Anda di halaman 1dari 69

KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW

TINJAUAN KEBUTUHAN TENAGA PEREKAM MEDIS

BERDASARKAN BEBAN KERJA DI UNIT FILING

SRI WAHYUNI
18.03.145

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKUKKANG
PRODI D-3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
MAKASSAR 2021
KARYA TULIS ILMIAH

ii
KARYA TULIS ILIMAH

iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI

iv
SURAT PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH

v
ABSTRAK

Sri Wahyuni : LITERATURE REVIEW TINJAUAN KEBUTUHAN TENAGA PEREKAM


MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA DI UNIT FILING.
PEMBIMBING : Syamsuddin dan Hj. Kartini Nihe (xvi + 53 Halaman + 4 Tabel + 1 Gambar)

Latar Belakang : Filing merupakan bagian dari layanan pengolah data rekam medis yang dapat
menunjang dalam proses pelayanan rekam medis, untuk menunjang proses pelayanan, dibutuhkan
jumlah perekam medis yang sesuai dengan beban kerja yang ada pada unit filing. Tujuan Penelitian :
Mengetahui jumlah kebutuhan tenaga perekam medis berdasarkan beban kerja di unit filing. Metode
Penelitian :Desain penelitian menggunakan literature review dengan pencarian database menggunakan
google schoolar yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil :Dari 5 artikel yang telah di review dapat
diketahui bahwa masih dibutuhkan penambahan jumlah tenaga perekam medis di unit filing, pada
penelitian di RSIA Bahagia Makassar dibutuhkan penambahan 1 tenaga. Penelitian di RSPP, masih
membutuhkan 25 petugas. Penelitian di Rumah Sakit Permata Bunda Malang, masih membutuhkan 2
petugas. Penelitian di RSU Pusat H. Adam Malik Medan, masih membutuhkan 4 petugas. Penelitian di
RSU Haji Surabaya, masih membutuhkan 2 petugas. Kesimpulan : Jumlah perekam medis di unit filing
masih kurang untuk itu perlu dilakukan penambahan petugas, agar sesuai antara jumlah tenaga yang
ada dengan jumlah beban kerja.

Kata Kunci : Kebutuhan tenaga, Unit filing.

vi
ABSTRACT

Sri Wahyuni: LITERATURE REVIEW REVIEW OF THE NEED FOR MEDICAL


RECORDERS BASED ON WORKLOAD IN FILING UNITS .
ADVISOR : Syamsuddin and Hj. Kartini Nihe (xvi + 53 Pages + 4 Tabel + 1 Image)

Background : Filing is part of the medical record data processing service that can support the medical
record service process, to support the service process, it takes the number of medical recorders in
accordance with the workload in the filing unit . Research Objectives : To determine the number of
medical recorders needed based on the workload in the filing unit . Research Methods : The research
design uses a literature review with a database search using google schoolar according to the inclusion
criteria . Results : Of the 5 articles that have been publishedFrom the review, it can be seen that it is
still necessary to increase the number of medical recorders in the filing unit , in the study at RSIA
Bahagia Makassar, an additional 1 staff was needed. Research at the RSPP, still requires 25 officers.
Research at the Permata Bunda Hospital in Malang, still requires 2 officers. Research at the H. Adam
Malik Central General Hospital in Medan, still requires 4 officers. Research at RSU Haji Surabaya, still
requires 2 officers. Conclusion : The number of medical recorders in the filing unit is still lacking, so
it is necessary to add officers, to match the number of available personnel with the amount of workload.

Keywords: Energy requirement, Filing unit.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

karunia dan nikmat yang tiada terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul “TINJAUAN KEBUTUHAN TENAGA PEREKAM

MEDIS BERDASARKAN BEBAN KERJA DI UNIT FILING”. Shalawat dan salam

penulis limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

kita dari alam yang gelap gulita menuju ke alam yang terang benderang seperti

sekarang ini.

Penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya penulis ucapkan

kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Saparuddin dan Ibunda Nur Intang beserta

keluarga yang telah memberikan dukungan, motivasi, serta doa selama menempuh

pendidikan hingga tahap akhir menyelesaikan studi pada Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Panakkukang Makassar Program Studi D-3 Rekam Medis dan Informasi

Kesehatan. Serta penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait

sehubungan dengan penyelesaian karya tulis ilmiah ini, yaitu:

viii
1. H. Sumardin Makka, SKM., M.Kes selaku Ketua Yayasan Perawat Sulawesi
Selatan.

2. Dr. Ns. Makkasau, M.Kes., M.EDM, selaku Ketua STIKES Panakkukang

Makassar.

3. Syamsuddin, A.Md.PK., SKM., M.Kes, selaku Ketua Prodi D-3 Rekam Medis

dan Informasi Kesehatan STIKES Panakkukang Makassar dan selaku

pembimbing 1 yang telah meluangkan waktunya serta telah memberikan

arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

4. Dra. Hj. Kartini Nihe, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu

serta telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam

penyusunan karya tulis ilmiah ini.

5. Muh. Zukri Malik S.Kep, Ns., M.Kep, selaku penguji yang telah memberi

masukan untuk penyempurnaan tulisan karya tulis ilmiah

6. Seluruh Staf dan para dosen Prodi D-3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat serta bantuan

yang telah diberikan kepada penulis selama menuntut ilmu di STIKES

Panakkukang Makassar.

7. Kakak tercinta Supriadi yang telah memberikan masukan/saran dan motivasi

dalam penyusunan karya ilmiah ini.

8. Teman-teman saya A.Mardhatillah, Nur Santi Damayanti, Wilda Asfirah,

Wulandari Putri, dan Zulfiana yang selalu membantu, memberikan semangat

dan motivasi.

ix
9. Semua teman-teman seangkatan dan seperjuangan RMIK C angkatan 2018 dan

semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penulisan tugas

akhir ini.

Makassar, 25 Mei 2021

Sri Wahyuni

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ............................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A.Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

1.Tujuan Umum ........................................................................................ 6

2.Tujuan Khusus........................................................................................ 6

D.Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

xi
1.Manfaat Teoritis ..................................................................................... 6

2.Manfaat Praktis ...................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 8

A.Konsep Rekam Medis ................................................................................ 8

1.Pengertian Rekam Medis ....................................................................... 8

2.Tujuan Rekam Medis ............................................................................. 8

3.Kegunaan Rekam Medis ........................................................................ 8

B. Tinjauan Umum Tentang Filing Rekam Medis ...................................... 10

1.Pengertian Filing Rekam Medis ........................................................... 10

2.Dasar Hukum Penyimpanan Rekam medis .......................................... 10

3.Tugas Perekam Medis Dibagian Filing ................................................ 11

4.Peran Dan Fungsi Bagian Filing .......................................................... 12

5.Informasi Yang Dihasilkan Dibagian Filing ........................................ 13

C. Tinjauan Tentang Perencanaan Sumber Daya Manusia........................... 14

1.Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia .................................. 14

2.Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia ........................................ 15

D.Tinjauan Kebutuhan Tenaga Perekam Medis Berdasarkan Beban Kerja 16

1.Pengertian Beban Kerja ........................................................................ 16

2.Pengertian Tenaga Perekam Medis ...................................................... 17

3.Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perekam Medis Berdasarkan Beban

Kerja......................................................................................................... 18

xii
4.Kebutuhan Tenaga Perekam Medis Dengan Menggunakan Metode

Workload Indicator Staff Need (WISN) .................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 27

A.Desain Penelitian. ..................................................................................... 27

B. Sumber Penelitian .................................................................................... 27

C. Kata Kunci ............................................................................................... 28

D.Database Pencarian .................................................................................. 28

E. Strategi Pencarian..................................................................................... 28

F. Kriterian Inklusi Dan Eksklusi ................................................................. 29

G.Sintesis Hasil Literature........................................................................... 30

1.Hasil Pencarian Literature ................................................................... 30

2.Daftar Artikel Yang Memenuhi Kriteria .............................................. 32

H. Ekstraksi Data ......................................................................................... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 34

A.Hasil ......................................................................................................... 34

B. Pembahasan .............................................................................................. 39

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 45

A.Kesimpulan .............................................................................................. 45

B. Saran ......................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 47

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Strategi Pencarian ........................................................................................29

Tabel 2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi .......................................................................29

Tabel 3. Ekstraksi Data ............................................................................................. 33

Tabel 4. Karakteristik dan Literature Review............................................................ 35

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. PRISMA (Preferred Reporting Items For Systematic Review And

Meta Analisys) .......................................................................................................... 31

xv
DAFTAR SINGKATAN

DRM : Dokumen Rekam Medis

PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan

RI : Republik Indonesia

RSPP : Rumah Sakit Pertamina Pusat

RSU : Rumah Sakit Umum

SDM : Sumber Daya Manusia

SPO : Standar Prosedur Operasional

TP2RJ : Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan

TP2RI : Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap

TP2RD : Tempat Penerimaan Pasien Rawat Darurat

WISN : Workload Indicator Staff Need

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kuratif maupun

rehabilitatif memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat

peningkatan derajat kesehatan masyarakat, rumah sakit dituntut agar dapat

memberikan suatu pelayanan yang memiliki mutu sesuai dengan standar yang

telah ditetapkan dan dapat memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat

yang membutuhkan pelayanan di rumah sakit, sehingga mutu pelayanan yang

ada di rumah sakit akan baik apabila ditunjang dengan sumber daya manusia

yang berkualitas, yang mencakup tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan,

memiliki keterampilan dibidangnya, serta sesuai antara beban kerja dengan

jumlah tenaga yang ada. (M Imanti dan M Setyowati, 2015)

Rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang profesional

baik di bidang teknis maupun pendistribusian, rumah sakit memiliki tanggung

jawab diantaranya merekruitmen tenaga yang mempunyai pengetahuan

dibidang kesehatan serta jumlah yang sesuai dengan standar pelayanan

kesehatan di rumah sakit, dalam hal ini suatu perencanaan Sumber Daya

1
2

Manusia (SDM) sangat dibutuhkan agar tersedianya tenaga medis yang

bermutu dan sesuai dengan kebutuhan tenaga medis yang dibutuhkan untuk

menjamin terselenggaranya suatu pelayanan kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya guna meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat. (PM

Hutauruk dan MMB Gurning, 2020)

Berdasarkan Undang-undang Nomor 36 tentang tenaga kesehatan

mendefinisikan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri

dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui

pendidikan dibidang kesehatan yang sesuai dengan kompetensinya agar dapat

melakukan upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Adapun tenaga kesehatan

yang ada di rumah sakit salah satunya adalah petugas rekam medis atau

perekam medis.

Perekam medis adalah seorang yang telah lulus pendidikan rekam

medis dan informasi kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan.

(Permenkes No. 55 tahun 2013), adapun tugas perekam medis pada layanan

rekam medis terbagi menjadi 2 bagian diantaranya pada unit pencatat data

rekam medis dan unit pengolah data rekam medis.

Unit pencatat data rekam medis meliputi, Tempat Penerimaan Pasien

Rawat Jalan (TP2RJ), Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap (TP2RI), dan

Tempat Penerimaan Pasien Rawat Darurat (TP2RD), dimana perekam medis

bertugas mengatur penerimaan dan pendaftaran rawat jalan, rawat inap, dan

rawat darurat. Pada unit pengelolah data rekam medis meliputi, assembling,
3

koding dan indeksing, filing serta analising dan reporting. (R Khodriani dan

SKM Eni Mahawati, 2013)

Salah satu bagian dari layanan pengolah data rekam medis yang dapat

menunjang dalam proses pelayanan rekam medis adalah ruang penyimpanan

(filing). Ruang filing adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan berkas

rekam medis, dimana tenaga perekam medis yang ada di ruang filing

mempunyai tugas pokok yaitu melakukan penyimpanan terhadap Dokumen

Rekam Medis (DRM) dengan menggunakan metode tertentu yang telah di

tetapkan oleh rumah sakit sesuai dengan metode penyimpanan dokumen rekam

medis. Depkes RI, 2006 (dalam N Novianti, 2019). Tidak hanya itu petugas

perekam medis pada unit filing juga menyediakan DRM, meretensi DRM, dan

membantu dalam pelaksanaan pemusnahan DRM, penyediaan pelayanan DRM

akan mempengaruhi pelayanan yang di dapatkan oleh pasien. (R Khodriani dan

SKM Eni Mahawati, 2013)

Menurut Devi (dalam N Novianti, 2019) ruang penyimpanan (filing)

tidak lepas dari petugas yang berkerja di ruangan tersebut. Untuk menjaga

keseimbangan kerja dengan kinerja karyawan rumah sakit harus mempunyai

standar khusus agar petugas tidak merasa beban kerja tidak seimbang dengan

kinerja karyawan.

Penelitian yang dilakukan oleh (Adlien Rizqo Fadillah, Adma Deharja,

2020) tentang analisis perhitungan kebutuhan tenaga kerja petugas rekam medis

Kiara berdasarkan teori WISN di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, hasil


4

penelitian menunjukkan bahwa jumlah SDM di bagian filing adalah 4 orang

dengan jumlah waktu kerja tersedia 92.820 menit/tahun, dengan rata-rata waktu

per kegiatan pokok filing sebesar 6,8665 menit, standar beban kerja bagian

filing 13.519 BRM, dan standar kelonggaran 1.25. Berdasarkan perhitungan

menggunakan metode WISN jumlah keseluruhan SDM yang dibutuhkan di

unit filing rekam medis adalah 15 orang, jadi di unit filing rekam medis masih

kekurangan 11 petugas, kurangnya SDM di unit filing dapat menyebabkan

kewalahan pada saat melakukan penyimpanan berkas, terjadinya penumpukan

berkas rekam medis dan kurangnya SDM juga mempengaruhi ketepatan dalam

menyimpan berkas.

Penelitian yang dilakukan oleh (M Imanti, M Setyowati 2015) tentang

analisis kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja unit rekam medis

Rumah Sakit Islam Kendal tahun 2015, hasil penelitian menunjukkan bahwa

petugas di bagian filing sudah terdapat 2 petugas, dalam melakukan kegiatan

pokok per tahun di bagian filing sebanyak 30,877 DRM/tahun dengan standar

kelonggaran kategori 3,3 % , dan standar beban kerja per tahun rata-rata

sebanyak 15.534,73 menit, jumlah kebutuhan tenaga di bagian filing sebanyak

9 petugas sudah terdapat 2 petugas jadi perlu adanya penambahan 7 petugas di

bagian filing karena petugas dibagian filing masih di rangkap dan jumlah

kunjungan pasien rawat jalan mengalami kenaikan setiap bulannya membuat

petugas filing sangat sibuk dalam menyiapkan DRM rawat jalan, untuk itu perlu
5

adanya penambahan petugas di bagian filing sehingga dapat meningkatkan

produktifitas kerja serta menurunkan resiko kelelahan petugas.

Dari beberapa penelitian di atas, menunjukkan bahwa jumlah beban

kerja di unit filing belum sesuai dengan jumlah tenaga yang ada, jika jumlah

tenaga kerja sedikit sedangkan beban kerja semakin meningkat maka akan

terjadi kelelahan kerja pada petugas kesehatan, yang dapat menyebabkan

menurunnya produktifitas kerja dan akan mempengaruhi mutu pelayanan di

rumah sakit, demikian juga sebaliknya jika jumlah petugas lebih banyak dari

beban kerja, maka akan banyak waktu yang tersisa yang dapat menyebabkan

pekerjaan menjadi kurang efektif. (R Khodriani, SKM Eni Mahawati 2013)

untuk itu harus sesuai antara jumlah tenaga yang ada dengan jumlah beban

kerja, maka diperlukan perencanaan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban

kerja petugas agar mutu pelayanan di rumah sakit semakin meningkat dan dapat

memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan standar pelayanan yang telah

ditetapkan di rumah sakit.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Literature Review Tinjauan Kebutuhan Tenaga

Perekam Medis Berdasarkan Beban Kerja Di Unit Filing”.


6

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah disusun menggunakan menggunakan framework

PICO, yang dimana P = perekam medis di unit filing, I = analisis kebutuhan

tenaga, O = jumlah kebutuhan tenaga, sehingga rumusan masalahnya adalah

bagaimana kebutuhan tenaga perekam medis berdasarkan beban kerja di unit

filing ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui jumlah kebutuhan tenaga perekam medis

berdasarkan beban kerja di unit filing.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan waktu kerja tersedia di unit filing

b. Mendeskripsikan beban kerja yang ada di unit filing

c. Mendeskripsikan kebutuhan tenaga perekam medis di unit filing

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Bagi penulis, diharapkan dapat menambah ilmu, wawasan dan

pengalaman serta pengembangan ilmu pengetahuan di bidang rekam medis


7

dan informasi kesehatan, serta dapat mengetahui pelaksanaan manajemen

rekam medis untuk kebutuhan tenaga perekam medis berdasarkan beban

kerja terkhususnya di unit filing

2. Manfaat Praktis

a. Hasil literature review ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan

peningkatan pengetahuan bagi perekam medis dan informasi kesehatan

b. Bagi institusi pendidikan, penelitian ini diharapkan sebagai bahan

referensi kepustakaan STIKES Panakkukang Makassar dan sebagai

acuan bagi penelitian sejenis berikutnya.

c. Bagi rumah sakit, diharapkan sebagai bahan masukan yang bermanfaat

terkait pelaksanaan manajemen rekam medis kebutuhan tenaga perekam

medis berdasarkan beban kerja di unit filing.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Rekam Medis

1. Pengertian Rekam Medis

Menurut permenkes Republik Indonesia Nomor

269/Menkes/PER/III/2008 rekam medis merupakan berkas yang berisikan

catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,

serta tindakan dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien, baik pada

pasien rawat jalan, rawat inap, maupun pasien rawat darurat, maka

dokumen rekam medis harus di jaga kerahasiaannya.

2. Tujuan Rekam Medis

Rekam medis memiliki tujuan di antaranya untuk menunjang

tertibnya administrasi dalam rangka upaya untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan di rumah sakit yang ditunjang oleh suatu sistem pengolahan

rekam medis, yang cepat, tepat, bernilai dan dapat dipertanggungjawabkan

(Depkes RI, 2008).

3. Kegunaan Rekam Medis

Menurut Depkes RI 1997 (dalam N Yuliani,2010) Kegunaan

rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain :

8
9

a. Aspek Administrasi (Administration)

Berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena

isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung

jawab sebagai tenaga medik dan paramedik dalam mencapai tujuan

kesehatan.

b. Aspek Hukum (Legal)

Berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya

menyangkut adanya masalah adanya jaminan kepastian hukum atas

dasar keadilan, atas dasar usaha menegakkan hukum serta penyediaan

bahan bukti untuk menegakkan keadilan

c. Aspek Keuangan (Finansial)

Berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan, karena isinya

mengandung data dan informasi yang dapat digunakan untuk

menetapkan biaya pembayaran pelayanan rumah sakit yang dapat

dipertanggungjawabkan.

d. Aspek Penelitian (Riset)

Berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya

menyangkut data dan informasi yang dapat dipergunakan dalam

penelitian dan pengembangan ilmu di bidang kesehatan.

e. Aspek Pendidikan (Education)

Berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena

isinya menyangkut data atau informasi tentang kronologis dan kegiatan


10

pelayanan medik yang diberikan kepada pasien, informasi tersebut

dapat digunakan sebagai bahan referensi pengajaran di bidang profesi

yang terkait.

f. Aspek Dokumentasi (Dokumentation)

Berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena

isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan

dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.

(Depkes RI, 1997).

B. Tinjauan Umum Tentang Filing Rekam Medis

1. Pengertian Filing Rekam Medis

Filing adalah kegiatan menyimpan, mengatur atau menata, dan

melakukan pemeliharaan arsip. Filing rekam medis adalah penyimpanan

dokumen rekam medis pasien untuk mempermudah pengambilan kembali

apabila sewaktu-waktu pasien datang untuk berobat (Ery dan

Rahayu,2011).

2. Dasar Hukum Penyimpanan Rekam medis

Pelaksanaan penyimpanan rekam medis pasien diatur dalam

permenkes Nomor 269 tahun 2008 tentang rekam medis pasal 8 dan pasal

9.
11

a. Pasal 8

1) Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan

untuk jangka waktu lima tahun terhitung dari tanggal terakhir

pasien berobat dan dipulangkan.

2) Setelah batas waktu lima tahun dilampaui, rekam medis dapat

dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan persetujuan tindakan

medis.

3) Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik harus disimpan

untuk jangka waktu sepuluh tahun terhitung dari tanggal dibuatnya

ringkasan tersebut.

4) Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang dilaksanakan oleh

petugas yang ditujuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

b. Pasal 9

1) Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit

wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu dua tahun

terhitung dari tanggal terakhir.

2) Setelah batas waktu dua tahun dilampaui, rekam medis dapat

dimusnahkan.

3. Tugas Perekam Medis Dibagian Filing

Menurut (Sudra, 2017) Bagian filing memiliki beberapa tugas

pokok di antaranya sebagai berikut;


12

a. Melakukan penyimpanan dokumen rekam medis dengan metode

tertentu sesuai dengan kebijakan penyimpanan dokumen rekam medis

di sarana pelayanan kesehatan.

b. Melakukan pengambilan dokumen rekam medis untuk berbagai

keperluan.

c. Melakukan retensi terhadap dokumen rekam medis sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan oleh sarana pelayanan kesehatan.

d. Membantu dalan proses penilaian terhadap nilai guna rekam medis

e. Melakukan penyimpanan terhadap dokumen rekam medis yang di

lestarikan (diabadikan).

f. Membantu dalam pelaksanaan proses pemusnahan formulir rekam

medis.

4. Peran Dan Fungsi Bagian Filing

Menurut Shofari dalam (Ery dan Rahayu,2011) peran dan fungsi

bagian filing unit rekam medis yaitu;

a. Bagian filing berfungsi untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan

dokumen berkas rekam medis pasien.

b. Menyimpan dokumen berkas rekam medis yang telah lengkap

c. Mencari dan menyediakan dokumen berkas rekam medis yang akan

digunakan untuk berbagai keperluan.


13

d. Melakukan retensi terhadap dokumen berkas rekam medis dari yang

aktif ke inaktif.

e. Membantu dalam proses penilaian terhadap nilai guna rekam medis.

f. Menyimpan dokumen berkas rekam medis yang diabadikan.

g. Menyusulkan dan melakukan pemusnahan terhadap dokumen berkas

rekam medis yang sudah inaktif.

h. Melindungi dokumen berkas rekam medis dari berbagai bahaya

kerusakan di antaranya kerusakan fisik, kerusakan kimiawi dan

kerusakan biologi.

i. Melakukan penyisipan terhadap dokumen berkas rekam medis yang

salah letak.

j. Menghitung tingkat penggunaan dokumen berkas rekam medis baik

perbulan maupun per triwulan.

k. Menghitung dokumen berkas rekam medis dengan tingkat ketidak

lengkapan dokumen.

l. Menghitung dokumen berkas rekam medis dengan tingkat banyaknya

berkas rekam medis yang hilang.

5. Informasi Yang Dihasilkan Dibagian Filing

Adapun berbagai informasi yang dihasilkan pada bagian filing

selain dari jumlah dokumen berkas rekam medis aktif maupun inaktif,
14

bagian filing rekam medis juga memiliki beberapa informasi yang dapat

dihasilkan antara lain (Ery dan Rahayu,2011) ;

a. Tingkat penggunaan dokumen berkas rekam medis.

b. Tingkat ketidaklengkapan dokumen berkas rekam medis.

c. Daftar dokumen berkas rekam medis yang siap untuk diretensi.

d. Daftar dokumen berkas rekam medis yang siap untuk dimusnahkan.

e. Daftar formulir berkas rekam medis yang dilestarikan.

f. Daftar formulir berkas rekam medis yang dimusnahkan.

C. Tinjauan Tentang Perencanaan Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia

Menurut Robert Mathis dan John Jackson (2001), dalam Simamora

(2006) Perencanaan sumber daya manusia adalah proses menganalisis, dan

mengidentifikasikan tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia.

Werhter and Davis (1996), dalam Simamora (2006) menegaskan

bahwa perencanaan sumber daya manusia adalah perkiraan sistematis dari

organisasi untuk melihat masa depan tentang penawaran dan permintaan

tenaga kerja dengan menentukan jumlah dan tipe tenaga kerja yang

dibutuhkan, dimana bagian sumber daya manusis dapat merencakanan

langkah-langkah penarikan, seleksi, perencanaan kader dan aktivitas sumber

daya manusia.
15

Mangkunegara (2003) dalam simamora (2006) menyatakan

perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja dapat

diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja

berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan

pengendalian kebutuhan tersebut yang terintegrasi dengan suatu

perencanaan organisasi agar memiliki jumlah pegawai, penempatan pegawai

dan bermanfaat secara ekonomis.

Andrew E Sikula (1981:145) dalam simamora (2006)

Mengemukakan bahwa perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan

tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan tenaga kerja yang

sesuai dengan kebutuhan tenaga di suatu organisasi.

Mondy dan Noe (1995) dalam simamora (2006) mendefinisikan

perencanaan sumber daya manusia sebagai proses yang secara sistematis

mengkaji keadaan sumber daya manusia untuk memastikan bahwa jumlah

dan kualitas dengan keterampilan yang tepat, akan tersedia pada saat mereka

dibutuhkan.

2. Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia

Adapun tujuan dari suatu perencanaan sumber daya manusia yaitu

untuk menentukan kualitas dan kuantitas pegawai yang akan melakukan

pekerjaannya di suatu organisasi yang sesuai dengan jabatannya, selain itu

juga dapat menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam


16

melaksanakan tugas, menjamin akan tersedianya pegawai atau tenaga kerja

masa kini maupun masa depan sehingga karyawan yang bekerja dapat

melakukan pekerjaan yang sesuai dengan jabatanya, dan menjadi pedoman

dalam menetapkan program rekrut, seleksi, kompensasi, pengembangan,

pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, pemberhentian karyawan, serta

menghindari terjadinya kelebihan pegawai dan meningkatkan produktivitas

kerja.

D. Tinjauan Kebutuhan Tenaga Perekam Medis Berdasarkan Beban Kerja

1. Pengertian Beban Kerja

Beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus dipikul

dan diselesaikan dalam satu tahun oleh tenaga kesehatan yang profesional

pada suatu sarana pelayanan kesehatan, yang meliputi berbagai jenis

kegiatan yang sesuai dengan standar profesi dengan memperhitungkan,

waktu libur, cuti, sakit, ijin, dan sebagainya. (Depkes RI,2004)

Analisis beban kerja adalah suatu upaya untuk mengetahui waktu

yang digunakan oleh petugas untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu yang

diharapkan dapat mengetahui jumlah petugas yang dibutuhkan dalam suatu

unit kerja tentu dalam suatu instansi termasuk pelayanan kesehatan

(Pranoto,2019).
17

2. Pengertian Tenaga Perekam Medis

Menurut (Permenkes No.55 tahun 2013) Perekam medis adalah

seorang yang telah lulus pendidikan rekam medis dan informasi kesehatan

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, tenaga rekam medis atau

perekam medis merupakan salah satu profesi yang ada di rumah sakit dimana

dalam melaksanakan pekerjaannya perekam medis memiliki tanggungjawab

dalam proses pencatatan sampai dengan proses pembuatan laporan, proses

pencatatan terhadap berkas rekam medis berisikan tentang, identitas pasien,

hasil pemeriksaan, pengobatan, serta berbagai tindakan yang telah diberikan

kepada pasien, selain itu perekam medis juga mempunyai tanggungjawab

dalam proses pembuatan laporan, baik laporan internal maupun eksternal.

Dalam menjalankan tugas sebagai seorang perekam medis , ada

beberapa hak yang dimiliki antara lain, dalam menjalankan pekerjaannya

perekam medis memperoleh perlindungan hukum sesuai dengan standar

profesi perekam medis, memperoleh informasi yang lengkap dari pasien

maupun keluarga pasien, melaksanakan tugas sebagai perekam medis yang

sesuai dengan kompetensinya, mendapatkan jaminan pelindungan terhadap

resiko kerja yang berhubungan dengan pekerjaanya sesuai ketentuan

peraturan perundangan-undangan dan memperoleh imbalan jasa profesinya.

Adapun kewajiban seorang perekam medis dalam melaksanakan

pekerjaan di pelayanan kesehatan antara lain, menghormati pasien serta

menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan,


18

membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sesuai dengan

program pemerintah, serta dalam memberikan data atau informasi yang

dibutuhkan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan

mematuhi standar pelayanan standar profesi dan Standar Prosedur

Operasional (SPO).

3. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perekam Medis Berdasarkan Beban Kerja

Menurut peraturan menteri dalam negeri No.12 tahun 2008

disebutkan bahwa ada beberapa aspek yang berpengaruh dalam perhitungan

beban kerja antara lain ;

a. Norma Waktu

Norma waktu merupakan waktu yang dipergunakan untuk

menyelesaikan tugas atau kegiatan.

b. Volume Kerja

Volume kerja merupakan sekumpulan tugas atau pekerjaan

yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun.

c. Jam Kerja Efektif

Jam kerja efektif adalah jam merupakan jam kerja yang harus

dipergunakan untuk menjalankan tugas, dimana jumlah jam kerja

formal dikurangi dengan jumlah jam kerja yang hilang karena tidak

bekerja (allowance) seperti melepas lelah, buang air, istirahat makan


19

dan sebagainya. Allowance rata-rata sekitar 25% dari jumlah jam kerja

formal.

Adapun perhitungan jam kerja efektif sebagai berikut ;

1) Untuk 5 Hari Kerja

Jumlah hari pertahun = 365 hari

Jumlah hari libur sabtu dan minggu = 104 hari

Jumlah hari libur nasional pertahun = 14 hari

Jumlah cuti pertahun = 12 hari

Jumlah hari kerja efektif = 365-104-14-12= 235

Jumlah jam kerja perminggu = 37,5 jam ( 37 jam 30 menit )

37,5 jam
Jumlah jam kerja perhari = = 7,5 jam (7 jam 30
5 hari

menit)

Allowance = 25% x 37,5 = 9,5 jam

Jam kerja efektif perhari = 75% x 7,5 jam = 5 jam 37 menit

= 337 menit dibulatkan 330

menit

= 5 jam 30 menit

Jam kerja efektif perminggu = 5 hari x 330 menit

= 1650 menit

Jam kerja efektif perbulan = 20 hari x 330 menit


20

= 6600 menit

Jam kerja efektif pertahun = 12 bulan x 6600 menit

= 79200 menit = 1320 jam =

1300 jam

2) Untuk 6 Hari Kerja

Jumlah hari pertahun = 365 hari

Jumlah libur hari minggu = 52 hari

Jumlah hari libur nasional pertahun = 14 hari

Jumlah cuti pertahun = 12 hari

Jumlah hari kerja efektif = 365-52-14-12= 287

Jumlah jam kerja perminggu = 37,5 jam ( 37 jam 30 menit )

37,5 jam
Jumlah jam kerja perhari = = 6,5 jam (6 jam 5
6 hari

menit)

Allowance = 25% x 37,5 = 9,5 jam

Jam kerja efektif perhari = 75% x 6,5 jam = 4 jam 40 menit

= 280 menit dibulatkan 275

menit

= 4 jam 35 menit

Jam kerja efektif perminggu = 6 hari x 275 menit

= 1650 menit
21

Jam kerja efektif perbulan = 24 hari x 275 menit

= 6600 menit

Jam kerja efektif pertahun = 12 bulan x 6600 menit

= 79200 menit = 1320 jam =

1300 jam

4. Kebutuhan Tenaga Perekam Medis Dengan Menggunakan Metode

Workload Indicator Staff Need (WISN)

Work Load Indicator Staff Need (WISN) merupakan indikator yang

menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana pelayanan kesehatan

berdasarkan beban kerja sehingga alokasi/relokasi akan lebih mudah dan

rasional. Tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga Perekam Medis dan

Informasi Kesehatan (PMIK) yaitu orang yang mengumpulkan, menyimpan,

mengolah, menyampaikan data dan informasi pelayanan kesehatan pasien

yang berkualitas tinggi, dengan memperhatikan aspek hukum dan etika

profesi dalam menjamin fungsi-fungsi rekam medis dan informasi kesehatan

(Siswanti, 2018).

Adapun beberapa kelebihan dalam menggunakan metode WISN

adalah, mudah digunakan, mudah dioperasikan, komprehensif, realistis dan

secara teknis mudah diaplikasikan atau diterapkan.

Langkah-langkah perhitungan tenaga menggunakan metode WISN,

sebagai berikut :
22

a. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia

Waktu kerja tersedia adalah waktu kerja efektif selama satu

tahun untuk masing-masing kategori tenaga atau petugas yang bekerja

disuatu unit atau institusi rumah sakit. Adapun rumus yang digunakan

dalam penetapan waktu kerja tersedia, antara lain :

Waktu Kerja Tersedia = {A - (B + C + D + E)} x F

Keterangan :

A = Hari kerja, sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku di

rumah sakit.

B = Cuti tahunan (12 hari kerja).

C = Pelatihan dan pendidikan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

rumah sakit.

D = Hari libur nasional, sesuai dengan keputusan bersama menteri

terkait dengan libur nasional.

E = Ketidak hadiran kerja karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau

tanpa pemberitahuan/ijin.

F = Waktu kerja, sesuai dengan peraturan yang ada di rumah sakit.

Berdasarkan waktu dan hari kerja telah ditetapkan dalam

Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan pasal 77

ayat 1.
23

1). 7 (tujuh) jam 1 (satu) dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu)

minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu;

atau

2). 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1

(satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu)

minggu.

b. Menetapkan Unit Kerja Dan Kategori Sumber Daya Manusia

Beberapa data dan informasi yang dibutuhkan dalam penetapan

unit kerja dan kategori sumber daya manusia, yaitu :

1) Peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga

kesehatan

2) Data pegawai berdasarkan pendidikan yang bekerja pada tiap unit

kerja rekam medis.

3) Struktur organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi di masing-

masing unit.

4) Keputusan direktur rumah sakit tentang pembuatan unit kerja rekam

medis.

5) Peraturan perundang-undangan mengenai jabatan fungsional.

6) Standar profesi, standar pelayanan dan Standar Prosedur

Operasional (SPO) dalam unit kerja rekam medis.


24

c. Menyusun Standar Beban Kerja

Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja

selama satu tahun per kategori SDM, yang disusun berdasarkan waktu

kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan rata-rata waktu dan waktu

yang tersedia pertahun yang dimiliki oleh masing-masing kategori

tenaga (Nuryati dkk, 2012).

Rumus perhitungan standar beban kerja adalah sebagai berikut :

Waktu Kerja Tersedia


Standar Beban Kerja = Rata - Rata Waktu Per Kegiatan

Adapun data yang diperlukan, yaitu :

1) Standar beban kerja.

2) Waktu kerja tersedia.

3) Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan

pokok.

Rata-rata waktu adalah suatu waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh masing-

masing tenaga pada unit kerja. Kebutuhan waktu dalam menyelesaikan

sangatlah bervariasi, yang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu,

standar pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO), sarana dan

prasarana yang tersedia serta kompetensi yang dimiliki oleh masing-


25

masing SDM. Selain itu, rata-rata waktu ditetapkan berdasarkan dari

berbagai pengalaman dan pengamatan pada saat bekerja dan hasil dari

kesepakatan bersama, yang memiliki tujuan untuk memperoleh data

terhadap rata-rata waktu yang cukup akurat dan dapat dijadikan sebagai

acuan.(Kepmenkes RI, 2004)

d. Menyusun Standar Kelonggaran

Penyusunana standar kelonggaran memliki tujuan untuk

memperoleh faktor kelonggaran tiap kategori SDM, yang meliputi jenis

kegiatan dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan suatu kegiatan

yang tidak terkait langsung atau dipengaruhi oleh tinggi rendahnya

kualitas atau jumlah kegiatan pokok per pelayanan.

Rumus perhitungan standar kelonggaran adalah sebagai berikut :

Rata-Rata Waktu
Standar Kelonggaran =
Waktu Kerja Tersedia

e. Perhitungan Kebutuhan Tenaga

Adapun rumus perhitungan tenaga sebagai berikut :

Kuantitas Kegiatan Pokok


Kebutuhan tenaga = +Sandar Kelonggaran
Standar Beban Kerja

Data yang dibutuhkan dalam perhitungan kebutuhan tenaga yaitu :


26

1) Waktu kerja tersedia.

2) Standar Beban Kerja.

3) Standar Kelonggaran.

4) Kuantitas kegiatan pokok per unit kerja selama satu tahun.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan penjabaran lebih lanjut dari desain

rangkuman hasil penelitian dengan jenis literature review. Literatur review

merupakan kegiatan yang berfokus terhadap sebuah topik spesifik yang

menjadi minat untuk mengkaji kembali isi naskah yang telah dipublikasikan

oleh akademisi atau peneliti lain sebelumnya terkait dengan topik yang diteliti

(Florida, 2020).

Penulis melakukan review terhadap lima jurnal yang berkaitan dengan

kebutuhan tenaga perekam medis berdasarkan beban kerja di unit filing. Dari

lima jurnal yang dilakukan review, tiga jurnal menggunakan jenis penelitian

deskriptif dengan metode observasi, satu jurnal menggunakan desain penelitian

kualitatif dengan metode observasi, dan satu jurnal menggunakan penelitian

deskriptif dengan metode kualitatif.

B. Sumber Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder. Menurut Wardiyanta (dalam sugiarto, 2017) data sekunder

27
28

merupakan data atau informasi yang diperoleh tidak secara langsung dari

narasumber melainkan diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti terdahulu.

C. Kata Kunci

Dalam pencarian artikel atau jurnal menggunakan kata kunci

(keywords) yang digunakan agar pencarian lebih spesifik sehingga akan

mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang akan di review. Kata

kunci (keywords) yang digunakan dalam penyusunan literature review ini yaitu

“Analisis Beban Kerja And Di Unit Penyimpanan Or Filling Di Rumah Sakit”.

D. Database Pencarian

Adapun database pencarian literature yang digunakan yaitu database

jurnal nasional terakreditasi yang diperoleh pada Google Scholar.

E. Strategi Pencarian

Strategi dalam pencarian literature ini adalah penggunaan bolean

system yaitu perintah yang digunakan pada mesin pencarian seperti penggunaan

kata AND, OR, NOT pada kata kunci.


29

Dalam penelitian ini strategi pencariannya yaitu :

Tabel 1
Strategi Pencarian Jurnal

DATABASE STRATEGI PENCARIAN JURNAL

Google Scholar Analisis Beban Kerja And Di Unit


Penyimpanan Or Filling Di Rumah Sakit.

F. Kriterian Inklusi Dan Eksklusi

Kriterian inklusi adalah kriteria atau syarat yang perlu di penuhi artikel

agar bisa diambil sebagai sampel dan dijadikan data untuk dilakukan literature

review. Sedangkan kriteria eksklusi adalah indikator yang di temukan pada

artikel tetapi tidak dapat diambil sebagai sampel dalam proses literature review

(Notoatmodjo, 2018). Adapun kriteria inklusi dan kriteria eksklusi pada

literature ini yaitu:

Tabel 2
Kriteria Inklusi dan Eksklusi

INKLUSI EKSKLUSI

Artikel tahun 2017-2021. Artikel di bawah tahun 2017


Waktu kerja tersedia di unit filling.Artikel hanya menampilkan
abstrak/tidak full text.
Standar beban kerja yang ada di unit Perhitungan beban kerja di unit
filling. rekam medis.

Kebutuhan tenaga perekam medis di Perhitungan beban kerja di unit


unit filling. pendaftaran.
30

Pada tabel di atas menjelaskan bahwa artikel yang diambil adalah

artikel yang memenuhi kriteria inklusi yang telah kita tetapkan sedangkan

apabila memenuhi kriteria eksklusi maka tidak diambil.

G. Sintesis Hasil Literature

1. Hasil Pencarian Literature

Berdasarkan hasil pencarian jurnal database ( Google Scholar)

dengan menggunakan kata kunci ( Keywords ) Analisis Beban Kerja And

Di Unit Penyimpanan Or Filling Di Rumah Sakit penulis mendapatkan

hasil 1.610 jurnal. Kemudian dilakukan proses filter penggunaan rentang

khusus yaitu tahun 2017-2021 sehingga ditemukan 828 jurnal. Kemudian

jurnal dikeluarkan karena tidak sesuai kriteria inklusi dan eksklusi terdapat

443 jurnal, adapun jurnal yang dapat di akses sebanyak 385 jurnal, dan dari

385 ada 380 jurnal dikeluarkan karena tidak berfokus pada pembahasan

jurnal waktu kerja tersedia di unit filling, tidak berfokus pada pembahasan

jurnal standar beban kerja yang ada di unit filling, tidak berfokus pada

pembahasan artikel kebutuhan tenaga perekam medis di unit filling dan

jurnal hanya menampilkan abstak atau tidak full text. Sehingga jurnal yang

tersisa adalah 5 jurnal dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan

semuanya full text. Hasil seleksi artikel digambarkan dalam metode


31

PRISMA (Preferred Reporting Items For Systematic Review And Meta

Analysis).

pencarian literature
sesuai dengan topik
penelitian melalui google
scholar.
( n = 1.610 )

Dikeluarkan ( n= 443 )
Proses filter rentang khusus Tidak berfokus pada pembahasan
2017-2021 artikel kebutuhan tenaga perekam
( n= 828 ) medis berdasarkan beban kerja di unit
filling.

Dikeluarkan ( n= 380 )
Jurnal yang dapat di akses .
( n= 385 ) 1. Artikel di bawah tahun 2017.
2. Tidak berfokus pada pembahasan
artikel waktu kerja tersedia di unit
filling.
3. Tidak berfokus pada pembahasan
Jurnal yang sesuai dengan
artikel standar beban kerja yang
kriteria inklusi dan eksklusi. ada di unit filling.
( n= 5 ) 4. Tidak berfokus pada pembahasan
artikel kebutuhan tenaga perekam
medis di unit filling.
5. Artikel hanya menampilkan
Jurnal yang digunakan
abstrak/tidak full text
dalam penelitian.
( n= 5 )

Gambar 1.
PRISMA (Preferred Reporting Items For Systematic Review And Meta Analisys)
32

2. Daftar Artikel Yang Memenuhi Kriteria

a. Analisis Beban Kerja Tenaga Filing Rekam Medis (Studi Kasus Rumah

Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar).

b. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja RM Bagian Filling dengan Metode

WISN Di RSPP.

c. Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Rekam Medis Di Unit

Filing.

d. Analisis Sumber Daya Manusia Terhadap Beban Kerja Di Bagian

Penyimpanan Rekam Medis Menggunakan Metode WISN (Workload

Indicator Of Staffing Need) Di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam

Malik Medan.

e. Analisis Beban Kerja Petugas Filling Rekam Medis Rawat Jalan dengan

Metode WISN Di RSU Haji Surabaya Tahun 2020.


