Anda di halaman 1dari 23

SIKLUS

MENSTRUASI
Siklus Menstruasi Hormonal
Ada empat hormon yang mengendalikan siklus menstruasi yakni :

Estrogen FSH

Progesteron
LH
Siklus Ovarium
Siklus Ovarium Terbagi menjadi 3 fase…

FASE FOLIKULAR FASE OVULASI FASE LUTEAL

● Memiliki variasi ● Pecahnya dinding ● Memiliki variasi


panjang yang cukup folikel panjang yang tetap
lebar
● Keluarnya Ovum ● Terjadinya
● Adanya dari folikel pembentukan
Steroidogenesis, corpus luteum
folikulogenesis dan
oogenesis (Meosis)
Fase folikular
Siklus Endometrium
FASE FOLIKULAR

Folikel Foliker Foliel


Folikel Antral
Primordial Preantral Preovulasi
Fase Ovulasi
● Terjadi akibat adanya lonjakan pada Luteinizing hormone
● Diperkirakan muncul 24 - 36 jam pasca kadar estrogen berada di puncak dan
10 - 12 jam pasca kadar LH berada di puncak
● Lonjakan LH memicu sekresi prostaglandin, progesteron dan Folicle Stimulating
Hormone
● Hal ini menyebabkan aktivasi enzim proteolitik dan menyebabkan dinding
folikel pecah
● Sel granulosa yang melekat pada membran basalis → Sel luteal
Fase Luteal
● Selama tiga hari pasca ovulasi, sel granulosa terus membesar
● Dengan sel teka dan jaringan stroma sekitarnya membentuk korpus luteum
● Pembuluh darah kapiler mulai menembus lapisan granulosa menuju rongga
tengah folikel
● LH memicu sel granulosa untuk memproduksi Vascular Endothelial Growth
Factor dan Angiopoetin
● Korpus luteum mampur produksi progesteron, estrogen maupun androgen
● Kadar progesteron meningkat tajam segera pascaovulasi, mencapai puncak 8
hari pasca lonjakan LH
FASE ENDOMETRIUM
Fase Proliferasi

Fase Sekresi

Fase Implantasi

Fase Deskuamasi
Fase proliferasi
Perubahan endometrium dinilai berdasarkan penampakkan histologi dari kelenjar, stroma dan
pembuluh darah/arteri spiralis
● Kelenjar lurus pendek → ditutupi oleh epitel silinder pendek → epitel kelenjar mengalami
proliferasi dan pseudostratifikasi → epitel menutupi kavum uteri yang rusak dan hilang saat
haid sebelumnya.
● Stroma awalnya padat, namun setelah haid stroma menjadi longgar dan edema
● Tepat di bawah kavum uteri,, arteri spiralis membentuk anyaman longgar pembuluh darah
kapiler

Kelenjar, stroma dan endoteal darah mengalami proliferasi dan mencapai puncaknya pada hari ke-8
- 10 siklus, sesuai dengan puncak kadar estradiol

Fase endometrium dapat berlangsung hanya sebentar yaitu 5-7 hari, atau cukup lama sekitar 21-
30 hari
Fase sekresi
Sebagain komponen jaringan endometrium tetap tumbuh tetapi dengan struktur dan
tebal yang tetap, sehingga kelenjar menjadi berliku-liku dan arteri spiralis terpilin
Tampak aktivitas sekresi di dalam sel kelenjar
Pada fase sekresi, tampak kelenjar menjadi berliku dan menggembung, epitel
permukaan tersusun seperti gigi, dengan stroma endometrium menjadi lebih edem
dan arteri spiralis lebih terpilin lagi
Puncak sekresi terjadi di 7 hari pasca lonjakan gonadotropin
Fase sekresi secara aktif mengeluarkan glikoprotein dan peptide ke dalam cavum
uteri/cavum endometrium
Ig yang berada di peredaran darah dapat memasuki kavum uteri dalam keadaan
terikat oleh protein yang dihasilkan sel epitel
Durasi/Panjang fase sekresi kurang lebih tetap berkisar antara 12-14 hari
FASE IMPLANTASI
Terjadi pada 7-13 hari pascaovulasi atau hari 21-22 siklus (siklus 28 hari). Kadar
estrogen dan progseteron tinggi :
● Sintesa prostaglandin endometrium → Permeabilitas pembdar kapiler meningkat
→ edema stroma
● Proliferasi pembuluh darah spiralis

Pada hari ke 22-23 siklus terjadi desidualisasi endometrium, sel predesidua :


● Inti sel membedar
● Aktivitas mitosis meningkat
● Membentuk membran basal
FASE IMPLANTASI
Fungsi sel desidua:
● Mengendalikan invasi trofoblas
● Menghasilkan hormon yang berperan sebagai otokrin dan parakrin untuk
jaringan fetal maupun maternal
● Homeostasis baik pada proses implantasi/kehamilan maupun proses
perdarahan endometrium saat haid
FASE IMPLANTASI
Pada hari ke 13 pascaovulasi (hari 27 siklus) tebal endometrium terbagi menjadi 3
bagian:
● Stratum Basalis
● Stratum Spongiosum
● Stratum kompaktum
FASE DESKUAMASI
Pada hari ke-25 siklus, 3 hari menjelang haid

Tidak terjadi kehamilan:


● Usia korpus luteum berakhir
● Kadar estrogen dan progesteron berkurang : reaksi vasomotor, apoptosis,
pelepasan jaringan endometrium
● Diakhiri dengan haid
FASE DESKUAMASI
Menurunnya kadar estrogen dan progesteron:
● Tebal endometrium menurun
● Apoptosis
● Pelepasan endometrium

Progesteron menurun → memicu sekresi enzim Matrix Metallo proteinase


(MMPs) → membran sel rusak dan matrik ekstraseluler hancur → Jaringan
endometrium hancur dan terlepas → Haid
Terhentinya perdarahan haid
● Kolaps jaringan. Pelepasan endometrium terjadi serentak pada seluruh kavum
uteri, sehingga penyembuhan juga terjadi secara serentak
● Vasokontriksi arteria radialis dan spiralis di Stratum basalis
● Statis vaskuler oleh proses pembekuan dan fibrinolisis. Sel strome endotel
menghasilkan Tissue Factor (TF), bersama PAI-1 → pembekuan darah
● Estrogen siklus berikutnya mulai meningkat memicu penyembuhan
endometrium
● Kontraksi miometrium tidak berperan dalam mekanisme terhentinya
perdarahan haid
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai