Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

SISTEM KLIEN DAN TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN


DI INDONESIA

TUGAS
KONSEP DASAR KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

WIDYA HIDAYATI
233302040073

DOSEN PENGAMPU

ROBIN FERDIANSYSAH SITOPU , S,Kep , Ns , M . kep

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2023
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi .................................................................................................... i
Daftar Gambar ......................................................................................... 4
Kata Pengantar ........................................................................................ iii

BAB I Sistem Klien ................................................................................ 1


1.1 Definisi Klien................................................................................1
1.2 Jenis – Jenis Klien.........................................................................2
1.3 Hak Klien......................................................................................2

BAB II Tingkatan Pelayanan Kesehatan di Indonesia.........................4


2.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan.................................................4
2.2 Jenis – Jenis Pelayanan Kesehatan di
Indonesia.....................................................................................4

BAB III Kesimpulan.................................................................................7

Daftar Pustaka..........................................................................................8

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar............................................................................................................... 4

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia – Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah individu ini. Sholawat dan
Salam juga tak lupa kami hatrukan kepada Rasulullan SAW yang telah
mengantarkan kita dari zama jahilliyah menuju zaman pencerahan ilmu
pengetahun dan teknologi yang kini kita rasakan ini.

Untuk menyelesaiakan tugas bapak ROBIN FERDIANSYSAH


SITOPU , S,Kep , Ns , M . kep sebagai dosen KDK. Makalah ini juga
bermaksud untuk menambarh wawasan tentang sistem klien dan tingkat
pelayanan kesehatan di Indonesia. Saya dengan tulus meminta maaf atas
kesalahan atau ketidakkonsistenan bahasa. Maka dari itu, penulis makalah
menerima kritik dan saran dari pembaca.

Medan, 10 September 2023

Pemakalah

iii
BAB 1

SISTEM KLIEN

1.1 DEFINISI KLIEN

 Menurut KBBI, klien diartikan sebagai orang yang membeli sesuatu atau
memperoleh layanan (seperti kesehatan ataupun konsultasi jiwa (Mintari, Y. A.
2022).
 Wills mendefiniskan klien adalah setiap individu yang diberikan bantuan
profesional oleh seseorang yang profesional atas permintaan dirinya sendiri atau
orang lain (Mintari, Y. A. 2022).
 Sedangkan menrut Kamus Bahasa Inggris Oxford yang lebih singkat
mendefinisikan klien sebagai “seseorang yang siap menerima panggilan orang
lain”, “seseorang yang berada di bawah perilindungan orang lain, tanggungan
atau pelanggan”. Yang mana dalam keperawatan didefinisikan sebagai pasien
sebagai “penderita”, “orang yang sedang menjalani perawatan medis” (Wing,
1997)
 Sedangkan dalam keperawatan, yang menjadi klien bisa saja individunya itu
sendiri maupun keluarga atau kerbatnya. Jenis – jenis klien yang disebutkan
dalam Neuman Sytem Model juga bisa dalam bentuk individu maupum
kelompok. Klien sebagai individu yaitu seseorang yang mendapatkan asuhan
keperawatan. Klien sebagai keluarga ialah keluarga tersebut yang mengalami
suatu penyakit atau kelemehan pada tubuhnya yang mengakibatkan dia tidak
dapat memberikan keterangan secara jelas kepada perawat maka ia dibantu oleh
keluarganya. Sedangkan klien sebagai kelompok atau masyarakat ialah klien
yang ruang lingkupnya lebih luas dari pada keluarga (Patel & Goyena, 2019).
Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa klien merujuk
kepada individu atau bisa jadi sekelompok orang yang sedang mengalami
permaslahan dalam tubuhhnya baik permasalahan pada fisik maupun psikisnya.
Yang mana klien tersebut membutuhkan pertolongan dari orang yang profesional
pada bidangnya yang mana dalam ilmu kesehatan khususnya pada ilmu keperawatan
klien dikenal dengan sebutan pasien.

1
1.2 JENIS - JENIS KLIEN
Berdasarkan cara masuknya, klien dalam sistem kesehata dibagi menjadi tiga
yaitu (Klien & Klien, 2009) :
 Klien yang dirujuk
Yaitu klien atau pasien yang masuk ke dalam sistem dengan rujukan dari
seorang anggota tim kesehatan karena mengalami masalah akut dan
berpotensi mengancam kehidupan (klien yang mengalami nyeri dada berat)
atau mengalami masalah yang kurang mengancam kehidupan (kemerahan
pad kulit karena sebab yang belum diketahui). Dalam kondisi darurat klien
biasanya memanggil dokter yang akan merujuk klien ke tempat parawatan
kedaruratan.
 . Klien sukarela
Yaitu klien atau pasien yang masuk ke sistem pelayanan kesehatan karena
keinginan sendiri untuk mendapatkan pelayanan tertentu.
 Klien yang masuk ke sistem pelayanan kesehatan karena pengaruh situasi
keuangan
Yaitu klien atau pasien yang bekerja dan mempunyai asuransi mungkin akan
segera masuk ke rumah sakit untuk menjalankan operasi atau prosedur
diagnostik padahal penyakitnya ringan. Hal itu karena mereka mempunyai
suber keuangan untuk mencari dan membayar pelayanan kesehatan yang
diberikan. Berbeda halnya dengan pengangguran. Orang yang menganggur
dan tidak berpenghasilan, dengan keuangan terbatas mungkin hanya akan
mencari perawatan jika sakit yang dideritanya sudah akut dan harus dirawat
di ruang perawatan kedaruratan di rumah sakit .

1.3 HAK KLIEN


Hak pada diri klien tercantum dalam UU No. 44 Tahun 2009 pasal 32 yaitu
(Kementrian Kesehatan RI, 2009)
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit.
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.

2
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional.
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi.
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g. Memilih dokter dankelasperawatansesuai dengankeinginannya dan peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit.
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yangdideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
j. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien lainnya.
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit.
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap
dirinya.
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
q. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana.
r. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.

3
BAB 2

TINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

2.1 DEFINISI PELAYANAN KESEHATAN

Menurut Wulandari (2016) dalam (Megananda, 2016) pelayanan kesehatan


adalah usaha guna meningkatkan dan memulihkan kesehatan yang dilakukan oleh
orang yang ahli dalam bidang kesehatan guna mencapai masyarakat yang sehat.
Yang mana layanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas masyarakat
yang sehat. Pelayanan kesehatan sendiri memiliki prinsip pelayanan kesehatan
pencegahan dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Dalam pelayanan
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat yaitu berusaha meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat dan adanya upaya pencegahan agar masyarakat tidak jatuh
sakit.

2.2 JENIS PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 12 – 15 yaitu

(Mian, 2009) :

 Pelayanan kesehatan promotif

Gambar 2.2.1 (Promosi PHBS)

Yaitu suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang

lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.

4
 Pelayanan kesehatan preventif

Gambar 2.2.2 (vaksin dalam mencegah agar tidak

tertular covid 19)

Yaitu suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit.

 Pelayanan kesehatan kuratif

Gambar 2.2.3 (Pasien rawat inap)

Yaitu suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang

ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat

penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas

penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.

5
 Pelayanan kesehatan rehabilitatif

Gambar 2.2.4 (kegiatan rehabilitasi)

Yaitu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas

penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai

anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal

mungkin sesuai dengan kemampuannya.

6
BAB 3

KESIMPULAN

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa klien dalam keperawatan adalah
pasien yang harus ditangani dengan tepat. Yang mana jenis – jenis pelayanan bukan
hanya sekedar di rumah sakit, pusekamas atau klink, dan lain – lain, melainkan juga di
pusat rehabilitasi.
Bentuk layanan yang diberikan pada pelayanan kesehatan yang ada
dimasyarakat itu sendiri adalah berupa bentuk peningkatan kesehatan masyarakat itu
sendiri, dan pastinya bentuk pencegahan sebelum datangnya penyakit.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI. (2009). UU no. 44 Tahun 2009 Tentang RS. Undang-
Undang Republik Indonesia, 1, 41.
https://peraturan.go.id/common/dokumen/ln/2009/uu0442009.pdf
Klien, P., & Klien, J. (2009). Potter, P. A., Perry, A.G. (2005). Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik,4th ed. Penerbit Buku Kedokteran
EGC). Pengertian lainnya, Klien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di
rumah sakit baik dalam keadaan sakit maupun sehat (Wijono,. 3–5.
Megananda, T. (2016). Survei Pelayanan Poli Gigi terhadap Kepuasan Pasien di Klinik
Pratama Poltekkes Kemenkes Semarang. 7–19.
Mian, S. (2009). No Title ‫المجامع كتاب‬. ‫ممممممم مممم‬, 2(5), 255. ???
MINTARI, Y. A. (2022). PROGRAM YOGA BERBASIS KESEHATAN MENTAL
DALAM MENUNJANG REHABILITASI KLIEN NARKOBA DI INSTITUSI
PENERIMA WAJIB LAPOR (IPWL) RUMAH REHABILITASI HOUSE OF
SERENITY BANDAR LAMPUNG (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN
LAMPUNG).
Patel, & Goyena, R. (2019). No Title No Title No Title. Journal of Chemical
Information and Modeling, 15(2), 9–25.
Wing, P. C. (1997). Patient or client? if in doubt, ask. CMAJ. Canadian Medical
Association Journal, 157(3), 287–289.

Anda mungkin juga menyukai