Anda di halaman 1dari 26

Perubahan Organ Reproduksi Hewan Betina

selama Kebuntingan
1. Vulva:
Terjadi Pembengkakan yang khas akibat edema pada akhir kebuntingan dgn
gejala tampak banyak kerutan-kerutan pada vulva. Gambar di bawah
memperlihatkan edema vulva dengan sedikit kerutan-kerutan.

Kebuntingan hari ke 265


2. Cervik
- penambahan diameter seiring bertambahnya usia
kebuntingan
- sekresi servikal plug (cairan tebal) pada saluran servik
- fungsi: -barrier fisik
- melindungi uterus dari masuknya bakteri
- Insiden pecahnya sumbat servik krn insersi Gun IB terjadi
abortus.
- diameter servik > 8 cm setelah kelahiran sbg gejala klinis
Endometritis .
3. Uterus:
- Kelenjar pada endometrium sekresi susu uterus (milk uterine) sbg nutrisi
untuk embryo yang sedang bertumbuh sebelum dan setelah implantasi pada
dinding uterus.
- pertambahan diameter uterus seiring dengan pertambahan usia kebuntingan
(Tabel karakteristik kebuntingan pada Sapi)
- bertumbuhnya karunkula untuk memberi makan dan melindungi fetus yang
bertumbuh.
- selama kebuntingan, kontraksi meyometrium uterus minimal krn efek
progesteron block
- setelah kelahiran dapat terjadi Retensi plasenta apabila kotiledon dan
karunkula pada dinding uterus tidak terlepas
- bifurcatio uterus tidak teraba
- miometrium mengalami hipertropi untuk ekspansi ukuran uterus
Gambar perubahan yang dialami uterus saat non-bunting;
saat bunting dan setelah melahirkan (Involusi Uterus)

• Keterangan Gambar:
• Illustrasi secara diagramatis perubahan-
perubahan yang terjadi terhadap ukuran
dan bentuk uterus ruminasia selama
kebuntingan. Tiga gambar uteri yang
diperlihatkan: bagian sebelam dalam
mewakili uterus non-bunting; bagian
sebelah luar mewakili uterus bunting
sebelum kelahiran, dan bagian tengah
mewakili sebuah uterus setelah kelahiran
dalam proses involusi (Hafez,1987,5 Ed,p
57).
• Oviduct
- proses pergerakan zygot disepanjang oviduct
dalam waktu 3-4 hari.
• Ovarium
- produksi hormon kebuntingan (Progesteron)
pada Cl selama kebuntingan
- pada kebuntingan tua, besar Cl meliputi 2/3
besar total ovarium
Abnormalitas Alat Reproduksi Sapi Betina

Klassifikasi:
1. Abnormalitas Struktural
2. Abnormalitas Fungsional

Bertanggung jawab terhadap kejadian kasus infertilitas pada sapi


betina perah sebesar 10-20%.
1. Abnormalitas Struktural
- kasus Freemartinism
-kelahiran kembar anak sapi betina dan sapi jantan
-terjadi gangguan /abnormalitas pertumbuhan alat reproduksi sapi betina dara
Mekanisme:
-bersatunya placenta kedua embrio selama periode kebuntingan sehingga
bercampurnya sistem sirkulasi kedua embrio
- zat yang bertanggung jawab dalam pembentukan sistem reproduksi melintas
memasuki sistem sirkulasi embrio betina sehingga menghambat pertumbuhan ovarium
- terjadi juga penghambatan pertumbuhan pada organ oviduct, uterus, servik dan
sebagian vagina oleh zat yang dihasilkan testis yg sedang bertumbuh:
contoh:- 2 servik,;
-tidak ada salah satu kornua uteri dan;
- penyumbatan saluran oviduct.
2. Abnormalitas Fungsional
- disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon
-contoh:
-Kista Ovari
-Infeksi Oviduct
-Infeksi uterus (kasus pyometra)
Peranan Placenta terhadap Endokrinologi
Kebuntingan
• Fungsi placenta:
- membenamkan fetus ke dalam uterus maternal
- mendorong immunotoleransi lokal untuk mencegah penolakan fetus
- menyediakan oksigen dan nutrient yang berasal dari bagian maternal
- eliminasi sisa metabolisme (kotoran) fetus
- placenta memiliki banyak sumber signal molekul
- efeknya terhadap maternal atau fetus kompartment dan plasenta.
- Produksi sejumlah besar signal molekul di dalam placenta disebut fungsi
endokrin plasenta.
- kebanyakan signal molekul bekerja sebagai regulator lokal pertumbuhan,
differensiasi dan fungsi melali para, auto, juxta atau intracrine di dalam
placenta atau di dalam endometrium yang berdekatan.
• Produksi signal molekul dapat bersifat
perintah atau mengikuti program yang
ditentukan secara genetis.
• Tergantung spesies:
- hormon plasenta terus menerus meningkat di dalam sirkulasi maternal yang
dimulai pada periode tertentu kebuntingan
-contoh: Progesteron pada domba
Estrogen pada pada ruminansia domestik
Relaksin pada kucing , anjing dan kuda,
Placental Laktogen pada domba dan kambing
- refleksi terhadap pertambahan massa plasenta.
• Faktor Stress mempengaruhi fungsi endokrin
plasenta
Seperti:
-terbatasnya nutrisi
-Hypoxia
-Over-ekspose terhadap glococorticoids
-Signal yang mempengaruhi plasenta pada inisiasi kelahiran
Kondisi Patologis
• Terjadi perubahan fungsi endokrin plasenta
Contoh: gangguan kebuntingan seperti
abnormalitas fetus, intoksikasi atau placentitis.
Plasenta sebagai Organ Endokrin selama
periode Kebuntingan
Komposisi Plasenta:
1. Fetal villi-villi Chorion
2. Maternal Karunkula

