Anda di halaman 1dari 84

HALAMAN SAMPUL

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIPLATELET

ASPIRIN PADA PASIEN RAWAT JALAN STROKE ISKEMIK DI

RSUD dr. SOESELO SLAWI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

FATIMAH NUR HIDHAYAH

16080075

PROGAM STUDI DIII FARMASI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

2019
HALAMAN JUDUL
TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIPLATELET

ASPIRIN PADA PASIEN RAWAT JALAN STROKE ISKEMIK DI

RSUD dr. SOESELO SLAWI

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Gelar Ahli

Madya Program Studi DIII Farmasi

Oleh :

FATIMAH NUR HIDHAYAH

16080075

PROGAM STUDI DIII FARMASI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

2019

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIPLATELET

ASPIRIN PADA PASIEN RAWAT JALAN STROKE ISKEMIK DI

RSUD dr. SOESELO SLAWI

Oleh :

FATIMAH NUR HIDHAYAH

16080075

DIPERIKSA DAN DISETUJUI OLEH :

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Adila Prabasiwi,SKM.M.KM Meliyana Perwita Sari,M.Farm.,Apt


NIDN : 0610018901 NIDN : 0610079003

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah inidiajukan oleh :

Nama : FATIMAH NUR HIDHAYAH

NIM : 16080075

Jurusan/Program Studi : DIII FARMASI

Judul Karya Tulis Ilmiah :TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN


OBAT ANTIPLATELET ASPIRIN PADA
PASIEN RAWAT JALAN STROKE ISKEMIK
DI RSUD dr. SOESELO SLAWI

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlakukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Farmasi pada Jurusan/Program Studi DIII farmasi, Politektik Harapan
Bersama Tegal.

TIM PENGUJI

Penguji 1 : Sari Prabandari S.Farm,MM.,Apt (..........................)

Penguji 2 : Adila Prabasiwi, S.K.M., M.KM (.........................)

Penguji 3 : Anggy Rima Putri, M.Fram.,Apt (.........................)

Tegal, 23 Mei 2019

Program studi DIII farmasi

Ketua program studi

HERU NURCAHYO, S.Farm.,M.Sc.,Apt

NIPY. 010.007.038

iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber

baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar

NAMA : FATIMAH NUR HIDHAYAH

NIM : 16080075

Tanda Tangan :

Tanggal : 23 Mei 2019

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMISHALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Sebagai sivitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, saya yang


bertandatangan dibawah ini :
NAMA : FATIMAH NUR HIDHAYAH
NIM : 16080075
Jurusan/Program Studi : DIII Farmasi
Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah
Demi demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Politeknik Harapan Bersama Tegal Hak Bebas Royaltti Non Eksklusif
(none-exclusive royalty free right) atas karya ilmiah saya yeng berjudul :
TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIPLATELET
ASPIRIN PADA PASIEN RAWAT JALAN STROKE ISKEMIK DI
RSUD dr. SOESELO SLAWI. Berserta perangkat yang ada (jika
diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/Non Eksklusif ini Politeknik
Harapan Bersama Tegal berhak menyimpan, mengalih media/formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), merawat dan
mempublikasikan karya ilmiah saya selama tetap nemcantumkan nama saya
sebagi penulis/pencipta dan pemilik hak cipta
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di : Tegal
Pada tanggal : 23 Mei 2019

Yang menyatakan

(Fatimah Nur Hidhayah)

vi
MOTTO

1. Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua

2. Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh

direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri

3. Hanya kebodohan meremehkan pendidikan

4. Ketergesaan dalam setiap usaha membawa kegagalan

5. Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah

6. Kesopanan adalah pengaman yang baik bagi keburukan lainnya

7. Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah

dilaksanakannya

8. Bunga yang tidak akan layu sepanjang jaman adalah kebajikan

9. Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah bebuat

baik terhadap diri sendiri

10. Kebanyakan diri kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tatapi

kita selalu menyesali apa yang belum kita capai

vii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya persembahkan Karya Tulis Ilmiah ini kepada :

1. Kedua Orang tuaku tersayang yang telah memberikan kasih sayangnya,

doa dan dukunganya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan

2. Kakakku yang menjadi motivasi dalam penyusun Karya Tulis Ilmiah ini

3. Keluarga besarku yang telah memeberikan doa’a sehingga Karya Tulis

Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

4. Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbing saya selama menjadi

mahasiswi Politeknik Harapan Bersama Tegal.

5. Sahabat–sahabatku yang memberikan motivasi dan semangat dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

viii
PRAKATA

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang atas semua Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga saya Fatimah Nur

Hidhayah dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul :

“TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIPLATELET

ASPIRIN PADA PASIEN RAWAT JALAN STROKE ISKEMIK DI RSUD

dr. SOESELO SLAWI”

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk

mencapai gelar Ahli Madya Program Studi Farmasi Politeknik Harapan Bersama

Tegal. Dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini, saya banyak mendapat dukungan

dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. MC. Chambali B.Eng. EE, M.Kom., selaku Direktur Politeknik

Harapan Bersama Tegal.

2. Bapak Heru Nurcahyo, S.farm., M.Sc., Apt. selaku ketua program studi DIII

Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal.

3. Ibu Adila Prabasiwi,SKM.M.KM selaku pembimbing I dan Ibu Meliyana

Perwita Sari,M.Farm.,Apt selaku pembimbing II yang telah memberikan

banyak ilmu dan masukan dalam penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Terima kasih atas bimbingan dan waktunya.

4. Untuk bapak dan ibu serta keluargaku yang selama ini telah memberkan doa

dan dukungan moral dan material sehingga saya dapat bersemangat sampai

Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

ix
5. Seluruh Dosen Farmasi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Sahabat dan orang-orang terdekat yang telah memberiman banyak dukungan

selama penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Pihak-pihak lain yang turut membantu pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Saya menyadari sepenuhnya akan keterbatasan kamampuan yang dimiliki

semingga masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu saya mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Tegal, 23 Mei 2019

(Fatimah Nur Hidhayah)

x
INTISARI

Hidhayah, Fatimah Nur., Prabasiwi, Adila., Sari, Meliyana Perwita.,2019


Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antiplatelet Aspirin Pada Pasien
Rawat Jalan Stroke Iskemik Di RSUD dr. Soeselo Slawi

Stroke merupakan penyakit neurologi yang serius, dengan serangan akut


yang dapat menyebabkan kematian atau kecacatan seumur hidup. Stroke iskemik
terjadi akibat sumbatan pembuluh darah oleh trombo embolik yang
mengakibatkan daerah di bawah sumbatan tersebut mengalami iskemik. Stroke
iskemik diobati dengan obat antiplatelet aspirin. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan obat antiplatelet pada pasien
rawat jalan stroke iskemik di RSUD dr. Soeselo Slawi.
Metode penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Populasi yaitu seluruh pasien stroke iskemik rawat jalan di
RSUD dr. Soeselo Slawi. Sampel pada penelitian ini sebanyak 80 pasien stroke
iskemik rawat jalan. Teknik sampling dengan accidental. Analisis data dengan
deskriptif. Kepatuhan diukur dengan metode MMAS (Morisky Medication
Adherence Sclae)
Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik pasien stroke iskemik di
RSUD dr. Soeselo Slawi mayoritas berusia 45-50 tahun (42,5%), jenis kelamin
laki-laki (57,5%), pekerjaan wiraswasta (225%), pendidikan SMA (33,8%).
Tingkat kepatuhaan tinggi sebanyak 29 responden (36,3%), tingkat kepatuhan
sedang sebanyak 31 responden (38,8%), tingkat kepatuhan rendah sebanyak 20
responden (25,0%). Berdasarkan hasil penelitian terhadap 80 responden, maka
dapat disimpulkan tingkat kepatuhan di RSUD dr. Soeselo Slawi paling banyak
Kepatuhan Sedang.
Kata Kunci : Kepatuhan, Antiplatelet Aspirin, Stroke Iskemik

xi
Abstract

Hidhayah, Fatimah Nur., Prabasiwi, Adila., Sari, Meliyana Perwita., 2019


Compliance Level Of Using Antiplatelet Aspirin Medication Toward Outpatient
Patients Of Ischemic Stroke at dr. Soeselo Slawi Regional General Hospital.

Stroke is a serious neurological disease, with acute attacks that can cause
death or lifelong disability. Ischemic stroke occurs due to blockage of arteries by
an embolic thrombo which results in ischemic areas under the blockage. Ischemic
stroke is treated with antiplatelet aspirin. The purpose of this study was to
determine the Compliance Level Of Using Antiplatelet Aspirin Medication
Toward Outpatient Patients Of Ischemic Stroke at dr. Soeselo Slawi Regional
General Hospital
This research method used a descriptive design with a quantitative
approach. The population was all outpatient ischemic stroke patients at dr.
Soeselo Slawi Regional General Hospital. The sample in this study were 80
outpatient ischemic stroke patients. Sampling technique was with accidental.
Descriptive data analysis. Compliance was measured by the MMAS method
(Morisky Medication Adherence Sclae).
The results of the study showe that the characteristics of ischemic stroke
patients at dr. Soeselo Slawi Regional General Hospital. The majority of aged
45-50 years (42.5%), male sex (57.5%), self-employment (225%), high school
education (33.8%). The level of high obedience is 29 respondents (36.3%), the
level of moderate compliance is 31 respondents (38.8%), the level of compliance
is low as many as 20 respondents (25.0%). Based on the results of the study of 80
respondents, it can be concluded that the level of compliance in dr. Soeselo Slawi
Regional General Hospital has the most Moderate Compliance.

Keywords : Compliance, Antiplatelet Aspirin, Ischemic Stroke

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... v
MOTTO ................................................................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... viii
PRAKATA ............................................................................................................. ix
INTISARI............................................................................................................... xi
ABSTRACT ............................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ......................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 3
1.6 Keaslian Penelitian ..................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 6
2.1 Definisi Kepatuhan ..................................................................... 6
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan .......................... 6
2.3 Cara Mengukur Kepatuhan ......................................................... 9
2.4 Definisi Stroke .......................................................................... 10
2.5 Definisi Stroke Iskemik ............................................................ 10
2.6 Klasifikasi Stroke Iskemik ........................................................ 10
2.6.1 Berdasarkan Patologi Anatomi dan Penyebabnya ............. 10
2.6.2 Berdasarkan Stadium atau Pertimbangan Waktu............... 11

xiii
2.6.3 Berdasarkan Fase dan Onset. ............................................. 11
2.7 Epidemiologi Stroke Iskemik ................................................... 11
2.8 Patofisiologi Stroke Iskemik..................................................... 12
2.9 Faktor Resiko Stroke Iskemik .................................................. 12
2.9.1 Faktor Resiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi. ................ 13
2.9.2 Faktor Resiko yang Dapat Dimodifikasi ........................... 13
2.10 Gejala Klinis Stroke Iskemik ................................................... 15
2.11 Pencegahan Stroke Iskemik ..................................................... 16
2.12 Penatalaksanaan dan Terapi Stroke Iskemik............................ 17
2.13 Obat Aspirin ............................................................................. 20
2.14 Rumah Sakit ............................................................................. 21
2.15 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soeselo Slawi ....................... 21
2.16 Kerangka Teori dan Kerangka Konsep .................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 25
3.1 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 25
3.2 Rancangan dan Jenis Penelitian ................................................ 25
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling .................................. 25
3.3.1Populasi............................................................................. 25
3.3.2 Sampel ............................................................................. 26
3.3.3Teknik Sampling ............................................................... 27
3.4 Variabel Penelitian.................................................................... 27
3.5 Definisi Operasional Variabel .................................................. 27
3.6 Jenis dan Sumber Data.............................................................. 29
3.6.1Jenis Data .......................................................................... 29
3.6.2 Cara Pengumpulan Data .................................................. 29
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 29
3.8 Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 30
3.9 Etika Penelitian ......................................................................... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 33
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ........................... 33
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 34
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ..................... 35
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ................... 37

xiv
4.5 Tingkat Kepatuhan Responden terhadap Penggunaan Obat
Antiplatelet Aspirin .................................................................. 38
4.6 Tingkat Kepatuhan Responden Berdasarkan Umur.................. 39
4.7 Tingkat Kepatuhan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 40
4.8 Tingkat Kepatuhan Responden Berdasarkan Pekerjaan ........... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 43
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 43
5.2 Saran ......................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 44
LAMPIRAN .......................................................................................................... 46

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian................................................................................. 4


Tabel 3. 1 Definisi Operasional ............................................................................ 27
Tabel 3. 2 Kriteria Tingkat Kepatuhan Pasien ...................................................... 31
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur....................................... 33
Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 34
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................ 36
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .............................. 37
Tabel 4. 5 Tingkat Kepatuhan Responden Terhadap penggunaan Obat Antiplatelet
Aspirin .................................................................................................. 38
Tabel 4. 6 Tingkat Kepatuhan Responden Berdasarkan Umur ............................. 39
Tabel 4. 7 Tingkat Kepatuhan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 40
Tabel 4. 8 Tingkat Kepatuhan Responden Berdasarkan Pekerjaan ...................... 41
Tabel 4. 9 Tingkat kepatuhan responden berdasarkan pendidikan ...................... 42

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Dimensi Interaksi Ketidakpatuhan ..................................................... 7


Gambar 2. 2 Kerangka Teori ................................................................................. 23
Gambar 2. 3 Kerangka Konsep ............................................................................. 24

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Untuk Kesbangpol ............................................................. 47


Lampiran 2 Surat Ijin Dari Kesbangpol ................................................................ 48
Lampiran 3 Surat Ijin Untuk Bapeda .................................................................... 49
Lampiran 4 Surat Ijin Dari Bappeda ..................................................................... 50
Lampiran 5 Surat Ijin Untuk RSUD Dr. Soeselo Slawi ........................................ 51
Lampiran 6 Surat Ijin Bagian TU.......................................................................... 52
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 53
Lampiran 8 Lembar Persetujuan Menjadi Responden .......................................... 54
Lampiran 9 Petunjuk Umum Pengisian ................................................................ 55
Lampiran 10 Pertanyaan Kuesioner ...................................................................... 57
Lampiran 11 Identitas Pasien ................................................................................ 59
Lampiran 12 Jawaban Responden ......................................................................... 62
Lampiran 13 Pengisian Kuesioner ........................................................................ 65
Lampiran 14 Curriculum Vitae ............................................................................. 66

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan karena

berhentinya suplai darah ke otak secara mendadak atau cepat yang memiliki

gejala di daerah fokal yang terganggu. Hal ini dapat terjadi karena pecahnya

pembuluh darah atau terhalanginya asupan darah ke otak oleh gumpalan.

Stroke merupakan penyakit neurologi yang serius, dengan serangan akut yang

dapat menyebabkan kematian atau kecacatan seumur hidup (Sengkey dkk,

2016).

Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik dan hemoragik.

Dari seluruh kejadian stroke, dua pertiga adalah iskemik dan sepertiganya

adalah hemoragik. Stroke iskemik terjadi akibat sumbatan pembuluh darah

oleh trombo embolik yang mengakibatkan daerah di bawah sumbatan tersebut

mengalami iskemik. Sedangkan stroke hemoragik terjadi akibat adanya

mikroaneurisme yang pecah (Que dan Afflen, 2017).

Di dunia 15 juta orang menderita stroke setiap tahunnya, sepertiganya

meninggal dan sisanya cacat permanen. Tahun 2013, Jawa Barat memiliki

angka kejadian tertinggi yaitu 238.001 pasien berdasarkan diagnosis tenaga

kesehatan dan berdasarkan diagnosis maupun gejala yaitu 533.895 pasien.

Jawa Tengah tercatat 171.035 pasien berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan

dan berdasarkan diagnosis maupun gejala yaitu 431.201 pasien. Melihat

1
2

prevalensi yang cukup tinggi maka diperlukan terapi yang rasional, aman, dan

biaya yang efektif tergantung pada proses diagnosis, pemahaman pasien, dan

kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat (Rahman, 2016).

Obat yang digunakan untuk terapi stroke iskemik adalah obat

antiplatelet. Antiplatelet adalah obat yang menghambat agregasi trombosit

sehingga menghambat pembentukan trombus pada sistem arteri. Pemberian

terapi antiplatelet bisa menurunkan terjadinya stroke berulang (Gofir dkk,

2016).

Dalam mengkonsumsi obat kepatuhan sangat penting. Kepatuhan

adalah kepatuhan terhadap pengobatan sejauh mana upaya dan perilaku

seorang individu menunjukan kesesuaian dengan peraturan atau anjuran yang

diberikan oleh profesional kesehatan untuk menunjang kesembuhan.

Penelitian yang dilakukan oleh Putra, Pinzon dan Pramudita tentang tingkat

kepatuhan minum obat antiplatelet aspirin dengan kejadian stroke iskemik

berulang di RS Bethesda Yogyakarta menunjukan bahwa terdapat hubungan

antara tingkat kepatuhan minum obat antiplatelet aspirin dengan kejadian

stroke iskemik berulang (Pramudita dkk, 2016).

Berdasarkan Observasi di RSUD dr. Soesilo Slawi masih banyak yang

menderita penyakit stroke iskemik yang terjadi karena penyumbatan darah

pada otak. Setiap bulannya mencapai 100 pasien yang menderita penyakit

stroke pada pasien rawat jalan. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti

tertarik untuk meneliti mengenai kepatuhan penggunaan obat antiplatelet

aspirin pada stroke iskemik. Berdasarkan hasil survei tersebut, perlu


3

dilakukan penelitian “Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antiplatelet

Aspirin Pada Pasien Rawat Jalan Stroke Iskemik Di RSUD dr. Soeselo

Slawi”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran

tingkat kepatuhan penggunaan obat antiplatelet aspirin pada pasien rawat

jalan stroke iskemik di RSUD dr. SOESELO Slawi ?

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan masalah sebagai berikut :

1. Pada penelitian ini tingkat kepatuhan menggunakan obat antiplatelet

aspirin diukur dengan metode MMAS (Morisky Medication Adherence

Scale).

2. Penelitian ini diambil pada periode bulan Maret 2019.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

kepatuhan penggunaan obat antiplatelet pada pasien rawat jalan stroke

iskemik di RSUD dr. Soeselo Slawi.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian

ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara langsung maupun tidak

langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sabagai berikut :


4

1. Secara Teoritis

Untuk menambah informasi mengenai kepatuhan pasien dalam

menggunakan obat antiplatelet pada stroke iskemik sehingga bisa

dijadikan acuan penelitian lain.

2. Secara Praktis

Bagi pihak Rumah Sakit yaitu untuk bahan masukan dan informasi

dalam merekomendasikan penggunaan obat antiplatelet aspirin di

RSUD dr. Soeselo Slawi.

1.6 Keaslian Penelitian

Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian

Pembeda Putri (2017) Sugiyanto dkk Masruhim dkk Hidhayah (2019)


(2014) (2016)
Judul Penggunaan obat Perbandingan Terapi Tingkat
Penelitian antihipertensi manfaat penggunaan obat kepatuhan
dan antiplatelet antiplatelet stroke pada penggunaan
pada pasien kombinasi pasien stroke obat
stroke rawat inap aspirindan iskemik di antiplatelet
di RS PKU klopidogrel RSUD ABDUL aspirin pada
MUHAMMADI dengan aspirin WAHAB pasien rawat
YAH BANTUL tunggal pada SJAHRANIE jalan stroke
stroke iskemik SAMARINDA iskemik di
RSUD dr.
SOESELO
SLAWI

Subyek Semua pasien Pasien Stroke Semua pasien Pasien rawat jalan
Penelitian stroke di RS iskemik stroke iskemik di stroke iskemik di
PKU RSUD Abdul RSUD dr. Soeselo
Muhammadiyah Wahab Sjahranie Slawi
Bantul Samarinda
5

Lanjutan Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Pembeda Putri (2017) Sugiyanto dkk Masruhim dkk Hidhayah (2019)


(2014) (2016)
Variabel Penggunaan Perbandingan Terapi Tingkat
Penelitian obat manfaat penggunaan obat kepatuhan
antihipertensi antiplatelet
dan antiplatelet kombinasi
aspirin dan
klopidogrel

Metode Metode Metode Metode ini Metode ini


Penelitian penelitian ini penelitian ini menggunakan menggunakan
menggunakan menggunakan analisis deskriptif
deskriptif observasional deskriptif
observasional analitik dengan
metode kohort
retrospektif

Metode Data primer Data Primer dan Data Sekunder Data Primer
Pengambilan dan sekunder sekunder
Data

Tempat RS RSUP Dr. RSUD Abdul RSUD dr. Soeselo


Penelitian Muhammadiya Sardjito Wahab Sjahranie Slawi
h Bantul Yogyakarta Samarinda

Hasil Penggunaan Kejadian stroke Karakteristik Pasien stroke


Penelitian obat berulang 6 bulan pasien stroke iskemik di RSUD
antihipertensi setelah serangan iskemik tertinggi dr. Soeselo Slawi
pada pasien stroke iskemik berdasarkan jenis berusia 45-50
stroke di pertama di RSUP kelamin adalah tahun, pasien yang
bangsal rawat Dr. Sardjito laki-laki 59,09%, berobat laki-laki,
inap RS PKU Yogyakarta, berdasarkan usia pekerjaan
Muhammadiya antara pasein adalah kelompok wiraswasta,
h Bantul yang yang usia 41-65 tahun pendidikan SMA.
cukup sering mendapatkan 70,00% Dari hasil tersebut
digunakan, terapi antiplatelet berdasarkan menunjukan
sedangkan kombinasi pendidikan tingkat kepatuhan
penggunaan aspirin- terakhir adalah tinggi 29 reponden
obat klopidogrel dan SMA atau (36,3%), tingkat
antiplatelet antiplatelet sederajat kepatuhan sedang
dalam kasus aspirin tunggal 20,00%, 31 responden
ini jarang tidak berbeda berdasarkan (38,8%) tingkat
digunakan pekerjaan kepatuhan rendah
pegawai swasta 20 responden
40,00% (25,0%)

Perbedaan penelitian ini adalah pada tempat penelitian dan metode penelitian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kepatuhan

Patuh atau kepatuhan merupakan kecenderungan penderita melakukan

pengobatan yang dianjurkan. Kepatuhan diartikan sebagai pengobatan

penderita berdasarkan pengobatan yang sudah ditetapkan. Kepatuhan

merupakan pengobatan sejauh mana upaya dan perilaku seorang individu

menunjukan kesesuaian dengan peraturan atau anjuran yang diberikan oleh

profesional kesehatan untuk menunjang kesembuhan. (Khoiriyah, 2013).

Tidak patuh, tidak hanya diartikan sebagai tidak minum obat, namun

bisa memuntahkan obat atau mengkonsumsi obat. Hal-hal yang dapat

meningkatkan faktor ketidak patuhan bisa karena faktor disengaja atau tidak

disengaja. Ketidak patuhan yang tidak disengaja terlihat pada penderita yang

gagal mengingat, atau dalam kasus yang membutuhkan pengaturan fisik

untuk meminum obat yang sudah diresepkan. Kepatuhan yang disengaja

berhubungan dengan keyakinan tentang pengobatan, antara manfaat dan efek

samping (Khoiriyah, 2013).

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan yaitu suatu yang dapat

meningkatkan atau menurunkan kepatuhan penderita terhadap pengobatan.

Faktor-faktor yang mendukung kepatuhan penderita diantaranya : pendidikan,

akomondasi, modifikasi faktor lingkungan, sosial, ekonomi,perubahan model

6
7

terapi. Ada beberapa alasan seseorang tidak patuh dalam pengobatan,

diantaranya : biaya yang mahal, efek samping, durasi yang lama. Selain

faktor medis, faktor sosial, ekonomi, daan budaya, sikap dan perilaku yang

sangat mempengaruhi keberhasilan pengobatan yaitu :

a. Faktor sarana yaitu tersedianya obat yang cukup dan kantinu, petugas

kesehatan yang baik.

b. Faktor penderita yaitu pengetahuan yang cukup mengenai penyakit

yang dialami oleh penderita, cara pengobatan, cara menjaga kondisi

tubuh dengan baik, kesadaran dan keinginan penderita untuk sembuh.

c. Faktor keluarga dan Masyarakat Lingkungan yaitu dukungan keluarga

sangat membantu untuk keberhasilan pengobatan seseorang dengan

cara selalu mengingatkan penderita meminum obat, memberi

semangat agar rajin berobat (Masruhim dkk, 2016).

Menurut WHO tahun 2008 menjelaskan mengenai kepatuhan pengobatan

jangka lama dipengaruhi oleh 5 dimensi yang tergambar pada Gambar 2.1

Health care
system/team
factors

Social and
Patient-related
economic
factors
factors

Conditions- Therapy-
related factors related factors

Gambar 2. 1 Dimensi Interaksi Ketidakpatuhan


8

Berikut penjelasan faktor yang dianggap sebagai 5 dimensi yaitu :

a. Faktor Tim atau Kesehatan (Health Care system/Team Factors).

Hubungan yang baik antara tenaga kesehatan dan penderita

dapat meningkatkan kepatuhan penderita daam pengobatan. Beberapa

faktor yang memberi pengaruh negatif antara lain : kurangnya

pengembangan sistem kesehatan yang dibiayai oleh asuransi,

kurangnya distribusi obat, kurangnya pengetahuan tentang kepatuhan

dan intenvensi yang efektif.

b. Faktor Penderita (Patient-Related Factors).

Pengetahuan dan kepercayaan penderita tentang penyakit

mereka, motivasi untuk mengatur pengobatan, dan harapan terhadap

kesembuhan penderita dapat mempengaruhi perilaku kepatuhan

penderita. Sedangkan faktor penderita yang mempengaruhi kepatuhan

itu sendiri yaitu : lupa, stres psikososial, kecemasan akan keadaan

yang lebih parah, motivasi yang rendah, kurangnya pengetahuan,

rendahnya harapan terhadap pengobatan. Untuk meningkatkan tingkat

kepatuhan penderita, maka petugas kesehatan perlu meningkatkan

kepercayaan diri serta sikap yang meyakinkan kepada penderita.

c. Faktor Terapi (Therapy-Related Factors).

Faktor terapi yang mempengaruhi kepatuhan yaitu

komplektisitas regimen obat, durasi pengobatan, kegagalan

pengobatan sebelumnya, perubahan dalam pengobatan, efek samping,

dukungan dari tenaga keseharan terhadap penderita.


9

d. Faktor Kondisi (Conditions-Related Factors).

Faktor kondisi dapat mempengaruhi kepatuhan yaitu :

keparahan gejala, tingkat kecacatan, progres penyakit, pengobatan

yang efektif. Faktor tersebut tergantung presepsi penderita, namun hal

yang penting ialah penderita tetap mengikuti pengobatan.

e. Faktor Sosial dan Ekonomi (Social and Economic Factors).

Faktor sosial dan ekonomi yang rendah membuat penderita

untuk menentukan hal yang lebih prioritas dari pada untuk

pengobatan. Faktor yang secara segnifikan dapat mempengaruhi

kepatuhan yaitu : status ekonomi sosial, kemiskinan, buta huruf,

pendidikan yang rendah, pengangguran, kurangnya dukungan sosial,

jarak ke tempat pengobatan, budaya dan kepercayaan terhadap sakit

dan pengobatan.

2.3 Cara Mengukur Kepatuhan

Kepatuhan pasien dalam penggunaan obat diukur dengan metode

Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) adalah instrumen yang

digunakan untuk menilai kepatuhan, tetapi Morisky Medication Adherence

Scale merupakan kuesioner yang memiliki reabilitas dan validitas yang

tinggi. Nilai kepatuhan pengguan obat MMAS adalah 8 skala baru untuk

mengukur kebiasaan penggunaan obat dengan rentang nilai 0 sampai 8 dan

dikategorikan menjadi 3 tingkat kepatuhan obat yaitu : Kepatuhan tinggi

(niali8), kepatuhan sedang (nilai 6-<8) dan kepatuhan rendah (nilai<6)

(Morisky, 2008).
10

2.4 Definisi Stroke

Stroke adalah sindrom yang disebabkan oleh gangguan peredaran

darah otak disertai manifestasi klinis berupa difisit neurologis dan bukan

akibat tumor,trauma ataupun infeksi saluran susunan saraf pusat (Ikawati,

2011).

2.5 Definisi Stroke Iskemik

Stroke iskemik merupakan defisit neurologis akut yang disebabkan

oleh infrak fokal pada sistem saraf pusat (SSP) yang disebabkan oleh

viskular, infrak serebral, pendarahan intrakranial (ICH) dan pendarahan

subarachnoid (SAH). Stroke merupakan penyebab utama kecacatan dan

kematian. Stroke iskemik merupakan tanda klinis hilangnya fungsi neurologis

otak secara tiba-tiba akibat terhentinya sirkulasi darah pada otak (Stringer,

2009).

2.6 Klasifikasi Stroke Iskemik

2.6.1 Berdasarkan Patologi Anatomi dan Penyebabnya

1. Stroke iskemik

a. Transient Ischemic Attack (TIA).

b. Trombosis serebri.

c. Emboli serebri.

2. Stroke hemoragik

a. Perdarahan intraserebral.

b. Perdarahan subarakhoid.
11

2.6.2 Berdasarkan Stadium atau Pertimbangan Waktu

a. Serangan iskemik sepintas atau TIA.

Serangan timbul akibat gangguan peredaran darah di

otak dan akan menghilang dalam waktu 24 jam.

b. Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND).

Gejala neurologic yang timbul dan akan menghilang

dalam waktu lebih lama dari 24 jam, tetapi lebih dari seminggu.

c. Progressing Stroke atau Stroke In Evolution.

Gejala neurologic yang semakin lama semakin berat.

2.6.3 Berdasarkan Fase dan Onset.

a. Fase akut, onset mulai dari 1 hari sampai 7 hari.

b. Fase early sub-acute, onset mulai dari >1 minggu sampai 4

minggu.

c. Fase late subacute, onset mulai dari > 1 bulan sampai 6 bulan.

d. Fase kronis, onset mulai dari > 7 bulan (Fatoni dan Gofir 2014).

2.7 Epidemiologi Stroke Iskemik

Stroke dibagi menjadi dua bagian yaitu : stroke iskemik dan stroke

hemoragik. Di negara barat seluruh penderita yang terdata 80 % jenis stroke

iskemik dan 20% stroke hemoragik (Fatoni dan Gofir, 2014).


12

2.8 Patofisiologi Stroke Iskemik

Stroke iskemik disebabkan karena trombosis plak aterosklorosis yang

memberi vaskularisai pada otak atau emboli dari pembuluh darah diluar otak

yang tersangkut di arteri otak, selanjutnya tombosit melekat pada permukaan

plak bersama fibrin sehingga terbentuk trombus.

Trombus dan embili di dalam pembuluh darah akan terlepas sehingga

tertangkap dalam pembuluh darah distal, lalu menyebabkan pengurangan

aliran darah yang menuju ke otak sehingga sel otak mengalami kekurangan

nutrisi dan oksigen akan menyebabkan asidosis, lalu asidosis akan

mengakibatkan natrium klorida dan air masuk ke dalam sel otak sehingga

terjadi edema setempat. Kemudian kalium akan masuk dan memicu

serangkaian radikal bebas sehingga terjadi kerusakan membran sel lalu

mengkerut dan tubuh mengalami defisit neurologis lalu mati (Angliadi dkk,

2014).

2.9 Faktor Resiko Stroke Iskemik

Setiap orang ingin mendapatkan hidup nyaman, sehat dan bebas dari

bebagai macam tekanan, namun keingin tersebut tidak diimbangi dengan pola

hidup yang memadai. Pola hidup yang tidak baik tersebut dapat menyebabkan

masalah kesehatan. Faktor resiko terjadinya stroke dibedakan menjadi 2

yaitu:
13

2.9.1 Faktor Resiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi.

a. Usia

Semakin tua maka semakin besar resiko terkena

stroke. Karena adanya proses degenerasi (penuaan) yang

terjadi secara alamiah dan pada umumnya pada orang lanjut

usia pembuluh darahnya lebih kaku dan adanya plak

(atherosklerosis).

b. Jenis kelamin

Laki-laki memiliki resiko lebih besar untuk terkena

stroke dibandingkan perempuan karena laki-laki cenderung

merokok. Rokok tersebut dapat merusak lapisan pembuluh

darah yang dapat mengganggu aliran darah.

c. Genetik (Herediter)

Hal ini terjadi karena riwayat stroke pada keluarga.

Orang dengan riwayat stroke pada keluarga, memiliki resiko

yang lebih besar untuk terkena sroke dibandingkan dengan

orang tanpa riwayat stroke pada keluarganya.

2.9.2 Faktor Resiko yang Dapat Dimodifikasi

a. Hipertensi

Hipertensi merupakan faktor resiko utama stroke

iskemik dan hemoragik. Selama tekanan darah seseorang

dalam rentang yang normal, maka akan terhindar dari


14

stroke. Sebaliknya, semakin tinggi tekanan darah

seseorang maka akan memiliki resiko stroke.

b. Diabetes melitus

Seseorang yang mempunyai riwayat diabetes

melitus sangat rentan terhadap stroke iskemik karena

kadar gula darah yang tidak teratur dapat menyebabkan

penyakit kardiovaskular.

c. Kolesterol

Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dapat

meningkatkan resiko terjadinya stroke karena dapat

mengakibatkan aterosklerosis. Semakin tinggi kolesterol

dalam darah, maka semakin besar kemunginan kolesterol

tersebut tertimbun pada dinding pembuluh darah. Hal ini

menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit sehingga

mengganggu suplai darah ke otak sehingga mengakibatkan

stroke.

d. Merokok

Merokok merupakan faktor resiko terhadap

munculnya stroke iskemik karena miningkatnya kadar

fibrinogen, agregasi trombosit, menurunya HDL yang

dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Untuk

mengurangi akibat dari rokok maka berhenti merokok dan

mengurangi paparan asap rokok (Masruhim dkk, 2016)


15

2.10 Gejala Klinis Stroke Iskemik

Stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menebabkan

kerusakan otak dalam beberapa menit. Stroke menjadi tambah buruk

dalam beberapa jam samapi 1-2 hari akibatnya jaringan otak mati.

Perkembangan penyakit biasanya diseingi dengan periode stabil, dimana

perluasan jaringan yang mati berhenti sementara atau terjadi beberapa

perbaikan. Beberapa gejala stroke yaitu :

a. Perubahan tingkat kesadaran (mengantuk, letih, koma).

b. Kesulitan berbicara.

c. Kesulitan menelan.

d. Kesulitan menulis atau membaca.

e. Sakit kepala yang terjadi ketika berbaring, bagun tidur, batuk, atau

kadang terjadi secara tiba-tiba.

f. Kehilangan koordinasi.

g. Kehilangan keseimbangan.

h. Perubahan gerakan, biasanya satu sisi tubuh, seperti kesulitan

menggerakan salah satu bagian tubuh, penurunan keterampilan

motorik.

i. Mual, mutah.

j. Kejang.

k. Kesemutan.

l. Kelemahan pada salah satu bagian tubuh (Que dan Afflen, 2017).
16

2.11 Pencegahan Stroke Iskemik

1. Pencegahan pada hipertensi

- Primer : Antihipertensi dapat menurunkan resiko stroke iskemik

pada lansia dengan hipertensi sistolik terisolasi.

- Sekunder : Menghambat ACE dan diuretik (tiazid) bermanfaat

pada pasien dengan riwayat stroke/ Transient Ischemic Attack

(TIA).

2. Terapi antitrombosit

- Primer : Terapi antitrombosit tidak menurunkan resiko stroke

karena memiliki efek protektif pada pasien dengan resiko rendah

tanpa riwayat stroke/TIA.

- Sekunder : Aspirin sabagai antitrombosit awal atau klopidogrel

apabila pasien sudah mengkonsumsi aspirin secara rutin.

3. Hiperkolesterolemia

Statin untuk pencegahan primer maupun sekunder.

4. Fibrilasi atrium

Warfarin adalah agen nini pertama untuk pencegahan primer

dan sekunder tromboemboli.

5. Berhenti merokok (Gofir, 2016).


17

2.12 Penatalaksanaan dan Terapi Stroke Iskemik

1. Penatalaksanaan stroke

a. Penatalaksanaan umum

Letakan kepala pasien pada posisi 300 , kepala dan

dada pada satu bidang, ubah posisi tidur setiap 2 jam,

mobilisasi dimulai bertahan bila hemodinamik sudah stabil.

Selanjutnya, beri oksigen 1-2 liter/menit sampai didapatkan

hasil analisis gas darah. Jika perlu, dilakukan intubasi. Bila

terjadi demam dapat diatasi dengan kompres dan antipiretik,

kemudian dicari penyebabnya, jika kandung kemih penuh

sebaiknya dikosongkan dan diberikan nutrisi dengan cairan

isotonik, kristaloid atau koloid 1500-2000 mL dan elektrolit

sesuai kebutuhan, hindari cairan yang mengandung glukosa

atau salin isotonik Pemberian nutrisi per oral jika fungsi

menelannya baik, tetapi jika didapatkan gangguan menelan

atau kesadaran menurun sebaiknya melalui slang nasogastrik.

Kadar gula darah >150mg% harus dikoreksi sampai batas

gula darah sewaktu 150mg% dengan insulin drop intravena

kontinu selama 2-3 hari pertama. Hiperglikemia (kadar gula

darah < 60mg% atau <80mg% dengan gejala) diatasi segera

dengan dekstrosa 40% intravena sampai kembali normal.

Nyeri kepala atau mual dan muntah diatasi dengan pemberian


18

obat-obatan sesuai dengan gejalanya. Tekanan darah tidak

perlu segera dirunukan, kecuali bila tekanan sistolik

>220mmHg, diastolik >120mmHg. Maean Arterial Blood

Pressure (MAP) >130mmHg (pada 2 kali pengukuran

dengan selang waktu 30 menit), atau didapatkan infrak

miokard akut, gagl jantung kongesif serta gagal ginjal.

Penurunan tekanan darah maksimal adalah 20%, dan obat

yang direkomendasikan, natrium nitroprusid, penyakit

reseptor alfa-beta, penyakit ACE, atau antagonis kalsium.

Jika terjadi hipotensi yaitu tekanan sistolik <90mmHg,

diastolik <70mmHg, diberi NaCl 0,9% 250mL selama 1 jam,

dilanjutkan 500mL selama 4 jam dan 500mL selama 8 jam

atau sampai hipotensi dapat diatasi. Jika belum terkoreksi,

tekanan darah sistolik masih <90mmHg dapat diberikan

dopamin 2-10 µg/kg/menit sampai tekanan darah sistolik

>110mmHg. Jika kejang, diberikan diazepam 5-20mg

intravena pelan-pelan selama 3 m3nit, maksimal 100mg per

hari, dilanjutkan pemberian antikonvulsan per oral (fenitoin,

karbamazepin). Jika kejang muncul selama 2 minggu

diberikan antikonvulsan per oral jangka panjang. Jika

terdapat tekanan intrakranial meningkat, diberi manitol bolus

intravena 0,25-1g/kgBB per 30 menit, jika terjadi rebound

atau keadaan umum memburuk, dilanjutkan 0,25mg/kgBB


19

per 30 menit setiap 6 jam selama 3-5 hari. Harus dilakukan

pemantauan osmolalitas (<320 mmol), sebagai alternatif

dapat diberiakan larutan hipertonik (NaCl 3%) atau

furosemid.

b. Penatalaksanaan khusus

Pemberian antiplatelet seperti aspirin dan anti

koagulan atau yang dianjurkan dengan trombolitik rt-PA.

2 Terapi stroke iskemik

a. Non farmakologi.

Dengan penanganan operasi dekompresi dapat

menolong kasus pembekakan signifikan yang

berhubungan dengan infark serebral.

b. Terapi farmakologi.

Rekomendasi untuk farmakoterapi stroke iskemik

diberikan sebagai berikut :

1. Penanganan akut

- Alteplase 0,9 mg/Kg intravena 9maks 90kg)

sampai 1 jam pada pasien terpilih dalam onset 3

jam.

- Aspirin 160-325mg setiap hari dimulai dalam

48 jam onset.

2. Pencegahan sekunder non kardioemboli

- Aspirin 50-325 mg setiap hari.


20

- Clopidorel 75mg setiap hari.

- Aspirin 25 mg + pelepasan lebih luas

dipiridamol 200mg dua kali sehari. (Sukandar

dan Adrajati, 2008)

2.13 Obat Aspirin

Obat aspirin merupakan golongan AINS (anti Inflamasi non-steroid)

merupakan obat yang memiliki aktivitas penghambat radang dengan

mekanisme kerja menghambat biosintesis prostaglandin melalui

penghamnbatan aktivitas enzim siklooksigenase. Asam asetil salisilat yang

lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin merupakan salah satu senyawa

yang secara luas digunakan. Asetosal digunakan sebagai obat analgetik

(pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan inflamasi (anti radang) dan

juga memiliki efek antikoagulan yang sering digunakan untuk penanganan

penyakit arteri koroner, selain itu asetosal juga memiliki aktivitas terapeutik.

Asetosal memiliki efek samping yang paling umum adalah kecenderungan

mengakibatkan gangguan pada saluran cerna dimulai dari dispepsia ringan

dan nyeri ulu hati sampai ulkus lambung dan duodenum. Dosis aspirin

sebagai antiagregasi platelet adalah 75mg-325mg. Asetosal bersifat asam

sehingga dapat diabsorbsi di dalam lambung dan diserap dalam bentuk utuh,

dihidrolisis menjadi asam salisilat terutama di dalam hati (Yunita dkk,

2015).

Menurut Farmakope Indoesia edisi V (2014), asetosal memiliki

kelarutan yaitu sukar dalam air, mudah larut dalam etanol, larut dalam
21

kloroform dan dalam eter. Stabilitas asetosal terjadi pada suhu 250C dan

suasana pH 2,5 atau pH 7,0. Bentuk sediaan aspirin secara tunggal berupa

tablet 80mg, 100mg, 160mg atau 500mg (Dekes RI, 2014).

Efek Samping asetosal biasanya ringan dan tidak sering, tetapi

kejadiannya tinggi untuk terjadinya iritasi pada saluran cerna dengan

pendarahan ringan yang asimtomatis, memanjangnya bleeding time,

bronkospasme, dan reaksi pada pasien hipersensitifitas (Tjay dan Rahardja,

2008).

2.14 Rumah Sakit

Menurut Kepmenkes No. 129 tahun 2008, rumah sakit adalah sarana

kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan rawat darurat. Tugas

rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan adalah memberikan

pelayanan kesehatan yang bermutu dan bertanggung jawab terhadap

masyarakat terutama di wilayah cakupannya. Sedangkan fungsi rumah sakit

adalah menyelenggarakan pelayaan spesialistik atau medik sekunder dan

pelayanan subspesialistik atau medik tersier.

2.15 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soeselo Slawi

RSUD dr. Soeselo Slawi merupakan Balai pengobatan karyawan

perusahan gabungan pabrik gula se Ex Karesidenan Pekalongan pada tahun

1917, tetapi pada tahun 1945-1947 balai pengobatan tersebut dialihkan

fungsinya sebagai RS Tentara yang dipimpin oleh Kolonel dr. HRM Soeselo
22

Wiriosapoetro. Setelah adanya kebijakan dan wewenang dari pemerintah

pada tahun 1952 pengelolaan di serahkan kepada Kepala Pemerintah Daerah

Tingkat II sampai sekarang. Pada tahun 1983 ditetapkan Pmerintah sebagai

Rumah Sakit Tipe C dengan SK Menkes RI No.233/Menkes/SK/VI/1983.

Pada tahun 2000 telah diakreditasi tingkat dasar oleh Depkes RI dengan

sertifikat akreditasi No. YM.00.03.3.5.623 yang berlaku sampai 25 februari

2003. Pada tahun 2003 pemerintah menetapkan sebagai Rumah Sakit

dengan Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut melalui Keputusan Dirjen

Pelayanan rawat jalan di RSUD dr. Soeselo Slawi yaitu : klinik

penyakit dalam, klinik kebidanan dan kandungan, klinik kesehatan anak,

klinik bedah umum, klinik bedah urologi, klinik bedah orthopedi, klinik

mata, klinik tht, klinik kulit dan kelamin, klinik syaraf, klinik jantung, klinik

paru, klinik kesehatan jiwa, klinik umum, klinik gigi.


23

2.16 Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

a. Kerangka Teori

Stroke

Iskemik Hemoragik

Faktor yang
mempengaruhi Kepatuhan
kepatuhan :
1. Faktor tim/sistem
kesehatan.
2. Faktor penderita. Morisky Medication Adherence
Sclae (MMAS)
3. Faktor terapi.
4. Faktor kondisi. 1. Rutin melakukan
5. Faktor sosial dan pemeriksaan ulang.
ekonomi. 2. Rutin minum obat.
(WHO, 2008). 3. Tidak mengurangi
penggunaan obat tanpa izin
dokter.
4. Tetap menjalankan minum
obat dalam keadaan baik.
5. Tetap menjalankan minum
obat dalam keadaan buruk.
6. Kesulitan dalam
menginggat penggunaan
obat.
7. Lupa minum obat.
8. Selalu membawa obat.
(Morisky, 2008).

Gambar 2. 2 Kerangka Teori


24

b. Kerangka Konsep

Iskemik

Karakteristik pasien : Kepatuhan


1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Pekerjaan
4. Tingkat pendidikan

Morisky Medication Adherence


Sclae (MMAS)
1. Rutin melakukan
pemeriksaan ulang
2. Rutin minum obat
3. Tidak mengurangi
penggunaan obat tanpa
izin dokter
4. Tetap menjalankan
minum obat dalam
keadaan baik
5. Tetap menjalankan
minum obat dalam
keadaan buruk
6. Kesulitan dalam
menginggat penggunaan
obat
7. Lupa minum obat
8. Selalu membawa obat

Gambar 2. 3 Kerangka Konsep


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmasi sosial yang

dilakukan di RSUD dr. Soeselo Slawi pada bulan Maret 2019.

3.2 Rancangan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian. Kuantitatif adalah

data penelitian berupa angka-angka dan analisis yang menggunakan statistik

(Sugiyono, 2017).

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah anggota dan suatu

himpunan yang ingin diketahui karakteristiknya berdasarkan inferensi

atau generalisasi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien

stroke iskemik rawat jalan yang menggunakan antiplatelet aspirin di

RSUD dr. Soeselo Slawi periode Maret 2019 berjumlah 80 responden.

25
26

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien

stroke iskemik rawat jalan yang menggunakan antiplatelet aspirin

periode Maret 2019. Jumlah sampel yang dihitung dengan

menggunakan rumus Slovin.

n= N

N.d2+1

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

d = galat pengundang

n= 100

100.(0,05)2 +1

= 100

1,25

= 80

Berdasarkan perhitungan jumlah sampel diperoleh sampel minimal

dalam penelitian ini berjumlah 80 responden


27

3.3.3 Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel non

probability sampling dengan purposive dimana cara pengambilan

sampel di dasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh

peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah

diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2012).

a. Kriteria Inklusi

1. Pasien stroke iskemik yang menggunakan obat

antiplatelet aspirin.

2. Pasien yang berkunjung pada bulan Maret 2019.

b. Kriteria Eksklusi

1. Tidak bersedia menjadi responden.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kepatuhan pasien

terhadap penggunaan obat

3.5 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3. 1 Definisi Operasional


No Variabel Definisi Alat ukur Kriteria Skala
Operasional Ukur Ukur

1 Umur Umur pasien Kuesioner 1. 45-50 Ordinal


yang menjani tahun
pengobatan 2. 51-55
tahun
3. 56-60
tahun
2 Jenis Kondisi fisik Kuesioner 1. Laki-laki Nominal
kelamin yang 2. Perempua
menentukan n
status seorang
laki-laki atau
perempuan
28

Lanjutan Tabel 3. 2 Definisi Operasional


No Variabel Definisi Alat Ukur Kriteria Skala
Operasional Ukur Ukur

3 Pekerjaan Kegiatan Kuesioner 1. Wiraswast Nominal


utama yang a
dilakukan 2. PNS/TNI/
responden dan POLRI
mendapat 3. Petani
penghasilan 4. Guru
5. Nelayan
6. Supir
7. Tidak
berkerja
4 Tingkat Pendidikan Kuesioner 1. Tidak Ordinal
pendidikan formal sekolah
terakhir yang 2. SD
ditempuh 3. SMP
responden 4. SMA
5. Diploma
6. Sarjana

5 Tingkat Kepatuhan Kuesioner 1. Kepatuhan Ordinal


Kepatuhan pasien dalam rendah
Pasien melakukan bila skor
pengobatan <6
antiplatelet 2. Kepatuhan
aspirin sesuai sedang
dengan bila skor
ketentuan 6-<8
yang diberikan 3. Kepatuhan
oleh dokter. tinggi bila
Pengukuran skor 8
menggunakan (Morisky
metode 2008)
MMAS
(Morisky
Medication
Adherenche
Scale) yang
terdiri dari 8
pertanyaan.
29

3.6 Jenis dan Sumber Data

3.6.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer adalah data yang didapat dari kuesioner dan melakukan

wawancara secara langsung dengan responden (Sugiono,2012). Data

primer dalam penelitian ini adalah kuesioner yang telah diisi langsung

oleh responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3.6.2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket

dan menggunakan alat bantu kuesioner yang sebelumnya telah

dilakukan uji validasi dan reliabilitas. Kuesioner dibagikan kepada

reponden yang telah menandatangani informed consens (lembar

persetujuan), kemudian reponden menjawab pertanyaan yang ada

dalam kuesioner, kemudian data yang diperoleh di analisis

menggunakan SPSS.

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

Validasi adalah tentang sejumlah mana keakuratan suatu tes.

Kuesioner dikatakan valid apabila nilai kolerasi >0,361. Uji validitas

bertujuan untuk melakukan validitas pada interprestasi data yang diperoleh

dari prosedur tertentu. Pada uji validitas jumlah responden yang digunakan

sebanyak 20-30 orang dari jumlah populasi. Uji validitas kuesioner responden

dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada 30 responden, data responden


30

yang diperoleh dihitung menggunakan SPSS. Syarat validasi : bola r hitung >

r tabel : kuesioner pertanyaan dikatakan valid dalam penelitian ini. Bila r

hitung < r tabel : kuesioner pertanyaan dikatakan tidak valid. Reliabilitas

adalah menjelaskan sejauh mana suatu proses pengukuran dapat dipercaya ,

dikatakan relible apabila nilai alpha cronbach > 0,60. Uji reabilitas bertujuan

untuk mengetahui konsistensi alat ukur, yaitu alat ukur yang digunakan dapat

diandalkan dan tetap konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang.

3.8 Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

a. Mengedit (editing)

Mengedit atau editing merupakan kegiatan untuk

meneliti tiap daftar pertanyaan yang di isi agar lengkap, untuk

mengoreksi data yang meliputi kelengkapan pengisian atau

jawaban yang tidak jelas sehingga terjadi kesalahan data dapat

mudah terlihat dan segera dilakukan perbaikan.

b. Pengodean (coding)

Setelah data terkumpul dan diseleksi serta diedit

dilapangan, tahap berikutnya adalah mengode data untuk setiap

pengukuran agar memudahkan dalam pengolahan data.

c. Entery data

Merupakan pengetikan kode angka dari jawaban

responden pada kuesioner ke dalam program pengolahan data di

komputer.
31

d. Data file

Merupakan pembuatan program pengolahan data dengan

komputer.

e. Cleaning data

Merupakan pemeriksaan kembali data hasil entery pada

komputer agar terhindar dari ketidak sesuaian antara data

komputer dan koding kuesioner.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

Analisis Univariat. Analisis Univariat merupakan analisis untuk

mengetahuai deskripsi masing-masing variabel dengan menyajikan

hasil dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Variabel kepatuhan

dianalisis atau ditentukan dengan cara : pemberian skor, penjumlahan

skor, pengkategorian.

Tabel 3. 3 Kriteria Tingkat Kepatuhan Pasien


Skor Keterangan

<6 Kepatuhan Rendah

6-<8 Kepatuhan Sedang

8 Kepatuhan Tinggi
32

3.9 Etika Penelitian

Penelitian harus mendapatkan surat rekomendasi dari Politeknik

Harapan Bersama Tegal prodi DIII Farmasi dan Permohonan Ijin Penelitian

kepada pihak atau institusi tempat penelitian yaitu RSUD dr. Soeselo Slawi.

Etika penelitian ini meliputi :

1. Informed consent (Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan diberikan pada subyek yang diteliti.

Penelitian menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Jika responden

setuju untuk diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan tersebut. Jika responden menolak, maka peneliti tidak

akanmemaksa dan akan tetap menghormati hak-haknya.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaaan, peneliti tidak mencantumkan

nama responden pada lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti. Hanya kelompok

data tertentu saja yang akan disajikan sebagai hasil riset. Cara untuk

menjaga kerahasiaan adalah dengan menyimpan lembar kuesioner

sampai dalam jangka waktu yang lama. Setelah tidak digunakan, maka

lembar kuesioner itu dibakar.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Kepatuhan Penggunaan

Obat Antiplatelet Aspirin Pada Pasien Rawat Jalan Stroke Iskemik Di RSUD dr.

Soeselo Slawi, diperoleh data dari jawaban reponden. Hasil penelitian disajikan

dalam beberapa data yaitu karakteristik responden meliputi umur, jenis kelamin,

pekerjaan, pendidikan. Cara mengukur tingkat kepatuhan pasien terhadap

penggunaan obat menggunakan metode MMAS (Morisky Medication Adherence

Sclae) dengan jumlah reponden sebanyak 80. Penelitian ini menggunakan

rancangan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif teknik pengambilan sampel

non probability sampling dengan accidental. Analisis data yang digunakan pada

penelitian ini adalah Analisis Univariat. Penelitian ini dilakukan pada bulan

Januari-Maret 2019.

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel dibawah ini menunjukan karakteristik berdasarkan umur

responden dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persentase (%)

45-50 34 42,5

51-55 14 17,5
56-60 32 40,0
Total 80 100,0

33
34

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang paling banyak

yaitu umur 45-50 tahun sebanyak 34 reponden dengan persentase 42,5%.

Responden dengan umur 56-60 tahun sebanyak 32 reponden dengan

persentase 40,0%, 51-55 tahun sebanyak 14 responden dengan persentase

17,5%. Rata-rata umur responden pada penelitian ini yaitu 53 tahun

sedangkan umur manimum yaitu 45 tahun dan umur maksimum yaitu 60

tahun.

Menurut penelitian yang dilakukan (Nasution, 2013), menyatakan

bahwa resiko stoke iskemik adalah sesorang yang berusia diatas 40 tahun.

Penelitian yang dilakukan (Reny Anggraini dkk, 2016) menyatakan bahwa

kejadian stroke iskemik terjadi pada rentang usia 41-65 tahun. Hal ini

diperkirakan karena seiring bertambahnya usia maka terjadi penurunan

fungsi organ dalam tubuh salah satunya terjadi penurunan aliran darah ke

otak sehingga pemuluh darah akan berangsur-angsur menyempit.

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel dibawah ini menunjukan karakteristik berdasarkan jenis

kelamin responden dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 46 57,5

Perempuan 34 42,5

Total 80 100,0
35

Tabel di atas menunjukan bahwa responden yang paling banyak

yaitu pada reponden laki-laki sebanyak 46 responden dengan persentase

57,5%, sedangkan perempuan 34 reponden dengan persentase 42,5%. Data

tersebut menunjukkan bahwa pasien stroke iskemik di RSUD Dr. Soeselo

Slawi mayoritas laki-laki yang berobat di RSUD Dr. Soeselo Slawi

dibandingkan perempuan.

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yamg di lakukan oleh

(Reny Anggraini dkk, 2016) bahwa jenis kelamin menjadi faktor resiko

terjadinya stroke iskemik terutama pada laki-laki karena laki-laki tidak

memiliki hormon yang dapat meningkatkan kadar HDL darah sedangkan

perempuan memiliki hormon esterogen yang dapat meningkatkan kadar

HDL dalam darah yang dapat mencegah terjadiya atherosklerosis. Selain itu

kemungkinan dipengaruhi oleh pola hidup yang kurang sehat seperti

merokok yang dapat menaikkan efek trombosis (Gofir dkk, 2016).

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel dibawah ini menunjukan karakteristik berdasarkan pekerjaan

responden dapat dilihat pada tabel 4.3.


36

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

Wiraswasta 18 22,5

PNS/TNI/POLRI 12 15,0

Petani 16 20,0

Guru 5 6,3

Nelayan 5 6,3

Supir 7 8,8

Tidak Berkerja 17 21,3

Total 80 100,0

Berdasarkan tabel karakteristik pekerjaan responden dapat diketahui

bahwa sebagian besar pekerjaan reponden yaitu : wiraswasta sebanyak 18

responden dengan persentase 22,5 %. Responden yang tidak berkerja

sebanyak 17 dengan persentase 21,3 %, responden dengan pekerjaan petani

sebanyak 16 dengan persentase 20,0%, responden dengan pekerjaan

PNS/TNI/POLRI sebanyak 12 dengan persentase 15,0%, responden dengan

pekerjaan guru sebanyak 5 dengan persentase 6,3%, responden dengan

pekerjaan nelayan sebanyak 5 dengan persentase 6,3%, responden dengan

pekerjaan supir sebanyak 7 dengan persentase 8,8%. Hal ini menunjukan

bahwa karakteristik pekerjaan responden bervariasi.


37

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel dibawah ini menunjukan karakteristik berdasarkan pendidikan

responden dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

Tidak Sekolah 3 3,8

SD 8 10,0

SMP 16 20,0

SMA 27 33,8

Diploma 20 25,0

Sarjana 6 7,5

Total 80 100,0

Berdasarkan tabel karakteristik pendidikan diketahui bahwa sebagian

besar responden tingkat pendidikannya adalah SMA sebanyak 26

responden dengan persentase 33,8%. Hal ini menunjukan bahwa responden

sudah menerapkan pendidikan wajib belajar selama 12 tahun yang telah di

tetapkan oleh pemerintah.

Tingkat pendidikan seseorang menentukan sikap orang tersebut

terhadap perilaku hidup sehat. Oleh karena itu orang yang memiliki

pendidikan tinggi diharapkan mampu memahami informasi kesehatan

(Notoatmodjo, 2007)
38

4.5 Tingkat Kepatuhan Responden terhadap Penggunaan Obat

Antiplatelet Aspirin

Berdasarkan hasil penelitian tingkat kepatuhan penggunaan obat

pada pasien stroke iskemik di RSUD dr. Soeselo Slawi adalah sebagai

berikut :

Tabel 4. 5 Tingkat Kepatuhan Responden Terhadap Penggunaan


Obat Antiplatelet Aspirin

Tingkat Kepatuhan Frekuensi Persentase (%)

Rendah 20 25,0

Sedang 31 38,8

Tinggi 29 36,3

Total 80 100,0

Dari data di atas sebagian besar responden mempunyai kepatuhan

sedang sebanyak 31 responden dengan persentase 38,8%. Kepatuhan tinggi

sebanyak 29 responden dengan presentase 36,3%, kepatuhan rendah

sebanyak 20 responden dengan presentase 25,0%.

Patuh atau kepatuhan merupakan kecenderungan penderita

melakukan pengobatan yang dianjurkan, kepatuhan diartikan sebagai

pengobatan penderita berdasarkan pengobatan yang sudah ditetapkan.

Faktor-faktor yang mendukung kepatuhan penderita diantaranya : faktor

pendidikan, faktor sosial dan ekonomi, faktor medis, faktor perubahan

model terapi (Masruhim, 2016).


39

Hasil penelitian yang dilakukan (Rainey dkk, 2016) menyatakan

bahwa tingkat kepatuhan pasien iskemik di RS Bethesda Yogyakarta

tergolong rendah dan sedang yaitu sebanyak 61 pasien (54,5%), sedangkan

tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 51 pasien (45,5%).

4.6 Tingkat Kepatuhan Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4. 6 Tingkat Kepatuhan Responden Berdasarkan Umur

Kepatuhan

Umur Kepatuhan Kepatuhan Kepatuhan Total


Rendah Sedang Tinggi

N % N % N % N %

45-50 9 26,5 14 41,2 11 32,3 34 100

51-55 3 21,4 5 35,7 6 42,9 14 100

56-60 8 25,0 12 37,5 12 37,5 32 100

Total 20 25,0 31 38,8 29 36,1 80 100

Dari data di atas menunjukan bahwa proporsi tingkat kepatuhan

tinggi paling banyak terdapat pada responden dengan rentang usia 51-55

tahun yaitu sebesar 42,9%. Proposi tingkat kepatuhan sedang paling banyak

terdapat pada rentang usia 45-50 tahun sebesar 41,2%, proposi tingkat

kepatuhan rendah paling banyak terdapat pada usia 45-50 tahun sebesar

26,5%.
40

Terdapat perbedaan teori mengenai ada atau tidak adanya kaitan

antara umur dengan tingkat kepatuhan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

(Ambaw,2012) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna

antara usia dengan tingkat kepatuhan. Sedangkan menurut (Akoko, 2017)

yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara tingkat kepatuhan dan

usia, yakni semakin bertambahnya usia seseorang maka tingkat

kepatuhannya semakin tinggi.

4.7 Tingkat Kepatuhan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4. 7 Tingkat Kepatuhan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Kepatuhan

Jenis Kepatuhan Kepatuhan Kepatuhan Total


Kelamin Rendah Sedang Tinggi

N % N % N % N %

Laki-Laki 10 21,7 17 37,0 19 41,3 46 100

Perempuan 10 29,4 14 41,2 10 29,% 34 100

Jumlah 20 25,0 31 38,8 29 36,3 80 100

Dari data di atas menunjukan bahwa proporsi tingkat kepatuhan tinggi

paling banyak terdapat pada jenis kelamin laki-laki dengan persentase 41,3%.

Tingkat kepatuhan sedang paling banyak terdapat pada jenis kelamin

perempuan dengan persentase 41,2%, tingkat kepatuhan rendah paling

banyak terdapat pada jenis kelamin perempuan dengan persentase 29,4%.


41

Hasil penelitian ini mayoritas pasien di RSUD dr. Soeselo adalah

berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan menurut (Joho, 2012) bahwa pasien

berjenis kelamin perempuan lebih patuh dalam menjalani pengobatan dan

juga lebih memperhatikan penyakit yang dideritanya.

4.8 Tingkat Kepatuhan Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4. 8 Tingkat Kepatuhan Responden Berdasarkan Pekerjaan

Kepatuhan

Pekerjaan Kepatuhan Kepatuhan Kepatuhan Total


Rendah Sedang Tinggi

N % N % N % N %

Wiraswasta 6 33,3 7 38,9 5 27,8 18 100

PNS/TNI/POLRI 4 33,3 2 16,7 6 50,0 12 100

Petani 5 31,3 6 37,5 5 31,3 16 100

Guru 0 0,0 3 60,0 2 40,0 5 100

Nelayan 0 0,0 4 80,0 1 20,0 5 100

Supir 0 0,0 2 28,6 5 71,4 7 100

Tidak Berkerja 4 23,5 7 41,2 6 35,3 17 100

Total 20 25,0 31 38,8 29 36,3 80 100

Dari data di atas menunjukan bahwa proporsi tingkat kepatuhan

tinggi paling banyak terdapat pada responden dengan pekerjaan supir

sebesar 71,4%. Proposi tingkat kepatuhan sedang paling banyak terdapat

pada responden pekerjaan nelayan sebesar 80,0%, proposi tingkat

kepatuhan rendah paling banyak terdapat pada responden pekerjaan


42

wirasawasta dan PNS/TNI/POLRI sebanyak 33,3% . Hasil penelitian ini

menunjukan sebagian besar responden bekerja. Jenis pekerjaan responden

juga mempengaruhi kepatuhan responden.

Tabel 4. 9 Tingkat kepatuhan responden berdasarkan pendidikan

Kepatuhan

Pendidikan Kepatuhan Kepatuhan Kepatuhan Total


Rendah Sedang Tinggi

N % N % N % N %

Tidak 1 33,3 1 33,3% 1 33,3% 3 100%


Sekolah

SD 4 50,0 2 25,0 2 25,0 8 100

SMP 7 43,8 5 31,3 4 25,0 16 100

SMA 2 7,4 16 59,3 9 33,3 27 100

Diploma 5 25,0 6 30,0 9 45,0 20 100

Sarjana 1 16,7 1 16,7 4 66,7 6 100

Total 20 25,0 31 38,8 29 36,3 80 100

Dari data di atas menunjukan bahwa proporsi tingkat kepatuhan

tinggi paling banyak terdapat pada responden dengan pendidikaan sarjana

sebesar 66,7%. Proposi tingkat kepatuhan sedang paling banyak terdapat

pada responden dengan pendidikan SMA sebesar 59,3%, proposi tingkat

kepatuhan rendah paling banyak terdapat pada responden dengan

pendidikan SD sebesar 50,0%. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka

semakin mudah pula mereka menerima informasi yang pada akhirnya

semakin banyak pengetahuan yang mereka miliki (Smet, 1994).


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 80 responden, maka dapat

disimpulkan terdapat 31 responden (38,8%) kepatuhan sedang.

Kepatuhan tinggi sebanyak 29 (36,3%), kepatuhan rendah sebanyak 20

responden (25,0%).

2. Tingkat kepatuhan tinggi paling banyak berdasarkan umur terdapat

pada responden dengan rentang usia 51-55 tahun (42,9%). Tingkat

kepatuhan tinggi paling banyak berdasarkan jenis kelamin terdapat pada

laki-kaki (41,3%). Tingkat kepatuhan paling banyak berdasarkan

pekerjaan terdapat pada responden dengan pekerjaan supir (71,4%).

Tingkat kepatuhan paling banyak berdasarkan pendidikan terdapat pada

pendidikan Sarjana (66,7%).

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait tingkat kepatuhan

penggunaan obat.

2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas variabel

lain.

3. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan teknik pengambilan sampel

dan instrumen penelitian yang berbeda

43
DAFTAR PUSTAKA

Akoko. 2017. Guideline Stroke. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf


Indonesia.
ambaw. 2012. Adherence antihypertensive treatment. University of Gondar
Hospital.
Anggraini, Renny, Welinda Dyah Ayu, dan Muhammad Amir Masruhim. 2016a.
“TERAPI PENGGUNAAN OBAT STROKE PADA PASIEN STROKE
ISKEMIK DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA.” Dalam
Proceeding of the 3rd Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 89–97.
Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda.
https://doi.org/10.25026/mpc.v3i1.71.
———. 2016b. “TERAPI PENGGUNAAN OBAT STROKE PADA PASIEN
STROKE ISKEMIK DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA.”
Dalam Proceeding of the 3rd Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 89–97.
Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda.
https://doi.org/10.25026/mpc.v3i1.71.
Chrisananta Putra, I Dewa Gde Rainey, Rizaldy T Pinzon, dan Pramudita. 2016.
“Hubungan antara Tingkat Kepatuhan Minum Obat Antiplatelet Aspirin Dengan
Kejadian Stroke Iskemik Berulang Di RS Bethesda Yogyakarta.”
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V.
Jakarta: Depkes RI.
Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia, Ema P. Yunita,
Bambang S. Zulkarnain, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya,
Indonesia, Muhammad Aminuddin, dan RSUD Dr. Soetomo, Surabaya,
Indonesia. 2015. “Aspirin Resistance in Coronary Artery Disease with
Hypertensive Patients.” Indonesian Journal of Clinical Pharmacy 4 (1): 28–38.
https://doi.org/10.15416/ijcp.2015.4.1.28.
Fatoni, Rismi, dan Abdul Gofir. 2014. “PERBANDINGAN MANFAAT
ANTIPLATELET KOMBINASI ASPIRIN DAN KLOPIDOGREL DENGAN
ASPIRIN TUNGGAL PADA STROKE ISKEMIK” 4: 7.
Halim, Rusdyanto, Joudy Gessal, dan Lidwina S Sengkey. 2016. “Gambaran
pemberian terapi pada pasien stroke dengan hemiparesis dekstra atau sinistra di
Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode
Januari-Maret tahun 2016” 4: 5.
Ikawati, Zullies. 2011. farmakoterapi penyakit Sistem Syaraf Pusat. Bursa Ilmu.
Janet L Stringer. 2009. Konsep Dasar Farmakologi. 3 ed. Jakarta: Buku
Kedokteran.

44
45

Joho. 2012. factors affecting treatment compliance among hypertenstion patients


in three district hospital-Dar es Salam.
Karuniawati, Hidayah, Zullies Ikawati, dan Abdul Gofir. 2016a. “PROFIL
PENGGUNAAN TERAPI PENCEGAHAN SEKUNDER PADA PASIEN
STROKE ISKEMIK,” 11.
———. 2016b. “PROFIL PENGGUNAAN TERAPI PENCEGAHAN
SEKUNDER PADA PASIEN STROKE ISKEMIK,” 11.
Khoiriyah, Luk Luk. 2013. “DRP (DRUG RELATED PROBLEMS) PADA
PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSAL
DR. MINTOHARDJO JAKARTA PERIODE 2013,” 82.
Morisky. 2008. “Predictive validity of a medication adherence measure in an
autpatient setting.”
Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Que, Bertha Jean, dan Zadrach van Afflen. 2017. “STROKE ISKEMIK EMBOLI
DENGAN TRANSFORMASI HEMORAGIK” 10: 13.
Rahman, Abdul. 2016. “PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA,” 61.
Sinaga, Marchta, Lidwina Sengkey, dan Engeliene Angliadi. 2014.
“GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN STROKE NON
HEMORAGIK MENGGUNAKAN MINI-MENTAL STATE EXAMINATION
(MMSE) DI INSTALASI REHABILITASI MEDIK BLU RSUP PROF. DR. R. D
KANDOU MANADO.” E-CliniC 2 (2).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/view/4693.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukandar, Elin Yulinah, dan Retnosari Adrajati. 2008. ISO Frmakoterapi. Jakarta:
PT. ISFI.
Tjay, Tan Hoan, dan Kirana Rahardja. 2008. Obat-Obat Penting. Enam. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
LAMPIRAN

LAMPIRAN

46
47

Lampiran 1 Surat Ijin Untuk Kesbangpol


48

Lampiran 2 Surat Ijin Dari Kesbangpol


49

Lampiran 3 Surat Ijin Untuk Bapeda


50

Lampiran 4 Surat Ijin Dari Bappeda


51

Lampiran 5 Surat Ijin Untuk RSUD Dr. Soeselo Slawi


52

Lampiran 6 Surat Ijin Bagian TU


53

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian


54

Lampiran 8 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Persetujuan Menjadi Responden

Selamat Pagi/Siang/Sore

Perkenalkan nama Saya Fatimah Nur Hidhayah Mahasiswi D3 Farmasi Politeknik

Harapan Bersama Tegal, saya bermaksud melakukan peneliitian mengenai

“Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antiplatelet Aspirin Pada Pasien Rawat

Jalan Stroke Iskemik Di RSUD Dr. Soeselo Slawi”. Penelitian ini dilakukan

sebagai tahap akhir dalam penyelesaian studi di Politeknik Harapan Bersama

Tegal.

Saya harap Bapak/Ibu bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini

dimana akan dilakukan pengisian angket yang terkait dengan penelitian. Semua

informasi yang Saudara berikan terjamin kerahasiaannya.

Setelah Bapak/Ibu membaca maksud dan kegiatan penelitian diatas, maka saya

mohon untuk mengisi nama dan tanda tangan dibawah ini.

Saya setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini.

Nama :

Tanda Tangan :

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk ikut serta di dalam penelitian ini.
55

Lampiran 9 Petunjuk Umum Pengisian

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIPLATELET

ASPIRIN PADA PASIEN RAWAT JALAN STROKE ISKEMIK DI RSUD

Dr. SOESELO SLAWI

Petunjuk Umum Pengisian :

1. Isilah identitas secara lengkap dan benar.

2. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dengan memberikan

tanda ( ).

3. Anda diminta menjawab sejujur-jujurnya sesuai dengan hati nurani.

A. Identitas Pasien

1. Umur : .............. tahun

2. Jenis kelamin pasien :

Laki-laki

Perempuan

3. Pekerjaan :

Wiraswasta

PNS/TNI?POLRI

Petani

Tidak Berkerja

Lainnya, sebutkan..............
56

4. Pendididkan Terakhir :

Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

Sarjana

Diploma
57

Lampiran 10 Pertanyaan Kuesioner

KUESIONER KEPATUHAN MENJALANI PENGOBATAN DENGAN

METODE MMAS (Morisky Medication Adherence Sclae)

No Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah Anda melakukan pemeriksaan ulang ke


RSUD Dr. Soeselo Slawi untuk kontrol setelah
obat habis ?

2 Apakah anda merasa terganggu karena harus


menjalani pengobatan dan mengkonsumsi obat
secara rutin ?
3 Apakah anda terkadang lupa minum obat ?

4 Saat anda melakukan perjalanan atau


meninggalkan rumah, apakah anda membawa
obat ?
5 Ketika anda merasa kondisi tubuh membaik,
apakah anda tetap minum obat sampai habis?
6 Ketika anda merasa kondisi tubuh memburuk,
apakah anda akan tetap manjalankan minum
obat?
7 Apakah anda sering mengalami kesulitan dalam
mengingat penggunaan obat?
8 Apakah anda pernah mengurangi atau
menghentikan penggunaan obat tanpa memberi
tahu dokter?
58

Skor pertanyaan :

1. Ya = 1, Tidak = 0

2. Ya = 0. Tidak = 1

3. Ya = 0, Tidak = 1

4. Ya = 0, Tidak = 1

5. Ya = 1, Tidak = 0

6. Ya = 0, Tidak = 1

7. Ya = 0, Tidak = 1

8. Ya = 1, Tidak = 0
59

Lampiran 11 Identitas Pasien

Responden Umur Jenis Kelamin Pekerjaan


1 45 Tahun Laki-Laki Wiraswasta
2 52 Tahun Laki-Laki Tidak Berkerja
3 50 Tahun Perempuan Petani
4 50 Tahun Perempuan Tidak Berkerja
5 59 Tahun Laki-Laki Guru
6 45 Tahun Laki-Laki Tidak Berkerja
7 50 Tahun Perempuan Wiraswasta
8 50 Tahun Laki-Laki Pns/Tni/Polri
9 51 Tahun Laki-Laki Wiraswasta
10 57 Tahun Perempuan Wiraswasta
11 58 Tahun Laki-Laki Wiraswasta
12 57 Tahun Perempuan Pns/Tni/Polri
13 55 Tahun Laki-Laki Pns/Tni/Polri
14 46 Tahun Laki-Laki Petani
15 49 Tahun Perempuan Tidak Berkerja
16 47 Tahun Perempuan Tidak Berkerja
17 50 Tahun Laki-Laki Petani
18 47 Tahun Perempuan Tidak Berkerja
19 46 Tahun Laki-Laki Petani
20 55 Tahun Perempuan Pns/Tni/Polri
21 49 Tahun Laki-Laki Wiraswasta
22 48 Tahun Perempuan Petani
23 54 Tahun Perempuan Pns/Tni/Polri
24 56 Tahun Laki-Laki Supir
25 60 Tahun Perempuan Nelayan
26 48 Tahun Laki-Laki Petani
27 58 Tahun Perempuan Tidak Berkerja
28 48 Tahun Laki-Laki Wiraswasta
29 55 Tahun Laki-Laki Pns/Tni/Polri
30 49 Tahun Perempuan Tidak Berkerja
31 50 Tahun Laki-Laki Tidak Berkerja
32 59 Tahun Laki-Laki Petani
33 49 Tahun Perempuan Pns/Tni/Polri
34 60 Tahun Perempuan Wiraswasta
60

Responden Umur Jenis Kelamin Pekerjaan


35 47 Tahun Laki-Laki Petani
36 47 Tahun Perempuan Supir
37 59 Tahun Laki-Laki Petani
38 60 Tahun Perempuan Wiraswasta
39 57 Tahun Laki-Laki Petani
40 59 Tahun Laki-Laki Pns/Tni/Polri
41 60 Tahun Laki-Laki Petani
42 59 Tahun Laki-Laki Tidak Berkerja
43 50 Tahun Perempuan Petani
44 49 Tahun Laki-Laki Supir
45 57 Tahun Laki-Laki Tidak Berkerja
46 60 Tahun Laki-Laki Petani
47 59 Tahun Laki-Laki Wiraswasta
48 48 Tahun Laki-Laki Tidak Berkerja
49 57 Tahun Perempuan Tidak Berkerja
50 60 Tahun Laki-Laki Pns/Tni/Polri
51 57 Tahun Laki-Laki Guru
52 50 Tahun Perempuan Tidak Berkerja
53 48 Tahun Perempuan Wiraswasta
54 49 Tahun Perempuan Nelayan
55 45 Tahun Perempuan Tidak Berkerja
56 49 Tahun Perempuan Wiraswasta
57 50 Tahun Perempuan Petani
58 56 Tahun Laki-Laki Wiraswasta
59 49 Tahun Laki-Laki Supir
60 57 Tahun Perempuan Pns/Tni/Polri
61 54 Tahun Laki-Laki Supir
62 55 Tahun Laki-Laki Petani
63 56 Tahun Perempuan Tidak Berkerja
64 54 Tahun Laki-Laki Guru
65 55 Tahun Laki-Laki Nelayan
66 57 Tahun Laki-Laki Wiraswasta
67 49 Tahun Perempuan Tidak Berkerja
68 55 Tahun Laki-Laki Petani
69 60 Tahun Perempuan Nelayan
61

Responden Umur Jenis Kelamin Pekerjaan


70 48 Tahun Laki-Laki Supir
71 60 Tahun Laki-Laki Supir
72 57 Tahun Perempuan Nelayan
73 59 Tahun Laki-Laki Wiraswasta
74 60 Tahun Perempuan Pns/Tni/Polri
75 55 Tahun Perempuan Wiraswasta
76 56 Tahun Laki-Laki Guru
77 45 Tahun Laki-Laki Wiraswasta
78 52 Tahun Laki-Laki Wiraswasta
79 56 Tahun Perempuan Guru
80 55 Tahun Laki-Laki Wiraswasta
62

Lampiran 12 Jawaban Responden


Total Kategori
Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
Skor Kepatuhan
1 1 1 0 0 1 0 0 1 4 Rendah
2 1 1 1 0 0 1 1 0 5 Rendah
3 1 0 1 0 1 1 0 1 5 Rendah
4 1 0 0 0 1 1 0 1 4 Rendah
5 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
6 1 1 1 0 1 1 1 1 7 Sedang
7 1 1 0 0 0 0 0 1 3 Rendah
8 1 0 1 0 1 1 0 1 5 Rendah
9 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Sedang
10 1 0 0 1 0 1 0 1 4 Rendah
11 1 1 1 0 1 0 0 1 5 Rendah
12 1 1 0 0 1 1 0 1 5 Rendah
13 1 1 0 0 0 0 0 1 3 Rendah
14 1 1 0 1 0 1 0 1 5 Rendah
15 1 0 1 0 1 1 0 1 5 Rendah
16 1 1 1 1 1 0 1 1 7 Sedang
17 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
18 1 1 1 0 1 1 1 1 7 Sedang
19 1 1 0 1 1 1 0 1 6 Sedang
20 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
21 1 1 0 1 1 1 0 1 6 Sedang
22 1 1 0 1 1 0 1 0 5 Rendah
23 1 1 1 0 1 1 1 1 7 Sedang
24 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
25 1 1 0 1 1 1 1 1 7 Sedang
26 1 1 0 1 1 1 0 1 6 Sedang
27 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
28 1 1 0 1 1 1 0 1 6 Sedang
29 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
30 1 1 0 1 1 1 1 1 7 Sedang
31 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
32 1 1 0 1 0 0 0 1 4 Rendah
33 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
34 1 1 0 0 0 1 0 1 4 Rendah
63

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Total Kategori
Responden
Skor Kepatuhan
35 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
36 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
37 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
38 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
39 1 1 0 1 1 1 1 1 7 Sedang
40 1 0 1 1 1 1 1 1 7 Sedang
41 1 1 0 1 1 1 0 1 6 Sedang
42 1 1 1 1 1 1 0 1 7 Sedang
43 1 1 0 1 1 1 0 1 6 Sedang
44 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
45 1 1 1 1 0 0 0 0 4 Rendah
46 1 1 1 1 0 0 0 1 5 Rendah
47 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
48 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
49 1 1 1 1 1 1 0 0 6 Sedang
50 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
51 1 1 1 1 0 1 0 1 6 Sedang
52 0 1 0 1 1 1 0 1 5 Rendah
53 1 1 1 1 1 1 0 1 7 Sedang
54 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
55 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
56 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
57 1 1 1 1 0 0 1 1 6 Sedang
58 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
59 1 1 1 1 1 0 0 1 6 Sedang
60 1 1 0 1 1 1 0 0 5 Rendah
61 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
62 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
63 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
64 1 1 0 1 1 1 1 1 7 Sedang
65 1 1 0 1 1 1 0 1 6 Sedang
66 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
67 1 1 0 1 1 1 0 1 6 Sedang
68 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
69 1 1 1 1 1 1 0 1 7 Sedang
64

Total Kategori
X1 X2 X3 X4 X55 X6 X7 X8
Responden Skor kepatuhan
70 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
71 1 1 0 1 1 1 1 1 7 Sedang
72 1 1 1 1 1 1 0 0 6 Sedang
73 1 1 1 1 0 1 1 1 7 Sedang
74 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
75 1 1 0 1 1 1 1 1 7 Sedang
76 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
77 1 1 0 1 1 1 1 1 7 Sedang
78 0 1 0 1 1 1 0 0 4 Rendah
79 1 1 0 1 1 1 0 1 6 Sedang
80 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tinggi
65

Lampiran 13 Pengisian Kuesioner


66

Lampiran 14 Curriculum Vitae


Curriculum Vitae

Nama : Fatimah Nur Hidhayah


Tempat Tanggal Lahir : Tegal, 7 April 1998
Email : fnur38189@gmail.com
Alamat Lengkap : Perum Griya Tiara Permai Blok A-08 RT. 07
RW.04 Desa Dukuhwringin Kec. Slawi
Telfon, HP : 085717271044
Pendidikan
SD : SD N Slawi Kulon 05
SMP : SMP N 3 Slawi
SMA : SMK Saka Medika Dukuwaru
Perguruan Tinggi : DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Judul KTI : TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN
OBAT ANTIPLATELET ASPIRINPADA
PASIEN RAWAT JALAN
STROKE ISKEMIK DI RSUD Dr. SOESELO
SLAWI

Nama Orang Tua


Ayah : Sartono
Pekerjaan : Honorer
Ibu : Sri Rohati
Pekerjaan : PNS
Alamat Orang Tua : Perum Griya Tiara Permai Blok A-08 RT. 07
RW.04 Desa Dukuhwringin Kec. Slawi

Anda mungkin juga menyukai