Anda di halaman 1dari 58

i

KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW

KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN BERKAS

REKAM MEDIS RAWAT INAP

REZKY AMALIA NURDIN

17.03.033

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG MAKASSAR

PRORAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

MAKASSAR 2020
ii
iii
iv
v
vi

ABSTRAK

Rezky Amalia Nurdin, NIM 1703033, “LITERATURE REVIEW KETERLAMBATAN


PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP. PEMBIMBING Darwis dan
Muh. Thabran Talib

Latar belakang: Pengembalian berkas rekam medis meruapakan awal kegiatan pengolahan berkas
rekam medis pasien. Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis lebih dari 2x24 jam dapat
menghambat pelayanan, kegiatan pengolahan data pasien dan kegiatan pelaporan. Semakin cepat
berkas tersebut dikembalikan ke unit rekam medis, maka semakin cepat pula pelaksanaan kegiatan
pengolahan berkas rekam medis yang dapat mempengaruhi kualitas ke4ja unit rekam medis. Tujuan:
ingin menjelaskan keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap. Metodologi: dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pencarian artikel menggunakan Google Scholar dan
Garuda untuk menemukan artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi kemudian
dilakukan review. Hasil: penelitian di beberapa jurnal yang telah dianalisis menyatakan bahwa
presentase keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap sebesar 86%, 72,41%,
65,54%, 62,59%, 53,3%, 47,25%, 34,833%, 25%, 21%. Diskusi: Man, Methode, dan Material
Kesimpulan: pengembalian berkas rekam medis rawat inap masih melebihi 2x24 jam.

Kata kunci : keterlambatan pengembalian, berkas rekam medis

vi
vii

ABSTRACT

Rezky Amalia Nurdin, NIM 1703033, "RECORDINGLITERATURE REVIEW OF LATE


RETURN OF INSTALLATION MEDICALFILES. SUPERVISORS Darwis and Muh. Thabran
Talib

Background: Returning medical record files is the beginning of processing patient medical record
files. Delay in returning medical record files for more than 2x24 hours can hinder services, patient
data processing activities and reporting activities. The sooner the files are returned to the medical
record unit, the faster the processing of medical record files will be carried out which can affect the
quality of the medical record unit's performance. Purpose: want to explain the delay in returning
inpatient medical record files. Methodology: This research was conducted by searching for articles
using Google Scholar and Garuda to find articles that match the inclusion and exclusion criteria and
then doing a review. Results: research in several journals that have been analyzed states that the
percentage of delay in returning inpatient medical record files is 86%, 72.41%, 65.54%, 62.59%,
53.3%, 47.25%, 34.833% , 25%, 21%. Discussion: Man, Method, and Material Conclusion: file
return of inpatient medical records still exceeds 2x24 hours.

Key words: late return, medical record files

vii
viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala

limpahan rahmat dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

yang berjudul “Literature Review Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis

Rawat Inap”.

Penulisan karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan

pendidikan jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan pada Prodi D3 RMIK

STIKES Panakkukang Makassar.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung., maka karya tulis ilmiah ini tidak dapat

diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala

kerendahan hati penulis menyampaikan secara khusus kupersembahkan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada Ayahanda Nurdin Djabir dan Ibunda Hamriah Hamid

yang tidak henti-hentinya mendoakan disetiap sujudnya, mendidik, memberi motivasi

dan dukungan kepada penulis. Serta yang terhormat Bapak Dr. H. Darwis, S.Pd.

M.Kes Selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Ns. H. Muh. Thabran Talib, SKM,

MARS Selaku pembimbing II yang penuh ketulusan telah meluangkan waktunya,

tenaga dan pikiran dalam membimbing, mengarahkan, dan memotivasi penulis.

Dengan tersusunnya karya tulis ilmiah ini tak lupa penulis mengucapkan

terima kasih yang tak terhinggah kepada:

viii
ix

1. H. Sumardin Makka, SKM, M.Kes, Selaku Ketua Yayasan Perawat Sulawesi

Selatan.

2. Dr. Ns. Makkasau, M.Kes, Selaku Ketua Stikes Panakkukang Makassar

3. Syamsuddin A.Md.PK, SKM, M.Kes, Selaku Ketua Prodi D-III Rekam Medis

dan Informasi Kesehatan.

4. Seluruh Staf dan Dosen Stikes Panakkukang Makassar terutama dosen-dosen

yang telah membimbing dan mengajar pada program studi Rekam Medis dan

Informasi Kesehatan.

5. Keluargaku tercinta atas dukungan dan doa yang selalu diberikan sehinggah

karya tulis ilmiah ini terselesaikan tepat waktu.

6. Teman- teman seangkatan khususnya RMIK A Angkatan 2017 yang selalu

memberi semangat.

7. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah masih belum

sempurna, maka penulis mengharapkan krtik dan saran dari pembaca yang sangat

membagun. Akhirnya penulis berharap karya tulis ilmiah ini bermanfaat.

Makassar, 20 Oktober 2020

Rezky Amalia Nurdin

ix
x

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................. i

Halaman Pengajuan ...................................................................................................... ii

Halaman Persetujuan ................................................................................................... iii

Halaman Pengesahan .................................................................................................. iv

Halaman Pernyataan Keaslian...................................................................................... v

Halaman Abstrak (Bahasa Indonesia) ......................................................................... vi

Halaman Abstract (Bahasa Inggris) ........................................................................... vii

Kata Pengantar .......................................................................................................... viii

Daftar Isi....................................................................................................................... x

Daftar Tabel .............................................................................................................. xii

Daftar Lampiran ........................................................................................................ xiii

Daftar Singkatan........................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 4

D. Manfaat Penulisan................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Rekam Medis ................................................. 6

B. Tinjauan Tentang Unit Rawat Inap ......................................................... 8

x
xi

C. Tinjauan Tentang Pengembalian Berkas Rekam medis........................ 10

D. Tinjauan Tentang Faktor yang Menghambat Keterlambatan Berkas

Rekam Medis Rawat Inap ..................................................................... 10

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .................................................................................. 13

B. Pencarian Literature .............................................................................. 13

C. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ................................................................ 14

D. Sintesis Hasil Literature ........................................................................ 15

E. Ekstraksi data ........................................................................................ 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ...................................................................................................... 20

B. Pembahasan .......................................................................................... 29

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 35

B. Saran .................................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xi
xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Strategi Pencarian Jurnal ............................................................................ 14

Tabel 3.2 Kriteria Insklusi dan Eksklusi .................................................................... 15

Tabel 3.3 Hasil ekstraksi data Literature Review....................................................... 17

Tabel 4.1 Presentase keterlambatan pengembalian BRM rawat inap ........................ 21

Tabel 4.2 Faktor yang menghambat keterlambatan pengembalian BRM rawat inap 24

xii
xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar konsultasi kegiatan penyusunan tugas akhir

Lampiran 2 Jurnal yang digunakan dalam studi literature review

Lampiran 3 Riwayat hidup penulis

xiii
xiv

DAFTAR SINGKATAN

MENKES : Mentri kesehatan

PERMENKES : Peraturan mentri kesehatan

KEPMENKES : Keputusan mentri kesehatan

RI : Republik indonesia

UU : Undang-undang

BRM : Berkas rekam medis

xiv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat Kepmenkes RI

No.340 Tahun 2010. Berdasarkan Undang-undang No. 44 Tahun 2009 pada pasal

29 ayat 1, setiap rumah sakit mempunyai kewajiban menyelenggarakan rekam

medis, sehingga salah satu indikator untuk menilai mutu suatu pelayanan

kesehatan adalah dengan tersedianya suatu rekam medis yang lengkap dan akurat.

Tanpa kelengkapan dan keakuratan rekam medis menimbulkan kesan bahwa

pelayanan kesehatan tidak berlangsung semestinya karena rekam medis

merupakan kumpulan segala kegiatan para pelaksana kesehatan yang ditulis dan

digambarkan atas aktifitas mereka kepada pasien.

Rekam medis diatur dalam Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008

yang menyatakan “Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen

antara lain identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan

lain yang telah diberikan kepada pasien”. Proses pelayanan kesehatan berjalan

dengan lancar apabila didukung oleh sistem pengolahan rekam medis yang baik

dan benar. Salah satu diantaranya adalah dilaksanakannya pengembalian rekam

medis setelah pasien terlayani atau telah mendapatkan pelayanan di ruang

1
2

perawatan rawat inap untuk diolah datanya menjadi informasi untuk selanjutnya

menjadi bahan penilaian dan pertimbangan kualitas pelayanan rumah sakit.

Menurut Kepmenkes No. 129 Tahun 2008 dalam Arimbi et al, (2020)

tentang standar pelayanan minimal rumah sakit, rekam medis yang lengkap

adalah rekam medis yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu maksimal

1x24 jam setelah pelayanan rawat jalan atau setelah pasien rawat inap diputuskan

untuk pulang, yang meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan,

pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan resume.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269 Tahun 2008 tentang

Rekam medis menyatakan bahwa setiap dokter dan dokter gigi dalam

menjalankan praktek kedokteran wajib membuat rekam medis yang harus di buat

segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan. Ketidaklengkapan

pengisian berkas rekam medis pasien menjadi salah satu penyebab keterlambatan

pengembalian berkas rekam medis.

Salah satu faktor yang mendukung dalam kegiatan pengolahan berkas

rekam medis yaitu pengembalian berkas rekam medis pasien yang telah selesai

mendapat pelayanan kesehatan dari unit rawat inap. Pengembalian berkas rekam

medis merupakan awal kegiatan pengolahan berkas rekam medis pasien. Semakin

cepat berkas tersebut dikembalikan ke unit rekam medis, maka semakin cepat

pula pelaksanaan kegiatan pengolahan berkas rekam medis yang dapat

mempengaruhi kualitas kerja unit rekam medis. Pengembalian berkas rekam

medis dengan tepat waktu merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan
3

untuk menciptakan manajemen rekam medis yang berkualitas. Keterlambatan

pengembalian berkas rekam medis lebih dari 2x24 jam dapat menghambat

pelayanan, kegiatan pengolahan data pasien dan kegiatan pelaporan. Selain itu,

keterlambatan pengembalian rekam medis akan berdampak pada terhambatnya

pengolahan data, pengajuan klaim asuransi serta terhambatnya pelayanan

terhadap pasien (Winarti, 2013 dalam Al Aufa, B. 2018)

Hasil penelitian (Imelda, 2019) keterlambatan waktu pengembalian berkas

rekam medis rawat inap ke instalasi rekam medis bulan februari-april 2019

sebanyak 63 atau 72,41% dari 87 berkas rekam medis. Hasil penelitian (Berkas et

al, 2019) menyebutkan bahwa keterlambatan berkas rekam medis dari 45 sampel

53,3% yang pengembaliannya terlambat dan 46,7% pengembalian yang tidak

terlambat. Dan pengembalian berkas rekam medis masih terlambat sebanyak 21%

dengan 1555 sampel. (Arimbi et al, 2020).

Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis pasien dari ruang

perawatan ke instalasi rekam medis akan menjadi hambatan bagi pasien tersebut

yang datang kembali untuk control. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

tertarik untuk mengangkat judul “Literature Review Keterlambatan Pengembalian

Berkas Rekam Medis Rawat Inap”

PICO merupakan metode pencarian informasi klinis yang merupakan

akronium dari 4 komponen P (Population/Problem/Patient/Program), I

(Intervention, prognostic faktor/exposure), C (Comparison), O (Outcome).

Dengan menggunakan PICO, kita dapat memastikan penelitian klinis dalam


4

literature review ini menggunakan format Pico yaitu P: Berkas Rekam Medis

Rawat Inap, I: -, C: -, O: Keterlambatan Pengembalian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam

Literature review ini adalah Bagaimana keterlambatan pengembalian berkas

rekam medis rawat inap?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat

inap

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menjelaskan presentase keterlambatan pengembalian berkas rekam

medis rawat inap

b. Untuk menjelaskan faktor yang menghambat pengembalian berkas rekam

medis rawat inap

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat dijadikan suatu pengalaman berharga bagi penulis dalam

mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh


5

b. Dengan adanya penulisan ini maka penulis selanjutnya dapat menjadikan

ini sebagai bahan perbandingan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, dapat menambah ilmu dan wawasan yang akan dijadikan

dasar dalam penulisan lebih lanjut.

b. Bagi institusi pendidikan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan acuan dalam meningkatkan mutu pendidikan.


