Anda di halaman 1dari 30

Fisiologi Haid

Pembimbing : Dr. dr. Abdurahman Laqif, Sp.OG(K)

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET – RSUD DR MOEWARDI
2023
Pendahuluan

● Menstruasi adalah siklus discharge fisiologik darah dan jaringan mukosa melalui
vagina dari uterus yang tidak hamil, dibawah kendali hormonal dan berulang secara
normal, biasanya interval sekitar 4 minggu (28 hari) tanpa adanya kehamilan selama
periode reproduktif pada wanita.

● Haid dikatakan normal bila didapatkan siklus haid tidak kurang dari 24 hari, tetapi
tidak melebihi 35 hari, lama haid 3-7 hari, dengan jumlah darah selama haid tidak
melebihi 80 ml
Siklus Hipofisis - hipotalamus

• Melibatkan sumbu Hipotalamus – Hipofisis – Ovarium


(sumbu H-H-O)

• Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar


estrogen dan progesteron menurun hipotalamus
mensekresi GnRh GnRh menstimulasi sekresi FSH
Perkembangan folikel de graaf ovarium dan produksi
estrogennya kadar estrogen mulai turun & GnRh
hipotalamus memicu hipofisis anterior utk mengeluarkan
LH

• LH mencapai puncak sekitar hari ke 13 atau ke 14 dari


siklus 28 hari

• Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi pada masa


ini, korpus luteum menyusut , kadar estrogen dan
progesteron menurun menstruasi
Pertumbuhan Folikel

● Saat lahir, dalam ovarium terdapat berjuta folikel, dan sebelum


puber tinggal 300.000 - 400.000
● Masing-masing ovum dilapisi selapis sel granulosa 🡪 folikel
primordial
● Setelah pubertas, karena rangsangan FSH dan LH, folikel
berkembang menjadi folikel primer → folikel antral → folikel
matang (Graaf).
lapis selPerkembangan Folikel
Tahapan

1.granulosa
Folikel Primodial 4. Folikel Tertier

dan lamina
basalis. Pembentukan antrum atau
rongga dalam folikel.
2. Folikel Primer
5. Folikel de Graaf
Oosit membesar, sel
folikel berbentuk kuboid
Antrum terisi estrogen
(sel granulosa) ada zona
dengan rongga yang
granulosa
besar dan sel granulosa
terdesak ke pinggir.
3. Folikel Sekunder

Oosit membesar, sel folikel


berbentuk kuboid (sel
granulosa) ada zona
granulosa
Folikulogenesis

● Folikel primordial tumbuh dan berkembang mencapai stadium ovulasi


atau atresia
● Folikulogenesis dapat dibagi menjadi dua fase.

○ Fase yang pertama, disebut juga preantral atau fase gonadotropin-


independen, ditandai dengan pertumbuhan dan diferensiasi folikel
terdiri dari fase folikel primordial, primer dan sekunder.

○ Fase yang kedua, disebut antral atau fase gonadotropin-


dependen, dipengaruhi oleh FSH, LH dan growth factor lainnya,
ditandai dengan peningkatan pesat dari ukuran folikel itu sendiri
(sampai kira-kira 25 mm)
● Folikulogenesis terdiri dari empat tingkatan perkembangan utama
o Pengambilan folikel dominan
o Perkembangan folikel preantral
o Penyeleksian dan pertumbuhan folikel Graaf
o Atresia folikel.
Ovulasi

Penting adanya LH Surge (lonjakan LH), untuk terjadinya ovulasi

● LH diyakini sebagai ovulatory hormon

● LH surge merangsang reseptor Progesteron, dan juga pelepasan PG dan


Histamin

● PGE dan Histamin menyebabkan vasodilatasi, peningkatan permeabelitas


kapiler, oedema, dan kontraksi otot polos, dan rusaknya serabut
kolagen pelepasan ovum dari folikel
Ovulasi ditandai dengan LH surge yang menginduksi reseptor progesteron dan
Cox-2

● Metabolit Cox-2 : Prostaglandin berperan pada ovulasi

● Cox-2 terutama diproduksi pada folikel preovulasi

● Inhibitor prostaglandin menghambat ovulasi pada berbagai spesies

● Inhibitor nonselektif seperti indometasin dan inhibitor selektif seperti NS-398


terbukti mengurangi jumlah ovulasi
Proses ovulasi secara morfologi juga ditentukan oleh posisi ruptur folikel

● Prostaglandin tipe E terutama E1 berperan penting pada penentuan posisi


ruptur folikel yang normal di apex sehingga oocyt terlepas kedaerah
periovarium PG terutama tipe E dan F berperan pada ovulasi, fertilisasi,
implantasi dan desidualisasi

