Anda di halaman 1dari 48

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB RENDAH NYA NILAI BOR RUANG RAWAT

MARWAH TERHADAP EFISIENSI PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


ANNISA CITEUREUP

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Syarat

Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma III

Program Studi Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan

Disusun Oleh :

RISKY KARTIKA SARI

NPM 19303097

POLITEKNIK

PIKSI GANESHA BANDUNG

2022

LEMBAR PENGESAHAN
Judul : ANALISIS FAKTOR PENYEBAB
RENDAHNYA NILAI BOR PADA
RUANG RAWAT MARWAH TERHADAP
EFISIENSI PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT ANNISA CITEUREUP
Penulis/ NPM : RISKY KARTIKA SARI
Program : Diploma III
Program Studi : Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Ketua Program Studi, Pembimbing,

Irda Sari, S.ST.,M.M Irda Sari, S.ST.,M.M


NIDN 04-070191-04 NIDN 04-070191-04

Mengetauhi dan Disahkan Oleh


Direktur
Piksi Ganesha Bandung

DR. H. K. Prihartono AH.,S.Kom.,M.M.,MOS.,CMA.,MPM


NIDN 04-100568-01

LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS FAKTOR PENYEBAB
RENDAHNYA NILAI BOR RUANG
RAWAT MARWAH TERHADAP
EFISIENSI PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT ANNISA CITEUREUP
Penulis/ NPM : RISKY KARTIKA SARI
Program : Diploma III
Program Studi : Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Diterima dan Disetujui Dipertahankan

Dalam Ujian Sidang

Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

Irda Sari, S.ST.,M.M Erfaningsih, Amd Perkes., SKM


NIDN 04-070191-04 NIDN

LEMBAR TIM PENGUJI


Judul : ANALISISFAKTOR PENYEBAB
RENDAHNYA NILAI BOR RUANG
RAWAT MARWAH TERHADAP
EFISIENSI PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT ANNISA CITEUREUP
Penulis/ NPM : RISKY KARTIKA SARI
Program : Diploma III
Program Studi : Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Telah Dinyatakan Lulus Dalam Ujian Sidang

Pada Tanggal, 2022 di Bandung

Ketua Merangkap Anggota,

DR. H. K. Prihartono AH.,S.Kom.,M.M.,MOS.,CMA.,MPM


NIDN 04-100568-01
Sekretaris Merangkap Anggota,

…………………………………..

Anggota,

…………………………………..

LEMBAR PERNYATAAN PENULIS


Judul Tugas Akhir:

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI BOR


RUANG RAWAT MARWAH TERHADAP EFISIENSI PELAYANAN
DI RUMAH SAKIT ANNISA CITEUREUP

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Tugas Akhir saya adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
memperoleh gelar professional Ahli Madya (A.Md. RMIK) baik di
Politeknik Piksi Ganesha maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Tugas akhir ini adalah karya ilmiah yang murni dan bukan hasil
plagiat/jiplakan serta asli dari ide dan gagasan dari saya sendiri tanpa
bantuan pihak lain kecuali arahan dari pembimbing.

Demikian pernyataan ini di buat dengan sebenar-benarnya dan apabila


kemudian hari terdapat penyimpangan yang tidak etis, maka saya bersedia
menerima sanksi lainnya sesuai dengan yang berlaku di perguruan tinggi.

Bandung,
Yang Membuat Pernyataan

Risky Kartika Sari

JANJI MAHASISWA

Dengan ini, saya Mahasiwa Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


(RMIK) Politeknik Piksi Ganesha Bandung, berjanji :
1. Menyimpan dan menjaga berkas Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan yang terkandung didalam nya sesuai ketentuan prosedur
manajemen rumah sakit, ketepatan/ ketentuan pimpinan institusi
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Menjunjung tinggi doktrin kerahasiaan dan hak/kerahasiaan
perorangan pasien dalam memberikan informasi yang berkaitan
dengan individu atau sosial.
3. Melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh pemimpin kepada
saya dengan penuh tanggung jawab, teliti dan akurat.

Janji ini saya ucapkan dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan
dari pihak manapun.

Bandung,
Saya yang berjanji,

Risky Kartika Sari


NPM 19-303-097

Mengetahui,

Ketua Program Studi, Manager SIMRS

Irda Sari, S.ST.,M.M Erfaningsih, Amd Perkes., SKM


NIDN 04-070191-04

MOTTO

“ kualitas hidupmu, itu tanggung jawabmu”


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah Swt, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir yang berjudul : ANALISIS FAKTOR PENYEBAB
RENDAHNYA NILAI BOR RUANG RAWAT MEKKAH
TERHADAP EFISIENSI PELAYANAN DI RUMAH SAKIT ANNISA
CITEUREUP.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima


kasih kepada :

1. Bapak DR. H. K. Prihartono AH.,S.Kom.,M.M.,MOS.,CMA.,MPM


selaku Direktur Politeknik Piksi Ganesha Bandung.
2. Irda Sari,S.St.,M.M Selaku Ketua Program Studi Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan
3. Irda Sari,S.St.,M.M Selaku Dosen Pembimbing yang sudah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan , serta
masukan kepada penulis.
4. Erfaningsih AMd., Perkes., SKM Selaku pembimbing lapangan.
5. Rekan-rekan Kerja Unit Rekam Medis Rumah Sakit Annisa atas
pengertian nya yang sudah membantu pekerjaan saya selama
kuliah.
6. Teristimewa kepada orang tua saya, adik dan Ahmad Fatkhurozi
yang tidak putus-putus nya memanjatkan doa dan memberikan
dukungan semangat dengan penuh kasih sayang kepada saya.
7. Teman seperjuangan saya Siti Komalasari dan Sahabat-sahabat
serta semua pihak yang telah memberikan dukungan.
Penulis juga menyadari dalam penyusunan tugas akhir ini
masih terdapat kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang di miliki. Penulis berharap semoga tugas akhir
ini banyak memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin

ABSTRAK
RISKY KARTIKA SARI
NPM : 19.303.097
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI BOR RUANG


RAWAT MARWAH TERHADAP EFISIENSI PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT ANNISA CITEUREUP

Tugas Akhir : Halaman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab dari rendahnya


nilai bor pada ruang rawat marwah terhadap efisiensi pelayanan di rumah sakit
Annisa Citeureup.

BOR adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu


tertentu. Nilai BOR di Rumah Sakit Annisa Citeureup khusus nya pada ruang
rawat marwah masih belum mencapai nilai ideal yang ditentukan oleh Depkes
yaitu 60-85%.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara wawancara,
observasi dan kajian pustaka. Beberapa faktor permasalahan yang terjadi dapat
diketahui melalui 5M (Man, Material, Machine, Money dan Method) berdasarkan
hasil wawancara terhadap Manager SIMRS dan Staff Rekam Medis, bahwa
Faktor Man disebabkan oleh…….

Dari hasil penelitian yang dilakukan, adapun saran yang diberikan untuk
permasalahan tersebut yaitu…………

Kata Kunci : Bor Occupancy Rate (BOR) , Efisiensi Pelayanan

ABTRACT
Name : Risky Kartika Sari
NPM : 19.303.097
Medical Records and Health Information

ANALYSIS OF FACTORS CAUSED LOW VALUE OF DRILLING ROOM


MARWAH TOWARDS SERVICE EFFICIENCY AT ANNISA CITEUREUP
HOSPITAL

Final Project : Page

This study aims to determine the factors causing the low value of the drill
in the marwah ward to the efficiency of service at the Annisa Citeureup Hospital.

BOR is the percentage of bed usage at a certain time. The BOR value at
nthe Annisa Citeureup Hospital, especially in the marwah care room, has not yet
reached the ideal value determined by the Ministry of Health, which is 60-85%.

This type of research is descriptive with a quantitative approach. Data


collection techniques used are interviews, observation and literature review. Some
of the problem factors that occur can be known through 5M (Man, Material,
Machine, Money and Method) based on the results of interviews with the SIMRS
Manager and Medical Record Staff, that the Man Factor is caused by …….

From the results of the research conducted, as for the suggestions given
for these problems, namely…………

Keywords: Drill Occupancy Rate (BOR), Service Efficiency

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR TIM PENGUJI
LERMBAR PERNYATAAN PENULIS
JANJI MAHASISWA
LEMBAR MOTTO
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
ABSTRAK....................................................................................................... ii
ABTRACT ................................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR LABEL......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................ 1


1.2 Pokok Permasalahan.................................................................. 3
1.3 Pertanyaan Penelitian............................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian....................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian..................................................................... 5

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI


KPENELITIAN .............................................................................
8
2.1 Kajian Ilmiah....................................................................................
8
A. Konsep Rumah Sakit .................................................................. 35
B. Konsep Rekam Medis.................................................................. 38
C. Konsep Statistik Rumah Sakit .................................................... 35
D. Konsep Rawat Inap .................................................................... 35
E. Indikator Statistik Rumah Sakit .................................................. 35
F. Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Nilai BOR ......................... 35
2.2 Metodologi Penelitian .....................................................................
8
A. Metodologi Penelitian ................................................................ 35
B. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 38
C. Definisi Operasional Variabel .................................................... 35
D. Kerangka Konsep ....................................................................... 35
E. Populasi dan Sampel ................................................................... 35

BAB III ANALISIS FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI BOR


RUANG RAWAT MARWAH TERHADAP EFISIENSI PELAYANAN DI
RUMAH SAKIT ANNISA CITEUREUP ................................................... 43
3.1 Sejarah Rumah Sakit Annisa ..................................................... 43
3.2 Visi, Misi, Nilai-nilai, Motto, Tujuan, dan Fasilitas Pelayanan
Rumah Sakit Annisa ........................................................................................ 44
3.3 Hasil Penelitian.......................................................................... 46
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 111
4.1 Simpulan................................................................................... 111
B. Saran.......................................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

Gambar Kerangka Konsep

Gambar Struktur Organinasi Rumah Sakit Annisa

Gambar Struktur Organisasi Rekam Medis


DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan untuk


memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati
penyakit serta memulihkan kesehatan prorangan, kelompok atau
masyarakat (Adisasmito, 2014). Menurut Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009, setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh
akses atas sumber daya di bidang kesehatan yang aman, bermutu, dan
terjangkau. Pelayanan kesehatan yang dapat digunakan masyarakat salah satunya
yaitu rumah sakit.

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Permenkes Nomor 3 Tahun 2020).
Pelayanan rawat inap dalam menjalankan layanannya dimana pasien yang
menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi,
rehabilitasi medik, dan atau pelayanan medik lainnya. Kegiatan –kegiatan dalam
unit rawat inap dapat mencerminkan suatu mutu pelayanan dari sebuah rumah
sakit (Avrianti, 2016).

Mutu Pelayanan salah satunya dipengaruhi oleh faktor ketersediaan jumlah


tempat tidur di unit rawat inap. Mutu pelayanan dapat dilihat dari efektif dan
efisiensi penggunaaan tempat tidur yang dihitung menggunakan beberapa
indikator diantaranya AvLOS, TOI , BTO dan BOR (Sidiq, R., & Afrina, 2017).

Salah satu indikator pelayanan rawat inap rumah sakit diantaranya adalah
Bed Occupation Rate (BOR), yaitu persentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu . Indikator tersebut memberikan gambaran tinggi rendahnya
tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal
adalah antara 60-85%. (Departemen Kesehatan RI Tahun 1997).

Berdasarkan hasil penilitan Widiyanto, W., & Wijayanti, R. A. (2020), BOR


(Bed Occupancy Rate) di Rumah Sakit Mitra Medika Bondowoso masih rendah
dimana pada bulan Oktober sebesar 59%, November sebesar 55% dan Desember
sebesar 57%. Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh jumlah sumber daya
manusia yang kurang, fasilitas atau prasarana yang masih belum lengkap, faktor
lingkungan baik itu lingkungan internal dan eksternal maupun sikap petugas
dalam memberikan pelayanan kepada pasien. (Widiyanto, W., & Wijayanti, R. A,
2020)

Hasil penelitian Elyana, A., Erawantini, F., & Suratmi, S. (2020), Faktor-
faktor yang menyebabkan BOR tidak efisien perlu dianalisis. Dampak BOR yang
tidak efisien mengembalikan penurunan pendapatan ekonomi rumah sakit. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penyebab penurunan BOR adalah karena jadwal
kunjungan dokter yang tidak menentu, kurangnya ketersediaan tempat tidur,
kesalahan sistem, kurangnya reward and punishment, banyaknya rumah sakit
yang bersaing dan pemantauan sensus pelaporan yang kurang optimal.(Elyana, A.,
Erawantini, F., & Suratmi, S, 2020)

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin meneliti lebih lanjut


mengenai “ANALISIS FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI BOR
RUANG RAWAT MARWAH TERHADAP EFESIENSI PELAYANAN DI
RUMAH SAKIT ANNISA CITEUREUP”

1.2 Pokok Permasalahan


Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis ingin mengangkat
permasalahan yang ada sebagai tugas akhir dengan judul “Analisis Faktor
Penyebab Rendahnya Nilai BOR Ruang Marwah Terhadap Efisiensi
Pelayananan di Rumah Sakit Annisa Citeureup”.

1.3 Pernyataan Penelitian


Dari pokok permasalahan diatas maka penulis dapat menguraikan
pertanyaan sebagai berikut :
A. Apa faktor-faktor penyebab penurunan BOR ruang rawat marwah di
Rumah Sakit Annisa Citeureup?
B. Bagaimana tingkat efisiensi pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Annisa
Citeureup?
C. Mengidentifikasi masalah terhadap penurunan BOR ruang rawat marwah
di Rumah Sakit Annisa Citeureup belum sesuai standar?
D. Upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak rumah sakit dalam mengatasi
permasalahan tersebut?

1.4 Tujuan Penelitian


A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya nilai BOR terhadap
efesiensi pelayanan di Rumah Sakit Annisa Citeureup.
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab penurunan BOR ruang
rawat marwah di Rumah Sakit Annisa Citeureup.
2. Untuk mengetahui tingkat efisiensi pelayanan rumah sakit ditinjau
dari BOR, LOS, TOI dan BTO pada ruang rawat marwah di Rumah
Sakit Annisa.
3. Untuk mengetahui masalah yang terjadi terhadap penurunan BOR
ruang rawat marwah di Rumah Sakit Annisa.
4. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat mengatasi masalah
penurunan BOR ruang rawat Marwah di Rumah Sakit Annisa.
1.5 Manfaat Penelitian
A. Bagi Penulis
Mengetahui dan menganalisis tentang faktor penyebab rendahnya
nilai Bed Accupancy Rate (BOR) terhadap efisiensi pelayanan di Rumah
Sakit Annisa serta dalam mengaplikasikan ilmu yang di dapat selama
menempuh program pendidikan D-III Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan.
B. Bagi Politeknik Piksi Ganesha
Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan juga dapat
dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan
penelitian mengenai judul tersebut.
C. Bagi Rumah Sakit
Penulis berharap dengan adanya Tugas Akhir ini dapat dijadikan
sebagai bahan masukan dalam memberikan pelayanan yang baik untuk
pasien rawat inap agar pencapaian Bed Accupancy Rate (BOR) meningkat
dan sesuai dengan standar.
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI


PENELITIAN

2.1 Kajian Ilmiah


A. Konsep Rumah Sakit
1. Definisi Rumah Sakit
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat(Permenkes Nomor 3 Tahun 2020).
2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna.
Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4, Rumah Sakit mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis.
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan.
d. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.(Undang-undang
Nomor 44 tahun 2009)
3. Klasifikasi Rumah Sakit
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2020, klasifikasi rumah sakit terdiri
atas rumah sakit umum dan rumah sakit khusus.
Klasifikasi Rumah Sakit umum terdiri atas:
a. Rumah Sakit umum kelas A, merupakan Rumah Sakit
umum yang memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit
250 (dua ratus lima puluh) buah.
b. Rumah Sakit umum kelas B, merupakan Rumah Sakit
umum yang memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit
200 (dua ratus) buah.
c. Rumah Sakit umum kelas C, merupakan Rumah Sakit
umum yang memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit
100 (seratus) buah.
d. Rumah Sakit umum kelas D, merupakan Rumah Sakit
umum yang memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit
50 (lima puluh) buah.

Klasifikasi Rumah Sakit khusus terdiri atas:

a. Rumah Sakit khusus kelas A, merupakan Rumah Sakit


khusus yang memiliki jumlah tempat tidur paling
sedikit 100 (seratus) buah.
b. Rumah Sakit khusus kelas B, merupakan Rumah Sakit
khusus yang memiliki jumlah tempat tidur paling
sedikit 75 (tujuh puluh lima) buah.
c. Rumah Sakit khusus kelas C, merupakan Rumah Sakit
khusus yang memiliki jumlah tempat tidur paling
sedikit 25 (dua puluh lima) buah. (Permenkes Nomor 3,
2020)
B. Konsep Rekam Medis
1. Definisi Rekam Medis
Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008
Tentang Rekam Medis, rekam medis merupakan berkas yang
berisi catatan atau dokumen seperti identitas pasien, hasil
diagnosa, tindakan, dan pengobatan serta pelayanan yang telah
diberikan kepada pasien (Depkes RI, 2008).
2. Tujuan Rekam Medis
Tujuan rekam medis yaitu sebagai penunjang administrasi
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa
adanya pengelolaan rekam medis, maka tidak tercipta ketertiban
administrasi di rumah sakit sesuai yang diharapkan. Karena tertib
administrasi adalah salah satu faktor yang menentukan dalam
upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (Ferdinand et al., 2017)
3. Kegunaan Rekam Medis
a. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi,
karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang
dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan perawat dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
b. Aspek Medis
Catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk
merencanakan terapi pengobatan dan perawatan yang harus
diberikan kepada pasien Contoh :
1.) Identitas pasien name, age, sex, address, marriage status,
etc.
2.) Anamnesis “fever” how long, every time, continuously,
periodic?
3.) Physical diagnosis head, neck, chest, etc.
4.) Laboratory examination, another supporting examination,
etc.
c. Aspek Hukum
Menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum
atas dasar keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum
serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan
keadilan.
d. Aspek Keuangan
Isi Rekam Medis dapat dijadikan sebagai acuan atau
bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan. Tanpa
adanya bukti catatan tindakan /pelayanan,maka pembayaran
tidak dapat dipertanggung jawabkan.
e. Aspek Penelitian
Berkas Rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena
isinya menyangkut data/informasi yang dapat digunakan
sebagai aspek penelitian.
f. Aspek Pendidikan
Berkas Rekam Medis mempunyai nilai pendidikan,
karena isinya menyangkut data/informasi tentang kronologis
dari pelayanan medik yang diberikan pada pasien.
g. Aspek Dokumentasi
Isi Rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus
didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung
jawaban dan laporan sarana kesehatan (Nurmalasari, 2021)
C. Konsep Statistik Rumah Sakit
1. Pengertian Statistik Rumah Sakit

Statistik rumah sakit adalah kumpulan data berbentuk angka


yang menggambarkan informasi kondisi suatu rumah sakit yang
digunakan untuk pengambilan keputusan dan bersumber pada data
rekam medis. (Statistik di Fasilitas Pelayanan:2:2020)

2. Manfaat Statistik Rumah Sakit


Manfaat statistik rumah sakit antara lain :
a. Mengetahui alasan pasien datang berobat
b. Biaya yang dibutuhkan untuk pasien terhadap pelayanan
c. Kualitas dari pelayanan yang diberikan
d. Berbagi informasi yang dibutuhkan oleh pihak penentu
akreditasi
e. Penentuan prioritas pelayanan
f. Mengelola keberagaman layanan dokter spesialis (Sudra,
2010)
3. Unsur-unsur dalam statistik Rumah Sakit

Unsur-unsur dalam statistik rumah sakit adalah sebagai


berikut :
a. Pengumpulan data, pengumpulan data rekam medis
dapat dilakukan dengan mengumpulkan lembaran
sensus harian baik rawat jalan, rawat inap dan gawat
darurat
b. Pengolahan data
c. Penyajian data
d. Analisa dan inteprestasi data. (Statistik di Fasilitas
Pelayanan:3:2020)

D. Konsep Rawat Inap


1. Pengertian Rawat Inap
Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan medis yang
utama di RS dan merupakan tempat untuk interaksi antara pasien
dan RS berlangsung dalam waktu yang lama. Pelayanan rawat
inap melibatkan pasien, dokter dan perawat dalam hubungan yang
sensitive yang menyangkut kepuasan pasien, mutu pelayanan dan
citra RS. Berbagai kegiatan yang terkait dengan pelayanan rawat
inap di RS yaitu: penerimaan pasien, pelayanan medik (dokter),
pelayanan perawatan oleh perawat, pelayanan penunjang medik,
pelayanan obat, pelayanan makan, serta administrasi keuangan.
(Nunung Feriana, 2021)

2. Tujuan Rawat Inap


Adapun tujuan pelayanan rawat inap yaitu:
a. Membantu penderita memenuhi kebutuhannya sehari-hari
sehubungan dengan penyembuhan penyakitnya.
b. Mengembangkan hubungan kerja sama yang produktif baik
antara unit maupun antara profesi.
c. Menyediakan tempat/ latihan/ praktek bagi siswa perawat.
d. Memberikan kesempatan kepada tenaga perawat untuk
meningkatkan keterampilannya dalam hal keperawatan.
e. Meningkatkan suasana yang memungkinkan timbul dan
berkembangnya gagasan yang kreatif.
f. Mengandalkan evaluasi yang terus menerus mengenai metode
keperawatan yang dipergunakan untuk usaha peningkatan.
g. Memanfaatkan hasil evaluasi tersebut sebagai alat peningkatan
atau perbaikan praktek keperawatan dipergunakan.(Meriana
Malau,2016)
3. Standar Pasien Rawat inap
Standar pasien rawat inap dibagi dalam 3 kelompok :
a. Pasien yang tidak urgen, penundaan perawatan pasien tidak
akan menambah gawat penyakitnya.
b. Pasien yang urgen tetapi tidak gawat darurat dapat
dimaksudkan ke dalam daftar tunggu.
c. Pasien gawat darurat , langsung dirawat.

Gawat darurat pasien yang sudah diseleksi pemeriksaan


kegawatannya dapat dirawat pada ruangan khusus sebelum dikirim
ke ruangan rawat bisa di rumah sakit.(Meriani Malau,2016)

4. Indikator Statistik Unit Rawat Inap


Statistik rawat inap digunakan untuk memantau kegiatan yang
ada di unit rawat inap, juga digunakan untuk menilai dan
mengevaluasi kegiatan yang ada di unit rawat inap untuk
perencanaan maupun laporan. Data yang diolah dari unit rawat
inap disesuaikan dengan kebutuhan data dan informasi oleh
manajemen maupun kebutuhan laporan ke instansidiatasnya
(Depkes), misalnya data kunjungan pasien, data rujukan, data
pembayaran dan data tindakan pasien. Data tersebut dapat
diperoleh dari pencatatan yang ada di unit rawat inap, sepeti :

a. Sensus harian rawat inap, yaitu kegiatan perhitungan


pasien rawat inap yang dilakukan setiap hari pada suatu
ruang rawat inap. kegunaannya :
i. Mengetahui jumlah pasien masuk, jumlah pasien
keluar(hidup dan mati)
ii. Mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur
iii. Menghitung penyediaan sarana atau fasilitas
pelayanan kesehatan
b. Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap, yaitu formulir
yang digunakan untuk menghitung dan merekap pasien
rawat inap setiap hari yang diterima dari masing-masing
bangsal rawat inap. kengunaannya :
i. Mengetahui jumlah pasien dirawat pada hari yang
bersangkutan
ii. Mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur
c. Rekapitulasi Bulanan Rawat Inap, yaitu formulir yang
digunakan untuk menghitung dan merekap pasien rawat
inap selama sebulan yang diterima oleh masing-masing
bangsal rawat inap. Kegunaannya :
i. Mengetahui jumlah pasien dirawat selama periode
satu bulan dan satu triwulan
ii. Mengetahui tingkat kegunaan tempat tidur selama
periode satu bulan dan triwulan
iii. Merupakan data dasar mengenai pasien rawat inap
yang perlu dilaporkan.
d. Laporan Triwulan (RL)
Yaitu laporan yang digunakan untuk mengetahui
pelayanan unit rawat inap (Hanum,2018)
E. Efisiensi Pelayanan Rawat Inap
1. Pengertian Efisiensi
Menurut Jacobs, Smith dan Street (Irwandi, 2019: 11)
efisiensi merupakan rasio antara jumlah output yang dihasilkan
dengan jumlah input yang dipergunakan untuk menghasilkan
jumlah output tersebut.
2. Efisiensi Pelayanan Rawat Inap
Efisiensi merupakan salah satu parameter atau indikator
kinerja yang secara teoritis mendasari seluruh kinerja suatu
organisasi(Hatta, 2008:46)
Dalam pelayanan kesehatan salah satu komponen yang
dapat digunakan dalam mengukur kualitas pelayanan kesehatan
termasuk rumah sakit adalah efisiensi. Selama ini metode yang
digunakan untuk menilai efisiensi rumah sakit oleh Pemerintah
Indonesia dalam hal ini oleh Kementrian Kesehatan adalah dengan
menggunakan Grafik Barber Johnson, yang dinilai berdasarkan
pada 4 indikator utama yaitu BOR, LOS, BTO dan TOI (Irwandy,
2019: 9).
3. Indikator Efiensi Pelayanan Rumah Sakit
Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai
untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi
pengelolaan rumah sakit. Diantaranya sebagai berikut :
a. Bed Occupancy Rate (BOR)
BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of
patient service days to inpatient bed count days in a
period under consideration”. Sedangkan menurut
Depkes RI (2005), BOR adalah presentase pemakaian
tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini
memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Angka BOR
yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan
fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Angka
BOR yang tinggi (lebih dari 85%) menunjukkan tingkat
pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu
pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat
tidur. Nilai indikator BOR yang ideal adalah antara 60-
85% (DepKes RI, 2005), sedangkan menurut Barber
Johnson nilai BOR yang ideal adalah 75-85%.
Jumlah hari perawatan RS
Rumus =
Jumlah TT X Jumlahhari dalam satu periode
X 100%
b. Length Of Stay (LOS)
LOS menurut Huffman (1994) adalah “the average
hospitalization stay of inpatient dischargedduring the
period under consideration”. LOS menurut DepKes RI
(2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.
Indikator ini digunakan untuk mengukur efisiensi
pelayanan rawat inap yang tidak dapat dilakukan
sendiri, tetapi harus bersama dengan interpretasi BOR
dan TOI. Disamping memberikan gambaran tingkat
efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu
dapat dijadikan hal yang memerlukan pengamatan lebih
lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal adalah antara
6-9 hari (DepKes, 2005). Sedangkan menurut Baber
Johnson adalah 3-12 hari.
Jumlah lama dirawat
Rumus =
Jumlah pasienkeluar ( hidup+ mati )
c. Turn Over Interval (TOI)
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari
dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke
saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan
gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan tempat
tidur semakin jelek. Idealnya tempat tidur kosong tidak
terisi pada kisaran 1-3 hari.
( Jumlah TT X Periode )−Hari Perawatan
Rumus =
Jumlah pasien keluar ( hidup+mati )
d. Bed Turn Over (BTO)
BTO menurut Huffman (1994) adalah “…the net
effect of changed in occupancy rate and length of stay”.
BTO menurut DepKes RI (2005) adalah frekuensi
pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali
tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.
Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata
dipakai 40-50 kali. Sedangkan menurut Barber Johnson
angka ideal untuk nilai BTO adalah lebih dari 30 kali.
Jumlah pasienkeluar ( hidup+ mati )
Rumus =
Jumlah TT
4. Standar Efisiensi Indikator Pelayanan Rumah Sakit
Standar efisiensi indikator pelayanan rumah sakit yaitu
standar Departemen Kesehatan (DepKes) dan standar Grafik
Barber Johnson. Berikut adalah tabel standar DepKes dan standar
Grafik Barber Johnson:
Tabel 2.1 Standar Efisiensi Indikator Pelayanan Rumah
Sakit Menurut DepKes dan Grafik Barber Johnson
No Indikator Standar
DEPKES Grafik Barber
Johnson
1 BOR ( Bed Occupancy Rate) 60-85% 75-85%
2 LOS (Length Of Stay) 6-9 hari 3-12 hari
3 TOI (Turn Over Interval) 1-3 hari 1-3 hari
4 BTO (Bed Turn Over) 40-50 >30 kali
kali

(A(Aep Nurul Hidayah,2019)


F. Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Bed Occupancy Rate
(BOR)
Menurut Rina Gunarti dan Asrudi Mucth 2019, faktor yang
mempengaruhi rendahnya Bed Occupancy Rate (BOR) adalah
kurangnya sumber daya manusia, sarana dan prasana yang kurang
memadai, prosedur pengobatan yang belum memenuhi standar,
belum menggunakan billing system, banyaknya rumah sakit (RS)
kompetitor yang berdekatan. BOR yang rendah dapat diartikan
sebagai rendahnya layanan kesehatan masyarakat sehingga
diperlukan metode analisis yang tepat untuk mengetahui faktor
penyebab rendahnya BOR di rumah sakit.
Menurut Rina Gunarti dan Asrudi Mucth 2019, yang
mempengaruhi BOR sangatlah banyak dan komplek, tetapi pada
dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal
dan faktor eksternal rumah sakit. Yang di dalam faktor internal
adalah budaya rumah sakit, sistem nilai, kepemimpinan, sistem
manajemen, sistem informasi, sarana prasana, sumber daya
manusia, pemasaran, citra, dan lai-lain. Sedangkan yang termasuk
faktor eksternal adalah letak geografis, keadaan sosial ekonomi
konsumen, budaya masyarakat, pemasuk, pesaing, kebijakan
pemerintah daerah peraturan, dan lain-lain.

2.2 Metodologi Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data


A. Metodologi Penelitian
Menurut Nawawi (1994 : 8) Metodologi Penelitian adalah
ilmu tentang metode, dan bilamana dirangkai menjadi
Metodologi Penelitian, maknanya adalah ilmu tentang metode
yang dapat dipergunakan dalam melakukan kegiatan
penelitian.
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu
penelitian yang dilakukan secara langsung yang bertujuan
untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya nilai BOR
terhadap efesiensi pelayanan di Rumah Sakit Annisa
Citeureup.

B. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Pelaksanaan observasi pada penelitian ini dilakukan
untuk melihat secara langsung penyebab penurunan BOR.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data
primer yaitu data yang bersifat kuantitatif melalui
wawancara dan data sekunder yang didapat dari data rekam
medis.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung kepada
informan Kepala Rekam Medis dan Staf Rekam Medis
sebanyak 3 orang untuk memperoleh data. Menggunakan
instrumen pedoman wawancara.
3. Studi Pusaka
Pelaksanaan dengan cara pengumpulan data-data
berdasarkan kepustakaan dimana bahan penelitian
diperoleh dari banyak referensi seperti jurnal artikel atau
buku-buku yang berhubungan dengan masalah penelitian.
C. Definisi Operasional Variabel
Setiap variabel yang telah ditetapkan harus diberi defenisi
operasionalnya. Definisi operasional dibuat untuk
memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan
perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel.
(Maulana Ikhwan, 2015)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


1. Variabel Dependen (terikat)
Menurut Nanang Martono (2015:360) definisi variabel
bebas/ Independent adalah variabel yang mempengaruhi
variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel yang
lain, yang pada umumnya berada dalam urutan tata waktu
yang terjadi lebih dulu.
Variabel dependen pada penelitian ini adalah faktor
penurunan nilai BOR di rumah sakit pada satuan waktu.
Variabel ini diperoleh dari bagian catatan rekam medis
dirumah sakit.
2. Variabel Independen (bebas)
Menurut Sugiyono (2019:61) variabel independen
adalah variable- variable yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat).
Variabel bebas pada penelitian ini adalah efisiensi
pelayanan. Variabel ini diperoleh dari hasil wawancara
langsung kepada informan kepala Rekam Medis dan 3
Staf Rekam Medis di Rumah Sakit Annisa Citeureup.
Tabel 2.2
Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator


Operasional
Bed BOR adalah Mengukur Faktor
Occupacy presentase Penyebab Rendahnya
Rate (BOR) pemakaian tempat Nilai BOR :
tidur pada satuan 1. Aspek Man
waktu tertentu. 2. Aspek Material
Indikator ini 3. Aspek Machine
memberikan 4. Aspek Money
gambaran tinggi 5. Aspek Method
rendahnya tingkat
pemanfaatan
tempat tidur rumah
sakit (Aep Nurul
Hidayah,2019)
Efisiensi Efisiensi Mengukur Standar
Pelayanan merupakan salah Efesiensi Pelayanan
satu parameter 1. Bed Eccupancy
atau indikator Rate (BOR) :
kinerja yang secara 60-85%
teoritis mendasari 2. Lengh Of Stay
seluruh kinerja (LOS) : 6-9
suatu organisasi Hari
(Hatta, 2008:46) 3. Turn Over
Interval (TOI) :
1-3 Hari
4. Bed Turn Over
(BTO) : 40-50
Kali

D. Kerangka Konsep
Gambar
Kerangka Konsep

Variabel X Variabel Y

Bed Occupancy Rate (BOR) Efisiensi Pelayanan

Mengukur Faktor Penyebab Mengukur Standar


Rendahnya Nilai BOR : Efisiensi Pelayanan :

1.MmMen
Aspek Man 1. BOR : 60-85%
2. Aspek Material 2. LOS : 6-9 Hari
3. Aspek Machine 3. TOI : 1-3 Hari
4. Aspek Money 4. BTO : 40-50 Kali
5. Aspek Method

Sumber : (Sri Musyrifah, 2021:1)

E. Populasi dan Sampel


1. Populasi

Menurut Handayani (2020), populasi adalah totalitas dari


setiap elemen yang akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa
berupa individu dari suatu kelompok, peristiwa, atau sesuatu
yang akan diteliti.

Populasi pada penelitian ini adalah rekaputilasi sensus


harian rawat inap di Rumah sakit Annisa Citeureup tahun
2019-2021.
2. Sampel
Menurut Siyoto & Sodik (2015), sampel adalah sebagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang
diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili
populasinya.
Sampel pada penelitian ini adalah rekaputilasi sensus harian
rawat inap di Rumah sakit Annisa Citeureup tahun 2019-2021.
BAB III

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENURUNAN BOR RUANG


MARWAH TERHADAP EFISIENSI PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT ANNISA CITEUREUP

3.1 Sejarah Rumah Sakit Annisa


Bidan Hj Titoh Mayitoh merupakan cikal bakal berdirinya Rumah
Sakit Annisa Bogor. Diawali dengan praktik bidan swasta yang beralamat
di Jalan Lebak Pasar Citeureup Bogor. Seiring berjalannya waktu,
tercetuslah ide untuk mendirikan Rumah Bersalin dengan bangunan
gedung seluas 800m2 di Jalan Karanggan No. 2 Puspasari Citeureup
Bogor.
Pembangunan terus dilakukan pada tahun 1998 hingga tahun 2000,
hingga terbentuknya Klinik dan Rumah Bersalin Annisa. Klinik dan
Rumah Bersalin Annisa terus melakukan perlebaran lahan dan
meningkatkan pelayanan serta fasilitas kesehatan. Berkat kepercayaan
masyarakat sekitar dan pemerintah daerah setempat serta dukungan dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor pada akhirnya menjadi Rumah Sakit
Ibu dan Anak Annisa.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa berubah status menjadi Rumah
Sakit Annisa Bogor dengan mendapatkan izin Operasional Rumah Sakit
dari Bupati Bogor nomor 445/70/Kpts/Per-UU/2016 tanggal 03 Februari
2016, yang merupakan Rumah Sakit Tipe C.Saat ini Rumah Sakit Annisa
berdiri di atas lahan seluas 4.969m2.

3.2 Visi, Misi, Nilai, Motto, Tujuan, dan Fasilitas Rumah Sakit
A. Visi Rumah Sakit Annisa Citeureup

“Menjadi Rumah Sakit yang terbaik dan sangat diminati oleh


masyarakat Bogor.”

B. Misi Rumah Sakit Annisa


1. Memberikan pelayanan kesehatan yang professional efektif
dan efisien.
2. Memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan
pelanggan.
3. Menciptakan suasana kerja yang harmonis, kekeluargaan,
serta disiplin yang tinggi.
4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna,bermutu, dan
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
5. Senantiasa meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit
dalam memberikan pelayanan yang berkesambungan.

C. Nilai-Nilai Rumah Sakit Annisa


“Jujur, Ikhlas, Amanah, Profesional, Kekeluargaan, Santun”

D. Motto Rumah Sakit Annisa


“Kepuasan Anda Kebahagiaan Kami.”

E. Tujuan Rumah Sakit


1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kesehatan secara komperhensif dengan
cara peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(prefentif), dalam rangka peningkatan produktifitas dan kualitas hidup,
dengan pelayanan maksimal harga terjangkau.
2. Tujuan Khusus
Memberikan perlindungan dan pemeliharaan kesehatan dalam
rangka peningkatan kesejahteraan bagi para tenaga kerja sehingga
tercipta etos kerja yang baik dan maksimal.

F. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit

Berikut fasilitas pelayanan yang ada di Rumah Sakit Annisa Citeureup :

1. Informasi
2. Admistrasi
3. Rekam Medis
4. Ruang Kasir
5. IGD selama 24 jam
6. Rawat Jalan
a. Poliklinik Umum
b. Poliklinik Spesialis, meliputi :
i. Poliklinik Spesialis Kebidanan dan Kandunga
ii. Poliklinik Spesialis Kesehatan Anak
iii. Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
iv. Poliklinik Spesialis Bedah
v. Poliklinik Spesialis Syaraf
vi. Poliklinik Spesialis Paru
vii. Poliklinik Spesialis Orthopedi
viii. Poliklinik Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
ix. Poliklinik Spesialis Rehabilitasi Medik
x. Poliklinik Spesialis Mata
xi. Poliklinik Spesialis THT-KL
7. Layanan Penunjang, seperti :
a. Apotek 24 jam
b. Laboratorium 24 jam
c. Radiologi dan USG
d. Fisioterapi
e. Farmasi
f. Gizi
g. Ruang Logistik
h. Laundry
i. Ambulance
j. Ruang Jenazah
8. Layanan Tindakan, seperti:
a. Kamar Bedah : 2 Tempat Tidur
b. Kamar Bersallin : 10 Tempat Tidur
c. Ruang IGD : 4 Tempat Tidur
d. Ruang Bayi : 20 Tempat Tidur
e. Ruang HCU : 2 Tempat Tidur
9. Rawat Inap

G. Struktur Organisasi Rumah Sakit Annisa


H. Struktur Organisasi Rekam Medis Rumah Sakit Annisa

3.3 Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di Rumah Sakit
Annisa Citeureup dapat dipaparkan sebagai berikut :
A. Data Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap Ruang Rawat Marwah
Tahun 2019 – 2021
Rekapitulasi sensus harian rawat inap adalah formulir perantara
untuk menghitung dan merekap pasien rawat inap setiap hari yang
diterima dari masing-masing ruang rawat inap, yang bertujuan untuk
mengetahui informasi semua pasien yang dirawat inap.
Data Rekapitulasi sensus harian rawat inap di Rumah Sakit Annisa
Citeureup adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Rekapitulasi Sensus Harian Rawat inap
Ruang Rawat Marwah
Rumah Sakit Annisa Citeureup 2019-2021
Keterangan 2019 2020 2021
Jumlah Hari Perawatan 4574 1917 3782
Jumlah Pasien Keluar 1942 862 1601
Hidup+Mati
Jumlah TT Tersedia 28 23 18
Periode 365 365 365
Jumlah Lama di Rawat 2985 1842 2985

Sumber : Rumah Sakit Annisa Citeureup

B. Indikator Efisiensi Pelayanan Ruang Rawat Marwah Tahun 2019-


2021

1. Hasil peritungan Bed Occupancy Rate (BOR) Ruang Rawat Marwah di


Rumah Sakit Annisa Citeureup
Hasil perhitungan Bed Occupancy Rate (BOR) ruang rawat
marwah di Rumah Sakit Annisa Citeureup dihitung menggunakan
rumus menurut Depkes, sebagai berikut :
Tabel 3.3
Indikator BOR ruang rawat Marwah di Rumah Sakit Annisa
Citeureup tahun 2019-2021
Keterangan 2019 2020 2021
Jumlah Hari Perawatan 4574 1917 3782
Jumlah TT Tersedia 28 23 18
Jumlah Hari dalam Satu Periode 365 365 365
BOR(%) 45 23 57
Sumber : Rumah Sakit Annisa Citeureup
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Bed
Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit Annisa pada ruang rawat
marwah tidak stabil di setiap tahunnya. Artinya, nilai BOR pada ruang
rawat marwah belum mencapai standar ideal yang di tetapkan oleh
Depkes yaitu 60-85%.

2. Hasil peritungan Length Of Stay (LOS) Ruang Rawat Marwah di


Rumah Sakit Annisa Citeureup
Hasil perhitungan Length Of Stay (LOS) ruang rawat marwah di
Rumah Sakit Annisa Citeureup dihitung menggunakan rumus menurut
Depkes, sebagai berikut :
Tabel 3.4
Indikator LOS ruang rawat Marwah di Rumah Sakit Annisa
Citeureup tahun 2019-2021
Keterangan 2019 2020 2021
Jumlah Lama di 2985 1842 2985
Rawat
Jumlah Pasien 1942 862 1601
Keluar(Hidup+Mati
)
LOS(Hari) 1 2 2
Sumber : Rumah Sakit Annisa Citeureup
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Length Of
Stay (LOS)di Rumah Sakit Annisa pada ruang rawat marwah
mengalami penurunan dalam kurun waktu 3 tahun. Artinya, nilai LOS
pada ruang rawat marwah belum mencapai standar ideal yang di
tetapkan oleh Depkes yaitu 6-9 hari.

