Anda di halaman 1dari 118

KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN


PELAPORAN PENGUNJUNG RUMAH SAKIT (RL 5)
DI RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO
EBU BANGKALAN

Oleh:
DEWI FEBRIYANTI
NIM. 17134620005

PROGRAM STUDI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN 2020
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN
PELAPORAN PENGUNJUNG RUMAH SAKIT (RL 5)
DI RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO
EBU BANGKALAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan dalam memperoleh gelar


Ahli Madya Kesehatan (A.Md. Kes)

Oleh:
DEWI FEBRIYANTI
NIM. 17134620005

PROGRAM STUDI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN 2020

i
ii
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dewi Febriyanti

NIM : 17134620005

Prodi : D-III Perekam dan Informasi Kesehatan

Menyatakan bahwa KTI saya yang berjudul “Analisis Faktor Penyebab


Keterlambatan Pelaporan Pengunjung Rumah Sakit (RL 5) di RSUD Syarifah
Ambami Rato Ebu Bangkalan” ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri.
Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan KTI ini hasil jiplakan,
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Bangkalan, 18 Juni 2020

Yang membuat pernyataan

Dewi Febriyanti
17134620005

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,

karunia, maghfiroh dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaporan

Pengunjung Rumah Sakit (RL 5) Di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu

Bangkalan” sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Studi

Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan STIKes Ngudia Husada Madura.

Selanjutnya ucapan terimakasih yang tak terhingga dan setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Dr. Mustofa Haris, S.Kep., M. Kes., selaku Ketua Yayasan Ngudia Husada

Madura yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti

dan menyelesaikan pendidikan di STIKes Ngudia Husada Madura.

2. Dr. Fitria, S.Kep., Ns., M.PD., M. Kep., selaku Pembina Yayasan Ngudia

Husada Madura yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk

mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di STIKes Ngudia Husada

Madura.

3. Dr. M. Hasinuddin, S.Kep., Ns., M. Kep., selaku Ketua STIKes Ngudia

Husada Madura yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk

mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di STIKes Ngudia Husada

Madura, sekaligus selaku pembimbing yang telah membimbing dengan

sabar dan memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan KTI.

4. Angga Ferdianto, S. ST., M. K.M., selaku Ketua Prodi DIII Rekam Medis

Dan Informasi Kesehatan di STIKes Ngudia Husada Madura.

v
5. Rivaldi Indra Nugraha, S. Tr. Kes., pembimbing yang telah membimbing

dengan sabar dan memberikan semangat dan dukungan dalam

menyelesaikan KTI.

6. Rusmiyati. S.E., selaku Kepala Rekam Medis serta seluruh staff Rumah

Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan yang telah

membantu saya menyelesaikan KTI via Daring.

7. Bapak, Ibu dan keluarga besar saya yang selalu memberikan dukungan

moral dan materi, motivasi, restu serta do’a yang berlimpah sehingga KTI

ini dapat diselesaikan.

8. Hasanuddin Octavian, AMd.Kes., yang selalu memberikan semangat dan

motivasi sehingga KTI ini dapat diselesaikan.

9. Serta tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman

RMIK’17 selaku keluarga di STIKes Ngudia Husada Madura yang saling

memberikan semangat.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa KTI ini masih jauh dari


kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun sangat diharapkan penulis dalam perbaikan
dimasa yang akan datang. Semoga KTI ini dapat bermanfaat bagi peneliti
khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Bangkalan, 12 Juni 2019

Penulis

Dewi Febriyanti

vi
ABSTRAK

Nama : Dewi Febriyanti Dosen Pembimbing


NIM : 17134620005 Dr. M. Hasinuddin, S.Kep., Ns., M.Kep
D-III Perekam dan Informasi Kesehatan NIDN. 0716118102
STIKes Ngudia Husada Madura
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAPORAN
PENGUNJUNG RUMAH SAKIT (RL 5) DI RSUD SYARIFAH
AMBAMI RATO EBU BANGKALAN
ABSTRAK
Pelaporan merupakan bagian yang penting untuk mengetahui informasi
yang valid, tepat, dan akurat. Pelaksanaan pelaporan pengunjung rumah sakit
(RL 5) tidak dilaksanakan secara maksimal dan tidak tepat waktu. hal tersebut
berdampak pada proses pengolahan dan pengiriman data menjadi terlambat, dan
instalasi rekam medis tidak dapat menyediakan informasi 10 besar penyakit
ketika informasi tersebut dibutuhkan. Oleh sebab itu, Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan pelaporan pengunjung rumah
sakit (RL 5) berdasarkan analisa unsur manajemen 6M.
Langkah pertama penelitian mengetahui proses pelaksanaan pelaporan
mulai dari pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data laporan. Selanjutnya
mengidentifikasi faktor penyebab keterlambatan beradasarkan unsur
manajemen 6M (Man, Money, Method, Material, Machine, Market), kemudian
menetukan prioritas masalah agar pelaksanaan pelaporan tepat waktu dan
menghasilkan informasi yang valid, tepat, dan akurat.
Hasil analisa faktor penyebab keterlambatan yaitu petugas pelaporan
dari ruangan mengumpulkan laporan tidak tepat waktu (Man), anggaran untuk
membuat laporan sudah tersedia (Money), standar operasional prosedur
pelaporan belum sepenuhnya terlakasana (Method), bahan untuk membuat
laporan pengunjung rumah sakit adalah data laporan dari unit rawat jalan dan
rawat inap (Material), pelaporan belum sepenuhnya dilaksanakan secara
komputerisasi karena keterbatasan software sehingga pembuatan dan
pengolahan data laporan masih manual (Machine), jumlah pasien yang banyak
menyebabkan proses pembuatan laporan menjadi tertunda (Market). Oleh sebab
itu, sumber daya manusia memiliki peran penting dalam pelaksanaan pelaporan
untuk lebih meningkatkan kedisiplinan dalam pelaksanaan pelaporan.
Kata Kunci : PenyebabKeterlambatan, Pengunjung Rumah Sakit (RL 5),
Unsur manajemen 6M

vii
ABSTRACT

Name: Dewi Febriyanti Advisor


NIM : 17134620005 Dr. M. Hasinuddin, S.Kep., Ns., M.Kep
D-III Medical Record and Health information NIDN. 0716118102
THE ANALYSIS OF FACTORS CAUSING DELAY OF REPORTING
HOSPITAL VISITORS (RL 5) IN SYARIFAH AMBAMI RATO EBU
GENERAL HOSPITAL BANGKALAN
ABSTRACT
Reporting is an important part of knowing valid, precise and accurate
information. The implementation of hospital visitor Reporting (RL 5) is not
carried out optimally and is not timely. This has an impact on the processing
and delivery of data to be delayed, and the medical record installation cannot
provide the information of 10 major diseases when the information is needed.
Therefore, the pupose of the study is aims to determine the factors for the cause
of hospital visitor Reporting (RL 5) based on the analysis of the 6M
management elements.
The first step of the research was knowing the reporting implementation
process starting from collecting, processing, and presenting report data.
Furthermore, identifying the factors causing the delay based on the 6M
management elements (Man, Money, Method, Material, Machine, Market), then
determine the priority of the problem so that the reporting was timely and
produces valid, accurate, and accurate information.
The results of the analysis of the factors causing the delay, namely the
reporting officer from the room collecting reports not timely (Man), the budget
for making the report was available (Money), the standard operational
reporting procedures were not fully implemented (Method), the material for
making hospital visitor reports was the report data from outpatient and
inpatient units (Material), reporting had not been fully computerized due to
software limitations so that manufacturing and processing of report data was
still manual (Machine), the large number of patients causes the reporting
process to be delayed (Market). Therefore, human resources have an important
role in the implementation of reporting to further improve discipline in the
reporting implementation.
Keywords: Causing of Delay, Hospital Visitors (RL 5), 6M Management
elements

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...............................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
ABSTRAK ...........................................................................................................vii
ABSTRACT .........................................................................................................viii
DAFTAR ISI .........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv
DAFTAR SINGKATAN ATAU ISTILAH.......................................................xvi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum................................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus...............................................................................5
1.4 Manfaat....................................................................................................6
1.4.1 Bagi Rumah Sakit..........................................................................6
1.4.2 Bagi Peneliti...................................................................................7
1.4.3 Bagi Institusi..................................................................................7
1.4.4 Bagi Peneliti lain............................................................................7
1.5 Penelitian yang Mendahului...................................................................7

ix
1.5.1 Pelaksanaan Pembuatan Pelaporan Data Keadaan Morbiditas
Pasien Rawat Jalan (RL 4b) Di Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta Tahun 2016 (Rillo Prastio Winarko, Program Studi
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, 2016)..................7
1.5.2 Tinjauan Terhadap Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan
Laporan Morbiditas Rawat Inap Di Unit Kerja Rekam Medis Di
Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan (Suheri Parulian
Gultom, Dosen APIKES Imelda, 2016).........................................9
BAB II...................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................10
2.1 State Of The Art......................................................................................10
2.2 Rumah Sakit..........................................................................................11
2.3 Rawat Jalan............................................................................................13
2.4 Rekam medis..........................................................................................14
2.5 Sistem Informasi....................................................................................14
2.6 Data dan Informasi...............................................................................16
2.7 Aplikasi...................................................................................................16
2.8 Pelaporan...............................................................................................17
2.9 Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)................................................18
2.10 Laporan Pengunjung Rumah Sakit (RL 5.1)......................................20
2.11 Laporan Kunjungan Rawat Jalan (RL 5.2)........................................21
2.12 Laporan 10 Besar Penyakit Rawat Inap (RL 5.3)..............................22
2.13 Laporan 10 Besar Penyakit Rawat Jalan (RL 5.4).............................23
2.14 Unsur-unsur Manajemen......................................................................24
2.15 Kerangka Konsep..................................................................................26
BAB III..................................................................................................................28
METODE PENELITIAN....................................................................................28
3.1 Rancangan Penelitian............................................................................28
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................28
3.3 Unit Analisis...........................................................................................29
3.4 Subjek dan Objek Penelitian................................................................29
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.....................................29
3.6 Instrumen Dan Cara Pengumpulan Data...........................................31

x
3.6.1 Instrumen Penelitian....................................................................31
3.6.2 Cara Pengumpulan Data...............................................................31
3.7 Tahapan Penelitian................................................................................33
BAB IV..................................................................................................................36
HASIL PENELITIAN.........................................................................................36
4.1 Hasil Penelitian......................................................................................36
4.1.1 Gambaran Umum RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
Bangkalan.....................................................................................36
4.1.2 Mendeskripsikan Proses Pelaporan Pengunjung Rumah Sakit
(RL 5) di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan...........39
4.1.3 Mengidentifikasi faktor Man yang melatarbelakangi penyebab
keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)...........46
4.1.4 Mengidentifikasi faktor Money yang melatarbelakangi penyebab
keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)...........49
4.1.5 Mengidentifikasi faktor Method yang melatarbelakangi
penyebab keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit
(RL 5)...........................................................................................50
4.1.6 Mengidentifikasi faktor Material yang melatarbelakangi
penyebab keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit
(RL 5)...........................................................................................51
4.1.7 Mengidentifikasi faktor Machines yang melatarbelakangi
penyebab keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit
(RL 5)...........................................................................................52
4.1.8 Mengidentifikasi faktor Market yang melatarbelakangi
penyebab keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit
(RL 5)...........................................................................................55
4.1.9 Menentukan prioritas masalah penyebab keterlambatan
pelaporan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di Rumah
Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.....56
4.2 Pembahasan...........................................................................................57
4.2.1 Mendeskripsikan Proses Pembuatan Pelaporan Pengunjung
Rumah Sakit (RL 5) di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
Bangkalan.....................................................................................57
4.2.3 Mengidentifikasi faktor Money yang melatarbelakangi
penyebab keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit
(RL 5)...........................................................................................62

xi
4.2.4 Mengidentifikasi faktor Method yang melatarbelakangi
penyebab keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit
(RL 5)...........................................................................................63
4.2.5 Mengidentifikasi faktor Material yang melatarbelakangi
penyebab keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit
(RL 5)...........................................................................................64
4.2.6 Mengidentifikasi faktor Machine yang melatarbelakangi
penyebab keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit
(RL 5)...........................................................................................65
4.2.7 Mengidentifikasi faktor Market yang melatarbelakangi
penyebab keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit
(RL 5)...........................................................................................67
4.2.8 Menentukan prioritas masalah penyebab keterlambatan
pelaporan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di Rumah
Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.....68
BAB V....................................................................................................................69
KESIMPULAN dan SARAN..............................................................................69
5.1 Kesimpulan............................................................................................69
5.2 Saran.......................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................73
LAMPIRAN......................................................................................................3875

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kerangka Konsep ...................................................................................... 26


3.1 Tahapan Penelitian .................................................................................... 33
4.1 Formulir Laporan Manual Rawat Jalan ..................................................... 40
4.2 Formulir Laporan Manual Rawat Jalan ..................................................... 41
4.3 Pengolahan Data Laporan Pengunjung Rumah Sakit (Rl 5) ..................... 42
4.4 Penyajian Data Laporan Pengunjung Rumah Sakit (RL 5) ...................... 43
4.5 Penyajian Data Dengan Format Microsoft Excel ...................................... 44
4.6 Alur Pelaporan Pengunjung Rumah Sakit (RL 5) ..................................... 45

xiii
DAFTAR TABEL

Halaman
2.1 State Of The Art ......................................................................................... 10
3.1 Variabel dan Definisi Operasional ............................................................ 30

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Informed Consent ..................................................................................... 73


2. Pedoman Observasi .................................................................................. 74
3. Pedoman Wawancara ............................................................................... 75
4. Standar Operasional Prosedur pelaporan Rekam Medis .......................... 80
5. Absensi Pengumpulan Laporan Rawat Jalan ........................................... 81
6. Format Rekomendasi Penelitian ............................................................... 82
7. Surat Permohonan Studi Penelitian .......................................................... 83
8. Lembar Diterima Studi Penelitian ............................................................ 84
9. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah .................................................... 85
10. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian via Daring ..................................... 87

xv
DAFTAR SINGKATAN ATAU ISTILAH

1. RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

2. SIRS : Sistem Informasi Rumah Sakit

3. RL : Rekapitulasi Laporan

4. 6M : 6 unsur manajemen

5. SOP : Standar Operasional Prosedur

6. Man : Sumber Daya Manusia

7. Money : Anggaran

8. Method : Metode

9. Materials : Materi atau Bahan

10. Mechine : Mesin

11. Market : Pembeli Jasa / Pasien

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit merupakan suatu lembaga pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan individual secara prima, yaitu

berupa pelayanan kesehatan promotif (promosi kesehatan), preventif

(pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitatif (pemulihan). Jenis

pelayanan kesehatan yang diberikan mencakup pelayanan rawat inap, rawat

jalan, dan gawat darurat, dengan didukung oleh suatu manajemen rumah

sakit (Permenkes Nomor 44 tahun 2009). Suatu sarana pelayanan kesehatan

(rumah sakit) harus memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan

melaksanakan upaya kesehatan secara efektif dan berhasil guna (Aditama,

2010).

Rumah sakit wajib melaksanakan suatu Sistem Informasi Rumah

Sakit (SIRS), sedangkan dalam sistem informasi tersebut tersimpan

bermacam jenis informasi, mulai dari informasi publik hingga informasi

yang bersifat rahasia. Rumah sakit membutuhkan pedoman dalam

mengelola informasi-informasi tersebut, khususnya terkait dengan

transparansi informasi. Penerapan Permenkes Nomor

1171/Menkes/Per/VI/2011 oleh rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan

efektivitas pembinaan dan pengawasan terhadap rumah sakit, sehingga

seluruh rumah sakit wajib melaporkan data dasar dan data bulanan ke

Kementerian Kesehatan melalui Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

1
Revisi VI yang berbasis website. Rumah sakit harus melakukan registrasi

online kepada website Kementrian

2
2

Kesehatan. Selanjutnya rumah sakit akan mendapatkan Nomor Identitas

Rumah Sakit yang berlaku Nasional dan dapat menggunakan aplikasi dari

sistem informasi tersebut. Laporan akan disampaikan oleh rumah sakit ke

Kementerian Kesehatan melalui SIRS Revisi VI secara periodik ataupun

setiap saat dibutuhkan secara online.

Pelaporan merupakan bagian yang penting untuk mengetahui

informasi yang valid, tepat, dan akurat. Salah satu sasaran pengembangan

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah terbentuknya suatu sistem

informasi yang dapat memberikan dukungan akan informasi yang relevan,

akurat, dan tepat waktu melalui dukungan data yang bersifat dinamis.

Informasi yang dihasilkan nantinya juga dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan, untuk melihat penyakit yang paling banyak

muncul, dan untuk kebijakan penambahan fasilitas kesehatan. Pelaporan

SIRS yang termasuk laporan bulanan adalah RL 5 yang berisikan laporan

pengunjung rumah sakit (RL 5.1), laporan kunjungan rawat jalan (RL 5.2),

laporan daftar 10 besar penyakit rawat inap (RL 5.3), dan laporan daftar 10

besar penyakit rawat jalan (RL 5.4). Menurut JUKNIS SIRS 2011, RL 5.4

adalah formulir untuk data 10 besar penyakit rawat jalan rekapitulasi dari

jumlah pasien keluar rumah sakit (hidup dan mati) dalam 1 tahun. Data

dikumpulkan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember setiap

tahunnya.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan

Oktober 2019 di Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu

Bangkalan peneliti mendapatkan informasi melalui hasil wawancara dengan


3

salah satu petugas Instalasi Rekam Medis bahwa proses pelaporan SIRS

masih mengalami keterlambatan. Pelaporan SIRS yang mengalami

keterlambatan adalah laporan daftar 10 besar penyakit rawat jalan (5.4),

sedangkan pelaporan SIRS yang termasuk laporan bulanan lainnya seperti

laporan pengunjung rumah sakit (RL 5.1) dan laporan kunjungan rawat jalan

(RL 5.2) ikut mengalami keterlambatan karena petugas pelaporan dari rawat

jalan (poliklinik) belum menyetorkankan hasil laporan bulanannya,

sehingga petugas pelaporan SIRS tidak bisa mengentri data ke aplikasi

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) terkait dengan pelaporan bulanan

yang berisi laporan kunjungan rumah sakit dan daftar 10 besar penyakit.

Keterlambatan pelaporan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

terjadi karena petugas pelaporan rawat jalan terlambat mengumpulkan

laporan ke ruang rekam medis, sehingga petugas pelaporan SIRS masih

menunggu pengumpulan laporan dari rawat jalan (poliklinik). Petugas

pelaporan rawat jalan mengalami kendala, dikarenakan harus melakukan

entry di sistem informasi manajemen rumah sakit dan mebuat laporan

manual. Hal tersebut tentu membuat petugas pelaporan rawat jalan sangat

sibuk, karena harus merangkap pekerjaan untuk membuat laporan. Oleh

karena itu, petugas pelaporan rawat jalan (poliklinik) menyetorkan laporan

diluar batas waktu pengumpulan. Hal ini dijelaskan dari pernyataan

Responden A :
“Untuk pelaporan SIRS pada RL 1 sampai RL 4 disini sudah tidak
mengalami keterlambatan. Namun, untuk laporan data bulanan yaitu RL
5 kami masih mengalami keterlambatan dalam pengumpulan laporan
khususnya pada laporan rawat jalan atau poli. Oleh sebab itu, kami
tidak bisa melakukan pelaporan SIRS RL 5 dengan tepat waktu.”
Responden A
4

Pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5) yang masih mengalami

keterlambatan yaitu pada bulan Juli, Agustus dan September pada tahun

2019. Hal tersebut tercantum pada lampiran 4 pada halaman 42 dimana saat

peneliti melakukan studi pendahuluan di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu

Bangkalan ditemukan fakta pada lembar absensi pengumpulan laporan

rawat jalan bahwa terdapat sebagian besar poliklinik menyetorkan laporan

bulanan diluar batas pengumpulan pelaporan yang sudah ditentukan. Pada 3

bulan tersebut laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) dikirimkan ke

Kementerian Kesehatan rata-rata pada tanggal 15-20 pada bulan berikutnya,

hal tersebut bertentangan dengan batas waktu pengiriman laporan bulanan

yang sudah ditentukan yaitu pada tanggal 10 pada bulan berikutnya.

Dampak dari keterlambatan pelaporan RL 5 yaitu Instalasi Rekam

Medis tidak dapat menyediakan informasi 10 besar penyakit, ketika

informasi tersebut dibutuhkan oleh dokter atau tenaga medis lainnya. Ketika

informasi tersebut dibutuhkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan,

pihak yang membutuhkan harus mengkonfirmasi ke Instalasi Rekam Medis

terlebih dahulu terkait laporan pengunjung rumah sakit dan daftar 10 besar

penyakit yang terbaru. Hal tersebut tersebut juga berdampak pada

keterlambatan pengambilan keputusan oleh Direksi terkait kebijakan

pelayanan yang terbaru. Adapun kegunaan pelaporan RL 5 adalah untuk

melihat jumlah pengunjung dan daftar 10 besar penyakit rawat jalan dan

rawat inap di daerah Bangkalan, menilai ketersediaan obat,


5

mempertimbangkan penambahan alat penunjang, dan mengadakan

penyuluhan terkait penyakit yang terdapat dalam RL 5.3 dan RL 5.4.

Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan di atas maka peneliti

tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor penyebab keterlambatan

pelaporan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di RSUD Syarifah

Ambami Rato Ebu Bangkalan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka

rumusan masalah yang dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini adalah

”Apakah faktor penyebab keterlambatan pelaporan laporan pengunjung

rumah sakit (RL 5) di Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato

Ebu Bangkalan?”

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di Rumah Sakit

Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan proses pelaporan pungunjung rumah sakit (RL 5)

yang berisikan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5.1), laporan

kunjungan rawat jalan (RL 5.2), laporan daftar 10 besar penyakit

rawat inap (RL 5.3), laporan daftar 10 besar penyakit rawat jalan (RL

5.4) di Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu

Bangkalan.
6

b. Mengidentifikasi faktor Man yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di

Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

c. Mengidentifikasi faktor Money yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di

Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

d. Mengidentifikasi faktor Method yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di

Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

e. Mengidentifikasi faktor Material yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di

Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

f. Mengidentifikasi faktor Machine yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di

Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

g. Mengidentifikasi faktor Market yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di

Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

h. Menentukan prioritas masalah penyebab keterlambatan pelaporan

laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di Rumah Sakit Umum

Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Rumah Sakit


7

a. Dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya

mengenai pelaporan bulanan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5).

b. Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan masukan kepada rumah

sakit dalam tinjauan mutu pelayanan dan statistik kesehatan.

1.4.2 Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman peneliti yang

diperoleh secara langsung dari rumah sakit dengan menerapkan teori yang

dimiliki peneliti dari institusi pendidikan.

1.4.3 Bagi Institusi

Penelitian ini dapat memberikan gambaran dan dijadikan bahan

referensi untuk pendidikan berkaitan dengan faktor keterlambatan pelaporan

pengunjung rumah sakit (RL5).

1.4.4 Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat menambah wacana dan referensi dalam

melakukan penelitian lebih lanjut.

1.5 Penelitian yang Mendahului

1.5.1 Pelaksanaan Pembuatan Pelaporan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat

Jalan (RL 4b) Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Tahun 2016 (Rillo

Prastio Winarko, Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan,

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, 2016)

Penelitian ini bertujuan unutuk mengetahui gambaran umum

pelaksanaan pembuatan data keadaan pasien rawat jalan (RL 4b). Penelitian

ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif

dan pengumpulan data secara cross-sectional. Subjek pada penelitian ini


8

adalah petugas pelaporan morbiditas rawat inap, sedangkan objek penelitian

ini adalah kegiatan bagian pelaporan morbiditas pasien rawat inap.

Sedangkan untuk teknik pengambilan datanya menggunakan wawancara,

studi dokumentasi, dan observasi.

Pengumpulan data morbiditas pasien rawat jalan di RS Bethesda

Yogyakarta pengisian diagnosis di masing-masing poliklinik di RS

Bethesda Yogyakarta dilaksanakan oleh dokter yang merawat, lalu di

entrikan ke dalam rekapan sensus harian rawat jalan pada komputer oleh

perawat poliklinik. Pengolahan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan

di RS Bethesda Yogyakarta dilakukan oleh petugas coding morbiditas

pasien rawat jalan yang merangkap juga sebagai petugas index atau sensus.

Penyajian data morbiditas pasien rawat jalan di RS Bethesda Yogyakarta

yang sudah direkapitulasi adalah data keadaan morbiditas pasien rawat jalan

(RL4b) dan sajiannya sesuai dengan permintaan pihak terkait, bisa dalam

bentuk tabel, teks, grafik dan untuk pelaporan eksternal data keadaan

morbiditas pasien rawat jalan (RL4b) dikirim lewat email dalam format txt.

Pelaksanaan kegiatan pembuatan laporan dengan menggunakan

Program SIRS revisi VI dan pada tahun 2013 sampai dengan sekarang data

keadaan morbiditas rawat jalan (RL 4b) di laksanakan dengan tidak

maksimal dan tidak dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi/Kota

Yogyakarta. Kendala yang dihadapi dalam pembuatan data keadaan

morbiditas pasien rawat jalan (RL4b) adalah ketidak-akuratan data yang

dihasilkan oleh sensus harian rawat jalan/laporan harian rawat jalan,

kurangnya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi coding, index


9

dan pelaporan. Sosialisasi secara formal untuk pelaporan data keadaan

morbiditas pasien rawat jalan (RL4b) belum pernah dilakukan oleh seluruh

petugas rekam medis hanya petugas pelaporan saja.

1.5.2 Tinjauan Terhadap Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Laporan

Morbiditas Rawat Inap Di Unit Kerja Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum

Sinar Husni Medan (Suheri Parulian Gultom, Dosen APIKES Imelda, 2016)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat yang

mempengaruhi pelaksanaan laporan morbiditas rawat inap. Sehingga dapat

meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, serta untuk menghasilkan data

yang akurat, relevan, dan tepat waktu. Penelitian ini mengguanakan metode

penelitian deskriftif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah petugas

rekam medis di Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan. Sedangkan untuk

pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara dan metode

observasi.

Salah satu laporan eksternal rumah sakit adalah pelaporan morbiditas

rawat inap. Dalam pelaksanaannya, pembuatan laporan di Rumah Sakit

Umum Sinar Husni Medan masih sering mengalami keterlambatan

pengiriman laporan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumatea Utara. Faktor-

faktor penghambat pelaksanaan pelaporan morbiditas rawat inap di unit

kerja rekam medis di Rumah Sakit Umum Sinar Husni Medan adalah

ketidaklengakpan berkas rekam medis. Kurang siapnya manajemen rumah

sakit dalam pembaruan prosedur tetap dan petunjuk teknis dalam sistem

pelaporan karena prosdur tetap yang berlaku ada yang sudah tidak berlaku

menurut Depkes dan kurang perhatian petugas sistem pelaporan dari


10

manajemen rumah sakit dan kepala rekam medis mengakibatkan

ketidakdisiplinan petugas rekam medis dalam melaksanakan rekapitulasi

pelaporan morbiditas rawat inap.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 State Of The Art

Berdasarkan kedua karya tulis yang telah dijelaskan maka tugas akhir

yang berjudul “Analisa Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaporan

Pungunjung Rumah Sakit (RL 5) di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu

Bangkalan” mempunyai persamaan dan perbedaan yang akan ditunjukkan

pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 State Of The Art

No Materi Rillo Prastio Suheri Parulian Dewi Febriyanti


Winarko Gultom
1 Judul Pelaksanaan Tinjauan Terhadap Analisa Faktor-Faktor
Pembuatan Faktor Penghambat Penyebab
Pelaporan Data Pelaksanaan Laporan Keterlambatan
Keadaan Morbiditas Rawat Pelaporan Pungunjung
Morbiditas Pasien Inap Di Unit Kerja Rumah Sakit (RL 5) di
Rawat Jalan (Rl 4b) Rekam Medis Di RSUD Syarifah
Di Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Ambami Rato Ebu
Bethesda Sinar Husni Medan Bangkalan
Yogyakarta Tahun
2016
2 Tahun 2016 2016 2019
3 Tempat Di Rumah Sakit Di Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum
Bethesta Umum Sinar Husni Daerah Syarifah
Yogyakarta Medan Ambami Rato Ebu
Bangkalan
4 Metode Deskriptif dengan Deskriptif dengan Deskriptif dengan
pendekatan pendekatan pendekatan kualitatif
kualitatif kuantitatif
5 Tujuan Mengetahui Mengetahui faktor Mengetahui faktor-
gambaran umum penghambat yang faktor penyebab
pelaksanaan mempengaruhi keterlambatan
pembuatan data pelaksanaan laporan pelaporan pengunjung
keadaan pasien morbiditas rawat inap rumah sakit (RL 5)
rawat jalan (RL 4b)

10
11

Pada tabel diatas dijelaskan beberapa hasil penelitian terdahulu yang

menjelaskan pembeda sekaligus kelebihan dengan penelitian saya saat ini.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode 6M yaitu Man (sumber

daya manusia), Money (anggaran), Method (tatacara/prosedur), Material

(bahan baku), Machine (mesin/peralatan), dan Market (pasar/ pembeli/

pasien). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lainnya yaitu penulis

berfokus pada pelaporan pengunjung rumah sakit serta 10 besar penyakit

rawat inap dan rawat jalan (RL 5). Pada penelitian ini penulis menganalisa

faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit

(RL 5) agar menghasilkan informasi data yang berkualitas, akurat, dan tepat

waktu untuk peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Dengan

dilakukannya analisis dengan menggunakan metode 6M diharapkan peneliti

memiliki informasi yang akurat terkait problematika yang terjadi di

lapangan. Dari hasil penelitian tersebut pula peneliti akan mengkaji Standar

Prosedur Operasional (SPO) yang berlaku serta memperbaiki jika ada hal

yang kurang dan perlu diperbaiki. Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan

pada tabel di atas tentu sangat jelas perberdaan penelitian ini dengan

penelitian lainnya.

2.2 Rumah Sakit

Di Indonesia Rumah Sakit Sebagai salah satu bagian sistem

pelayanan kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk

masyarakat berupa pelayanan medik, pelayanan penunjang medik,

rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut

dilaksanakan pada unit gawat darurat unit rawat jalan dan unit rawat inap
12

(susatyo dan arita, 2012). Adapun pengertian Rumah Sakit lainnya, antara

lain:

a. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah

Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

b. WHO (World Health Organization) Expert Committee On Organization

of Medical Care memaparkan Rumah Sakit merupakan suatu bagian

menyeluruh (integrasi) dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan

pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun

preventif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan

lingkungan, rumah sakit juga sebagai pusat pelatihan tenaga kesehatan

serta penelitian biososial.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 30 tahun 2019, Rumah Sakit diklasifikasikan menjadi Rumah Sakit

umum dan Rumah Sakit khusus berdasarkan kriteria bangunan dan

prasarana, kemampuan pelayanan, sumber daya manusia, dan peralatan.

Klasifikasi Rumah Sakit Umum terdiri atas Rumah Sakit umum kelas A,

Rumah Sakit umum kelas B, Rumah Sakit umum kelas C, dan Rumah Sakit

umum kelas D. Sedangkan jika berdasarkan kepemilikan dan badan hukum,

Rumah Sakit dibagi menjadi :

a. Rumah Sakit Milik Pemerintah

Rumah Sakit milik pemerintah dibagi lagi menjadi : rumah sakit

milik pemerintah pusat atau kementrian kesehatan, rumah sakit milik


13

pemerintah daerah provinsi, dan rumah sakit milik pemerintah

kabupaten/kota.

b. Rumah Sakit Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lembaga

pemerintah non kementrian.

c. Rumah Sakit milik Tentara Indonesia dan Kepolisian

d. Rumah Sakit milik Swasta

Rumah Sakit milik swasta bisa bersifat nonprofit (nirlaba) dengan

badan hukum yayasan atau perkumpulan dan bisa bersifat profit dengan

badan hukum perseroan terbatas atau badan hukum lainnya.

2.3 Rawat Jalan

Menurut Departemen Kesehatan RI (2008) Rawat Jalan adalah

pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan, diagnosa,

pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa

mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Keuntungannya pasien tidak

perlu mengeluarkan biaya untuk menginap (opname).

Tujuan dari pelayanan rawat jalan adalah mengupayakan

kesembuhan dan pemulihan pasien secara optimal melalui prosedur dan

tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan (standar pelayanan Rumah

sakit, dirjen yanmed depkes RI thn 1999). Sedangkan Fungsi dari pelayanan

rawat jalan adalah sebagai tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan dan

pengobatan pasien oleh dokter ahli dibidang masing-masing yang

disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat untuk

penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan perawatan. Poliklinik

juga berfungsi sebagai tempat untuk penemuan diagosis dini, yaitu tempat
14

pemeriksaan pasien pertama dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut dalam

tahap pengobatan penyakit. Pelayanan rawat jalan dibagi menjadi beberapa

bagian atau poliklinik, menggambarkan banyaknya pelayanan spesialistik,

sub spesialistik dan pelayanan gigi spesialistik dari staf medis yang ada pada

rumah sakit.

Jadi, pengertian rawat jalan adalah pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh dokter ahli dalam bidang masing-masing yang berfungsi

sebagai tempat konsultasi, pengobatan dan pemeriksaan tanpa

mengharuskan pasiennya untuk menginap (opname).

2.4 Rekam medis

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 269 tahun 2008

tentang rekam medis menyatakan bahawa adalah berkas yang berisikan

catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,

tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam

medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas dan dalam bentuk

teknologi informasi elektronik yang diatur lebih lanjut dengan peraturan

tersendiri.

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan

lain kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan. (Hatta, 2012).

Berdasarkan kedua definisi tersebut maka rekam medis meupakan suatu

catatan yang berisi informasi tentang data sosial dan klinis selama pasien

dirawat di rumah sakit.

2.5 Sistem Informasi


15

Menurut Fahmi Hakam (2017) sistem informasi adalah suatu sistem

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi data yang akan

mendukung fungsi operasional organisasi, untuk dapat menyediakan laporan

atau informasi yang bertujuan untuk menghasilkan suatu informasi yang

akurat, sehingga dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan

keputusan.

Selain itu, menurut Nugroho (2010) sistem informasi tidak lepas dari

sistem secara umum dan informasi itu sendiri. Sistem juga merupakan suatu

bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen yang lainnya dan

memiliki sasaran yang sama, sedangkan informasi merupakan data yang

telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi pengambilan keputusan.

Berikut merupakan komponen-komponen sistem informasi :

a. Hardware merupakan komponen perangkat keras sistem informasi yang

berbasis komputer, yang akan menunjang kinerja dan operasi dari sebuah

sistem.

b. Software merupakan perangkat lunak dari sebuah sistem informasi, yaitu

sebuah operating system, aplikasi atau program yang digunakan untuk

mengatur, mengolah dan menganalisa data.

c. Database merupakan sekumpulan data di dalam sistem informasi dan

tersusun dalam tabel atau file yang tidak statis, sehingga memungkinkan

data dalam jumlah yang besar dapat tersimpan dan dapat diubah.

d. Network merupakan alat yang dapat menghubungkan elemen atau antar

subsistem, sehingga memungkinkan adanya interkasi yang cepat dalam


16

sebuah mekanisme pertukaran data (Data Exchange), serta transaksi

pengiriman dan menerima data atau informasi.

e. Prosedur merupakan gambaran bisnis proses dan cara kerja dari sebuah

sistem informasi

f. User merupakan pihak atau pengguna yang bertanggung jawab dalam

menggunakan, merawat dan mengembangkan sistem informasi untuk

kebutuhan tertentu.

2.6 Data dan Informasi

Menurut Presscott and Mc. Fadden dalam Amir dan Arifin (2017)

yang dimaksud dengan data yaitu fakta tentang sesuatu di dunia nyata yang

dapat direkam dan disimpan pada media komputer. Terminologi data dan

informasi sangat berhubungan erat, sehingga dapat didefinisikan bahwa

informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki

makna tententu bagi pengguna. Pengertian lainnya yaitu informasi dapat

juga dikatakan sebagai hasil pengolahan data yang sudah dapat diterima

oleh akal pikiran penerima informasi yang nantinya dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan (Amir dan Arifin, 2017).

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa data

merupakan suatu fakta yang belum diolah, sedangkan informasi merupakan

suatu data yang sudah diolah dan memiliki arti dan nilai informatif.

2.7 Aplikasi

Menurut Pipin Asropudin (2013) aplikasi adalah software yang

dibuat oleh suatu perusahaan computer untuk mengerjakan tugas-tugas

tertentu, misalnya Microsoft Word dan Microsoft Excel. Definisi kedua


17

menurut Eka Noviansyah dalam Satriya (2013:78) aplikasi adalah

penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok

pembahasan. Jadi, aplikasi juga dapat diartikan sebagai program computer

yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu.

2.8 Pelaporan

Menurut Keraf dalam Rajab (2009), laporan adalah suatu cara

komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang

atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban atas suatu tindakan

atau kegiatan yang dilakukan. Definisi lain tentang pelaporan menurut

Soegito dalam Rajab (2009), laporan berisi informasi yang didukung oleh

data yang lengkap sesuai dengan fakta yang ditemukan. Data disusun

sedemikian rupa sehingga akurasi informasi yang kita berikan dapat

dipercaya dan mudah dipahami.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan

adalah suatu bentuk penyampaian informasi yang didukung oleh data yang

lengkap sesuai dengan fakta sehingga informasi yang diberikan dapat

dipercaya serta mudah dipahami dalam penyampaiannya, laporan dapat

bersifat lisan maupun tertulis.

Menurut Departemen Kesehatan RI (2006:65) secara garis besar

jenis pelaporan Rumah Sakit dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu :

a. Laopran internan Rumah Sakit

Laporan internal yaitu pelaporan yang disesuaikan dengan

kebutuhan Rumah Sakit. Sensus harian menjadi dasar dalam


18

pelaksanaan pembuatan pelaporan Rumah Sakit yang kegiatannya

dihitung mulai jam 00.00 s/d 24.00 WIB setiap harinya. Sensus harian

rawat inap adalah kegiatan pencacahan / perhitungan pasien rawat inap

yang dilakukan setiap hari pada ruangan rawat inap.

b. Laporan eksternal

Laporan eksternal Rumah Sakit yaitu laporan yang ditunjukan

kepada Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Kesehatan RI, Dinas

Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pelaporan

eksternal Rumah Sakit dibuat sesuai dengan kebutuhan Departemen

Kesehatan RI.

Berikut merupakan jenis pelaporan jika ditinjau dari waktu

pelaporannya :

1) Laporan Updating (Triwulan) : RL 1, RL 1.1

2) Laporan Tahunan : RL 1.2, RL 1.3, RL 2, RL 3, RL 3.1, RL 3.2, RL

3.3, RL 3.4, RL 3.5, RL 3.6, RL 3.7, RL 3.8, RL 3.9, RL 3.10, RL

3.11, RL 3.12, RL 3.13, RL 3.14, RL 3.15, RL 4, RL 4a, RL 4b.

3) Laporan Bulanan : RL 5, RL 5.1, RL 5.2, RL 5.3, RL 5.4.

2.9 Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah proses pengumpuan,

pengolahan dan penyajian data rumah sakit se Indonesia. Sistem Informasi

ini mencakup semua Rumah Sakit umum maupun khusus, baik yang

dikelola secara publik maupun privat sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


19

SIRS yang berlaku saat ini adalah SIRS Revisi VI tahun 2011

dimana SIRS VI ini merupakan penyempurnaan dari SIRS Revisi V yang

disusun berdasarkan masukan dari tiap Direktorat dan Sekretariat

dilingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Hal ini diperlukan

agar dapat menunjang pemanfaatan data yang optimal serta semakin

meningkatnya kebutuhan data saat ini dan yang akan datang.

Proses pelaksanaan SIRS harus ada Input dan Output, dalam Input

dan Output rumah sakit wajib melakukan pengumpulan, pengelolahan, dan

penyajian data. Rangkaian proses ini akan menghasilkan data pelaporan

rumah sakit dikirimkan dari Rumah Sakit ke Dinas Kesehatan Provinsi dan

Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota. Selain itu, juga dibutuhkan

pelaporan dari Rumah Sakit ke KEMENKES RI. Dalam membantu

implementasi SIRS, lahirlah Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit

(SIRS). Menteri Kesehatan telah menerbitkan buku Petunjuk Teknis SIRS

2011.

Berikut merupakan isi dari Pelaporan SIRS Revisi VI :

a. RL 1 “Data Dasar Rumah Sakit”

1) RL 1.1 (Data Dasar Rumah Sakit)

2) RL 1.2 (Indikator Pelayanan Rumah Sakit)

3) RL 1.3 (Fasilitas Tempat Tidur Rawat Inap)

b. RL 2 “Ketenagaan”

c. RL 3 “Pelayanan”

1) RL 3.1 (Rawat Inap)

2) RL 3.2 (Rawat Darurat)


20

3) RL 3.3 (Gigi & Mulut)

4) RL 3.4 (Kebidanan)

5) RL 3.5 (Perinatologi)

6) RL 3.6 (Pembedahan)

7) RL 3.7 (Radiologi)

8) RL 3.8 (Laboratorium)

9) RL 3.9 (Rehabilitasi Medik)

10) RL 3.10 (Pelayanan Khusus)

11) RL 3.11 (Kesehatan Jiwa)

12) RL 3.12 (Keluarga Berencana)

13) RL 3.13 (Farmasi Rumah Sakit)

14) RL 3.14 (Rujukan)

15) RL 3.15 (Cara Bayar)

d. RL 4 “Morbiditas dan Mortalitas”

1) RL 4.a (Penyakit Rawat Inap)

2) RL 4.b (Penyakit Rawat Jalan)

e. RL 5 “Pengunjung Rumah Sakit”

1) RL 5.1 (Pengunjung Rumah Sakit)

2) RL 5.2 (Kunjungan Rawat Jalan)

3) RL 5.3 (Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap)

4) RL 5.4 (Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan)

2.10 Laporan Pengunjung Rumah Sakit (RL 5.1)

a. Pengunjung Baru
21

Pengunjung baru adalah pengunjung yang baru pertama kali datang

yang diakses di rumah sakit dan dapat melakukan beberapa kunjungan di

beberapa poliklinik sebagai kunjungan baru dengan kasus baru. Setiap

pengunjung baru rumah sakit diberikan nomor rekam medik dengan

menggunakan register penomoran dan dibuatkan folder rekam medik.

Nomor rekam medik diberikan hanya 1 kali seumur hidup.

b. Pengunjung Lama

Pengunjung lama adalah pengunjung yang datang untuk kedua dan

seterusnya, yang datang ke poliklinik yang sama atau berbeda sebagai

kunjungan lama atau kunjungan baru dengan kasus lama dan kasus baru.

Tidak mendapat nomor rekam medik lagi.

2.11 Laporan Kunjungan Rawat Jalan (RL 5.2)

a. Kunjungan Rawat Jalan adalah jumlah kunjungan baru dan lama di rawat

jalan.

b. Kunjungan Baru adalah pasien yang pertama kali datang ke salah satu

jenis pelayanan rawat jalan, pada tahun yang sedang berjalan.

c. Kunjungan Lama adalah kunjungan berikutnya dari suatu kunjungan

baru, pada tahun yang berjalan.

d. Jika suatu Rumah Sakit Umum hanya mempunyai satu poliklinik, maka

poliklinik tersebut dikategorikan sebagai unit rawat jalan UMUM dan

isilah dengan banyaknya kunjungan baru dan kunjungan ulang selama

satu satu tahun yang bersangkutan pada unit rawat jalan UMUM.

e. Jika suatu Rumah Sakit Umum mempunyai unit rawat jalan UMUM dan

satu atau lebih unit rawat jalan (poliklinik) tertentu lainnya maka isilah
22

jumlah kunjungan baru dan jumlah kunjungan ulang masing-masing jenis

unit rawat jalan yang ada.

f. Untuk Rumah Sakit Khusus isilah jumlah kunjungan baru dan jumlah

kunjungan ulang pada jenis unit rawat jalan yang cocok untuk jenis

rumah sakitnya.

g. Jika suatu rumah sakit umum mempunyai pelayanan rawat jalan sub

spesialisasi maka isilah sebagai berikut:

1) Jumlah kunjungan baru untuk setiap jenis pelayanan rawat jalan diisi

dengan penjumlahan angka kunjungan baru dari pelayanan rawat

jalan tersebut (spesialisasi atau umum) ditambah angka kunjungan

baru dari berbagai sub spesialisasinya selama satu tahun yang

bersangkutan, misalnya: Gastroenterologi diisi pada jenis pelayanan

penyakit dalam.

2) Jumlah kunjungan ulang untuk setiap jenis pelayanan rawat jalan

diisi dengan penjumlahan angka kunjungan ulang dari pelayanan

rawat jalan tersebut (spesialisasi atau umum) ditambah angka

kunjungan ulang dari berbagai sub spesialisasinya selama satu tahun

yang bersangkutan.

h. Untuk pelayanan rawat jalan "DAY CARE" isilah sesuai dengan jumlah

pasien rawat siang yang datang ke rumah sakit dalam satu satu tahun

yang bersangkutan. untuk pasien yang berkunjung ini biasanya diberikan

satu kali makan siang akan tetapi bukan merupakan pasien rawat inap

karena pasien tersebut datang pagi dan pulang di sore hari.

2.12 Laporan 10 Besar Penyakit Rawat Inap (RL 5.3)


23

a. RL 5.3 adalah formulir untuk data keadaan morbiditas pasien rawat

jalan yang merupakan formulir rekapitulasi dari jumlah pasien keluar

rumah sakit (hidup dan mati) untuk satu tahun.

b. Data dikumpulkan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember

setiap tahunnya.

c. Untuk semua pasien keluar rumah sakit pada tanggal 1 Januari sampai

dengan 31 Desember berikutnya, dibuatkan rekapitulasi dan dilaporkan

dengan mengisi formulir RL 5.3.

d. Pengelompokan jenis penyakit yang terdapat pada formulir RL 5.3

disusun menurut pengelompokan jenis penyakit sesuai dengan daftar

tabulasi dasar KIP/10, dan penambahan kelompok DTD pada gabungan

sebab sakit. Terdapat penambahan 19 kelompok DTD dari 489

kelompok menjadi 508 kelompok.

e. Penambahan kelompok DTD pada golongan sebab luar morbiditas dan

mortalitas. Tidak terdapat penambahan kelompok DTD, untuk penyakit

akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja.

f. Data jumlah pasien keluar rumah sakit untuk setiap jenis penyakit

diperinci menurut golongan umur, menurut seks dan jenis kelamin dari

pasien keluar rumah sakit tersebut.

2.13 Laporan 10 Besar Penyakit Rawat Jalan (RL 5.4)

a. Formulir RL 5.4 adalah formulir standar untuk data keadaan morbiditas

pasien rawat jalan yang merupakan formulir rekapitulasi dari jumlah

kasus baru dan jumlah kunjungan yang terdapat pada unit rawat jalan

rumah sakit untuk periode satu tahun.


24

b. Data dikumpulkan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember

setiap tahunnya.

c. Untuk semua kasus baru yang ada pada tanggal 1 Januari sampai

dengan 31 Desember, dan tahun berikutnya dibuatkan rekapitulasinya

dan dilaporkan dengan mengisi formulir RL5.4

d. Pengelompokan jenis penyakit yang terdapat pada formulir RL5.4

disusun menurut pengelompokan jenis penyakit sesuai dengan daftar

tabulasi dasar KIP/10 dan penambahan kelompok DTD pada gabungan

sebab sakit. Terdapat 19 kelompok DTD dari 489 kelompok menjadi

508 kelompok.

e. Penambahan kelompok DTD pada golongan sebab luar morbiditas dan

mortalitas. Tidak terdapat penambahan kelompok DTD, untuk penyakit

akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja.

f. Data tentang jumlah kasus baru untuk setiap jenis penyakit diperoleh

dari masing-masing unit rawat jalan kecuali dari radiologi, dan gizi.

g. Data jumlah kasus baru untuk setiap jenis penyakit diperinci menurut

golongan umur dan jenis kelamin dari kasus baru tersebut.

2.14 Unsur-unsur Manajemen

Menurut George R. Terry, adapun unsur-unsur manajemen dikenal

dengan 6 M sebagai berikut :

a. Man (sumber daya manusia)

Faktor manusia adalah yang paling utama dan menentukan dalam

manajemen. Manusia yang membuat perencanaan sekaligus

melaksanakan proses untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa adanya


25

manusia tidak ada proses kerja dalam manajemen, yang pada dasarnya

manusia adalah makhluk pekerja. Bahkan dalam dunia yang serba

otomatis tidak ada organisasi yang berkembang tanpa sumber daya

manusia. Dalam suatu aktivitas selalu terkait dengan tenaga kerja

manusia.

b. Money (anggaran)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan,

untuk menjalankan aktivitas manajemen membutuhkan biaya, baik untuk

pembeliat alat-alat, bahan baku/material, pembayaran gaji tenaga kerja

dan lain sebagainya. Uang merupakan alat tukar dan digunakan sebagai

alat pegukur nilai. Dalam manajeman, uang adalah hal yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pengelolaan uang yang baik

akan berpengaruh pada kesuksesan manajemen. Oleh karena itu,

pengelolaan uang harus dilakukan secara rasional agar tujuan yang telah

ditetapkan bisa tercapai.

c. Material (bahan / bahan baku)

Dalam manajemen, bahan-bahan dipergunakan untuk mencapai

tujuan. Materi yang terdiri dari bahan setengah jadi (raw materials) dan

bahan jadi. Untuk bisa memproduksi barang yang baik sesuai dengan

keinginan, selain dibutuhkan manusia yang ahli di bidangnya juga harus

menggunakan bahan atau materi-materi yang baik dan berkualitas.

d. Machine (mesin)

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan, penggunaan

mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang


26

lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Jadi dalam manajemen,

mesin-mesin atau alat-alat yang digunakan atau diperlukan untuk

mencapai tujuan.

e. Method (metode)

Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu

tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. sebuah

metode saat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan suatu

kerja/tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan

kepada sasaran, fasilitas-fasilias yang tersedia dan penggunaan waktu,

serta uang dan kegiatan usaha. Meskipun metode yang diguanakan baik,

sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak

mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan.

f. Market (pasar)

Penguasaan pasar memiliki peran penting untuk menyebarkan hasil

produksi yang tetap menjaga dan memperhatikan kualitas dan harga

barang. Memasarkan produk yang berupa barang ataupun jasa haruslah

menguasai pasar artinya menyebarluaskan hasil produksi araupun

menginformasikan barang atau jasa tersebut. Pasar adalah tempat dimana

menjual barang dan jasa-jasa yang telah dihasilkan.

2.15 Kerangka Konsep

INPUT PROSES OUTPUT


Data Laporan Identifikasi faktor man Prioritas masalah
Pengunjung Rumah terkait faktor
Identifikasi faktor keterlambatan
Sakit (RL 5)
method pelaporan
Identifikasi faktor Informasi kepada
money bagian pelaporan
sebagai bahan
Identifikasi faktor
evaluasi
materials
Identifikasi faktor
machine
Identifikasi faktor
market

27

Berdasarkan gambar kerangka kosep diatas peneliti akan menjelaskan


Gambar 2.1 Kerangka Konsep
tentang rekapitulasi laporan khususnya pada RL 5 yang berisi tentang data

kunjungan dan daftar 10 besar penyakit rawat inap dan rawat jalan. Dalam

penelitian ini terdapat input yang diambil dari data pengunjung rumah sakit (RL

5.1), data kunjungan rawat jalan (RL 5.2), dan data 10 besar penyakit rawat jalan

(RL 5.4) dikarenakan 3 data tersebut masih mengalami keterlambatan, sedangkan

untuk daftar 10 besar penyakit rawat inap (RL 5.3) sudah tidak mengalami

keterlambatan. Proses penelitian ini dilakukan berdasarkan faktor 6M yaitu man

(sumber daya manusia), money (anggaran), method (kebijakan atau standar

operasional prosedur), materials (bahan), machines (mesin atau alat), dan market

(pasar atau pasien). Setelah melakukan penelitian di rumah sakit output yang akan

dihasilkan dari penelitian ini adalah informasi kepada bagian pelaporan sebagai

bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Selain itu,

peneliti akan melakukan perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) agar

petugas memiliki acuan untuk melaksanakan pelaporan dengan tepat waktu dan

data yang dihasilakan adalah data yang akurat, relevan, dan berkualitas.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif dengan pendekatan

Kualitatif. Metode Penelitian Deskriptif adalah metode yang

menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak

digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2011:29).

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sistem pelaporan

pengunjung rumah sakit (RL 5). Pendekatan yang digunakan adalah

pendekatan Kualitatif, yaitu dengan melakukan penelitian terhadap Sistem

Informasi Rumah Sakit (SIRS) serta laporan manual dari rawat jalan dan

rawat inap. Penelitian Kualitatif adalah penelitian berdasarkan mutu atau

kualitas dari tujuan sebuah penelitian itu. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang di desain secara umum yaitu penelitian yang dilakukan

untuk objek kajian yang tidak terbatas dan tidak menggunakan metode

ilmiah menjadi patokan. (Sukardi, 2013:19)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah

Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan dan waktu penelitian dilaksanakan

pada bulan Oktober-Desember 2019.

28
29

3.3 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini yaitu pelaporan Sistem Informasi

Rumah Sakit (SIRS) pada RL 5. Penetapan unit analisis didasarkan pada

waktu pengumpulan laporan yang masih mengalami keterlambatan.

Penelitian ini tidak menggunakan populasi dan sampel, tetapi menggunakan

unit analisis yaitu satuan subjek yang dijadikan populasi penelitian yang akan

di analisis.

3.4 Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah informan yang dapat memberikan informasi

yang dibutuhkan dalam penelitian. Subjek penelitian ini adalah 1 petugas

pelaporan SIRS dan 1 petugas pelaporan rawat jalan di RSUD Syarifah

Ambami Rato Ebu Bangkalan.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sifat keadaan suatu benda atau sasaran apa

yang akan diteliti dalam kegiatan penelitian. Objek penelitian ini adalah

pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pengunjung rumah sakit

(RL 5) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) di RSUD Syarifah

Ambami Rato Ebu Bangkalan.

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel adalah suatu objek, sifat, lambang, nilai dari orang, atau

kegiatan yang beragam antara satu dengan lainnya. Definisi Operasional

adalah cara kerja atau penerapan dari variabel yang kita gunakan.
30

Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Istilah


Variabel Definisi Istilah Metode Pengumpulan
data
Laporan Pengunjung Laporan Bulanan yang berisikan data 1. Wawancara .
Rumah Sakit (RL 5) kunjungan dan data 10 besar penyakit (Lampiran 2 hal. 40)
rawat jalan dan rawat inap. 2. Observasi
(Lampiran 3 hal.41)
3. Studi Dokumentasi
Man Petugas yang melaksanakan pelaporan 1. Wawancara
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). 2. Observasi
Money Dana yang dikeluarkan untuk alat dan 1. Wawancara
barang dalam mendukung pelaksanaan 2. Observasi
pelaporan Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS) pada RL 5
Method Panduan kerja terstruktur yang 1. Observasi
berfungsi untuk menjelaskan tugas
setiap karyawan secara lengkap
sehingga tidak terjadi tumpang tindih
pekerjaan. SOP yang digunakan ialah
SOP pelaporan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS).
Materials Materi atau bahan yang digunakan 1. Wawancara
untuk pelaporan Sistem Informasi 2. Observasi
Rumah Sakit (SIRS) pada RL 5
Machine Komputer ataupun lembar yang 1. Observasi
disediakan oleh rumah sakit yang 2. Studi Dokumentasi
digunakan saat pelaporan Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada RL
5.
Market Pembeli jasa / pasien yang berkunjung 1. Wawancara
ke rumah sakit guna menjalani 2. Observasi
pengobatan baik rawat jalan, rawat
inap, dan gawat darurat.
Alternatif solusi Sebagai upaya perbaikan dalam 1. Wawancara
keterlambatan pelaporan pelaksanaan pelaporan rumah sakit
berdasarkan unsur 6M (Man, Money,
Method, Material, Mechine, Market)
31

3.6 Instrumen Dan Cara Pengumpulan Data

3.6.1 Instrumen Penelitian

a. Pedoman observasi

Pedoman observasi berisi daftar hal-hal yang perlu diamati dan telah

dituliskan pada lampiran pedoman observasi terkait pelaporan pengunjung

rumah sakit (RL 5).

b. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang telah disusun

sebelumnya dan akan dijukan kepada petugas pelaporan RSUD Syarifah

Ambami Rato Ebu Bangkalan dengan menggunakan alat tulis untuk

mencatat hasil wawancara atau menggunakan media perekam suara untuk

untuk mendokumentasikan hasil wawancara.

3.6.2 Cara Pengumpulan Data

a. Observasi

Menurut S. Margono (1997) dalam Zuriah (2009), observasi

didefinisikan sebagai peninjauan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena yang tampak pada objek penelitian. Peninjauan dan pencatatan

dilakukan pada objek di tempat yang terjadi, karena penting untuk melihat

perilaku dalam keadaan (setting) alamiah, mengamati dinamika, dan

gambaran perilaku berdasarkan kondisi yang ada.

Observasi yang dilakukan adalah dengan mengamati secara langsung

kepada obyek penelitian yang berupa laporan pengunjung rumah sakit (RL

5) pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).


32

b. Wawancara

Menurut Zuriah (2009:179), wawancara adalah alat untuk

mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan

secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Wawancara yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu wawancara tidak terstruktur atau terbuaka

(unstructured interview). Pada wawancara ini peneliti tidak menggunakan

pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap

untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya

berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

c. Studi Dokumentasi

Menurut Zuriah (2009:191) dokumentasi adalah cara pengumpulan

data melalui dokumentasi tertulis seperti arsip termasuk buku tentang teori,

pendapat, dalil atau hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan

masalah penelitian. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah

berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Dalam penelitian ini studi dokumentasi dilakukan untuk mengetahui

sumber data yang mendukung penelitian ini. Seperti prosedur tetap,

kebijakan dan aturan yang berlaku di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu

Bangkalan.
33

3.7 Tahapan Penelitian

Studi Pustaka Identifikasi dan Studi


Merumuskan Masalah Lapangan

Tujuan Penelitian

Identifikasi Variabel
Penelitian

Pengumpulan data
(Wawancara, Observasi,
Dokumentasi)

Unsur Manajemen 6M

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian merupakan langkah-langkah atau kerangka yang

dibuat peneliti sehingga dapat memberikan gambaran dan arah yang akan

dilakukan dalam melaksanakan penelitian. Tahapan penelitian dapat

dijelaskan sebagai berikut:


34

a. Identifikasi dan merumuskan masalah

Identifikasi merupakan tahap awal untuk melakukan penelitian, yaitu

dengan mengidentifikasi masalah berdasarkan studi pustaka dan studi

lapang.

b. Studi pustaka

Tujuan melakukan kajian pustaka adalah untuk mencari teori-teori,

konsep-konsep, dan hasil penelitian terdahuluyang relevan dengan

masalah penelitian, memperluas, dan memperdalam wawasan keilmuan.

c. Studi lapang

Menggali permasalahan secara langsung dari lapangan atau tempat

penelitian serta mendapatkan data sebagai penunjang untuk

menyelesaikan masalah yang ada.

d. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian merupakan ungkapan sasaran yang akan dicapai

dalam suatu penelitian, sebagai arahan penelitian sehingga ditemukan

pemecahannya.

e. Identifikasi variabel penelitian

Mengidentifikasi objek yang akan diteliti agar peneliti memahami

hubungan dan makna variable-variabel yang sedang diteliti. Objek yang

akan diteliti di penelitian ini adalah laporan pengunjung rumah sakit

(RL5).

f. Pengumpulan data

Cara untuk mengumpulkan data penelitian. Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.


35

g. Unsur manajemen 6M

Unsur manajemen 6M terdiri dari unsur Man, Money, Materilas,

Methods, Machines, dan Market.

h. Hasil dan pembahasan

Hasil serta pembahasan dari apa yang telah diteliti agar peneliti

dapat mengkomunikasikan hasil penelitiannya kepada pembaca.

i. Kesimpulan dan saran

Isi dari hasil dan pembahasan kemudian ditarik kesimpulan dan

dibuat saran baik untuk peneliti, instansi serta untuk peneliti selanjutnya.
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan berdiri sejak

tahun 1957 sebagai Rumah Sakit tipe D kemudian meningkat

kelasnya menjadi Rumah sakit type C dengan SK Menkes

No.303/Menkes / SK/1987dan sering dengan perkembangan jaman

dan kebutuhan masyarakat Bangkalan dan sekitarnya, maka pada

tanggal 1 Agustus 1998 ditetapkan sebagai rumah sakit Swadana

sesuai PERDA No. 9 Th 1998, namun dalam perkembangannya

rumah sakit ini berubah Berdasarkan Nomor

HK.01.07/MENKES/224/2018 Tentang penetapan Rumah Sakit

Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan sebagai

Rumah Sakit Pendidikan Utama untuk Fakultas kedokteran

Universitas islam malang. Rumah sakit ini dibangun di atas lahan

seluas 25.247 m dengan luas bangunan keseluruhan mencapai ±

8.077 m dan kapasitas jumlah tempat tidur (TT) sebanyak 170 buah.

Akhirnya pada tahun 2009 rumah sakit resmi berubah nama menjadi

Rumah sakit Umum Daerah Syamrabu atau kepanjangan dari

“Syarifah Ambami Rato Ebu”.

36
Adapaun dalam pelaksaan Rumah Sakit Umum Daerah

Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan mempunyai Visi, Misi,

Motto, Nilai Dasar dan Falsafah sebagai berikut :

37
38

Visi : “Terwujudnya RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu

Bangkalan menjadi Rumah Sakit sentra rujkan sepulu Madura”

Misi :

1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Paripurna, Bermutu dan

Profesional pada seluruh lapisan masyarakat

2. Meningkatkan cakupan dan jangkauan Pelayanan Kesehatan

3. Meningkatkan Pelayanan administrasi dan Manajemen Rumah

Sakit

4. Mengembangkan pendidikan, pelatihan, penelitian serta

pengabdian masyarakat yang terintegrasi

Motto : “Kesembuhan Anda Komitmen Kami”

Slogan : “Bertasbih” (Bersih, Ramah, Tanggap, Siaga, Bekerja

Ikhlas).

Janji Pelayanan : “Mendahulukan Kepentingan Pasien”

1. Jenis – jenis Pelayanan di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu

Bangkalan

1) Pelayanan Medik

a) Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam

b) Poli Rawat Jalan

c) Poli Rawat Inap

d) Poli Spesialis

(1) Poli Jantung

(2) Poli Orthopedi


39

(3) Poli Bedah

(4) Poli Bedah Anak

(5) Poli Jiwa/Psikiatri

(6) Poli GCU (General Chek Up)

(7) Poli Gizi

(8) Poli Dalam

(9) Poli Syaraf

(10)Poli Fisioterapi

(11)Poli Urologi

(12)Poli Anak

(13)Poli kulit dan Kelamin

(14)Poli psikologi

(15)Poli Paru

(16)Poli Mata

(17)Poli THT

(18)Poli Gigi

(19)Poli Kandungan

(20)Poli VCT

(21)Poli TB DOT/TB MDR

(22)Poli HD / Hemodialisa

(23)Poli Geriatri

2) Pelayanan Penunjang Medik

a) Laboratorium 24 jam
b) Intalasi Farmasi 24 jam
c) Radiologi
40

4.1.2 Mendeskripsikan Proses Pelaporan Pengunjung Rumah Sakit (RL 5)

di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

Hasil penelitian di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu

Bangkalan, pelaksanaan pelaporan SIRS sudah diterapkan dengan

baik mulai dari RL 1 sampai dengan RL 5. RL 5 merupakan laporan

bulanan yang berisi data kunjungan dan daftar 10 besar penyakit

rawat inap dan rawat jalan, dimana laporan RL 5 dikumpulkan setiap

bulan dari ruangan rawat jalan dan rawat inap hingga dikirimkan ke

kementrian kesehatan melalui online.

Pelaksanaan pembuatan pelaporan data kunjungan rumah

sakit (RL 5) di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

dilaksanakan oleh petugas bagian rekam medis dan petugas

pelaporan SIRS RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

Kegiatan pembuatan pelaporan dilaksanakan oleh satu orang petugas

pelaporan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Laporan

data bulanan menunjukkan rekapitulasi dari jumlah kunjungan yang

terdapat pada unit rawat jalan dan rawat inap, serta daftar 10 besar

penyakit rawat jalan dan rawat inap rumah sakit. Pelaksanaan

pembuatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5) melalui tahap

pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data. Tahapnya

adalah sebagai berikut:


41

a. Pengumpulan data

Berdasarkan hasil wawancara, sumber data untuk membuat

pelaporan data pengunjung rumah sakit (RL 5) di RSUD

Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan petugas pelaporan rawat

jalan membuat laporan manual dalam bentuk formulir isian

berdasarkan data pasien yang berkunjung ke poliklinik.

Sedangkan untuk sumber data laporan rawat inap petugas

mengambil data dari hasil sensus harian rawat inap, sensus

terebut sudah dilaksanakan dengan cara komputerisasi.

Gambar 4.1 Formulir Laporan Manual Rawat jalan


42

Gambar 4.2 Formulir Laporan Manual Rawat Jalan

Berdasarkan gambar 4.1 dan gambar 4.2 merupakan

formulir laporan yang masih dalam bentuk kertas, petugas rawat

poliklinik menulis laporan dengan cara manual. Formulir

tersebut dikumpulkan ke bagian rekam medis. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan responden sebagai berikut:

Data laporan dari ruangan dalam bentuk formulir isian


(lembaran) yang dikumpulkan ke bagian rekam medis.
Responden A

b. Pengolahan Data

Berdasarkan hasil wawancara proses pengolahan data

pengunjung rumah sakit (RL 5) di RSUD Syarifah Ambami

Rato Ebu Bangkalan adalah sebagai berikut:


43

Gambar 4.3 Pengolahan Data Laporan Laporan


Pengunjung Rumah Sakit (RL 5)

Gambar di atas merupakan pengolahan pelaporan data

pengunjung rumah sakit (RL 5) di RSUD Syarifah Ambami

Rato Ebu Bangkalan sudah berbasis komputerisasi dan

dilaksanakan oleh petugas rekam medis bagian penanggung

jawab pelaporan dan petugas pelaporan SIRS. Kegiatan

entry data dilakukan oleh petugas rekam medis sehingga

data laporan rawat jalan dan rawat inap berubah dari

bentuk lembaran menjadi bentuk softcopy menggunakan

microsoft excel. Selanjutnya petugas rekam medis

menyetorkan softcopy yang berisi data laporan bulanan ke

petugas SIRS. Data yang disetorkan dilakukan cek

kelengkapan dan kebenarannya, kemudian petugas SIRS

menginput data tersebut pada template sesuai buku petunjuk

teknis sistem informasi rumah sakit tahun 2011.


44

Hal ini sesuai dengan pernyataan responden sebagai

berikut :

Petugas rekam medik mengolah data menjadi bentuk


softcopy, kemudian diserahkan ke bagian evapor
petugas pemegang laporan SIRS. Periksa kelengkapan
dan kebenaran data, kemudian mengisi pada template
excel sesuai juknis tata cara pengisian SIRS
Responden A

c. Penyajian Data

Penyajian data merupakan hasil dari pengolahan data.

Output berupa laporan data pengunjung rumah sakit (RL 5)

disajikan dalam bentuk microsoft power point dan dalam

bentuk buku (print out), Selajutnya petugas SIRS

mengirimkan laporan dalam bentuk file microsoft excel

secara online.

Gambar 4.4 Penyajian Data Laporan Pengunjung


Rumah Sakit (RL 5)
45

Gambar 4.5 Penyajian Data Laporan dengan Format


Microsoft Excel

Gambar 4.4 dan gambar 4.5 merupakan penyajian

data laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) kemudian

dikirimkan secara online sesuai dengan buku petunjuk

teknis SIRS Revisi vi Tahun 2011. Laporan dikirimkan

dalam format microsoft excel.Hal ini sesuai dengan

pernyataan responden sebagai berikut :

Data disajikan dalam bentuk power point dan print out


(dibukukan), kemudian data dikirim dalam bentuk file
excel
Responden A
46

d. Alur pelaporan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Rawat Jalan / Lembaran /


Rawat Inap Formulir Isian

Rekam Medis Softcopy

Kelengkapan dan
Evapor / kebenaran data
Petugas SIRS

Template ms. excel

Pengiriman secara
online
Gambar 4.6 Alur Pelaporan Pengunjung Rumah
Sakit (RL 5)

Berdasarkan gambar alur pelaporan tersebut bentuk

laporan dari ruangan sampai ke bagian evapor/petugas

pelaporan SIRS mengalami perubahan, mulai dari bentuk

hardcopy menjadi bentuk softcopy. Setiap petugas memiliki

tugas masing-masing dalam proses pembuatan laporan,

sehingga antara petugas satu dengan petugas yang lain

berkesinambungan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh

hasil data laporan yang cepat, tepat, dan akurat.


47

4.1.3 Mengidentifikasi faktor Man yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Manajemen sumber daya manusia di RSUD Syarifah Ambami

Rato Ebu Bangkalan yang masih belum sempurna dapat

mempengaruhi dalam kegiatan pembuatan laporan data pengunjung

rumah sakit (RL5). Setiap petugas rekam medis di RSUD Syarifah

Ambami Rato Ebu Bangkalan diberikan tanggung jawab dari masing-

masing tugas. Laporan data pengunjung rumah sakit (RL 5) dibuat

sebagai laporan internal dan eksternal. Laporan bulanan ini dibuat

untuk dikirimkan ke kementrian kesehatan secara online

menggunakan aplikasi SIRS Revisi VI. Sumber daya manusia

merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam

mewujudkan visi dan misi rumah sakit. Adapun pemaparan dari unsur

manjemen yang melatarbelakangi keterlambatan pelaporan

pengunjung rumah sakit segi sumber daya manusia (man). Pada

penelitian ini indikator unsur manajemen man terdiri dari pendidikan,

pelatihan, pengetahuan, dan perilaku.

a. Pengetahuan

Berdasarkan hasil wawancara, petugas pelaporan mengetahui

terkait pelaksanaan pelaporan SIRS dan batas waktu pengumpulan

laporan dari ruangan ke rekam medis hingga ke bagian

evapor/petugas SIRS. Hal tersebut dapat diukur dengan wawancara

yang dilakukan oleh peneliti kepada petugas pelaporan yang ada di


48

rumah sakit syarifah ambami rato ebu, salah satu hasil wawancara

dengan petugas adalah sebagai berikut:

Iya, saya mengetahui tentang pelaksanaan pelaporan SIRS dan


batas waktu pengumpulan laporan bulanan (RL 5)
Responden A

Maksud dari pernyataan responden A tersebut adalah petugas

mengetahui tentang pelaporan SIRS yang harus dilaksanakan oleh

rumah sakit sesuai dengan tata cara yang terdapat pada juknis

SIRS. Sedangkan untuk batas waktu pengumpulan laporan bulanan

dari ruangan rawat jalan dan rawat inap seharusnya tanggal 5 pada

bulan berikutnya laporan sudah masuk ke bagian rekam medis. Hal

ini sesuai dengan pernyataan responden A bahwa :

Laporan bulanan (RL 5) untuk rawat inap diambil dari sensus


harian rawat inap, sedangkan untuk rawat jalan paling lambat
tanggal 5 sudah harus masuk ke bagian rekam medis
Responden A

b. Perilaku

Perilaku merupakan aktivitas yang dilakukan oleh petugas

saat melaksanakan pelaporan. Dari hasil wawancara dengan

petugas, laporan bulanan yang berisi data kunjungan dan daftar

10 besar penyakit rawat jalan dan rawat inap tidak dikumpulkan

tepat waktu. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan responden

A:
Laporan bulanan tidak dikumpulkan dengan tepat waktu.
Responden A
49

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa

pelaporan bulanan masih mengalami keterlambatan. Hal ini

terjadi karena petugas pelaporan mengalami kesulitan saat

membuat
Petugas laporan karena
SIRS tidak ada pengelolaan datanya
kesulitan, tetapi masih
petugas manual
pelaporan
ruangan (RM) kesulitan karena pengelolaan datanya masih
sehingga
manual menghambat
(excel) bukanproses pembuatan
aplikasi (software)laporan. Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara sebagai berikut : Responden A

Pelaporan mengalami keterlambatan karena petugas

kesulitan saat membuat dan mengolah data secara manual, hal

tersebut tentu menimbulkan dampak pada manajemen rumah

sakit. Hal ini sesuai dengan pernyataan responden sebagai

berikut :
Pengambilan keputusan untuk kebijakan layanan menjadi
terhambat
Responden A
Maksud dari pernyataan responden tersebut yaitu jika

pelaporan mengalami keterlambatan maka pengambilan

keputusan untuk kebijakan layanan menjadi terhambat pula.

Oleh karena itu Direksi melakukan evaluasi untuk

mendisiplinkan pelaporan dengan cara melakukan teguran

secara lisan berupa pemanggilan. Hal ini sesuai dengan hasil

wawancara sebagai berikut :

Evaluasi yang dilakukan tidak secara tertulis hanya lisan


berupa pemanggilan dan teguran.
Responden A
50

4.1.4 Mengidentifikasi faktor Money yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Dana atau biaya yang digunakan dalam proses pelaporan RL 5

di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan yaitu untuk anggran

alat dan barang yang diperlukan dalam proses pelaporan. Berdasarkan

hasil wawancara bahwa alat dan barang yang digunakan yaitu ATK

(alat tulis kantor), Komputer, Internet, Flashdisk yang berisi data

laporan, HVS, dan printer. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

responden bahwa :

ATK, Komputer, Internet, Flashdisk yang berisi data laporan,


HVS, dan printer
Responden A

Berdasarkan kebutuhan alat dan barang yang digunakan untuk

pelaporan tidak ada anggaran khusus untuk pengadaan alat dan barang

tesebut, semuanya sudah ada dalam anggaran. Tidak ada kendala yang

ditimbulkan oleh anggaran alat dan barang dalam proses pembuatan

laporan. Hal ini sesuai dengan pernyataan responden bahwa :

Tidak ada anggaran khusus untuk pengadaan alat dan barang,


sudah ada dalam anggaran. Dan tidak ada kendala terkait
anggaran.
Responden A
51

4.1.5 Mengidentifikasi faktor Method yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Syarifah Ambami Rato

Ebu Bangkalan terdapat SOP (Standar Operasional Prosedur) terkait

pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). Namun, dalam

pelaksanaannya petugas belum sepenuhnya melaksanakan pelaporan

sesuai SOP karena waktu pengiriman laporan belum sesuai dengan

SOP. Hal ini sesuai dengan pernyataan responden bahwa :

SOP tentang pelaporan SIRS belum sepenuhnya dilaksanakan,


karena waktu pengriman laporan tidak sesuai dengan SOP
Responden A

Pembuatan dan pengumpulan laporan seharusnya dilaksanakan

sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan, dengan adanya

pedoman tersebut petugas dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan

fungsi dan tanggung jawab masing-masing. Berdasarkan hasil

wawancara dengan petugas pelaporan, standar operasional prosedur

tentang pelaporan SIRS sudah disosialisikan kepada seluruh petugas

yang terkait dalam pembuatan pelaporan. Setiap ada perubahan

tentang SOP bentuk laporan ataupun alur pelaporan selalu di

diskusikan dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh petugas

administrasi pelaporan IGD (Instalasi Gawat Darurat), rawat inap,

rawat jalan, dan petugas pelaporan penunjang.


52

Hal ini sesuai dengan pernyataan respondensebagai berikut :

Sudah disosialisasikan, setiap ada perubahan SOP bentuk


laporan maupun alur pelaporannya selalu dirapatkan dengan
mengundang semua petugas admin pelaporan igd, rawat inap,
rawat jalan, dan petugas laporan penunjang
Responden A

4.1.6 Mengidentifikasi faktor Material yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

a. Bahan Laporan

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Syarifah Ambami Rato

Ebu Bangkalan bahan yang digunakan yaitu data laporan dari

poliklinik dan data sensus harian rawat inap. Tidak ada kendala

terkait bahan untuk membuat laporan hanya saja keterlambatan

penyetoran laporan dari ruangan yang menjadi penghambat proses

pengiriman laporan. Hal ini sesuai dengan pernyataan responden

sebagai berikut :

Bahan yang digunakan untuk membuat laporan yaitu data


laporan. Kendala yang dialami terkait bahan laporan adalah
keterlambatan penyetoran
Responden A

b. Kelengkapan Data Laporan

Data laporan selalu dicek kelengkapan dan kebenaran data oleh

petugas SIRS sebelum mengisi data ke template excel sesuai juknis

Selalu
SIRS agarditidak
cek kelengkapan dan kebenaran
terjadi kesalahan datanya.
saat melakukan entryTidak
data.ada
Data
kendala terkait kelengkapan dan kebenaran data, kalaupun
ada sangat jarang terjadi, dan hanya kesalahan kecil seperti
salah tulis atau salah kolom.
Responden A
53

tersebut berisi jumlah kunjungan dan daftar 10 besar penyakit

rawat jalan dan rawat inap. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan responden sebagai berikut :

Berdasarkan pernyataan responden tersebut dapat disimpulkan

bahwa tidak ada kendala yang dialami petugas terkait kelengkapan

dan kebenaran data laporan. Kesalahan yang terjadi hanya salah

tulis atau salah kolom, hal itupun sangat jarang terjadi.

4.1.7 Mengidentifikasi faktor Machines yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas pelaporan di

RSUD Syarifah Amabami Rato Ebu Bangkalan, Komputer digunakan

dalam pembuatan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) namun

pembuatan laporan belum sepenuhnya dilaksanakan secara

komputerisasi karena keterbatasan aplikasi (software). Hanya proses

pengolahan datanya yang dilakukan secara komputerisasi. Hal ini

sesuai dengan pernyataan responden sebagai berikut :

Komputer digunakan dalam proses pembuatan dan pengiriman


laporan bulanan (RL 5). Tidak terdapat kendala saat membuat
dan mengirimkan laporan menggunakan komputer, karena
komputer tidak mengalami eror. Petugas pelaporan ruangan
mengalami kesulitan karena pengelolaan datanya masih manual
bukan aplikasi (software)
Responden A
54

Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa proses

pelaporan di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan belum

sepenuhnya komputerisasi sehingga pembuatan laporan dari rawat

jalan dan rawat inap masih menggunakan lembaran / formulir isian

yang selanjutnya dikumpulkan ke bagian rekam medis. Kemudian

petugas rekam medis mengolah data dari bentuk lembaran ke bentuk

softcopy (microsoft excel) untuk mempermudah petugas SIRS saat

mengecek kelengkapan dan kebenaran data. Hal tersebut sesuai

dengan hasil wawancara dengan responden sebagai berikut :

Data laporan dari ruangan ke rekam medis dalam bentuk formulir


isian (lembaran), dari rekam medis ke saya baru softcopy itu
permintaan saya sendiri dalam rangka paperless. Juga
mempermudah saat terjadi kekeliruan penulisan data
Responden A

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa kendala

yang dialami petugas pelaporan yaitu karena proses pembuatan

laporan masih manual. Rumah sakit masih dalam proses

penyempurnaan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS), saat SIMRS

sudah sepenuhnya berjalan maka pelaporan dapat berjalan secara

sistematis. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD

Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan sudah dalam proses peralihan

menjadi SIMRS milik rumah sakit karena kontrak kerjasama dengan

vendor akan berakhir, rencana pelaksanaan SIMRS mandiri akan


55

diterapkan pada tahun 2021. Hal ini sesuai dengan pernyataan

responden sebagai berikut:

Sekarang masih kerjasama dengan vendor, tapi sudah proses beralih


ke mandiri, karena kerjasama dengan vendor akan berakhir tahun
ini.
Responden
Berdasarkan pernyataan responden bahwa SIMRS A
di RSUD

Syarifah Ambami rato Ebu bangkalan sudah dalam proses peralihan

menjadi SIMRS mandiri yang dimiliki oleh rumah sakit. Proses

penyempurnaan SIMRS saat ini juga sudah menambahkan fitur

tentang pelaporan SIRS mulai dari RL1 hingga RL5. Pelaporan

pengunjung rumah sakit (RL 5) bisa dilaksanakan secara

komputerisasi dengan adanya sensus harian rawat jalan pada fitur

SIMRS. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan responden sebagai

berikut :

Dalam SIMRS yang sudah ada fitur pelaporan, termasuk pelaporan


SIRS dan juga sudah lengkap data pelaporan RL 5 khususnya
pelaporan dari poliklinik yaitu sesnsus harian rawat jalan.
Responden A

Salah satu manfaat SIMRS yaitu menjadi fungsi control yang

konsisten dalam hal budaya kerja. Karena SIMRS mensyaratkan

kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan waktu maupun

kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan

hal-hal seperti itu, menjadi berubah. Hal ini dapat terjadi karena

integrasi SIMRS dengan seluruh unit layanan.


56

4.1.8 Mengidentifikasi faktor Market yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Syarifah Ambami Rato

Ebu Bangkalan, unsur manajemen market juga mempengaruhi

terhadap terjadinya keterlambatan pengumpulan laporan. Hal tersebut

sesuai dengan hasil wawancara sebagai berikut :

Jumlah pasien mempengaruhi terhadap proses pembuatan


laporan. Karena banyak pasien jadi waktu pembuaan laporan
molor, karena laporan masih manual.
Responden A

Berdasarkan pernyataan tersebut, petugas menjelaskan bahwa

keterlambatan waktu pengumpulan laporan dari ruangan karena

jumlah pasien yang banyak menyebabkan waktu pembuatan laporan

menjadi molor atau tidak tepat waktu. Hal tersebut semakin

diperparah dengan pembuatan laporan yang masih dilakukan secara

manual. Karena perawat poliklinik sibuk menangani pasien rawat

jalan.

Keterlambatan pelaporan RL 5 tidak berdampak pada pasien.

namun, pengambilan keputusan oleh Direksi terkait kebijakan tentang

pelayanan menjadi terlambat, sehingga Direksi tidak bisa memberikan

aturan yang baru terkait kebijakan pelayanan. Hal ini sesuai dengan

pernyataan responden sebagai berikut :

Kalau dampak pada pasien tidak ada, hanya saja jika data
terlambat maka pengambilan keputusan atau kebijakan tentang
pelayanan juga terlambat jadi Direksi tidak bisa memberikan
aturan terbaru terkait pelayanan
Responden A
57

4.1.9 Menentukan prioritas masalah penyebab keterlambatan pelaporan

laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di Rumah Sakit Umum

Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa faktor yang

melatarbelakangi keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit

(RL 5) di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan yaitu :

a. Man : pengumpulan laporan dari ruangan ke bagian rekam medis

tidak tepat waktu

b. Method : standar operasional prosedur belum sepenuhnya

dilaksanakan oleh petugas.

c. Mechine : proses pembuatan laporan belum sepenuhnya

dilaksanakan secara komputerisasi karena keterbatasan software

dan rumah sakit masih dalam proses penyempurnaan Sistem

Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

d. Market : pembuatan laporan menjadi molor / tidak tepat waktu

karena jumlah pasien yang banyak, sehingga petugas menunda

pembuatan laporan.
58

4.2 Pembahasan

4.2.1 Mendeskripsikan Proses Pembuatan Pelaporan Pengunjung Rumah

Sakit (RL 5) di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

a. Pengumpulan data

Menurut Hatta (2013), data diperoleh melalui pencatatan

(recording) terhadap berbagai hal di instalasi pelayanan kesehatan

ataupun dari survey/riset/penelitian. Pada prinsipnya data adalah

hasil pengukuran (meansurement) terhadap karakteristik yang

diteliti, yaitu sesuatu yang bisa berupa kegiatan atau kejadian, atau

ciri tertentu. Pengumpulan data di rumah sakit merupakan data

yang dikumpulkan setiap hari, bulan, dan lain-lain.

Sumber data untuk laporan data pengunjung rumah sakit

(RL5) di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan adalah

laporan bulanan dari poliklinik dan sensus harian rawat inap yang

sudah terisi langkap. Perawat poliklinik rawat jalan menuliskan

pada formulir (lembaran) untuk menjadi hasil rekapan kunjungan

rawat jalan kemudian formulir tersebut dikumpulkan ke bagian

rekam medis untuk diproses menjadi bentuk soft file yang

kemudian disetorkan ke petugas SIRS untuk diolah menjadi

rekapitulasi laporan 5 yang berisi data kunjungan dan daftar 10

besar penyakit rawat inap dan rawat jalan.

Pelaksanaan sensus harian rawat inap di RSUD Syarifah

Ambami Rato Ebu Bangkalan sudah komputerisasi di lakukan


59

setiap hari oleh petugas admin kemudian diberikan ke bagian

rekam medis. Sedangkan untuk pembuatan rekapan laporan di unit

rawat jalan masih dilakukan dengan cara manual, rekapan tersebut

dikumpulkan setiap bulan ke bagian rekam medis. Kedua

rekapitulasi tersebut digunakan untuk bahan pelaporan bulanan

(RL5) yang dikirimkan ke Kementrian Kesehatan setiap bulan

melalui online. Namun, proses pengiriman laporan belum sesuai

dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Hal tersebut disebabkan

oleh pengumpulan laporan dari unit rawat jalan ke bagian rekam

medis terlambat, sehingga berpengaruh pada proses pelaporan

rumah sakit. Hal itu diketahui dari hasil wawancara responden.

b. Pengolahan data

Menurut Hatta (2013), Pengolahan Data merupakan proses

untuk memperoleh data atau ringkasan berdasarkan suatu

kelompok data mentah dengan menggunakan rumus tertentu

sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan. Semua bentuk

catatan, baik hasil rekapitulasi harian maupun lembaran-lembaran

formulir merupakan bahan yang perlu diolah, untuk selanjutnya

dipakai sebagai laporan, proses pengolahan data dibagi menjadi 5

tahap, yaitu: editing, coding, sorting, entry, claning.

Menurut Depkes RI (2005), Pengolahan data dapat

dilakukan secara manual maupun menggunakan alat elektronik,

sehingga akan menghasilkan output yang dapat membentuk tabel,


60

grafik atau ringkasan seperti jumlah angka rata-rata, prosentase

dan sebagainya.

Pengolahan data dalam sistem informasi rumah sakit

dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1) Pengolahan Secara Manual

Pengolahan secara manual ini dilakukan dengan cara

merekapitulasi data-data yang sudah terkumpul pada unit

pengolahan untuk dibuatkan tabel atau grafik sesuai dengan

kebutuhan.

2) Pengolahan secara komputerisasi

Pengolahan secara komputerisasi ini dilakukan dengan

cara menginput/entri data, baik dari rekam medis yang berisi

data dan akan diolah komputer sesuai dengan programnya

masing-masing.

Pengolahan data yaitu sesuai kegiatan untuk menyusun data

yang diperoleh seluruhnya menjadi suatu susunan yang dapat

dianalisis dan ditarik kesimpulan. Pengolahan data dapat

dilakukan dengan menggunakan tangan (manual) maupun

menggunakan alat elektronik, sehingga akan menghasilkan

keluaran (output) yang dapat berbentuk tabel, grafik atau

ringkasan seperti jumlah angka rata-rata, presentase dan

sebagainya (Rustiyanto, 2010).

Pengolahan laporan data pengunjung rumah sakit di RSUD

Syarifah Ambami Rato Ebu bangkalan dilakukan dengan berbasis


61

komputerisasi yang bertujuan untuk mengubah bentuk data

manual menjadi bentuk soft copy untuk mempermudah petugas

pelaporan SIRS saat melakukan cek kelengkapan dan kebenaran

data laporan.

Kegiatan entry data dilakukan oleh petugas rekam medis

sehingga data laporan rawat jalan dan rawat inap berubah dari

bentuk lembaran menjadi bentuk softcopy menggunakan

microsoft excel. Selanjutnya petugas rekam medis menyetorkan

softcopy yang berisi data laporan bulanan ke petugas SIRS.

Kemudian petugas SIRS menginput data tersebut pada template

sesuai Buku Petunjuk Teknis Sistem Informasi Rumah Sakit

Tahun 2011.

c. Penyajian data

Menurut Hatta (2013), setelah data pelayanan kesehatan

selesai dikumpulkan, maka data tersebut harus diubah menjadi

sebuah informasi. Data yang telah terkumpul dapat disajikan

dengan cara tekstural, tabel dan grafik.

Menurut Rustiyanto (2010), Output dalam sistem informasi

kesehatan rumah sakit berupa pemanfaatan informasi untuk

menunjang manajemen dan pengembangan kegiatan kesehatan di

rumah sakit. Informasi adalah sesuatu yang dapat memberikan

makna dan manfaat sebagai bahan pengambilan keputusan bagi

para menajer. Di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

yaitu berupa sebuah informasi salah satunya adalah laporan data


62

pengunjung rumah sakit (RL 5). laporan yang akan dikirimkan

kepada Kementrian Kesehatan tersebut sebelumnya harus dientri

pada sebuah Program SIRS revisi VI. Penyajian data laporan dari

program SIRS revisi VI tersebut dalam bentuk tabel dan teks

dengan format file microsoft excel. Namun, di RSUD Syarifah

Ambami Rato Ebu Bangkalan proses pengiriman laporan bulanan

belum tepat waktu, seharusnya laporan dkirimkan sesuai dengan

batas waktu yang telah ditetapkan untuk pengambilan keputusan

atau kebijakan pihak Kementrian Kesehatan dan pihak-pihak lain

yang membutuhkannya.

4.2.2 Mengidentifikasi faktor Man yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Menurut Rustiyanto (2010), permasalahan yang ada dirumah

sakit yaitu antara lain kurang berkesinambungan sistem informasi

yang dihasilkan oleh pihak rumah sakit. Hal ini disebabkan salah

satunya oleh sumber daya manusia yang belum memadai.

Menurut Hasibuan (2013), manajemen sumber daya manusia

adalah ilmu dan seni yang mengtur hubungan dan peranan tenaga

kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan

perusahaan, karyawan dan masyarakat. Oleh karena itu, SDM harus

dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perubahan yang dikenal

dengan manajemen sumber daya manusia. Manajemen SDM

didefisinikan dengan penentuan dan pelaksanaan berbagai aktifitas,


63

policy, dan program yang bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja,

pengembangan, dan pemeliharaan dalam meningkatkan dukungannya

terhadap peningkatan efektifitas organisasi dengan cara yang secara

etis dan sosial dapat dipertanggungjawabkan. Aktifitas berarti

melakukan berbagai kegiatan, misalnya perencanaan,

pengorganisasian, pengawasan, pengarahan, dan lain-lain.

Menentukan berbagai policy sebagai arah tindakan seperti lebih

mengutamakan sumber dari dalam untuk mengisi jabatan yang

kosong, memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mengisi

jabatan dan lain-lain. Tujuan SDM adalah untuk meningkatkan

produktifitas pegawai, mengurangi tingkat absensi, mengurangi

tingkat perputaran kerja, atau meningkatkan loyalitas para pegawai

pada organisasi.

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Syarifah Ambami Rato

Ebu Bangkalan terdapat satu petugas yang memegang pelaporan SIRS

dan satu petugas rekam medis yang menjadi penanggung jawab

laporan dari unit rawat jalan dan rawat inap. Sedangkan yang

membuat laporan untuk unit rawat jalan adalah perawat poliklinik dan

untuk unit rawat inap diambil dari data sensus harian rawat inap.

Namun, laporan dari unit rawat jalan sering mengalami keterlambatan.

Hal tersebut disebabkan karena pembuatan laporan masih

dilaksanakan dengan cara manual, sementara petugas poliklinik masih

harus menangani pasien. Keterlambatan tersebut menghambat proses

pengolahan dan pengiriman laporan.


64

4.2.3 Mengidentifikasi faktor Money yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Dalam manajemen, uang sangat penting agar tujuan yang

diinginkan dapat tercapai. Uang merupakan salah satu unsur yang

tidak dapat diabaikan, untuk menjalankan aktivitas manajemen

membutuhkan biaya, baik untuk pembeliat alat-alat, bahan

baku/material, pembayaran gaji tenaga kerja dan lain sebagainya.

Dana atau biaya yang digunakan dalam proses pelaporan RL 5

di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan yaitu untuk anggaran

alat dan barang yang diperlukan dalam proses pelaporan. Berdasarkan

hasil wawancara bahwa alat dan barang yang digunakan yaitu ATK

(alat tulis kantor), Komputer, Internet, Flashdisk yang berisi data

laporan, HVS, dan printer. Dana yang digunakan untuk membeli alat

dan barang tersebut sudah ada dalam anggaran global pertahun, jadi

tidak ada anggaran khusus untuk proses pelaksanaan pelaporan SIRS.

Tidak terdapat kendala yang berkaitan dengan anggaran rumah sakit

untuk proses pelaporan, hal tersebut diketahui dari hasil wawancra

responden.

4.2.4 Mengidentifikasi faktor Method yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Menurut Rustiyanto (2010), prosedur merupakan komponen

fisik kerena prosedur disediakan seperti buku panduan petunjuk dan


65

instruksi untuk pemakai penyiapan masukan dan pengoperasian untuk

karyawan yang memakai komputer. Suatu kebijaksanaan (policy)

adalah pedoman umum pembuatan keputusan untuk menyalurkan

pemikiran para anggota organisasi agar konsisten dengan tujuan

organisasi. Kebijaksanaan dilaksanakan dengan pedoman-pedoman

yang lebih terperinci disebut standard operating procedure (Handoko,

2009).

Pelaksanaan pelaporan sudah terdapat Standar Operasional

Prosedur (SOP) terkait pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit

(SIRS) yang dignakan sebagai pedoman untuk melaksanakan

pelaporan. Namun, dalam pelaksanaanya SOP belum sepenuhnya

dijalankan oleh petugas karena waktu pengiriman laporan belum

sesuai dengan waktu yang terdapat dalam SOP. Menurut hasil

wawancara responden, standar operasional prosedur tentang sistem

informasi rumah sakit sudah dilakukan sosialisasi kepada petugas.

Setiap ada perubahan terkait SOP selalu didiskusikan dalam rapat

yang dihadiri oleh seluruh petugas adminitrasi pelaporan IGD, rawat

inap, rawat jalan dan penujang.

Berdasarkan hasil penelitian dan studi dokumentasi pada SOP

(Standar Operasional Prosedur) mengenai pelaporan sitem informasi

rumah sakit di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan yang

batas waktu pengumpulan laporan yaitu tanggal 10 pada bulan

berikutnya. Namun, dari hasil wawancara dengan responden laporan


66

pengunjung rumah sakit (RL 5) tidak dikumpulkan pada tanggal

tersebut.

4.2.5 Mengidentifikasi faktor Material yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Material merupakan unsur manajemen yang perlu dikelola

dengan benar agar organisasi dapat berjalan secara efektif (Herujito,

2001). Menurut Sianipar dan Entang (2003), dalam pembuatan bahan

baku yang diperlukan dari luar baik berupa barang, dokumen, berkas,

maupun fakta dan data yang tersedia cukup, tepat waktu, tepat

kualifikasi, yang siap diolah tentu dapat digunakan sebagai

opportunities (peluang) dan kalau sebaliknya tentu akan menjadi

threat (ancaman) yang dapat menghambat.

Rekapitulasi laporan bulanan di RSUD Syarifah Ambami

Rato Ebu Bangkalan sudah lengkap dalam pengisian data-data yang

dibutuhkan untuk pelaporan RL 5. Jarang sekali terjadi kesalahan

dalam pengisian data laporan, jika ada kesalahan petugas pelaporan

SIRS yang bertugas untuk mengentri data pada template SIRS selalu

melakukan pengecekan terkait kelengkapan dan kebenaran isi laporan.

Saat terjadi kesalahan hanyalah kesalahan kecil seperti salah kolom

atau salah tulis, petugas langsung mengecek ke sumber data laporan

dan langsung memperbaiki keslahan tersebut. Kendalanya hanya

keterlambatan pengiriman laporan yang disebabkan oleh pengumpulan

laporan dari ruangan ke rekam medis tidak tepat waktu, sehingga

berdampak pada proses pengolahan dan pengiriman data.


67

4.2.6 Mengidentifikasi faktor Machine yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Suatu sistem informasi terdiri data, manusia, dan proses serta

kombinasi dari perangkat keras, perangkat lunak dan teknologi

komunikasi atau yang dikenal dengan teknologi informasi (IT).

Pengguna sistem informasi terlibat dengan tiga tahap yaitu pemasukan

data, pemprosesan dan pengeluaran informasi. Para pengguna akan

memanfaatkan sistem untuk berbagai kebutuhan, karena itu sistem

harus bisa memenuhi berbagai kebutuhan tersebut (Hatta 2013).

Machines adalah mesin-mesin / alat-alat yang diperlukan atau

dipergunakan untuk mencapai tujuan (Hasibuan, 2014). Sedangkan

menurut Rustianto (2010), untuk mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi kedokteran pada saat ini rumah sakit juga

harus membangun sayapnya untuk pengembangan pelayanan yang

akan diberikan kepada pihak internal maupun eksternal. Salah satu

terobosan yang banyak digunakan rumah sakit ini meningkatkan

efisiensi yaitu dengan menggunakan komputer di manajemen rumah

sakit. Sistem informasi dapat digunakan sebagai sarana strategis untuk

memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

Komponen fisik berupa Hardware dan Software sebagai unsur

yang mendukung pembuatan laporan sudah tersedia. Komputer

digunakan dalam pembuatan laporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, namun pembuatan


68

laporan belum sepenuhnya dilaksanakan secara komputerisasi karena

keterbatasan aplikasi (software). Sumber data laporan sepeti sensus

harian sudah dilaksankan secara komputerisasi, namun untuk sumber

data laporan di unit rawat jalan masih dilakukan dengan cara manual.

Hal tersebut yang menyebabkan keterlambatan pegumpulan laporan

pengunjung rumah sakit (RL 5). Namun, saat ini rumah sakit sudah

dalam proses peralihan SIMRS mandiri, sehingga rumah sakit tidak

bekerjasama dengan vendor, tetapi SIMRS sudah dimiliki oleh rumah

sakit sendiri. Dalam proses penyempuraan SIMRS sudah dilengkapi

dengan fitur pelaporan, khususnya pada pelaporan SIRS mulai dari

RL1 hingga RL5 sudah dapat dilaksanakan secara komputerisasi saat

SIMRS dapat dijalankan dengan sepenuhnya. Sehingga pelaksanaan

pelaporan RL $ khususnya pada laporan dari unit rawat jalan sudah

dapat melakukan pengambilan data melalui sensus harian rawat jalan.

Hal tersebut dapat mempermudah petugas dalam melaksanakan

pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5) secara tepat waktu.

4.2.7 Mengidentifikasi faktor Market yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Pasar adalah tempat dimana menjual barang dan jasa-jasa yang

telah dihasilkan. Memasarkan produk yang berupa barang ataupun jasa

haruslah menguasai pasar artinya menyebarluaskan hasil produksi

araupun menginformasikan barang atau jasa tersebut. Sedangkan

pemasaran rumah sakit adalah suatu upaya rumah sakit menyimak


69

persepsi masyarakat tentang kebutuhannya sehingga rumah sakit dapat

mengetahui pelayanan-pelayanan apa yang dapat ditawarkannya

kepada masyarakat (Hartono, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Syarifah Ambami Rato

Ebu Bangkalan, unsur manjemen market juga berpengaruh pada

keterlambatan pengumpulan laporan dari unit rawat jalan. Hal tersebut

disebabkan oleh banyaknya pasien yang berkunjung ke rumah sakit

sehingga pembuatan laporan menjadi tertunda karena petugas masih

sibuk melayani pasien. Namun, keterlambatan pelaporan tidak

berdampak terhadap pelayanan pada pasien, keterlambatan tersebut

berdampak pada pengambilan keputusan oleh Direksi. Apabila data

terkait laporan pengunjung dan 10 besar penyakit terlambat, maka

Direksi tidak bisa mengambil kebijakan terbaru tentang pelayanan

rumah sakit. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara responden.

4.2.8 Menentukan prioritas masalah penyebab keterlambatan pelaporan

laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di Rumah Sakit Umum

Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

Penetapan prioritas masalah menjadi bagian penting dalam

proses pemecahan masalah dikarenakan dua alasan. Pertama, karena

terbatasnya sumber daya yang tersedia, karenanya tidak mungkin

untuk menyelesaikan semua masalah. Kedua, karena adanya

hubungan antara satu masalah dengan masalah lainnya, dan karena itu

tidak perlu semua masalah diselesaikan.


70

Pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5) masih belum

sepenuhnya dilaksanakan secara komputerisasi, hal tersebut tentu

berpengaruh terhadap beban kerja petugas dalam proses pembuatan

laporan. Sumber daya manusia (man) memiliki peran yang sangat

penting dalam proses pembuatan dan pengolahan data laporan,

sehingga petugas harus disiplin dalam pembuatan dan pengolahan

laporan agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman laporan SIRS.


BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Mendeskripsikan Proses Pembuatan Pelaporan Pengunjung Rumah

Sakit (RL 5) di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

1. Pengumpulan data : sumber data untuk laporan pengunjung rumah

sakit diperolah dari data kunjungan pasien pada unit rawat jalan

dan rawat inap, untuk data laporan rawat jalan masih dilakukan

secara manual dengan menuliskan data pada formulir isian

(lembaran), sedangkan untuk rawat inap di ambil dari data sensus

harian rawat inap yang sudah dilakukan secara komputerisasi.

2. Pengolahan data : pengolahan data dilakukan oleh petugas rekam

medis yaitu mengentri data laporan ke microsoft excel. Sehingga

data yang awalnya dalam bentuk manual menjadi bentuk soft copy,

kemudian data softcopy diserahkan ke petugas SIRS untuk di input

ke template sesuai buku petunjuk teknis SIRS 2011 dan dilakukan

pengecekan terkait kelengkapan dan kebenaran data laporan.

3. Penyajian data : data laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) di

kirimkan secara online dalam format microsoft excel.

b. Mengidentifikasi faktor Man yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

71
72

1) Pengetahuan : petugas pelporan mengetahui terkait pelaporan SIRS

yang harus dilaksankan sesuai dengan buku petunjuk sitem

informasi rumah sakit tahun 2011 dan batas waktu pengirimannya.

2) Perilku : laporan pengunjung rumah sakit (RL 5) masih mengalami

keterlambatan saat mengirimkan laporan, karena proses

pengumpulan data laporan dari ruangan ke bagian rekam medis

tidak tepat waktu.

c. Mengidentifikasi faktor Money yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Tidak ada kendala terkait anggaran pelaporan pengunjung

rumah sakit (RL 5). Dana yang dibutuhkan untuk pembelian alat dan

barang yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan sudah ada dalam

anggaran global pertahun

d. Mengidentifikasi faktor Method yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Standar Operasional prosedur pelaporan Sistem Informasi

Rumah Sakit belum dilaksanakan sepenuhnya oleh petugas, karena

waktu pengumpulan laporan belum sesuai dengan batas waktu yang

sudah ditetapkan dalam SOP

e. Mengidentifikasi faktor Material yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Bahan yang digunakan untuk laporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

adalah data laporan. Tidak ada kendala terkait data laporan hanya

pengumpulannya yang mengalami keterlambatan.


73

f. Mengidentifikasi faktor Mechine yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Pengolahan dan pengiriman data laporan sudah dilakukan secara

komputerisasi, namun masih mengalami keterbatasan software, karena

sistem informasi manajemen rumah sakit belum sepenuhnya berjalan.

g. Mengidentifikasi faktor Market yang melatarbelakangi penyebab

keterlambatan pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5)

Jumlah pasien mempengaruhi terhadap pembutan laporan

karena laporan masih dibuat secara manual oleh petugas poliklinik.

Sehingga petugas pembuatan laporan menjadi tertunda.

h. Menentukan Prioritas masalah

Pelaporan pengunjung rumah sakit (RL 5) masih belum

sepenuhnya dilaksanakan secara komputerisasi, hal tersebut tentu

berpengaruh terhadap beban kerja petugas dalam proses pembuatan

laporan.

5.2 Saran

a. Sebaiknya proses pembuatan dan pengolahan data laporan

pengunjung rumah sakit (RL 5) dilakukan dengan tepat waktu agar

proses pengiriman laporan tidak mengalami keterlambatan sehingga

dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat.

b. Sebaiknya dilaksanakan sosialisasi secara rutin terkait SOP pelaporan

dan batas waktu pengumpulan laporan dari ruangan ke bagian rekam

medis agar lebih meningkatkan kedisiplinan petugas dalam membuat

laporan.
74

c. Bagi rumah sakit perlu dilaksanakan pengembangan sistem informasi

manajemen rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan

khususnya pada pelaporan internal maupun eksternal agar

menghasilakan data yang valid, akurat, tepat waktu.

d. Bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai

bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian. Serta sebagai

bahan petimbangan untuk lebih memperdalam penelitian selanjutnya

terkait pelaporan SIRS khususnya pada laporan pengunjung rumah

sakit (RL 5).

e. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian kohort

terkait perbandingan antara Sistem Informasi Manajemen Rumah

Sakit (SIMRS) yang dimilki oleh internal dengan SIMRS yang

bekerjasama dengan vendor.


DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T.Y. 2010. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Universitas


Indonesia. Jakarta.

Ali, A., Arifin. 2018. Analisis Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi
Rekam Medis. aptiRMIK Press. Karanganyar.

Asropudin, pipin. 2013. Kamus Teknologi Informasi Komunikasi. Titian Ilmu


Bandung. Bandung.

Departemen Kesehatan. 2008. Pelayanan Rawat Jalan. Depkes RI. Jakarta.

Depkes RI. 2006. Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan, dan Penyajian Data
Rumah Sakit.Jakarta.

Depkes RI. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit.
www.depkes.go.id. [Diakses tanggal 11 Oktober 2019 jam 19.00 WIB].

Dirjen yanmed. 1999. Pelayanan Rawat Jalan. Depkes RI. Jakarta.

George R. T., 2013. Principles of Management. Erlangga. Jakarta.

Gultom, S. P., 2016. Tinjauan Terhadap Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan


Laporan Morbiditas Rawat Inap Di Unit Kerja Rekam Medis Di Rumah
Sakit Umum Sinar Husni Medan. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi
Kesehatan Imelda. 1(2). http://stikes-
imelda.ac.id/ojs/index.php/jipdik/article/view/193 [Diakses pada tanggal 9
Oktober 2019 jam 10.00 WIB].

Hakam, F., 2017. Rencana Strategis sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Rumah Sakit. Teknosain. Yogyakarta.

Handoko, T. Hani., Manajemen. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Hartono B., 2010. Manajemen Pemasaran Rumah Sakit. Rineka Cipta. Jakarta.

Hasibuan, malayu S.P., Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT.
Bumi Aksara.

Hatta, Gemala R., 2012. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana


Pelayanan Kesehatan. UII Press. Jakarta.

73
Herlambang, S & Murwani, A,. 2012. Cara Mudah Memahami Manajemen
Kesehatan dan Rumah sakit. Gosyen Publishing. Yogyakarta.

74
74

Nugroho, E., Sistem Informasi Manajemen II. Andi offset. Yogyakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


269/Menkes/Per/2008 tentang Rekam Medis. www.depkes.go.id. [Diakses
tanggal 13 Oktober 2019 jam 19.00 WIB].

Rajab, W., 2009. Buku Ajar epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. EGC.
Jakarta.

Repuplik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun


2009 tentang Rumah Sakit. www.depkes.go.id. [Diakses tanggal 11
Oktober 2019 jam 20.00 WIB].

Rustiyanto, E. (2010). Sistem Informasi Rumah Sakit Yang Terintegrasi. Gosyen


Publishing. Yogyakarta.

Rustiyanto, E. (2010). Statistik Rumah Sakit untuk Pengambilan Keputusan.


Graha Ilmu. Yogyakarta.

Satriya, P.K.W & Hendrawan, W., 2013. Rancang Bangun Sistem Informasi
Pengelolaan Data Pengabdian Masyarakat Stikom Surabaya. Tesis. Tidak
diterbitkan. STIKOM Surabaya. http://repository.dinamika.ac.id [Diakses
tanggal 12 Oktober 2019 jam 21.00 WIB].

Sianipar dan Entang. (2003). Teknik-teknik Analisis Manajemen. Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara RI.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.


Jakarta. Penerbit Bumi Aksara.

Winarko, R. P., 2016. Pelaksanaan Pembuatan Pelaporan Data Keadaan


Morbiditas Pasien Rawat Jalan (Rl 4b) Di Rs Bethesda Yogyakarta Tahun
2016. Karya Tulis Ilmiah. Tidak diterbitkan.
https://repository.unjaya.ac.id/2496/1/rillo%2520Prastio
%2520Winarko_1313035_nonfull.pdf [Diakses tanggal 09 Oktober 2019
09.00 WIB].

Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Teori-


Aplikasi. Jakarta. Bumi Aksara.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Informed Consent

INFORMED CONSENT

Saya telah diberikan penjelasan mengenai hal-hal tersebut diatas dan saya
telah diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang perlu
dimengerti dan telah mendapat jawaban yang jelas dan benar.

Dengan ini saya menyatakan secara sukarela untuk ikhlas mengisi lembar
wawancara ini.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Yohana Primadani, A.Md.Tkg

Umur : 39 Tahun

Jabatan : Staf Sub. Bag. Evaluasi & Pelaporan RSUD Syarifah Ambami
Rato

Ebu Bangkalan

Alamat : Jl. HOS Cokroaminoto No. 73A Bangkalan

Bersedia untuk dijadikan subyek dalam penelitian dari :

Nama : Dewi Febriyanti

NIM : 17134620005

Prodi : DIII Rekam Medis dan Informasi kesehatan

Dengan judul “Analisa Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaporan


Pengunjung Rumah Sakit (RL 5) di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
Bangkalan”.

Bangkalan, 18 juni 2020

Responden

75
( Yohana Primadani, A.Md.Tkg )

Lampiran 2. Pedoman Observasi

PEDOMAN OBSERVASI

ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB


KETERLAMBATAN PELAPORAN PENGUNJUNG
RUMAH SAKIT (RL 5) DI RSUD SYARIFAH AMBAMI
RATO EBU BANGKALAN

N DAFTAR OBSERVASI HASIL KETERANGAN


O
YA TIDAK
1. Perilaku Pelaporan bulanan (RL 5) masih

mengalami keterlambatan
Petugas memberikan paraf saat

mengumpulkan laporan
Terdapat tanggal penyetoran
laporan dari ruangan ke rekam √
medis
SOP Terdapat SOP tentang SIRS √
Terdapat batas waktu

pengumpulan laporan dalam SOP

76
Lampiran 3. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAPORAN PENGUNJUNG


RUMAH SAKIT (RL 5) DI RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU BANGKALAN

Responden : Petugas Pelaporan

N Variabel Sub Variabel PERTANYAAN JAWABAN


O
1. Man Pengetahuan 1. Apakah anda mengetahui tentang Iya, saya mengetahui
pelaporan SIRS?
2. Apakah anda mengetahui tentang batas Iya, saya mengetahui
waktu pengumpulan laporan bulanan
(RL 5)?
3. Kapan batas waktu pengumpulan RL 5 untuk rawat inap diambil dari laporan harian,
laporan dari ruangan ke bagian rekam untuk rawat jalan paling lambat tanggal 5 harus
medis? mauk ke bagian rekam medis
Perilaku 4. Apakah laporan bulanan (RL 5) Tidak tepat waktu

77
dikumpulkan tepat waktu?
5. Apakah petugas pelaporan mengalami Petugas SIRS tidak ada kesulitan. Petugas
kesulitan saat membuat laporan bulanan pelaporan ruangan (RM) kesulitan karena
(RL 5) pengelolaan datanya masih manual (excel) bukan
aplikasi (software)
6. Bagaimana dampak yang ditinggalkan Pengambilan keputusan untuk kebijakan layanan
jika pelaporan mengalami menjadi terhambat
keterlambatan?
7. Apakah ada evaluasi yang dilakukan Ada, tapi tidak secara tertulis hanya lisan berupa
Direksi terkait untuk mendisiplinkan pemanggilan dan teguran karena rumah sakit masih
pelaporan? dalam proses penyempurnaan SIMRS sudah
sepenuhnya berjalan, maka pelaporan dapat berjalan
secara sistematis
8. Apakah petugas laporan ruangan Setahu saya iya, memiliki tugas lain seperti
memiliki tugas lain? mengurus persyaratan klaim.
Money Anggaran alat 9. Apa saja alat dan barang yang Atk, komputer, internet, HVS, flashdisk yang berisi
dan barang diguanakan untuk membuat laporan? data laporan ruangan, printer
10. Apakah terdapat anggaran khusus untuk Sudah ada dalam anggaran
pengadaan alat dan barang yang
digunakan dalam membuat laporan?
11. Apakah terdapat kendala terkait Tidak ada

78
anggaran alat dan barang dalam
membuat laporan?
Materials Bahan laporan 12. Apa bahan yang digunakan untuk Data laporan
membuat laporan?
13. Apakah terdapat kendala terkait bahan Keterlambatan penyetoran
yang digunakan dalam membuat
laporan?
Kelengkapan isi 14. Apakah anda mengecek terkait Selalu di cek kebenaran datanya
laporan kelengkapan isi laporan?
15. Apakah informasi terkait daftar Iya, ada
pengunjung dan 10 besar penyakit
sudah tersedia dalam laporan?
16. Apakah terdapat kendala terkait Tidak ada, kalaupun ada sangat jarang dan
pengecekan kelengkapan isi laporan? kesalahan kecil seperti salah tulis atau salah kolom
Mechine Komputer 17. Apakah komputer dibutuhkan saat Iya, dibutuhkan
membuat laporan?
18. Apakah komputer digunakan saat Iya, digunakan
proses pengirimian laporan?
19. Apakah sensus harian rawat inap sudah Iya
menggunakan komputerisasi?
20. Siapa yang melakukan sensus harian Kalo di ruang rawat inap petugas admin, kalo di
rawat inap? rekam medik ada petugasnya sendiri.

79
21. Apakah komputer yang digunakan Tidak
sering eror?
22. Apakah terdapat kendala yang dialami Tidak ada
petugas dalam membuat laporan?
Method Kebijakan atau 23. Apakah SOP tentang pelporan SIRS Belum sepenuhnya, karena waktu pengiriman
SOP sudah dilaksanakan oleh petugas? laporan tidak sesuai SOP
24. Apakah terdapat kendala dalam Ada, ketidaktepatan waktu pengiriman laporan
menjalankan SOP tentang pelaporan
SIRS?
25. Apakah dalam SOP sudah tercantum Ada
batas waktu pengumpulan laporan?
26. Apakah sudah dilakukan sosialisasi Sudah, stiap ada perubahan SOP bentuk laporan
terkait SOP pelaporan kepada semua maupun alur pelaporannya selalu dirapatkan dengan
petugas pelaporan? mengundang semua petugas admin pelaporan igd,
ranap, rajal, dan penunjang.
27. Output laporan bulanan disajikan dalam Dikirim dalam bentuk file excel, disajikan dalam
bentuk apa? bentuk ppt dan print out (dibukukan)
Market Pasien 28. Apakah jumlah pasien mempengaruhi Iya, mempengaruhi
terhadap proses pembuatan laporan?
29. Apakah terdapat kendala dalam Ada, karena banyak pasien jadi waktu pembuatan
pembuatan laporan yang berhubungan laporan molor karena pembuatan laporan masih

80
dengan pasien? manual

81
Lampiran 4. Standar Operasional Prosedur Pelaporan Rekam Medis di RSUD
Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

82
Lampiran 5. Absensi Pengumpulan Laporan Rawat Jalan

83
Lampiran 6. Format Rekomendasi Penelitian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

84
85
Lampiran 7. Surat Permohonan Studi Penelitian

86
Lampiran 8. Lembar Diterima Studi Penelitian

87
Lampiran 9. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

88
89
Lampiran 10. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian via Daring

90
91
92
93
94
95

Anda mungkin juga menyukai