Anda di halaman 1dari 16

Endokrinologi

Reproduksi

KIKI NOVIANTY AMKEB,


S.Pd
Dasar-dasar
endokrinologi
• Sistem endokrin dan sistem syaraf
merupakan alat utama dimana tubuh
mengkomunikasikan informasi
antara berbagai jaringan dan sel.
• Informasi yang ditransmisikan ini
menyebabkan pengaturan dari
banyak fungsi tubuh. Istilah endokrin
mengacu pada sekresi internal dari
zat-zat yang secara biologi aktif.
• Hal ini berlawanan dengan sekresi
eksokrin yang merupakan sekresi
keluar tubuh, misalnya kelenjar
keringat
• Sistem endokrin menggunakan hormon
untuk menyampaikan informasinya.
• Dengan demikian hormon secara khas
di definisikan sebagai suatu zat yang
dilepaskan oleh suatu kelenjar
endokrin dan diangkut melalui aliran
darah ke jaringan lain dimana ia
bekerja untuk mengatur funsi dari
jaringan target.
Hipofise bagian depan
menghasilkan 3 buah hormon
• FSH (Folikel Stimulating Hormone)
• FSH dalam jumlah besar ditemukan pada
urine wanita menopause
• Ditemukan pada gadis umur 11 tahun
dan jumlahnya terus bertambah sampai
dewasa.
• FSH dibentuk oleh sel B (Basophil) dari
lobus aterior Hypofisis
• FSH berkurang pada pembentukan atau
pemberian estrogen dalam jumlah
cukup, suatu keadaan yang didapat pula
pada kehamilan
• LH (Lutenizing Hormone)
• Ditemukan banyak pada wanita
menopause
• LH bekerjasama dengan FSH
menyebabkan terjadinya sekresi
estrogen dari folikel de graff
• Bila estrogen dibentuk dalam jumlah
cukup besar maka akan meyebabkan
pengurangan produksi FSH sedangkan
LH produksinya malah bertambah,
hingga terjadi suatu ratio produksi FSH
dan LH yang dapat merangsang
terjadinya ovulasi
• Prolaktin
• Ditemukan banyak pada wanita yang
mengalami mentruasi, terbanyak
pada urine wanita hamil, pada masa
laktasi dan post menopause
• Dibentuk oleh sel Alpha (Acidopil)
dari lobus aterior hypofisis
• Berfungsi untuk memulai dan
mempertahankan produksi
progesteron dari corpus luteum
• Berfungsi untuk meproduksi ASI
pada masa laktasi
Hormon pada organ
Reproduksi
Ovarium
• Estrogen
• Menimbulkan proliferasi pada endometrium
• Menyebabkan tanda kelamin sekunder dan
menambah kontraksilitas uterus
• Hormone ini dipergunakan untuk mengtur
haid untuk pengobatan menopause dan ada
kalanya untuk memulai persalinan,
misalnya pada IUFD
• Estrogen yang terpenting ialah estron,
estriol, dan estradiol
• Progestron
• Dibentuk oleh corus luteum, setelah
terjadi ovulasi
• Pada kehamilan placenta merupakan
sumber pembuatan progesteron
• Banyak berpengaruh pada alat
reproduksi dan mamae
• Pengaruh pada endometrium
mengakibatkan endometrium
bersekresi, menjadi panjang dan
berkelok-kelokseperti Cork Screw
sehingga endometrium menjadi tebal
dan oedematus
• Dalamfase sekresi endometrium
tertimbun glycogen dan kapur yang
penting untukmakanan dan
mempertahankan kehamilan.
• Pengaruh terhadap dinding uterus
dapat mengurangi kontraksilitas
dinding uterus dan dapat pula
mengurangi produksi oksitosin.
• Pengaruh pada mamae adalah
meneyabkan pertumbuhan pada acini
dan lobulliglandula mamae,seperti
yang dijumpai pada fase post
ovulatoir dan selama kehamilan
Endokrinium Haid

• Haid adalah perdarahan yang terjadi


pada seorang wanita
• Perdarahan ini terjadi akibat
rangsangan hormonal secara siklik
terhadap endometrium
• Perdarahan ini merupakan gambaran
kematangan wanitab dan
menandakan awal dan akhir fungsi
ovarium
SIKLUS HAID

• Hormon yang berperan dalam


sutu siklus haid adalah
FSH,GnRH, dan faktor
penghambat.
• Selama dalam satu siklus
ovarium, uterus, dan serviks
mengalami perubahan-
perubahan.
• Perdarahan haid lamanya ± 2
sampai 6 hari
• Hari ke 5 sampai ke 14 adalah
fase folikuler atau proliferasi
mulai setelah perdaran berkahir
dan berlangsung sampai saat
ovulasi
• Fase ini berguna untuk
menumbuhkan endometrium
agar siap menerima ovum yang
telah dibuahi, sebagai persiapan
suatu kehamilan.
• Pada fase ini di dalam ovarium terjadi
pematangan folikel akibat pengaruh
FSH, dimana folikel ini menghasilkan
estradiol dalam jumlah banyak.
• Mulut serviks kecil dan menutup,
getahnya dapat ditarik seperti benang
(spinnbarkeit).
• Pembentukan estradiol akan terus
meningkat pada kira-kira hari ke – 13,
sehingga terjadi pengeluaran LH yang
banyak.
• Puncak LH ini akan memacu ovarium
dan terjaidlah ovulasi yang terjadi pada
hari ke – 14.
• Selama ovulasi, getah serviks encer
dan bening, mulut serviks sedikit
terbuka yang memungkinkan
masuknya sperma.
• Hari ke – 14 s/d 28 adalah fase luteal
atau fase sekresi, yang mempunyai
ciri khas yaitu terjadinya korpus
luteum. Dan perubahan-perubahan
pada kelenjar endometrium.
• Pengaruh progesteron terhadap
endometrium paling terlihat pada
hari ke-22, yaitu pada saat nidasi
seharusnya terjadi.
• Bila tidak terjadi nidasi, estradiol
dan progesteron akan menghambat
FSH dan LH, sehingga korpus luteum
tidak dapat berkembang lagi.
• Akibat pengaruh estradiol dan
progesteron, akan terjadi
penyempitan pembuluh-pembuluh
darah endometrium yang
berkelanjutan dengan iskemi,
sehingga endometrium terlepas dan
timbul perdarahan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai