DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 35 & 36
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN
Hari, tanggal :
Pukul :
Ketua Kelompok
Tommie Septika A.
NIM. 201501193
Mengetahui
Kepala Ruangan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang telah
diberikan kepada kita sehingga kita bisa menyelesaikan tugas praktik Manajemen
Keperawatan yang berjudul “Laporan Analisa SWOT di Ruang Melati RSU
Anwar Medika Sidoarjo”. Kami ucapkan Terima Kasih yang sebanyak-banyak
kepada :
1. Kepala Ruangan Rawat Inap Melati RSU Anwar Medika, Ibu Fuji
Agustiningsih Amd. Kep.
2. Pembimbing Ruangan Rawat Inap Melati RSU Anwar Medika, Ibu Siti Ainur
S.Kep., Ns.
3. Dosen Pembimbing Akademik dari STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto, Ibu
Ana Zakiyah M. Kep.
4. Perawat Pelaksana beserta staff karyawan RSU Anwar Medika Sidoarjo.
5. Dan rekan-rekan Mahasiswa STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto, yang telah
ikut serta dan berpartisipasi dalam penyelesaian Laporan.
Penulis menyadari bahwa Laporan ini jauh dari sempurna. Sehingga saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
2.1.1 Definisi.............................................................................................. 3
iv
BAB III PROFIL RSU ANWAR MEDIKA SIDOARJO ................................ 10
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 15
4.1.4 M4 (Money).................................................................................... 49
v
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut World Health Organization, Pengertian Rumah Sakit adalah suatu bagian dari
organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan
lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif pelayanan keluarnya menjangkau
keluarga dan lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenaga.
Rumah sakit merupakan industri pada modal dan padat karya (padat sumber daya) serta
padat teknologi. Sumber daya manusia merupakan komponen utama proses pelayanan dalam
rumah sakit. Jenis produk atau jasa rumah sakit dapat berupa private goods (pelayanan
dokter, keperawatan farmasi, gizi), public goods (layanan parkir, front office, cleaning
service, house keeping, laundry) dan externality (imunisasi).
Untuk mengetahui bagaimana Analisa SWOT di ruang Melati RSU Anwar Medika
Sidoarjo.
1
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari pembuatan laporan ini adalah agar mampu memahami masalah
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Menurut Kurtz (2008,45), SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan strategik
yang penting untuk membantu perencana untuk membandingkan kekuatan dan
kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari external. Menurut
Kurtz (2008,46), step dari SWOT analisis dapat dilihat pada gambar.
3
Menurut Robert W.Duncan (2007, 142), menganalisa lingkungan internal dan
eksternal merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor
lingkungan internal di dalam perusahaan biasanya dapat digolongkan sebagai Strength
(S) atau Weakness (W), dan lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan
sebagai Opportunities (O) atau Threat (T). Analisis lingkungan strategi ini disebut
sebagai analisis SWOT.
Menurut Thompson (2008,97), analisa SWOT adalah simpel tetapi merupakan alat
bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta mengetahui ketidakefisienan
sumber daya perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman eksternal untuk masa
depan agar lebih baik lagi.
Menurut Fred David (1997,134), analisa SWOT adalah adalah metode perencanaan
strategis yang berfungsi untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman suatu perusahaan. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab oleh analisa SWOT yaitu
sebagai berikut:
1. Strengths/ kekuatan
a. Apa keuntungan yang dimiliki oleh institusi anda?
b. Kemampuan apa yang bisa dilakukan oleh institusi lebih baik daripada yang
bisa dilakukan oleh institusi lain?
c. Sumber daya unik atau berbiaya apa yang institusi atau yang anda miliki dan
institusi lain tidak punya?
d. Apa yang orang lihat dalam pasar anda sebagai kekuatan anda?
e. Faktor apa saja yang membuat anda bisa mencapai penjualan produk yang
tinggi selama ini?
2. Weakness/kelemahan
a. Apa yang sebenarnya bisa anda tingkatkan?
b. Apa yang seharusnya bisa anda hindari?
c. Apa yang dilihat oleh orang-orang dipasar anda sebagai kelemahan anda?
d. Faktor apa saja yang membuat penjualan anda lebih rendah dari orang lain?
4
3. Opportunities/ Peluang
a. Apa peluang bagus yang sedang anda hadapi saat ini?
b. Trend menarik apa yang sedang menjadi perhatian anda saat ini?
4. Threats/ Ancaman
a. Apa rintangan yang anda hadapi?
b. Apa yang dilakukan oleh kompetitor anda yang seharusnya membuat anda
khawatir?
c. Apakah spesifikasi yang dibutuhkan dalam pekerjaan, produk, atau pelayanan
anda telah berubah?
d. Apakah perkembangan teknologi mengancam keberadaan anda?
e. Apakah anda memiliki masalah dengan cash-flow finansial anda?
f. Apakah ada kelemahan anda yang benar-benar bisa berubah menjadi ancaman
bagi anda?
Para analisis SWOT memberikan informasi untuk membantu dalam hal mencocokan
perusahaan sumber daya dan kemampuan untuk menganalisa kompetitif lingkungan di
mana bidang perusahaan itu bergerak. Informasi tersebut dibuat berdasarkan perumusan
strategi dan seleksi yaitu:
1. Kekuatan/Strength
Sebuah kekuatan perusahaan adalah sumber daya dan kemampuan yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan competitive advantage.
2. Kelemahan / Weakness
Kelemahan adalah sesuatu yang menyebabkan satu Rumah Sakit bersaing dengan
Rumah Sakit lain.
3. Peluang / Opportunities
Analisis lingkungan eksternal dapat membuahkan peluang baru bagi sebuah Rumah
Sakit untuk meraih keuntungan dan pertumbuhan.
4. Ancaman / Threat
Perubahan dalam lingkungan eksternal juga dapat menghadirkan ancaman bagi
Rumah Sakit.
5
Sebuah Rumah sakit tidak selalu harus mengejar peluang yang menguntungkan
karena dengan mengembangkan competitive advantage, ada kesempatan yang lebih baik
untuk meraih kesuksesan dengan cara mengidentifikasi sebuah kekuatan dan kesempatan
mendatang. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat mengatasi kelemahannya dengan
cara mempersiapkan diri untuk meraih kesempatan yang pasti. Untuk mengembangkan
strategi yang mempertimbangkan profil SWOT,SWOT matriks (juga dikenal sebagai
TOWS Matrix) ditunjukkan pada Gambar
Keterangan :
6
Saran untuk melakukan analisis SWOT yaitu:
1. Langkah 1: Identifikasi kelemahan dan ancaman yang paling urgent untuk diatasi
secara umum pada semua komponen.
2. Langkah 2: Identifikasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan cocok untuk upaya
mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi terlebih dahulu pada
langkah 1.
3. Langkah 3: Masukkan butir-butir hasil identifikasi (Langkah 1 dan langkah 2)
kedalam bagan deskripsi SWOT. Langkah ini dapat dilakukan secara keseluruhan
atau jika terlalu banyak, dapat dipilah menjadi analisis SWOT untuk komponen
masukkan, proses, dan keluaran.
4. Langkah 4: Rumuskan strategi atau strategi-strategi yang dapat direkomendasikan
untuk menangani kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah,
perbaikan, dan pengembangan lebih lanjut.
5. Langkah 5: Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu, dan
susunlah suatu rencana tindakan untuk melaksanakan program penanganan.
7
Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa suatu hal yang
penting bagi Rumah Sakit untuk menetapkan standar medis, yang harus diperhatikan
oleh staf Rumah Sakit sebagai suatu kode etik, dan perlu mentaatinya sebagai paduan
mengapa Rumah Sakit berbeda sifatnya dengan pelayanan publik yang lainnya dimana
Rumah Sakit harus memperhatikan kode etik Rumah Sakit dan juga kode etik profesi.
Tugas Rumah Sakit rumusan yuridisnya dapat dilihat pada ketentuan pasal 1 butir 1
Undang – Undang Rumah Sakit. Ketentuan ini disamping mengandung pengertian
tentang Rumah Sakit, memuat pula rumusan tentang tugas Rumah Sakit serta ruang
lingkup pelayanannya. Seperti disebutkan pada pasal ini, bahwa: “Rumah Sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang tugas pokoknya adalah menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang meyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat”.Pasal 4 Undang Undang No 44 tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit menjelaskan Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna.Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4, Rumah Sakit mempunyai fungsi:
Pengaturan tugas dan fungsi Rumah Sakit yang terkait dengan banyaknya
persyaratan yang harus dipenui dalam pendirian Rumah Sakit merupakan salah satu
bentuk pengawasan preventif terhadap Rumah Sakit. Di samping itu penetapan sanksi
8
yang sangat berat merupakan bentuk pengawasan represifnya. Pengaturan tersebut
sebenaranya dilatarbelakangi oleh aspek pelayanan kesehatan sebagai suatu hal yang
menyangkut hajat hidup sangat penting bagi masyarakat.Pengaturan tentang peran dan
fungsi Rumah Sakit sebelumnya meliputi hal-hal berikut ini:
a. Pelayanan medik
b. Pelayanan penunjang medik
c. Pelayanan perawat
d. Pelayanan Rehabilitas
e. Pencegahan dan peningkatan kesehatan
2. Sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik atau tenaga paramedik
3. Sebagai tempat penelitian dan pengembngan lmu dan teknologi bidang kesehatan.
9
BAB III
Pada tahun 1990, RSU Anwar Medika mulai dirintis dari praktek perorangan oleh dokter
H. Agus Fachrudin Farid, dengan ijin tempat praktek Nomor SIP : 104/DU/16/1992 yang
diberikan oleh Kantor Departemen Kesehatan Sidoarjo pada tahun 1992.
Atas dukungan keluarga dan Yayasan Rumah Sakit anwar Medika, pada tahun 1996
dokter H. Agus Fachrudin Farid mempersiapkan sarana dan prasarana serta persyaratan untuk
mengajukan ijin operasional balai pengobatan dan rumah bersalin ke Kanwil Depkes Provinsi
Jawa Timur. Upaya dan permohonan tersebut membuahkan hasil dengan diberikannya ijin
operasional Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Anwar Medika Nomor :
648/Kanwil/SK/Regdit-2/XII/1996 dan Nomor 649/Kanwil/SK/Regdit-2/XII/1996 pada
tanggal 31 Desember 1996.
Mengingat jasa pelayanan yang diberikan Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Anwar
Medika makin diminati oleh masyarakat luas, memberikan motivasi kepada Yayasan Rumah
Sakit Anwar Medika dan dokter H. Agus Fachrudi Farid selaku pimpinan Balai Pengobatan
dan Rumah Bersalin Anwar Medika pada saat itu untuk meningkatkan status pelayanan
menjadi rumah sakit umum. Motivasi tersebut ditindaklanjuti oleh Yayasan Rumah Sakit
Anwar Medika secara mandiri. Dan akhirnya berkat rahmat Allah SWT, Balai Pengobatan
dan Rumah Bersalin Anwar Medika telah beralih fungsi dan status pelayanannya menjadi
rumah sakit umum tipe C / Pratama Plus pada tanggal 12 April 2001.
Lokasi RSU Anwar Medika terletak di Dusun Semawut Desa Balongbendo Kecamatan
Balongbendo Kabupaten Sidoarjo ± 300 meter dari By Pass Krian – Balongbendo. Luas lahan
RSU Anwar Medika 1.648 m², sedang kepemilikan / yang menaungi RSU Anwar Medika
adalah Yayasan Rumah Sakit Anwar Medika. Visi dan Misi RSU Anwar Medika
Visi :Terwujudnya Pusat Rujukan Kesehatan Bagi Masyarakat Sidoarjo dan Sekitarnya.
10
Misi :
Visi : Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat karena pelayanan kesehatan yang
Misi :
Falsafah:
unik. Kebutuhan ini harus selalu dipertimbangkan dalam setiap pemberian asuhan
keperawatan.
dengan tidak membedakan bangsa, suku, agama atau kepercayaan dan statusnya
11
3. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua
Tujuan:
6. Menciptakan iklim kerja yang kondusif untuk menunjang proses kegiatan belajar
keperawatan.
12
3.3 Alur Pasien Masuk Dan Keluar
Perawat
menjelaskan bahwa
Pengembalian dan pasien di bolehkan
Pengecekan pulang dan dalam
pengambilan obat
jangka waktu 1jam
ke apotik
status pasien/keluarga
menyelesaikan
administrasi
Perawat
menjelaskan pada pasien
dan keluarga tentang obat-
obat yang diminum oleh Status di berikan ke
pasien dan hasil-hasil
pemeriksaan selama
bagian administrasi
pasien di rawat, surat (diproses)
kotrol dll
13
3.4 Manajemen Unit
Kepala Ruangan
Fuji Agustiningsih, Amd. Kep
PEMBAHASAN
4.1.1 M1 (Man)
15
2. Jumlah Tenaga di Ruang Melati
3 pegawai kontrak
2 pegawai orientasi
Total 10
a. Metode Douglas
Bagi pasien rawat inap, standart waktu pelayanan pasien antara lain :
16
eliminasi dan kebersihan diri, tindakan keperawatan untuk memonitor tanda-
tanda vital, fungsi fisiologis, status emosional, kelancaran drainase, bantuan
dalam pendidikan kesehatan serta kesiapan pengobatan memerlukan
prosedure.
3. Kategori III : Perawatan total. Kriteria pasien pada klasifikasi ini adalah tidak
dapat melakukan sendiri kebutuhan sehari-harinya, semua kebutuhan dibantu
oleh perawat. Penampilan pasien sakit berat. Pasien memerlukan observasi
tanda vital setiap 2 jam, menggunakan selang nasogastrik (NGT),
menggunakan terapi intravena, pemakaian alat penghisap (suction) dan
kadang pasien kondisi sendiri.
Data nilai standart jumlah perawat per shift berdasakan klasifikasi pasien.
BOR di Ruang Melati RSU Anwar Medika dari hasil pengkajian adalah sebagai
berikut :
BOR pasien di Ruang Melati dari tanggal 03 Sepetember 2018 sampai dengan tanggal
04 September 2018
Bed
No. Pengkajian Hari/tanggal Pukul BOR
Terisi
1. 03 September 2018 11.00 20 20/31 x 100% =
65%
2. 04 September 2018 11.00 21 21/31 x 100 % =
17
68%
3. 05 September 11.00 13 13/31 x 100% =
41%
4. 06 September 2018 11.00 8 8/31 x 100% = 25 %
5. 07 Sepetmber 2018 11.00 16 16/31 x 100% =
52%
6. 08 September 2018 11.00 25 25/31 x 100% =
80%
7. 09 September 2018
Rata-rata
Dari hasil perhitungan BOR yang dilakukan di ruang Melati dari tanggal 03
dan kriteria tingkat ketergantungan pasien berdasarkan Orem, yaitu teori Self Care
Deficit, sedangkan untuk mengetahui kebutuhan tenaga perawat Ruang Melati RSU
Rata-rata
No. Klasifikasi Pasien jam Jumlah
perawatan
1. Bedah 0 4 0
2. Interna 20 3.5 70
3. Obgyn 0 2.5 0
4. Anak 0 4.5 0
Jumlah 20 70
18
b. Jumlah tenaga perawat = Jumlah jam perawatan/jumlah kerja efektif per shift
70/7 = 10perawat
c. Loss Day
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar X Jml perawat tersedia
52+12+14 = 78 X 10 = 2.7
286
100 100
Rata-rata
No. Klasifikasi Pasien jam Jumlah
perawatan
1. Bedah 0 4 0
3. Obgyn 0 2.5 0
4. Anak 0 4.5 0
Jumlah 21 73.5
19
a. Jumlah tenaga perawat = Jumlah jam perawatan/jumlah kerja efektif per shift
b. Loss Day
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar X Jml perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
78 X 10.5 = 2.8
286
c. Non Job Nursing
Jmlh tenaga perawat + loss day X 25 = 10.5 + 2.8 x 25 = 3.3
100 100
Rata-rata
No. Klasifikasi Pasien jam Jumlah
perawatan
1. Bedah 0 4 0
3. Obgyn 0 2.5 0
4. Anak 0 4.5 0
Jumlah 13 45.5
a. Jumlah tenaga perawat = Jumlah jam perawatan/jumlah kerja efektif per shift
20
b. Loss Day
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar X Jml perawat tersedia
= 78 x 6.5 = 1.7
286
100 100
Jumlah tenaga perawat + non job nursing = 6.5 + 2.05 = 8.55 = 9 perawat
Rata-rata
No. Klasifikasi Pasien jam Jumlah
perawatan
1. Bedah 0 4 0
2. Interna 8 3.5 28
3. Obgyn 0 2.5 0
4. Anak 0 4.5 0
Jumlah 8 28
a. Jumlah tenaga perawat = Jumlah jam perawatan/jumlah kerja efektif per shift
28/7 = 4 perawat
21
b. Loss Day
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar X Jml perawat tersedia
286
100 100
Tanggal 07 Sepetember
Rata-rata
No. Klasifikasi Pasien jam Jumlah
perawatan
1. Bedah 0 4 0
2. Interna 16 3.5 56
3. Obgyn 0 2.5 0
4. Anak 0 4.5 0
Jumlah 16 56
a. Jumlah tenaga perawat = Jumlah jam perawatan/jumlah kerja efektif per shift
56/7 = 8 perawat
22
b. Loss Day
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar X Jml perawat tersedia
78 X 8 = 2.1
286
100 100
Rata-rata
No. Klasifikasi Pasien jam Jumlah
perawatan
1. Bedah 0 4 0
3. Obgyn 0 2.5 0
4. Anak 0 4.5 0
Jumlah 25 87.5
a. Jumlah tenaga perawat = Jumlah jam perawatan/jumlah kerja efektif per shift
23
b. Loss Day
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar X Jml perawat tersedia
= 78 X 12.5 = 3.4
286
c. No Job Nursing
100 100
Jumlah tenaga perawat + non job nursing = 12.5 + 3.9 = 16.4 = 16 perawat
7. 09 September 2018
Rata-rata
24
4.1.2 M2 (Matherial)
Praktik manajemen keperawatan pada mahasiswa Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto
bertempat di ruang melati RSU Anwar Medika Krian. Pengkajian data awal dilakukan
pada tanggal 3-9 September 2018. Data-data yang diperoleh antara lain :
Ruang Melati RSU Anwar Medika adalah ruang perawatan interna I terdapat 7 ruang
dengan kapasitas 14 pasien, sedangkan kelas III terdapat 5 ruang dengan kapasitas 17
25
Tabel Sarana yang terdapat di Ruang Melati sesuai dengan Pedoman Teknis
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Menurut Departemen Kesehatan
RI Tahun 2007
Standar Kondisi di
No Sarana Keterangan
Depkes Ruangan
1. Ruang Perawatan Kebutuhan Luas 1 Di ruang
ruang 1 TT ruangan kelas Melati kelas I
minimal 7,2 I 12 m2 terdapat 2 TT
m2. Luas 1 ruang dan kelas III
Kelas I kelas III 15 terdapat 3-5
terdapat 2 TT m2 TT
dan kelas III 1 TT 6 m2
terdapat 6 TT
2. Nurse Station 1 nurse station 1 nurse station Di ruang
untuk melayani 31 Melati ada
melayani TT perputaran
maksimum 25 pasien
TT sehingga tidak
setiap hari
pasien penuh
31 pasien
3. Ruang Konsultasi Ada Ada -
4. Ruang Tindakan Ada Tidak ada Di ruang
Melati tidak
ada ruang
tindakan
khusus
5. Ruang Administrasi Ada Gabung -
dengan nurse
station
6. Ruang kepala ruangan Ada Ada -
rawat inap
7. Ruang linen bersih Ada Lemari linen -
26
bersih gabung
dengan ruang
kepala
ruangan rawat
inap
8. Ruang linen kotor Ada Tidak ada Linen kotor
ditampung
didalam bak
tertutup dan
diserahkan ke
laundry
9. Gudang kotor/ spool hoek Ada Ada -
10. KM/WC Luas setiap luas setiap Menurut
KM/WC 2-3 KM/WC 3 m2 Depkes RI 1
m2 KM/WC
digunakan 1
kamar
perawatan,
sedangkan
diruang melati
2 KM/WC
digunakan 5
ruang
perawatan
untuk kelas III
Kesimpulan :
Dalam lokasi dan denah ruang serta kapasitas tempat tidur ruang melati RSU Anwar
Medika jika dibandingkan dengan standar sarana dan prasarana rumah sakit tipe C
menurut Departemen Kesehatan RI yaitu :
27
1. Kapasitas tempat tidur pasien kelas I dan kelas III sudah memenuhi standar yaitu
kelas I terdapat 2 tempat tidur per ruang dan kelas III terdapat 4-5 tempat tidur per
ruang.
2. Ruang melati RSU Anwar Medika memiliki 1 nurse station untuk 31 tempat tidur,
sedangkan menurut standar Departemen Kesehatan RI, 1 nurse station melayani
maksimal 25 tempat tidur.
3. Ruang melati RSU Anwar Medika tidak memiliki ruang tindakan, sedangkan
menurut standar Departemen Kesehatan RI tiap ruang rawat inap memiliki ruang
tindakan.
Alat Kesehatan
Kondisi di
No Nama Barang Ideal Keterangan
Ruang Melati
1. Stetoskop 2/ruangan 5 unit Stetoskop untuk
dokter dan
perawat
2. Hb meter 2/ruangan - Untuk cek Hb
langsung
dilakukan oleh
petugas
laboratorium
3. Urometer 2/ruangan - -
28
6. Tabung O2 2/ruangan 1 unit Tabung O2
transport
7. Senter 2/ruangan 1 unit -
29
27. Kereta obat 1/ruangan - -
Alat Tenun
Kondisi di
No. Nama Barang Ratio/ Alat Keterangan
Ruang Melati
1. Gordyn 1:2 -
Seluruh alat
2. Sprei besar 1:5 -
tenun yang
3. Manset dewasa 1:¼ terdapat -
diruang rawat
4. Selimut biasa 1:5 -
inap dikelola
5. Selimut anak 1:6-8 -
langsung oleh
6. Sprei kecil 1:6-8 petugas bagian -
laundry
7. Sarung bantal 1:6 -
30
8. Sarung guling 1:3 -
9. Sarung O2 1:⅓ -
Kondisi di
No. Nama Barang Ratio/Alat Keterangan
Ruang Melati
1. Kursi Roda 2-3/ruangan 2 unit
2. Lemari obat emergency 1/ruangan 1 unit
3. Meja pasien 1:1 28 unit
4. Standar infus 2-3/ruangan 28 unit
5. Waskom mandi 8-12/ruangan
6. Lampu sorot 1/ruangan
7. Lampu senter 1-2/ruangan 1 unit
8. Troly obat 1/ruangan
9. Troly rawat luka 1/ruangan 1 unit
10. Troly suntik 1/ruangan 1 unit
11. Timbangan BB/TB 1/ruangan 1 unit
12. Dorongan O2 1/ruangan 1 unit
13. Baki 5/ruangan 9 unit
14. Tempat sampah pasien 1:1
15. Tempat sampah besar 4/ruangan 12 unit
31
Fasilitas Pasien
Kondisi di
No Nama Barang Ideal Keterangan
Ruang Melati
1. Tempat Tidur 1:1 28 unit
2 Meja Pasien 1:1 28 unit
3 Kipas angin 4/ruangan 2 unit
Kamar pasien
4 Kursi roda 2-3/ruangan 2 unit
menggunakan
5 Branchat 1/ruangan 1 unit
AC dan kipas
6 Jam dinding 2/ruangan 9 unit
angin di Nurse
7 Kelas I = 1:2
Kamar mandi dan WC 9 unit Station
Kelas 3 = 1:5
8 Dapur 1/ruangan -
9 Wastafel 2/ruangan 13 unit
Kesimpulan :
73% sarana dan prasarana memenuhi standar Depkes RI tahun 2011 , dan beberapa
alat sarana dan prasarana yang tidak tertulis sebagai standar ruang rawat inap di ruang
Melati terdapat alat tersebut yang dapat digunakan dengan kondisi masih baik
Administrasi Penunjang
32
1. Rekam medik atau status pasien (lembar penerimaan pasien baru, lembar
identitas, lembar pengkajian , laporan tindakan dan lembar observasi harian) :
RM 1 : Ringkasan Pulang (Discharge Summary)
RM 2 : Surat Pernyataan Umum Saat MRS
RM 3 : Pelepasan Informasi Pasien
RM 4 : Ringkasan Keluar Masuk
RM 5 : Serah Terima Pasien
RM 6 : Triase Pengkajian IGD
RM 7 : Formulir Observasi IGD
RM 8 : Asesmen awal pasien rawat inap
RM 9 : Penilaian Tingkat Nyeri
RM 10 : Discharge Planning
RM 11 : Assesmen awal dokter
RM 12 : Formulir Pemberian Edukasi
RM 13 : Surat Permintaan Konsultasi
RM 14 : Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
RM 15 : Catatan Perkembangan Keperawatan (SOAP)
2. Buku register dan sensus pasien rawat inap
3. Dokumen inventarisasi sarana dan prasarana ruangan
4. Buku visite dokter spesialis
5. Buku baca EKG
6. Buku ECHO
7. Buku resep
8. Buku rapat
9. Buku bon umum dan logistik
10. Lembar diagnosa keperawatan
11. Berbagai macam lembar persetujuan medis dan penolakan medis
12. Buku laporan jaga shif
13. Buku observasi suhu kulkas
14. Buku dokumentasi obat emergency
15. Sistem informasi Manajemen (SIM)
33
Pengelolah Sampah
Tempat sampah telah dibedakan antara limbah sampah medis , sampah non medis,
sampah botol infus, sampah vial dan ampul, sampah jamur & spuit (safety box).
34
Alur Pengelolahan Sampah/Limbah
35
4.1.3 M3 (Methode)
b. Observasi
2. Timbang Terima
a. Wawancara
traditional hand over dilakukan pada shift sore dan malam, dan
36
penanggung jawab shift berikutnya, mengenai hal-hal yang perlu
status pasien.
b. Observasi
apa saja yang sudah di lakukan dan rencana untuk klien, peraat
37
selanjutnya tapi juga memberikan sentuhan misal menanyakan
sudah makan.
3. Ronde Keperawatan
a. Wawancara
b. Observasi
38
4. Sentralisasi Obat
a. Wawancara
obat yang mau diinjeksikan obat yang dibeli tadi oleh keluarga
b. Observasi
39
pemulangan pasien dan tidak ada perawat yang bertanggung
40
5. Supervisi
a. Wawancara
waktu dilakukan).
b. Observasi
6. Discharge Planning
a. Wawancara
41
kegiatan discharge planning sudah dilakukan di ruang melati
b. Observasi
42
penyakitnya dan leaflet tersebut bisa di bawah pulang untuk di
7. Dokumentasi
a. Wawancara
b. Observasi
Pengkajian
43
Diagnosa Keperawatan
diagnosa keperawatan.
44
pendidikan kesehatan, kolaborasi dan tindakan yang
Implementasi
yang terdokumentasikan.
Evaluasi
Dalam evaluasi SOAP ditulis setiap hari untuk setiap masalah dan
45
INSTRUMEN STUDI DOKOMENTASI
PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
PETUNJUK: BERI TANDA “V” BILA KEGIATAN DILAKUKAN
BERI TANDA “O” BILA KEGIATAN TIDAK DILAKUKAN
PERIODE: 03 September 2018 s/d 09 September 2018
SUB TOTAL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
TOTAL
B. Diagnosa Keperawatan
1. Dx.Keperawatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
berdasarkan
masalah yang
telah dirumuskan
2. Dx.Keperawatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
mencerminkan
PE/PES.
3. Merumuskan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
diagnosa ke
46
perawatan
aktual/potensial.
SUB TOTAL 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
TOTAL
C. Perencanaan
1. Berdasarkan Dx. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keperawatan
2. Disusun menurut √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
urutan prioritas
3. Rumusan tujuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
mengandung
komponen
pasien/subjek,
perubahan,
perilaku, kondisi
pasien dan atau
kriteria waktu.
4. Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
mengacu pada
tujuan dengan
kalimat perintah,
terinci dan jelas.
5. Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
menggambarkan
keterlibatan
pasien/keluarga.
6. Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
menggambarkan
kerja sama dengan
Tim Kesehatan
lain.
SUB TOTAL 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
TOTAL
D. Tindakan Keperawatan
1. Tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dilaksanakan
mengacu pada
rencana
perawatan.
2. Perawat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
mengobservasi
47
respon pasien
terhadap tindakan
keperawatan.
3. Revisi tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
berdasarkan hasil
evaluasi.
4. Semua tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang telah
dilaksanankan
dicatat ringkas dan
jelas.
SUB TOTAL 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
TOTAL
E. Evaluasi
1. Evaluasi mengacu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pada tujuan.
2. Hasil evaluasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dicatat.
SUB TOTAL 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
TOTAL
F. Catatan Asuhan Catatan
Keperawatan asuhan
1. Menulis pada √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ keperawatan
format yang baku. menggunakan
2. Pencatantan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ sistem
dilakukan sesuai terintegrasi
dengan tindakan
yang dilaksanakan.
3. Pencatatan ditulis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan jelas,
ringkas, isinya yang
baku dan benar.
4. Setiap melakukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
tindakan/kegiatan
perawat
mencantumkan
paraf/nama jelas,
dan tanggal jam
dilakukanya
tindakan.
5. Berkas catatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
keperawatan di
simpan sesuai
48
dengan ketentuan
yang berlaku.
4.1.4 M4 (Money)
Persiapan
kesejahteraan pegawai.
Pelaksanaan
pengadaan sarana dan prasarana, serta gaji pegawai di peroleh dari pihak
RSU Anwar Medika. Para tenaga perawat selain mendapatkan gaji juga
Medika.
Sumber biaya RSU Anwar Medika berasal dari Yayasan RSU Anwar
49
A. Jumlah Pasien dan Pembiayaan Di Ruang Melati RSAM pada Bulan Agustus
2018
1. BPJS 174
2. Umum 16
3. Jasa Rahaja 3
4. Perusahaan -
6. Asuransi -
Total 193
BPJS
Umum
Jasa Raharja
Perusahaan
JKK
Asuransi
50
4.1.5 M5 (Market)
BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Kesehatan
ABDA Insururance
Asuransi Sinarmas
Asuransi Alliantz
Asuransi Manulife
Asuransi Reliance
Asuransi ACA
Asuransi Medilum
51
Asuransi Wanaartha
Asuransi JPKM
Asuransi CAR
Asuransi Equity
masing asuransi :
excutive
Hanhwa Life
Icon +
52
FWD
AIA Individu
Indosurya Life
PT Nusantara Rogas
PT Kopelindo
PT. Patra SK
1. Getok tular
6. Terakreditasi JCI
7. Web RS : www.rsanwarmedika.com
53
4. General check up dengan perusahan
6. Forensik
9. Fun bike
Kesimpulan :
Adanya kerjasama yang baik antara Rumah Sakit dengan perguruan tinggi,
perusahaan dan asuransi. Pemasaran yang dilakukan pihak Rumah Sakit antara
lain melalui media elektronik, online dan cetak. Pemasaran juga dilakukan melaui
masyarakat.
a. Keselamatan Pasien
54
Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obar, darah, atau produk darah.
tindakan/prosedure
tersebut.
Perintah lisan dan melalui telepon atau hasil pemeriksaan secara lengkap
tersebut.
telepon.
alertmedication)
diwaspadai.
55
Kebijkan dan prosedure diimplementasikan.
kebijakan.
penandaan/pemberian tanda.
proses guna memastikan tepat lokasi, tepat prosedure, dan tepat pasien
56
termasuk prosedure medis dan tindakan penobatan gigi/dental yang
terbaru yang baru-baru ini diterbutkan dan sudah diterima secraa umum
kesehatan.
Rumah sakit menerapkan proses assesment awal resiko pasien jatuh dan
tidak disengaja.
57
Indikator keselamatan pasien, sebagimana dilaksanakan di SHG
5) Medication indicator, meliputi tepat jenis obat, dosis, pasien, cara pemberian,
Standart Nasional
BOR 75-80 %
58
NDR (Net Death Rate) <2.5%
Rate)
rate)
Removal Rate)
59
i. 10 diagnosa terbesar rawat inap
2. Indikator International
yang terdiri dari nama, tanggal lahir, dan nomor register rekam medis.
60
Berdasarkan hasil pengkajian dari tanggal 03 – 04 September 2018 di
Kepuasaan Pasien :
Ruang Melati. Wawancara yang kita lakukan meliputi tentang prosedure tindakan
dan sikap perawat saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Dari hasil
wawancara menunjukkan bahwa pasien yang merasa puas atas pelayanan perawat
di Ruang Melati mencakup 20 pasien. Dalam hal ini menunjukkan bahwa pasien
merasa puas 100% atas pelayanan/ kinerja perawat dalam memberikan asuhan
ALOS
jumlah pasien
34 = 3.09 = 3 hari
11
61
4.2 ANALISA SWOT
1 M1 (Man)
Internal Factor
STRENGTH
shift.
pelatihan PPGD
WEAKNESS
keperawatan.
62
2. Menurut standart Depkes 0.25 4 1
TOTAL 0.50 2
Internal Faktor
OPPORTUNITY
semakin baik
ketergantungan minimal
TREATHENED
63
pelayanan kesehatan
TOTAL 0.50 1
Internal Factor
STRENGTH
dan HD
2. Diruangan terdapat
dan SAK.
akreditasi.
2011.
64
TOTAL 1 2.8
WEAKNESS
C. 0.5 2 1
TOTAL 1 1.8
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
ditentukan.
65
ruang melati untuk
menambah pengetahuan
pelatihan.
TOTAL 1 3
TREATHENED
TOTAL 1 1.1
3. M3 (Methode)
Internal factor
STRENGTH
66
Medika sudah memiliki 3.45 – 0 =
melaksanakan kegiatan
pelayanan.
wawancara didapatkan
tidak keberatan.
WEAKNESS 0 0
TOTAL 0 0
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY O–T=
pemerintah tentang
profesionalisme.
TOTAL 1 3
67
TREATHENED
sidoarjo.
masyarakat sehingga
menyebabkan tuntutan
optimal.
TIMBANG TERIMA
Internal faktor
STRENGTH
68
dengan SOP yang meliputi
implementasi keperawatan.
timbang terima
over
TOTAL 1 3.7
WEAKNESS 0 0
TOTAL 0 0
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
evaluasi secara
berkesinambungan
69
2. Terjalin komunikasi yang baik 0.3 3 0.9
inap melati
TOTAL 1 3
TREATHENED
mendapatkan pelayanan
keperawatan
TOTAL 1 2.4
RONDE KEPERAWATAN
Internal Faktor
STRENGTH
70
dirawat lama
pelaksanaan ronde
keperawatan
TOTAL 1 2.4
WEAKNESS 0 0
TOTAL 0 0
OPPORTUNITY
TOTAL 1 2
THREATHENED
mendapatkan pelayanan
TOTAL 1 3
SENTRALISASI OBAT
Internal Faktor
STRENGTH
71
1. Semua perawat memiliki 0.3 3 0.9 S–W=
(loker obat)
sebelum diberikan
TOTAL 1 3
WEAKNESS 0 0
TOTAL 0 0
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
TOTAL 1 3
72
TREATHENED
TOTAL 1 2
SUPERVISI
Internal Faktor
STRENGTH
Depkes 0.95
peningkatan mutu
pelayanan keperawatan.
pelaksanaan
WEAKNESS
73
1. Belum terealisasinya program 0.5 3 1.5
kepada perawat
kali)
TOTAL 1.6 4
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY O–T=
manajemen keperawatan
dengan baik
TOTAL 1 3
74
TREATHENED
konsumen untuk
mendapatkan pelayanan
bermutu
kualitas pelayanan
keperawatan
DISCHARGE PLANNING
Internal faktor
STRENGTH
planning.
penjelasakan tentang
75
bahasa yang digunakan
pasien.
WEAKNESS
TOTAL 0.50 1
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
memperoleh pendidikam
kesehatan.
TREATHENED
76
pelayanan keperawatan yang
profesional.
kesehatan.
DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
Internal Faktor
STRENGTH
menunjang 6.15
diagnosa keperawatan,
terisi semua
pendokumentasian
77
5. Semua perawat menyatakan 0.30 4 1.2
dokumentasi keperawatan
terstruktur
WEAKNESS
melaksanakan
pendokumentasian saat
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
keperawatan. 0.3
meningkatkan pendidikan.
78
TOTAL 0.80 2.4
TREATHENED
pelayanan masyarakat.
4. M4 (MONEY)
Internal Faktor
STRENGTH
79
TOTAL 1 3
WEAKNESS
ruangan
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
Rumah Sakit.
TOTAL 1 3.6
TREATHENED
80
prasarana yang lebih memadai.
5. M5 (MARKET)
Internal Faktor
STRENGTH
elektronik
Asuransi Swasta)
mahasiswa keperawatan D3
81
TOTAL 2.05 6.15
WEAKNESS
0 0 0
TOTAL 0 0
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY O–T=
praktik manajemen
perguruan tingi
TREATHENED
dipenuhi.
keperawatan.
TOTAL 1 2
82
83
Diagram Layang M1-M5
3,7 EFAS
3
2,7
2,5
SPVS
2
MAKP
1,4
SO
1
DP
0,7
0,6
5
TT
0,4 DK
0,3
0,6 0,95 1 2,4 3 3,45 3,7 4,1 4,5 5 6 6,15 6,85
RK
IFAS
-1
Keterangan :
84
M3 : DK / Dokumentasi Keperawatan (6,15 : 0,3)
4. M4 : Money (0,6 : 2)
5. M5 : Market (6,15 : 2,5)
Berdasarkan analisa swot untuk M1, M2, M3 (MAKP, TT, DP, SO, DK), M4 dan
M5 di Ruang Melati RSU ANWAR MEDIKA dalam Posisi AGRESIF yang
artinya dalam keadaan yang harys dipertahankan atau dapat juga ditingkatkan
lebih tinggi agar tercipta kesempurnaan karena didukung oleh kekuatan atau
Strenght dan Kesempatan atau Opportunity yang ada. Strategi yang harus
diterapkan adalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan.
Identifikasi Masalah
Keterangan :
85
Departemen Kesehatan RI tahun 2011, namun data diatas mengacu pada
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana menurut Depkes RI sedangkan
alat-alat yang sebenarnya tidak masuk dalam standart akreditasi terdapat di
Ruang Melati misalnya syring pump, elektrokardiogram, dan alat-alat yang
menunjang lainnya. Sehingga terdapat kelebihan di Ruang Melati RSU
Anwar Medika.
3. M3 (Methode)
a. Berdasarkan hasil analisa MAKP di ruang Melati RSU ANWAR
MEDIKA berada pada kuadran 1 (Agresif). Ini merupakan sesuatu yang
menguntungkan bagi ruangan karena memiliki peluang dan kekuatan
yang besar sehingga bisa di manfaatkan dengan memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan tenaga yang berpengalaman dan di
tunjang oleh fasilitas yang mencukupi sehingga membuat pasien merasa
puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat.
b. Berdasarkan hasil analisa Timbang Terima di ruang Melati RSU
ANWAR MEDIKA berada di kuadran 1 (Agresif). Ini merupakan situasi
yang sangat menguntungkan bagi ruangan karena memiliki peluang dan
kekuatan yang besar sehingga bisa di manfaatkan dengan memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan tenaga yang berpengalaman
dan di tunjang oleh fasilitas yang mencukupi sehingga membuat pasien
merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat.
c. Berdasarkan hasil analisa Ronde Keperawatan di ruang Melati RSU
ANWAR MEDIKA berada pada kwadran 2 (Deversification). Ini
merupakan situasi yang menghadapi ancaman, namun ada kekuatan yang
dapat diandalkan dengan menambahkan startegi dan ide-ide yang baru,
dan juga memanfaatkan tenaga kerja yang dimiliki RSU ANWAR
MEDIKA meliputi dokter umum, spesialis, perawat dengan berbagai
jenjang pendidikan, ahli gizi dengan pengalaman yang mumpuni.
d. Berdasarkan hasil analisa Sentralisasi Obat berada pada kwadran 1
(Agresif). Ini sangat menguntungkan dalam pelayanan dan kenyamanan
86
sehingga dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional
dapat membuat pasien dan keluarga merasa puas.
e. Berdasarkan hasil analisa Supervisi berada pada kwadran 1 (Agresif).
Karena walaupun kegiatan Supervisi belum terjadwal tapi pernah
dilakukan setelah mendapat seminar tentang supervisi dari STIKES
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO.
f. Berdasarkan hasil analisa discharge planning berada pada kwadran 1
(Agresif) dimana situasi ini sangat baik karena kekuatannya bisa
dimanfaatkan untuk meraih peluang yang menguntungkan. Rekomendasi
alternatif yang dapat digunakan yaitu pengembangan.
g. Berdasarkan hasil analisis dokumentasi keperawatan RSU ANWAR
MEDIKA berada pada kwadran 1 (Agresif). Ini menggambarkan bahwa
situasi yang sangat baik atau menguntungkan bagi ruangan karena
memiliki peluang yang besar sehingga dapat dimanfaatkan. Dengan
pelayanan tenaga kesehatan yang berkualitas berpengalaman dan di
tunjang dengan fasilitas cukup sehingga membuat pasien merasa puas.
4. M4 (Money)
Berdasarkan hasil analisa di ruang Melati RSU ANWAR MEDIKA posisi M4
berada pada kwadran 1 (Agresif). Sebagian besar pembiayaan pasien berasal
dari BPJS maupun asuransi yang lain yang bekerjasama dengan pihak RSU
ANWAR MEDIKA dan hanya sebagian kecil yang menggunakan biaya
perawatan sendiri (umum).
5. M5 (Market)
Berdasarkan hasil analisa SWOT di ruang Melati RSU ANWAR MEDIKA
berada pada kwadran 1 (Agresif). Indikator mutu pelayanan di ruang Melati
sudah sesuai dengan standart Kemenkes dan Standart Internasional sehingga
dapat meningkatkan kepuasan pasien.
87
Prioritas Masalah
1. M3 Ronde Keperawatan
2. M3 Supervisior
3. M4 (Market)
88
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa SWOT yang telah dilakukan, didapatkan hasil pada M1,
strategi yang baik dan jelas karena memanfaatkan peluang yang ada seperti
perawat ruang Melati mengikuti program pelatihan dan seminar yang diadakan
5.2 Saran
keperawaan dikaakn baik apabila dalam 1 team bisa berpartisipasi secara aktif dan
memberi pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya kepada pasien maupun
89
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka Ramadhan.
Jakarta: Sabarguna.
90