Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

SISTEM KLIEN DALAM PELAYANAN


KEPERAWATAN

Dosen :
Resa Livia Nica. S,KeP.,Ns,M.Kes
Kelompok 2:

1. Wayan mila sari (225140051)


2. Ika putri ayu lestari (225140070)
3. Linda yunita (225140065)
4. Sindi novita sari (225140058)
5. Shella indrasmawati (225140049)
6. Rully sasmitha (225140099)
7. Ulam darista (225140044)
8. Ika putri ayu lestari (225140070)
9. Nessy safitriani (225140073)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga Makalah dengan judul sistem klien dalam pelayanan keperawatan
dapat di susun. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok dari Ibu Novi
Resa Livia Nica S,KeP.,Ns,M.Kes pada bidang studi konsep dasar keperawatan. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca dalam pelayanan
keperawatan.

Penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Novi Resa Livia Nica
S,KeP.,Ns,M.Kes selaku guru mata kuliah konsep dasar keperawatan berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penyusun berkaitan dengan tugas yang diberikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penyusun memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini.

Moris jaya, 15 Oktober 2022

penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar belakang...........................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah......................................................................................................4
1.3 Tujuan.........................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
2.1 Sistem Klien...............................................................................................................5
2.2 Individu dan Keluarga Sebagai Klien......................................................................6
2.3 Hak dan Kewajiban klien..........................................................................................7
2.4 Tingkat Pelayanan Klien...........................................................................................7
2.5 Pelayanan Kesehatan Masyarakat...........................................................................8
2.6 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan.....................................................................9
2.7 Syarat Pokok Sistem Pelayanan Kesehatan..........................................................10
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................11
3.2 Saran.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Latar belakang penyusun melakukan tugas kelompok ini merupakan bagian dari bidang
studi konsep dasar keperawatan yang diperuntukan untuk mahasiswa keperawatan. Pada
materi ini ada beberapa aspek yang harus dicapai oleh penyususn yaitu, memahami sistem
klien dalam pelayanan keperawatan yang jadikan acuan untuk para perawat mempelajari dan
menguji cara yang baru sebagai inovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Pelayanan kesehatan adalah pemeliharaan atau peningkatan status kesehatan melalui


usaha-usaha pencegahan,diagnosis, terapi, pemulihan, atau penyembuhan penyakit, cedera,
serta gangguan fisik dan mental lainnya.

Klien adalah penerima asuhan keperawatan dan dapat dideinisikansebagai individu,


keluarga, komunitas,atau kelompok yang lebih besar.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana sistem klien dalam pelayanan kesehatan?


2. Apa saja hak dan kewajiban pelayanan kesehatan?
3. Ada berapakah tingkat pelayanan klien?
4. Apa yang dimaksud dengan pelayan kesehatan?
5. Ada berapakah lingkup sistem pelayanan kesehatan?
6. Apa saja syarat pokok sytem pelayanan kesehatan?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui sistem klien dalam pelayanan kesehatan.


2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban klien dalam pelayanan kesehatan.
3. Untuk mengetahui tingkat pelayanan klien.
4. Untuk mengetahui pengertian dari pelayanan kesehatan masyarakat.
5. Untuk mengetahui lingkup sistem pelayanan kesehatan.
6. Untuk mengetahui syarat pokok sistem pelayanan kesehatan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 em Klien
Dalam fundamental keperawatan klien ialah orang yang mencari pelayanan kesehatan
dan anggota keluarga atau orang yang berarti bagi orang yang mencari kesehatan masyarakat.
Dalam keperawatan, yang menjadi klien bisa saja individunya itu sendiri maupun keluarga
atau kerabatnya. Jenis-jenis klien juga bisa dalam bentuk individu maupun kelompok. Klien
terdiri dari dua jenis yaitu individu sebagai klien dan keluarga sebagai klien. Yaitu klien
sebagai individu adalah seseorang yang mendapatkan asuhan keperawatan. Klien sebagai
keluarga bisa saja terjadi apabila seseorang anggota dari keluarga tersebut mengalami suatu
penyakit atau kelemahan pada tubuhnya yang mengakibatkan ia tidak dapat memberikan
keterangan secara jelas kepada perawat maka ia di bantu oleh keluarganya. Sedangkan
kelompok atau masyarakat ialah klien yang ruang lingkupnya lebih luas daripada keluarga.

Berdasarkan cara masuk klien ke dalam sistem pelayanan kesehatan, klien terbagi menjadi
tiga jenis:

1. yang dirujuk

Pada jenis ini, klien masuk ke dala sistem dengan rujukan dari seorang anggota
kesehatan karena mengalami masalah akut dan berpotensi mengancam kehidupan (klien yang
mengalami nyeri dada berat) atau mengalami masalah yang kurang mengancam kehidupan
(kemerahan pad kulit karena sebab yang belum diketahui). Dalam kondisi darurat klien
biasanya memanggil dokter yangakan merujuk klien ke tempat parawatan kedaruratan.
Namun, pada situasi kurang akut, perawat merupakan profesi yang biasanya memberi rujukan
padaklienuntuk mendapatkan pelayanan dalam sistem. Rujukan dapat juga diberikan untuk
tetangga tetangga yang mencari anjuran untuk anak dan keluarga keluarga di mana ada
perawat, tenaga sukarela yang bekerja di sekolahnya, dan untuk keluarga dengan klien yang
telah diberikan perawatan sebelumn klien yang telah diberikan perawatan sebelumnya oleh
perawat.

5
7. Klien sukarela.

Klien masuk ke sistem pelayanan kesehatan karena keinginan sendiri untuk mendapatkan
pelayanan tertentu.

8. Klien yang masuk ke sistem pelayanan kesehatan karena pengaruh situasikeuangan

Seseorang yang bekerja dan mempunyai asuransi mungkin akan segera masuk ke rumah
sakit untuk menjalankan operasi atau prosedur diagnosa meskipun penyakitnya ringan. Hal
itu karena itu karena merekabmempunyai mereka mempunyai sumber keuangan untuk
mencari dan membayar pelayanan kesehatan yang diberikan. Berbeda halnya dengan
pengangguran. Orang yang menganggur dan tak berpenghasilan, dengan keuangan terbatas
mungkin hanya akan mencari perawatan jika sakit yang dideritanya sudah akut dan harus
dirawat di ruang perawatan kedaruratan di rumah sakit

2.2 ividu dan keluarga sebagai klien


a. Individu sebagai Klien.

Individu adalah anggota keluarga yang unik, sebagai kesatuan yang utuh dari aspek
bio-psiko-sosial-spiritual. Dalam hal ini, perawat berperan memenuhi kebutuhan dasar
individu karena:

1. Kelemahan fisik dan mental


2. keterbatasan pengetahuan.
3. dan kurang kemauan menuju kemandirian.
(Asmadi. (2008), Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku
KedokteranEGC).

b. Keluarga sebagai Klien.

Keluarga merupakan kelompok individu yang memiliki hubungan yang erat secara kontinu sehingga
terjadi interaksi satu sama lain, baik dalam lingkungan sendiri maupun masyarakat secara umum.
Adapun alasan sebagai fokus pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut.

1. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut
kehidupan masyarakat.
2. Keluarga sebagai satu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
memperbaiki/mengabaikan masalah kesehatan di dalam kelompoknya.
3. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit salah satu anggota keluarga
akan berpengaruh terhadap seluruh keluarga.
4. Keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam perawatanya.
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif untuk berbagai usaha kesehatan masyarakat.

(Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku KedokteranEGC).

6
2.3 & Kewajiban Klien
Klien dalam sistem pelayanan kesehatan memiliki hak-hak dan serta kewajibanya, hak
klien dalam sistem klien ialah untuk mendapatkan informasi (diagnose, pengobatan yang di
lakukan, biaya pelayanan, dan perawatan yang berkelanjutan), menolak prosedur dan
diagnosa apapun. Klien memiliki hak legal dalam pelayanan kesehatan yaitu informed
consent ialah persetujuan seseorang untuk mengizinkan terjadinya sesuatu. Persetujuan ini
didasarkan pada keterbukaan total terhadap berbagai risiko yang potensial, keuntungan, dan
alternaf yang tersedia. Hak dan persetujuan klien mempengaruhi cara sistem pelayanan
kesehatan dalam memberikan pelayanannya.

Kewajiban klien dalam System pelayanan kesehatan ialah pasien dan keluarganya untuk
mentaati segala peraturan dan tata tertib rumahsakit. Pasien berkewajiban untuk mematuhi
segala intruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya. Pasein berkewajiban memberikan
informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang di derita kepada dokter yang
merawat. Pasien dan atau penunggunya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas
jasa pelayanan rumah sakit/dokter. Pasien dan atau penunggunya berkewajiban memenuhi
hal-hal yang telah disepaka/perjanjian yang telah di buatnya.

2.4 gkat Pelayanan Klien


Dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan
kesehatan yang akan diberikan, diantara tingkat pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :

1. alth Promoon (Promosi Kesehatan)

Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan


kesehatan. Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau sasarannya
tidak terjadi gangguan kesehatan. Tingkat pelayanan ini meliputi kebersihan perseorangan,
perbaikan sanitasi lingkungan, layanan prenatal, layanan lansia, dan semua kegiatan yang
berhubungan dengan peningkatan status kesehatan.

2. esific Protection (Perlindungan Khusus )

Perlindungan Khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya yang
akan menyebabkan penurunan status kesehatan,atau bentuk perlindungan terhadap penyakit-
penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang termasuk dalam tingkat pelayanan kesehatan ini
adalah pemberian imunisasi yang digunakan untuk perlindungan pada penyakit tertentu seper

7
imunisasi BCG, DPT, Hepas, campak, dan lain-lain. Pelayanan perlindungan keselamatan
kerja dimana pelayanan kesehatan yang diberikannkepada seseorang yang bekerja di tempat
risiko kecelakaan tinggi seperti kerja dibagian produksi bahan kimia, bentuk perlindungan
khusus berupa pelayanan pemakaian alat pelindung diri dan lain sebagainya.

3. rly Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis dini danpengobatan segera )

Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya atau
timbulnya gejala dari suatu penyakit. Tingkat pelayanan ini dilaksanakan dalam mencegah
meluasnya penyakit yang lebih lanjut serta dampak dari timbulnya penyakit sehingga tidak
terjadi penyebaran. Bentuk tingkat pelayanan kesehatan ini dapat berupa kegiatan dalam
rangka survey pencarian kasus baik secara individu maupun masyarakat, survey penyaringan
kasus serta pencegahan terhadap meluasnya kasus

4. ability Limitaon( Pembatasan Cacat )

Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak
kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan. Tingkat ini dilaksanakan pada penyakit yang
mengalami potensi kecacatan. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa perawatan
untuk menghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas
untuk mengatasi kecacatan dan mencegah kematian.

2.5 nan Kesehatan Masyarakat


Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok kesehatan masyarakat (public
health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama
dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit, serta sasarannya untuk kelompok dan masyarakat.

Dengan ciri- ciri :

a) Tenaga pelaksanaanya terutama ahli kesehatan masyarakat


b) Perhatian utamanya pada pencegahan penyakit
c) Sasaran utamanya adalah masyarakat secara keseluruhan
d) Selalu berupaya mencari cara yang efisien
e) Menjalankan fungsi dengan mengorganisir masyarakat dan mendapat dukungan
undang-undang

8
Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan
promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat ke arah yang lebih baik lagi dan yang preventif mencegah agar masyarakat tidak
jatuh sakit agar terhindar dari penyakit. Sebab itu pelayanan kesehatan masyarakat itu tidak
hanya tertuju pada pengobatan individu yang sedang sakit saja, tetapi yang lebih penting
adalah upaya-upaya pencegahan (preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif). Sehingga,
bentuk pelayanan kesehatan bukan hanya puskesmas atau balkesma saja, tetapi juga bentuk-
bentuk kegiatan lain, baik yang langsung kepada peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit, maupun yang secara tidak langsung berpengaruh kepada peningkatan kesehatan

2.6 gkup Sistem Pelayanan Kesehatan


1. Tingkat Pertama/Primary Health Service

Adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok yang dibutuhkan oleh sebagian besar
masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Biasa dilakukan pada masyarakat yang memiliki masalah atau masyarakat sehat.
Sifat pelayanan adalah pelayanan dasar yang dapat dilakukan di puskesmas, balai kesehatan
masyarakat atau poliklinik.

2. Tingkat Dua/Secondary Health Service

Diperlukan bagi masyarakat atau klien yan memerlukan perawatan rumah sakit
dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tanaga spesialis

3. Tingkat Tiga/Tertiery Health Service

Merupakan tingkat yang tertinggi. Membutuhkan tenaga ahli atau subspesialis dan
sebagai rujukan.

9
2.7 rat Pokok Sistem Pelayanan Kesehatan
1. rsedia dan Berkesinambungan

Semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat harus mudah


ditemukan serta selalu siaga keberadaannya di masyarakat setiap kali dibutuhkan.

2. pat Diterima dan Wajar

Diartikan bahwa pelayanan kesehatan tersebut tidak bebrtentangan dengan keyakinan


dan kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan adat istiadat,
kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan masyarakat bukan pelayanan kesehatan yang baik.

3. ah Dicapai/ Accessible

Ketercapaian yang dimaksudkan diutamakan dari sudut lokasi. Dengan kata lain
pelayanan kesehatan dan distribusi sarana kesehatan merata di seluruh wilayah, tidak
terkonsentrasi di perkotaan.

4. ah Dijangkau/ Affortable

Terutama dari sudut biaya, disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat.

5. rmutu/ Quality

Mutu yang dimaksudkan adalah yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan


pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan
dan tata cara penyelenggaraannya disesuaikan kode etik serta yang telah ditetapkan

1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif
(pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok atau masyarakat.

Pelayanan yang baik (prima), khususnya menyangkut pelayanan lembaga kesehatan,


juga akan menimbulkan kesan/kenangan yang menyenangkan bagi konsumen (pasien dan
keluarganya) yang selanjutnya dapat menjadi faktor pendorong untuk bekerja sama, berperan
aktif dalam kegiatan sosial lembaga kesehatan itu, bahkan dapat menjadi promotor lembaga
kesehatan tersebut.

Sedangkan syarat-syarat pokok system pelayanan kkesehatan yang prima yaitu


tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai/ accessible, mudah
dijangkau/ affortable da bermutu/ quality.

Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan


pelimpahan wewenang atau tanggung jawab timbal balik, terhadap suatu kasus penyakit atau
masalah kesehatan, secara vertikal dalam arti dari unit yang terkecil atau berkemampuan
kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horisontal atau secara horizontal dalam arti
antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.

1
3.2 Saran
Keperawatan sebagai profesi dalam bidang kesehatan dituntut untuk memberikan
pelayanan yang professional dan berorientasi pada paradigm sehat sesuai dengan paradigma
kesehatan yang dimiliki , salah satunya adalah pembangunan kesehatan yang berorientasi
pada peningkatan , pemeliharaan dan perlindungan penduduk yang sehat, bukan hanya
penyembuhan pada orang sakit sehingga upaya pemberian pelayanan kesehatan difokuskan
pada promotif dan preventif agar dapat lebih meningkatkan dan memelihara bagi yang sehat
agar lebih produktif dan yang sakit agar lebih sehat. Sehingga akhirnya dapat terjadi pola atau
gaya hidup sehat pada semua lapisan masyarakat Indonesia seperti memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mengurangi atau menghilangkan kebiasaan yang merugikan
kesehatan , melindungi dari ancaman kesehatan, serta berperan aktif dalam kegiatan
kesehatan masyarakat.

Dalam sistem pelayanan kesehatan perlu terus di tingkatkannya mutu serta kualitas dari
pelayanan kesehatan agar sistem pelayanan ini dapat berjalan dengan efektif, itu semua dapat
dilakukan dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat, dan diharapkan perawat dapat
memberikan pelayanan dengan kualitas yang bagus dan baik.

Untuk itu, kita sebagai mahasiswa keperawatan hendaknya mempersiapkan secara


matang baik dari segi kemampuan, sikap maupun pengetahuan yang optimal guna menjadi
generasi tenaga keperawatan penerus yang dapat diandalkan yang mampu meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat

1
DAFTAR PUSTAKA

Ali H.Z. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika

Alimul, Aziz H. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba
Medika

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Aziz Alimul H. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba
Medika

Tahu, N. S. K., & Kep, M. (2022). STANDAR PROFESIONAL DALAM PELAYANAN


KEPERAWATAN. Ilmu Keperawatan Dasar, 31.

Dewi, S. R. PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM LINGKUP PSIKOGERIATRI.

Laili, R. (2020). Optimalisasi Proses Keperawatan untuk Pelayanan Keperawatan yang


Berkualitas.

Suharyanto, T. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Sistem Perkemihan

Anda mungkin juga menyukai