● Indometasin inhibitor non selektif Cox mampu menghambat ovulasi &


mengubah posisi ruptur folikel dari apex ke basolateral
Pemeriksaan Ovulasi

● Suhu Badan Basal

● Sitologi vaginal

● Mukosa lendir cerviks (Spinbarkeit, elastisitas 10-20 cm, Fern-test & tes daun
pakis haji)

● Biopsi endometrium

● USG

● Hormonal
● Oviduct/Fallopian tube menggerakkan oocyt menuju uterus dengan aktivitas
silia dan kontraksi otot tuba

● Setelah oocyt keluar, sel granulosa dan teka interna yang tertinggal berubah
menjadi sel lutein, keseluruhan disebut korpus luteum. Proses ini disebut
luteinisasi (korpus luteum akan memproduksi lebih banyak progesteron dan
estrogen serta mensekresi hormon inhibin yang menghambat sekresi
gonadotropin

● Bila tidak ada kehamilan, korpus luteum involusi setelah 12 hari. (Setelah itu,
sekresi hormon progesteron, estrogen dan inhibin berkurang. Sehingga
menghilangkan umpan balik negatif terhadapnhipofisis untuk mensekresikan
FSH dan LH. Kemudian siklus ovarium akan dimulai pada bulan berikutnya
Hormon Ovarium - Estrogen

Disekresi oleh : Aktivitas Estrogen


Uterus dan
organ kelamin
- Folikel Ovarium

Tuba Fallopi
- Korteks Adrenal

- Plasenta saat kehamilan


luar wanita
Kelenjar
Tiga macam estrogen : Tulang,
mammae Kulit,
Metabolisme
Intraseluler
dan deposit
Penyebaran
- ß estradiol
- Estron
- Estriol
lemak
Keseimbanga
rambut
n elektrolit
Estrogen

● Responsible for female contour

● Estrogens are also responsible for female secondary sex characteristics as :


Deposition of fat in the breasts and hips, Increased water retention cause
edema, Increases mucle development, Affects calcium metabolism, Stimulates
of breast development, and Mediates female sexual behaviour
Progesteron

Aktivitas terhadap organ :

● Uterus

● Tuba Fallopi

● Kelenjar Mammae

● Keseimbangan Elektrolit
Prolaktin
Pengaruh prolaktin terhadap ovulasi

● Hipotalamus terutama mensekresikan PIH

● PIH menekan sekresi prolaktin di adenohipofisis

● Prolaktin mengganggu fungsi gonadotropin pada tingkat ovarium

● 15-20 % Wanita amenorhea mengalami hiperprolaktinemia

● Prolaktin meningkat pada olahraga berat, stress psikologi pembedahan, dan


stimulasi papila mamae.

● Bila sekresi prolaktin diturunkan, daur mens akan normal dan kesuburan pulih
kembali.
Siklus Endometrium

Endometrium terdiri atas dua lapis :

● Lapis Fungsional, yang mengelupas saat menstruasi

● Lapis Basal, yang tidak mengelupas saat menstruasi

Tiga Siklus Endometrium:

● Proliferasi

● Sekresi

● Deskuamasi / Menstruasi
Perubahan Histologis Endometrium
● Endometrium terdiri atas dua lapis : ● Tiga siklus endometrium :

● Lapis fungsional, yang • Proliferasi


mengelupas saat menstruasi.
• Sekresi
● Lapisan basal, tidak mengelupas
saat menstruasi. • Deskuamasi/menstruasi.
Fase Proliferasi

• Disebut juga fase pra ovulasi = fase folikuler = fase estrogen, karena
dengan pengaruh estrogen endometrium mengalami proliferasi
• Sel epitelial-glandular, mesenkimal-stromal, dan pembuluh darah di
endometrium mengalami replikasi dengan laju yang cepat
• Sel stroma, sel epitel berproliferasi, kelenjar serta pembuluh darah
baru tumbuh, lendir cervix encer dan elastis.
• Terjadi pada pertengahan awal dari siklus bulanan wanita
Fase Sekresi

• Kelenjar tumbuh lebih berkelok-kelok dan kaya dengan glikogen.


• Fase ini endometrium dapat dibedakan menjadi stratum basale,
stratum spongiosum dan stratum kompaktum.
• Fase ini dipengaruhi oleh Progestron
Fase Menstruasi

• Korpus luteum berinvolusi sehingga kadar hormon ovarium (estrogen


dan progesteron) turun dengan tajam dan menyebabkan lapisan
fungsional endometrium mengelupas dan terjadi perdarahan
menstruasi.
• Darah menstruasi merupakan darah arteri, yang mengandung sisa
jaringan (stroma dan kelenjar lapisan endometrium fungsional),
prostaglandin dan fibrinolisin
• Darah menstruasi hanya sedikit mengandung bekuan darah karena
adanya plasmin, yang memecah bekuan darah.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai