Makalah Sistem Pendokumentasian Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan Di Rumah Sakit
Makalah Sistem Pendokumentasian Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan Di Rumah Sakit
ii
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................3
BAB II.................................................................................................................4
PEMBAHASAN.................................................................................................4
iii
BAB III..............................................................................................................15
PENUTUP.........................................................................................................15
3.1. Kesimpulan......................................................................................15
3.2. Saran................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
2
5. Apa saja manfaat dokumentasi pelayanan rawat inap?
6. Apa pengertian dari rawat jalan?
7. Apa saja jenis pelayanan rawat jalan di rumah sakit?
8. Bagaimana pendaftaran pasien rawat jalan?
9. Bagaimana sistem dokumentasi rawat jalan?
10. Bagaimana prosedur penerimaan pasien rawat jalan?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud sistem dokumentasi
pelayanan Rawat inap (opname).
2. Untuk mengetahui system pelayanan rawat inap (opname).
3. Untuk mengetahui pendokumetasian yang dilakukan pada rawat
inap.
4. Untuk mengetahui manfaat dokumentasi dalam rawat inap.
5. Untuk mengetahui pengertian dari rawat jalan.
6. Untuk mengetahui jenis pelayanan rawat jalan di rumah sakit.
7. Untuk mengetahui pendaftaran pasien rawat jalan.
8. Untuk mengetahui sistem dokumentasi pelayanan rawat jalan.
9. Untuk mengetahui sistem dokumentasi rawat jalan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.2 Rawat Inap
A. Pengertian Rawat Inap
Rawat inap (Opname) adalah istilah yang berarti proses
perawatan pasien oleh tenaga kesehatan professional akibat penyakit
tertentu, di mana pasien di inapkan di suatu ruangan di rumah sakit.
Ruang inap adalah ruang tempat pasien dirawat. Ruangan ini dulunya
sering hanya berupa bangsal yang dihuni oleh banyak orang sekaligus.
Standart pasien rawat inap dibagi dalam 3 kelompok:
a. Pasien yang tidak urgen, penundaan perawatan pasien tidak akan
menambah gawat penyakitnya.
b. Pasien yang urgen tetapi tidak gawat darurat dapat dimaksudkan ke
dalam daftar tunggu.
c. Pasien gawat darurat, langsung dirawat.
Gawat darurat pasien yang sudah diseleksi pemeriksaan
kegawatannya dapat dirawat pada ruangan khusus sebelum dikirim ke
ruangan rawat bisa di rumah sakit dan system penyelenggaraan rekam
medic dimulai dari pengumpulan pada saat penerimaan pasien
selanjutnya data didistribusikan menurut jenis pelayanan yang
dibutuhkan pasien (unit pelaksana pelayanan). Pendokumentasian
rawat inap:
1. Mulai dari rawat pasien dan berikan latar belakang pasien
sebagai informasi dasar kemudian beri gambaran umum
sesuai dengan data buku interprestasi bidan.
2. Pencatatan laporan secara sistematik menurut hasil kegiatan
dan urutan kronologi.
3. Semua tindakan medik atau prosedur kebidanan yang
istimewa, misal ketuban yang dipecahkan dengan sengaja
ataupun spontan dengan jam, dan jumlahnya di
dokumentasikan dengan benar dan hati-hati.
B. Pendokumentasian Yang Dilakukan Pada Rawat Inap
Pendokumetasian yang dilakukan pada rawat inap, adalah:
5
1. Mulai dengan nama pasien dan berikan latar belakang
pasien sebagai informasi dasar kemudian beri gambaran
umum sesuai dengan data buka interprestasi bidan.
2. Pencatatan laporan secara sistematik menurut hasil kajian
dan urutan kronologis.
3. Semua tindakan medik/prosedur kebidanan yang istimewa,
misalkan ketuban yang sudah dipecahkan dengan sengaja
ataupun yang pecah secara spontan dengan jam, jumlah dan
sifatnya harus di dokumentasikan dengan benar dan hati-
hati.
6
7
2.3 Rawat Jalan
A. Pengertian Rawat Jalan
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
1165/MENKES/SK/2007/bab 1, pasal 1 ayat 4 “pelayanan rawat jalan
adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan,
rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap di
Rumah Sakit”. Bentuk pertama dari pelayanan rawat jalan adalah yang
diselenggarakan oleh klinik yang ada kaitannya dengan Rumah Sakit
(hospital based ambulatory care).
8
Sakit. Prosedur penerimaan pasien rawat jalan menurut Dirjen
Yanmed Depkes (2006:23) yaitu sebagai berikut:
1. Pasien Baru
Setiap pasien baru diterima ditempat penerimaan pasien
(TPP) dan akan diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan
data identitas yang akan diisikan pada formular ringkasan
riwayat klinik. Setiap pasien baru akan mendapatkan nomor
pasien yang akan digunakan sebagai kartu pengenal, yang harus
dibawa pada setiap kunjungan berikutnya ke rumah sakit yang
sama, baik sebagai pasien berobat jalan maupun sebagai pasien
rawat inap.
a. Data ringkasan riwayat klinik diantaranya yaitu:
Dokter penanggung jawab Poliklinik
Nomor pasien
Alamat lengkap
Tempat dan tanggal lahir
Umur
Jenis kelamin
Status keluarga
Agama
Pekerjaan
9
2) Pasien diberi slip perjanjian oleh petugas klinik untuk
datang kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan,
kepada pasien yang diminta datang Kembali harus lapor
kembali ke tempat penerimaan pasien (TPP).
3) Pasien dirujuk/dikirim kerumah sakit lain. Pasien harus ke
ruang perawatan.
2. Pasien Lama
10
D. Sistem Dokumentasi Pelayanan Rawat Jalan
Dibagian rawat jalan akan dibedakan mengenai laporan
mengenai pelayanan KIA atau pelayanan ginekologik, begitu juga
mengenai pencatatan pelaporan mengenai Keluarga Berencana pun
begitu. Setiap bagian akan berbeda karena setiap pelayanan
memberikan dan membutuhkan data yang berbeda karena kebutuhan
yang berbeda.
b. Pasien lama
2. Tujuan Pencatatan
11
Untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien pada
semua tim kesehatan yang terlihat, sehingga dapat mencegah
tumpang tindih, pengulangan dan kesenjangan dalam pelayanan
atau asuhan kebidanan.
Sebagai sumber informasi bagi setiap petugas kesehatan yang
terlibat dalam pelayanan.
Sebagai bahan bukti untuk mutu pelayanan dan sekaligus untuk
tangung jawab dan tanggung gugat.
Sebagai sumber data untuk penelitian dan pendidikan.
Sebagai dokumentasi yang sah untuk membuktikan bahwa
tindakan, obat dan makanan dan sebagainya sudah diberikan
sesuai dengan rencana ketentuan yang juga berhubungan dengan
penagihan rekening pasien.
12
puskesmas atau jenis pelayanan lainnya atau bahkan datang dengan
kemauan sendiri.
13
Pasien yang datang dengan perjanjian
Pasien yang datang tidak dengan perjanjian
Pasien yang gaat darurat
Pasien datang ke tempat penerimaan pasien gawat darurat. TTP
untuk pien gawat darurat diberikan pelayanan 24 jam. Berbeda
dengan prosedur pelayanan pasien baru dan lama, pasien gawat
darurat ditolong terlebih dahulu, penyelesaian administrasi
dilakukan setelah pasien gawat darurat mendapat pelayanan yang
cukup. Beberapa kemungkinan kelanjutan pasien yang gawat
darurat adalah:
Pasien bisa langsung pulang
Pasien dirujuk atau dikirim kerumah sakit lain
Pasien harus dirawat (menjalani rawat inap)
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang
membutuhkan perbaikan di segala bidang, terutama bidang kesehatan.
Karena Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia yang mutlak
dipenuhi, sebelum memenuhi kebutuhan yang lain. Perbaikan di bidang
kesehatan ini meliputi; segi pelayanan, tenaga kesehatan, dan fasilitas
yang memadai. Untuk merealisasikan program pemerintah dalam
rangka meningkatkan perbaikan mutu kesehatan, di butuhkan adanya
pelayanan ekstra dalam penanganan pasien, disamping itu dibutuhkan
pula suatu catatan atau bukti otentik (Dokumentasi) yang disediakan
oleh lembaga kesehatan.
Dokumentasi adalah bagian dari keseluruhan tanggung jawab
perawat untuk pasien. Manfaat dokumentasi rawat inap. Tujuan dan
kegunaan rekam medik pada rawat inap, diantaranya: untuk menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanaan kesehatan di rumah sakit, tanpa didukung suatu system
pengelolaan rekam medis yang baik dan benar mustahil tertib
administrasi akan berhasil sebagaimana yang diharap, aspek
administrasi, aspek hokum, aspek keuangangan, aspek penelitian, aspek
pendidikan, aspek dokumentasi
3.2. Saran
Semoga materi ini dapat menambah wawasan kita mengenai
dokumentaasi Pelayanan. Khususnya manfaatnya dalam peningkatan
pelayanan pada rawat inap dan rawat jalan. Mudah-mudahan dengan
dibuatnya makalah ini para pembaca dapat mengambil manfaatnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/education/makalah-rawat-inap-5593d65e2614c.html
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2019/05/20/pengertian-rawat-jalan-2/
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/05/sistem-dokumentasi-
pelayanan-rawat.html
16