Oleh:
Kelompok 2
1. Marda Fernanda
2. Vina Puspita
3. Rohma Oktariana
4. Citra Ratu Sintia
5. Serly Nurliza Oktari
6. Dini Gelaels Andari
7. Kurnia Sari
8. Lea Armay
9. Rian Novrianto
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas izin dan
kehendak-Nya laporan yang berjudul “Manajemen Keperawatan Di Ruang Bedah
Rumah Sakit Az-Zahra ” ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Penulisan
dan pembuatan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Manajemen dengan dosen Rizki Yeni M, S.Kep. Ners., M.Kep.
Adapun yang kami bahas dalam makalah ini mengenai “Analisa SWOT di Rumah
Sakit” Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih terbatas. Namun,
dalam pembuatan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan juga kritik yang membangun agar lebih
baik di masa yang akan datang.
Harapan kami, makalah ini dapat menjadi referensi bagi kita dalam
mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi
orang lain yang membacanya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..................................................................................4
1. Tujuan Umum..................................................................................4
2. Tujuan Khusus.................................................................................4
C. Manfaat................................................................................................4
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................37
B. Saran.................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan sarana penyedia layanan kesehatan untuk
masyarakat. Rumah sakit sebagai institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna memiliki peran yang sangat strategis untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Undang-Undang
Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009; Departemen Kesehatan Republik
Indonesia [DEPKESRI] 2009). Rumah sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan
No.129 Tahun 2008).
Perawat sebagai profesi yang paling intens berinteraksi dengan pasien
(24 jam sehari) memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
dengan memenuhi berbagai macam kebutuhan pasien.
Menurut Afandi (2018:1) Manajemen adalah bekerja dengan orang-
orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan
personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan
(leading), dan pengawasan (controlling). Sedangkan menurut Nursalam
(2014) Manajemen Keperawatan adalah salah satu manajemen pelayanan
kesehatan dan manajemen asuhan keperawatan. Manajemen pelayanan
keperawatan adalah suatu pelayanan di rumah sakit yang dikelola oleh bidang
perawatan melalui tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak (kepala
bidang keperawatan), manajemen menegah (kepala unit pelayanan atau
supervisor), dan juga manajemen bawah (kepala ruang perawatan).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
profesional.
22
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik manejemen
keperawatan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan
pemahaman dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip manejemen
keperawatan dalam melaksanakan Pemberian Pelayanan Keperawatan
Profesional.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik manejemen
keperawatan diharapkan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan sistem pengorganisasian SP2KP
b. Melakukan pengkajian data, identifikasi dan analisa data dengan
menggunakan pendekatan analisa SWOT (Supervisi, timbang
terima, pendokumentasian)
c. Merumuskan masalah berdasarkan hasil analisa yang di dapatkan
d. Menentukan rencana strategi yang akan dilakukan untuk
menyelesaikan masalah yang di temukan
e. Melaksanakan model pengorganisasian pelayanan keperawatan dengan
model SP2KP
f. Melaksanakan kegiatan role play timbang terima, supervisi, sterilisasi
obat dan ronde keperawatan sesuai dengan konsep SP2KP. Melakukan
evaluasi (struktur, proses, hasil).
C. Manfaat
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan hasil dari pembelajaran ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan bahan pertimbangan bagi Rumah Sakit khususnya bidang
keperawatan dan mutu Rumah Sakit untuk menerapkan fungsi-fungsi
manajemen pada pelaksanaan fungsi manajeial kepala ruangan.
22
BAB II
KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN
RUANG BEDAH
2) Ramah
Bersikap hangat dan menunjukkan perilaku ramah dan memiliki sifat
empati dan perhatian penuh kepada pelanggan.
3) Inovatif
Tanggap dalam memberikan informasi dan alternatif solusi kepada
pelanggan, selalu mengikuti terhadap perkembangan informasi dunia
kesehatan, dan bersikap informatif kepada sesama tim kerja untuk
membentuk tim yang solid.
4) Mampu
Memiliki rasa percaya diri dan perasaan berdaya, tidak menunjukkan
sikap ragu, karena setiap pekerja di rumah sakit Az-Zahra memiliki
modal yang cukup, baik modal kompetensi ilmu di bidangnya dan
modal kompetensi peran dalam lingkungan kerja.
5) Amanah
QUALITY CONTROL
DIREKTUR UTAMA
KOMIT MEDIK
DIREKTUR
OPERATIONAL
IT
PAGRCEL
RJ
FARMASI
RI
GIZI
OK
LAB
RADIOLOGI IGD
VK
RM
NEO
HCU
22
D. Ketenagaan
Tabel 2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Spesifikasi RSU
BAB III
HASIL KAJIAN DAN ANALISIS
1. Karakteristik unit
a. Filosofi keperawatan yang diyakini ruangan bedah
Merawat pasien merupakan lahan ibadah
b. Visi, misi, dan tujuan ruangan
Belum ada visi misi dan tujuan ruangan
c. Sifat kekaryaan ruang
1) Fokus telaah
Merupakan pasien pre dan post op dengan berbagai penyakit yang
memiliki indikasi rawat inap.
2) Basis intervensi
Basis intervensi dalam bidang pelayanan di ruang bedah adalah
ketidaktahuan, ketidakmampuan, dan ketidakmauan pasien
maupun keluarga pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien.
d. Inventasi alat kesehatan dan non alat kesehatan
DEVISI/RUANG : MULTAZAM
22
Kondisi Alat
No Tahun
Nama Alat
. Pembeli Baik Rusak Jumlah
5. Bengkok 2015 √ 2
8. Termometer 2021 √ 1
Kondisi Alat
No Tahun
Nama Alat
. Pembeli Baik Rusak Jlh
1. Kursi 2014 √ 2
3. Meja 2021 √ 1
4. Meja 2014 √ 1
Komputer
5. Lemari 2014 √ 1
6. Airphone 2014 √ 1
7. Kotak 2021 √ 2
SampahMedi
s & Non
Medis
8. Rak Kecil 2019 √ 1
21. AC 2020 √ 6
23. TV 2020 √ 5
Struktur Organisasi
DIREKTUR
Ka. BIDANG
Agung Mufreni, Amd.Kep
Heri Kurniawan, Amd.Kep Eko Desmanto, Amd.Kep Hermanto, Amd.Kep Setiawan Priadi, Amd.Kep
Heri Kurniawan, Eko Desmanto, Amd.Kep Hermanto, Amd.Kep Setiawan Priadi, Amd.Kep
13
d. Model layanan
Pelayanan keperawatan yang diberikan antara lain perawatan pasien
oleh perawat dan dokter, pemeriksaan laboratorium, dan pengobatan
e. Kapasitas unit ruang
Terdapat 8 ruangan 11 tempat tidur pasien
2. Analisis terhadap pasien
a. Karakteristik pasien
Pasien pre dan post op
b. Tingkat ketergantungan pasien
Total care : -
Minimal care: -
Pantial care: -
3. Analisa unit layanan keperawatan
a. Flow of cure
Strategi: wawancara
Alat ukur: format wawancara
Alur administrasi
1) Pasien
a) Apakah pasien sudah mengetahui alur pelayanan
administrasi?
b) Jika sudah apakah pasien mengerti mengenai alur tersebut
atau malah bingung?
c) Ketidakefektifan alur yang sudah di tempel?
2) Perawat
a) Apakah perawat sudah mensosialisasi tentang alur pelayanan
administrasi
b) Bagaimana cara perawat mensosialisasikan alur pelayanan
administrasi pasien?
c) Jika belum, apa kendalanya?
d) Apakah sudah mempunyai format discharge planning?
e) Jika ada, apakah sudah dilaksanakan dan sudah diterima atau
belum?
14
b. Observasi
Berdasarkan observasi di ruang Bedah (Arraudah)
- Visi misi ruangan belum ada dan masih menggunakan visi misi
dirumah sakit
- Ruangan memiliki standar asuhan keperawatan yang dilaksanakan
disetiap tindakan.
2. Organizing
a. Wawancara
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan Bedah (Arraudah)
1) Terdapat struktur organisasi di ruangan.
2) Di ruangan bedah metode penugasan yang digunakan adalah
metode TIM, penentuan tersebut berdasarkan jumlah tenaga dan
zonasi ruma sakit.
3) Di ruang bedah perawat primer sebagai perawat pelaksana yang
tugas nya melakukan asuhan keperawatan langsung ke pasien.
4) Deskripsi kerja kepala ruangan adalah mengatur pengorganisasian
dan bertanggungjawab penuh di ruangan, sedangkan perawat
pelaksana dibawah naungan kepala ruangan yang bertindak
langsung ke pasien.
5) Sistem pendelegasian di ruangan bedah dengan membuat surat
yang ditandatangani kepala ruangan, kabid keperawatan dan HRD
yang dilaksanakan melalui metode SBAR.
6) Wewenang penugasan dan tanggung jawab ruangan dilimpahkan
dengan perawat yang berjaga satu shift jika kepala ruangan
berhalangan hadir atau ada urusan lain.
7) Terdapat uraian tugas masing- masing sudah ada berdasarkan
fungsi dan perannya
b. Observasi
Berdasarkan observasi di ruang Bedah (Arraudah)
1) Struktur organisasi di ruangan belum terpasang sesuai lokasi yang
strategis.
18
3. Staffing
a. Proses seleksi tenaga perawat
Wawancara :
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan bedah (Arraudah)
1) Proses rekrutmen pegawai diruangan berdasarkan hasil
penghitungan jumlah pasien & Dirjen Pelayanan Medik mengenai
kebutuhan tenaga perawat.
2) Kriteria pegawai yang ditempatkan diruangan yaitu harus
PRIMA : profesional, ramah, inovasi, mampu, amanah. Dan belum
ada kriteria khusus.
b. Orientasi
Wawancara
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan bedah (Arraudah)
Orientasi pegawai baru dilakukan selama 3 bulan termasuk penilaian
dan adaptasi pegawai baru.
c. Pendidikan, pelatihan, dan pengembangan staff
Wawancara :
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan bedah (Arraudah)
1) Terdapat 4 tenaga keperawatan di ruangan dengan jenjang
pendidikan perawat yang ada di ruangan yaitu 1 profesi ners dan 4
D3 dan sudah mempunyai STR semua.
2) Pelatihan yang pernah dilakukan yaitu perawatan luka dan hanya
karu yg pernah mengikuti pelatihan khusus.
19
4. Directing
Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan bedah (Arraudah)
1) Dalam 1 tahun ada 2 kali untuk karu mengikuti pelatihan tentang
manajemen keperawatan.
2) Kepala ruangan merencanakan pertemuan dengan staff satu kali dalam
sebulan.
3) Kepala ruangan akan mengajukan staff untuk mengikuti pelatihan dan
pendidikan lanjut untuk meningkatkan SDM.
4) Gaya kepemimpinan yang dilaksanakan di ruangan secara demokratis.
5) Supervisi yang dilakukan oleh manajemen keperawatan dan supervisi
kepala ruangan dilakukan setiap hari
20
5. Controlling
a. Mutu Pelayanan
Wawancara
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan bedah :
1) Pelayanan pada pasien yang paling utama
2) Mengidentifikasi keselamatan dan kenyamanan pasien
3) Komunikasi dilakukan dengan SBAR
4) Timbang terima pada saat pergantian shift tidak berjalan dengan
lancar dan sering tidak dilakukan sesuai SOP misalnya tidak
menyertakan rencana keperawatan dan diagnosa keperawatan saat
pelaksanaan timbang terima
5) Perawat pelaksana terkadang lupa untuk memantai tanda resiko
jatuh yang seharusnya ada dibed/tiang infuse pasien
6) Perawat pelaksana tidak pernah mengkaji kebutuhan personal
hygine pasien
7) Sistem pendokumentasian asuhan keperawatan dan pelayanan
lainnya terkomputerisasi
Observasi
b. Sarana Prasarana
Dengan jumlah bed tersedia 3 bed di kelas 3 dan 1 bed di tiap rungan
tempat nal bekas pakai, dan tempat ampule. Gelang nama berwarna
ruangan. Dalam beberapa hal infentaris alat rumah tangga sudah baik
oksigen sentral.
24
25
Masalah :
C. Identitas
Nama : Rumah sakit umum AZ-ZAHRA
bedah.
56
Februari= X 100= 20,7
9 x 30
26
64
Maret = X 100 = 23,7
9 x 30
18,1+20,7+23.7
BOR= =21 %
3
BOR=21%
D. Analisa SWOT
1. Strengh (Kekuatan)
e. Seluruh tenaga perawat yang ada adalah lulusan 1 orang Ners, dan 4
orang D3 keperawatan
2. Weakhess (kelemahan)
3. Oppurtunity (Kesempatan)
amanah).
e. Lokasi rumah sakit yang strategis dan lingkungan yang cukup luas
4. Thereat (Ancaman)
BAB IV
PRIORITAS MASALAH
A. Daftar Masalah
1. Belum optimanya
5. pelaksanaan hygiene
Pengendalian 2. Belum optimalnya
pemantauan tanda resiko
jatuh di ruangan
3. Belum optimanya
timbang terima pada
pergantian shift
29
B. Prioritas Masalah
Dalam membuat rencana penyelesaian masalahnya penulis
mempertimbangkan keterbatasan waktu, sumber daya, dan kemampuan
untuk mengatasi masalah yang ada, maka dalam penyelesaian masalah
tersebut diselesaikan berdasarkan prioritas masalah. Tekhnik yang
digunakan untuk memprioritaskan masalah adalah dengan menggunakan
pembobotan dengan memeprhatikan aspek :
1. (Magnitude/Mg) : Kecendrungan besar dan
seringnya kejadian masalah
2. (Severity/Sv ) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan
3. (Mengability/Mn) : Bila dipecahkan
4. (Nursing Concern/Nc) : Berfokus padakeperawatan
5. (Affordability/Af) : Ketersediaan sumber daya
Pembobotan Rank
No Masalah M S M N A To
G V N C F Tal
A Fungsi Pengorganisasian
B Fungsi Pengarahan
C Fungsi Ketenagaan
Belum optimalnya
kegiatan pelatihan khusus
1 2 4 3 4 3 288 VI
bagi perawat pelaksana di
ruangan
D Fungsi Pengendalian
Belum optimalnya
1 pemantauan pemasangan 5 4 3 5 5 1500 III
tanda resiko jatuh
Belum optimalnya
2 pelaksanaa timbang terima 5 4 5 5 5 2500 II
di ruangan
Belum optimalnya
3 penerapan personal 5 5 5 5 5 3125 I
hygiene di ruangan
Methode
Material Kurang
sosialisasi
pentingnya
personal hygiene
Implementasi
Kurangnya personal hygiene
alat personal tidak berjalan Belum
hygiene lancar
optimalnya
Kurangnya edukasi penerapan
kepada pasien dan
Kurang keluarga tentang cara
personal
Motivasi personal hygiene yang hygiene
benar
Kurang
pengetahuan
MAN
33
ALTERNATIF
PENYEBAB MASALAH
PENYELESAIAN MASALAH
E. Rencana Kegiatan
No Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Media Waktu PJ
1. Edukasi kepada Agar - Kepala ruangan Ceram Materi 30 Mei - Citra Ratu Sintia
- Perawat pelaksana 2021 - Dini Gelaels Andari
keluarga tentang meningkat ah dan - Kurnia Sari
- Keluarga pasien
cara dan nya personal diskusi Jam 08:30 - Lea Armay
– 09.30 - Marda Fernanda
pentingnya hygiene pada - Rian Novrianto
personal hygiene pasien dan - Rohma Oktariana
- Serly Nurliza Oktari
pada pasien keluarga bisa - Vina Puspita
melakukan
personal
hygiene pada
pasien secara
mandiri
36
F. Kriteria evaluasi
No Kegiatan Tujuan Evaluasi
1. Edukasi kepada pasien dan Agar meningkat nya personal Dari hasil observasi wawancara dan hasil dari
keluarga tentang cara dan quisioner yang telah diberikan lalu diisi oleh
hygiene pada pasien dan keluarga pasien dan keluarga pasien terjadi peningkatan
pentingnya personal hygiene pada
bisa melakukan personal hygiene pengetahuan personal hygiene pada tiap pasien
pasien juga keluarga yang dirawat diruang bedah RSU
pada pasien secara mandiri Az-Zahra
Telah dilaksanakan edukasi tentang personal
hygiene pada pasien post op diruang bedah RSU
Az-Zahra.
37
BAB V
Pelaksanaan dan Evaluasi
A. Pelaksanaan
Edukasi yang dilakukan bukan hanya pada pasien saja tetapi juga
dengan keluarga pasien yang tujuannya untuk membantu pasien
saat pasien belum mampu melakukan personal hygiene mandiri
juga untuk membantu mengingatkan pasien pasien untuk selalu
melakukan personal untuk upaya terhindar dari resiko infeksi
khususnya pada pasien post operasi. Edukasi dilakukan dengan
mengunakan media leaflet yang berisi materi :
B. Evaluasi
C. Dokumentasi
………………………………..
37
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Masalah manajemen
1. Fungsi pengendalian
Hasil dari edukasi kepada pasien dan keluarga tentang cara dan
pentingnya personal hygiene pada pasien yang dirawat diruang
bedah yaitu bertambah nya pengetahuan pasien dalam personal
hygiene dibuktikan dengan hasil qusioner yang telah diisi,
diharapkan setelah pengetahuan pasien bertambah akan terlaksana
nya personal hygiene yang teratur pada pasien diruang bedah,
pasien terhindar dari resiko infeksi, dan terpenuhinya kebutuhan
dasar pasien.