OLEH
KELOMPOK 3
JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena atas Rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan laporan PKL (Praktik Kerja Lapangan) III yang dilaksanakan pada
tanggal 27 Juli – 7 Agustus 2015 ini di pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum
Kabupaten Tangerang dengan topik “MANAJEMEN UNIT KERJA REKAM MEDIS,
MANAJEMEN MUTU REKAM MEDIS, SERTA KLASIFIKASI DAN KODIFIKASI
PENYAKIT”.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan, dorongan
dan saran dari semua pihak. Karena itu kami sangat berterima kasih kepada semua pihak
yang telah banyak memberikan bantuan atas bimbingan, pengarahan, dan bantuan baik moril
maupun materi. Maka dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada:
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun isinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan laporan selanjutnya.
Akhir kata kami berharap agar laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat
bagi semua dan pihak yang membutuhkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
2.1.2 Mengidentifikasi SDM meliputi jabatan, tugas dan tanggung jawab .................... 06
2.3.2 Aspek Ergonomis Sarana dan Prasarana Unit Kerja RMIK .................................. 36
BAB III MANAJEMEN MUTU REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN ..... 41
ii
3.1 Quality Assurance Pelayanan Rekam Medis .................................................................. 41
3.1.3 Analisis Sasaran Mutu yang Harus dicapai Unit RMIK ........................................ 42
3.5 Standar Unit Kerja RMIK dalam Akreditasi Rumah Sakit ............................................. 49
iii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 67
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 68
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Praktik Lapangan III (Semester IV) dilaksanakan oleh setiap mahasiswa dengan
tujuan agar mahasiswa dapat mempelajari Manajemen Unit Rekam Medis di sarana
Materi Praktik Lapangan III Semester IV diatur dengan tujuan agar mahasiswa
1.2. Tujuan
permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan rekam medis berdasarkan teori yang
ada.
fungsi-fungsi manajemen :
1. Planning
2. Organizing
1
3. Actuating
4. Controlling
Rekam Medis dengan pemilihan pemecahan masalah sesuai teori yang ada.
1.3. Manfaat
Praktik kerja lapangan sangat bermanfaat bagi mahasiswa, sebab teori yang
didapat secara langsung dapat dilihat dan langsung dapat dipraktikan, sehingga
mahasiswa akan lebih mengetahui maksud dari teori yang lebih didapat dan
Praktek kerja lapangan yang dilakukan oleh para mahasiswa selain dapat
bermanfaat bagi diri sendiribermanfaat juga bagi pihak Rumah Sakit, mahasiswa
yang melakukan PKL di Rumah Sakit dapat memberikan saran serta kritik sesuai
pada masa yang akan datang di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang.
2
1.4. Ruang Lingkup Penulisan
Universitas Esa Unggul dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang yang
terletak di Jl. Jendral Ahmad Yani No. 9 Tangerang, Banten yang dilaksanakan selama 2
minggu terhitung dari tanggal 27 Juli s/d 7 Agustus 2015. Topik PKL kali ini mengenai
Manajemen Unit Rekam Medis, Manajemen Mutu Rekam Medis, serta Klasifikasi dan
Kodefikasi Penyakit.
3
BAB II
MANAJEMEN UNIT REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG
2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Unit Kerja Rekam Medis dan
Kesehatan
rumah sakit salah satu faktor yang menentukan terlaksananya manajemen yang baik
ialah sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan. Manusia
merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan dari pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh suatu organisasi kesehatan. Dalam manajemen terdapat
1. Planning (Perencanaan )
Unit Catatan Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang
telah menyusun perencanaan yang akan dilakukan di masa yang akan datang
2. Organizing (Peengorganisasian )
Kepala Sie Catatan Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum Kabupaten
4
3. Actuating (Pelaksanaan )
Kepala Sie Catatan Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum Kabupaten
4. Controling (Pengawasan )
Kepala Sie Catatan Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum Kabupaten
pekerjaan.
Medis dan Informasi Kesehatan di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang adalah
Seksi Catatan Medis dan Pelaporan. Seksi ini dibawahi oleh Bidang Pelayanan Medis
Seksi Catatan Medis dan Pelaporan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang
5
h. Staff Distribusi : 4 Orang
tanggungjawab masing-masing.
penanggungjawab, tugas pokok dan uraian tugas masing-masing SDM di unit kerja
Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut:
6
2. Staff Pendaftaran Rawat Jalan
7
3. Staff Pendaftaran Rawat Inap
8
4. Staff Pendaftaran Rawat IGD
9
5. Staff Assembling Berkas Rekam Medis
10
6. Staff Pengolah Data Sensus Harian
11
7. Staff Pengolah Data Koding dan Indeksing
12
8. Staff Pelaporan 1
13
9. Staff Pelaporan 2
14
10. Staff Pelaporan 3
15
11. Staff Pelaporan
16
12. Staff Koder INA CBG’s
17
verifikator independent ada yang tidak sesuai
12. Membuat laporan sesuai permintaan
13. Melaksanakan Tugas lain yang ditugaskan oleh atasan
18
2.2. Pengorganisasian Unit Kerja Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
1.) Struktur Organisasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang
19
2.) Syarat dan Kualifikasi masing-masing jabatan
20
1. Mampu menggunakan ICD 10
2. Mengerti mengenai terminoogi
7. Koder medis dan anatomi tubuh D3 RM
3. Mengetahui ilmu kesehatan
4. Menguasai Bahasa Inggris
1. Memahami jenis formulir dari
BRM
Assembling Rawat
2. Mampu menyusun BRM sesuai
8. Jalan dan Rawat D3 RM
dengan cepat, teliti, dan rapih
Inap
dalam penyusunan formulir
3. Dapat menganalisa BRM
1. Mengoperasikan komputer
Min. S1 Kesehatan
9. Pelaporan 2. Menggunakan buku ICD - 10
atau D3 RM
3. Menganalisa data pasien
1. Mengoperasikan komputer
2. Mengerti mengenai tata cara surat SLTA Pelatihan
11. Korespodensi
menyurat Kearsipan
3. Terampil dalam hal pembukuan
berdasarkan shift.
21
Seksi Catatan Medis dan Pelaporan dipimpin oleh seorang kepala seksi
yang dibantu oleh beberapa orang staff sebagai berikut :
a. Staff Pelaporan : 5 Orang
22
Fungsi Staff Catatan Medis dan Pelaporan:
- Melakukan pendaftaran untuk rawat jala, rawat inap dan IGD
- Mengantarkan BRM ke poliklinik
- Memeriksa kelengkapan rekam medis
- Melakukan assembling
- Membuat koding dan indeksing
- Membuat laporan
- Menyimpan kembali berkas ke rak penyimpanan
Pendaftaran Poliklinik:
Berlaku shift (07.00-14.00 WIB ; 14.00 - 21.00 WIB ; 21.00 - 07.00 WIB)
Berlaku shift (07.00-14.00 WIB ; 14.00 - 21.00 WIB ; 21.00 - 07.00 WIB)
23
2.2.3. Mengetahui hubungan koordinasi dengan unit kerja terkait.
Unit yang terkait dengan unit rekam medis diantaranya adalah Unit Rawat
Jalan, Unit Rawat Inap dan Unit Gawat Darurat. Adapun penjelasan lebih lengkap
mengenai hubungan koordinasi antara unit Rekam Medis dengan unit terkait yang
berada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut:
1.) Pada pendaftaran pasien rawat jalan, adapun unit terkait diantaranya:
- Bagian Keuangan
Adapun hubungan koordinasi dengan unit kerja yang terkait adalah pada
2.) Pada pendaftaran pasien rawat inap, adapun unit yang terkait diantaranya:
- Bagian Keuangan
Adapun hubungan koordinasi dengan unit kerja yang terkait adalah pada
24
itu melakukan assembling, koding, indexing dan filing. Dan hubungan
3.) Pada pendaftaran pasien Gawat Darurat, adapun unit terkait diantaranya:
- Bagian Keuangan
Adapun hubungan koordinasi dengan unit kerja yang terkait adalah pada
apabila ada suatu kejadian seperti adanya ketidak terbacanya atau kesalahan
antara hasil diagnosa dengan anamnesa, maka petugas rekam medis akan
diperbaiki.
4.) Pada pengelolahan data koding dan indeksing, adapun unit terkait diantaranya:
25
- Instalasi Kebidanan dan Kandungan
Adapun hubungan koordinasi dengan unit kerja yang terkait adalah pada
ICD-9 sesuai dengan diagnosa dan tindakan yang ditulis oleh dokter yang
penyusunan isi rekam medis dari instalasi terkait yang dirakit dan disusun
6.) Pada pengelolahan data sensus harian rawat inap, adapun unit terkait
diantaranya:
26
- Instalasi Khusus Wijaya Kusuma
pasien maka petugas rekam medis dapat melihat ke sensus harian pada
instalasi terkait.
7.) Pada retensi berkas rekam medis, adapun unit terkait diantaranya:
menetapkan berkas rekam medis tahun berapa yang akan di retensi, dan
rekam medis ada keterkaitan dengan bidang pelayanan antara lain wadir
pelayanan harus mengetahui jadwal retensi dan berkas rekam medis apa
8.) Pada penyimpanan berkas rekam medis, adapun unit terkait diantaranya:
Adapun hubungan koordinasi dengan unit kerja yang terkait adalah setiap
berkas yang berasal dari instalasi terkait akan dikembalikan ke unit rekam
medis dan disimpan pada unit rekam medis sesuai dengan sistem
27
9.) Pada peminjaman berkas rekam medis oleh unit lain, adapun unit terkait
diantaranya:
- Penelitian
- Kepolisian
Adapun hubungan koordinasi dengan unit kerja yang terkait adalah pada
saat peminjaman berkas rekam medis maka petugas rekam medis harus
mencatat nama identitas peminjam, jam peminjaman, dan harus dengan izin
kepala Rekam Medis. Kecuali untuk rawat jalan tidak harus dengan izin
kepala rekam medis karena untuk kepeluan pasien kontrol, dan keperluan
untuk kepolisian harus disertai dengan surat kuasa dari pihak kepolisian.
10.) Pada distribusi berkas rekam medis, adapun unit terkait diantaranya:
terkait.
28
2.2.4. Mengidentifikasi pelaksanaan penyusunan renstra unit kerja Rekam
menentukan arah dan pembangunan kesehatan untuk mendapatkan tujuan yang akan
dicapai dalam beberapa tahun kedepan yang di jabarkan dalam program dan kegiatan
Strategi dan kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum
sebagai berikut :
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas ruang perawatan bedah, luka bakar, stroke,
Unit Catatan Medis dan Pelaporan memberikan data-data serta analisa yang
diperlukan yang berkaitan dengan Rencana Strategi Rumah Sakit Umum Kabupaten
Tangerang seperti laporan rawat jalan, meliputi jumlah pemerikasaan pasien, jumlah
kunjungan pasien, jumlah pemberian tindakan kepada pasien dan laporan rawat inap,
meliputi laporan dari BOR, ALOS, LOS, TOI, BTO, GDR, dan NDR.
2929
Dalam Unit Catatan Medis dan Pelaporan di Rumah Sakit Umum Kabupaten
Tangerang belum mempunyai rencana strategi khusus yang ada hanya perencanaan
kerja tahunan Unit Catatan Medis dan Pelaporan atau yang biasanya disebut dengan
Plan Of Action (POA). Adapun perencanaan kerja tahunan di unit kerja Catatan
Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang antara lain:
30
2.2.5. Penilaian kinerja unit kerja Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Tangerang dilakukan setiap triwulan sekali dan akan di akumulasi pada setiap akhir
tahun dengan melihat kelayakan dari tiap SDM di Unit Catatan Medis dan Pelaporan.
Penilaian kinerja tersebut akan dilaporkan kepada bagian wadir pelayanan Rumah
Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Adapun unsur yang di nilai dan penilaian
capaian sasaran kerja di Unit Catatan Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum
a.) Unsur yang di nilai terdiri dari sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja pegawai:
2. Perilaku Kerja dengan bobot 40% yang dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
- Orientasi pelayanan
- Integritas
- Komitmen
- Kerjasama
- Kepemimpinan
4. Mengantar berkas rekam medis ke setiap poli-poli pasien yang ingin kontrol
setelah di rawat
7. Mengmbil berkas rekam medis yang dibutuhkan untuk klaim dan penelitian
31
2.3. Perencanaan Fasilitas Unit Kerja Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
2.3.1. Mengidentifikasi sarana dan prasarana unit kerja Rekam Medis dan
Infomasi Kesehatan.
Sarana dan Prasarana Unit Kerja Rekam Medis (UKRM) dalam suatu Rumah
Sakit harus sesuai dengan standar kriteria Unit Kerja Rekam Medis yang telah
ditetapkan dengan memperhatikan lokasi unit kerja Rekam Medis, luas unit kerja
Lokasi unit seksi Catatan Medis dan Pelaporan pada Rumah Sakit Umum
dengan unit pendaftaran rawat jalan dan dilantai 2 dimana bersebelahan dengan unit
kerja rekam medis lainnya seperti, assembling, koding, indeksing, analisis dan
pelaporan. Pada lokasi penyimpanan berkas RM lantai 1 dan lantai 2 terdapat sebuah
tangga langsung yang berada didalam lokasi penyimpanan lantai 1 yang langsung
rekam medis.
Luas unit kerja rekam medis pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang
telah sesuai dengan standar, dimana Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang
memiliki tempat kerja yang cukup luas yang mempermudahkan semua staff mampu
32
Ruang unit kerja rekam medis pada Rumah Sakit Umum Kabupaten
Tangerang telah sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan alur
penyelenggaran rekam medis. Dilihat dari tata ruang Rumah Sakit Umum
pekerjaannya dimana suhu ruangan nyaman, penerangan yang optimal serta tata
meja menghadap kearah yang tepat sesuai alur penyelenggaran rekam medis.
1.) Pada Ruang Instalasi Gawat Darurat terdapat sarana dan prasarana diantaranya:
1. AC 1 Unit
4. Kursi 2 Unit
8. Komputer 2 Unit
9. Printer 2 Unit
33
2.) Pada Pendafataran Lantai 1 terdapat sarana dan prasarana diantaranya:
3.) Pada Ruang Kantor Unit Catatan Medis dan Pelaporan Lantai 2 terdapat sarana
34
13. Rak 1 sisi 9 Unit
14. Kipas 2 Unit
4.) Pada Ruang Pelaporan Lantai 2 terdapat sarana dan prasarana diantaranya:
5.) Pada Ruang Kepala Seksi Catatan Medis dan Pelaporan terdapat sarana dan
prasarana diantaranya:
35
2.3.2. Memperhatikan aspek ergonomis sarana dan prasarana unit Rekam
Aspek ergonomis sarana dan prasarana unit kerja Catatan Medis dan Pelaporan
untuk mempermudah tata kerja dalam mencapai efisiensi dan efektifitas kerja.
Ergonomi juga berpengaruh terhadap kelelahan kerja yaitu jika sikap dan cara kerja
seseorang, contohnya posisi duduk saat kerja didukung dengan peralatan dan tata
letak yang dirancang secara ergonomik maka akan lebih nyaman untuk melakukan
suatu pekerjaan dan dapat meningkatkan produktifitas kerja. Ergonomi juga dapat
efisiensi kerja.
1. Prinsip Ergonomi
a) Sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran
menjalankan mesin
b) Sikap duduk yang baik adalah sikap duduk yang tegak dengan diselingi
Tinggi dataran duduk dapat diatur dengan papan kaki agar sesuai
36
Tinggi meja merupakan ukuran dasar sesuai dengan ukuran ukuran
kerja diatas
d) Kemampuan seorang bekerja seharinya adalah 8-10 jam, lebih dari itu
dalam sikap duduk akan mengurangi kelelahan pada kaki, terhindar dari
Desain kursi pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang telah didesain
penyimpanan bahan agar gerakan tidak terganggu. Meja kerja paling ideal
yaitu meja kerja yang dapat disetel menurut tinggi tenaga kerja yang
bersangkutan. Apabila tinggi meja kerja tidak dapat disetel, maka tinggi meja
37
Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang telah memenuhi syarat
semua perlengkapan serta peralatan kerja para petugas. Desain meja juga
pekerjaannya. Desain meja yang ada diunit kerja Rekam Medis Rumah Sakit
dengan kebutuhan para petugas. Penataan meja kerja di unit kerja Rekam
Medis Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang juga sesuai dengan urutan
kerja dari unit rekam medis sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu
Sakit Umum Kabupaten Tangerang loket pendaftaran terbuat dari kayu rata
serta bagian tepinya tidak lancip sehingga bagian ujungnya tidak tajam.
optimum meja loket pendaftaran adalah di bawah tinggi siku petugas loket
pembayaran.
38
3. Perancangan Manajemen Ruang Filing
berkas Rekam Medis pasien, sedangkan filing adalah kegiatan penataan berkas di
Volume rak
Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang menggunakan rak dua sisi (rak
terbuka) untuk penyimpanan berkas rekam medis pasien. Pada Rumah Sakit
Umum Kabupaten Tangerang Berkas Rekam Medis disimpan dalam Rak Besi
menyimpan dan mengambil Berkas Rekam Medis. Jarak antara baris rak
rak.
File Expansion
39
Pada sistem penomoran dan pengarsipan unit, perlu tersedia daerah kosong
Pada sistem pengarsipan serial unit yang mengambil catatan medis lama ke
dipindahkan. Hal ini akan mudah terjadi kalau tingkat readmission tinggi.
Sistem penomoran dan pengarsipan serial jumlah rak akan konstan dan
perluasan hanya terjadi pada satu arah pada saat diterbitkannya nomor baru untuk
Sarana dan prasarana unit Rekam Medis Rumah Sakit Kabupaten Tangerang
Kelayakan
No Aspek Ergonomis Keterangan
Baik Kurang
Suhu ruangan kurang
1 Suhu Ruangan V
memadai.
Tata letak ruangan kurang
2 Tata Letak Ruangan V
memadai.
Pencahayaan dalam
3 Pencahayaan Ruangan V
ruangan sangat baik.
Cukup lengkap masing –
masing pegawai
4 ATK V
mempunyai alat tulis
sesuai.
Cukup masing-masing
5 Meja,Kursi dll V pegawai mempunyai meja
dan kursi sendiri.
Kurang mencukupi
6 Roll O Pack V
banyaknya berkas RM.
40
BAB III
MANAJEMEN MUTU REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
Kesehatan
dipenuhi didalam pembuatan produk dari mulai proses awal hingga akhir sehingga
didapatkan output produk dengan kualitas yang terjamin. Rumah sakit sebagai unit
bermutu sesuai dengan standar untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Sasaran mutu unit kerja Catatan Medis dan Pelaporan pada Rumah Sakit Umum
Kabupaten Tangerang antara lain adalah kelengkapan isi rekam medis (KLCM) dan
penambahan kualitas tenaga medis yang ahli dalam bidang rekam medis dan
informasi kesehatan.
3.1.2. Mengidentifikasi metode penetapan sasaran mutu unit Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan
Metode penetapan sasaran mutu unit rekam medis di Rumah Sakit Umum
berjalan dengan baik sehingga pekerjaan yang mereka kerjakan dapat terselesaikan
41
Metode Quality Assurance
mutu.
Evaluasi proses
Mengelola mutu
3.1.3. Menganalisis sasaran mutu yang harus dicapai unit Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan
Dalam menganalisis sasaran mutu yang harus dicapai oleh rekam medis terdapat
dua sasaran mutu yaitu sasaran mutu kuantitatif dan kualitatif. Sasaran kualitatif
berkaitan dengan pengisian rekam medis yang berkaitan dengan ke konsistenan dan
isinya merupakan bukti rekam medis tersebut akurat dan lengkap. Sasaran kuantitatif
berkaitan dengan bagian tertentu dari isi rekam medis dengan maksud menemukan
kekurangan khusus yang berkaitan dengan pencatatan rekam medis. Sasaran mutu
yang harus dicapai di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang yaitu Kelengkapan
Isi Rekam Medis (KLCM). Di Unit Catatan Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum
Kabupaten Tangerang sasaran mutu kualitatif belum berjalan, namun di Unit Catatan
Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang telah menjalankan
42
3.2. Konsep Manajemen Resiko di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
manajemen resiko.
Adapun identifikasi mengenai resiko di unit kerja rekam medis di Rumah Sakit
No. Sub Unit / Fungsi Uraian Resiko Uraian Penyebab Uraian Dampak
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Melayani pendaftaran Kesalahan input 1. Tingkat kebisingan Pasien mendapatkan
pasien baru yang akan data identitas pasien ruangan tinggi rekam medis
berobat ke poliklinik 2. Informasi pasien tertukar
tidak jelas
3. Tidak semua
pasien membawa
kartu identitas
2 Melayani pendaftaran Antrian pasien 1. Sistem SIMRS 1. Pasien
pasien lama yang akan panjang eror terlambat
berobat ke poliklinik 2. Pasien tidak mendapatkan
membawa kartu pelayanan
berobat 2. Pasien marah-
3. Petugas tidak marah
disiplin waktu
4. Jumlah petugas
pendaftaran
kurang
3 Petugas assembling Petugas terluka Penggunaan banyak Jari petugas terluka
rekam medis pada saat menyusun streples diberkas rekam terkena streples
menyusun/merakit formulir RM medis (luka tusuk/ infeksi)
berkas rekam medis
yang sudah kembali
kebagian rekam medis
4 Petugas runner Proses 1. Kurang teliti Waktu tunggu
mendistribusikan berkas pendistribusian dalam melihat pasien memanjang
43
rekam medis sesuai salah tempat tujuan klinik tujuan
dengan klinik tujuan klinik 2. Proses
pendistribusian
masih manual
5 Petugas pencarian Terjadi kesalahan 1. Petugas kurang 1. Rekam medis
rekam medis melayani pada saat teliti dalam pasien tertukar
permintaan berkas pengambilan rekam pengambilan 2. Dokter klinik
rekam medis pasien medis pasien lama berkas rekam marah-marah
lama medis
2. Penulisan nomor
rekam medis
masih manual
6 Petugas pencarian Petugas terjatuh 1. Kurangnya jumlah Kesakitan dan
rekam medis melayani pada saat tangga disabilitas
permintaan berkas mengambil berkas 2. Petugas kurang
rekam medis pasien rekam medis dirak hati-hati
lama teratas
7 Petugas penyimpanan Berkas rekam 1. Kesalahan dalam Riwayat rekam
rekam medis melakukan medis hilang (tidak penjajaran berkas medis pasien tidak
penjajaran rekam medis ditemukan) rekam medis dapat diketahui
2. Tidak adanya
tracer/petunjuk
8 Petugas koder Terjadi kesalahan 1. Ketidak telitian Kode diagnosa dan
melakukan pengkodean dalam penentuan petugas kode prosedur tidak
berkas rekam medis kode diagnosa dan 2. Ketidak mampuan tepat
pasien menggunakan kode prosedur petugas dalam
ICD 10 dan kode pengkodean
prosedur ICD 9 CM
9 Petugas sensus harian Terjadi kesalahan 1. Kurang teliti Laporan statistic
mengolah data sensus dalam rekapitulasi petugas rumah sakit tidak
harian dari ruang rawat sensus 2. Laporan dari akurat
inap ruangan telat
3. Kompetensi dan
44
kualifikasi petugas
tidak sesuai
10 Petugas pelaporan Terjadi kesalahan 1. Petugas tidak Laporan internal
internal melakukan dalam pelaporan disiplin kepada manajemen
pengolahan data dan internal 2. Petugas tidak teliti tidak akurat
pelaporan internalrumah 3. Terlambatnya
sakit laporan dari unit
lain
11 Petugas pelaporan Terjadi kesalahan 1. Petugas tidak Laporan eksternal
eksternal melakukan dalam laporan disiplin kepada manajemen
pengolahan data dan eksternal 2. Petugas tidak teliti tidak akurat
pelaporan internal 3. Terlambatnya
rumah sakit laporan dari unit
lain
12 Kepala seksi catatan Kinerja rekam 3. Perencanaan yang Pelayanan rekam
medik dan pelaporan medis kurang baik kurang baik medis khususnya
merencanakan, 3. Kurangnya dan pelayanan
melaksanakan kemampuan rumah sakit secara
pembinaan dan manajerial umum mejadi
koordinasi serta 3. Struktur organisasi kurang baik
pengawasan, yang kurang tepat
pengendalian kegiatan
rekam medis
45
3.3. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Kegiatan
Presentase Capaian
Indikator
Realisasi
Target
SPM
Uraian Kinerja Kegiatan Satuan
(IKK)
Medis
peayanan
Output
- Kelengkapan Informent
46
3.4. Akreditasi Rumah Sakit (KARS 2012)
Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang merupakan rumah sakit milik Pemda
Kabupaten Tangerang yang berlokasi di tengah pusat Kota Tangerang, dengan type RS
Layanan Umum Daerah (PKK-BLUD) status BLUD Penuh sejak tahun 2008, memiliki
27 Jenis Spesialisasi dan 7 Sub Spesialisasi dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 484
TT. Pada tahun 2012 Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang memperoleh
tentang Rumah Sakit yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu
Rawat Jalan
o Lantai 1
Penyakit Dalam
Paru
Bedah Syaraf
Syaraf
Jantung
Rehabilitasi Medik
o Lantai 2
Bedah Umum
47
Bedah Orthopedi
Bedah Anak
Bedah Digestif
Bedah Vaskuler
Bedah Onkologi
Bedah Plastik
Bedah Urologi
Bedah Mulut
o Lantai 3
Jiwa
Kesehatan Anak
Mata
THT
Psikologi
Konsultasi Gizi
Medical Checkup
Hemodialisa
Thalassaemia
48
Isolasi Pasien Flu Burung
Klinik Bougenville
Laboratorium
Radiologi
Farmasi
CT-Scan
Cathlab
PA
USG
EEG
EKG
Treadmill
Spirometri, dll
Ambulance
3.5. Standar unit kerja Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dalam akreditasi
rumah sakit
standar akreditasi pelayanan rekam medis yang sesuai dalam Rumah Sakit Umum
Rumah sakit harus menyelenggarakan rekam medis yang merupakan bukti tentang
49
Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang telah menyelenggarakan rekam medis
Ada pernyataan tertulis yang memuat tujuan yang menggambarkan peranan unit
Ada bagan organisasi, di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang terdapat Struktur
manajemen.
Ada uraian kerja dan kewajiban secara tertulis, di Rumah Sakit Umum Kabupaten
Tangerang terdapat Standar Operasonal Prosedure (SOP) agar petugas Rekam Medis
Ada komite rekam medis yang di tunjuk bertanggung jawab kepada pimpinan Rumah
Sakit. Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang terdapat komite medis yang
Ada susunan Komite rekam medis yang di tentukan oleh pimpinan Rumah Sakit yang
pemimpin Rumah Sakit, dan menghadiri rapat. Di Rumah Sakit Umum Kabupaten
Tangerang terdapat susuanan Komite Rekam Medis sehingga melakukan tugas yang
Ada pengelola rekam medis yang membuat informasi statistic yang diteruskan kepada
unit lain. di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang terdapat pengelola rekam
50
Ada kepala unit rekam medis yang bertanggungjawab atas pengelolaan sumber daya.
di RS Umum Kabupaten Tangerang terdapat kepala unit rekam medis atau disebut
Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang terdapat S2P1 yaitu adanya Unit Kerja
Unit rekam medis di lengkapi dengan pimpinan, staff, dan fasilitas yang cukup, untuk
Di Catatan Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang sudah
sesuai dengan S3P1 yaitu tersedianya jumlah staf RM, kepala Catatan Medis dan
Pelaporan harus minimal D3 Rekam Medis atau S1 Kesehatan dengan Pelatihan RM dasar
dan lanjutan.
Lokasi unit rekam medis memungkinkan pengembalian dan distribusi rekam medis
dengan lancar.
Ruangan rekam medis yang cukup menjamin bahwa rekam medis aktif atau non aktif
tersedianya Ruang dan Fasilitas kerja. Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang
memiliki Lokasi yang tepat dan memudahkan dalam proses pendistribusian ke poliklinik
51
atau unit terkait lainnya, ruang kerja staff rekam medis terbagi atas lantai 1 dan Lantai 2,
ruang penyimpanan bekas rekam medis terbagi 2 terpisah atau secara Desentralisasi.
Harus ada kebijakan dan prosedur yang tertulis yang mencerminkan pengelolaan unit
rekam medis menjadi acuan bagi staff rekam medis yang bertugas.
Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang sudah memenuhi S5P1 yaitu sistem
Identifikasi Pasien, S5P2 yaitu Informend Consent, S5P3 yaitu RM harus diisi dengan
jelas benar lengkap dan tepat waktu. Dan terdapat Standar Operasinal Prosedure (SOP),
yang merupakan acuan atau pedoman dalam melaksanaan tugas secara rutin sehingga
Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang sudah memenuhi S6P1 yaitu program
hanya beberapa staff Unit Catatan Medis dan Pelaporanyang memiliki sertifikat atau ijasah
Rekam Medis. Maka perlu adanya penambahan SDM yang sesuai dengan kompetensi dan
1. Pelayanan rekam medis merupakan bagian dari program pengendali mutu rumah sakit
52
2. Pelayanan rekam medis dipantau dan dinilai secara terus menerus
4. Dokumentasi yang tepat mengenai kegiatan disimpan dan kerahasiaan pasien staf
pengendalian mutu atau Total Quality Manajement (TQM) yang merupakan proses
Kesehatan
Analisis kuantitatif adalah telah/review bagian tertentu dari isi rekam medis
rekam medis. Jadi analisis kuantitatif dapat disebut juga sebagai analisis
ketidaklengkapan baik dari segi formulir yang harus ada maupun dari segi
kelengkapan pengisian semua item pertanyaan yang ada pada formulir sesuai dengan
medis secara kuantitatif dilakukan setiap triwulan sekali. Tenaga rekam medis yang
menemukan bagian yang tidak lengkap ataupun belum tepat pengisiannya) tentang:
53
a. Jenis formulir yang digunakan
1. Menentukan sekiranya ada kekurangan agar dapat dikoreksi dengan segera pada
saat pasien masih dirawat, dan item kekurangan belum terlupakan, untuk
menjamin efektifitas kegunaan isi rekam medis di kemudian hari. Yang dimaksud
2. Untuk mengidentifikasi bagian yang tidak lengkap yang dengan mudah dapat
dikoreksi dengan adanya suatu prosedur sehingga rekam medis menjadi lebih
lengkap dan dapat dipakai untuk pelayanan pada pasien, melindungi dari kasus
Kesehatan
Analisis Kualitatif adalah suatu review pengisian rekam medis yang berkaitan
tentang kekonsistenan dan isinya merupakan bukti rekam medis tersebut akurat dan
54
b. Merupakan aktifitas dari risk management
c. Membantu dalam memberikan kode penyakit dan tindakan yang lebih spesifik
yang sangat penting untuk penelitian medis, studi administrasi dan untuk
penagihan
baik.
Pada unit Catatan Medis dan Pelaporan di Rumah Sakit Umum Kabupaten
berikut :
55
1.) Memeriksa identifikasi pasien pada setiap lembar RM
Setiap lembar RM harus ada identitas pasien (No. RM, Nama, tanggal lahir) bila
ada lembaran rekam medis yang tanpa identitas harus di review untuk
Pada komponen ini akan memeriksa laporan-laporan dari kegiatan pelayanan yang
lab.
Dalam laporan tersebut pencatatan tanggal dan jam pencatatan menjadi penting
karena ada kaitannya dengan peraturan seperti lembar riwayat pasien dan
Bila pasien yang dirawat tidak dikunjungi oleh dokter pada hari tertentu maka
tidak ada catatan perkembangan yang ditulis oleh dokter pada hari tersebut.
Berarti tidak boleh diminta dokter tersebut membuatnya pada hari berikutnya.
berupa tanda tangan, nama jelas termasuk cap/stempel atau kode seseorang untuk
56
kompeterisasi, dalam penulisan nama jelas harus ada title/gelar profesional
(Dokter, perawat)
Dalam autentifikasi tidak boleh ditanda tangani oleh orang lain selain dari
penulisnya, kecuali bila ditulis oleh dokter jaga atau mahasiswa maka ada tanda
tangan sipenulis di tambah countersign oleh supervisor dan ditulis telah direview
dan dilaksanakan atas intruksi dari siapa atau telah diperiksa oleh siapa atau
Pemeriksaan pada pencatatan yang tidak lengkap dan tidak dapat dibaca, sehingga
Memeriksa baris perbaris dan bila ada barisan yang kosong digaris agar tidak diisi
belakangan.
Bila ada yang salah pencatatan, maka bagian yang salah digaris dan dicatatan
tersebut salah.
57
3.6.4. Menyajikan hasil analisa kuantitatif
Kelengkapan
No. Kriterian Analisis
Jumlah Presentase
IDENTITAS PASIEN
1. Nama 9 90 %
2. Nomor Rekam Medis 9 90 %
3. Tanggal Lahir 9 90 %
4. Jenis Kelamin 9 90 %
KELENGKAPAN LAPORAN/FORM YANG PENTING
1. Catatan Perawat 10 100 %
2. Catatan Dokter 10 100 %
3. Informed Consent 9 90 %
4. Catatan Pemberian Obat 10 100 %
5. Resume Medis 10 100 %
AUTENTIFIKASI PENULIS
1. Nama Dokter 10 100 %
2. Tanda Tangan Dokter 10 100 %
3. Nama Perawat 9 90 %
4. Tanda Tangan Perawat 10 100 %
CATATAN YANG BAIK
1. Tidak Ada Coretan 5 50 %
2. Tidak Ada Tippex 10 100 %
3. Tidak Ada Bagian Kosong 7 70 %
AVERAGE 9,1 91 %
Berdasarkan analisa kuantitatif terhadap 10 berkas rekam medis yang ada pada bulan
Agustus 2015 maka diperoleh kelengkapan rekam medis sebesar 91%. Secara keseluruhan
analisis kuantitatif sudah baik, tetapi alangkah lebih baiknya jika semua formulir diisi
58
BAB IV
KLASIFIKASI DAN KODEFIKASI PENYAKIT, MASALAH-MASALAH YANG
BERKAITAN DENGAN KESEHATAN DAN TINDAKAN MEDIS (KKPMT)
Aturan dan tata cara klasifikasi, kodefikasi (general koding), serta kodefikasi tindakan
medis dan masalah-masalah di unit Catatan Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum
Kabupaten Tangerang meliputi berkas rekam medis dari instalasi-instalasi yang berada di
ICD -10 dan ICOPIM dilihat dari resume medis pasien, setelah itu berkas rekam medisnya di
input ke suatu aplikasi untuk membuat laporan 10 penyakit terbanyak di Rumah Sakit Umum
59
4.1. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu
organisme berbeda antara pria dan wanita. Sistem reproduksi pria antara lain vas
Sementara sistem reproduksi wanita antara lain ovarium, tuba falopii, uterus, mons
pubis, vagina, labia mayora dan labia minora. Berikut contoh penyakit sistem
reproduksi:
60
4.1.2. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
Proses kehamilandan persalinan adalah proses yang fisiologis dialammi oleh hampir
semua wanita begitu pula masa nifas. Dalam masa nifas ini tidak sedikit ibu yang
mengalami problem kesehatan seperti nyeri, bengkak pada kaki, ketidak mampuan
menyusui, dan nutrisi. Berikut beberapa contoh masalah terkait kehamilan, persalinan,
dan nifas:
Masa perinatal yakni masa antara 28 minggu dalam kandung sampai 77 hari setelah
kelahiran yang merupakan masa dalam proses tumbuh kembang anak khususnya
kembang otak. Berikut beberapa contoh masalah terkait kondisi periode perinatal:
61
4.2. Kelainan kongenital, Malformasi, Deformitas, Abnormalitas, Kromosom.
yang dijumpai sejak bayi lahir. Malformasi adalah suatu kelainan yang
disebabkan oleh kegagalan atau ketidaksempurnaan dari satu atau lebih proses
didalam setiap sel makhluk hidup. Berikut beberapa contoh masalah malformasi
62
BAB V
PERMASALAHAN
Dari hasil praktek kerja lapangan III di Unit Catatan Medis dan Pelaporan di Rumah Sakit
Umum Kabupaten Tangerang terdapat beberapa permasalahan yang terkait, berikut adalah
beberapa permasalahan yang timbul dan saran yang diberikan oleh penulis, antara lain:
Permasalahan : Pada Unit Catatan Medis dan Pelaporan di Rumah Sakit Umum
Tangerang.
Permasalahan : Pada Unit Catatan Medis dan Pelaporan di Rumah Sakit Umum
63
panggil antrian tersebut agar memperlancar proses kegiatan
64
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil praktek kerja lapangan di Unit Catatan Medis dan Pelaporan di Rumah
1. Peran dan Fungsi Manajemen Rekam Medis / MIK dalam menerapkan fungsi-
fungsi manajemen :
a) Planning (Perencanaan)
Unit Catatan Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang
telah menyusun perencanaan yang akan dilakukan di masa yang akan datang
b) Organizing (Pengorganisasian)
Kepala Sie Catatan Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum Kabupaten
c) Actuating (Pelaksanaan)
Kepala Sie Catatan Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum Kabupaten
d) Controling (Pengawasan)
Kepala Sie Catatan Medis dan Pelaporan Rumah Sakit Umum Kabupaten
65
dan untuk melakukan evaluasi apabila terjadi kesalahan dalam melakukan
pekerjaan.
2. Pengorganisasian di unit Catatan Medis dan Pelaporan pada Rumah Sakit Umum
Kabupaten Tangerang sudah sesuai dengan struktur yang tersedia dan telah
pembagian staff dan fungsi serta melakukan pengaturan pekerjaan sesuai dengan
3. Sasaran mutu unit kerja Catatan Medis dan Pelaporan pada Rumah Sakit Umum
Kabupaten Tangerang antara lain adalah kelengkapan isi rekam medis (KLCM)
dan penambahan kualitas tenaga medis yang ahli dalam bidang rekam medis dan
informasi kesehatan.
4. Penilaian kinerja unit Catatan Medis dan Pelaporan di ukur berdasarkan sasaran
kerja pegawai dengan bobot penilaian sebesar 60% dan perilaku kerja dengan
bobot penilaian sebesar 40%, penilaian dilakukan setiap triwulan sekali dan akan
bidang pelayanan dengan type Rumah Sakit kelas B Pendidikan sejak tahun 2008
yang memiliki 27 jenis spesialis dan 7 sub spesialisasi serta kapasitas tempat tidur
6. Terdapat tata cara koding pada unit Catatan Medis dan Pelaporan di Rumah Sakit
menggunakan ICD -10 dan ICOPIM dilihat dari resume medis pasien, setelah itu
membuat laporan RL 4.
66
DAFTAR PUSTAKA
Drs. H. Syaifuddin, B.Ac; 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat : Jakarta
Markum, A H.1991. “Ilmu Kesehatan”. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI
Rusepno Hassan; 2005., masa perinatal; 1036
Sulistyawati A; Buku ajar asuhan kebidanan pada ibu nifas; 1
Wiknjosastro, Hanifa., 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
67
LAMPIRAN BERISI LAPORAN HARIAN, DAFTAR HADIR PRAKTIK,
DOKUMENTASI UNIT CATATAN MEDIS DAN PELAPORAN RSU KABUPATEN
TANGERANG, LAMPIRAN LAIN YANG TERKAIT DALAM LAPORAN
68
SEJARAH RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG
Pada mulanya, Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang didirikan tahun 1928
dengan menempati sebuah ruangan BUI (penjara) yang sekarang menjadi lokasi Masjid
Agung Al- Ittihad dengan kapasitas perawatan 12 tempat tidur. Pada tahun 1932 pindah ke
gedung bekas Bank di Jl. Daan Mogot No. 3 dengan kapasitas 40 tempat tidur. Tahun 1946
dievakuasi ke Balaraja. Tahun 1950 setelah penyerahan Kedaulatan RI, Rumah Sakit Umum
Kabupaten Tangerang kembali ke Jl. Daan Mogot Tangerang bergabung dengan rumah sakit
Tahun 1959 mulai direncanakan membangun sebuah Rumah Sakit baru dilokasi
sekarang di Jl. Ahmad Yani No. 9 Tangerang, bersebelahan dengan gedung Sekolah Djuru
Rawat (SDK) Kementerian Kesehatan. Permulaan pada tahun 1964 Menteri Kesehatan Prof.
Tanggal 5 Mei 1964 Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang yang di pimpin oleh
Dr. Willy Ranti pindah dari Jl. Daan Mogot ke tempat baru di Jl. Ahmad Yani No. 9 dan
menggunakan gedung bekas SDK sebagai perawatan dengan 46 tempat tidur, sedangkan
gedung kantor yang baru untuk tata usaha, poliklinik umum dan bedah, apotik serta
laboratorium.
Pada tanggal 22 September 1986 telah dijalin kerjasama antara Pemda Tangerang
pendidikan.
Umum Kabupaten Tangerang dengan PERINGKAT BIRU dengan tema program penilaian
perangkat kerja pemerintah dalam pengelolahan lingkungan hidup. Tanggal 12 Januari 2012
pelayanan.
Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang merupakan rumah sakit milik Pemda
Kabupaten Tangerang yang berlokasi di tengah pusat Kota Tangerang, dengan type RS kelas
B Pendidikan yang sudah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PKK-BLUD) status BLUD Penuh sejak tahun 2008, memiliki 27 Jenis Spesialisasi
dan 7 Sub Spesialisasi dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 484 TT.
“Menjadi rumah sakit rujukan yang bermutu dan terjangkau bagi seluruh masyarakat
Tangerang”
JAM JAM
TANGGAL NAMA NIM
MASUK PULANG
27-07-15 JESSICA DWI 201336019 07.30 15.30
27-07-15 RAHMAWATI PUTRI 201336039 07.30 15.30
27-07-15 APRERA SHINDY 201336001 07.30 15.30
27-07-15 EDHO TRIYATMOKO 201436067 07.30 15.30
27-07-15 BUDI MAMURI 201336028 07.30 15.30
JAM JAM
TANGGAL NAMA NIM
MASUK PULANG
05-08-15 JESSICA DWI 201336019 07.30 15.30
05-08-15 RAHMAWATI PUTRI 201336039 07.30 15.30
05-08-15 APRERA SHINDY 201336001 07.30 15.30
05-08-15 EDHO TRIYATMOKO 201436067 07.30 15.30
05-08-15 BUDI MAMURI 201336028 07.30 15.30
HARI / KEGIATAN
JAM
TANGGAL MAHASISWA
- Distribusi
Senin, 27-07-15 07.30-15.30 WIB
- Penyusunan
- Distribusi
Selasa, 28-07-15 07.30-15.30 WIB
- Retrivel
- Distribusi
Rabu, 29-07-15 07.30-15.30 WIB
- Penyusunan
- Distribusi
Kamis, 30-07-15 07.30-12.00 WIB
- Retrivel
- Retrivel
Jumat, 31-07-15 07.30-16.00 WIB - Penyusunan
- Distribusi
- Distribusi
Senin, 03-08-15 07.30-15.30 WIB
- Penyusunan
- Pendaftaran Rawat Jalan
Selasa, 04-08-15 07.30-15.30 WIB
- Penyusunan
- Pendaftaran Rawat Jalan
Rabu, 05-08-15 07.30-15.30 WIB
- Penyusunan
- Pendaftaran Rawat Jalan
Kamis, 06-08-15 07.30-12.00 WIB
- Distribusi
- Pendaftaran Rawat Jalan
Jumat, 07-08-15 07.30-16.00 WIB - Distribusi
- Penyusunan
LAPORAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
HARI / KEGIATAN
JAM
TANGGAL MAHASISWA
- Retrivel
Senin, 27-07-15 07.30-15.30 WIB
- Penyusunan
- Distribusi
Selasa, 28-07-15 07.30-15.30 WIB - Retrivel
- Penyusunan
- Distribusi
Rabu, 29-07-15 07.30-15.30 WIB
- Retrivel
- Distribusi
Kamis, 30-07-15 07.30-12.00 WIB
- Retrivel
- Penyusunan
Jumat, 31-07-15 07.30-16.00 WIB
- Distribusi
- Pendaftaran Rawat Jalan
Senin, 03-08-15 07.30-15.30 WIB
- Penceklisan
- Pendaftaran Rawat Jalan
Selasa, 04-08-15 07.30-15.30 WIB
- Penceklisan
- Pendaftaran Rawat Jalan
Rabu, 05-08-15 07.30-15.30 WIB
- Penceklisan
Kamis, 06-08-15 07.30-12.00 WIB - Pendaftaran IGD
- Pendaftaran Rawat Jalan
Jumat, 07-08-15 07.30-16.00 WIB
- Penceklisan
LAPORAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
HARI / KEGIATAN
JAM
TANGGAL MAHASISWA
- Koding
Senin, 27-07-15 07.30-15.30 WIB - Retrivel
- Assembling
- Koding
Selasa, 28-07-15 07.30-15.30 WIB - Distribusi
- Assembling
- Koding
Rabu, 29-07-15 07.30-15.30 WIB - Retrivel
- Assembling
- Koding
Kamis, 30-07-15 07.30-12.00 WIB - Distribusi
- Assembling
- Koding
Jumat, 31-07-15 07.30-16.00 WIB - Distribusi
- Assembling
- Assembling
Senin, 03-08-15 07.30-15.30 WIB - Koding
- Distribusi
- Assembling
Selasa, 04-08-15 07.30-15.30 WIB
- Distribusi
- Retrivel
Rabu, 05-08-15 07.30-15.30 WIB
- Distribusi
- Retrivel
Kamis, 06-08-15 07.30-12.00 WIB
- Distribusi
Jumat, 07-08-15 07.30-16.00 WIB - Distribusi
LAPORAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
HARI / KEGIATAN
JAM
TANGGAL MAHASISWA
- Distribusi
Senin, 27-07-15 07.30-15.30 WIB - Retrivel
- Penyusunan
- Distribusi
Selasa, 28-07-15 07.30-15.30 WIB - Retrivel
- Penyusunan
- Distribusi
Rabu, 29-07-15 07.30-15.30 WIB - Retrivel
- Penyusunan
- Koding
Kamis, 30-07-15 07.30-12.00 WIB - Distribusi
- Assembling
- Koding
Jumat, 31-07-15 07.30-16.00 WIB - Distribusi
- Penyusunan
- Assembling
Senin, 03-08-15 07.30-15.30 WIB
- Penyusunan
- Assembling
Selasa, 04-08-15 07.30-15.30 WIB
- Penyusunan
- Assembling
Rabu, 05-08-15 07.30-15.30 WIB
- Koding
Kamis, 06-08-15 07.30-12.00 WIB - Assembling
- Assembling
Jumat, 07-08-15 07.30-16.00 WIB - Penyusunan
- Retrivel
LAPORAN HARIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
HARI / KEGIATAN
JAM
TANGGAL MAHASISWA
Senin, 27-07-15 07.30-15.30 WIB - Assembling
- Distribusi
Selasa, 28-07-15 07.30-15.30 WIB
- Assembling
- Distribusi
Rabu, 29-07-15 07.30-15.30 WIB - Koding
- Retrivel
- Distribusi
Kamis, 30-07-15 07.30-12.00 WIB
- Assembling
Jumat, 31-07-15 07.30-16.00 WIB - Koding
- Assembling
Senin, 03-08-15 07.30-15.30 WIB - Koding
- Retrivel
- Distribusi
Selasa, 04-08-15 07.30-15.30 WIB
- Retrivel
- Assembling
Rabu, 05-08-15 07.30-15.30 WIB - Koding
- Retrivel
- Assembling
Kamis, 06-08-15 07.30-12.00 WIB
- Retrivel
- Assembling
- Penyusunan
Jumat, 07-08-15 07.30-16.00 WIB
- Retrivel
- Koding