PALANGKA RAYA
DISUSUN OLEH :
AKBAR RAMADAN
NIM: 713001S19003
BANJARMASIN
2022
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 713001S19003
Dinyatakan layak untuk mengikuti ujian Tugas Akhir dan Karya Tulis Ilmiah di
Pembimbing
i
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 713001S19003
Telah diajukan pada ujian Tugas Akhir / Karya Tulis Ilmiah oleh dewan penguji
DEWAN PENGUJI
Mengetahui
Direktur,
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi TuhanYang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat
banyak kendala dan kesulitan namun berkat adanya bimbingan, arahan dan
petunjuk dari pembimbing maka tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan tepat
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, walaupun
penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Hal ini semata – mata karena
2. DR. Hj. Pranaswati TD, M.Kep, Ph,D Selaku Ketua Yayasan ATRO Citra
iv
3. DR. H. M. Mursyid, M.Si,M.Kes,Ph.D Selaku Direktur AKTEK
4. Misju Herlina, SK.M.MSi selaku Dosen Pembimbing KTI Atro Citra Intan
Persada Banjarmasin
6. Direktur RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya Drg, Yayu Indriati, Sp.KGA
7. Kepala Instalasi Radiologi Doris Sylvanus Palangkaraya Dr. UusSara, Sp. Rad
9. Orang Tua dan Keluarga Tercinta yang telah memberikan semangat, doa serta
11. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulisan sehingga
diberikan dapat menjadi amal saleh dan memperoleh ganjaran yang berlipat ganda
dari Allah SWT. Besar harapan penulis agar tugas akhir ini dapat berguna dan
Radioterapi Citra Intan Persada pada khususnya dan para pembaca pada mumnya.
v
Semoga dapat berguna dan menjadi bahan informasi untuk masa yang akan
datang.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
ABSTRAK.......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................Iv
DAFTAR ISI...................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................x
DAFTAR TABEL...........................................................................................xii
BAB I
BAB II
2.2 CT-Scan......................................................................................................9
vii
2.3 Proteksi Radiasi.........................................................................................9
BAB III
3.2.1 Input.................................................................................................31
3.2.2 Proses...............................................................................................31
3.2.3 Output..............................................................................................32
3.4.1 Observasi.........................................................................................32
3.4.2 keperpustakaan................................................................................32
3.4.3 Wawancara......................................................................................33
BAB IV
viii
4.1 Hasil Penelitian.........................................................................................43
4.2 Pembahasan..............................................................................................79
BAB V
5.1 Kesimpulan................................................................................................68
5.2 Saran..........................................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 4.7 Pesawat CT Scan....................................................................51
xi
DAFTAR TABEL
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
gambar bagian dalam tubuh manusia untuk tujuan diagnostik yang dinamakan
2016).
digital untuk membuat gambar tiga dimensi pada organ dalam tubuh manusia
13
14
Gambar yang dihasilkan merupakan hasil dari data dasar dua dimensi yang
Alat diagnostik yang memiliki teknik radiografi atau yang biasa disebut
gambaran potongan tubuh atau bagian organ dalam tubuh secara melintang
berdasarkan serapan dari Sinar X kedalam irisan tubuh atau objek yang
hasilnya akan disajikan dan terlihat pada monitor hitam putih.. (Haq &
Teknik, 2019)
efek bahaya radiasi bagi tubuh manusia yakni efek genetik dan efek somatik.
Untuk memastikan agar pasien dan pekerja radiasi tidak menerima dosis
berlebih yang dapat mengakibatkan efek genetik dan efek somatik maka
optimisasi dan limitasi. Asas justifikasi ini setiap kegiatan yang berhubungan
Sedangkan asas optimisasi sering dikenal juga dengan prinsip ALARA (As
Low As Reasonably Achievable) serta asas limitasi agar dosis yang telah di
tetapkan dan semua resiko paparan radiasi yang cukup tinggi dapat ditangani.
(Akhadi, 2000).
oleh pekerja radiasi untuk mengurangi resiko kerja dan menjaga keselamatan
pekerja dan orang di sekelilingnya. Alat pelindung diri yang biasa digunakan
oleh pekerja radiasi adalah lead apron, thyroid shield, gonad shield, gloves,
serta masyarakat umum dari bahaya radiasi. Pekerja radiasi adalah setiap
orang yang bekerja di instalasi nuklir atau instalasi radiasi yang diperkirakan
umum. Evaluasi penerapan proteksi radiasi dan pemantauan laju dosis radiasi
2. Apakah proteksi radiasi di RSUD dr. Doris Sylvanus sesuai Perka Bapeten
Pada Penulisan Karya Ilmiah (KTI) ini penulis membatasi masalah hanya
Adapun tujuan umum penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yakni untuk
palangkaraya
Palangkaraya.
Palangkaraya
Adapun manfaat yang diambil pada karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut :
Palangkaraya
Palangkaraya.
Sistematika penulis pada karya tulis ilmiah ini di bagi dalam lima bab,
sehingga memeberikan gambaran sekilas tentang karya tulis ilmiah ini bab
BAB I : PENDAHULUAN
BAB V : PENUTUP
penelitian.
20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TUJUAN PUSTAKA
2.1 CT Scan
dikirim di komputer. Data ini oleh komputer dapat diolah, direkonstruksi dan
ditampilkan dalam bentuk anatomis tipis yang dikenal dengan slice thickness
(seeram, 2009).
yang baik dan lebih akurat. MSCT mampu menghasilkan citra secara detail
(Bontrager, 2014).
dengan penerimaan dosis radiasi yang jauh lebih besar (Alatas, 2014)
21
22
Serikat adalah berasal dari radiasi medik, dan sekitar 28% atau setengahnya
untuk mendapatkan citra satu irisan (slice), pasien harus dieksposi paling
a. Gantry
terbuka dari gantry. Bagian tertutup dari gantry terdiri dari beberapa
(Seeram, 2009).
(Siemens-healthineers.com)
23
b. Meja Pemeriksaan
dari Carbon Graphite Fiber. Setiap scanning satu slice selesai, maka
2009).
(rsudkendal.kendalkab.go.id)
c. Sistem Konsul
(mountelizabeth.com.sg)
Gambar pada CT Scan dapat terjadi sebagai hasil dari berkas sinar-
X yang mengalami perlemahan setelah menembus objek, ditangkap
detektor dan dilakukan pengolahan dalam komputer. Penampilan
gambar yang baik tergantung kualitas gambar yang dihasilkan sehingga
aspek klinis dari gambar tersebut dapat dimanfaatkan untuk
menegakkan diagnosis. Menurut Bontrager (2010) ada beberapa
parameter yang mengontrol output gambar pada CT-Scan, antara lain:
a. Slice Thikness
b. Range
2010).
c. Volume Invertigasi
diukur dari batas awal objek hingga batas akhir objek yang akan
d. Faktor Eksposi
eskposi, meliputi tegangan tabung (kV), arus tabung (mA), dan waktu
setiap pemeriksaan.
lebih teliti. Namun jika ukuran FOV terlalu kecil, maka area yang
f. Gantry Tilt
(Bontrager, 2010).
g. Rekonstruksi Matriks
tinggi matriks yang dipakai, maka semakin tinggi detail gambar yang
h. Rekonstruksi Algorithma
metode ini maka gambaran seperti tulang, soft tissue dan jaringan
i. Window Width
(Bontrager, 2010).
j. Window Level
dihasilkan.
k. Increment
thickneess, maka tidak ada jarak antara slice atau berimpit. Nilai
l. Scan Time
m. Pitch
scan time. Karena pada single slice CT, slice thickness dan x-ray
rekonstruksinya.
2.2 Sinar-X
tahun 1895. Sinar-X dihasilkan oleh tabung sinar-X yaitu tabung gelas hampa
udara dimana terdapat dua buah elektroda, yaitu anoda dan katoda (Bushong,
2013).
medan inti atom dan dipengaruhi oleh gaya tarik coulom sehingga
(Bushong, 2013).