Signal dari tropoblast periimplantasi


- sebelum implantasi dan plasentasi, tropoblas sebagai sumber signal penting untuk
terjadinya kebuntingan dan kelanjutan kebuntingan
Pada spesies poliestrus dan spontaneus ovulasi
- perlu signal untuk mempertahankan fungsi Corpus Luteum
- signal tersebut dapat bersifat luteotropik (manusia) atau antiluteolytic
(contoh ruminansia, babi dan kuda)

Pada ruminansia domestik:


-telah diidentifikasi Tropoblast-derived interferon Tau (IFT)
- Faktor penting untuk mempertahankan fungsi luteum selama awal
kebuntingan
- Bekerja dengan menekan ekspresi reseptor oxytocin
- Mengganggu jalur feedback positif antara korpus luteum dan
endometrium
• Pada spesies Monoestrus
Seperti Anjing:
- Tidak diperlukan senyawa luteotropik atau antiluteolitik pada awal
kebuntingan
- Karena fase luteal pada anjing betina berlangsung lebih lama dari periode
kebuntingan

Situasi yang berbeda terjadi pada spesies dengan ovulasi yang diinduksi
seperti : kelinci, kucing, ferrets dan camelid.
Pada Awal Kebuntingan:
-disamping jaminan supply progesteron
-perlu supply nutrisi dari endometrium
-penerimaan endometrium untuk implantasi
-differensiasi endometrium
-dimulainya plasentasi
-immunotoleransi lokal

Kesemuanya dikendalikan dan dimulai oleh signal molekul dari kompartmen


fetus dan maternal.
Steroidogenesis Plasental
Banyak ditemukan pada spesies mammalia kecuali anjing
- Berhubungan dengan produksi hormon progesteron dan estrogen dan
sedikit tentang androgen

Progesteron dan bioaktif progestogens


- Progesteron tidak dapat dipisahkan dengan kebuntingan mammalia
- berfungsi sebagai differensiasi endometrium, diamnya myometrium, penutupan
servik dan immunotoleransi lokal terhadap uterus yang berisi fetus
-Pada bbrp spesies, Cl sebagai sumber progesteron selama kebuntingan
- kontribusi progesteron plasenta minimal pada kambing dan babi.
- plasenta anjing tidak memproduksi progesteron
- Peranan progesteron plasenta terjadi pada waktu tertentu kebuntingan
-Pada spesies seperti: domba, kuda , dan manusia.
- terjadi peningkatan produksi progesteron pada periode tertentu

Pada sapi:
- Lisis Cl atau pengeluaran ovarium secara bedah pada hari kebuntingan
antara hari kebuntingan 180 sampai 240, kebuntingan dipertahankan.
- Cl lisis atau bedah pengeluaran ovarium setelah hari ke 240 kebuntingan
maka:
1/ segera terjadi abortus; atau
2/ periode kebuntingan lebih pendek/
3/ kebuntingan dipertahankan
Data di atas disimpulkan bahwa sintesis progesteron
plasentaadalah : Fenomena sementara

Seterusnya diketahui bahwa :


-jaringan progesterone plasental tidak berkurang selama kebuntingan
- aktivitas 3 betha hydroxysteroid dehydrogenase selama kebuntingan

Disimpulkan bahwa : terjadi peningkatan kebutuhan progesteron selama


kebuntingan akhir.
Memang peranan progesteron plasenta belum sepenuhnya dipahami,
Tetapi mungkin hormon ini penting untuk penciptaan konsentrasi lokal yang
tinggi pada bagian interface feto-maternal.
• Kemungkinan sumber progesteron plasenta berasal
dari produk sampingan dari proses sintesis hormon
steroid lain.
• Hipotesis berevolusi sebelumnya menyebut
progesteron plasenta memberi tekanan kpd plasenta
untuk memperpanjang kebuntingan
• Plasental progesteron sebelumnya melakukan kerja
yang lain kemudian berubah fungsi memperpendek
masa hidup korpus luteum.
• Sebelumnya Progesteron dikenal sebagai hormon
utama kebuntingan.
• Sekarang diketahui bahwa konsentrasi hormon
progesteron hanya sedikit atau tidak dapat diukur
pada hewan-hewan seperti: kuda, zebra, rock hyrax,
dan gajah.
• Pada kuda, pada awal plasental steroidogenesis
massiv, terdapat 5 alpha dihidroprogesteron dg
konsentrasi tinggi yang bersirkulasi, berperan sbg
progestogen potensil.
• Sumber:
• 1. Placental contribution to the endocrinology
of gestation and parturition ( Gerhard schuler
et al, 2018.
• 2.Anatomy of the Cow’s reproductive tract
(R.W Prange and R.T. Duby, University of
Massachusetts)

Anda mungkin juga menyukai