Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Karya Ilmiah Akhir Ners
yang berjudul “PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI SITUATION,
BACKGROUND, ASSESMENT, RECOMENDATION (SBAR) PADA
PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN HANDOVER DI RUANG
FLAMBOYAN“ telah melakukan proses bimbingan dan dinyatakan layak untuk
diseminarkan dihadapan dewan penguji :
Disusun oleh :
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Karya Ilmiah Akhir Ners
yang berjudul “PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI SITUATION,
BACKGROUND, ASSESMENT, RECOMENDATION (SBAR) PADA
PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN HANDOVER DI RUANG
FLAMBOYAN” telah dilakukan sidang/seminar yang dihadiri oleh audiens dan
dewan penguji oleh :
Di susun oleh :
1. Agusta Rifa Wasito (SN191005)
2. Alga Fitriani Ratnaningsih (SN191006)
3. Ari Fitriana (SN191016)
4. Asri Marhananingtyas (SN191020)
5. Endri Siti Khotijah (SN191042)
6. Kiki Purwo Nugroho (SN191081)
7. Mardiana Mutiara Dewi (SN191093)
8. Nur Fitria Rahmah Ramdaniati (SN191115)
9. Pradita Ayu Fernanda (SN191123)
10. Tri Puspita Wardani (SN191155)
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
Ners (KIAN) Prodi Profesi Ners Universitas Kusuma Husada Surakarta. Dalam
penyusunan KIAN ini, Kami mendapat bimbingan serta dukungan dari berbagai
pihak. Kami menyadari tanpa adanya bimbingan dan dukungan maka kurang
sempurna penyelesaian KIAN ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada :
Surakarta.
KIAN.
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan. Semoga KIAN ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
v
PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI SITUATION, BACKGROUND,
ASSESMENT, RECOMENDATION (SBAR) PADA PERAWAT DALAM
MELAKSANAKAN HANDOVER DI RUANG FLAMBOYAN
Abstrak
Latar belakang : Pelayanan kesehatan di rumah sakit dengan teknologi canggih
dan kompleksitas prosedur diagnostik serta terapi sangat memungkinkan resiko
untuk menciderai pasien yang akan mengancam keselamatan pasien. SBAR
merupakan metode komunikasi yang digunakan dalam operan mencakup semua
informasi tentang asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dengan
menggunakan dokumentasi sebagai sumber informasi.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai sebuah industri di bidang kesehatan memiliki
karakteristik tersendiri yang serba padat, yaitu padat karya, padat modal,
padat teknologi, padat regulasi dan memiliki sumber daya dengan berbagai
(Marquis&Huston, 2016).
dan empati. Ini mencakup mengetahui kapan harus berbicara, apa yang harus
1
2
terkecil dalam organisasi yaitu pada tingkat "First Line Manager" (kepala
dalam kerja tim. Namun demikian komitmen dan dukungan pimpinan puncak
yang sama antara dua komponen tersebut dalam menentukan sasaran dan
alat yang logis untuk mengatur informasi sehingga dapat ditransfer kepada
orang lain secara akurat dan efesien. Komunikasi dengan menggunakan alat
2012).
3
dalam dunia kesehatan dikembangkan oleh pakar Pasien Safety dari Kaiser
situasi beresiko tinggi antara perawat dan dokter, teknik SBAR juga dapat
untuk operan tugas antara klinis tapi juga untuk berbagai laporan oleh
pimpinan unit kerja, mengirim pesan via email atau voice mail untuk
tim keperawatan. 3) Isi komunikasi yang tidak jelas. Hal ini menyebabkan
secara singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan yang sudah dilakukan dan
operan sering dilakukan hanya laporan di nurse station tanpa melihat keadaan
kejadian buruk ini adalah karena masalah komunikasi yang berbeda 6% dan
dengan kasus diatas Asosiasi Rumah Sakit Arizona dan Kesehatan (AzHHA)
yang dilakukan pada saat menerima instruksi dari dokter, saat menerima test
kritis (critical test), dan saat menerima nilai kritis dari laboratorium/
radiologi.
sistem manajemen kualitas yang baik selalu didasari oleh SOP kemudian
oleh rumah sakit. Sebuah SOP adalah suatu set instruksi yang memiliki
pada hari Senin, 25 Mei 2020 jam 13.00 WIB diketahui bahwa perawat sudah
dilakukan belum optimal sesui dengan teknik SBAR salah satunya adalah
overan tidak dibuka oleh Karu namun lebih sering dibuka oleh katim. Overan
rencaakeperawatan yang telah dibuat oleh katim/pj shift. Oleh karena itu
melaksanakan Handover”.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui “Pengaruh Penerapan SBAR pada Perawat di ruang X
7
BAB III
RUMUSAN MASALAH
8
BAB IV
STRATEGI PENELUSURAN BUKTI
tahun serta yang terbaru dan sesuai kasus yang penulis dapat. Jurnal yang
9
BAB V
PEMBAHASAN JURNAL
Veriabel
Tujuan dan Dependen Kesimpulan untuk
Desian Besar Kekuatan Kelemahan
Penulis Pernyataan dan Uji Statistik Hasil Penelitian Praktek
Penelitian Sampel Penelitian Penelitian
Peneliti Pengukuran Keperawatan
nya
Noormaili Penelitian ini Penelitian ini Partisipan Penerapan Uji Hasil penelitian Hasil Kelemahan Menyatakan bahwa
da Astuti, bertujuan dilakukan dalam komunikasi kredibilitas mengidentifikasi penelitian pada penerapan komunikasi
Bahrul untuk dengan penelitian ini SBAR pada (kepercayaan Pengalaman penerapan dapat penelitian ini SBAR
Ilmi, mengeksplora menggunakan berjumlah 7 perawat ) di lakukan komunikasi SBAR digunakan adalah pada perawat dalam
Ruslina si penerapan metode orang sesuai dalam dengan dalam handover; sebagai sampel yang melaksanakan
Wati komunikasi kualitatif tingkat melaksanakan cara Manfaat referensi di gunakan handover di
(2019) SBAR pada dengan kejenuhanny handover pengecekan penerapan komunikasi tentang hanya RSUD Banjarmasin
perawat dalam pendekatan a. kembali SBAR dalam penerapan perawat dan sudah terlaksana
melaksanakan fenomenologi. kepada handover; Hambatan komunikasi untuk non dengan baik
handover di partisipan penerapan dengan perawat tidak namun belum berjalan
RSUD tentang komunikasi SBAR metode digunakan secara maksimal dan
Banjarmasin. transkrip dalam handover; SBAR masih
verbatim Tantangan penerapan terdapat banyak
yang telah komunikasi SBAR hambatan-hambatan
dibuat guna dalam handover; Cara yang di
melihat beradaptasi penerapan rasakan oleh perawat
kesesuaian komunikasi SBAR
antara hasil dalam handover;
rekaman, Harapan penerapan
transkip komunikasi
verbatim dan SBAR dalam
field note. handover.
10
11
Veriabel
Tujuan dan Depende Kelemaha Kesimpulan untuk
Desian Uji Kekuatan
Penulis Pernyataan Besar Sampel n dan Hasil Penelitian n Praktek
Penelitian Statistik Penelitian
Peneliti Penguku Penelitian Keperawatan
rannya
Asep Penelitian ini Penelitian Populasi yang Gambaran Uji Hasil penelitian Hasil penelitian Kelemahan Penelitian ini
Badrujam bertujuan untuk survey di gunakan dan korelasi didapatkan untuk dapat digunakan pada disimpulkan bahwa
aludin, mengetahui analitik adalah seluruh keefektifa memakai Survey ditemukan sebagai referensi penelitian Komunikasi ISBAR
Tria Firza gambaran dan dengan perawat di n uji bahwa peningkatan tentang ini sampel lebih efective untuk
Kumala keefectivan pendekatan Ruang ICU komunika wilcoxon, dari dari 80% penerapan yang diterapkan dari pada
(2019) komunikasi cross dan Ruang si ISBAR untuk menjadi 93,3%. komunikasi digunakan komunikasi SBAR
ISBAR sebagai sectional, di Rawat Inap sebagai memband (ICU) dan 78,1 % dengan metode hanya dalam hal komponen
komunikasi lakukan di sebanyak 79 komunika ingkan menjadi 87,5% ISBAR perawat Meneyebutkan nama
efektif antara RSUD Perawat (15 si efektif sebelum (Rawat inap) dari saja di aspek Introduction
perawat dan Cibabat perawat ICU pemberia komponen
dokter Kota dan ruang n komunikasi
Cimahi- rawat inap 64 intervensi Introduction;
Jawa Barat perawat), ISBAR menyebutkan
dari bulan untuk di dan nama. Hasil
Maret survey dan 45 setelah observasi
sampai Juli perawat (21 intervensi Introduction;
2019. perawat ICU diberikan. menyebutkan nama
dan 24 dari komunikasi
Perawat di ISBAR terjadi
ruang rawat peningkatan
inap) untuk di significan dari 57,1
observasi. % menjadi 100%
(ICU) dan dari
20,8% menjadi
79,2 % (Rawat
inap).
12
B. Pembahasan Jurnal
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk
PER/ II / 2017 pasal 5 ayat 4 tentang keselamatan pasien di rumah sakit salah
satu nya menyebutkan bahwa komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan di pahami
atau tertulis.
handover yang akan menekan angka medical error (Cynthia D. & Gayle,
sehingga dapat ditransfer kepada orang lain secara akurat, efisien untuk
(Tamsuri 2016).
BAB VI
KESIMPULAN
Penelitian serupa perlu dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan
14
Daftar Pustaka
Afiyanti & Rachmawati. (2014). Metodelogi Penelitian Kualitattif Dalam Riset
Keperawatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.