Berdasarkan dengan hal tersebut di atas maka fungi dari arus listrik yang
akses dan lokasi lain yang dianggap perlu di dalam daerah pengendalian.
2020).
Untuk menjamin agar semua jaringan dan organ tubuh kita tidak terkena
a) Waktu
b) Jarak
Laju dosis di suatu tempat dipengaruhi oleh faktor jarak, dimana semakin
besar jarak dari sumber radiasi, laju dosis di tempat tersebut semakin
berkurang.
c) Penahan Radiasi
radiasi yang terbuat dari Pb, beton, batu bata dan lain-lain. Dosis radiasi
1. Justifikasi
(Bapeten, 2013)
2. limitasi dosis
(1) Radiografer
tahun tertentu
32
ketentuan:
dengan ketentuan:
a) Radiografer
b) anggota masyarakat.
(Bapeten, 2013)
a. Daerah Pengendalian
meliputi:
Proteksi Radiasi
a) Apron
(Bapeten, 2020).
(https://readyexpose.com)
b) Pelindung tiroid
(https://readyexpose.com)
c) pelindung mata
(https://readyexpose.com)
37
d) Sarung tangan.
2020)
(https://readyexpose.com)
e) Pelindung gonad
2011).
(https://readyexpose.com)
f) Tabir
(https://readyexpose.com)
ini.
b. Daerah Supervisi
(Bapeten, 2020)
untuk:
sinar-X.
Pembatas Dosis:
daerah kerja
memenuhi kriteria:
diukur
langsung.
a) Dosimeter pasif:
(https://www.researchgate.net)
(https://www.researchgate.net)
badge)
(https://www.researchgate.net)
(https://www.researchgate.net)
hamil.
1.
44
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.3.1.
Paparan Medik
radiasi pengion
terhadap pasien
a) Bayi
b) anak-anak
45
Radiologi Intervensional.
Medik.
dalam melalui:
a) pertimbangan umum
b) pertimbangan khusus.
diagnostik
ketentuan:
wanita
kebutuhan;
tepat.
47
1. Pendekatan yang dipakai dalam menetapkan jenis dan luas ruangan adalah:
lainnya.
d. Suhu untuk alat sesuai dengan kebutuhan alat tersebut. (KMK No.1014
Tahun, 2008).
kebutuhan.
(t) dokter spesialis radiologi dan dapat menampung: buah meja kerja, 2
pada tingkat molekulerm seller ataupun jaringan dan organ. Dosis radiasi
50
tertentu, tetapi tidak sama halnya untuk kerusakan genetic (Alatas, 2004).
Efek biologi radiasi secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua
kategori, yaitu:
Efek radiasi yang langsung terlihat ini disebut efek stokasik. Efek ini
disebut dosis ambang. Efek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka
waktu yang agak lama setelah terkena radiasi, dan umumnya tidak
Jika dosisnya rendah atau diberikan dalam jangka waktu yang lama
kemudian), dikenal juga sebagai periode laten. Efek radiasi yang tidak
Efek non stokastik ini tidak dapat dipastikan akan terjadi, namun
Efek non stokastik ini mengacu pada penundaan antara saat pemaparan
radiasi dan saat penampakan efek yang terjadi akibat pemaparan radiasi
Survey meter radiasi adalah alat yang dipakai untuk mengukur tingkat
radiasi dan biasanya memberikan data hasil pengukuran dalam laju dosis
sebagainya (Akhadi,2000).
Cara pengukuran yang diterapkan pada survey meter adalah cara arus
ada juga yang dikonversikan menjadi skala kuantitas, misalnya cacah per
menit (pm). Tentu saja skala tersebut harus dikalibrasi terlebih dulu terhadap
(https://www.alatradiologicenter.com)
53
BAB III
METODE PENULISAN
Palangkaraya Palangkaraya
3.2.1 Input
Palangkaraya
3.2.2 Proses
Palangkaraya
3.2.3 Output
dengan ini penulis selain melakukan observasi juga ikut serta dalam
3.4.1 Obervasi
ruang CT Scan
3.4.2 Keperpustakaan
3.4.3 Wawancara
Palangkaraya.
dan standarisasi alat proteksi radiasi pada ruang CT Scan di RSUD dr. Doris
perkerja radiasi
BAB IV
Sylvanus Palangkaraya
57
58
2mm.
printer.
59
Slvanus palangkaraya
Slvanus palangkaraya
Keterangan
ruangan lainnya.
62
kebakaran dan
alarm sesuai
kebutuhan
SINAR - X”.
a. Pesawat CT Scan
Merk Tabung : GE
No Seri : 119216810
b. Surveymeter
komputer
program
Palangkaraya yaitu :
69
lolos
1) Apron
Palangkaraya
2) Shielding
Palangkaraya
Palangkaraya
b. Patient Safety
72
bahan kontras.
yang aman
justifikasi)
menggunakan TLD dengan nomor seri dan nama yang tertera untuk
74
tidak, jika dinilai hasil pemeriksaan lab tersebut tidak normal maka
Palangkaraya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tot 5th
Amd.Rad,SKM
Sp.Rad
5 041383 Esti Widi Astuti, 0,18 0,20 0,19 0,19 0,79 3,36
Amd.Rad
Tabel 4.3 Hasil uji dosis radiasi di RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangkaraya
76
berikut
ruang IGD?
titik 5.
79
CT Scan
80
4.2 Pembahasan
6,6m dan lebar 4,3m dan tinggi 2,8m tidak memenuhi standar ukuran
operator, ruang ganti pasien, toilet dan ruang tunggu pasien, dan
Doris Sylvanus Palangkaraya ini juga mudah dijangkau dari ruang IGD
yang dilapisi plester dan diaduk menggunakan semen dan pasir dengan
yang dianjurkan yaitu 20° C dan kelembapan 50% dimana suhu udara
81
radiasi pada ruang operator mendapatkan nilai lolos uji 0,10 µSv/h,
koridor petugas radiologi 0,10 µSv/h, dan ruang tunggu pasien 0,5 µSv/h.
Dan hasil pengukuran paparan radiasi rata - rata sebesar 0,605 µSv/h.
pekerja radiasi dan pasien yang sesuai dengan perka BAPETEN No. 4
Kontras media yang digunakan harus relatif aman bagi tubuh pasien,
dalam injeksi kontras media harus dilakukan satu kali tanpa adanya
kontras media.
harus adanya pengaturan luas lapangan penyinaran. Dalam hal ini FOV
dan faktor eksposi sesuai dengan organ yang akan dilakukan scanning.
dituangkan dalam kartu dosis dan akan disimpan oleh petugas proteksi
tenang dan pelayanan CT Scan dapat berjalan lancar. Dosis rata – rata
adalah 1.11 dan dosis minimalnya adalah 0,25. Hal ini telah sesuai
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kesimpulan :
tidak sampai 3 meter dan yang ada di Mentri Kesehatan No. 1014 tahun
Dosis rata – rata bagi radiografer dan karyawam adalah 0,87 sedangkan
dosis maksimal adalah 1.11 dan dosis minimalnya adalah 0,25. Hal ini
84
85
5.2 Saran
Banjarmasin
86
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, Z. (2004). Efek Radiasi Pengion dan Non Pengion pada Manusia. Jakarta:
Buletin ALARA
.
Bontrager, K., Lampignano, J. (2018). Textbook of Radiographic Positioning
and Related Anatomy 9th Edition (9'h ed). Phoenix: Mosby
Grover, S.B., Kumar, J., Gupta, A., and Khanna, L. (2002). Protection against
radiation hazards : Regulatory bodies, safety norms, does limits and protection
BATAN. (2005). Dasar Proteksi Radiasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Petugas Proteksi Radiasi). diakses pada 20 april
2022
88
https://Siemens-healthineers.com
https://www.alatradiologicenter.com
https://readyexpose.com
LAMPIRAN
LEMBAR BIMBINGAN KTI ( KARYA TULIS ILMIAH ) AKTEK
T.A. 2021/2022
NIM : 713001S19003
Judul Karya Tulis Ilmah : Survei ketersediaan dan standarisasi alat proteksi