CABANG MAKASSAR
JUMRIANI
NIM. 19.03.077
2022
TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN REKAM MEDIS
CABANG MAKASSAR
JUMRIANI
NIM. 19.03.077
2022
ii
KARYA TULIS ILMIAH
CABANG MAKASSAR
JUMRIANI
NIM. 19.03.077
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 02 Agustus 2022 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing 1 Pembimbing II
Hj. Andi Annas, SKM., M.Si Ns. Muh. Zukri Malik., S.Kep., M.Kep
iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Tim Penguji:
iv
SURAT PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH
Nama : Jumriani
Nim : 1903077
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa judul Karya Tulis Ilmiah ini sebagai berikut:
CABANG MAKASSAR, Merupakan Karya Tulis Ilmiah yang kami buat sendiri dan
bukan merupakan bagian dari Karya Tulis Ilmiah orang lain. Bilamana ternyata
pernyataan ini tidak benar, kami sanggup menerima sanksi akademik yang ditetapkan
v
PRAKATA
yang telah diberikan. Tujuan disusunnya karya tulis ilmiah ini sebagai prasyarat akhir
saran yang membangun demi terselesaikannya karya tulis ilmiah ini. Tak lupa pula
1. Hj. Saenab Dasong, SKM. M.Kep Sebagai Plh. Ketua Yayasan Perawat
Panakkukang Makassar
vi
3. Syamsuddin, A.Md.PK., SKM., M.Kes, Selaku Ketua Prodi D3 Rekam Medis
4. Dr. Jusli, M.Kes., Sp.A (K) selaku Direktur RSIA Sitti Khadijah 1
melakukan penelitian.
Cabang Makassar yang telah memberikan data dan informasi yang dibutuhkan
Adinda Nurhasanah, Abang Muh. Fuad Suharto, The Bat, dan anak panti yang
penelitian ini.
vii
Dengan penuh kesadaran penulis mengakui bahwasanya karya tulis ilmiah
ini jauh dari kategori kesempurnaan tetapi semoga dapat meberikan banyak manfaat
bagi pembaca dan digunakan sebagai referensi selanjutnya. Sebab itulah penulis
Ilmiah. Akhir kata, kiranya Allah SWT. Selalu mencurahkan keberkahan pada kami
semua Aamiin.
Jumriani
viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ............................................................................................................ v
ix
BAB II TINJAUAN TEORI dan KERANGKA KONSEP ...................................... 7
1. Populasi ................................................................................................ 25
2. Sampel .................................................................................................. 25
x
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 43
A. Kesimpulan.................................................................................................. 43
B. Saran ............................................................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3 Tingkat Pengetahuan Petugas Tentang alat peminjaman rekam medis ............ 33
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
ABSTRAK
xv
ABSTRACT
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah lembaga pelayanan kesehatan yang
inap, rawat jalan dan gawat darurat. Faktor yang mempengaruhi berfungsinya
pelayanan rumah sakit adalah tercapainya tertib administrasi rumah sakit, maka
perlu sarana penunjang diantaranya adalah unit kerja rekam medis (Hidayanti,
2020).
informasi akan membuat bagian rekam medis menjadi lebih efektif dan efisien.
1
2
medis.(Hidayanti, 2020)
Finansial, Riset, Education, dan Dokumentasi. Oleh sebab itu, rumah sakit harus
yang dirancang untuk menjaga kerahasiaan isi rekam medis apabila rekam medis
tercecer dan berada ditangan pihak yang tidak bertanggung jawab. Dalam proses
pinjam meminjam untuk hak peminjaman rekam medis dan catatan peminjaman
harus dicatat dalam buku pinjam rekam medis. Berkat ditetapkannya regulasi
RSUD Haji Makassar bahwa penggunaan alat peminjaman untuk rawat inap
mengetahui lokasi rekam medis pasien dan menjadi bukti tanggung jawab bahwa
lebih patuh dalam pelaksanaan alur peminjaman sesuai dengan SPO yang ada.
alat bantu peminjaman rekam medis (Bon pinjam dan tracer) belum digunakan
sehingga masih didapatkan petugas yang salah menyisipkan rekam medis pada
MAKASSAR”.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Cabang Makassar.
