Anda di halaman 1dari 26

PENGELOLAAN REKAM MEDIS DAN INFORMASI

KESEHATAN DI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO


PROVINSI JAWA TENGAH
 
 
Oleh :
1. Amanda Tri Utami (2000316)
2. Asti Safitri (2000322)
3. Fajar Dwi Novantyo (2000333)
4. Nabila Julianti Ivon P (2000349)
Gambaran Umum RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

Tanggal 1 Januari 2002 Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Amino Gondohutomo Semarang berubah

nama menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang Provinsi Jawa Tengah

sesuai dengan SK Gubernur No. 440/09/2002, Febuari 2002.Sebagai Rumah Sakit Jiwa Daerah

milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang telah mendapatkan status penuh sebagai Rumah

Sakit BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) maka RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa

Tengah berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan

kemandirian Rumah Sakit dalam pengelolaan keuangan.

Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah merupakan rumah

sakit tipe A. Saat ini RSJD Dr. Amino Gondohutomo telah lulus akreditasi SNARS dengan predikat

paripurna.
Visi, Misi dan Motto RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH
Visi :
Menuju Pelayanan Kesehatan Jiwa Paripurna yang Bermutu.

Misi :
1) Melaksanakan dan mengembangkan pelayanan Kesehatan jiwa paripurna.
2) Meningkatkan sarana, prasarana dan teknologi pelayanan.
3) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia.

4) Meningkatkan peran serta masyarakat di bidang kesehatan jiwa.

Motto

APIK (Aman, Profesinal, Inovatif, Kebersamaan)


Perencanaan Kebutuhan SDM
- Perencanaan Kebutuhan SDM

Keputusan menteri kesehatan nomor 81/MENKES/SK/I/2004bahwa penyusunan perencanaan


sumber daya manusia yaitu tenagakesehatan menggunakan 5 (lima):

a. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia

b. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM

c. Menetapkan Komponen Beban Kerja dan Norma Waktu.

d. Menyusun standar beban kerja (SBK) .

e. Menghitung Standar Tugas Penunjang (STP) Dan Factor Tugas Penunjang (FTP)

f. Perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja


Perencanaan Kebutuhan SDM
- Perencanaan Kebutuhan SDM B. Kebutuhan SDM Koding Rawat Inap

a. Kebutuhan SDM Koding Rawat Jalan

Jadi, kebutuhan tenaga dibagian koding dengan perhitungan WISN


adalah 3 petugas baik itu koding rawat jalan dan rawat inap.
Analisis Jabatan Rekam Medis
Analisis jabatan di RSJD dr. Amino Gondohutomo Jawa Tengah b. TPPRI
terdapat tupoksi di setiap bidang di unit rekam medis. Berikut tupoksi
yang ada di unit rekam medis: Tupoksi Petugas TPPRI

a. TPPRJ 1. Menerima pasien berdasarkan admission note yang dibuat


oleh dokter
Tupoksi Petugas TPPRJ & TPPGD
2. Menanyakan Pasien/keluarga untuk menentukan kelas
1. Menerima pendaftaran pasien yang akan berobat di rawat jalan perawatan dan bangsal
atau Gawat Darurat
3. Menjelaskan tarif layanan rawat inap dengan fasilitas-
2. Melakukan pencatatan pendaftaran (registrasi) fasilitas yang ada di ruang rawat inap

3. Menyediakan folder dokumen rekam medis yang didalamnya 4. Menyiapkan DRM rawat inap sesuai jenis penyakitnya
sudah terdapat formulir-formulir bagi pasien baru dan pasien
yang akan datang pada kunjungan berikutnya (pasien lama) 5. Menjelaskan general consent (persetujuan umum) kepada
pasien/keluarga pasien
4. Mengarahkan keluarga pasien duduk di ruang tunggu untuk
menunggu panggilan berikutnya guna di mintai keterangan 6. Menghubungi ruang rawat inap lewat telepon, agar
perihal kondisi pasien sebelum di bawa ke UGD. mempersiapkan kamar yang telah dipesan oleh
pasien/keluarga.
5. Memberikan informasi pelayanan-pelayanan di rumah sakit bagi
yang membutuhkan.
Analisis Jabatan Rekam Medis
c. Assembling d. Koding dan Entri BPJS

