Kajian Kepustakaan
Diajukan sebagai syarat dalam meraih Ahli Madya Kesehatan (A.Md. Kes)
Pada program studi Diploma Tiga (DIII) Teknik Kardiovaskuler,
Fakultas Teknologi Kesehatan Universitas Mega rezky
IRMAYANTI SAFARUDIN
173145408007
Kajian Kepustakaan
IRMAYANTI SAFARUDIN
173145408007
IRMAYANTI SAFARUDIN
173145408007
Dibimbing oleh
Pembimbing I
Hasnawati,SKM.,M.Kes
Pembimbing II
Penguji
HALAMAN PERSETUJUAN
PEMBIMBING
3. Hasnawati. SKM.M.Kes ( )
KETUA PRODI
Diketahui oleh:
Dekan,
HALAMAN PERSETUJUAN
dengan seksama oleh pembimbing I dan pembimbing II. Olehnya itu, memandang
bahwa Proposal tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui
PENGUJI
PEMBIMBING
6. Hasnawati. SKM.M.Kes ( )
KETUA PRODI
Diketahui oleh:
Dekan,
HALAMAN PENGESAHAN
Pada hari ini jumat tanggal 19 Februari 2021, bertempat di Ruang Prodi DIII
Teknik Kardiovaskuler, Fakultas Teknologi Kesehatan Universitas Mega rezky,
telah dilaksanakan Ujian Seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Teknik
Kardiovaskuler terhadap mahasiswa atas nama:
Tim Pembimbing
2.Hasnawati,SKM.,M.Kes ( )
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, yang merupakan salah
satu persyaratan untuk mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi D-III
Teknik Kardiovaskuler Fakultas Teknologi Kesehatan Universitas Mega Rezky
Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan, mungkin masih banyak kekurangan atau kelemahan baik dari
segi penyusunan maupun dari pandangan pengetahuan, oleh karena itu penulis
mengharap adanya saran, pendapat atau kritik yang bersifat konstruktif dari
semua demi kesempurnaan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
Selama proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini banyak kesulitan
dan hambatan yang penulis hadapi, namun atas bantuan bimbingan dan kerja
sama dari semua pihak yang terlibat di dalamnya sehingga hambatan dan
kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Untuk itu perkenankanlah penulis
dengan segala hormat gddan kerendahan hati mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada dr. Citra Apriyanti,MARS selaku
pembimbing I dan Hasnawati. SKM.,Msi Selaku Pembimbing II dengan penuh
kesabaran, dan keikhlasan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
memberikan perhatian, bimbingan dan arahan kepada penulis.
Kesehatan.
5. Bapak dr.Muhammad Asrul, Apris Sp,JP(K).,M.kes selaku Ketua Program
Studi D-III Teknik Kardiovaskuler.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Universitas Mega Rezky yang telah
memberikan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan pendidikan
selama ini.
7. Terkhusus penulis ucapkan kepada ayahanda Safarudin Tomia dan Ibunda
Wa Ode Nur Asia serta kakak tercinta Sulistia Ningsi S.Kep.,Ns dan Iwan
Setiawan S.Pdi dan Sarfan Dani Tomia Dan Briptu Rajab Womal dan
Brikpol Abd Wahab AnhariSarti selaku yang telah memberi dukungan dalam
pembuatan karya tulis ilmiah serta seluruh keluarga besar penulis atas segala
perhatian, pengorbanan, kasih sayang serta doa restunya yang luar biasa
selama ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Diploma III Teknik Kardiovaskuler
Fakultas Teknologi Kesehatan angkatan 2017 dan yang tak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah
memberikan dukungan selama perkuliahan sampai menyelesaikan
pendidikan.
Semoga semua bantuan dari semua pihak mendapatkan pahala yang
sebesar-besarnya dari Allah SWT, dan hasil proposal ini dapat menjadi bacaan
yang bermanfaat. Amin
Makassar, 02 September 2020
Penulis
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pembunuh secara perlahan karena pada sebagian kasus yang sering terjadi
sistolik 140 mmhg atau tekanan darah diastolik 90 mmhg) yang menetap.
Semakin tinggi tekanan darah maka semakin keras jantung bekerja (WHO,
2013).
penyebabnya.
10
prevalensi hipertensi dari 7,6% tahun 2007 menjadi 9,5% pada tahun
beban volume pada otot jantung. Dalam kasus langka, pembesaran jantung
bisa terjadi akibat kelainan genetik. Hipertofi ventrikel kiri terjadi pada 15-
diagnostik non invasif salah satunya ialah dengan cara Uji Latih Jantung
Uji Latih Jantung (ULJB) merupakan diagnostik non invasif dengan cara
pada struktur fungsi organ tubuh yaitu gangguan pada fungsi jaringan
tidak normal.
gambaran EKG yang khas, terutama pada kompleks QRS dan segmen ST.
B. Rumusan Masalah
masalah pada karya tulis ilmiah ialah " Gambaran pengukuran hipertrofi
ventrikel kiri pada pemeriksaan Uji Latih Jantung Beban dengan kriteria
C. Tujuan Penelitian
ventrikel kiri pada pemeriksaan uji latih jantung beban (treadmil) dengan
dignosa hipertensi.
D. Manfaat penelitian
berikut :
1. Manfaat praktis
2. Manfaat teoritis
a. Bagi Institusi
b. Bagi Peneliti
c. Bagi Lahan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Hipertropic (Ridwan,2013)
patologis. Ini terjadi apabila telah terlampaui suatu masa kritis ventrikel
2. Etiologi
tinggi yang tidak terkendali. Tekanan darah tinggi adalah penyakit kronis
Hipertrofi ventrikel kiri (HVK) juga dapat disebabkan oleh katup aorta
dari ventrikel kiri ke aorta. Kedua kondisi tersebut memaksa jantung atau
ventrikel kiri untuk bekerja lebih keras agar dapat menyediakan pasokan
darah yang cukup untuk bagian tubuh lain. Selain itu, terdapat juga
1) Hipertensi
2) Hiperkolesterolemi
(Anwar, 2004).
3) Merokok
(Hotamisligil, 1995).
5) Obesitas
6) Diabetes
et al., 2016)
7) Stress
1985).
1) Umur
2) Jenis kelamin
dari 5 laki laki dan 1 dari 17 perempuan. Ini berarti bahwa laki-
meningkatkankadar kolesterol.
3. Patofisiologi
pada otot jantung akan menurun karena suplai aliran darah yang menurun
melewati massa yang tidak baik (berat otot jantung > 500g) ditandai
(Efendi, 2003).
2. Diagnosa
pada pendahuluan.
R pada sadapan EKG sisi kiri (I, aVL dan V4-6) dan peningkatan
lateral.
2. Kriteria Tegangan
Leads Tungkai
III> 25 mm
3. Prospek Prekordial
35 mm.
sadapan prekordial> 45 mm
atau V6.
ke gelombang S dalam).
V2 + R di V5> 35 mm.
4. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Fisik
jantung yang melebar dan sedikit turun kebawah, dan kadang disertai
juga dengan pulsasi apeks yang kuat angkat dan berlangsung lama
pada HVK yang ringan hanya sedikit sekali yang dapat diperoleh dari
2. Radiologi
gangguan pada jantung. Dari segi radiologi, cara yang mudah untuk
3. Elektrokardiogram (EKG)
Prinsip kerja dari treadmill test adalah merekam aktifitas fisik jantung
pada saat latihan. Pada saat sedang melakukan treadmill test akan
5. Ekokardigrafi
Society of Echocardiography.
5. Komplikasi
c. Stroke.
6. Penatalaksanaan
1. Non farmakologis
adalah :
c) Olah raga.
e) Terapi farmakologi
2. Farmakologis
tekanan darah setelah > 6 bulan menjalani pola hidup sehat dan pada
mengurangi biaya
blockers (ARBs)
terapi farmakologi
g. Pencegahan
ventrikel kiri adalah menjaga agar tekanan darah selalu berada pada batas
1. Defenisi
2. Klasifikasi Hipertensi
atau tidak dapat berfikir secara jernih atau bergerak dengan mantap
3. Terapi Hipertensi
masukan sodium tidak lebih dari 2,4 g sodium per hari. Aktivitas
2003).
1. Defenisi
Treadmill Test atau Treadmill Stress Test disebut juga uji latih
treadmill test, penderita diberi beban latihan berupa berjalan diatas alat
jantung yang bersifat laten atau yang tidak terjadi pada saat istirahat.
(Heiger, 1996).
oksigen dari sirkulasi saat terjadi stress fisik. Tes treadmill juga
Pada saat akan di lakukannya uji latih jantung yang akan dimulai,
stabil pada tiap tingkatan latihan. Selama masa study state, frekuensi
pada level konstan. Jumlah oksigen yang paling besar yang dapat
yang terlatih dalam melakukan uji latih jantung dan bertanggung jawab
b. Indikasi ULJB
c. Kontraindikasi ULJB
33
6. Miokarditis .
10. Hipertensi tidak terkontrol (sistole > 220 mmHg , diastole > 120
mmH g ).
vena dalam.
menyebabkan gejala.
10. Gangguan fisik atau mental atau kondisi medis tertentu yang
d. Efek Samping
1. Bradikardi.
3. Infark miokardium.
4. Gagal jantung.
5. Hipotensi serta
1. syok.
2. Letih
3. Pusing
4. Lemah
5. Pingsan, dan
2000).
36
harus dihentikan dalam 24 jam sebelum dilakukan uji latih. Hal yang
1. Persiapan Alat
( Fendi,2013)
3. Plester.
4. Electrode.
5. Oksigen.
38
( Fendi,2013)
Gambar :2. 12. busana dan sepatu yang sesuai untuk treadmill.
( Fendi,2013)
ataupun yang yang telah dihentikan atas dasar dokter, serta menanyakan
pada pasien tentang maksud, tujuan, tata cara, manfaat dan juga resiko
yang akan terjadi. Setelah itu menentukan protokol nya, dan target HR
Data pasien ke dalam alat ULJB (nama pasien, nomor rekam medis,
non steril yang sudah di basahi dengan alkohol 70% dengan cara
treadmil(Asmawati,2014)
midklavikula.
41
napas harus selalu dimonitor. Pada beberapa kasus, uji latih jantung
42
timbul keluhan nyeri dada, timbul gejala pada sistem saraf pusat
atau elevasi segmen S T yang nyata atau (> 2 mm) , rasa tidak enak di
serta hipertensi nyata (sistole > 220 mmHg , diastole > 110 mmHg )
(Yanowitz, 2000).
(terdiri dari minimal dua nama), tanggal lahir, jenis kelamin, nomor
rekam medis, nomor register prosedur (bila ada), alamat serta nomor
43
kontak keluarga. Apakah ada keluhan angina pektoris yang khas atau
progresin.
2. Apakah ada riwayat infark miokard baru atau lama dan riwayat
revaskularisasi.
tindakan.
atau resusitasi.
tingkat kebugaran.
Jantung
pada monitor, gambaran EKG yang tidak dapat dinilai, tak dapat
9. Permintaan subjek.
bukti iskemia.
46
ventrikel.
h. Fase Pemulihan
dalam posisi berdiri, berbaring atau duduk). Tetapi apabila ada keluhan
pada fase uji. Oleh karena itu posisi pemulihan dengan langsung
Pada fase pemulihan laju jantung harus diukur dan dicatat tiap
menit hingga menit ke tiga, kemudian tiap 2-3 menit. Tekanan darah
diukur tiap 2-3 menit. Bila ada keluhan segera lakukan pemeriksaan
auskultasi untuk mencari adanya murmur baru, atau bunyi jantung tiga
kembali ke normal.
tetapi bila ada depresi segmen ST menetap atau perubahan EKG lainnya
dipantau ketat dan bila perlu dapat diberikan oksigen melalui kanul
penelitian ini adalah hipertensi merupakan salah satu faktor resiko utama
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Karakteristik studi kasus adalah subjek yang diteliti sedikit tetapi aspek-
1. Lokasi
Bhayangkara Makassar.
2. Waktu
1. Alat
stetoskop.
2. Bahan
1. Populasi
2. Sampel
4. Kriteria Penelitian
a. Kriteria Inklusi
komplikasi Hipertensi.
maupun wanita
b. Kriteria Eksklusi
lengkap.
52
Pasien HVK
Treadmill test
Dokumentasi Hasil
Studi Kasus
Pembahasan
Kesimpulan
1. Pengumpulan Data
yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya atau
2. Analisis Data
G. Etika Penelitian
1. Anonymity
2. Confidentiality
BAB IV
A. Hasil Penelitian
izin 11/01/2013 dari dinas kesehatan provinsi sulsel dengan sifat tetap,
a. Biodata Pasien 1
1. Pasien 1
Umur : 49 tahun
Asal : Makassar
Agama : Islam
3. Riwayat kessehatan
menunjukan yaitu :
TD : 160/90mmHg
RR : 25x/mnt
ND : 90x/mnt
SB : 30,5 C
b. Biodata Pasien 2
1. Pasien 1
Umur : 42 tahun
Asal : Makassar
Agama : Islam
5. Riwayat kessehatan
TD : 170/90mmHg
RR : 25x/mnt
ND : 90x/mnt
SB : 36,5 C
4. Pemeriksaan Menggunakan Treadmill Test
Pasien masuk ke ruang poli jantung
1. Pasien dijelaskan tentang tujuan dari tindakan treadmill
2. Pertama-tama catat heart rate dan ukur tekanan darah dalam kondisi
istirahat (diam).
3. Rekatkan/pasang elektroda pada dinding dada, bahu dan pinggul
kemudian hubungkan ke mesin treadmill.
4. 12-lead EKG akan direkam secara tertulis. Setiap lead dari elktroda
akan menunjukan hasil yang berbeda dari jantung.
a. Pasien 1
57
(Hanafi,2015)
b. Pasien 2
58
Latih Jantung Beban atau Treadmill Test pada pasien Hipertensi diatas,
ventrikel kiri pada gambar 4.1 sedangkan tanda garis merah putus-putus
kita dapat membedakan pasien dengan hasil treadmill normal dan hasil
B. Hasil Penelitian
berikut :
d. Sesuai dengan kriteria solow Lyon maka dari hasil tersebut dari hasil
protokol Bruce.
LV Strain
(Hanafi,2015)
tingginya gel. R pada lead I, V5 dan 6 serta adanya LV strain atau segmen
ST strain) pada lead aVL, V6 dan dalamnya gel. S pada lead V1 dan lead
Pada pasien 1 diatas atas nama Tn. “M” pengukuran Hipertrofi ventrikel
61
yang tinggi pada Lead V5/V6 dan gelombang S yang dalam pada lead
V2/V3, dan terdapat ST segmen Strain ata LV Strain pada Lead V5,
normal.
metode protocol Bruce pada pasien 1 dan pasien 2 sejalan dengan teori
yang ada diatas bahwa hasil pengukuran hipertrofi ventrikel kiri pada
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizkiawaty
dkk. Pada tahun 2013 tentang Penilaian hipertofi ventrikel kiri pada
pemeriksaan Uji Latih Jantung pada pasien hipertensi dengan hasil yang
didapatkan dari hasil anamnesa pasien dan pengamatan fisik, maka kasus
irama sinus dengan kriteria adanya HVK, terlihat dari gelombang S yang
dalam di lead V1, V2 dan gelombang R disertai LV strain pada lead III,
62
aVF, V4, V5, V6. Pada gambaran ini dapat disimpulkan adanya HVK,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
dengan kompetensinya.
7. Bagi Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Ida Lailatul, Deby Cristianti, Arif Santoso. 2018. Profil Penggunaan
Antihipertensi Pasien Rawat Jalan Dengan Atau Tanpa Komorbididtas Di
Rumah Sakit Era Medika Priode Januari – Maret 2018, Tulungagung :
Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol 1, No 1. Hal 1-5
Ginting,Masta Nova. 2018. Kriteria Peguero-Lo Pada Elektrokardiografi Untuk
Mendiagnosa Hipertrofi Ventrikel Kiri Pada Pasien Hipertensi Di
Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Tesis : Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatra Utara, Sumatra Utara.
Khasna Almira, Dwi Lestari Partiningrum. (2018). Hubungan Antara Lama
Hipertensi Dan Gambaran Elektrokardiogram Hipertrofi Ventrikel Kiri
Dan Infark Miokard Lama, Semarang : Jurnal Kedokteran Diponegoro,
Vol 7, No 2 Mei 2018 : 1251-1256.
Korneliani K, Dida Meida. (2011). Obesitas Dan Stres Dengan Kejadian
Hipertensi. 2012, Tasikmalaya : Jurnal Kesehatan Masyarakat,
Unifersitas Semarang. Vol 7, No 2. ISSN : 1858-1196.
Ngudiarto. (2010). “ Pengaruh Penambahan Pola Strain Ventrikel Kiri Pada
Kriteria Sokolow-Lyon Dalam Menilai Hipertrofi Ventrikel Kiri “.
Tesis : Fakultas Kedokteran. Universitas Dipoenogoro. Semarang.
Nugraha Nikko, Hauda EL Rasyid. 2020. Peranan Elektrokardiografi Pada
Hipertrofi Ventrikel KIri. Padang : Jurnal Human Care, e- ISSN : 2528-
66510 ; Vol 5, No.2 (Mei, 2020): 465-472.
Nur, Asdiana, Fransiska Lintong, Maya Moningka. 2015. Korelasi Antara
Tekanan Darah Dan Indeks Massa Ventrikel Kiri ( Levt Ventricular
Massa Indekx) Pada Penderita Hipertensi Di RSUP PROF.
DR.R.Kandou Manado. Manado : Jurnal e-biomedik (ebm), Vol 3, No 1,
Januari-april 2015.
PERKI, 2015, Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskuler,
edisis pertama, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia,
Jakarta.
PERKI, 2016, Pedoman Uji Latih JantungDan Prosedur Dan Interpretasi, edisis
pertama, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia,
Jakarta.
Rizkiawati, Putri Beti Samara Laksmi. (2013). “ Penilaian hipertofi ventrikel kiri
pada pemeriksaan Uji Latih Jantung pada pasien hipertensi “. Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
Rampengan, Starry Homentara. 2014. Kardioloy, Fakultas Kedokteran.
Universitas Indonesia, Jakarta, 2014.
66