Oleh :
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGUJI
PEMBIMBING
KETUA PRODI
Diketahui oleh:
Dekan,
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Judul Penelitian : Gambaran kelainan katup jantung pada pasien mitral stenosis
Menyatakan bahwa proposal ini adalah hasil karya sendiri dan bukan plagiat, apabila
di dalam proposal ini ternyata ditemukan unsur plagiat maka saya siap menerima
iii
DAFTAR ISI
iv
6. Manifestasi Klinis ....................................................................................15
7. Komplikasi................................................................................................16
8. Pemeriksaan Penunjang ...........................................................................16
9. Penatalaksanaan .....................................................................................17
B. Tinjauan Umum Tentang ..................................................................................19
1. Ekokardiografi ............................................................................................19
2. Tujuan Ekokardiografi ................................................................................21
3. Indikasi Ekokardiografi ...............................................................................22
4. Prosedur Pemeriksaan Ekokardiografi .......................................................22
5. Ekokardiografi Pada Mitral Stenosis ..........................................................23
6. Penilaian Derajat Mitral Stenosis ...............................................................24
7. Pemeriksaan Ekokardiografi pada Mitral Stenosis ...................................25
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berkembang lebih dominan dari pada Negara maju tapi mitral stenosis akan
tetap menjadi masalah serius karena merupakan bagian dari salah satu
kelainan pada katup jantung. Salah satu alat yang mendukung dalam
dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat adanya
penyempitan katup mitral. Penyebab dari mitral stenosis yang paling sering
adalah demam rematik, kemudian bisa juga disebabkan oleh sistemik lupus
dijumpai di Asia dengan prevalensi yang tinggi untuk penyakit stenosis katup
1
penyakit demam reumatik. Diperkirakan terdapat 15,6-19,6 juta penduduk
Asia tenggara pada tahun 2000 diperkirakan 117.000 orang. Angka disabilitas
Permana. 2019)
stenosis mitral, 40% kombinasi antara stenosis mitral dan regurgitasi mitral.
Kurang lebih 38% dari seluruh stenosis mitral adalah multivalvuler, 35%
dari seluruh kasus rematik adalah wanita dan interval waktu terjadinya
kerusakan katup akibat demam rematik bervariasi dari beberapa tahun sampai
kasus stenosis mitral rawat inap per tahun, pada tahun 2010-2014. (Rejeki
2
Prevalensi kejadian mitral stenosis di Amerika Serikat yaitu 0,1% dan
Permana. 2019)
secara pasti. Akan tetapi berdasarkan data pola etiologi penyakit jantung di
pertama demam reumatik akut terjadi paling sering antara umur 6 sampai 15
layanan kesehatan yang baik, dan pada beberapa keadaan infeksi kulit yang
3
Angka kejadian di negara maju 4 kali lebih rendah dibandingkan di
tidak tampak karena angka imigrasi yang cukup tinggi. Negara berkembang
stenosis lebih berat dan lebih dini (Le, 2011; Chandrashekhar et al., 2009).
A, 2005).
jantung salah satunya yaitu Stenosis Mitral. Sehingga penulis tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
4
C. Fokus Penilitian
Penelitian ini berfokus pada gambaran kelainan katup jantung pada pasien
Ruang lingkup pada penelitian ini adalah jurnal serta buku yang
E. Pengertian Judul
berada di dalam jantung yang tugasnya mengatur urutan aliran darah dari
penilaian.
5
e. Mitral Stenosis
aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada saat fase diastolic akibat
f. Ekokardiografi
2012).
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Sumber Penelitian
Data yang akan digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah data
6
bahan bacaan yang berkaitan dengan “Gambaran kelainan katup jantung
sumber yang telah ada. Data ini digunakan untuk mendukung informasi
sekunder yang dimana data sekunder itu adalah data yang diperoleh
7
5. Tringulasi Data
2007).
membuat inferensi yang dapat direplikasi (ditiru) dan sah datanya dengan
memperhatikan konteksnya.
8
G. Tujuan Penelitian
Ekokardiografi”
H. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
kesehatan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
mahasiswa baik yang sedang ingin menambah ilmu maupun yang akan
kesehatan.
b. Bagi Masyarakat
kesehatan.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Katup Jantung
arteri pulmonal dan aorta dengan cara membuka dan menutup pada saat
2009).
a. Katup Atrioventrikuler
kanan sering disebut katup trikuspidalis (tri artinya tiga) karena terdiri
yang memiliki dua buah daun katup, dan dinamai katup bikuspidalis (bi
artinya dua) atau katup mitral. Katup bikuspid atau katup mitral ini
berfungsi untuk mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel
kiri.
10
Daun-daun katup trikuspidalis memiliki nama masing-masing yaitu
b. Katup Semilunar
yang mirip bulan sabit. Terdapat dua jenis katup semilunar yaitu katup
aorta dan katup pulmonalis. Katup aorta memiliki ukuran yang lebih
besar, lebih tebal dan lebih kuat dibandingkan katup pulmonalis. Selain
itu lunulanya lebih tegas serta nodulusnya lebih tebal dan menonjol.
(Muttaqin, 2014).
11
2. Kelainan Katup Jantung
Kelainan katup jantung atau yang biasa disebut dengan penyakit katup
Katup normal adalah aliran yang searah dan aliran yg tidak terhalangi.
3. Mitral Stenosis
aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada saat fase diastolic akibat
Secara normal pembukaan katup mitral adalah selebar tiga jari (4-
6cm2 ) akan tetapi pada kasus mitral stenosis akan terjadi penyempitan
lumen yang lebarnya hanya selebar pensil. (Brunner & Suddarth, 2001).
dengan baik dan dapat menghambat aliran darah, ketika katup mitral
menyempit darah tidak dapat dengan efisien melewati jantung. Kondisi ini
12
serta akan menimbulkan gejala lainnya. (Kasron,2012).
dari proses kalsifikasi degenerative yang dialami oleh pasien usia lanjut
bayi yang lahir dengan kelainan seperti ini jarang bisa bertahan hidup lebih
13
Kombinasi dari cuspis mitral yang kaku akibat kalsifikasi, fusi
pada pembukaan katup saat fase diastolik. Akan tetapi proses ini memakan
waktu cukup lama, sebagian besar mitral stenosis dijumpai pada dekade
Pada kondisi normal tidak terdapat hambatan aliran darah dari atrium
menuju ventrikel kiri pada fase diastolik sehingga hampir tidak dijumpai
perbedaan tekanan antara kedua rongga tersebut. Akan tetapi pada keadaan
dibanding kondisi normal agar darah tetap dapat mengalir dengan jumlah
antara atrium dengan ventrikel kiri. Semakin berat derajat stenosis, maka
umumnya baru bermakna bila luas daerah katup mitral yang terbuka pada
fase diastolic kurang dari 2-2.5 cm2 (luas pada kondisi normal 4-6cm2).
14
kompensasi ini pada suatu saat akan menjadi tidak adekuat bila stenosis
makin berat sehingga aliran darah menuju ventrikel tidak cukup dan terjadi
6. Manifestasi Klinis
cepat lelah, sesak nafas bila beraktivitas (dyspnea d’effort) yang makin
lama makin terasa berat. Pada stenosis mitral yang berat, keluhan sesak
nafas dapat timbul saat tidur pada malam hari (nocturnal dyspnea), bahkan
a. Fasies mitral, yaitu bercak ungu kebiruan pada pipi yang menandakan
jelas di daerah apeks saat pasien dalam posisi left lateral decubitus,
bising sesaat sebelum bunyi jantung pertama pada pasien dengan irama
sinus.
mitral pada awal fase diastolik. Interval antara bunyi jantung kedua
15
dengan opening snap berkaitan dengan derajat keparahan stenosis,
7. Komplikasi
stroke 5 kali lebih besar, gagal jantung 3 kali lebih besar, dan kematian 2
kali lebih besar. Komplikasi stenosis mitral berupa emboli memiliki risiko
2012).
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Elektrokardiografi
pembesaran atrium kiri dan bila sudah terjadi hipertensi pulmonal dapat
16
dijumpai hipertrofi ventrikel kanan dan pembesaran atrium kanan. (
b. Foto Thorax
c. Ekokardiografi
ventrikel kiri dan kanan, derajat hipertensi pulmonal serta kelainan pada
9. Penatalaksanaan
17
akan memperkuat denyut jantung. Diuretik (Furosemid) dapat mengurangi
18
B. Tinjauan Umum Tentang
1. Ekokardiografi
(Bonita A, 2005).
2012).
19
Modalitas pemeriksaan ekokardiografi terbagi menjadi beberapa yaitu :
a. Ekokardiografi M-mode
Harmani. 2015).
20
c. Ekokardiografi Doppler
2. Tujuan Ekokardiografi
21
c. Kelainan struktur jantung seperti yang terdapat pada penyakit jantung
menyebabkan stroke.
dewasa.
3. Indikasi Ekokardiografi
b. Gagal jantung
a. Pasien akan terbaring pada satu sisi bagian tubuh atau punggung,
agar jantung lebih dekat ke dinding dada.
22
b. Seorang operator akan menaruh cairan (jelly) khusus pada bagian
atas probe dan akan meletakkan diatas wilayah dada pasien.
c. Pemeriksaan menggunakan gelombang suara Ultra-High
Frequency yang akan menggambil gambar dari jantung pasien,
pada penggunaan alat ini tidak akan menggunakan sinar-X.
d. Pergerakan (denyut) dari jantung dapat dilihat pada suatu layar
video.
e. Dalam test ini pasien tidak akan merasa sakit dan tidak mempunyai
efek samping. biasanya pemeriksaan mengambil waktu kurang
lebih 15-20 menit.
f. Gelombang suara tadi akan mengambil gambar jantung pasien
secara jelas dan ketika pemeriksaan telah selesai maka operator
tadi akan mencabut probe yang sebelumnya digunakan untuk
melihat pergerakan jantung pasien.
g. Selanjutnya dokter akan memberitahukan hasil dari pemeriksaan
tersebut.
23
Perubahan anatomi, histiologi, serta fisiologi dari katup mitral yang
meliputi seluruh dari daun katup anterior dan posterior dan satu atau kedua
24
b. Hal yang perlu diperhatikan pada metode ini adalah bahwa pada
25
Gambar 4 : Posisi Parasternal Long Axis
26
Gambar 6 : Posisi Parasternal Short Axis
27
interkostal kelima dekat garis aksila anterior. Posisi transduser pada
28
C. Relevansi Penelitian
Mitral Stenosis.
29
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Ruddi, dkk. (2018). "Anestesi Spinal Dosis Rendah Untuk Pasien Operasi
Sesar Dengan Stenosis Mitral Berat". Jurnal Anestesiologi Indonesia. Vol 10,
No. 3.
Dewi, Felicia & Pamela. (2019). "Diagnosa Demam rematik pada Anak". Jurnal
Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta Indonesia. Vol. 46, no. 11.
Syahputra, Zunaidi. (2017). "Rasio Panjang Daun Posterior dengan Daun Anterior
Katup Mitral pada Gambaran Ekokardiografi sebagai Parameter Sederhana
untuk Menentukan Derajat Keparahan Stenosis Mitral". Jurnal Kardiologi
Indonesia. Vol. 38, No. 1.
30
Komariah, (2017). Prediktor Kejadian Spontaneous Echocardiographic Contrast di
Atrium Kiri Pada Pasien Stenosis Mitral Rematik. Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Diakses pada 27 Juli 2020.
M. Iqbal Hasan, (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Penerbit Ghalia Indonesia : Jakarta
Rejeki VG dkk. 2016. Aktivitas Neurohormonal dan Remodeling Atrium Kiri Pada
Stenosis Mitral. Vol. 37, No. 1.
31