Tupoksi Petugas Assembling Tupoksi Petugas Koding dan Entri BPJS

1) Menerima pengembalian dokumen rekam medis rawat 1) Mencatat/meneliti/memberi/kode penyakit, tindakan yang
inap setelah selesai pelayanan ditulis oleh dokter sesuai dengan ICD-10 dan ICD-9, dan
kode sebab kematian secara manual/komputerisasi
2) Melakukan perakitan dokumen rekam medis sesuai
nomor urut formulir 2) Mencatat hasil pelayanan kedalam formulir indeks
penyakit, indeks tindakan medis, indeks operasi dan
3) Menyerahkan dokumen rekam medis ke bagian koding indeks sebab kematian secara manual/komputer

4) Menerima kembali dokumen rekam medis dari bagian 3) Menyimpan indeks sesuai peraturan yang ada.
koding
4) Membuat laporan penyakit (morbiditas) dan laporan
5) Melakukan analisa kelengkapan secara kuantitatif kematian (mortalitas)

6) Membuat laporan ketepatan pengembalian dokumen 5) Melakukan entri data BPJS untuk proses klaim
rekam medis yang kembali 2x24 jam setelah pasien
pulang 6) Membuat laporan berkas BPJS yang untuk klaim/pending
klaim
7) Menyerahkan dokumen rekam medis ke bagian koding
dan indexing
Analisis Jabatan Rekam Medis

e. Analising/Reporting g. Filling

Tupoksi Petugas A/R Tupoksi Petugas Filling

1. Mengumpulkan data kegiatan rumah sakit dari 1. Menyimpan dokumen rekam medis dengan metode
sensus harian yang dicatat /input ke dalam Terminal DigitFiling.
komputer oleh unit pelayanan
2. Mengambil kembali dokumen rekam medis untuk
2. Merekap sensus harian sebagai dasar pembuatan beberapa keperluan
laporan kegiatan rumah sakit (RL.1)
3. Menyusutkan (meretensi) dokumen rekam medis dengan
3. Mengumpulkan data keadaan morbiditas dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit
mortalitas pasien rawat inap (RL.4a), dan data
4. Memisahkan penyimpanan dokumen rekam medis in-aktif
keadaan morbiditas pasien rawat jalan rumah sakit
dari dokumen rekam medis aktif
(RL.4b)
5. Membantu dalam penilaian nilai guna rekam medis
4. Mengumpulkan data kegiatan pelayanan rumah
sakit (RL.5.1 s/d RL.5.4) 6. Menyimpan dokumen Rekam Medis yang diabadikan
analisis dan reporting

7. Membantu dalam pelaksanaan pemusnahan formulir


rekam medis.
Ergonomi Tempat Kerja
A. Tata Ruang RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang

1) Ruangan Kepala Rekam Medis

2) Ruangan Bagi Personel/perbagian

3) Penempatan Meja Kerja di Unit Rekam Medis


a. Tempat peralatan kerja dekat dengan
penggunanya dan sesuai dengan
kebutuhannya.
b. Posisi meja para pekerja menghadap kearah
yang sama dan berjarak 70-80 cm
Gambar 1
c. Setiap petugas di unit rekam medis mempunyai
ruang 2,1 m2 termasuk ruang untuk peralatan Lay Out Ruang Rekam Medis (Pengolahan Data)
yang di perlukan dan jalan.
SOP Tempat Pendaftaran Pasien

1. SOP TPP Rawat Jalan b. Pasien Lama


a. Pasien Baru (1) Petugas TPPRJ memanggil pasien sesuai
(1) Petugas TPPRJ memanggil pasien sesuai dengan nomor antrian dengan nomor antrian

(2) Petugas TPPRJ melakukan pendaftaran dengan meminjam (2) Petugas TPPRJ melakukan pendaftaran
KTP/KK/SIM/dll, untuk input kedalam SIMRS secara otomatis dengan meminjam KIB pasien.
E-Rekam Medis rawat jalan
(3) Petugas TPPRJ mencetak SEP dan lembar
(3) Petugas TPPRJ membuatkan KIB
bukti pelayanan (LBP) untuk diserahkan
(4) Petugas TPPRJ mencetak SEP dan lembar bukti pelayanan kepada poliklinik yang dituju.
(LBP) untuk pasien untuk diserakan kepada petugas poliklinik
yang dituju (4) Petugas TPPRJ mempersilahkan untuk
(5) Petugas TPPRJ memberikan informasi isi General Consent
menuju ke kasir terlebih dahulu

(6) Petugas TPPRJ mempersilahkan pasien/keluarga pasien untuk (5) Petugas tpprj meminjam dokumen Rekam
menuju ke kasir terlebih dahulu (bagi pasien tunai), sedangkan Medis lama ke bagian filing lewat telpon bila
pasien non tunai dipersilahkan ke poloklinik yang dituju ada permintaan dari dokter poliklinik
SOP Tempat Pendaftaran Pasien

2. SOP TPP Rawat Inap

a) Petugas TPPRI menerima surat perintah rawat inap yang dibuat oleh dokter poliklinik/IGD yang
dibawa keluarga/penanggung jawab pasien

b) Petugas TPPRI memberikan informasi General Consent, kepada keluarga/penanggung jawab


pasien kemudian menandatanganinya, dan menanyakan kepada penanggung jawab pasien dengan
lengkap (nama lengkapnya, alamat, usia, pekerjaan nomor telepon, kelas, penanggung jawab untuk
diinput ke (SIMRS).

c) Petugas TPPRI meminta keluarga penanggung jawab untuk menandatangani surat persetujuan
rawat inap dan surat pernyataan penjamin.

d) Petugas TPPRI memberikan informasi mengenai maksud dan tujuan pengambilan foto pasien
(dilakukan oleh TPPGD) untuk identitas, mencetak gelang identitas untuk diserahkan pada perawat
poliklinik/IGD.

e) Petugas TPPRI mencari ruang kamar rawat inap yang kosong dalam SIMRS sesuai kondisi pasien
yang telah ditetapkan dokter.
SOP Assembling
SOP Assembling

1) Petugas assembling menerima pengembalian dokumen Rekam Medis rawat inap dari petugas koding dengan
lembar ekspedisi.

2) Petugas assembling menulis tanggal pengembalian dokumen Rekam Medis rawat inap

3) Petugas assembling memisahkan DRM Rawat Inap dengan DRMrawat jalan atau IGD, kemudian DRM rawat inap
di rakit sedangkan dokumen rawat jalan atau IGD dilakukan analisis kelengkapan secara kuantitatif.

4) Petugas assembling mengembalikan DRM rawat jalan atau IGD yang kurang lengkap ke unit terlait (poliklinik/IGD)
dan menerimanya kembali setelah dilengkapi

5) Petugas assembling melakukan entry data kelengkapan ke dalam computer

6) Petugas assembling menyerakan DRM rawat inap yang sudah di entri ke bagian review kelengkapan DRM rawat
inap untuk dilakukan analisis secara kuantitatif.
SOP KODING ATAU INDEKSING
A. Pemberian kode diagnosis dokumen Rekam Medis Rawat B. Pemberian kode diagnosis dokumen Rekam Medis Rawat
Inap Jalan

(1) Petugas koding menerima dokumen Rekam Medis dari petugas 1) Petugas koding menerima dokumen Rekam Medis dari rawat
PJRM. jalan/IGD

(2) Petugas koding membuka lembaran RMI.18 (resume/ringkasan 2) Petugas koding memilah dokumen Rekam Medis berdasarkan
riwayat klinis pasien rawat inap) angka akhir nomor Rekam Medis.

(3) Petugas koding membaca diagnosis yang ditulis dokter dengan 3) Petugas koding melakukan analisa kelengkapan DRM rawat
menggunakan standar ICD-10 jalan/IGD apabila ditemukan ada dokumen yang tidak
lengkap,dokumen tersebut akan dikembalikan ke unit terkait.
(4) Petugas koding mengkode tindakan/ prosedur yang telah
dilakukan dan ditulis oleh dokter maupun tenaga kesehatan 4) Petugas koding menerima pengembalian dokumen rawat jalan
lainnya menggunakan ICD-9 yang sudah dilengkapi.

(5) Petugas koding menginput kode diagnosis dan 5) Petugas koding memberi kode penyakit dan tindakan yang ditulis
tindakan/prosedur ke dalam SIM-RS. dokter sesuai peraturan yang ada

(6) Petugas koding menyerahkan DRM Rawat inap yang telah di 6) Petugas koding menginput kode diagnosis dan tindakan sesuai
koding ke bagain assembling dengan menggunakan buku standar ICD-10 dan ICD-9 ke dalam SIMRS.
ekpedisi.
SOP ANALISING REPORTING

a) Petugas Analisis Reporting memantau kepatuhan bangsal perawatan dalam pembuatan sensus
harian rawat inap setiap hari melalui SIMRS.

b) Petugas Analisis Reporting melakukan konfirmasi data sensus harian rawat inap ke bangsal rawat
inap yang belum di validasi sensus melalui Iphone Internal

c) Petugas Analising Reporting melakukan penarikan data hasil output sensus harian rawat inap dari
SIM RS untuk mengetahui hari perawatan, lama dirawat, dan BOR harian setiap hari dan laporan
RL.1, data kunjungan rawat jalan. Sebagai dasar laporan kinerja rumah sakit setiap awal bulan.

d) Petugas Analising Reporting membuat laporan internal dalam periode Bulanan, Triwulan, Semester
dan Tahunan dan sewaktu–waktu bila ada permintaan baik dari rumah sakit maupun dari instansi
lain.
SOP FILLING
B. Pengembalian/penyimpanan dokumen Rekam Medis

A. Pengambilan Dokumen Rekam Medis 1) Petugas filing menerima pengembalian dokumen Rekam Medis dari bagian
pengolahan data

1) Petugas filing mencetak stiker label dari SIMRS 2) Petugas filing melakukan verifikasi dokumen Rekam Medis lama dengan
untuk ditempelkan pada tracer buku ekpedisi

3) Petugas filing membagi dokumen Rekam Medis lama berdasarkan


2) Petugas filing melihat angka akhir yang tertera kelompok akhir (Terminal Digit Filling).
pada tracer kemudian menuju roll opac sesuai
4) Petugas filing menempel stiker warna khusus untuk DRM nomor baru, di
kelompok angka akhir tersebut tempel pada lidah folder sesuai ketentuan kode warna antara lain:

3) Petugas menyelipkan tracer untuk menggantikan - 0 : MERAH TUA - 5 : MERAH MUDA


posisi dokumen Rekam Medis yang diambil.
- 1 : BIRU TUA - 6 : BIRU MUDA

4) Petugas mencatat dokumen pada buku catatan - 2 : HITAM - 7 : UNGU


keluar dan menuliskan tanggal dan nomor keluar
- 3 : HIJAU TUA - 8 : HIJAU MUDA
pada cover depan dokumen untuk memudahkan
dalam verifikasi dokumen saat kembali ke filing - 4 : KUNING TUA - 9 : ORANYE

5) Petugas mendistribusikan dokumen Rekam Medis. 5) Petugas filing menyimpan dokumen Rekam Medis dengan nomor baru
pada roll opac dengan sistem penjajaran Terminal Digit Filling.

6) Petugas filing menyimpan dokumen Rekam Medis lama dengan cara


memverifikasi ketepatan nama yang tertera dalam dokumen Rekam Medis dan
tracer yang berada pada jajaran dokumen
MANAJEMEN RISIKO DI URM
Manajemen Risiko di URM

Manajemen risiko merupakan suatu cara organisasi dalam mengetahui risiko dalam pengelolaan organisasi. Sebagai suatu aspek yang
penting, manajemen risiko salah satu standar penilaian dalam akreditasi rumah sakit. Manajemen risiko Rekam Medis di RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang sebagai berikut:

Tabel 1. Manajemen Resiko di Unit Rekam Medis RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang

Faktor Strategi
Faktor Risiko (Failure Mode) Akibat
Penyebab Penanganan

Kebocoran informasi Rekam Medis - - -

Kegagalan mendapat Informed


- - -
Consent

Kesalahan pelabelan Rekam Medis - - -

Kehilangan DRM - - -

Pada satu tahun terakhir (2021) risiko kebocoran informasi Rekam Medis, kegagalan mendapat Informed Consent, kesalahan pelabelan Rekam
Medis, dan kehilangan Dokumen Rekam Medis Belum pernah terjadi.
KODE PENYAKIT REPRODUKSI
KODE ICD X
NO DIAGNOSIS UTAMA ANALISIS
LMK ICD X
Maternal Care For Poor Fetal Growth
1. O36.5 O36.5 SESUAI

SESUAI
2. Severe Pre-Eclampsia O14.1 O14.1
 

 
Maternal Care Due To Urine Scar From
3. Previous Surg O34.2 O34.2 SESUAI

Obstructed Labour Due To Malposition And


4. Malpresen O64.9 O64.9 SESUAI

Other Single Delivery By Caesarean Section


5 O82.2 O82.2 SESUAI

6 Spontaneous Vertex Delivery O80.0 O80.0 SESUAI


Delivery By Caesarean Section, Unspecified
7 O82.9 O82.9 SESUAI

Other Single Spontaneous Delivery


8 O80.8 O.80.8 SESUAI

False Labour Before 37 Complated Weeks Of


Gestation
9 O47.0 O47.0 SESUAI

Obstructed Labour Due To Fetopelvic


Disproportion, Unspecified
10 O65.4 O65.4 SESUAI
KODE PENYAKIT PERINATAL, KONGENTIAL DAN MALFORMASI

Kode Penyakit Perinatal Kode Penyakit Kongential dan Malfarmasi

KODE ICD X
N
DIAGNOSIS UTAMA ANALISIS
O LMK ICD X
Untuk Kodefikasi Penyakit Kongenital Dan
Fetus And Newborn Affected By
Caesarean Delivery Malformasi di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
1 P03.4 P03.4 SESUAI
Semarang sejauh ini belum pernah terjadi.
Other Low Brith Weight
2 P07.1 P07.1 SESUAI

Mild And Moderate Birth


3 Asphyxia P21.1 P21.1 SESUAI

Infection Specific To The


Perinatal Period, UnspecQified
4 P39.9 FR SESUAI

Neonatal Jaundice, Unspecified


5 P59.9 P59.9 SESUAI

Dehydration Of Newborn
6 P74.1 P74.1 SESUAI

Respiratory Distress Of
Newborn, Unspesified
7 P22.9 P22.9 SESUAI

Slow Fetal Growth, Unspecifed


8 P05.9 P05.9 SESUAI
KODE TINDAKAN MALE DIGITAL DAN FEMALE DIGITAL

Kode Tindakan Male Digital Kode Tindakan Female Digital

KODE ICD IX
TINDAKAN/
NO ICD ANALISIS
KODE ICD IX PROSEDUR LMK
IX
TINDAKAN/
NO ANALISIS Dilation And
PROSEDUR ICD Curettage For
LMK
IX Termination Of
1. 69.01 69.01 SESUAI
Pregnancy
Excision Of
Varicocele And
Other Bilateral
Hydrocele Of
1. Destruction Or
Spermatic 63.1 63.1 SESUAI Occlusion Of
2. 66.39 66.39 SESUAI
Fallopian Tubes

Other Dilation And


Circumcision 3. Curettage 69.09 69.09 SESUAI
2.
64.0 64.0 SESUAI
Dilation And
Curettage Following
Delivery Or
4. Abortion 69.02 69.02 SESUAI
KODE TINDAKAN OBSTETRI

KODE ICD IX
TINDAKAN/
NO ANALISIS
PROSEDUR LMK ICD IX

1 Other Manually Assisted Delivery


73.59 73.59 SESUAI

Cesarean Section Of Other Specified Type


2 74.4 74.4 SESUAI

Medical Induction Of Labor


3 73.4 73.4 SESUAI

Unspecified Instrumental Delivery


4  72.79 72.79 SESUAI

Manual Removal Of Retained Placenta


5  75.4 75.4 SESUAI

6
Episiostomy 73.6 73.6 SESUAI

7 Low Cervical Cesarean Section


74.1 74.1 SESUAI

8  Classical Cesarean Section 74.0 74.0 SESUAI


STANDAR PELAYANAN MINIMAL RMIK

A. Standar Pelayanan Minimal RMIK

Standar pelayanan minimal RMIK RSJD Dr. Amino Gondohutomo

Semarang sebagai berikut:

1. Waktu tunggu pasien RSJD Dr. Amino Gondohutomo

Semarang untuk pelayanan pasien TPPRJ yaitu kurang lebih

5 menit untuk setiap pasien sedangkan di bagian TPPRI dan

IGD yaitu kurang lebih 10 menit untuk setiap pasien.

a. Penyediaan DRM di RSJD Dr. Amino Gondohutomo

Semarang

- Penyediaan DRM Rawat Jalan

Waktu penyediaan DRM rawat jalan sudah dilakukan secara RME

sehingga waktu yang digunakan lebih singkat, akan tetapi untuk


Gambar Format Laporan SPM
laporan yang dilaporkan setiap bulan masih menggunakan standar

pelayanan mutu yaitu kurang dari 10 menit.


STANDAR PELAYANAN MINIMAL RMIK

- Penyediaan DRM Rawat Inap

Waktu penyediaan DRM rawat inap 15 menit dari pasien diputuskan untuk rawat inap oleh dokter sampai
DRM RI untuk di lengkapi dan dikembalikan lagi ke IGD.

2. Pengisian Rekam Medis 24 jam setelah dirawat

Pengisian Rekam medis di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang yang di lakukan oleh dokter dalam
mutu pelayanan setelah pasien di rawat selama 1X24 jam.
KESIMPULAN
1. Perencanaan Unit Kerja Rekam Medis

Perencanaan SDM di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang dibagian unit rekam Medis khususnya di
bagian koding dengan mengunakan perhitungan metode ABK Kes sudah sesuai dengan jumlah SDM yang
ada yaitu 3 petugas. Berdasarkan hasil yang diperolah dari analisis jabatan setiap bagian unit Rekam Medis
di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang dalam melaksankan pekerjaan sudah sesuai dengan tupoksi
yang ada. Tata ruang Rekam Medis di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang sudah sesuai dengan teori
dan alat-alat kantor sudah tersedia sesuai kebutuhan tenaga Rekam Medis. Meja dan kursi kerja ergonomi
Rekam Medis di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang sudah sesuai dengan teori dan kenyamanan
petugas rekam medis.

2. Standar Kerja Unit Rekam Medis dan Akreditasi Rumah Sakit

Petugas Rekam Medis RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang melaksanakan tugasnya di unit Rekam
Medis berdasarkan SPO, karena SPO merupakan alat pengendalian layanan yang diberikan pasien dalam hal
layanan kesehatan dan pelayanan administrasi.
KESIMPULAN

3. Manajemen Risiko di URM

Manajemen risiko Rekam Medis di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang pada satu tahun terakhir 2021
risiko kebocoran informasi Rekam Medis, kegagalan mendapat Informed Consent, kesalahan pelabelan
Rekam Medis, dan kehilangan Rekam Medis belum pernah terjadi.

4.Kodefikasi Penyakit dan Tindakan


Pemberian kodefikasi penyakit dan Tindakandi RSJD Dr. Amino Gondohutomo sudah mengguakan koding
elektronik.Penetapan diagnosis dan Tindakan pasien merupakan kewajiban, hak dan tanggung jawab dokter
(tenaga medis) yang terkait, Pemberian kode di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang dilakukan sesuai
SPO yang ada di Rumah Sakit.

5. Laporan SPM di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang pada untuk rata-rata waktu alur DRM rawat
inap yaitu kurang lebih 14 menit. Hal tersebut sudah sesuai dengan SPM yang berlaku di rumah sakit. Jadi,
SPM waktu tunggu pasin dan penyediaan DRM RJ, RI dan pengisian Rekam Medis 24 jam setelah dirawat
sudah tercapai.
SARAN

Pengelolaan Rekam Medis dan informasi kesehatan di RSJD Dr. Amino Gondohutomo semarang
sudah sesuai dengan SPO maupun akreditasi rumah sakit yang ditetapkan, untuk itu pengelolaan
Rekam Medis di RSJD Dr. Amino Gondohutomo semarang perlu dipertahankan dan ditingkatkan
kembali.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai