HALAMAN COVERp
RABIATUL AULIAH
17D30390
i
GAMBARAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL(SPM)
WAKTU PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS
PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH
SAKIT ISLAM BANJARMASIN
TAHUN 2020
Proposal Penelitian
Diajukan Untuk Menyusun Karya Tulis Ilmiah Sebagai Persyaratan
Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
(A.Md.RMIK)
RABIATUL AULIAH
17D30390
HALAMAN JUDUL
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini belum diajukan ke
perguaran tinggi manapun dan dalam bentuk apapun, sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka
di bagian Tugas Akhir ini.
Penulis,
[Rabiatul Auliah]
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan di depan dewan penguji dan disetujui
Pada tanggal : Agustus 2020
Ketua Penguji,
Anggota, Anggota,
Diketahui :
v
ABSTRAK
Karya Tulis Ilmiah : Program Studi Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan. 2020
Pelayanan rekam medis yang baik dan bermutu terlihat dari pelayanan yang
baik, ramah, cepat serta nyaman. Semakin cepat waktu penyediaan dokumen
rekam medis pasien maka semakin cepat pelayanan yang diberikan kepada
pasien. Berdasarkan studi pendahuluan di RS islam banjarmasin terdapat waktu
penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan yang telat lebih dari 10 menit
sebanyak 8 dokumen rekam medis (16%). Tujuan dari penelitian ini adalah
Mengetahui gambaran standar pelayanan minimal waktu penyediaan dokumen
rekam medis pelayanan rawat jalan di RS Islam Banjarmasin. Jenis penilitian ini
adalah penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan lembar
observasi,stopwatch, dan pedoman wawancara. Besar sampel adalah 95
dokumen rekam medis pasien rawat jalan dengan teknik accedintal sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 24 dokumen rekam medis pasien rawat
jalan yang mengalami keterlambatan waktu ≥ 10 menit dalam penyediaan
dokumen rekam medis rawat jalan. Faktor yang mempengaruhi keterlambatan
waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan ditinjau dari segi man
(manusia), method (cara kerja), money (uang), material (bahan), dan mechine
(mesin) yaitu kurangnya sumber daya manusia, terjadinya missfile, dokumen
rekam medis yang tidak ada di rak penyimpanan, ruang dan rak penyimpanan
yang kurang efektif, dan komputer yang digunakan sering pending. Tidak ada
Standar Prosedur Operasional (SPO) terkait waktu penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa masih ada
waktu penyediaan dokumen rekam medis yang belum memenuhi Standar
Pelayanan Minimal (SPM).
vi
ABSTRACT
Scientific papers: Medical Record and health information study Program. 2020
Good quality medical record service seen from good service, friendly, quick and
comfortable. The quicker the time to provide the patient's medical record, the
sooner the service is given to the patient. Based on preliminary studies in the
Islamic HOSPITAL Banjarmasin there is a time to provide an outpatient medical
record that is more than 10 minutes as many as 8 medical record documents
(16%). The purpose of this research is to know the standard overview of services
at the minimum time of providing an outpatient medical record in Banjarmasin
Islamic HOSPITAL. This type of study is descriptive research. Data collection
using observation sheets, stopwatch, and interview guidelines. The large sample
is a 95 document medical record outpatient with the accedintal sampling
technique. The results of this study showed that there were 24 outpatient medical
record documents that experienced a late time ≥ 10 minutes in the provision of
outpatient medical record documents. Factors that affect the time delay of
providing an outpatient medical record document is reviewed in terms of man
(human), method (Way of work), Money (money), material, and mechine
(machine) that is lack of human resources, occurrence of missfile, medical record
documents that are not on storage shelves, storage space and shelves are less
effective, and the computer used is There is no standard operational procedure
(SPO) relating to the time of providing an outpatient medical record. Based on
this result can be concluded that there is still a medical record preparation time
that has not fulfilled the minimum standards of Service (SPM).
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan dan rahmat dan karunia-Nya sehingga dimudahkan dalam
menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “ Gambaran Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pelayanan Rawat
Jalan di RS Islam Banjarmasin “. proposal ini disusun dan dibuat dalam rangka
memenuhi salah satu persyaratan tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan
pada program pendidikan Diploma III Perekam dan Informasi Kesehatan di
STIKES Husada Borneo Banjarbaru.
Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak, saya ingin mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga
kepada Ibu Ermas Estiyana, S.Si.T., MM selaku pembimbing utama yang telah
banyak membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan Bapak H.
Zainal Abidin, SKM., MM selaku pembimbing pendamping yang telah banyak
memberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan tugas akhir ini, tanpa
adanya bantuan dari pembimbing tugas akhir ini tidak dapat terselesaikan
dengan baik, serta ucapan terimakasih kepada Bapak Dr. Muhammad Bimo
Harmaji, MM selaku penguji yang telah memberikan masukan, saran dan
nasehat untuk penyelesaian tugas akhir saya ini. Dan tidak lupa juga dalam
kesempatan ini saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. H. Suharto, SE., MM selaku Ketua Yayasan Husada Borneo.
2. Ibu Hj. Nor Wahidah, S.Si.T., M.Kes selaku Pembina Yayasan Husada
Borneo.
3. Ibu Faizah Wardhina, S.Si.T.,M.Kes selaku Ketua STIKES Husada Borneo.
4. Ibu Ermas Estiyana, S.Si.T., MM Selaku Ketua Program Studi D3 Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan STIKES Husada Borneo Banjarbaru.
5. Bapak Dr. Muhammad Bimo Harmaji, MM Selaku Penguji Utama.
6. Drg. Hj. Eva Ariani selaku Direktur Rumah Sakit Islam Banjarmasin.
7. Rusdeansyah, A.Md.RMIK selaku Kepala Sub Bagian Rekam Medis di
Rumah Sakit Islam Banjarmasin.
8. Seluruh dosen mata kuliah yang telah memberi mata kuliah kepada saya
dan teman-teman dan membantu saya dalam pembuatan tugas akhir ini.
viii
9. Seluruh Pegawai STIKes Husada Borneo Banjarbaru yang telah membantu
dalam pembuatan surat izin penelitian tugas akhir ini.
10. Kedua Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan do’a, semangat,
dukungan dan kasih sayang yang tiada hentinya kepada saya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan atas segala amal
yang telah diberikan. Penulis sangat menyadari bahwa penelitian ini masih
banyak kekurangan karena kemampuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. untuk
kesempurnaan penulisan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini sangat
bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi pedoman dalam melakukan
penelitian lain dan selanjutnya.
Banjarbaru, 2020
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 29
4.1. Hasil Penelitian .................................................................................... 29
4.2. Pembahasan Penelitian ....................................................................... 46
BAB V PENUTUP........................................................................................................... 57
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 57
5.2. Saran ...................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 60
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 62
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1. Struktur Organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Islam Banjarmasin
.......................................................................................................................................... 32
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
machine (alat),
man (manusia),
method (cara),
dan
environment
(lingkungan)
8
9
d) Aspek keuangan
Isi rekam medis dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menetapkan biaya pembayaran pelayanan. Tanpa adanya bukti
catatan tindakan/pelayanan,maka pembayaran tidak dapat
dipertanggungjawabkan
e) Aspek penelitian
Berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena
isinya menyangkut data/informasi yang dapat digunakan sebagai
aspek penelitian.
f) Aspek pendidikan
Berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena
isinya menyangkut data/informasi tentang kronologis dari
pelayanan medik yang diberikan kepada pasien
g) Aspek dokumentasi
Isi rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus
didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
pertanggungjawabkan dan laporan sarana kesehatan.
sumber daya, sumber daya dapat dibedakan menjadi fisik dan non fisik
(abstrak). Man secara fisik dapat diartikan sebagai sumber daya
manusia, contoh dokter, dokter spesialis, bidan, perawat,
farmasis/apoteker, S.KM, tenaga administrasi, ahli gizi. Bila dilihat dari
segi abstrak dapat berupa perilaku manusia.
2. Methods (Cara Kerja) : prosedur, cara kerja yang ditetapkan oleh
sebuah organisasi.
Dalam melaksanakan kerja diperlukan metode atau cara kerja
(prosedur). Cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya
pekerjaan. Metode atau cara kerja adalah jalan yang dipakai dalam
peleksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan pertimbangan-
pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia,
penggunaan waktu, uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun
metode yang dibuat sudah baik, apabila orang yang melaksanakannya
belum mengerti atau belum berpengalaman, mungkin hasilnya juga
tidak akan memuaskan. Prosedur kerja dalam pelayanan kesehatan
adalah berupa SOP (Standard Operating Procedure) rumah sakit,
Standar Pelayanan Minimal (SPM), prosedur tindakan medis.
3. Money (Uang) : ketersediaan dana yang memadai.
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya
hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting
untuk mencapai tujuan, karena segala sesuatu harus diperhitungkan
secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang
harus disediakan untuk membiayai tebaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi. Money
dapat diartikan sebagai modal yang dibutuhkan untuk melakukan
produksi. Modal dalam pelayanan kesehatan adalah biaya operasional
di rumah sakit, biaya investasi dan biaya lain yang mendukung proses
produksi. Selain itu saham merupakan bentuk lain dari money yang
abstrak.
17
b. Tujuan SPO
c. Manfaat SPO
23
24
dari populasi target yang akan diteliti secara langsung, kelompok ini
meliputi subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi (Agus
Riyanto, 2017). Sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari jumlah
dokumen rekam medis pasien rawat jalan. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan yaitu accidental sampling. Semakin besar sampel
yang diambil semakin baik hasilnya, oleh karena itu peneliti
menggunakan metode pengambilan sampel dengan menggunakan
rumus :
Rumus Slovin
n= N
1+N (e)2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = Jumlah Populasi
e = Kesalahan yang dapat ditolerir (%)
a. Rawat Jalan Baru dan Lama
n= N
1+N (e)2
= 123
1+123 (5%)2
= 123
1+123 (0.05)2
= 123
13075
= 95
29
30
30
31
Gambar 4. 1. Struktur Organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Islam Banjarmasin
33
Informan Utama
Informan Utama
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara kepada Informan
Triangulasi
“eee faktor penyebab terkait itu yang pertama itu SDM yang
kurang di rawat jalan dan lantaran pasien itu hari demi hari
terus meningkat terus membanyak dan berkas pun eee
banyak yang menumpuk maka itulah yang membuat eee
keterlambatan sebuah dokumen rekam medis”
41
Informan Triangulasi
a. Money (Uang)
Di RS Islam Banjarmasin dana pada unit rekam medis
tidak berupa uang melainkan sarana dan prasarana. Sarana dan
prasarana yang ada di RS Islam banjarmasin sudah tercukupi
42
seperti adanya alat tulis dan blangko rawat jalan sudah terpenuhi
oleh pihak rumah sakit. Hal ini tidak berpengaruh terhadap
keterlambatan waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat
jalan.
Berdasarkan hasil wawancara kepada Informan Utama, yaitu :
“Eee untuk faktor penyebab terkait uang eee mungkin tidak
berpengaruh karena untuk sarana pendukung seperti formulir
rawat jalan, map, alat tulis, dll selalu terpenuhi”
Informan Utama
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara kepada Informan
Triangulasi
“Untuk faktor uang itu tidak terlalu berpengaruh eee kepada
sarana dan prasarana di eee lingkungan rawat jalan karena
seperti alat tulis, itu blangko rawat jalan sampai RJ 1 sampai RJ
4 itu sudah terpenuhi oleh pihak rumah sakit”
Informan Triangulasi
b. Material (Bahan)
Faktor penyebab material (bahan) yang menyebabkan
keterlambatan penyediaan dokumen rekam medis yaitu :
1. Terjadinya Missfile
Terjadinya missfile atau salah letak dalam penyimpanan
dokumen rekam medis. Terjadinya missfile sangat
mempengaruhi keterlambatan dalam penyediaan dokumen
rekam medis , dikarenakan petugas rekam medis harus
menyisir satu-satu dokumen rekam medis sehingga
menyebabkan lama ditemukannya dokumen rekam medis
tersebut.
2. Dokumen rekam medis yang tidak ada di rak penyimpanan
Faktor yang memperlambat penyediaan dokumen
selanjutnya yaitu dokumen rekam medis yang tidak ada di rak
penyimpanan. Petugas filling akan melacak dokumen rekam
medis tersebut, Petugas harus menyisir terlebih dahulu
dokumen rekam medis di rak penyimpanan yang memiliki
43
Informan Utama
Informan Triangulasi
c. Machine (Mesin)
1. Komputer yang digunakan terjadi pending
Sistem yang dipakai di RS Islam Banjarmasin terutama
di bagian pendaftaran rawat jalan sudah menggunakan
komputer dalam pelayanannya. Namun di RS Islam
Banjarmasin komputer yang digunakan biasanya terjadi
pending atau ganguan pada sistem komputer tersebut sehingga
memperlambat waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat
jalan
Berdasarkan hasil wawancara kepada Informan Utama, yaitu :
“Eee untuk faktor penyebab mesin itu eee biasanya komputer
yang digunakan disini itu mengalami pending/error.”
Informan Utama
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara kepada Informan
Triangulasi
“Kalau untuk mesin sendiri kan di rumah sakit Islam
Banjarmasin terutama di bagian pendaftaran rawat jalan itu
melakukan memakai mesin komputer dan juga ada disana
barcode sering terjadinya pending atau gangguan di gangguan
sistem komputernya maka yang membuat keterlambatan oleh
eee penyedian dokumen tersebut”.
Informan Triangulasi
pasien baru dan lama serta SPO penyimpanan dokumen rekam medis
ada. Pelaksanaan pendaftaran rawat jalan baru dan lama sudah berjalan
optimal sesuai dengan SPO yang ada tetapi untuk pelaksanaan
penyimpanan dokumen rekam medis belum berjalan secara optimal
karena masih ada dokumen rekam medis yang salah letak dalam
penyimpananya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan Utama
“Untuk SPO waktu penyediaan dokumen rekam medis belum ada”
Informan Utama
primer, dua digit depan sebagai angka sekunder, dan dua digit
tengah sebagai angka tersier.
Hasil ini sesuai dengan teori Rustiyanto (2011), sistem
penjajaran yaitu sistem penyusunan rekam medis yang sejajar
antara rekam medis yang satu dengan yang lainnya. Terminal
Digit Filling System yaitu sistem penjajaran rekam medis
berdasarkan urutan nomor rekam medis pada dua angka
kelompok terakhir. Terminal digit filling system merupakan sistem
penjajaran yang mempunyai banyak kelebihan dibandingkan
dengan sistem lainnya. Kelebihan dari sistem penjajaran ini
adalah jumlah rekam medis untuk setiap section terkontrol,
pekerjaan terbagi secara merata dan penambahan jumlah rekam
medis selalu tersebar secara merata didalam rak penyimpanan.
c. Money (uang)
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan untuk sarana
dan prasarana dalam pelayanan rawat jalan di RS Islam Banjarmasin
sudah terpenuhi seperti alat tulis, blangko rawat jalan dari RJ 1
sampai RJ 4 sudah terpenuhi oleh pihak rumah sakit.
Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Suprismawati dan
Rawi (2018) yang menyatakan pengadaan sarana pendukung dalam
pelayanan,penyimpanan, dan pendistribusian belum terpenuhi secara
keseluruhan dan untuk pengadaan barang dokumen rekam medis,
alat tulis, tracer, dan sebagainya tertuang dalam perencanaan
anggaran instalasi rekam medis.
Hasil ini sesuai dengan teori Purwanto (2007) reward adalah
sesuatu yang diberikan kepada perorangan atau kelompok jika
mereka melakukan sesuatu di bidang tertentu dan diberikan hadiah
berupa medali, piala, sertifikat, uang atau pita. Sedangkan
punishment adalah jika melakukan pelanggaran atau mendapatkan
hukuman berupa teguran, surat peringatan, skorsing, pemotongan
gaji dan bisa diberhentikan kerja. Uang merupakan alat tukar dan alat
pengukur nilai besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah
uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang
merupakan tools yang penting untuk mencapai tujuan karena segala
53
memperjelas alur dan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas
terkait. Yang keempat melindungi organisasi kerja dan petugas dari
malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya. Dan yang terakhir untuk
menghindari kesalahan, keraguan, duplikasi dan inifisiensi.
57
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pelayanan Rawat Jalan di RS
Islam Banjarmasin
Penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan di RS Islam
Banjarmasin mengalami keterlambatan atau lebih dari 10 menit berjumlah
24 dokumen rekam medis pasien rawat jalan dan yang tidak mengalami
keterlambatan berjumlah 71 dokumen rekam medis pasien rawat jalan
yang artinya masih ada keterlambatan dalam penyediaan waktu dokumen
rekam medis rawat jalan yang tidak sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
2.. Kegiatan Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pelayanan Rawat Jalan di
RS Islam Banjarmasin
Dari hasil penelitian kegiatan penyediaan dokumen rekam medis
pasien rawat jalan di RS Islam Banjarmasin yang meliputi dari
penerimaan pasien baru dan lama sampai dokumen rekam medis
tersebut diantar ke bagian poliklinik.
3. Faktor Penyebab Keterlambatan Penyediaan Dokumen Rekam Medis
Rawat Jalan Di RS Islam Banjarmasin
Faktor penyebab keterlambatan penyediaan dokumen rekam
rawat jalan yaitu : man (manusia) kurangnya SDM rawat jalan, methode
(cara kerja) sistem penomoran dan sistem penjajaran yang digunakan
sudah sesuai dimana sistem penomoran menggunakan sistem
penomoran unit, dan sistem penjajaran menggunakan terminal digit filling
system, money (uang) pengadaan sarana pendukung dalam pelayanan
sudah terpenuhi, material (bahan) terjadinya missfile, dokumen rekam
medis yang tidak ada di rak penyimpanan , ruang dan rak penyimpanan
yang kurang efektif, dan machine (mesin) komputer yang digunakan
sering terjadi pending.
57
58
5.2. Saran
1. Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pelayanan Rawat Jalan di
RS Islam Banjarmasin
Sebaiknya untuk kualitas pelayanan ditingkatkan khususnya
dalam waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan
harus sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal menurut Kepmenkes no
129 tahun 2008.
2. Faktor Penyebab Keterlambatan Penyediaan Dokumen Rekam Medis
Rawat Jalan Di RS Islam Banjarmasin
a. Man
1) Sebaiknya petugas rekam medis di bagian pelayanan rawat jalan
ditambah agar pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan
efektif.
b. Material
1) Sebaiknya dalam penyimpanan dokumen rekam medis perlu lebih
teliti agar tidak terjadinya missfile dokumen rekam medis.
2) Sebaiknya dalam pengembalian dokumen rekam medis dari
poliklinik dilakukan secara tepat waktu agar
3) Sebaiknya dilakukan perencanaan jangka panjang dengan
mengatur ruang dan rak penyimpanan rekam medis yang lebih
efektif sehingga dokumen rekam medis tertata dengan rapi dan
mudah untuk pencariannnya
c. Machine
1) Sebaiknya dilakukan pembersihan sistem pada komputer yang
terjadi pending sehingga komputer dapat digunakan secara
optimal.
3. Standar Prosedur Operasional (SPO) penyediaan dokumen rekam medis
rawat jalan di RS Islam Banjarmasin
Sebaiknya ada SPO khusus yang mengatur waktu penyediaan
dokumen rekam medis agar petugas rekam medis dapat mengerjakannya
dengan dasar dan aturan yang jelas terkait waktu penyediaan dokumen
rekam medis rawat jalan di RS Islam Banjarmasin.
59
DAFTAR PUSTAKA
Arifah (2016). Penyediaan Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Pada Klinik Syaraf
RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah Periode Triwulan III Tahun 2016.
Stikes Jendral Achamd Yani.
Budi, SC. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum
Sinergis Medis.
Depkes RI. (2007). Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Depkes
RI.
60
Ningsih, kori puspita. (2013). Hubungan Beban Kerja dan Kepuasan Pasien
Dengan Kinerja Karyawan di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Mata “Dr.
Yap” Yogyakarta. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
61
LAMPIRAN
62
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dari STIKes ke RS Islam Banjarmasin
63
Lampiran 2. Surat Balasan Surat Penelitian dari Rumah Sakit Islam Banjarmasin
64
Lampiran 3. Lembar Permohonan Menjadi Responden
Kepada:
Yth. Bapak/Ibu
Dengan Hormat,
Banjarbaru, 2020
Rabiatul Auliah
NIM. 17D30390
65
Lampiran 4. Persetujuan Menjadi Responden
66
Lampiran 5. Lembar Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
67
PRODI PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN
STIKES HUSADA BORNEO
BANJARBARU
PEDOMAN WAWANCARA
68
blangko rawat jalan sampai RJ 1 sampai RJ 4 itu sudah terpenuhi oleh
pihak rumah sakit
7. Kalau untuk mesin sendiri kan di rumah sakit Islam Banjarmasin
terutama di bagian pendaftaran rawat jalan itu melakukan memakai
mesin komputer dan juga ada disana barcode sering terjadinya pending
atau gangguan di gangguan sistem komputernya maka yang membuat
keterlambatan oleh eee.. penyedian dokumen tersebut
69
PRODI PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN
STIKES HUSADA BORNEO
BANJARBARU
PEDOMAN WAWANCARA
70
9. Apakah faktor penyebab dari uang/money yang mempengaruhi
keterlambatan penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan?
10. Apakah faktor penyebab dari mesin/machine yang mempengaruhi
keterlambatan penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan?
71
PRODI PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN
STIKES HUSADA BORNEO
BANJARBARU
PEDOMAN WAWANCARA
72
9. Eee untuk faktor penyebab terkait uang eee mungkin tidak berpengaruh
karena untuk sarana pendukung seperti formulir rawat jalan, map, alat
tulis, dll selalu terpenuhi
10. Eee untuk faktor penyebab mesin itu eee biasanya komputer yang
digunakan disini itu mengalami pending/error.
73
Lampiran 6. Lembar Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
No Pernyataan Ya Tidak
74
10 Dalam penyimpanan dokumen rekam medis terjadi
duplikasi
11 Kegiatan di penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan
sudah sesuai dengan SOP
12 Dalam penyimpanan dokumen rekam medis terjadi Missfile
(kesalahan dalam penempatan dokumen rekam medis)
13 Untuk penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan
menggunakan tracer
14 Waktu pencarian dokumen rekam medis rawat jalan
waktunya lama
75
Lampiran 7. Data Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pelayanan Rawat
Jalan di RS Islam Banjarmasin.
76
No Dokumen Rekam Waktu Penyediaan Dokumen
Medis Pasien Rawat Rekam Medis Rawat Jalan Lama Waktu
Jalan ≤ 10 Menit ≥ 10 Menit
77
No Dokumen Rekam Waktu Penyediaan Dokumen
Medis Pasien Rawat Rekam Medis Rawat Jalan Lama Waktu
Jalan ≤ 10 Menit ≥ 10 Menit
78
No Dokumen Rekam Waktu Penyediaan Dokumen
Medis Pasien Rawat Rekam Medis Rawat Jalan Lama Waktu
Jalan ≤ 10 Menit ≥ 10 Menit
79
Lampiran 8. SOP Rawat Jalan Baru
TPPRJ BARU
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
1
RS ISLAM
BANJARMASIN
PROSEDUR TETAP
drg.Hj.Eva Ariyani
80
berobat disimpan baik-baik dan dibawa setiap kali berobat ke RS
Islam Banjarmasin.
8. Pasien membayar biaya pendaftaran di kasir.
9. Petugas mengantar berkas rekam medis ke poliklinik yang
bersangkutan.
81
Lampiran 9. SOP Rawat Jalan Lama
TPPRJ LAMA
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
1
RS ISLAM
BANJARMASIN
PROSEDUR TETAP
drg.Hj.Eva Ariyani
82
kunjungan, poli yang di tuju).
8. Petugas memberi penjelasan kepada pasien agar kartu identitas
berobat disimpan baik-baik dan dibawa setiap kali berobat ke RS
Islam Banjarmasin.
9. Pasien membayar biaya pendaftaran di kasir.
Petugas mengantar berkas rekam medis ke poliklinik yang
bersangkutan.
83
Lampiran 10. SOP Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan
1
RS ISLAM
BANJARMASIN
PROSEDUR TETAP
drg.Hj.Eva Ariyani
84
Lampiran 11. Lembar Konsultasi Pembimbing
85
Lampiran 12. Lembar Saran Perbaikan
86
Lampiran 13. Lembar Daftar Hadir Seminar
87
88
Lampiran 14. Lembar Mahasiswa Hadir Seminar
89
Lampiran 15. . Dokumentasi
90
91
Lampiran 16. Lembar Riwayat Hidup
92
93