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Rekam Medis

1. Pengertian Rekam Medis

Menurut PERMENKES No. 269/MENKES/PER//III/2008 yang

dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan

dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang

telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan,

serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Rekam medis adalah keterangan yang baik tertulis maupun yang

terekam tentang identitas, anamneses penentuan fisik labolatorium,

diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada

pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang

mendapatkan pelayanan gawat darurat. (Rustiyanto, Ery. 2009).

2. Tujuan Rekam Medis

Tujuan dibuatnya rekam medis untuk menunjang tertib

administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di

rumah sakit. Tanpa dukungan suatu sistem pengelohan rekam medis

yang baik maka tertib administrasi di rumah sakit tidak akan berjalan

sebagaimana yang diharapkan, sedangkan tertib administasi merupakan

salah satu faktor dalam meningkatkan kinerja unit rekam medis sehingga

6
7

dapat menjadi pusat informasi untuk menunjang sistem informasi rumah

sakit. (Rustiyanto, Ery. 2009).

3. Kegunaan Rekam medis

Menurut (Rustiyanto, Ery. 2009) Kegunaan rekam medis secara

umum antara lain sebagai berikut:

a. Sebagai alat komunikasi anatara dokter dengan tenaga ahlinya

yang ikut ambil bagian didalam memberikan pelayanan

pengobatan, perawatan kepada pasien.

b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang

harus diberikan kepada seorang pasien.

c. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan,

perkembangan penyakit, dan pengobatan selama pasien

berkunjung/dirawat dirumah sakit.

d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi

terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.

e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun

dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

f. Menyediakan data-data khususnya yang sangat berguna untuk

penelitian dan pendidikan.

g. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan

medik pasien.
8

h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasian, serta

sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan.

B. Tinjauan Tentang Unit Rawat Inap

1. Pengertian unit rawat inap

Unit rawat inap atau instalasi rawat inap merupakan inti kegiatan

(cor business) rumah sakit yang berfungsi memberikan pelayanan pasien

satu hari atau lebih dengan berbagai jenis didalam suatu ruangan dengan

kelas perawatan yang berbeda. Perbedaan ruangan dengan kelas tidak

menunjukkan perbedaan mutu pelayanan namun semata-mata pada jenis

dan tarif pelayanan. (Kristina, I., & Maulana, F. I. 2015).

Menurut (Kristina, I., & Maulana, F. I. 2015). Unit rawat inap

merupakan unit yang paling banyak menghasilkan informasi dan paling

banyak menggunakan formulir rekam medis. Setiap jenis pelayanan

dapat berbeda jenis dan isi formulir sesuai dengan kebutuhan informasi

medis dan keperawatan. Oleh sebab itu catatan penggunaan formulir

menjadi sangat penting artinya agar efisien dapat dijaga. Namun jenis

dan kelas perawatan apapun pasien di rawat. Setiap petugas yang

bertanggung jawab melayani tetap berkewajiban melengkapi isi rekam

medis. Rekam medis rawat inap dikatakan lengkap, minimal berisi:


9

a. Identitas pasien

b. Anamnesa tentang keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat

penyakit yang pernah diderita, riwayat keluarga tentang penyakit

yang mungkin diturunkan/kontak.

c. Pemeriksaan, meliputi fisik, labolatorium, rontgen, dan khusus

lainnya

d. Diagnosis kerja, diferensial diagnosis/diagnosis akhir.

e. Persetujuan tindakan/pengobatan

f. Pengobatan/tindakan

g. Catatan konsultasi

h. Catatan perawat dan tenaga kesehatan lain.

i. Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan lain.

j. Resume akhir dan evaluasi pengobatan

k. Nama dan tanda tangan petugas yang bertanggung jawab.

Selain pengisian rekam medis, unit rawat inap berfungsi pula

sebagai pemberi informasi pasien yang berada didalamnya. Jumlah dan

identitas pasien yang masuk, pindahan dari ruang lain, pasien yang

keluar, yang dirawat intensif, OK, VK, dan lain-lain yang keluar serta

pasien meninggal. (Kristina, I., & Maulana, F. I. 2015).


10

C. Tinjauan Tentang Pengembalian Berkas Rekam Medis

Salah satu faktor yang mendukung dalam kegiatan pengolahan berkas

rekam medis yaitu pengembalian berkas rekam medis pasien yang telah

selesai mendapat pelayanan kesehatan dari unit rawat inap. Pengembalian

berkas rekam medis merupakan awal kegiatan pengolahan berkas rekam

medis pasien. Semakin cepat berkas tersebut dikembalikan ke unit rekam

medis, maka semakin cepat pula pelaksanaan kegiatan pengolahan berkas

rekam medis yang dapat mempengaruhi kualitas kerja unit rekam medis.

Pengembalian berkas rekam medis dengan tepat waktu merupakan salah satu

usaha yang dapat dilakukan untuk menciptakan manajemen rekam medis yang

berkualitas. Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis lebih dari 2x24

jam dapat menghambat pelayanan, kegiatan pengolahan data pasien dan

kegiatan pelaporan. Selain itu, keterlambatan pengembalian rekam medis akan

berdampak pada terhambatnya pengolahan data, pengajuan klaim asuransi

serta terhambatnya pelayanan terhadap pasien. (Winarti, 2013 dalam Al Aufa,

B. 2018)

D. Tinjauan Tentang Faktor yang Menghambat Keterlambatan

Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap

a. Man

Berdasarkan variabel man adalah sumber daya manusia yaitu

petugas yang terlibat dalam pengembalian berkas rekam medis rawat


11

inap. Ketidaklengkapan berkas rekam medis sangat berpengaruh terhadap

pengembalian berkas rekam medis karena jika berkas rekam medis belum

dilengkapi maka akan semakin lama waktu yang diperlukan untuk berkas

tersebut kembali ke instalasi rekam medis terlebih jika ada dokter dan

perawat yang tidak mematuhi spo yang berlaku akibatnyaterjadi

penumpukan berkas diruang rawat inap. Menurut wirajaya dan nuraini,

2019 kelengkapan berkas rekam medis sangat penting karena

berpengaruh terhadap proses pengobatan pasien dan klaim asuransi,

selain itu kelengkapan pengisian rekam medis merupakan salah satu

indikator untuk melihata mutu pelayanan rumah sakit.

b. Methode

Methode atau prosedur yang digunakan dalam pengembalian

berkas rekam medis rawat inap yaitu dengan acuan dari spo mengenai

pengembalian berkas rekam medis rawat inap Menurut Tjipto

Atmoko,2011 standar operasional prosedur merupakan suatu pedoman

atau acuan untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai dengan fungsi

dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah , usaha maupun non-usaha,

berdasarkan indicator-indikator teknis, administrasi, dan procedural

sesuai tata kerja, prosedur kerja yang bersangkutan.

c. Material

Material terdiri atas alat dan bahan termasuk juga sarana dan prasarana.

Sarana dan prasarana merupakan semua benda yang bergerak maupun


12

tidak bergerak Daryanto, 2011. Dalam hal ini jarak antara instalasi rekam

medis dan ruang rawat inap sangat berpengaruh, terlebih tidak ada alat

penunjang dalam pengembalian berkas rekam medis tersebut seperti lift.


13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan merupakan penjabaran lebih lanjut dari

desain rangkuman hasil penelitian dengan jenis literature review untuk

mencapai referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang

akan diangkat dari 7 penelitian yang dilakukan review penelitian yang

menggunakan metode deskriptif sebanyak 2, penelitian yang menggunakan

metode deskriptif kualitatif sebanyak 2, penelitian yang menggunakan metode

deskriptif pendekatan kualitatif sebanyak 1, penelitian yang menggunakan

metode deskriptif kuantitatif sebanyak 1 dan penelitian yang menggunakan

metode deskriptif pendekatan kuantitatif sebanyak 1.

B. Pencarian Literature

1. Kata kunci

Pencarian jurnal di database pada penelitian ini menggunakan

kata kunci “keterlambatan pengembalian and berkas rekam medis”

2. Database Pencarian

Database yang digunakan dalam pencarian dalam Literature

Review ini adalah Google scholar, dan Garba Rujukan Digita

(GARUDA).

13
14

3. Strategi Pencarian

Strategi pencarian yang digunakan untuk mendapatkan literature

atau artikel yang dicari sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan

dengan menggunakan strategi Boolem system yaitu perintah yang

digunakan pada mesin pencarian seperti penggunaan kata AND, OR,

NOT pada kata kunci, maka hal ini berarti memberikan perintah untuk

memuncul artikel dengan kata kunci.

Tabel 3.1
Strategi Pencarian Jurnal

DATABASE STRATEGI PENCARIAN JURNAL

Google Scholar Keterlambatan pengembalian AND berkas rekam


medis
Garuda Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis

C. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Literature Review Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis

Rawat Inap, maka kriteria Inklusi dan Eksklusi yang digunakan seperti ini

yaitu:
15

Tabel 3.2
Kriteria Insklusi dan Eksklusi
INKLUSI EKSKLUSI
Artikel tahun 2015-2020 Keterlambatan Pengembalian
Berkas Rekam Medis Rawat
Jalan
Keterlambatan Pengembalian Berkas
Rekam Medis Rawat Inap
Metode yang digunakan dalam penelitian
Faktor yang mempengaruhi
keterlambatan pengembalian berkas
rekam medis

D. Sintesis Hasil Literature

1. Hasil Pencarian Literature

Hasil pencarian jurnal di database yang akan digunakan pada literature

ini di dapatkan hasil 12 jurnal dengan rincian yaitu 11 jurnal pada Google

Scholar dan 1 Garuda. Setelah dilakukan seleksi pada 12 jurnal yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi maka tersisa 7 jurnal yang

memenuhi kriteria dan 7 jurnal tersebut full text.

2. Daftar Artikel yang memenuhi kriteria

a. Analisa faktor-faktor penyebab keterlambatan pengembalian berkas

rekam medis pasien rawat inap ke unit kerja rekam medis di rumah

sakit umum muhammadiyah ponorogo.

b. Faktor penyebab keterlambatan waktu pengembalian berkas rekam

medis rawat inap di rs estomi medan tahun 2019.


16

c. Analisis faktor yang berpengaruh terhadap ketidaktepatan waktu

pengembalian berkas rekam medis rawat inap di rs x bogor.

d. Faktor yang berhubungan dengan keterlambatan pengembalian

berkas rekam medis pasien rawat inap.

e. Faktor keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap

di rsup kariadi semarang.

f. Tinjauan waktu pengembalian rekam medis pasien rawat inap ke unit

rekam medis di rumah sakit x Jakarta timur 2018.

g. Tinjauan keterlambatan pengembalian rekam medis pasien pasca

rawat inap di rumah sakit mitra keluarga kelapa gading.


17

E. Ekstraksi Data

Tabel 3.3

Hasil ekstraksi data Literature Review

NO Judul, Nama Penelitian Desain/ Presentase Populasi Faktor penyebab


(author), metode keterlambatan sampel keterlambatan BRM RI
Tahun penelitian pengembalian
BRM RI
1 Tinjauan keterlambatan Deskriptif Keterlambatan 703 rekam Hampir semua petugas di
pengembalian rekam pengembalian berkas medis ruang perawatan tidak
medis pasien pasca rawat rekam medis rawat mengetahui lama waktu
inap 62,59%
inap di rumah sakit mitra pengembalian
keluarga kelapa gading.
Kristina, I., & Maulana,
F. I. (2015).

2 Tinjauan waktu Deskriptif Keterlambatan 157 rekam Lamanya dokter


pengembalian rekam kuantitatif pengembalian berkas medis melengkapi rekam medis
medis pasien rawat inap rekam medis rawat dan kurangnya sosialisasi
ke unit rekam medis di inap 25% mengenai sop
rumah sakit x Jakarta
timur 2018. Rusdiana.
(2018)
18

3 Analisis faktor yang Deskriptif Keterlambatan 3 bulan, Ketidaklengkapan


berpengaruh terhadap Pendekatan pengembalian berkas pada pengisian berkas rekam
ketidaktepatan waktu kualitatif rekam medis rawat desember medis khususnya tanda
pengembalian berkas inap 65,54% 2017- tangan dokter
rekam medis rawat inap februari
di rs x bogor. Al Aufa, B. 2018
(2018).

4 Analisa faktor-faktor Deskriptif Keterlambatan Seluruh Jarak antara ruangan rawat


penyebab keterlambatan kualitatif pengembalian berkas brm ri inap dan instalasi rekam
pengembalian berkas rekam medis rawat medis yang jauh
rekam medis pasien inap 47,25%
rawat inap ke unit kerja
rekam medis di rumah
sakit umum
muhammadiyah
ponorogo. (Risdian Nur
khayatur rohman. 2019)

5 Faktor yang berhubungan Deskriptif Keterlambatan 45 Kurangnya job description


dengan keterlambatan Pendekatan pengembalian berkas sehingga terjadi saling
pengembalian berkas kuantitatif rekam medis rawat lembar tugas antara
rekam medis pasien inap 53,3% perawat dalam
rawat inap.(Berkas et al., pengembalian berkas
2019)

6 Faktor penyebab Deskriptif Keterlambatan 87 rekam Jarak antara instalasi


19
19

keterlambatan waktu pengembalian berkas medis rekam medis dan ruang


pengembalian berkas rekam medis rawat rawat inap sangat jauh
rekam medis rawat inap inap 72,41%
di rs estomi medan tahun
2019.(Imelda, 2019)

7 Faktor keterlambatan Deskriptif Keterlambatan 1555 Masih ada perawat yang


pengembalian berkas kuantitatif pengembalian berkas rekam belum mengetahui alur
rekam medis rawat inap rekam medis rawat medis pengembalian berkas
di rsup kariadi inap 21%
semarang.(Arimbi, et al
2020)
20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Pada bab ini penulis mendeskripsikan beberapa sumber dari literature

tentang keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap. Penulis

melakukan pencarian dan pengumpulan jurnal ilmiah pada periode 2015 sampai

dengan tahun 2020.

Berdasarkan hasil pencarian literature, penulis menemukan Sembilan

jurnal yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian tersebut berhubungan

dengan keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap. Adapun

hasil literature yang penulis dapatkan disajikan berdasarkan tabel penyajian

hasil pencarian literature sebagai berikut:

20
21

1. Presentase keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap

Tabel 4.1
Presentase keterlambatan pengembalian BRM rawat inap

No Nama Penulis Nama Judul Metode Hasil Penelitian Sumber


(Tahun) Jurnal (Design,Populasi,V Database
(Vol,No) ariabel)
1 Kristina, I., & Vol. 02 Tinjauan keterlambatan Deskriptif, 703 Keterlambatan Google
Maulana, F. I. No. 01 pengembalian rekam rekam medis ri pengembalian berkas Scholar
(2015) medis pasien pasca rekam medis rawat
rawat inap di rumah inap 62,59%
sakit mitra keluarga
kelapa gading
2 Rusdiana. Vol. 05 Tinjauan waktu Deskriptif Keterlambatan Google
(2018) No. 01 pengembalian rekam kuantitatif, 157 pengembalian berkas Scholar
medis pasien rawat rekam medis rekam medis rawat
inap ke unit rekam inap 25%
medis di rumah sakit x
Jakarta timur 2018.
3 Al Aufa, B. Vol. 06 Analisis faktor yang Deskriptif Keterlambatan Google
(2018). No. 02 berpengaruh terhadap pendekatan pengembalian berkas Scholar
ketidaktepatan waktu kualitatif, 3 bulan, rekam medis 65,54%
pengembalian berkas pada desember
rekam medis rawat 2017-februari 2018
inap di rs x bogor.
4 Risdian Nur Vol. 01 Analisa faktor-faktor Deskriptif Keterlambatan Google
khayatur No. 02 penyebab kualitatif, Seluruh pengembalian berkas Scholar
rohman. 2019 keterlambatan brm ri rekam medis rawat
pengembalian berkas inap 47,25%
22

rekam medis pasien


rawat inap ke unit
kerja rekam medis di
rumah sakit umum
muhammadiyah
ponorogo
5 (Berkas et al, Vol. 01 Faktor yang Deskriptif Keterlambatan Google
2019) No. 02 berhubungan dengan pendekatan pengembalian berkas Scholar
keterlambatan kuantitatif, 45 brm rekam medis rawat
pengembalian berkas ri inap 53,3%
rekam medis pasien
rawat inap
6 (Imelda, 2019) Vol. 04 Faktor penyebab deskriptif, 87 Keterlambatan Garuda
No. 02 keterlambatan waktu rekam medis pengembalian berkas
pengembalian berkas rekam medis rawat
rekam medis rawat inap 72,41%
inap di rs estomi
medan tahun 2019.
7 (Arimbi, et al Vol. 01 Faktor keterlambatan Deskriptif Keterlambatan Google
2020) No. 03 pengembalian berkas kuantitatif, 1555 pengembalian berkas Scholar
rekam medis rawat rekam medis rekam medis rawat
inap di rsup kariadi inap 21%
semarang.
23

Berdasarkan tabel 4.1, keterlambatan pengembalian berkas rekam medis

rawat inap 62,59% terdapat pada hasil penelitian (Kristina, I., & Maulana, F. I.

2015). Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap 25%

terdapat pada hasil penelitian (Rusdiana. (2018). Keterlambatan pengembalian

berkas rekam medis 65,54% terdapat pada hasil penelitian (Al Aufa, B. 2018).

Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap 47,25% terdapat

pada hasil penelitian Risdian Nur khayatur rohman. 2019. Keterlambatan

pengembalian berkas rekam medis rawat inap 53,3% terdapat pada hasil

penelitian (Berkas et al, 2019). Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis

rawat inap 72,41% terdapat pada hasil penelitian (Imelda, 2019). Keterlambatan

pengembalian berkas rekam medis rawat inap 21% terdapat pada hasil penelitian

(Arimbi et al, 2020).


24

2. Faktor yang menghambat keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap

Tabel 4.2
Faktor keterlambatan pengembalian BRM rawat inap

No Nama Nama Judul Metode Hasil Penelitian Sumber


Penulis Jurnal (Design, Database
(Tahun) (Vol,No) Populasi,
Variabel)
1 Kristina, Vol. 02 Tinjauan Deskriptif, Man : Hampir semua petugas di Google
I., & No. 01 keterlambatan 703 rekam ruang perawatan tidak mengetahui Scholar
Maulana, pengembalian medis ri pasti kapan lama waktu
F. I. rekam medis pasien pengembalian
(2015) pasca rawat inap di
rumah sakit mitra
keluarga kelapa
gading
2 Rusdiana. Vol. 05 Tinjauan waktu Deskriptif a. Man : Lamanya dokter Google
(2018) No. 01 pengembalian kuantitatif, melengkapi rekam medis pasien Scholar
rekam medis pasien 157 rekam
rawat inap ke unit medis b. Methode : Kurangnya sosialisasi
rekam medis di mengenai spo pengembalian
rumah sakit x rekam medis pasien
Jakarta timur 2018.
3 Al Aufa, Vol. 06 Analisis faktor Deskriptif a. Man Google
B. (2018) No. 02 yang berpengaruh pendekata Scholar
terhadap n - Ketidaktetapan pengisian
ketidaktepatan kualitatif, dokter yang memberi
waktu 3 bulan, pelayanan pada resume medis
pengembalian pada
25

berkas rekam desember pasien rawat inap


medis rawat inap di 2017-
rs x bogor. februari - Ketidaklengkapan pengisian
2018 BRM khususnya tanda tangan
dokter penanggung jawab
pasien pada resume medis
b. Methode : Spo tidak
tersosialisasikan dengan baik
c. Material : Jarak ruang
penyimpanan BRM terpisah jauh
dengan gedung rawat inap

4 Risdian Vol. 01 Analisa faktor- Deskriptif a. Man : Google


Nur No. 02 faktor penyebab kualitatif, - Belum sepenuhnya Scholar
khayatur keterlambatan Seluruh memahami standar waktu
rohman. pengembalian brm ri pengembalian BRM
2019 berkas rekam - Dokter dan perawat belum
medis pasien rawat mengisi BRM dengan lengkap
inap ke unit kerja sehingga terjadi
rekam medis di keterlambatan
rumah sakit umum
muhammadiyah b. Methode : Methode yang
ponorogo dijalankan belum sesuai dengan
spo yang berlaku sehingga masih
banyak BRM yang terlambat

c. Material : Jarak anatara ruangan


rawat inap dengan instalasi unit
26

rekam medis yang lumayan jauh

5 (Berkas et Vol. 01 Faktor yang Deskriptif a. Man : Dokter belum melengkapi Google
al, 2019) No. 02 berhubungan pendekata BRM pasien rawat inap, sehingga Scholar
dengan n belum bisa dikembalikan ke
keterlambatan kuantitatif, instalasi rekam medis
pengembalian 45 brm ri
berkas rekam b. Methode : Kurangnya job
medis pasien rawat describtion sehingga terjadi
inap saling lempar tugas antara
perawat dalam pengembalian
BRM

6 (Imelda, Vol. 04 Faktor penyebab deskriptif, a. Man Garuda


2019) No. 02 keterlambatan 87 rekam
waktu medis - Dokter selalu menunda
pengembalian pengisian BRM jika jumlah
berkas rekam berkas hanya sedikit
medis rawat inap di
- Berkas tidak langsung
rs estomi medan
dikembalikan oleh perawat
tahun 2019.
dikarenakan beban kerja
perawat di instalasi rawat inap
- Dokter dan perawat kurang
teliti dalam pengisian BRM
b. Material : Jarak antara instalasi
rekam medis dan ruang rawat
inap sangat jauh dimana ruang
27

rawat inap berada di lantai 2 dan


3 sedangkan instalasi rekam
medis berada di lantai 6, dalam
pengembalian BRM perawat
dilarang menggunakan lift

7 (Arimbi et Vol. 01 Faktor Deskriptif a. Man : Petugas perawat belum Google


al, 2020) No. 03 keterlambatan kuantitatif, mengetahui batas waktu Scholar
pengembalian 1555 pengembalian BRM sehingga
berkas rekam rekam banyak berkas yang terlambat
medis rawat inap di medis
rsup kariadi b. Methode : Belum pernah
semarang. dilakukan sosialisasi ke petugas
perawat sehingga masih ada
perawat yang belum mengetaahui
alur pengembalian BRM
28

Berdasarkan tabel 4.2 faktor penyebab keterlambatan pengembalian BRM

rawat inap akibat dokter dan perawat yang belum melengkapi berkas rekam

medis sehingga terjadi keterlambatan terdapat pada penelitian Berkas et al, 2019,

Risdian Nur khayatur rohman, 2019, Al Aufa, B. 2018, Imelda, 2019, Rusdiana

2018. Faktor penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat

inap akibat petugas diruang perawatan tidak mengetahui pasti kapan lama waktu

pengembalian terdapat pada penelitian Risdian Nur khayatur rohman, 2019,

Kristina, I., & Maulana, F. I. 2015. Faktor penyebab keterlambatan pengembalian

berkas rekam medis rawat inap akibat spo tidak tersosialisasikan dan tidak

dijalankan dengan baik terdapat pada penelitian Al Aufa, B. 2018, Risdian Nur

khayatur rohman, 2019, , Rusdiana 2018, Arimbi et al, 2020. Faktor penyebab

keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap akibat Kurangnya

job describtion sehingga terjadi saling lempar tugas antara perawat dalam

pengembalian berkas rekam medis terdapat pada penelitian Berkas et al, 2019.

Faktor penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap

akibat jarak antara ruangan rawat inap dengan instalasi unit rekam medis yang

lumayan jauh terdapat pada penelitian Risdian Nur khayatur rohman, 2019, Al

Aufa, B. 2018, Imelda, 2019.


29

B. PEMBAHASAN

1. Presentase keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap

Pengembalian berkas rekam medis merupakan awal kegiatan

pengolahan berkas rekam medis pasien. Semakin cepat berkas tersebut

dikembalikan ke unit rekam medis, maka semakin cepat pula pelaksanaan

kegiatan pengolahan berkas rekam medis yang dapat mempengaruhi kualitas

kerja unit rekam medis (Winarti, 2013 dalam Al Aufa, B. 2018)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlambatan

pengembalian berkas rekam medis rawat inap masih tergolong dalam

kategori tidak baik dimana dari 7 penelitian semuanya lebih dari 2x24 jam

yaitu pada hasil penelitian Kristina, I., & Maulana, F. I. 2015, Rusdiana.

2018, Al Aufa, B. 2018, Risdian Nur khayatur rohman. 2019, Berkas et al,

2019, Imelda, 2019, Arimbi al, 2020. Hal ini menunjukkan bahwa

keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap melebihi 2x24

jam.

Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan teori (winarti, 2013

dalam Al Aufa, B. 2018) Salah satu faktor yang mendukung dalam kegiatan

pengolahan berkas rekam medis yaitu pengembalian berkas rekam medis

pasien yang telah selesai mendapat pelayanan kesehatan dari unit rawat inap.

Pengembalian berkas rekam medis merupakan awal kegiatan pengolahan

berkas rekam medis pasien. Semakin cepat berkas tersebut dikembalikan ke

unit rekam medis, maka semakin cepat pula pelaksanaan kegiatan


30

pengolahan berkas rekam medis yang dapat mempengaruhi kualitas kerja

unit rekam medis. Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis lebih

dari 2x24 jam dapat menghambat pelayanan, kegiatan pengolahan data

pasien dan kegiatan pelaporan.

Setelah dilakukan literature review dari beberapa jurnal nasional,

peneliti dapat mengemukakan pendapat bahwa keterlambatan pengembalian

berkas rekam medis rawat inap di rumah sakit yang ada di Indonesia masih

melebihi 2x24 jam dan presentase pengembalian berkas rekam medis dari

tahun 2015 sampai 2019 mengalami naik turun dengan rata-rata presentase

54,56%.

2. Faktor yang menghambat keterlambatan pengembalian berkas rekam

medis rawat inap

a. Man

Berdasarkan variabel man adalah sumber daya manusia yaitu

petugas yang terlibat dalam pengembalian berkas rekam medis rawat

inap. Ketidaklengkapan berkas rekam medis sangat berpengaruh

terhadap pengembalian berkas rekam medis karena jika berkas rekam

medis belum dilengkapi maka akan semakin lama waktu yang

diperlukan untuk berkas tersebut kembali ke instalasi rekam medis

terlebih jika ada dokter dan perawat yang tidak mematuhi spo yang

berlaku akibatnyaterjadi penumpukan berkas diruang rawat inap.


31

Menurut wirajaya dan nuraini, 2019 kelengkapan berkas rekam medis

sangat penting karena berpengaruh terhadap proses pengobatan pasien

dan klaim asuransi, selain itu kelengkapan pengisian rekam medis

merupakan salah satu indikator untuk melihata mutu pelayanan rumah

sakit.

Berdasarkan hasil penelitian Berkas et al, 2019, Risdian Nur

khayatur rohman, 2019, Al Aufa, B. 2018, Imelda, 2019, Rusdiana.

2018 menyatakan bahwa faktor penyebab keterlambatan pengembalian

berkas rekam medis yaitu dokter dan perawat yang tidak melengkapi

berkas rekam medis sehingga terjadi keterlambatan dalam

pengembalian. Sedangkan menurut hasil penelitian Risdian Nur

khayatur rohman, 2019, Kristina, I., & Maulana, F. I. 2015 bahwa faktor

penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis yaitu

perawat yang tidak mengetahui standar waktu pengembalian berkas

rekam medis tersebut. Menurut depkes RI, 2006 Berkas rekam medis

pasien harus segera di kembalikan ke instalasi rekam medis paling

lambat 2x24 jamsetelah pasien pulang secara lengkap dan benar.

Berdasarkan beberapa jurnal yang telah dianalisis peneliti dapat

menyimpulkan bahwa faktor penyebab keterlambatan pengembalian

berkas rekam medis pada faktor man yaitu diakibatkan oleh dokter yang

tidak melengkapi berkas rekam medis dan perawat yang tidak

mengetahui standar waktu pengembalian berkas rekam medis. Oleh


32

karena itu diharapkan dokter lebih teliti dalam mengisi berkas rekam

medis agar tidak ada formulir variabel yang tidak terisi dan diharapkan

juga perawat mengetahui standar pengembalian berkas rekam medis

dengan cara membaca spo yang diberlaku.

b. Methode

Methode atau prosedur yang digunakan dalam pengembalian

berkas rekam medis rawat inap yaitu dengan acuan dari spo mengenai

pengembalian berkas rekam medis rawat inap Menurut Tjipto

Atmoko,2011 standar operasional prosedur merupakan suatu pedoman

atau acuan untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai dengan

fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah , usaha maupun

non-usaha, berdasarkan indicator-indikator teknis, administrasi, dan

procedural sesuai tata kerja, prosedur kerja yang bersangkutan.

Adanya standar prosedur operasional di instalasi keperawatan

sangat berpengaruh terhadap keterlambatan pengembalian berkas rekam

medis, methode tidak hanya mencakup tentang spo tetapi alur

pengembalian berkas rekam medis dan alur pelayanan pasien juga

termasuk dalam methode berdasarkan hasil penelitian Al Aufa, B. 2018,

Risdian Nur khayatur rohman, 2019, Rusdiana, 2018, Arimbi et al, 2020

menyatakan bahwa faktor penyebab keterlambatan pengembalian berkas

rekam medis yaitu kurangnya sosialisasi tentang spo pengembalian

berkas rekam medis. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian


33

Rachmani, 2010 SPO merupakan salah satu faktor keterlambatan

pengembalian rekam medis kembali ke ruang penyimpanan.

Sedangkan menurut hasil penelitian Berkas et al, 2019 Kurangnya

job describtion sehingga terjadi saling lempar tugas antara perawat

dalam pengembalian berkas rekam medis menjadi salah satu faktor

penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis. Menurut

Syiti Rommalla, 2020 job describtion adalah gambaran umum mengenai

pekerjaan yang ditawarkan, yang meliputi tanggung jawab, tugas, dan

lokasi penempatan, dan gaji, termasuk kompensasi.

Berdasarkan beberapa jurnal yang telah dianalisis peneliti dapat

menyimpulkan bahwa job describtion dan spo pengembalian berkas

rekam medis menjadi faktor penyebab keterlambatan pengembalian

berkas rekam medis sehingga diharapkan kepada bagian rekam medis

untuk mensosialisasikan tentang pentingnya mengembalikan berkas

rekam medis dengan tepat waktu yaitu 2x24 jam dan perawat sebaiknya

melaksanakan tugasnya sesuai spo yang berlaku agar job describtion

setiap perawat dapat dijalankan dengan baik dan tidak ada lagi saling

melempar tugas.

c. Material

Material terdiri atas alat dan bahan termasuk juga sarana dan

prasarana. Sarana dan prasarana merupakan semua benda yang bergerak

maupun tidak bergerak Daryanto, 2011. Dalam hal ini jarak antara
34

instalasi rekam medis dan ruang rawat inap sangat berpengaruh, terlebih

tidak ada alat penunjang dalam pengembalian berkas rekam medis

tersebut seperti lift.

Berdasarkan hasil penelitian Risdian Nur khayatur rohman, 2019,

Al Aufa, B. 2018, Imelda, 2019. Menyatakan bahwa jarak ruang

penyimpanan ruang rekam medis tepisah jauh dengan gedung rawat inap

sehinggah terjadi keterlambatan dalam pengembalian berkas rekam

medis. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Ina, Y.T. dan

D.E, 2013 bahwa jarak menjadi faktor keterlambatan pengembalian

berkas rekam medis, jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa

jauh suatu berkas berubah posisi melalui tempat tertentu, jarak antara

instalasi rawat inap dan instalasi rekam medis yang jauh.

Berdasarkan beberapa jurnal yang telah dianalisis peneliti dapat

menyimpulkan bahwa jarak ruang penyimpanan ruang rekam medis

tepisah jauh dengan gedung rawat inap sehinggah terjadi keterlambatan

dalam pengembalian berkas rekam medis. Maka dari itu sebaiknya

petugas kesehatan dan pimpinan rumah sakit melakukan musyawarah

untuk mencari solusi dalam menyelesaikan masalah yang ada.


35

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Presentasi keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap masih

tergolong dalam kategori tidak baik karena belum sesuai dengan prosedur

pengembalian berkas rekam medis rawat inap dimana dari 7 penelitian

tersebut masih melebihi 2x24 jam.

2. Faktor yang menghambat keterlambatan pengembalian berkas rekam medis

rawat inap dari 7 penelitian semuanya memiliki faktor man sedangkan pada

faktor methode terdapat 5 penelitian yang membahas faktor tersebut dan 3

penelitian diantaranya material sebagai faktor keterlambatan pengembalian

berkas.

B. Saran

1. Bagi rumah sakit, sebaiknya lebih menekankan spo yang berlaku tentang

waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap sehinggah pengembalian

berkas rekam medis tidak mengalami keterlambatan.

2. Bagi rumah sakit, sebaiknya melakukan sosialisasi kepada dokter dan perawat

agar lebih meningkatkan dalam pengisian berkas rekam medis dan

memberitahukan bahwa perlunya kerja sama antara dokter dan perawat di

unit rawat inap dalam kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap.

35
36

3. Bagi rumah sakit, sebaiknya jarak antara instalasi rekam medis dan ruangan

rawat inap tidak terlalu jauh agar petugas tidak menjadikan jarak sebagai

alasan keterlambatan pengembalian berkas rekam medis.


37

DAFTAR PUSTAKA

Al Aufa, B. (2018). Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketidaktepatan


Waktu Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Di Rs X Bogor. Jurnal
Vokasi Indonesia, 6(2), 41–46. https://doi.org/10.7454/jvi.v6i2.124
Amalia, N., Nuraini, N., Wicaksono, A., & Prananingtyas, R. (2020). J-REMI : Jurnal
Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan ANALISIS FAKTOR KINERJA
PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan
Informasi Kesehatan. J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan,
1(3), 247–254.
Arimbi, Aditya Dwi. Swari, Selvia Juwita. Nuraini, Novita. Muflihatin, Indah.
Alfiansyah, G. (2020). J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan
ANALISIS FAKTOR KINERJA PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS J-REMI :
Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan. 1(2), 52–60.
file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/2238-7267-2-PB.pdf
Berkas, P., Medis, R., Rawat, P., Kristi, S. D., & Susanti, E. (2019). FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN BERKAS
REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP 1 Sekar Dea Kristi, 2 Elsi Susanti, 3
Erpidawati. 1(2), 131–137.
Imelda. (2019). Faktor Penyebab Keterlambatan Waktu Pengembalian Berkas Rekam
Medis Rawat Inap Di Rs Estomihi Medan Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Perekam
Dan Informasi Kesehatan Imelda, 4(2), 626–636.
Ina, Y. T. dan D. E. (2013).. Tinjauan pelaksanaan prosedur penyerahan dokumen
rekam medis dari rawat inap ke bagian filing di rs panti wilasa dr.cipto
semarang. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340 Tahun 2010 tentang
Rumah Sakit
Kristina, I., & Maulana, F. I. (2015). Tinjauan Keterlambatan Pengembalian Rekam
Medis Pasien Pasca Rawat Inap di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.
Medicordhif, 02(1), 1–14.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.269/MENKES/PER/III/2008
Tentang Rekam Medis
Risdian Nur khayatur rohman. 2019. analisa faktor-faktor penyebab keterlambatan
pengembalian berkas rekam medis pasien rawat inap ke unit kerja rekam medis
di rumah sakit umum muhammadiyah ponorogo
38

Rusdiana. (2018). Rawat Inap Ke Unit Rekam Medis Dirumah Sakit X Jakarta Timur
2018. 5(01), 32–38.
Rustiyanto, Ery. 2009. Etika profesi perekam medis & informasi kesehatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syiti Rommalla (2020) apa perbedaan job desribtion dan job specification
(http://empolyers.glints.id/resources diakses 16 Desember 2020)
Undang-undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Novia Widya Utami (2017) mengenal manfaat cara pembuatan dan contoh SOP
(http://www.jurnal.id/id/blog diakses 16 Desember 2020)
39

L
A
M
P
I
R
A
N
40
41
42
43
44

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama lengkap Rezky Amalia Nurdin, lahir di Pinrang

pada tanggal 15 Mei 1999 dari pasangan Bapak Nurdin

Jabir dan Ibu Hamria, penulis adalah anak pertama dari

dua bersaudara. Adik bernama Muh Hikma Muamala

Nurdin. Penulis bertempat tinggal di Madimeng

Kelurahan Mamminasae Kecamatan Paleteang

Kabupaten Pinrang.

Penulis mulai menempuh pendidikan pada tahun 2005 di TK Melati

Pinrang dan selesai pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan ke SD

Negeri 25 Pinrang mulai pada tahun 2006 dan tamat tahun 2011, setelah itu

penulis melanjutkan sekolah menengah pertama di MTsN Pinrang pada tahun

2011 dan selesai pada tahun 2014. Kemudian menempuh sekolah menengah atas

di MAN Pinrang pada tahun 2014 dan lulus tahun 2017. Pada tahun 2017 penulis

memilih melanjutkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi tepatnya di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Panakkukang Makassar jurusan D3 Rekam

Medis dan Informasi Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai