Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DOKUMENTASI KEBIDANAN

“ALUR PENERIMAAN PASIEN DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN”


Disusun Guna Memenuhi Tugas Dari Ibu Aris Noviani, SST, M.Keb

Disusun Oleh: Kelompok III

1. Cut Misra Niar (21.0.B.1380)


2. Dika Fatmawati (21.0.B.1382)
3. Nur Rizki (21.0.B.1385)

D III KEBIDANAN
STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR
PAPAHAN TASIKMADU KARANGANYAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
Dokumentasi ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Alur Pendaftaran
Pasien di PMB” yang disajikan secara sistematis dan jelas.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat tahu bagaimana alur pendaftaran pasien
di PMB (Praktik Mandiri Bidan), yang penulis sajikan dari berbagai sumber informasi
dan referensi. Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya teman-teman. Penulis sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis
menerima berbagai saran maupun kritikan yang bersifat membangun. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih, semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Karanganyar, 25 September 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................i


DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Msalah ...............................................................................................2
1.3 Tujuan ..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3


2.1 Alur Penerimaan Pasien di PMB .......................................................................3
A. Pendaftaran Pasien ..................................................................................... 3
B. Kepuasan Pasien ........................................................................................ 5
C. Aplikasi .....................................................................................................6
D. Kerangka Alur Penerimaan Pasien ............................................................. 6
2.2 Dokumentasi Rekam Medis .............................................................................. 7
A. Dokumentasi ............................................................................................... 7
B. Prinsip-prinsip Dokumentasi Kebidanan...................................................... 7
C. Cara Penyimpanan Dokumen ...................................................................... 8
D. Penyimpanan Dokumen di Praktek Mandiri Bidan ...................................... 9
E. Alur Penyimpanan Dokumen ..................................................................... 10

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 11


3.1 Kesimpulan......................................................................................................11
3.2 Saran ............................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
atau masyarakat. Pelayanan kesehatan bertujuan untuk memberikan upaya
penyembuhan, peningkatan kesehatan, dan semua pelayanan yang diberikan di bidang
kesehatan, sehingga terwujud suatu derajat kesehatan yang optimal.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2017 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Bidan praktek adalah suatu
instansi pelayanan masyarakat secara mandiri yang memberikan asuhan dalam
lingkup praktek kebidanan. Bidan merupakan salah satu dari jenis tenaga kesehatan
yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan asuhan kebidanan
sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Dalam Peraturan Mentri Kesehatan No.28 tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan Bab V pasal 45 tentang Pencatatan dan Pelaporan.
Bidan wajib melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan pelayanan yang
diberikan dan dilaksanakan serta disimpan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Hal ini untuk melindungi pasien terhadap kualitas pelayanan
yang diterima dan juga perlindungan terhadap kemanan bidan dalam melaksanakan
tugasnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat ini, maka instansi
pemerintah dituntut untuk bekerja secara ekonomis, efektif dan efisien agar dapat
mengikuti perkembangan teknologi kedepannya. Perencanaan, pengendalian dan
penyajian informasi bisa diperoleh dalam laporan yang disajikan secara wajar dan
akurat, oleh karena itu system informasi penerimaan pasien sangat diperlukan untuk
suatu instansi atau perusahaan khususnya Pukesmas, Klinik, BPM, BPS.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur penerimaan pasien di PMB?
2. Bagaimana cara penyimpanan dokumentasi pasien di PMB?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui prosedur penerimaan pasien di PMB.
2. untuk mengetahui cara dan alur penyimpanan dokumentasi pasien di PMB.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alur Penerimaan Pasien di PMB


A. Pendaftaran Pasien
Menurut Buku Panduan Penyelenggaraan Rekam Medis tahun 2006, tata cara
penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang akan dirawat
adalah bagian dari sistem prosedur pelayanan kesehatan. Dapat dikatakan bahwa
disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di
salah satu instalasi kesehatan. Maka tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa
didalam tata cara penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan baik
ataupun tidak baik dari pelayanan suatu instalasi keseahatan. Tata cara melayani
pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan oleh petugas dengan sikap yang
ramah, sopan, tertib dan penuh tanggung jawab.
1. Jenis pasien yang datang
Pasien dapat dikategorikan sebagai pasien rawat jalan (pasien poliklinik dan
gawat darurat) dan pasien rawat inap.
a. Dilihat dari segi pelayanan pasien datang ke rumah sakit dapat dibedakan
menjadi:
1) Pasien yang dapat menunggu.
Pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian dan pasien yang
datang tidak dalam keadaan gawat.
2) Pasien yang segera ditolong (pasien gawat darurat).
b. Sedangkan menurut jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi:
1) Pasien baru
Pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan
mendapatkan pelayanan kesehatan.
2) Pasien lama
Pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan
mendapatakan pelayanan kesehatan.
c. Kedatanagan pasien dapat terjadi karena
1) Dikirim oleh dokter praktik diluar instalasi kesehatan.

3
2) Dikirim oleh rumah sakit lain, puskesmas, atau jenis pelayanan
kesehatan lainnya.
3) Datang atat kemauan sendiri
2. Prosedur penerimaan pasien
a. Pasien baru
Prosedur penerimaan pasien dapat disesuaikan dengan sistem yang dianut
oleh masing-masing instalasi kesehatan.
1) Penerimaan pasien rawat jalan
Setiap pasien baru diterima di tempat penerimaan pasien baru (TPP)
dan akan diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan informasi
mengenai data identitas sosial pasien yang harus diisikan pada
formulir ringkasan riwayat klinik. Setiap pasien baru akan
memperoleh nomor pasien yang akan digunakan sebagai kartu
pengenal (kartu berobat), yang harus dibawa pada setiap kunjungan
berikutnya ke instalasi kesehatan yang sama baik sebagai pasien
berobat jalan maupun sebagai pasien rawat inap.
Pada instalasi kesehatan yang telah menggunakan sistem
komputerisasi identitas pasien yang disertai nomor rekam medis
pasien baru harus disimpan untuk dijadikan database pasien. Sehingga
sewaktu-waktu pasien berobat kembali ke instalasi kesehatan maka
data pasien tersebut akan mudah ditemukan dengan cepat. Data pada
ringkasan riwayat klinik diantaranya berisi :
a) Dokter penanggung jawab poliklinik
b) Nomor pasien
c) Alamata lengkap
d) Tempat/tanggal lahir
e) Umur
f) Jenis kelamin
g) Status keluarga
h) Agama
i) Pekerjaan

4
Semua berkas rekam medis pasien poliklinik yang telah selesai berobat
harus kembali ke instalasi rekam medis, kecuali pasien yang harus
dirawat, rekam medisnya akan dikirim ke ruang perwatan.
2) Pasien lama
Untuk pasien lama atau pasien yang pernah datang berobat
sebelumnya ke instalasi kesehatan, maka pasien mendatangi tempat
pendaftaran pasien lama atau ketempat penerimaan pasien yang telah
ditentukan. Pasien lama ini dibedakan :
a) Pasien yang datang dengan perijinan.
b) Pasien yang datang tidak dengan perijinan (atas kemauan sendiri).
Baik pasien yang datang dengan perjanjian maupun pasien yang
datang atas kemauan sendiri, setelah mengambil karcis, baru akan
mendapat pelayanan di TPP. Pasien perjanjian akan langsung menuju
poliklinik yang dituju karena rekam medisnya telah disiapkan oleh
petugas. Sedangkan untuk pasien yang datang atas kemauan sendir /
bukan pasien perjanjian, harus menunggu sementara rekam medisnya
dimintakan oleh petugas di TPP ke instalasi rekam medis. Setelah
berkas rekam medisnya ditemukan maka berkas rekam medis tersebut
dikirim ke poliklinik oleh petugas, selanjutnya pasien akan
mendapatkan pelayanan kesehatan.

B. Kepuasan Pasien
Kepuasan adalah bentuk perasaan seseorang setelah mendapatkan
pengalaman tehadap kinerja pelayanan yang telah memenuhi harapan (Gerson,
2004). Sedangkan kepuasan pasien adalah Nilai subyektif pasien terhadap
pelayanan yang diberikan setelah membandingkan dari hasil pelayanan yang
diberikan dengan harapannya. Pasien merasa puas jika harapannya terpenuhi.
Kepuasan mempunyai peranan yang cukup penting dalam meningkatan
profitabilitas pelayanan kesehatan dan untuk memahami kebutuhan pasien yang
diinginkan, petugas memahami faktor-faktor yang dapat membuat pasien puas
dengan pelayanan pendaftaran yang diberikan, petugas harus dapat memenuhi
harapan-harapan pasien yang sesuai dengan kebutuhannya.

5
C. Aplikasi
Secara istilah pengertian aplikasi adalah suatu program yang siap untuk
digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa
aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan oleh suatu sasaran
yang akan dituju. Menurut kamus computer eksekutif, aplikasi mempunyai arti
yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu tehnik pemrosesan data
aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau
diharapkan maupun pemrosesan data yang di harapkan.
Pengertian aplikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "Aplikasi
adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan
aturan atau ketentuan Bahasa pemrograman tertentu. (Juansyah, 2015)
D. Kerangka Alur Penerimaan Pasien

6
2.2 Dokumentasi Rekam Medis
A. Dokumentasi
Menurut Permenkes RI No 269 Tahun 2008 tentang rekam medis, rekam
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. Rekam medis diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis
maupun yang terekam tentang identitas, anamneses, pemeriksaan fisik,
laboratorium, diagnosa serta segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan
kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
mendapatkan pelayanan Rawat darurat. (Depkes RI, 2006)
Dokumentasi mempunyai 2 sifat yaitu tertutup dan terbuka. Tertutup apabila
di dalam berisi rahasia yang tidak pantas diperlihatkan, diungkapakan, dan
disebarluaskan kepada masyarakat. Terbuka apabila dokumen tersebut selalu
berinteraksi dengan lingkungannya yang menerima dan menghimpun informasi.
Pendokumentasian dari asuhan kebidanan di rumah sakit dikenal dengan istilah
rekam medik. Dokumentasi berisi dokumen/pencatatan yang memberi bukti dan
kesaksian tentang sesuatu atau suatu pencatatan tentang sesuatu.
Tujuan Dokumentasi, pendokumentasian penting dilakukan oleh bidan
mengingat dokumentasi memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi pentingnya
melakukan dokumentasi kebidanan meliputi dua hal berikut ini ;
a. Untuk mempertanggungjawabkan tindakan yang telah dilakukan bidan.
b. Sebagai bukti dari setiap tindakan bidan bila terjadi gugatan terhadapanya.
B. Prinsip-prinsip Dokumentasi Kebidanan
Prinsip-prinsip pendokumentasian harus memenuhi prinsip lengkap, teliti,
berdasarkan fakta, logis dan dapat dibaca. Masing-masing prinsip tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut.
1. Lengkap
2. Teliti
3. Berdasarkan fakta
4. Logis
5. Dapat dibaca

7
Prinsip-prinsip dokumetasi adalah sebagai berikut:
a) Dokumentasi secara lengkap tentang suatu masalah penting yang bersifat
klinis.
b) Lakukan penandatanganan dalam setiap pencatatan data.
c) Tulislah dengan jelas dan rapi.
d) Gunakan ejaan dan kata kata baku serta tata bahasa medis yang tepat dan
umum.
e) Gunakan alat tulis yang terliha jelas, seperti tinta untuk menghindari
terhapusnya catatan.
f) Gunakan singkatan resmi dalam pendokumentasian.
g) Gunakan pencatatan dengan grafik untuk mencatat tanda vital. 8) Catat nama
pasien di setiap halaman.
h) Berhati hati ketika mencatat status pasien dengan HIV/AIDS.
i) Hindari menerima intruksi verbal dari dokter melalui telepon.
j) Dokumentasi terhadap tindakan atau obat yang tidak diberikan.
k) Catat keadaan alergi obat atau makanan .
l) Catat daerah atau tempat pemberian injeksi atau suntikan.
m) Catat hasil laboratorium yang abnormal. Hal ini sangat penting karena dapat
menentukan tindakan segera.
C. Cara Penyimpanan Dokumen
Terdapat du acara penyimpanan dokumen ;
a. Sentralisasi
Penyimpanan rekam medik seorang pasien dalam satu kesatuan catatan medik
b. Desentralisasi
Penyimpanan dengan cara pemisahan antara rekam medis poliklinik dengan
pasien dirawat. Biasanya dokumen medik disimpan dibagian tersendiri dari
bagian madical record mengikuti sistem yang ada di masing-masing Rumah
Sakit. Tersusun rapi menurut sistem yang dianut, abjad atau nomor atau
tanggal masuk.
Di Indonesia seperti Depkes mewajibkan lama penyimpanan 5 tahun dan
belum ada pengecualian. Untuk ini ditetapkan bahwa berkas/file menjadi
milik Rumah Sakit dan isi dokumen menjadi milik pasien, yang artinya untuk

8
akses dan terpaparnya isi tentang catatan medik apsien itu harus seizin pasien
tersebut atau walinya. Biasanya seorang bidan praktik mandiri akan melapor
kegiatan sehari–harinya secara berkala (bulanan). Dengan sistem yang hampir
sama seperti RS atau Puskesmas.

D. Penyimpanan Dokumen di Praktek Mandiri Bidan


Bidan praktik mandiri adalah salah satu bentuk layanan kepada ibu hamil,
bersalin, nifas, dan bayi baru lahir yang dilakukan oleh seorang bidan. Dalam
melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang bidan di PMB, diperlukan
suatu sistem pencatatan sebagai bukti tanggung gugat atas kerjanya. Pencatatan
dan pengumpulan data di PMB tercatat dalam beberapa formulir danbuku-buku
rekam medik seperti kartu ibu/status ibu, informed conset, buku KIA, lembar
observasi, kartu anak/status anak, kartu status peserta KB, kartu peserta KB.
Selain beberapa formulir tersebut, ada beberapa blangko yang harus disiapkan di
sebuah PMB. Blangkoblangko tersebut antara lain surat keterangan cuti
bersalin/sakit, surat kelahiran, surat kematian, dan surat rujukan. PMB juga harus
memiliki beberapa buku-buku untuk keperluan pencatatan dan pelaporan. Buku-
buku tersebut antara lain: buku inventaris, buku rujukan, buku kas bulanan, buku
stok obat, buku pelayanan KB, buku catatan kelahiran, buku catatan kematian,
dan buku rencana kerja bulanan dan tahunan.

9
E. Alur Penyimpanan Dokumen

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penerimaan pasien merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan
kebidanan yang komprohensif melibatkan pasien dan keluarga, dimana sangat
mempengaruhi mutu kualitas pelayanan. Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik
bilamana dilaksanakan oleh petugas dengan sikap yang ramah, sopan, tertib dan
penuh tanggung jawab. Kepuasan pasien adalah Nilai subyektif pasien terhadap
pelayanan yang diberikan setelah membandingkan dari hasil pelayanan yang
diberikan dengan harapannya. Pasien merasa puas jika harapannya terpenuhi.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang bidan di PMB,
diperlukan suatu sistem pencatatan sebagai bukti tanggung gugat atas kerjanya.
Pencatatan dan pengumpulan data di PMB tercatat dalam beberapa formulir danbuku-
buku rekam medik seperti kartu ibu/status ibu, informed conset, buku KIA, lembar
observasi, kartu anak/status anak, kartu status peserta KB, kartu peserta KB. Selain
beberapa formulir tersebut, ada beberapa blangko yang harus disiapkan di sebuah
PMB.

3.2 Saran
Dari uraian pembahasan pada bab sebelumnya dan kesimpulan diatas, maka
terdapat beberapa saran yang menjadi masukan dalam pengembangan selanjutnya,
yaitu: Diharapkan sistem informasi pelayanan kesehatan ini dapat dikembangkan
dengan menambahkan fitur pengelolaan dalam penyediaan pelayanan pasien rawat
inap dan dapat meningkatkan sistem yang ada dalam proses pelayanan untuk
mempercepat waktu pelayanan dengan sistem berbasis online.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nora Eka Sari Sikumbang, 2016. “Pentingnya Asam Folat Dalam Kehamilan”. Jurnal
STIKes Imelda.

Netti Etalia br Brahmana, Mido Ester Sitorus, 2018. “Hubungan Faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumsi Asam Folat pada Ibu Hamil Trimester Pertama. Journal of
Healthcare Technology and Medicine vol. Universitas Ubudiyah Indonesia

Dr. Sienny Agustin, 2022. “Manfaat Asam Folat untuk Ibu Hamil”. Alodokter,
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai