BAHRUL ULUM
16 3145 453 152
Disetujui oleh :
Penguji
Mengetahui :
Ketua Prodi
i
KATA PENGANTAR
SWT karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
penyusunan tentunya tidak lepas dari bantuan moril dan material dari pihak
lain. Rasa terimaksih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada kedua
orang tua tercinta ayahanda Syarifuddin dan ibunda Muhaiyah yang selalu
memberikan dukungan, motivasi, doa dan restu serta selalu memberikan yang
Proposal ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak, untuk itu
ii
iii
Rezky.
4. Ibu Prof. Dr. Dra. Hj. Asnah Marzuki, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas
5. Ibu Resi Agestia Waji S.Si.,M.Si., selaku Ketua Program Studi DIII
7. Ibu Sulfiani, S.Si., M.Pd, selaku Pembimbing Kedua penulis atas waktu
8. Ibu Thaslifa, S.Si., M.Sc. Selaku penguji utama yang telah bersedia
ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekeliruan yang dilakukan akibat
ilmu pengetahuan bagi kita semua terutama kepada penulis dan pembaca.
Semoga Allah SWT melimpahkan kebaikan dan menjadikan segala yang kita
Amiin
Makassar, …….…….2021
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian................................................................. 5
1. Pengertian SGPT............................................................... 13
2. Patofisiologi SGPT............................................................ 13
v
vi
C. Keangka Teori........................................................................ 14
A. Jenis Penelitian....................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 26
LAMPIRAN ..................................................................................... 28
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jiwa biasanya akan mengalami tanda-tanda yang jelas seperti kesulitan dan
gelisah pada saat tidur, tidak bisa konsentrasi, sering khawatir, mudah
diberikan oleh pihak Rumah Sakit Khusus Daerah DADI Makassar, jumlah
pesien gangguan jiwa yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah DADI
1
2
ini tidak cukup hanya dengan membuat penderitannya gembira, tapi juga
dibutuhkan terapi obat dalam jangka waktu yang relatif lama, berbulan-
yang kerap terjadi pada penderita gangguan jiwa. Obat ini disebut juga
lengkap di hati agar dapat diekskresi melalui ginjal. Salah satu fungsi hati
yaitu menetralkan racun dari makanan dan minuman termasuk obat yang
masuk kedalam tubuh. Dalam hal ini, hati tidak tidah menghilangkan racun
sel
3
hati. Dua macam enzim yang sering dihubungkan dengan kerusakan sel hati
alanin dan asam alfaketoglutamat. Pada penyakit hati kadar enzim GOT
dan GPT dalam serum cenderung berubah sejajar. Jika sel hati mengalami
2017) diperoleh hasil bahwa terdapat efek samping yang dialami pasien
peningkatan kadar enzim hati (SGOT dan SGPT). Hal ini dipengaruhi oleh
skrining kadar SGOT dan SGPT pada pasien gangguan jiwa yang mendapat
dkk., 2017).
4
Gangguan jiwa biasanya terjadi pada masa akhir remaja atau awal
dewasa, jarang terjadi sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun . Pada
pria gangguan jiwa terjadi antara usia 15-25 tahun, jarang pada usia diatas
30 tahun. 25 Sedangkan pada wanita antara 25-35 tahun . Pada sekitar tiga
dari empat kasus, tanda-tanda pertama dari gangguan jiwa tampak pada usia
dengan umur 30-40 tahun berjumlah 19 orang (63%), umur 41-50 tahun
berjumlah 9 orang dan umur lebih dari 50 tahun berjumlah 2 orang (7%).
karena jumlah SGPT lebih banyal dibandingkan dengan SGOT. Dari uraian
Makassar”.
5
B. Rumusan Masalah
pada pasien gangguan jiwa yang mendapat terapi antipsikotik di Rumah Sakit
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Akademis
terapi antipsikotik
2. Manfaat Praproposals
antipsikotik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Yosep, 2014), bahwa gangguan jiwa meruapan sesuatu hal yang
6
7
dengan tingkah laku yang negatif atau gangguan emosional. (Stuart &
Sandra, 2013).
a. Faktor genetik
Dalam hal ini ada banyak gen yang beranggung jawab terhadap
serotonin..
b. Ketidaknormalan otak
otak sekitar 5% lebih kecil dari volume total pada orang normal. Organ
2013).
8
milyaran jaringan sel. Jaringan sel akan membawa pesan dari ujung
penderita tidak menyadari ada sesuat yang patologis dalam waktu yang
bertahap ini disebut gangguan jiwa akut yaitu gangguan yang terjadi
berpikir.
perilaku bisa terjadi dalam bebeapa hari atau minggu. Serangan secara
2014).
10
9
a. Fase premodal
b. Fase aproposalf
gejala tesebut hilang spontan suatu saat atau terus bertahan. Fase
c. Fase residual
jiwa yang sering muncul pada masa pubertas. Gejala utama yang
sering muncul pada usia 15-30 tahun yang di sebabkan oleh stes
e. Gangguan jiwa akut dapat muncul dan pasien seperti dalam mimpi.
khusus baginya.
11
Gejala ini akan muncul setelah bebeapa kali terkena gangguan jiwa.
a. Terapi biologis
alasan. Terapi ECT ini telah digunakan diberbagai rumah sakit jiwa
b. Terapi psikososial
satu jenis terapi yang sering digunakan untuk pasien gangguan jiwa.
mengakibatkan
13
1. Pengertian SGPT
kerusakan liver kronis dan hepatitis. Sama halnya dengan SGOT, nilai
SGPT dianggap abnormal jika nilai hasil pemeriksaan anda 2-3 kali lebih
besar dari nilai normal. Pada umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih tinggi
2. Patofisiologi SGPT
sedikit diatas nomal tidak selalu menunjukan sesorang sedang sakit. Bisa
saja peningkatan itu terjadi bukan akibat gangguan pada liver. Kadar
Mungkin saja saat diperiksa, kadarnya sedang tinggi. Namun setelah itu,
dia kembali normal. Pada orang lain, mungkin saat diperiksa, kadarnya
14
sedang normal, padahal biasanya justru tinggi. Karena itu, satu kali
gangguan kerusakan, cedera pada hati maka enzim ini akan dikeluarkan ke
dalam darah sehingga kadar SGPT dalam darah akan meningkat, oleh
karena itu kadar SGPT yang tinggi dalam darah dapat menandakan adanya
pengobatan dalam jangka waktu yang relatif lama. Penggunaa obat dalam
waktu yang lama biasana bepengaruh pada hati. Tingkat kerusakan hati
C. Kerangka Teori
Gangguan jiwa
Antipsikotik
Gangguan fungsi
hati
SGOT SGPT
Kadar SGPT
Tinggi Rendah
Variabel diteliti :
ANTIPSIKOTIK
Serum Glutamic
Pyruvic Transminase
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
cross sectional study yaitu suatu penelitian dimana variabel terikat (dependen)
dan variabel bebas (independen) dilakukan dan diukur dalam waktu yang
1. Lokasi penelitian
DADI Makassar.
2. Waktu penelitian
C. Fokus penelitian
17
18
1. Populasi
2. Sampel
a. Kriteria Inklusi
minimal 3 bulan
Informed Consent
19
b. Kriteria Eksklusi
1) Sampel lisis
2) Sampel lipemik
3) Sampel ikterik
dalam penelitian lebih dari 100 subjek, maka dapat diambil antara 20-30%
n = 20% x N
n = 20% x 150
n = 30
Keterangan :
n = banyaknya sampel
N = populasi sampel
E. Variabel Penelitian
F. Defenisi Operasional
Kriteria objektif :
kadar SGPT.
1. Instrument penelitian
a. Alat
b. Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu serum dari darah
1. Pra Analitik
2. Analitik
3. Pilih umum :
a. Pada layar tampak status container > tekan tombol air untuk
telah di kosongkan
e. Tekan (►), ikuti petunjuk layar bila telah selesai Tekan (X).
5. Persiapan Reagen :
dalam cakram.
mata
UMUM
a. Tekan menu tempat kerja , lalu oilih order, lalu tekan tanda (+)
kecakram reagen .
baru diganti
9. Mengakhiri pekerjaan
utama
C. Pasca analitik
Hasil Interprestasi :
I. Pengumpulan Data
J. Analisa Data
K. Etika Penelitian
1. Informed Consent
subjek pada subjek penelitian. Subjek diberi tahu tentang maksud dan
2. Anonymity
pengumpulan data. Cukup menulis nomor responden atau inisial saja untuk
3. Confidentiality
Adawiyah, S. (2016). Gambaran Kadar SGOT dan SGPT Pada Pasien Napsa Di
SGOT dan SGPT Pada Pasien Gangguan jiwa di RSJ Prof. H.B Sa’anim
SGOT dan SGPT pada Pasien Gangguan jiwa di RSJ Prof. HB Sa’anin,
Bursa Ilmu.
Kemenkes RI. (2014). Buku Pedoman Umum : TPKJM ( Tim Pembina, Pengarah,
Jakarta: EGC.
26
27
tipikal-dan-atipikal-untuk-pengobatan-psikosis
diseases.
Mosby YearB.
Serum SGOT dan SGPT Pada Pasien Gangguan Jiwa di RSJ Provinsi
LAMPIRAN
INFORMED CONCENT
Nama/inisial :
Umur :
Jenis Kelamin :
penelitian yang akan dilakukan oleh Bahrul Ulum Mahasiswa Program Studi
seperlunya.
Makassar,…………… 2021
Responden