed
consent.
37
(Mara 4.53% dan tidak adanya
Hermaestri, b. Pelaporan kedisiplinan
Yogyakarta), penting ditinjau dalam mengisi
2016 dari beberapa informed consent,
aspek nya tidak adanya
memiliki angka reward dalam
rata-rata mengisi informed
ketidaklengkapa
consent secara
n pengisian
lengkap, belum
yaitu sebanyak
16.30% adanya intruksi
c. Pengisian mengenai
autentikasi pengisian
ditinjau dari informed consent,
beberapa aspek pengisian
nya memiliki informed consent
angka rata-rata masih dilakukan
ketidaklengkapa secara manual
n pengisian dan belum SOP
yaitu sebanyak dalam pengisian
10.33% informed consent.
d. Review
pencatatan yang
baik dan benar
ditinjau dari
beberapa aspek
nya memiliki
angka rata-rata
ketidaklengkapa
38
n pengisian
yaitu sebanyak
0%.
a. Identifikasi Penyebab
ditinjau dari ketidaklengkapan
beberapa aspek pengisian lembar
nya memiliki informed consent
angka rata-rata adalah jumlah
ketidaklengkapa pasien bedah
n pengisian banyak
yaitu sebanyak
Penyebab menyebabkan
45.66%
Ketidaklengkapan dokter menjadi
Deskriptif b. Pelaporan
Pengisian Lembar penting ditinjau sibuk, ada pasien
dengan atau wali pasien
Informed Consent dari beberapa
pendekatan yang tidak bisa
Pada Kasus 74 aspek nya Google
6 kualitatid Kuantitatif menulis serta
Bedah Di RSUD Sampel memiliki angka Scholar
dengan pengisian
Tidar (Dwi Anna rata-rata
rancangan ketidaklengkapa informed consent
Safitri,
fenomologis n pengisian hanya terpusat
Yogyakarta),
2018 yaitu sebanyak pada pengisian
11.71% anamnesa dan
c. Pengisian diagnosa.
autentikasi
ditinjau dari
beberapa aspek
nya memiliki
angka rata-rata
ketidaklengkapa
39
n pengisian
yaitu sebanyak
41.55%
d. Review
pencatatan yang
baik dan benar
ditinjau dari
beberapa aspek
nya memiliki
angka rata-rata
ketidaklengkapa
n pengisian
yaitu sebanyak
38.75%.
a. Identifikasi a. Tenaga
ditinjau dari kesehatan yang
Kelengkapan beberapa aspek belum meng isi
Pengisian nya memiliki informed
Informed Consent angka rata-rata consent sesuai
Rawat Inap Pada ketidaklengkapa dengan
Kasus Bedah 40 n pengisian tanggung Semantic
7 Deskriptif Kuantitatif yaitu sebanyak jawab dan
Saraf Di Rumah Sampel Scholar
0%. kesibukannya.
Sakit Bethesda b. Pelaporan b. Kurangnya
(Anas Handayani, penting ditinjau sosialisasi
Yogyakarta), dari beberapa terhadap
2016 aspek nya tenaga
memiliki angka kesehatan
rata-rata terkait
40
ketidaklengkapa pengisian
n pengisian informed
yaitu sebanyak consent
29.95%. c. Tidak adanya
c. Pengisian reward untuk
autentikasi pengisian
ditinjau dari informed
beberapa aspek consent secara
nya memiliki lengkap
angka rata-rata
ketidaklengkapa
n pengisian
yaitu sebanyak
33.33%.
Review
pencatatan yang
baik dan benar
ditinjau dari
beberapa aspek
nya memiliki
angka rata-rata
ketidaklengkapa
n pengisian
yaitu sebanyak
14.28%.
41
42
46.5%.
Garmelia, Edy Susanto dan Rizky Febri Nugroho (2018) dengan jumlah
tertinggi terdapat pada item tanda tangan saksi sebesar 59 (96,72%) dan
Wulandari, Hernowo Anggoro Wasono, Sri Maria Puji Lestari dan Ajeng
95%. Selanjutnya pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Lela Suwi
pelaporan penting ditinjau dari beberapa aspek nya memiliki angka rata-
bahwa item pelaporan penting ditinjau dari beberapa aspek nya memiliki
dari beberapa aspek nya seperti autentikasi pada lembar informed dan
formulir lengkap 100% dan persentase terendah pada item nama tindakan
Maria Puji Lestari dan Ajeng Nabilah Maitsya (2018) menyatakan bahwa
Sri Sugiarti (2016) menyatakan bahwa item review pencatatan yang baik
dan benar ditinjau dari beberapa aspek nya memiliki angka rata-rata
Wasono, Sri Maria Puji Lestari dan Ajeng Nabilah Maitsya (2018)
menyatakan bahwa item review pencatatan yang baik dan benar memiliki
menyatakan bahwa item review pencatatan yang baik dan benar ditinjau
review pencatatan yang baik dan benar ditinjau dari beberapa aspek nya
33.33%.
dan benar ditinjau dari beberapa aspek nya memiliki angka rata-rata
bahwa item review pencatatan yang baik dan benar pada lembar
sebanyak 38.75%.
48
dan benar ditinjau dari beberapa aspek nya memiliki angka rata-rata
lainnya dalam mengisi informed consent, keluarga pasien tidak ada saat
sehingga dokter dan tenaga kesehatan lainnya tidak sempat mengisi lembar
informed consent dan belum ada nyanya penegasan dalam SOP pengisian
informed consent.
informed consent adalah karena jumlah pasien bedah yang cukup banyak
jumlah tenaga dokter bedah, waktu dokter dan tenaga kesehatan lainnya
informed consent 100% karena beberapa faktor seperti dokter yang terburu-
buru dan tidak adanya kedisiplinan dalam mengisi informed consent, tidak
consent masih dilakukan secara manual dan belum SOP dalam pengisian
informed consent.
menjadi sibuk, ada pasien atau wali pasien yang tidak bisa menulis serta
B. PEMBAHASAN
item identifikasi ditinjau dari beberapa aspek nya seperti identitas pasien
keluarga pasien pada lembar informed dan identitas keluarga pada lembar
dan Ajeng Nabilah Maitsya (2018) dengan 100 sampel informed consent
menyatakan bahwa item identifikasi yang terdiri dari nama, tempat tanggal
lahir/jenis kelamin, nomor rekam medis dan alamat memiliki angka rata-
Garmelia, Edy Susanto dan Rizky Febri Nugroho (2018) dengan jumlah
ditinjau dari beberapa aspek nya seperti nama pasien, tanggal lahir dan
yaitu sebanyak 99%. Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Lela
bahwa item identifikasi ditinjau dari beberapa aspek nya yang terdiri dari
nomor rekam medis, nama, jenis kelamin dan umur memiliki angka rata-
bahwa item identifikasi ditinjau dari beberapa aspek nya seperti nomor
rekam medis, nama, tanggal lahir/umur, jenis kelamin, ruang dan kamar
4.53%. Sedangkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwi Anna
informed seperti nomor rekam medis, nama, tanggal lahir, umur dan ruang
kelas dan identifikasi pada lembar consent seperti nama penanggung jawab,
jenis kelamin dan alamat pasien. Item identifikasi memiliki angka rata-rata
rekam medis, nama pasien, jenis kelamin dan umur memiliki angka rata-
No. 129 Tahun 2008 bahwa rekam medis adalah rekam medis (termasuk
informed consent) yang telah diisi lengkap dalam waktu <24 jam setelah
pelayanan rawat jalan atau setelah pasien inap diputuskan untuk pulang
anamnesis, rencana asuhan, tindak lanjut dan resume medis. Hal ini berarti
penuh agar dapat menghindari adanya formulir yang lepas dari berkas
satu folder. Jika formulir lepas dari berkas rekam medis hal ini akan
pengisian nama dan nomor rekam medis adalah sulitnya petugas untuk
item pelaporan penting ditinjau dari beberapa aspek nya seperti pelaporan
penting pada lembar informed dan pelaporan penting pada lembar consent
pada item tanda tangan saksi sebesar 59 (96,72%) dan persentase terendah
Wasono, Sri Maria Puji Lestari dan Ajeng Nabilah Maitsya (2018) dengan
penting pada lembar informed yang terdiri dari nama dokter, pemberi,
Elise Garmelia, Edy Susanto dan Rizky Febri Nugroho (2018) dengan
pelaporan penting ditinjau dari beberapa aspek nya seperti nama tindakan,
umur pasien, jenis kelamin pasien, alamat pasien dan hubungan keluarga
item pelaporan penting ditinjau dari beberapa aspek nya yang terdiri dari
cara, tujuan, risiko, komplikasi, prognosis serta alternative dan risiko. Item
bahwa item pelaporan penting ditinjau dari beberapa aspek nya seperti
tindakan, tata cara tindakan, risiko dan komplikasi tindakan, alternative dan
dan resiko dan tanda (√). Item pelaporan penting memiliki angka rata-rata
ditinjau dari beberapa aspek nya seperti diagnosis, nama tindakan dan
29.95%.
consent terkhusus kepada pengisian laporan penting. Hal ini tidak sejalan
nomor 290 tahun 2008 pasal 3 ayat 7 yang yang menjelaskan tentang
meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis,
57
alternative lain dan resikonya, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
rumah sakit dalam skala yang besar karena formulir informed consent yang
item tanggal yaitu 61 formulir lengkap 100% dan persentase terendah pada
Wasono, Sri Maria Puji Lestari dan Ajeng Nabilah Maitsya (2018) dengan
autentikasi yang terdiri dari tanda tangan pemberi, tanda tangan penerima,
tanggal/jam, tanda tangan penerima, tanda tangan saksi 1 dan tanda tangan
25.2%.
Elise Garmelia, Edy Susanto dan Rizky Febri Nugroho (2018) dengan
pengisian autentikasi ditinjau dari beberapa aspek nya seperti nama dan
tanda tangan dokter, nama dan tanda tangan penerima informasi, nama dan
tanda tangan pemberi persetujuan, nama dan tanda tangan saksi pihak
keluarga, nama dan tanda tangan saksi perawat serta tanggal dan jam
nama terang DPJP, tanda tangan saksi, nama terang saksi, tanda tangan
pasien dan nama terang pasien. Item ini memiliki angka rata-rata
bahwa item pengisian autentikasi ditinjau dari beberapa aspek nya seperti
tanda tangan dan nama terang dokter, tanda tangan dan nama terang pasien,
tanda tangan dan nama terang saksi 1 dan tanda tangan dan nama terang
informed seperti tanda tangan dokter, nama terang dokter, tanda tangan
autentikasi pada lembar consent seperti nama dan tanda tangan pemberi
tanda tangan saksi 2 dan nama saksi 2. Item autentikasi memiliki angka
bahwa item pengisian autentikasi ditinjau dari beberapa aspek nya seperti
tanda tangan dokter, nama terang dokter, tandatangan pasien, nama terang
pasien, tanda tangan saksi dan nama terang saksi memiliki angka rata-rata
angka kelengkapan jauh dari 100%. Hal ini dapat berakibat fatal karena
tertulis yang ditandatangi oleh yang berhak memberikan tanda tangan. Jika
angka ketidaklengkapan tinggi maka hal ini berarti tidak adanya consent
bahwa penulisan nama terang dan tanda tangan baik itu dokter, pasien
pasien. Apabila review pada item ini tidak lengkap, informasi yang ada di
bukti dalam perkara hukum di peradilan. Hal ini jelas dapat memberikan
pelindung pasien, dengan adanya consent hak pasien dapat terjamin. Pasien
item review pencatatan yang baik dan benar ditinjau dari beberapa aspek
nya seperti review pencatatan yang baik dan benar pada lembar informed
dan review pencatatan yang baik dan benar di lembar consent memiliki
Wulandari, Hernowo Anggoro Wasono, Sri Maria Puji Lestari dan Ajeng
menyatakan bahwa item review pencatatan yang baik dan benar memiliki
Elise Garmelia, Edy Susanto dan Rizky Febri Nugroho (2018) dengan
pencatatan yang baik dan benar ditinjau dari beberapa aspek nya seperti
apakah ada coretan atau tipe-ex, item ini memiliki angka rata-rata
bahwa item review pencatatan yang baik dan benar ditinjau dari beberapa
item review pencatatan yang baik dan benar ditinjau dari beberapa aspek
nya seperti nama, diagnosa dan pembetulan kesalahan .Item ini memiliki
pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwi Anna Safitri (2018) dengan
pencatatan yang baik dan benar pada lembar informed seperti tanggal,
waktu serta cara koreksi yang benar dan review pencatatan yang baik dan
63
benar pada lembar consent seperti tanggal, waktu dan cara koreksi yang
38.75%.
bahwa item review pencatatan yang baik dan benar ditinjau dari beberapa
aspek nya seperti penulisan diagnose dan keterbacaan memiliki angka rata-
didapatkan bahwa item review pencatatan yang baik dan benar memiliki
Artinya dalam lembar informed consent masih ada pencatatan yang tidak
tipe-ex tanpa memberikan perbaikan oleh tenaga kesehatan terkait. Hal itu
ayat 5 dan 6 yang menyatakan bahwa “Dalam hal ini terjadi kesalahan
dibubuhi paraf dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang
bersasngkutan”.
benar pada berkas rekam medis pasien sangat penting untuk dilakukan.
consent maka hasil rekam medis akan rancu, misal apabila diagnosa dan
tindakan yang dicatat tidak konsisten dengan diagnosa dan tindakan yang
a. Pada item identifikasi alasan tidak terisinya item ini secara 100%
pasien.
b. Pada item pelaporan penting penyebab tidak terisinya item ini secara
c. Pada item pengian autentikasi, penyebab tidak terisinya item ini secara
d. Pada item review pencatatan yang baik dan benar, penyebab tidak
terisinya item ini secara 100% adalah karena petugas hanya mencoret
berikut :
informasi.
informasi.
secara lengkap.
lengkap.
c. Waktu dokter yang tidak cukup untuk melengkapi dan mengisi rekam
medis.
d. Adanya pasien atau wali pasien yang tidak dapat menulis, yang tidak
informed consent.
67
informed consent 100% karena beberapa faktor seperti dokter yang terburu-
buru dan tidak adanya kedisiplinan dalam mengisi informed consent, tidak
consent masih dilakukan secara manual dan belum SOP dalam pengisian
informed consent.
menjadi sibuk, ada pasien atau wali pasien yang tidak bisa menulis serta
informed consent
ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Lela Sugi Anggraini bahwa
karena pada item identifikasi alasan tidak terisinya item ini secara
pasien, pada item pelaporan penting penyebab tidak terisinya item ini
dokter/perawat dalam mengisi pada setiap item dan pada item pengian
jumlah pasien bedah mayor dalam tahun 2016 sebanyak 141 pasien
mengisi rekam medis, adanya pasien atau wali pasien yang tidak dapat
menulis, yang tidak dapat tanda tangan dengan cap jempol, adanya
dokter sibuk, ada pasien atau wali pasien yang tidak bisa menulis serta
dan diagnosa. Faktor man terakhir adalah tenaga kesehatan yang belum
informed consent
informed consent
kelengkapan informed consent karena jika hal-hal diatas masih terjadi maka
consent, contoh nya adalah sibuknya dokter atau tidak adanya waktu tenaga
kesehatan mengisi informed consent. Jika hal ini terus berlanjut maka akan
PENUTUP
A. Kesimpulan
hasil dan pembahasan dari ke tujuh jurnal yang telah di review maka dapat
secara 100%.
71
72
B. Saran
saat rapat bulanan ataupun pada saat apel pagi mengenai pengisian
kesehatan kepada pasien. Hal ini dapat dijadwalkan secara rutin dan
rekam medis, yaitu analisis rekam medis yang dilakukan pada saat pasien
sanksi bagi petugas yang mengisi rekam medis dengan tidak lengkap dan
bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2008). 6 KMK No. 129 ttg Standar
Pelayanan Minimal RS.pdf. In 129.
Ningsih, E. R., S, R., Lestiani, N., Anhar, A., & Imam, M. (2021). Tinjauan Faktor
Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Formulir Informed Consent di RSUD Dr.
H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas
Respati, 6(1), 91. https://doi.org/10.35842/formil.v6i1.351
Permenkes No. 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien
[JDIH BPK RI]. (n.d.). Retrieved June 16, 2021, from
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/111761/permenkes-no-4-tahun-2018
Permenkes No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan [JDIH BPK RI].
(n.d.). Retrieved June 16, 2021, from
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/111713/permenkes-no-4-tahun-2019
Tu, R. Y. A., Ilmiah, L. I. S., Ik, M., Studi, P., Rekam, D., Dan, M., Kese, A. N. F., &
Nuswantoro, U. D. (2013). TIN J AUAN PELAK SANA SANAAN AN PROSEDU
PROS EDUR R INFORMED CONSENT NT PASIEN B EDAH ORTOPEDI DI
RS BHAYANGKARA SEMARANG PADA TAHUN 2013.
Ulfah, F., Husnah Maryati, dan, Manajeman Pelayanan Kesehatan, K., Studi
Kesehatan Masyarakat, P., Ilmu kesehatan, F., Ibn Khaldun Bogor Jl Sholeh
Iskandar Raya Km, U. K., Badak, K., & Barat, J. (2020). GAMBARAN
KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RSUD CIBINONG KABUPATEN
BOGOR TAHUN 2018. In PROMOTOR Jurnal Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat (Vol. 3, Issue 2). http://ejournal.uika-
bogor.ac.id/index.php/PROMOTOR
Menengah Atas Negeri 1 Pinrang. Dan kemudian pada tahun 2018, penulis
studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) selama tiga tahun dan dengan
izin Allah Subhanahu wa ta’ala InsyaAllah akan selesai pada tahun 2021 ini.