Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SISTEM DOKUMENTASI PELAYANAN PADA RAWAT INAP


DAN RAWAT JALAN

Dosen Pengampu: Rahma Dalila Fitri. SST, M. keb


Oleh:
Ratna Sari : (1520123005)
Gina Satria : (1520123002)

STIKES MUHAMMADIYAH ACEH


PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN
BANDA ACEH
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas berkat rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini kami susun sebagai bagian dari tugas akademik
untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi kami.

Makalah ini membahas mengenai sistem dokumentasi pelayanan


rawat jalan dan rawat inap, yang merupakan aspek penting dalam
manajemen layanan kesehatan di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.
Sistem dokumentasi pelayanan ini memiliki peran yang sangat vital dalam
memastikan kelancaran proses pelayanan kepada pasien serta menjaga
rekam jejak yang akurat dan terpercaya terkait dengan riwayat medis
pasien.

Kami menyadari bahwa pembahasan dalam makalah ini belum


tentu mencakup semua aspek yang terkait, mengingat luasnya ruang
lingkup topik ini. Namun, kami berharap makalah ini dapat memberikan
kontribusi positif dalam memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang
pentingnya sistem dokumentasi pelayanan dalam konteks pelayanan
kesehatan.

Terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak


yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan makalah
ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang hendak


memahami lebih dalam mengenai sistem dokumentasi pelayanan rawat
jalan dan rawat inap.

Banda Aceh, 21 Maret 2024

ii
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB I..................................................................................................................1

PENDAHULUAN...............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2

1.3 Tujuan....................................................................................................3

BAB II.................................................................................................................4

PEMBAHASAN.................................................................................................4

2.1 Rekam Medis............................................................................................4

2.2 Rawat Inap.............................................................................................5

A. Pengertian Rawat Inap.......................................................................5

B. Pendokumentasian Yang Dilakukan Pada Rawat Inap......................6

C. Manfaat Dokumentasi Rawat Inap.....................................................6

D. Contoh Format Pendokumentasian di Rawat Inap.............................6

2.3 Rawat Jalan............................................................................................8

A. Pengertian Rawat Jalan......................................................................8

B. Jenis Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit....................................8

C. Pendaftaran Pasien Rawat Jalan.........................................................8

D. Sistem Dokumentasi Pelayanan Rawat Jalan..................................11

E. Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Jalan............................................13

iii
BAB III..............................................................................................................15

PENUTUP.........................................................................................................15

3.1. Kesimpulan......................................................................................15

3.2. Saran................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang
membutuhkan perbaikan di segala bidang, misalnya: Bidang ekonomi,
pendidikan, sosial budaya, terutama bidang kesehatan. Karena kesehatan
merupakan kebutuhan dasar manusia yang mutlak dipenuhi, sebelum
memenuhi kebutuhan yang lain. Perbaikan di bidang kesehatan ini meliputi
segi pelayanan, tenaga kesehatan, dan fasilitas yang memadai. Untuk
merealisasikan program pemerintah dalam rangka meningkatkan perbaikan
mutu kesehatan, di butuhkan adanya pelayanan ekstra dalam penanganan
pasien, disamping itu dibutuhkan pula suatu catatan atau bukti otentik
(Dokumentasi) yang disediakan oleh lembaga kesehatan.
Dokumentasi adalah bagian dari keseluruhan tanggung jawab
perawat untuk pasien. American Nurses Association (1985) menekankan
peran dokumentasi dengan pernyataan berikut “perawat bertanggung jawab
untuk mengumpulkan data dan mengkaji status kesehatan klien”. Tujuan
dari dokumentasi ini diantaranya, untuk peningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, bukti administratif secara legal, sebagai laporan pertanggung
jawaban penanganan dan komunikasi atau tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan terhadap pasien, dan untuk pendokumentasian hal-
hal penting berdasarkan pengamatan terhadap pasien.
Bukti konkrit dari pendokumentasian ini dalam penyediaan
pelayanan rawat jalan dan rawat inap yang merupakan bagian dari system
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Hal itu berperan penting dalam
pengelolaan informasi karena segala infomasi dapat diperoleh dari pasien.
Secara umum, rawat jalan dan rawat inap adalah bagian dari pelayanan di
rumah sakit. Akan tetapi, dalam proses untuk mendapatkan informasi
pencatatan atau pendokumentasian memiliki perbedaan misi.
Pada rawat jalan, pencatatan yang diperlukan hanya sebatas catatan
atau dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan fisik, diagnosis atau
masalah, tindakan atau pengobatan dan pelayanan lain yang telah yang
diberikan kepada pasien. Sedangkan pada rawat inap, catatan yang penting
dalam dokumen medis adalah minimal memuat identitas pasien,
pemeriksaan, diagnosis atau masalah, persetujuan tindakan medis (bila
ada), tindakan atau pengobatan dan pelayanan lain yang telah di berikan
kepada pasien.
Dibagian rawat jalan akan dibedakan mengenai laporan mengenai
pelayanan KIA atau pelayanan ginekologik, begitu juga mengenai
pencatatan pelaporan mengenai Keluarga Berencana pun begitu disetiap
bagian akan berbeda karena setiap pelayanan memberikan dan
membutuhkan data yang berbeda karena kebutuhan yang berbeda.
Dari segi pelayanan, data pasien rawat jalan dan pasien rawat
dibedakan menjadi dua, yaitu: pasien yang dapat menunggu dan pasien
yang segera ditolong. Pasien yang dapat menunggu mendapatkan
pelayanan adalah berobat jalan yang datang dengan perjanjian dan pasien
yang datang tidak dalam keadaan gawat.
Menurut kedatanagannya pasien dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
pasien baru dan pasien lama. Pasien baru adalah pasien yang baru pertama
kali datang kerumah sakit untuk keperluan pengobatan. Pasien lama adalah
pasien yang sebelumnay pernah dating kerumah sakit dapat terjadi karena:
dikirim oleh dokter praktek diluar rumah sakit. Dikirim oleh rumah sakit
lain, puskesmas atau jenis pelayanan kesehatan lainya atau kemauan
sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud sistem dokumentasi rekam medik?
2. Bagaimana sistem dokumentasi pelayanan?
3. Bagaimana system pelayanan rawat inap (opname)?
4. Bagaimana pendokumetasian yang dilakukan pada rawat inap?

2
5. Apa saja manfaat dokumentasi pelayanan rawat inap?
6. Apa pengertian dari rawat jalan?
7. Apa saja jenis pelayanan rawat jalan di rumah sakit?
8. Bagaimana pendaftaran pasien rawat jalan?
9. Bagaimana sistem dokumentasi rawat jalan?
10. Bagaimana prosedur penerimaan pasien rawat jalan?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud sistem dokumentasi
pelayanan Rawat inap (opname).
2. Untuk mengetahui system pelayanan rawat inap (opname).
3. Untuk mengetahui pendokumetasian yang dilakukan pada rawat
inap.
4. Untuk mengetahui manfaat dokumentasi dalam rawat inap.
5. Untuk mengetahui pengertian dari rawat jalan.
6. Untuk mengetahui jenis pelayanan rawat jalan di rumah sakit.
7. Untuk mengetahui pendaftaran pasien rawat jalan.
8. Untuk mengetahui sistem dokumentasi pelayanan rawat jalan.
9. Untuk mengetahui sistem dokumentasi rawat jalan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rekam Medis


Menurut World Health Organization (WHO), rekam medis, atau
sering disebut juga sebagai rekam kesehatan elektronik (electronic
health record/EHR), adalah kumpulan informasi tentang seorang pasien
yang disimpan secara elektronik. Informasi ini mencakup riwayat medis
pasien, diagnosis, perawatan yang diberikan, hasil uji laboratorium, dan
informasi lain yang relevan dengan perawatan pasien.
Sedangkan menurut permenkes rekam medis adalah dokumen
yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dengan
menggunakan sistem elektronik yang diperuntukkan bagi
penyelenggaraan Rekam Medis.
Rekam medis bertujuan untuk memberikan akses yang mudah
dan cepat terhadap informasi kesehatan pasien kepada penyedia layanan
kesehatan yang berwenang, sehingga mereka dapat memberikan
perawatan yang optimal dan tepat waktu. Selain itu, rekam medis juga
berperan dalam mendukung pengambilan keputusan klinis,
memfasilitasi koordinasi perawatan antar-penyedia layanan kesehatan,
dan meningkatkan keselamatan pasien.
WHO menekankan pentingnya keamanan dan kerahasiaan
informasi dalam pengelolaan rekam medis elektronik, serta perlunya
standar dan pedoman yang jelas dalam pengembangan dan
implementasi sistem rekam medis elektronik guna memastikan
interoperabilitas dan kualitas data yang konsisten. Dengan demikian,
rekam medis elektronik diharapkan dapat memberikan manfaat yang
maksimal bagi pasien dan penyedia layanan kesehatan dalam
meningkatkan kualitas perawatan kesehatan secara keseluruhan.

4
2.2 Rawat Inap
A. Pengertian Rawat Inap
Rawat inap (Opname) adalah istilah yang berarti proses
perawatan pasien oleh tenaga kesehatan professional akibat penyakit
tertentu, di mana pasien di inapkan di suatu ruangan di rumah sakit.
Ruang inap adalah ruang tempat pasien dirawat. Ruangan ini dulunya
sering hanya berupa bangsal yang dihuni oleh banyak orang sekaligus.
Standart pasien rawat inap dibagi dalam 3 kelompok:
a. Pasien yang tidak urgen, penundaan perawatan pasien tidak akan
menambah gawat penyakitnya.
b. Pasien yang urgen tetapi tidak gawat darurat dapat dimaksudkan ke
dalam daftar tunggu.
c. Pasien gawat darurat, langsung dirawat.
Gawat darurat pasien yang sudah diseleksi pemeriksaan
kegawatannya dapat dirawat pada ruangan khusus sebelum dikirim ke
ruangan rawat bisa di rumah sakit dan system penyelenggaraan rekam
medic dimulai dari pengumpulan pada saat penerimaan pasien
selanjutnya data didistribusikan menurut jenis pelayanan yang
dibutuhkan pasien (unit pelaksana pelayanan). Pendokumentasian
rawat inap:
1. Mulai dari rawat pasien dan berikan latar belakang pasien
sebagai informasi dasar kemudian beri gambaran umum
sesuai dengan data buku interprestasi bidan.
2. Pencatatan laporan secara sistematik menurut hasil kegiatan
dan urutan kronologi.
3. Semua tindakan medik atau prosedur kebidanan yang
istimewa, misal ketuban yang dipecahkan dengan sengaja
ataupun spontan dengan jam, dan jumlahnya di
dokumentasikan dengan benar dan hati-hati.
B. Pendokumentasian Yang Dilakukan Pada Rawat Inap
Pendokumetasian yang dilakukan pada rawat inap, adalah:

5
1. Mulai dengan nama pasien dan berikan latar belakang
pasien sebagai informasi dasar kemudian beri gambaran
umum sesuai dengan data buka interprestasi bidan.
2. Pencatatan laporan secara sistematik menurut hasil kajian
dan urutan kronologis.
3. Semua tindakan medik/prosedur kebidanan yang istimewa,
misalkan ketuban yang sudah dipecahkan dengan sengaja
ataupun yang pecah secara spontan dengan jam, jumlah dan
sifatnya harus di dokumentasikan dengan benar dan hati-
hati.

C. Manfaat Dokumentasi Rawat Inap


1. Untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka
upaya peningkatan pelayanaan kesehatan dirumah sakit, tanpa
didukung suatu system pengelolaan rekam medis yang baik dan
benar mustahil tertib administrasi akan berhasil sebagaimana
yang diharapkan.
2. Aspek administrasi
3. Aspek hukum
4. Aspek keuangan
5. Aspek penelitian
6. Aspek pendidikan
7. Aspek dokumentasi

D. Contoh Format Pendokumentasian di Rawat Inap

6
7
2.3 Rawat Jalan
A. Pengertian Rawat Jalan
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
1165/MENKES/SK/2007/bab 1, pasal 1 ayat 4 “pelayanan rawat jalan
adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan,
rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap di
Rumah Sakit”. Bentuk pertama dari pelayanan rawat jalan adalah yang
diselenggarakan oleh klinik yang ada kaitannya dengan Rumah Sakit
(hospital based ambulatory care).

B. Jenis Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit


Jenis pelayanan rawat jalan di rumah sakit secara umum dapat
dibedakan atas 4 macam, yaitu:
1. Pelayanan gawat darurat (emergency services) yaitu untuk
menangani pasien yang membutuhkan pertolongan segera dan
mendadak.
2. Pelayanan rawat jalan paripurna (comprehensive hospital
outpatient services) yaitu yang memberikan pelayanan
kesehatan paripurna sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Pelayanan rujukan (referral services) yaitu hanya melayani
pasien-pasien rujukan oleh sarana kesehatan lain. Biasanya
untuk diagnosis atau terapi, sedangkan perawatan selanjutnya
tetap ditangani oleh sarana kesehatan yang merujuk.
4. Pelayanan bedah jalan (ambulatory surgery services) yaitu
memberikan pelayanan bedah yang dipulangkan pada hari yang
sama.

C. Pendaftaran Pasien Rawat Jalan


Menurut Dirjen Yanmed (2006:22) pendaftaran adalah tata cara
penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang akan
dirawat merupakan sebagian dari sistem prosedur pelayanan Rumah

8
Sakit. Prosedur penerimaan pasien rawat jalan menurut Dirjen
Yanmed Depkes (2006:23) yaitu sebagai berikut:

1. Pasien Baru
Setiap pasien baru diterima ditempat penerimaan pasien
(TPP) dan akan diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan
data identitas yang akan diisikan pada formular ringkasan
riwayat klinik. Setiap pasien baru akan mendapatkan nomor
pasien yang akan digunakan sebagai kartu pengenal, yang harus
dibawa pada setiap kunjungan berikutnya ke rumah sakit yang
sama, baik sebagai pasien berobat jalan maupun sebagai pasien
rawat inap.
a. Data ringkasan riwayat klinik diantaranya yaitu:
 Dokter penanggung jawab Poliklinik
 Nomor pasien
 Alamat lengkap
 Tempat dan tanggal lahir
 Umur
 Jenis kelamin
 Status keluarga
 Agama
 Pekerjaan

Ringkasan riwayat klinik ini juga dipakai sebagai dasar


pembuatan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP). Pasien baru
dengan berkas rekam medisnya akan dikirim ke poliklinik sesuai
dengan yang di pilih pasien. Setelah mendapat pelayanan yang
cukup dari poliklinik, ada beberapa kemungkinan dari setiap
pasien:

1) Pasien boleh langsung pulang.

9
2) Pasien diberi slip perjanjian oleh petugas klinik untuk
datang kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan,
kepada pasien yang diminta datang Kembali harus lapor
kembali ke tempat penerimaan pasien (TPP).
3) Pasien dirujuk/dikirim kerumah sakit lain. Pasien harus ke
ruang perawatan.

Semua berkas rekam medis poliklinik akan dikirim ke


bagian rekam medis, kecuali pasien yang harus dirawat, rekam
medisnnya akan dikirim ke ruang perawatan.

2. Pasien Lama

Pasien lama adalah pasien yang datang dengan masalah


kesehatan yang sama seperti kunjungan sebelumnya. Pasien
lama datang ketempat penerimaan pasien yang telah ditentukan.
Kedatangan pasien lama ini dapat dibedakan:

a) Pasien yang datang dengan perjanjian.


b) Pasien yang datang tidak dengan perjanjian (atas
kemauan sendiri).
c) Pasien gawat darurat, pasien yang datang ke tempat
penerimaan gawat darurat yang dibuka selama 24 jam,
dimana disini pasien akan lebih dahulu ditolong baru
penyelesaiaan administrasinya.

Berbeda dengan prodesur pelayanan pasien baru dan pasien


lama, pasien gawat darurat ditolong terlebih dahulu.

b. Beberapa kemungkinan kelanjutan dari pasien gawat


darurat, antara lain:
1) Pasien bisa langsung pulang
2) Pasien dirujuk dan dikirim ke rumah sakit lain
3) Pasien harus dirawat (menjalani rawat inap)

10
D. Sistem Dokumentasi Pelayanan Rawat Jalan
Dibagian rawat jalan akan dibedakan mengenai laporan
mengenai pelayanan KIA atau pelayanan ginekologik, begitu juga
mengenai pencatatan pelaporan mengenai Keluarga Berencana pun
begitu. Setiap bagian akan berbeda karena setiap pelayanan
memberikan dan membutuhkan data yang berbeda karena kebutuhan
yang berbeda.

1. Pasien rawat jalan ada 3 kelompok, yaitu:


a. Pasien baru

Setiap pasien baru diiterima ditempatpenerimaan


pasien dan akan diwawancarai oleh petugas untuk
mendapatkan data identitas pasien, hasil anamnesis
(keluhan utama, Riwayat sekarang, riwayat penyakit yang
pernah diderita, Riwayat penyakit keluarga), hasil
pemeriksaan (fisik, laboratorium, pemeriksaan khusus
lainnya), diagnostik dan pengobatan ataupun tindakan.
Pencatatan data ini harus diisi selambatlambatnya 1 x 24
jam setelah pasien diperiksa.

b. Pasien lama

Pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan


atau tindakan ulang.

c. Pasien gawat darurat

Pasien yang datang ke tempat penerimaan gawat


darurat yang dibuka selama 24 jam, dimana disini pasien
akan lebih dahulu ditolong baru penyelesaiaan
administrasinya.

2. Tujuan Pencatatan

11
 Untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien pada
semua tim kesehatan yang terlihat, sehingga dapat mencegah
tumpang tindih, pengulangan dan kesenjangan dalam pelayanan
atau asuhan kebidanan.
 Sebagai sumber informasi bagi setiap petugas kesehatan yang
terlibat dalam pelayanan.
 Sebagai bahan bukti untuk mutu pelayanan dan sekaligus untuk
tangung jawab dan tanggung gugat.
 Sebagai sumber data untuk penelitian dan pendidikan.
 Sebagai dokumentasi yang sah untuk membuktikan bahwa
tindakan, obat dan makanan dan sebagainya sudah diberikan
sesuai dengan rencana ketentuan yang juga berhubungan dengan
penagihan rekening pasien.

Pasien di rumah sakit, dapat di katagorikan sebagai pasien


poliklinik atau rawat jalan dan pasien rawat inap. Dari segi pelayanan,
data pasien rawat jalan di bedakan menjadi dua, yaitu:

 Pasien yang dapat menunggu dan pasien yang harus segera


ditolong.
 Pasien yang menunggu mendapatkan pelayanan adalah pasien
yang berobat jalan yang datang dengan perjanjian dan pasien
yang tidak dalam keadaan gawat.

Menurut jenis kedatangannya pasien dapat di bedakan menjadi


dua, yaitu: pasien lama dan pasien baru

Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang


kerumah sakit untuk keperluan berobat, sedangkan pasien lama adalah
pasien yang pernah dating sebelumnya kerumah sakit untuk keperluan
berobat. Kedatangan pasien kerumah sakit dapat terjadi karena: dikirim
oleh dokter praktek di luar rumah sakit, dikirim oleh rumah sakit lain,

12
puskesmas atau jenis pelayanan lainnya atau bahkan datang dengan
kemauan sendiri.

E. Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Jalan


a. Pasien baru
Setiap Pasien baru di terima di tempat penerimaan pasien
(TTP) dan akan memperoleh nomor pasien yang akan di gunakan
sebagai kartu pengenal. Kartu pengenal ini harus dibawa pada setiap
kunjungn berikutnya kerumah sakit yang sama, baik sebagai pasien
rawat jalan ataupun rawat inap.
Setiap pasien baru akan di wawancarai oleh petugas untuk
mendapatkan data identitas dan akan diisikan pada formulir
ringkasan riwayat klinik. Data dari ringkasan klinik di antaranya
berisi: dokter penanggung jawab poliklinik, nomor pasien (nomor
rekam medik), nama pasien, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
status keluarga, agam dan pekerjaan. Ringkasan riwayat klinik juga
di pakai sebagai dasar pembuatan kartu indeks utama pasien
(KIUP).
Setelah pasien mendapatkan pelayanan yang cukup dari
poliklinik, ada kemungkinan kelanjutannya, yaitu:
 Pasien boleh langsung pulang.
 Pasien diminta datang kembali, pasiendiberi slip perjanjian oleh
petugas poliklinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal
yang telah ditetapkan.
 Pasien dirujuk atau dikirimkerumah sakit lain.
 Pasien harus di rawat (menjalani rawat inap)
b. Pasien lama
Pasien lama adalah pasien yang datang dengan masalah
kesehatan yang sama seperti pada kunjungan sebelumnya. Pasien
lama langsung datang ke tempat penerimaan ppasien yang telah
ditentukan, kedatangan pasien lama ini dapat dibedakan:

13
 Pasien yang datang dengan perjanjian
 Pasien yang datang tidak dengan perjanjian
 Pasien yang gaat darurat
Pasien datang ke tempat penerimaan pasien gawat darurat. TTP
untuk pien gawat darurat diberikan pelayanan 24 jam. Berbeda
dengan prosedur pelayanan pasien baru dan lama, pasien gawat
darurat ditolong terlebih dahulu, penyelesaian administrasi
dilakukan setelah pasien gawat darurat mendapat pelayanan yang
cukup. Beberapa kemungkinan kelanjutan pasien yang gawat
darurat adalah:
 Pasien bisa langsung pulang
 Pasien dirujuk atau dikirim kerumah sakit lain
 Pasien harus dirawat (menjalani rawat inap)

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang
membutuhkan perbaikan di segala bidang, terutama bidang kesehatan.
Karena Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia yang mutlak
dipenuhi, sebelum memenuhi kebutuhan yang lain. Perbaikan di bidang
kesehatan ini meliputi; segi pelayanan, tenaga kesehatan, dan fasilitas
yang memadai. Untuk merealisasikan program pemerintah dalam
rangka meningkatkan perbaikan mutu kesehatan, di butuhkan adanya
pelayanan ekstra dalam penanganan pasien, disamping itu dibutuhkan
pula suatu catatan atau bukti otentik (Dokumentasi) yang disediakan
oleh lembaga kesehatan.
Dokumentasi adalah bagian dari keseluruhan tanggung jawab
perawat untuk pasien. Manfaat dokumentasi rawat inap. Tujuan dan
kegunaan rekam medik pada rawat inap, diantaranya: untuk menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanaan kesehatan di rumah sakit, tanpa didukung suatu system
pengelolaan rekam medis yang baik dan benar mustahil tertib
administrasi akan berhasil sebagaimana yang diharap, aspek
administrasi, aspek hokum, aspek keuangangan, aspek penelitian, aspek
pendidikan, aspek dokumentasi

3.2. Saran
Semoga materi ini dapat menambah wawasan kita mengenai
dokumentaasi Pelayanan. Khususnya manfaatnya dalam peningkatan
pelayanan pada rawat inap dan rawat jalan. Mudah-mudahan dengan
dibuatnya makalah ini para pembaca dapat mengambil manfaatnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ismail, R., & Martiana, T. (2020). Implementasi Sistem Pendokumentasian


Elektronik Terintegrasi Pada Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit X.
Jurnal Sistem Informasi Kesehatan Indonesia, 6(2), 75-84.

Widiastuti, N. (2018). Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah


Sakit Pada Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan (Studi Kasus: RSUD
Kartini Jepara). Jurnal Sistem Informasi, 10(2), 114-125.

https://dokumen.tips/education/makalah-rawat-inap-5593d65e2614c.html

https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2019/05/20/pengertian-rawat-jalan-2/

Nursalam, N., Prabandari, Y. S., & Efendi, F. (2019). Analisis Perbandingan


Sistem Pendokumentasian Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan Di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Sandi Husada, 8(2), 242-250.

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/05/sistem-dokumentasi-
pelayanan-rawat.html

Adistiana, I., & Utami, D. (2021). Implementasi Sistem Pendokumentasian


Pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan dengan Metode PDCA di RSUD
Semarang. Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Kesehatan, 2(1), 1-7.

Arifin, M. Z., & Yaniawati, P. (2017). Pengembangan Sistem Informasi


Manajemen Rumah Sakit Pada Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan Di
RSUD Dr. Harjono Ponorogo. Jurnal Teknik Pomits, 6(1), 2321-2326.

16

Anda mungkin juga menyukai