2. Tujuan Khusus
rekam medis
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi institusi
b. Bagi peneliti
2. Manfaat Praktis
medis.
BAB II
A. Tinjauan Teori
2) Menurut Gemala Hatta pada (Depkes RI, 2006), Rekam Medis adalah
kelengkapannya.
pasien, riwayat kesehatan dan pengobatan yang ditulis oleh dokter yang
merawat pasien
6
b. Tujuan
7
8
keuangan dapat diambil dari isi rekam medis, maka dari itu isi
(a) Menjadi sarana interaksi dokter dan tenaga kesehatan yang andil
(d) Sebagai data yang berguna untuk keperluan analisis, penelitian dan
pasien.
a. Definisi Peminjaman
yaitu:
1) Pinjaman rutin ialah rekam medis yang dipinjam oleh dokter karena
pelayanan.
terlebih dahulu baik sebagai pasien rawat jalan, rawat inap, ruang
medis.
tracer.
11
mau dipinjam.
pengambilan berkas
11) Selagi berkas masih diluar ruang rekam medis maka perawat dan
baik
penyimpanan.
pelayanan
fisioterapi).
keluar dari rak peminjaman. Alat bantu tersebut antara lain: Formulir
medis yang keluar untuk tujuan riset dan pengajaran atas izin
direktur rumah sakit. Isi dari bon peminjaman ialah nama dan
(b) Tracer
berada dirak.
Gambar 1
Contoh Tracer
2) Standar waktu pengembalian rekam medis rawat jalan yaitu < 24 jam
mengalami pelakukan.
setiap halaman.
16
pelaporan.
Permintaan
pinjam rekam medis
Gambar
Alur Peminjaman Rekam Medis
(https://bit.ly/3a8eNGO)
18
1) Tujuan Umum
pelayanan.
2) Tujuan Khusus
kegiatan
dan efisien
petugas terkait.
19
c. Manfaat SPO
a. Definisi Pengetahuan
jalur dan rencana yang berbeda baik melalui proses pelatihan maupun
b. Tingkatan pengetahuan
1) Mengetahui (Know)
2) Memahami (Comprehension)
3) Penerapan (Application)
4) Analisis (Analysis)
suatu struktur organisasi dan masih tetap berhubungan satu sama lain.
5) Sintesis (Syntesis)
mewujudkan ide yang baru dari ide yang sudah ada sebelumnya.
6) Evaluasi (Evaluation)
faktor internal (berasal dari dalam diri individu) dan faktor eksternal
1) Faktor Internal
(a) Umur
meningkat.
2) Faktor eksternal
(a) Pendidikan
(b) Pekerjaan
selama bekerja.
(c) Pengalaman
pengetahuan seseorang.
23
(e) Minat
(f) Lingkungan
kepadanya.
rawat inap, rawat darurat dan sebagai penyedia rekam medis. Kegiatan
B. Kerangka Konsep
pengolahan rekam medis pada rumah sakit khususnya bagi rumah sakit yang
wajib menyimpan dan menjaga kerahasiaan rekam medis yang ada di ruang
Apabila salah satu dari tiga faktor tersebut tidak berjalan dengan baik
tersebut atau ada pihak lain yang menggunakan kemudian tidak bertanggung
jawab.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
1. Populasi
yang akan diteliti. Populasi yang diambil adalah semua rekam medis dan
2. Sampel
dan dapat diteliti disebut dengan sampel. Sampel pada penelitian ini adalah 2
orang perekam medis di ruang filling serta rekam medis (RJ dan RI) yang
26
27
untuk rekam medis rawat jalan dan rawat inap apa saja yang secara
sampel.
2. Prosedur Peminjaman
Kriteria Objektif
a. Sesuai
(SPO).
b. Tidak Sesuai
Operasional (SPO).
Makassar.
29
E. Analisis Data
Pada penelitian ini teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif
: 10 X 1
: 10 (100 %)
: 10 X 0
: 0 (100 %)
: 10 – 0
: 10 (100 %)
Interval (I) : R
: 10
:5
30
% = a x 100%
Dimana :
% : Presentase
Awalnya dikenal dengan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), maksud
dibangunnya rumah sakit ini agar bertambah sumber dana yang dapat
Sp.OG yang sekarang digantikan oleh dr. Jusli, M.Kes., Sp.A (K)
31
32
a. Visi
b. Misi
c. Motto
d. Tujuan
rumah sakit
Muhammadiyah Cabang Makassar dari tanggal 4-6 Juli 2022. Berikut hasil yang
a. Setiap yang meminjam rekam medis harus mengisi buku peminjaman dan
paraf)
yang dipinjamnya.
Medis
35
Kesimpulan dari tabel 4 diatas bahwa dari hasil observasi yang telah
dilakukan pada variabel pertama dari 50 rekam medis yang diteliti terdapat 13
(26%) berkas yang dipinjam sesuai dengan SPO dan 37 (74%) berkas yang
yang dituliskan pada bon peminjaman. Dari 50 rekam medis yang diteliti
serta tanggal peminjaman pada bon peminjaman dan register pasien, untuk
nama peminjam dan paraf dari 50 rekam medis yang diteliti terdapat 26%
rekam medis yang dipinjam dituliskan siapa yang meminjam dan diparaf.
36
a) Setiap yang meminjam rekam medis harus mengisi buku peminjaman dan
yang dipinjamnya.
eksternal dan menulis di buku ekspedisi untuk peminjam internal, pada buku
ekspedisi dan bon peminjaman rekam medis harus selalu tertulis tanggal
pinjaman, keperluan, nama atau bagian peminjam, paraf, serta tanggal pinjam
tersebut dipinjam untuk keperluan rawat jalan, rawat inap, analisis kualitatif,
atau analisis kuantitatif. Pada SPO rumah sakit juga tidak dituliskan bahwa
peminjaman dan untuk peminjaman internal rumah sakit dituliskan pada buku
ekspedisi, sehingga pada rumah sakit tersebut tidak mencatat jika terdapat
kesulitan mengontrol berkas yang keluar dari rak penyimpanan yang akan
Saran dari peneliti yaitu agar SPO yang ada harus direvisi kembali,
seperti harus menggunakan Tracer saat pasien dikeluarkan dari Ruang Filling
dan prosedur peminjaman rekam medis untuk keperluan eksternal rumah sakit
dengan benar. Hal tersebut karena alat peminjaman yang diterapkan belum
lama kerja petugas yang berinisial A lama kerjanya 7 tahun sejak tahun 2016,
sedangkan petugas yang berinisial MR lama kerja 5 tahun sejak tahun 2018.
yang diketahui tentang suatu objek dan aplikasi yaitu kemampuan untuk
Tapi perlu digaris bawahi masyarakat dengan pendidikan kelas bawah tidak
informal.
tingkatan tahu yaitu mengingat kembali ingatan terhadap memori yang ada
atau yang telah dipelajari sebelumnya tetapi tidak menerapkannya. Maka dari
dan menerapkan mengenai alat peminjaman rekam medis. Maka saran dari
dari 50 rekam medis yang diteliti terdapat 13 (26%) yang dipinjam sesuai SPO
disebabkan karena pada bon peminjaman hanya berkas yang ingin dilengkapi
oleh dokter atau ruangan lain yang dituliskan dan untuk berkas pasien
poliklinik dan rawat inap hanya ditulis di buku register pendaftaran tanpa
variabel bagi yang meminjam rekam medis harus bertanggung jawab atas
berkas yang dipinjam dari 50 (100%) berkas sudah sesuai dengan SPO bahwa
dipinjamnya.
sesuai dan tidak sesuai dengan SPO dapat dilihat pada tabel 5 yaitu dari 50
Rekam medis, Nama Pasien serta tanggal peminjaman pada bon peminjaman
dan register pasien, untuk Nama Peminjam dan Paraf dari 50 rekam medis
yang diteliti terdapat 26% rekam medis yang dipinjam dituliskan siapa yang
petugas kesulitan mencari rekam medis 125377 pada rak penyimpanan karena
berkas tersebut telah dipinjam untuk keperluan penelitian tetapi petugas tidak
41
untuk rawat jalan sudah sesuai yaitu ≤24 jam dan untuk rawat inap waktu
pengembalian rekam medis 3x24 jam maka tidak sesuai dengan standar, hal
rekam medis.
secara jelas sangatlah penting dalam pencatatan sebab berdampak pada lama
waktu rekam medis dicari pada saat dibutuhkan kembali untuk pelayanan.
yang meminjam dan meminjamkan rekam medis harus mengisi data dengan
benar pada buku ekspedisi agar jelas siapa yang meminjam rekam medis
dibutuhkan kembali.
Peminjaman rekam medis yaitu rekam medis keluar dari ruang filling
Keterangan.
42
pada Ruang Filling tidak memeriksa dengan baik variabel yang harus
dituliskan pada bon peminjaman jika terdapat berkas yang ingin dipinjam
saat dibutuhkan kembali. Selain itu untuk keperluan penelitian petugas tidak
mencatat berkas yang keluar dari ruangan, sehingga jika berkas tersebut
variabel pada bon peminjaman khususnya pada nama peminjam dan paraf.
Selain itu , petugas seharusnya mencatat semua rekam medis yang keluar baik
sebelumnya.
43
pada saat ditemukan masalah jelas nama dan paraf yang mengeluarkan berkas.
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
tanggal 20 Agustus 2015 tetapi belum sinkron dengan standar yang diterbitkan
13 berkas yang sesuai dengan SPO dan 37 berkas yang tidak sesuai dengan
SPO.
45
B. Saran
1. Rumah Sakit
di rumah sakit.
2. Bagi Petugas
3. Institusi Pendidikan
4. Peneliti Selanjutnya
Harapannya penelitian ini menjadi dasar agar mencoba penelitian yang lebih
Andi Ritonga, Zulham, and Alan Juli Wannara. 2020. “Faktor-Faktor Penyebab
Keterlambatan Waktu Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan Di Rumah Sakit
Umum Madani Tahun 2019.” Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan
Imelda (JIPIKI) 5(1): 85–97. http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JIPIKI.
Darsini et al. 2019. “Pengetahuan; Artikel Review.” Jurnal Keperawatan 12(1): 13.
Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggara Dan Prosedur Rekam Medis Rumah
Sakit. Jakarta.
Gunardi, Rina, and Masrudi Muchtar. 2019. Rekam Medis & Informasi Kesehatan.
Thema Publishing.
Hidayati, Meira, and Wiwit Rahmatika. 2019. “Pengaruh Peminjaman Rekam Medis
Rawat Jalan Terhadap Mutu Instalasi Rekam Medis Di UPT RSUD Lembang.”
Jurnal Infokes 3(3): 1–144. https://journal.piksi.ac.id/index.php/INFOKES.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2016. “PP Nomor 47 Tahun 2016 Tentang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.” Fasilitas Pelayanan Kesehatan (101): 1–2.
Wardani, Dyah Ayu et al. 2012. “Tinjaun Pelaksaan Prosedur Peminjaman Dokumen
Rekam Medis Di Unit Filing Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang
Boyolali Tahun 2012.” Stikes VI: 59–71.
https://www.ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/rm/article/viewFile/269/243.
L
A
M
P
I
R
A
N
KUESIONER
Petunjuk pengisian:
Identitas Petugas.
Nama :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
5. Apakah tracer hanya dijadikan sebagai alat penanda biasa (tidak memiliki
variabel?
YA TIDAK
T
6. Apakah rekam medis yang keluar dari penyimpanan langsung ditulis di buku
ekspedisi?
YA TIDAK
YA TIDAK
8. Apakah rekam medis yang tidak kembali (dalam waktu yang lama) wajib dicari?
YA TIDAK
9. Menurut anda bon peminjaman bertujuan untuk mengetahui rekam medis yang
hilang?
YA TIDAK
10. Apakah petugas tahu akibat jika tidak menggunakan alat peminjaman?
YA TIDAK
PEDOMAN LEMBAR OBSERVASI