H. Ekstraksi Data

Tabel 3
Ekstraksi Data

Tenaga
Perekam
Waktu Kerja Beban Medis Yang
Desain Populasi
No. Judul Artikel Pengarang Tahun Tersedia Di Kerja Di Masih
Penelitian (Sampel)
Unit Filing Unit Filing Dibutuhkan
Di Unit
Filing

33
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pada bab ini penulis mendeskripsikan beberapa sumber dari literature

review tentang “Tinjauan Kebutuhan Tenaga Perekam Medis Berdasarkan

Beban Kerja Di Unit Filing”. Penulis melakukan pencarian dan pengumpulan

artikel ilmiah pada periode 2017-2021.

Berdasarkan hasil pencarian literature, penulis menemukan lima

artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian tersebut berhubungan

dengan tinjauan kebutuhan tenaga perekam medis berdasarkan beban kerja di

unit filing. Adapun hasil literature yang penulis dapatkan disajikan berdasarkan

tabel penyajian hasil literature sebagai berikut.

34
Tabel 4
Karakteristik dan Literature Review

No. Nama Penulis Nama Judul Metode (Desain, Hasil Penelitian Sumber
(Tahun) Jurnal Populasi Database
(Vol, no) Variabel)
Waktu Beban kerja Tenaga perekam
kerja di unit filing medis yang
tersedia di masih
unit filing dibutuhkan di
unit filing
1 Thabran Talib Jurnal Analisis Beban Kerja Deskriptif dengan Waktu Beban kerja Tenaga perekam Google
(2018) Manajemen Tenaga Filing Rekam Pendekatan kerja di unit filing medis yang ada Scholar
Informasi Medis Rumah Sakit Observasi tersedia di adalah 324 di unit filing 0
Kesehatan Ibu Dan Anak unit filing DRM petugas dan
Indonesia Bahagia Makassar Perekam Medis Di adalah masih
(Vol.6 No.2) Unit Filing. 1501.5 dibutuhkan
jam/tahun penambahan 1
petugas
2 Aisyah Fajri Jurnal Analisis Kebutuhan Deskriptif dengan Waktu Beban kerja Tenaga perekam Google
Filani, Rekam Tenaga Kerja RM Pendekatan kerja di unit filing medis yang ada Scholar
Mochammad Medik Dan bagian Filling dengan Kualitatif tersedia di adalah di unit filing 3
Choirul Informasi Metode WISN Di unit filing 10313 DRM petugas dan
Roziqin, Feby Kesehatan RSPP Perekam Medis Di adalah masih
Erayatini (Vol.2 No.1) Unit Filing. 1547 dibutuhkan
(2020) jam/tahun penambahan
25 petugas
3 Rizki Fadila Jurnal Analisis Kebutuhan Kualitatif dengan Waktu Beban kerja Tenaga perekam Google
(2019) Rekam Sumber Daya Metode Observasi kerja di unit filing medis yang ada Scholar
Medis dan Manusia Rekam tersedia di adalah di unit filing 4
Informasi Medis Di Unit Filing Perekam Medis Di unit filing 246.114 petugas dan
Kesehatan Unit Filing. adalah DRM masih
(Vol.2 No.1) 2248 dibutuhkan
jam/tahun penambahan 2
petugas

35
4 Zulham Andi Jurnal Ilmiah Analisis Sumber Deskriptif dengan Waktu Beban kerja Tenaga perekam Google
Ritonga Perekam dan Daya Manusia Metode Observasi kerja di unit filing medis yang ada Scholar
(2017) Informasi Terhadap Beban tersedia di adalah di unit filing 11
Kesehatan Kerja Di Bagian Perekam Medis Di unit filing 359.831 petugas dan
Imelda Penyimpanan Rekam Unit Filing. adalah DRM masih
(Vol.2 No.1) Medis Menggunakan 2056 dibutuhkan
Metode WISN jam/tahun penambahan 4
(Workload Indicator petugas
Of Staffing Need) Di
Rumah Sakit Umum
Pusat H. Adam Malik
Medan
5 Nur Hasanah Jurnal Analisis Beban Kerja Deskriptif dengan Waktu Beban kerja Tenaga perekam Google
Ayu P, Novita Rekam Petugas Filling Metode Observasi kerja di unit filing medis yang ada Scholar
Nuraini, Yuni Medik dan Rekam Medis Rawat tersedia di adalah di unit filing 6
Astuti Informasi Jalan Dengan Metode Perekam Medis Di unit filing 49.952 DRM petugas dan
(2020) Kesehatan WISN Di RSU Haji Unit Filing. adalah masih
(Vol.2 No.1) Surabaya 1.885 dibutuhkan
jam/tahun penambahan 2
petugas

36
37

Berdasarkan tabel 4, di atas dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Waktu Kerja Tersedia Di Unit Filing

Waktu kerja tersedia di unit filing rekam medis, di Rumah Sakit

Ibu Dan Anak Bahagia Makassar adalah 1501.5 jam/tahun, hasil peneliti

(Thabran Talib, 2018), penelitian mengenai Analisis Kebutuhan Tenaga

Kerja RM bagian Filling dengan Metode WISN Di RSPP, waktu kerja

tersedia di unit filing adalah 1547 jam/tahun, hasil penelitian (Filani et al.,

2020), penelitian mengenai Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Rekam Medis Di Unit Filing Di Rumah Sakit Permata Bunda, waktu kerja

tersedia di unit filing adalah 2248 jam/tahun, hasil penelitian (Fadila,

2019), penelitian mengenai Analisis Sumber Daya Manusia Terhadap

Beban Kerja Di Bagian Penyimpanan Rekam Medis Menggunakan

Metode WISN (Workload Indicator Of Staffing Need) Di Rumah Sakit

Umum Pusat H. Adam Malik Medan, waktu kerja tersedia di unit filing

adalah 2056 jam/tahun, hasil penelitian (Ritonga, 2017), penelitian

mengenai Analisis Beban Kerja Petugas Filling Rekam Medis Rawat Jalan

Dengan Metode WISN Di RSU Haji Surabaya, waktu kerja tersedia di unit

filing adalah 1.885 jam/tahun, hasil penelitian (P, et al., 2020).

2. Beban Kerja Di Unit Filing

Beban kerja di unit filing rekam medis di Rumah Sakit Ibu Dan

Anak Bahagia Makassar adalah 324 DRM, hasil penelitian (Thabran Talib,

2018), penelitian mengenai Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja RM bagian


38

Filling dengan Metode WISN Di RSPP, memiliki beban kerja 10313

DRM, hasil penelitian (Filani et al., 2020), penelitian mengenai Analisis

Kebutuhan Sumber Daya Manusia Rekam Medis Di Unit Filing Di Rumah

Sakit Permata Bunda, memiliki beban kerja 246.114 DRM, hasil

penelitian (Fadila, 2019), penelitian mengenai Analisis Sumber Daya

Manusia Terhadap Beban Kerja Di Bagian Penyimpanan Rekam Medis

Menggunakan Metode WISN (Workload Indicator Of Staffing Need) Di

Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan, memiliki beban kerja

359.831 DRM, hasil penelitian (Ritonga, 2017), penelitian mengenai

Analisis Beban Kerja Petugas Filling Rekam Medis Rawat Jalan Dengan

Metode WISN Di RSU Haji Surabaya, memiliki beban kerja 49.952 DRM,

hasil penelitian (P, et al., 2020).

3. Kebutuhan Tenaga Perekam Medis Di Unit Filing

Jumlah kebutuhan tenaga di unit filing rekam medis , di Rumah

Sakit Ibu Dan Anak Bahagia Makassar dibutuhkan 1 petugas rekam medis,

hasil penelitian (Thabran Talib, 2018), penelitian mengenai Analisis

Kebutuhan Tenaga Kerja RM bagian Filling dengan Metode WISN Di

RSPP, dibutuhkan penambahan tenaga sebanyak 25 petugas rekam medis,

hasil penelitian (Filani et al., 2020), penelitian mengenai Analisis

Kebutuhan Sumber Daya Manusia Rekam Medis Di Unit Filing Di Rumah

Sakit Permata Bunda, dibutuhkan penambahan tenaga sebanyak 2 petugas

rekam medis, hasil penelitian (Fadila, 2019), penelitian mengenai Analisis


39

Sumber Daya Manusia Terhadap Beban Kerja Di Bagian Penyimpanan

Rekam Medis Menggunakan Metode WISN (Workload Indicator Of

Staffing Need) Di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan,

dibutuhkan penambahan tenaga sebanyak 4 petugas rekam medis,

penelitian mengenai Analisis Beban Kerja Petugas Filling Rekam Medis

Rawat Jalan Dengan Metode WISN Di RSU Haji Surabaya, dibutuhkan

penambahan 2 petugas rekam medis, hasil penelitian (P, et al., 2020).

B. Pembahasan

1. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia

Dalam menetapkan perhitungan waktu kerja tersedia dijelaskan

bahwa waktu kerja tersedia adalah waktu kerja efektif selama satu tahun

untuk masing-masing kategori tenaga atau petugas yang bekerja disuatu

unit atau institusi rumah sakit. Berdasarkan hasil review dari 5 penelitian

waktu kerja yang dibutuhkan sebagai berikut (Thabran Talib, 2018) waktu

kerja tersedia yaitu 1501.5 jam/tahun, (Filani et al., 2020) waktu kerja

tersedia yaitu 1547 jam/tahun atau , (Fadila, 2019) waktu kerja tersedia

yaitu 2248 jam/tahun, (Ritonga, 2017) waktu kerja tersedia yaitu 2056

jam/tahun, (P, et al., 2020) waktu kerja tersedia yaitu 1.885 jam/tahun.

Adapun rumus yang digunakan dalam penetapan waktu kerja

tersedia, antara lain :

Waktu Kerja Tersedia = {A - (B + C + D + E)} x F


40

Keterangan :

A = Hari kerja, sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku

di rumah sakit.

B = Cuti tahunan (12 hari kerja).

C = Pelatihan dan pendidikan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku

di rumah sakit.

D = Hari libur nasional, sesuai dengan keputusan bersama menteri

terkait dengan libur nasional.

E = Ketidak hadiran kerja karena alasan sakit, tidak masuk dengan

atau tanpa pemberitahuan/ijin.

F = Waktu kerja, sesuai dengan peraturan yang ada di rumah sakit.

Berdasarkan dari rumus di atas mengenai perhitungan waktu

kerja yang digunakan pada jurnal telah sesuai dan sejalan dengan teori

(Siswati, 2018).

Berdasarkan dari hasil review yang dilakukan pada 5 artikel,

maka peneliti dapat mengemukakan pendapat bahwa, perhitungan waktu

kerja dan hari kerja berbeda-beda pada setiap rumah sakit, untuk itu pada

variabel waktu kerja tersedia sebaiknya menyesuaikan dengan peraturan

atau kondisi yang ada di rumah sakit. Seperti yang telah diatur pada

undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 77

ayat 1.
41

a). 7 (tujuh) jam 1 (satu) dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk

6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau

b). 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu

untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

Seperti pada penelitian yang dilakukan (Thabran Talib,2018)

Terdapat 7 jam, penelitian (Filani et al., 2020) terdapat 7 jam, penelitian

(Fadila,2019) terdapat 8 jam, (Ritonga, 2017) terdapat 8 jam dan (P, et al.,

2020) 8,5 jam.

2. Menyusun Standar Beban Kerja

Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja

selama satu tahun per kategori SDM, yang disusun berdasarkan waktu kerja

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan rata-rata waktu dan waktu yang

tersedia pertahun yang dimiliki oleh masing-masing kategori tenaga.

Berdasarkan hasil penelitian dari 5 penelitian beban kerja yang

diperoleh yaitu, dari penelitian (Thabran Talib, 2018) diperoleh beban kerja

sebesar 324 DRM, (Filani et al., 2020) beban kerja sebesar 10313 DRM,

(Fadila, 2019) beban kerja sebesar 246.114 DRM, (Ritonga, 2017) beban

kerja sebesar 359.831 DRM, dan (P, et al., 2020) beban kerja sebesar

49.952 DRM.
42

Rumus yang digunakan sebagai berikut :

waktu Kerja Tersedia


Standar Beban Kerja=
Rata-Rata Waktu Per Kegiatan

Berdasarkan rumus perhitungan standar beban kerja yang

digunakan pada jurnal telah sesuai dan sejalan dengan teori (Nuryati dkk,

2012).

Dari hasil review yang dilakukan pada 5 artikel, maka penulis

dapat mengemukakan bahwa, terdapat jumlah beban kerja di unit filing

pada setiap rumah sakit berbeda-beda, sesuai dengan kegiatan pokok yang

petugas lakukan di unit filing pada tiap rumah sakit, dimana volume beban

kerja paling tinggi pada 5 artikel adalah pada aktivitas atau proses mencari

berkas rekam medis dan memasukkan berkas rekam medis pada rak

penyimpanan, maka perhitungan beban kerja dalam kegiatan menghitung

rata-rata waktu kerja waktu perkegiatan di unit filing, sebaiknya dilakukan

oleh petugas yang kompeten dan memiliki pengalaman dibidangnya,

dimana jika dilakukan oleh petugas yang kompeten di bidangnya dapat

berpengaruh pada keakuratan rata-rata waktu perkegiatan dan apabila

jumlah volume beban kerja di unit filing tinggi, sebaiknya perluh adanya

pembahan petugas agar petugas tidak merasa kewalahan. sesuai yang

dijelaskan pada (Kepmenkes RI 81, 2004).


43

3. Kebutuhan Tenaga Di Unit Filing

Adapun rumus perhitungan tenaga sebagai berikut :

Kuantitas Kegiatan Pokok


Kebutuhan Tenaga= Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja

Untuk memperoleh perhitungan petugas rekam medis per unit

kerja terkhususnya di unit filing selama satu tahun, berdasarkan dari 5

penelitian pada tabel 4, semua penelitian masih dibutuhkan penambahan

tenaga dengan jumlah kebutuhan tenaga yang berbeda yaitu pada penelitian

(Thabran Talib, 2018) dengan jumlah kebutuhan tenaga 1 orang, dari hasil

penelitian diketahui belum ada perekam medis yang bertugas di ruang

filing rekam medis dan selama ini yang bertugas di ruang filing rekam

medis adalah petugas dibagian pendaftaran pasien yang merangkap sebagai

petugas filing yang dapat mengakibatkan pelayanan yang di berikan kepada

pasien menjadi kurang baik. Pada penelitian (Filani et al., 2020) tenaga

perekam medis yang sudah ada di unit filing yaitu 3 orang dan dari hasil

penelitian diketahui jumlah tenaga perekam medis yang masih dibutuhkan

sebanyak 25 orang, penelitian (Fadila, 2019) dengan jumlah tenaga

perekam medis yang sudah ada yaitu 4 orang sehingga masih dibutuhkan

tenaga sebanyak 2 orang pada aktivitas memasukkan berkas kedalam rak

penyimpanan, dimana proses yang paling lama dan sering terjadi


44

penumpukan berkas rekam medis untuk dimasukkan kedalam rak

penyimpanan, penelitian (Ritonga, 2017) dengan jumlah tenaga perekam

medis yang sudah ada yaitu 11 orang sehingga masih dibutuhkan tenaga

sebanyak 4 orang jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan di unit filing rekam

medis 15 orang, penelitian (P, et al, 2020) dengan jumlah kebutuhan tenaga

yang sudah ada yaitu 6 orang sehingga masih dibutuhkan tenaga perekam

medis di unit filing 2 orang yang bertugas di unit filing , jadi jumlah tenaga

yang dibutuhkan di unit filing adalah 8 orang.

Dari hasil review yang dilakukan pada 5 artikel, maka penulis

dapat mengemukakan bahwa, perekam medis yang ada pada tiap

pelayanan kesehatan masih kekurangan petugas, untuk itu perlu adanya

penambahan petugas, agar sesuai dengan beban kerja dengan jumlah tenaga

yang ada pada unit filing di setiap pelayanan kesehatan. Apabila jumlah

tenaga dan beban kerja tidak sesuai maka petugas akan merasa kelelahan

pada saat bekerja yang mengakibatkan menurunnya produktifitas kerja

sehingga dapat mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.

untuk itu sebaiknya perencanaan kebutuhan sumber daya manusia, dapat

mengikuti peraturan yang telah ditetapkan pada (Kepmenkes RI, 81 2004)

untuk mengetahui kebutuhan sumber daya manusia dapat ditentukan

berdasarkan kebutuhan akibat banyaknya beban petugas kesehatan.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil review ke 5 artikel yang telah penulis jabarkan

dapat diketahui jumlah perekam medis pada unit filing masih kurang, bahkan

masih ada yang belum mempunyai perekam medis di unit filing, sehingga tugas

yang ada di unit filing, dikerjakan oleh petugas yang ada di unit pendaftaran,

adapun waktu kerja tersedia pada setiap pelayanan kesehatan berbeda-beda,

dari 5 artikel yang di review 2 artikel memiliki 7 jam kerja perhari dan 3 artikel

memiliki 8 jam kerja perhari, sesuai dengan kebijakan yang berlaku di rumah

sakit, begitupun dengan jumlah beban kerja pada setiap pelayanan kesehatan

berbeda-beda , dimana dari 5 artikel beban kerja yang paling banyak yaitu pada

aktivitas pencarian berkas rekam medis dan penyimpanan berkas rekam medis,

apabila jumlah beban kerjanya tinggi sedangkan jumlah perekam medis sedikit

dapat berdampak pada petugas dimana petugas akan merasa kewalahan dalam

mengerjakan tugasnya, hal itu dapat berpengaruh pada mutu pelayanan rekam

medis terkhususnya pelayanan pada unit filing rekam medis.

45
46

B. Saran

1. Bagi rumah sakit, sebaiknya senantiasa melakukan evaluasi mengenai

jumlah tenaga yang ada dengan beban kerja, karena apabila jumlah tenaga

tidak sesuai dengan beban kerja akan berpengaruh pada mutu pelayanan.

2. Sebaiknya melakukan penambahan perekam medis di unit filing, karena

tidak sesuai antara beban kerja dengan jumlah tenaga yang ada.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dikembangkan lebih luas lagi tentang

kebutuhan tenaga perekam medis berdasarkan beban kerja di unit filing.


DAFTAR PUSTAKA

Depkes,RI.(2008). Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:


129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Menteri Kesehatan Republik Indonesia In Nomor Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4355 Nomor Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400.

Ery, R., & Rahayu, W. A. (2011). Manajemen Filing Dokumen Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Permata Indonesia.

Fadila, R. (2019). Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Rekam Medis di Unit
Filing. Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, 2(1), 48-52.

Filani, A. F., Roziqin, M. C., & Erawantini, F. (2020). Analisis Kebutuhan Tenaga
Kerja Rekam Medis (RM) Bagian Filling dengan Metode WISN di RS
Pertamina Pusat. J-REMI: Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan,
2(1), 125-133.

Hutauruk, P. M., & Gurning, M. M. B. (2020). Analisis Kebutuhan Sumber Daya


Manusia Terhadap Beban Kerja Di Bagian Rekam Medis Menggunakan
Metode (Work Load Indicator Staffing Need) Di Rumah Sakit Umum
Permatabunda Medan Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi
Kesehatan Imelda (JIPIKI), 5(2), 187-199.

Imanti, M., & Setyowati, M. (2015). Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasakan
Beban Kerja Unit Rekam Medis Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2015.
Diakses dari http://eprints. dinus. ac. id/id/eprin, 17489.
Khodriani, R., & Eni Mahawati, S. K. M. ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA
BERDASARKAN TEORI WISN DI BAGIAN FILING RSUD KOTA
SEMARANG TAHUN 2013.

Nuryati, N., Eko Pramono, A., & Wijayanti, A. (2013). Perencanaan Kebutuhan
Tenaga Rekam Medis Dengan Metode Workload Indicators Of Staffing Need
(Wisn) Di Puskesmas Gondokusuman Ii Kota Yogyakarta. Jurnal Manajemen
Informasi Kesehatan,, 1(2), 1-7.

Novianti, N. (2019). HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN


DI RUANG FILLING INSTALASI REKAM MEDIS RUMAH SAKIT. Jurnal
Kesehatan: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 9(02), 94-101.

47
48

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pedoman Analisis
Beban Kerja Di Lingkungan Departemen dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah. Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55. 2013. Penyelenggaraan


Rekam Medis. Jakarta: Permenkes RI.

PERMENKES RI No.269/MENKES/PER/III/2008. (2008). PERMENKESNRI


269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG REKAM MEDIS. In Permenkes Ri No
269/Menkes/Per/iii/2008.

Permenkes, R. I. (2018). No 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan


Perekam Medis. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.

Pranoto L. H., dan Retnowati. (2019). Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia
Perusahaan (6th ed.; M. S. F,ed. ). Jakarta : PPM Manajemen.
Purnamawati, N. H. A., Nuraini, N., & Astuti, Y. (2020). Analisis Beban Kerja
Petugas Filling Rekam Medis Rawat Jalan dengan Metode WISN di RSU Haji
Surabaya Tahun 2020. J-REMI: Jurnal Rekam Medik dan Informasi
Kesehatan, 2(1), 34-40.

Ritonga, Z. A. (2017). Analisis Sumber Daya Manusia terhadap Beban Kerja di


Bagian Penyimpanan Rekam Medis Menggunakan Metode Wisn (Workload
Indicator Of Staffing Need) di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik
Medan. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI),
2(1), 170-177.

Simamora, H. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi 3).


Siswati.(2018). Manajemen Unit Kerja II.

Sudra, R. I. (2017). Rekam Medis. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Talib, T. (2018). Analisis Beban Kerja Tenaga Filing Rekam Medis (Studi Kasus
Rumah Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar). Jurnal Manajemen Informasi
Kesehatan Indonesia (JMIKI), 6(2), 123-128.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga


Kerjaan.
49

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga


Kesehatan. Jakarta.

Yuliani, N. (2010). Analisis Keakuratan Kode Diagnosis Penyakit Commotio Cerebri


Pasien Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 Rekam Medik di Rumah Sakit Islam
Klaten. Infokes (Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan), 1(1),
17-31.
LAMPIRAN

L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1 Hasil Ekstraksi Data

Tenaga
Perekam
Waktu Kerja Beban Medis Yang
Desain Populasi
No. Judul Artikel Pengarang Tahun Tersedia Di Kerja Di Masih
Penelitian (Sampel)
Unit Filing Unit Filing Dibutuhkan
Di Unit
Filing
1 Analisis Beban Kerja Thabran 2018 Deskriptif Belum ada 1501.5 324 DRM 1 Petugas
Tenaga Filing Rekam Talib dengan Perekam Jam/Tahun
Medis (Studi Kasus Rumah Pendekatan Medis Di
Sakit Ibu Dan Anak Observasi Unit Filing.
Bahagia Makassar)
2 Analisis Kebutuhan Aisyah Fajri 2020 Deskriptif Terdapat 3 1547 10313 25 Petugas
Tenaga Kerja RM bagian Filani, dengan Perekam Jam/Tahun DRM
Filling dengan Metode Mochammad Pendekatan Medis Di
WISN Di RSPP Choirul Kualitatif Unit Filing.
Roziqin,
Feby
Erayatini
3 Analisis Kebutuhan Rizki Fadila 2019 Kualitatif Terdapat 4 134880 246.114 2 Petugas
Sumber Daya Manusia dengan Perekam Jam/Tahun DRM
Rekam Medis Di Unit Metode Medis Di
Filing Observasi Unit Filing.
4 Analisis Sumber Daya Zulham Andi 2017 Deskriptif Terdapat 11 2056 359.831 4 Petugas
Manusia Terhadap Beban Ritonga dengan Perekam Jam/Tahun DRM
Kerja Di Bagian Metode Medis Di
Penyimpanan Rekam Observasi Unit Filing.
Medis Menggunakan
Metode WISN (Workload
Indicator Of Staffing Need)
Di Rumah Sakit Umum
Pusat H. Adam Malik
Medan
5 Analisis Beban Kerja Nur Hasanah 2020 Deskriptif Terdapat 6 113.100 49.952 2 Petugas
Petugas Filling Rekam Ayu P, dengan Perekam Jam/Tahun DRM
Medis Rawat Jalan Dengan Novita Metode Medis Di
Metode WISN Di RSU Nuraini, Observasi Unit Filing.
Haji Surabaya Yuni Astuti
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Sri Wahyuni lahir di Manjalling, Kecamatan Bajeng Barat,

Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, pada tanggal 26 juni

1999 yang merupakan anak dari pasangan bapak Saparuddin dan

Ibu Nur Intang, penulis merupakan anak kedua dari dua

bersaudara. Adapun saudara penulis yaitu Supriadi. Penulis

selama perjalanan hidupnya telah menempuh pendidikan dari Taman Kanak-

Kanak hingga bangku kuliah, dimulai dari Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita

Manjalling di Gowa selama Tahun 2004-2005, lalu melanjutkan pendidikan Sekolah

Dasar Di SD Negeri 1 Manjalling selama 6 (enam) Tahun 2005-2011, setelah itu

melanjutkan ketingkat Sekolah Menengah Pertama yaitu SMP Negeri 1 Bajeng Barat

dengan lama belajar 3 (tiga) Tahun 2011-2014, kemudian melanjutkan pendidikan di

Sekolah Menengah Atas yaitu di SMA Negeri 1 Bajeng dari Tahun 2014-2017 hingga

akhirnya menempuh masa kuliah di Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi

Kesehatan di STIKES Panakkukang Makassar dari tahun 2018 hingga 2021.

Anda mungkin juga menyukai