3. Hasil perhitungan Turn Over Interval (TOI) ruang rawat marwah di


Rumah Sakit Annisa Citeureup tahun 2019-2021
Hasil perhitungan Turn Over Interval (TOI) ruang rawat marwah
di Rumah Sakit Annisa Citeureup dihitung menggunakan rumus
menurut Depkes, sebagai berikut :
Tabel 3.5
Indikator TOI ruang rawat Marwah di Rumah Sakit Annisa
Citeureup tahun 2019-2021
Keterangan 2019 2020 2021
Jumlah TT 28 23 18
Jumlah periode 365 365 365
Hari Perawatan 4574 1917 3782
Jumlah Pasien 1942 862 1601
keluar(hidup+mati
)
TOI(Hari) 3 7 2
Sumber : Rumah Sakit Annisa Citeureup
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Turn Over Interval
(TOI) di Rumah Sakit Annisa pada ruang rawat marwah di tahun 2019
dan tahun 2021 sudah sesuai dengan standar ideal yang ditetapkan oleh
Depkes yaitu 1-3 Hari, sedangkan di tahun 2020 nilai TOI mengalami
peningkatan dan tidak sesuai standar.

4. Hasil perhitungan Bed Turn Over (BTO) ruang rawat marwah di Rumah
Sakit Annisa Citeureup tahun 2019-2021
Hasil perhitungan Bed Turn Over (BTO) ruang rawat marwah di
Rumah Sakit Annisa Citeureup dihitung menggunakan rumus menurut
Depkes, sebagai berikut :
Tabel 3.6
Indikator BTO ruang rawat Marwah di Rumah Sakit Annisa
Citeureup tahun 2019-2021
Keterangan 2019 2020 2021
Jumlah Pasien 1942 862 1601
Keluar(hidup+mati
)
Jumlah TT 28 23 18
BTO(Kali) 69 37 89
Sumber : Rumah Sakit Annisa Citeureup
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Bed Turn Over
(BTO) ruang rawat marwah di Rumah Sakit Annisa pada tahun 2019-
2021 belum sesuai standar ideal yang ditetapkan oleh Depkes, yaitu 40-
60 kali.

C. Analisis Faktor penyebab rendahnya nilai Bed Occupancy Rate(BOR)


ruang rawat marwah di Rumah Sakit Annisa Citeureup tahun 2019-
2021
Indikator pelayanan rawat inap sebagai salah satu kinerja kualitas
pelayanan di Rumah Sakit Annisa adalah indikator BOR yang
menunjukkan tingkat hunian pasien di rumah sakit. Selain BOR, ada juga
ALOS dan TOI yang menggambarkan tingkat kualitas pelayanan. Hasil
perhitungan presentasi nilai BOR pada tahun 2019-2021 ruang rawat
marwah di Rumah Sakit Annisa Citeureup dengan menggunakan rumus
menurut Depkes adalah sebagai berikut :
Tabel 3.7
Presentasi Nilai BOR Ruang Rawat Marwah di Rumah Sakit Annisa
tahun 2019-2021
No Tahun Presentasi Nilai BOR
1 2019 45%
2 2020 23%
3 2021 57%
Sumber : Rumah Sakit Annisa Citeureup

Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah presentase nilai BOR


ruang rawat marwah dari tahun 2019 sampai 2021 belum mencapai tingkat
efisien, dimana nilai BOR tersebut mengalami penurunan.
Nilai ideal BOR adalah 60-85%, menurut tabel diatas nilai BOR
mencapai 57% di tahun 2021 (dengan kapasitas tempat tidur tersedia 18
bed), 23% di tahun 2020 (dengan kapasitas tempat tidur 23 bed) dan 45%
di tahun 2019 (dengan kapasitas tempat tidur 28bed) artinya, pasien rawat
inap di ruang marwah mengalami penurunan selama kurun waktu 3 tahun.
Penurunan nilai BOR pada ruang rawat Marwah dapat dilihat dari
beberapa Aspek, yaitu :
1. Faktor penyebab Rendahnya Nilai Bed Occupancy Rate (BOR) ruang
rawat Marwah dari Aspek Man

2. Faktor penyebab Rendahnya Nilai Bed Occupancy Rate (BOR) ruang


rawat Marwah dari Aspek Material

3. Faktor penyebab Rendahnya Nilai Bed Occupancy Rate (BOR) ruang


rawat Marwah dari Aspek Manchine

4. Faktor penyebab Rendahnya Nilai Bed Occupancy Rate (BOR) ruang


rawat Marwah dari Aspek Money

5. Faktor penyebab Rendahnya Nilai Bed Occupancy Rate (BOR) ruang


rawat Marwah dari Aspek Method

D. Upaya-upaya yang dilakukan Rumah Sakit Annisa Citeureup dalam


mencegah penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) diruang rawat
marwah tahun 2019-2021
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Annisa
Citeureup dengan judul “Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Nilai BOR
Ruang Marwah Terhadap Efisiensi Pelayanan di Rumah Sakit Annisa
Citeureup” penulis dapat menyimpulkan bahwa :
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

Risky Kartika Sari lahir di kota Bogor pada tanggal 25 Juli


1998. Penulis lahir dari pasangan seorang ayah Ujang
Jarkasih dan ibu Duhaeni dan merupakan anak pertama dari
dua bersaudara yakni Shila Pramesti.
Pada tahun 2004 penulis masuk Sekolah Dasar Negeri Tarikolot 04 dan lulus
pada tahun 2010. Kemudian, melanjutkan sekolah tingkat pertama pada tahun
2010 sampai tahun 2013 di SMPN 03 Citeureup. Selanjutnya melanjutkan
Sekolah Menengah Akhir pada tahun yang sama yaitu tahun 2013 sampai dengan
tahun 2016 di SMAN 01 Citeureup. Saat ini, penulis bekerja di Rumah Sakit
Annisa sejak 2018 sampai sekarang. Dan melanjutkan Pendidikan pada tahun
2019 di Politeknik Piksi Ganesha Bandung jurusan Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai